• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buletin RINGAN Edisi 14 April 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Buletin RINGAN Edisi 14 April 2010"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Buletin

RIset dan pengembaNGAN

Edisi 14 April 2010

M A T H L I F E

Pengertian matematika (saat ini)

Di masa Yunani kuno, matematika terfokus pada sifat-sifat bilangan dan bentuk bangun geometri. Sekitar 500 tahun sebelum masehi, Thales mengemukakan bahwa kalimat matematika yang dinyatakan dengan jelas dapat dibuktikan secara logika melalui argumen formal. Inovasi ini menandai lahirnya teorema yang menjadi sentral matematika modern. Namun demikian, matematika masih terus terbatas pada isu statis tentang perhitungan, pengukuran dan gambaran bentuk bangun. Perubahan cukup besar yang terjadi terkait dengan matematika ketika Isaac Newton (Inggris) dan Gottfried Leibniz (Jerman) menemukan Kalkulus. Dengan kalkulus, para matematikawan dapat mempelajari berbagai masalah nyata seperti gerak planet-planet, cara kerja mesin, magnet dan listrik, penerbangan, pertumbuhan tanaman dan hewan, penyebaran penyakit epidemi, dan fluktuasi keuntungan. Sesudah penemuan kalkulus, matematika menjadi studi tentang bilangan, bentuk, gerak, dan perubahan.

Akan tetapi, di tengah abad 18 terdapat perkembangan menarik di dalam matematika itu sendiri, tidak hanya aplikasi-aplikasinya,

para matematikawan mencari untuk mengerti apa yang ada di belakang kekuatan besar yang telah kalkulus berikan kepada manusia. Di sini, tradisi pembuktian formal kembali datang memberi pengaruh, seperti sebagian besar hari-hari sekarang ini matematika murni terus dikembangkan. Pada akhir abad ke-19 matematika telah menjadi studi bilangan, bentuk bangun, gerak, perubahan, dan alat-alat matematika yang digunakan di dalam studi ini, bersama sejumlah topik-topik lain seperti logika formal, dan teori probabilitas.

Dengan pertumbuhan dan

keanekaragaman tersebut, menjadi agak sulit untuk menyebut apa itu matematika tanpa menulis suatu esai pendek. Tetapi, di tahun 1980, sebuah definisi matematika muncul yang mana sebagian besar matematikawan sekarang setuju, dan sudah menangkap sebaran dan rentang perkembangan cabang-cabang subjek yang berbeda, yaitu “matematika adalah pola-pola sain”. Definisi ini memang diakui membutuhkan beberapa pengelaborasian tentang apa persisnya sebuah pola, namun ini menangkap dengan sangat baik tentang apa-apa saja yang menjadi subjek.

Sesuai dengan definisi baru ini, apa yang matematikawan lakukan adalah menguji pola-pola abstrak, pola numerik, pola bentuk, pola gerak, pola perilaku, pola pemilihan di dalam populasi, pola kejadian-kejadian kesempatan berulang, dsb. Pola-pola tersebut dapat berupa riil atau imajiner, visual atau mental, statis atau dinamis, qualitatif atau kuantitatif, bermanfaat murni atau sekedar ketertarikan rekreasi. Semua itu dapat muncul dari dunia sekitar kita, dari kedalaman ruang

dan waktu, atau dari kerja dalam pikiran manusia.(spn)

Dirangkum dari:

http://www.stanford.edu/~kdevlin/Math_in_2100.pdf

C L A S S R O O M

Prinsip-prinsip Pembelajaran

Matematika

Pemecahan Masalah. Pemecahan masalah terkait masalah dan metode penyelesaiannya yang tidak biasa. Untuk menemukan penyelesaiannya, siswa harus memberdayakan pengetahuannya dan melalui proses ini mereka akan sering mengembangkan pemahaman baru. Pemecahan masalah tidak hanya merupakan tujuan dari pembelajaran matematika tetapi juga sebuah upaya besar untuk melakukan kegiatan matematika. Siswa akan mempunyai kesempatan untuk merumuskan, berpikir keras, dan memecahkan masalah rumit yang memerlukan usaha besar. Mereka akan didorong untuk merefleksikan pemikiran mereka. Pemecahan masalah merupakan sebuah bagian integral dari seluruh pembelajaran matematika.

Penalaran dan Pembuktian. Orang yang bernalar cenderung untuk mencatat pola, struktur, atau keberaturan di dalam situasi dunia

nyata dan objek simbol. Mereka

(2)

dengan nalar adalah penting untuk pemahaman matematika. Dengan pengembangan ide-ide, penggalian fakta, pengujian hasil, dan penggunaan dugaan yang masuk akal di dalam seluruh isi dan pada seluruh tingkatan, siswa akan mengenal dan merasakan bahwa matematika itu menyenangkan.

