• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAP FISIOTERAPI DADA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SAP FISIOTERAPI DADA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SAP

(Satuan Acara Penyuluhan)

Tema : Pneumonia Sub Tema : Fisioterapi Dada Waktu : 30 menit

Sasaran : Ny. R Tanggal : 9 Mei 2017 Tempat : Ruang GIII Anak

A. Tujuan Intruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan Kesehatan selama 30 menit diharapkan Ny. R mengerti tentang fisioterapi dada dan mampu melakukan fisoterapi dada.

B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah selesai mengikuti penyuluhan, Ny. R mampu: 1. Ny. R mampu memahami tentang fisioterapi dada 2. Ny. R mampu melakukan fisioterapi dada

C. Pokok Materi

1. Pengertian dari Fisioterapi Dada 2. Tujuan Fisioterapi Dada

3. Macam-macam fisioterapi dada 4. Tata cara pelaksanaan fisioterapi dada 5. Batuk efektif

D. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Demonstrasi

(2)

E. Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu

Pembukaan 1. Memperkenalkan diri 2. Menyampaikan tujuan 3. Kontrak waktu, tempat, kegiatan 1. Mendengarkan 2. Mendengarkan 3. Menyetujui kontrak 5 menit Isi 1. Menyampaikan materi 2. Memberi kesempatan bertanya 3. Melakukan demonstrasi 4. Menjawab Pertanyaan 1. Menyimak materi 2. Bertanya 3. Melakukan sesuai yang dicontohkan perawat 4. Menyimak jawaban 20 menit Penutup 1. Evaluasi 2. Menyimpulkan kegiatan 3. Salam penutup 1. Mendengarkan dan mendemonstrasi kan secara mandiri 2. Menyimpulkan 3. Menjawab salam 5 menit F. Media - Leaflet - Boneka G. Evaluasi Sumatif:

Setelah dilakukan penyuluhan Kesehatan selama 30 menit diharapkan Ny. R mampu menjelaskan kembali tentang fisioterapi dada dan mendemonstrasikan fisioterapi dada.

Formatif:

1. Ny. R mampu memahami tentang fisioterapi dada 2. Ny. R mampu mendemonstrasikan fisioterapi dada

(3)

H. Sumber/Refrensi

Perry, Peterson, Potter. 2005. Buku Saku Ketrampilan Dan Prosedur Dasar. Edisi5.Alih Bahasa: Rosidah, Monika Ester. Jakarta: EGC.

Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC

Yogyakarta, 9 Mei 2017

Preceptor, Penyuluh,

(4)

LAMPIRAN MATERI

Fisioterapi Dada

A. Definisi Fisioterapi Dada

Fisioterapi adalah suatu cara atau bentuk pengobatan untuk mengembalikan fungsi suatu organ tubuh dengan memakai tenaga alam. Dalam fisioterapi tenaga alam yang dipakai antara lain listrik, sinar, air, panas, dingin, massage dan latihan yang mana penggunaannya disesuaikan dengan batas toleransi penderita sehingga didapatkan efek pengobatan.

Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat berguna bagi penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis. Fisioterapi dada ini walaupun caranya kelihatan tidak istimewa tetapi ini sangat efektif dalam upaya mengeluarkan sekret dan memperbaiki ventilasi pada pasien dengan fungsi paru yang terganggu.

B. Tujuan Fisioterapi Dada

Tujuan pokok fisioterapi pada penyakit paru adalah:

1. Mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot pernafasan 2. Membantu membersihkan sekret dari bronkus

3. Untuk mencegah penumpukan sekret, memperbaiki pergerakan dan aliran sekret

4. Meningkatkan efisiensi pernapasan dan ekspansi paru

5. Klien dapat bernapas dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang cukup

6. Mengeluarkan secret dari saluran pernapasan

C. Macam-macam teknik fisioterapi dada

1. Drainase Postural

Merupakan cara klasik untuk mengeluarkan secret dari paru dengan mempergunakan gaya berat (gravitasi) dari secret. Pada penderita

(5)

dengan produksi sputum yang banyak drainase postural lebih efektif bila disertai dengan perkusi dan vibrasi dada. Indikasi Klien Yang Mendapat Drainase Postural:

a. Mencegah penumpukan secret yaitu pada: 1) Pasien yang memakai ventilasi

2) Pasien yang melakukan tirah baring yang lama

3) Pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik, bronkiektasis

4) Mobilisasi secret yang tertahan:

a) Pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh secret b) Pasien dengan abses paru

c) Pasien dengan pneumonia d) Pasien pre dan post operatif

e) Pasien neurology dengan kelemahan umum dan gangguan menelan atau batuk

Kontra Indikasi Drainase Postural: a. Tension pneumothoraks b. Hemoptisis

c. Gangguan system kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infarkniokard, aritmia

d. Edema paru e. Efusi pleura

f. Tekanan tinggi intracranial Cara Melakukan Drainase Postural: a. Mencuci tangan

b. Posisikan klien sesuai kebutuhan

1) Sikap fowler untuk membantu membersihkan paru-paru bagian atas

2) Posisi miring kiri/kanan untuk membantu membersihkan paru bagian kanan/kiri

(6)

