I. Kajian Pustaka: Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu
Bagian ini menjabarkan landasan teori yang digunakan dalam penelitian tentang manajemen pembinaan kemampuan profesional guru di SMA Negeri 1 Demak. Penelitian ini mengkaji konsep administrasi pendidikan, manajemen, dan manajemen pendidikan, sebagai kerangka teoritis untuk memahami proses pembinaan guru. Penulis merujuk pada berbagai definisi administrasi pendidikan dari berbagai ahli seperti Purwanto, Sondang P. Siagian, The Liang Gie, dan Luther Gulick, yang menekankan aspek pengelolaan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan. Konsep manajemen dikaji melalui perspektif Leonard D. White, The Liang Gie, Sondang Palan Siagian, Pariata Westra, dan George R. Terry, yang menyoroti fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan dalam mencapai tujuan organisasi. Terakhir, manajemen pendidikan dijelaskan melalui Engkoswara dan Fakry Gaffar, yang menghubungkan manajemen dengan pencapaian tujuan pendidikan nasional. Penggunaan berbagai perspektif ini memperkaya pemahaman tentang kerangka kerja teoritis penelitian.
1.1 Administrasi Pendidikan
Bagian ini mendefinisikan administrasi pendidikan dari perspektif sempit (tata usaha) hingga luas (pengelolaan seluruh komponen organisasi). Penulis memaparkan berbagai definisi administrasi pendidikan dari berbagai sumber, menyoroti kesamaan dan perbedaan pandangan. Pemahaman mendalam tentang administrasi pendidikan penting karena pembinaan profesional guru merupakan bagian integral dari proses ini. Analisis berbagai definisi tersebut memberikan kerangka pemahaman tentang bagaimana administrasi pendidikan mendukung pencapaian tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Hal ini relevan secara pedagogis karena menunjukkan bagaimana manajemen sekolah harus terintegrasi dengan baik untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif.
1.2 Manajemen
Bagian ini membahas berbagai definisi manajemen dari perspektif berbagai ahli, seperti Leonard D. White, The Liang Gie, Sondang Palan Siagian, Pariata Westra, dan George R. Terry. Definisi-definisi tersebut menekankan pada proses kerjasama, rasionalitas, dan pencapaian tujuan. Analisis komparatif definisi-definisi ini membantu peneliti untuk menetapkan landasan teoritis yang kokoh bagi penelitian. Relevansi pedagogisnya terletak pada pemahaman bahwa manajemen yang efektif diperlukan dalam semua aspek pendidikan, termasuk pembinaan guru. Memahami prinsip-prinsip manajemen (perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan) sangat penting bagi para pendidik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif.
1.3 Manajemen Pendidikan
Bagian ini mengkaji konsep manajemen pendidikan dengan menjabarkan definisi dari Engkoswara dan Fakry Gaffar. Penulis juga membandingkan berbagai model fungsi manajemen (POLC, POSDLC, POSDCORB, POAC) untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang bagaimana prinsip-prinsip manajemen diterapkan dalam konteks pendidikan. Fokus pada teori George R. Terry sebagai teori dasar menekankan pentingnya pengorganisasian dan pelaksanaan dalam pembinaan guru. Secara pedagogis, bagian ini sangat relevan karena menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip manajemen dapat diterapkan untuk meningkatkan efektivitas pembinaan guru dan pada akhirnya meningkatkan kualitas pembelajaran.
1.4 Pembinaan Kemampuan Profesional Guru
Bagian ini membahas konsep dan fungsi pembinaan guru, termasuk definisi profesi guru, kemampuan profesional guru, dan tujuan pembinaan. Penulis merujuk pada berbagai sumber, termasuk Oteng Sutisna, Djam’an Satori, Pauline, Fakry Gaffar, dan Sudarwan, untuk membangun pemahaman yang komprehensif tentang pembinaan guru. Bagian ini juga membahas pembinaan guru melalui asosiasi kependidikan, program pre-service dan in-service, dan kompetensi guru berdasarkan Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007. Secara pedagogis, bagian ini sangat penting karena menguraikan strategi dan metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kompetensi guru secara efektif.
1.5 Pengertian Profesi dan Kemampuan Profesional Guru
Bagian ini menjelaskan konsep profesionalitas, profesionalisasi, dan profesional, serta ciri-ciri profesi guru berdasarkan pendapat A. Sanusi, Vollmer and Mills, dan Komisi Kebijaksanaan Pendidikan NEA Amerika Serikat. Penulis juga membahas kompetensi guru berdasarkan P3G dan definisi kompetensi tenaga kependidikan oleh Dodi Tisna Amidjaya, menekankan pada berbagai kemampuan kependidikan yang harus dikuasai guru. Pembahasan ini menyediakan pemahaman yang mendalam tentang apa yang dimaksud dengan guru profesional dan bagaimana hal itu diukur, yang sangat relevan dengan tujuan penelitian dan secara pedagogis menunjukkan standar yang harus dicapai oleh para guru.
1.6 Tujuan Pembinaan Kemampuan Profesional Guru
Bagian ini menguraikan tujuan pembinaan kemampuan profesional guru, menghubungkannya dengan Tridharma Perguruan Tinggi dan pentingnya sumber daya manusia yang berkualitas dalam pendidikan. Penulis menekankan peranan penting guru dalam melaksanakan fungsi sekolah, termasuk mengajar, meneliti, dan mengabdi kepada masyarakat. Secara pedagogis, bagian ini memberikan pemahaman penting tentang pentingnya pembinaan guru dalam mencapai tujuan pendidikan nasional dan pentingnya peran guru di dalam masyarakat.