Komunikasi. Komunikasi pemikiran dan nalar matematika adalah bagian penting dari pengembangan pemahaman. Ini merupakan sebuah jalan memadukan dan mengklarifikasi ide-ide. Dengan komunikasi, ide-ide menjadi objek refleksi, diskusi, dan terjadi proses pengujian dan penghalusan pemikiran. Proses komunikasi juga membantu membangun makna dan ketetapan untuk ide dan membuatnya tersebar. Ketika siswa ditantang untuk berpikir dan bernalar tentang topik dalam matematika dan mengkomunikasikan hasil pemikirannya kepada yang lain, mereka belajar memperjelas dan meyakinkan orang lain. Mendengar penjelasan dari yang lain juga memberikan siswa kesempatan untuk mengembangkan pemahaman mereka sendiri. Diskusi ide-ide matematika membantu siswa mempertajam kemampuannya untuk bernalar, menduga, dan membuat hubungan-hubungan.

Hubungan-hubungan. Begitu banyak individu yang mempersepsikan matematika sebagai kumpulan fakta-fakta dan prosedur yang terisolasi. Melalui kurikuler dan pengalaman setiap hari, siswa akan mengenal dan menggunakan hubungan-hubungan antara ide-ide matematika, terutama hubungan antara aljabar dengan geometri. Hubungan yang demikian membangun pemahaman konsep matematika secara komprehensif. Sebagai

tambahan, siswa juga mengenal dan menerapkan matematika dalam konteks di luar matematika. Siswa memerlukan pengalaman penerapan konsep-konsep dan representasi matematika untuk menggambarkan dan memprediksi kejadian di hampir semua disiplin akademik. (Spn)

Dirangkum dari:

http://www.nctm.org/standards/content.aspx?id=23273

V O C A B U L A R Y

1. Rhom bus ( belahket u pat )

2. Scalen e t r iangle ( segitiga t akber at ur an, segiti ga sebar an g, segit i ga yang m em iliki sifat t idak ada su du t yang sam a, j u ga t i dak ada sisi yang sam a)

3. Set ( him pu nan )

4. Subset ( him punan bagian)

5. Sim ilar ( sebangun - dal am geom et ri ) 6. Shape ( bangun- dalam geom et r i) 7. Squar e ( per segi - dal am geom et ri ,

kuadr at - dalam ari t m et ika/ alj abar) 8. r oot ( akar - dalam ar it m et ika)

9. base ( alas- dal am geom et ri , basis at au bilangan dasar - dalam ar it m et ika) 10 . Delt oid ( bangun segiem pat konkaf,

den gan dua pasang sisi yang tiap pasang m eru pakan sisi- sisi yan g sam a panj ang. Kad ang disebu t layang- lay an g kon kaf) ( sm d)

J U S T H U M O R

 Matematika itu terdiri atas 50 persen rumus, 50 persen pembuktian dan 50 persen imajinasi.

 Matematikawan tua tidak pernah mati, mereka hanya kehilangan beberapa dari fungsi-fungsinya.

 Simbol-simbol aljabar digunakan ketika anda tidak mengetahui apa yang sedang anda bicarakan.

 Matematika itu seperti cinta, suatu ide sederhana tetapi dapat mendatangkan kerumitan.(Spn)

Q U I Z Z L E

Ada pola yang dibuat pada setengah lingkaran berjari-jari 2 cm di bawah ini.

Banyak setengah lingkaran “kecil“ bertambah 2 kali untuk “suku“ berikutnya. Jika pola tersebut terus menerus menuju tak hingga maka jumlah panjang busur-busur kecil menjadi ....?? Mengapa?

(smd)

Untuk tanggapan terbaik, ada hadiah 24 milyar rupiah. (syarat dan ketentuan berlaku)

Buletin RINGAN diterbitkan oleh Unit Riset

dan Pengembangan (URP) PPPPTK

Matematika. Kritik-saran hubungi

081328835087, 08175451015 atau

Referensi

Dokumen terkait

Hasil studi pengembangan ini dapat dijadikan masukan bagi pemerintah lokal/setempat untuk meningkatkan pelayanan air minum perpipaan PDAM dari kondisi pelayanan

- Membuat bagan struktur organisasi pemerintah tingkat pusat seperti presiden wakil presiden dan para menteri - Menjelaskan tugas. pemerintahan tingkat

peningkatkan disiplin kerja aparatur pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tengah adalah merupakan suatu proses pengelompokan aparatur dalam

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi komunikasi dengan elemen-elemen yang dibutuhkan yaitu komunikator, pesan dan media ( channel ) yang tepat sehingga perbankan

yang ada di lokasi penelitian dan menentukan nilai kekuatan tanah di lokasi perencanaan jalan. Lokasi penelitian berada di Proyek Jalan Tol Semarang - Solo Seksi II

Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing kampung..

Berdasarkan pada analisis data diatas diperoleh bahawa minat siswa pada pembelajaran IPA kelas IV SD Negeri 11 Tebat Karai khususnya tentang materi Struktur tumbuhan

Tujuan penelitian ini dilatar belakangi karena adanya permasalahan dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Dalam pembelajaran siswa masih cenderung pasif dan hasil