3) Trendelenburg/kepala dan dada lebih rendah daripada pinggul dan kaki untuk membantu membersihkan paru-paru bagian bawah

c. Melakukan clapping 30-60 detik untuk masing-masing dada/punggung

d. Bila rangsang batuk sudah ada, kotoran dibatukkan dan ditampung dalam sputum pot atau wadah yang telah diberi Lysol

e. Postural drainase dilakukan 10-15 menit (secara bertahap) f. Melakukan observasi warna kulit muka, nadi, pernapasan 2. Clapping/Perkusi

Perkusi adalah tepukan dilakukan pada dinding dada atau punggung dengan tangan dibentuk seperti mangkok. Tujuan melepaskan sekret yang tertahan atau melekat pada bronkhus. Perkusi dada merupakan energi mekanik pada dada yang diteruskan pada saluran nafas paru. Perkusi dapat dilakukan dengan membentuk kedua tangan deperti mangkok.

Prosedur kerja :

a. Tutup area yang akan dilakukan clapping dengan handuk untuk mengurangi ketidaknyamanan.

b. Anjurkan pasien untuk rileks, napas dalam dan lambat untuk meninggkatkan relaksasi.

c. Perkusi pada tiap segmen paru selama 1-2 menit dengan kedua tangan fleksi membentuk mangkok yaitu jari dan ibu jari secara berhimpitan

d. Secara bergantian lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan secar cetan menepuk dada (Kecepatan dari perkusi masih kontroversi, sebagian mengatakan bahwa teknik yang cepat lebih efektif, tetapi ada yang mengatakan bahwa teknik yang lambat lebih santai sehingga klien lebih suka yang lambat). e. Hindari daerah-daerah klavikula, sternum, scapula, vertebra,

(7)

3. Vibrating

Vibrasi merupakan getaran kuat secara serial yang dihasilkan oleh tangan perawat yang secara manual pada dinding dada klien dengan tujuan menggerakkan secret ke jalan napas yang besar. lndikasi untuk perkusi : Vibrasi secara rutin dilakukan pada pasien yang mendapat postural drainase, jadi semua indikasi postural drainase secara umum adalah indikasi perkusi.

Prosedur kerja :

a. Meletakkan kedua telapak tangan tumpang tindih diatas area paru yang akan dilakukan vibrasi dengan posisi tangan terkuat berada di luar

b. Anjurkan pasien inspirasi dalam dan ekspirasi secara lambat melalui mulut (Purse lips breathing).

c. Lakukan vibrasi atau menggetarkan tangan dengan tumpuan pada pergelangan tangan saat pasien ekspirasi dan hentikan saat pasien inspirasi

d. Istirahatkan pasien

e. Ulangi vibrasi hingga 3X, minta pasien untuk batuk. 4. Batuk Efektif

Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar dimana dapat energi dapat dihemat sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara maksimal (Smeltzer, 2001). Tujuan Batuk Efektif:

a. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret

b. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laboratorium

c. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret d. Meningkatkan distribusi ventilasi.

e. Meningkatkan volume paru

f. Memfasilitasi pembersihan saluran napas Teknik Batuk Efektif:

(8)

b. Pada tarikan nafas dalam yang terakhir, nafas ditahan selama 1-2 detik

c. Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukkan dengan kuat dan spontan

d. Keluarkan dahak dengan bunyi “ha..ha..ha” atau “huf..huf..huf..”

e. Lakukan berulang kali sesuai kebutuhan Alat dan Bahan yang disediakan:

a. Tissue/sapu tangan

b. Wadah tertutup berisi cairan desinfektan (air sabun / detergen, air bayclin, air lisol) atau pasir.

c. Gelas berisi air hangat

Cara Mempersiapkan Tempat Untuk Membuang Dahak:

a. Siapkan tempat pembuangan dahak: kaleng berisi cairan desinfektan yang dicampur dengan air (air sabun / detergen, air bayclin, air lisol) atau pasir

b. Isi cairan sebanyak 1/3 kaleng c. Buang dahak ke tempat tersebut

d. Bersihkan kaleng tiap 2 atau 3 kali sehari.

e. Buang isi kaleng bila berisi pasir : kubur dibawah tanah f. Bila berisi air desinfektan : buang di lubang WC, siram g. Bersihkan kaleng dengan sabun

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Alih Bahasa: Agung Waluyo,dkk. Jakarta: EGC.

Kusyati Eni Ns, dkk. 2006. Ketrampilan Dan Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar. Jakarta: EGC.

Pearce,C.,Evelyn.2008. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia.

Perry, Peterson, Potter. 2005. Buku Saku Ketrampilan Dan Prosedur Dasar. Edisi5.Alih Bahasa: Rosidah, Monika Ester. Jakarta: EGC.

Referensi

Dokumen terkait