• Tidak ada hasil yang ditemukan

ORGANISASI PERANGKAT DAERAH BIDANG KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ORGANISASI PERANGKAT DAERAH BIDANG KESEHATAN"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

ORGANISASI

PERANGKAT DAERAH

BIDANG KESEHATAN

Disampaikan : DALAM PERTEMUAN  SEMILOKA PEMBAHASAN TUGAS DAN FUNGSI  DINAS KESEHATAN SEMARANG, 26 FEBRUARI 2016

(2)

P E R B E D A A N O R G A N I S A S I P E R A N G K A T D A E R A H

M E N U R U T U U 2 3 / 2 0 1 4 D A N P P 4 1 / 2 0 0 7

DIMENSI PP 41/2007 UU 23/2014

Nomenklatur 1. Setda dan Set DPRD

2. Inspektorat 3. Bapeda 4. Dinas

5. Lemtekda : Badan, Kantor dan RS

6. Kecamatan utk kab/kota 7. Kelurahan utk kab/kota

1. Setda dan Set DPRD 2. Inspektorat

3. Dinas 4. Badan

5. Kecamatan utk Kab/Kota 

 Lemtekda tdk ada lagi mis

“RS menjadi UPTD” Perumpunan Perumpunan Dinas, 

Badan dan kantor

Tidak ada perumpunan

Tipologi Tidak ada Ada tipologi dinas dan badan Lembaga lain yg

diperintahkan per‐UU.

Dapat dibentuk menjadi perangkat daerah

Digabung menjadi bagian perangkat daerah yang ada

(3)

PENGORGANISASIAN PERANGKAT DAERAH

( M u a t a n r e v i s i P P 4 1 / 2 0 0 7 t e n t a n g P e r a n g k a t D a e r a h , R P P t e r s e b u t t e l a h s e l e s a i H a r m o n i s a s i)

PRINSIP

5.

PRINSIP :

1. Setiap Urusan Pemerintahan dilaksanakan oleh 1 (satu) DINAS.

2. Setiap Fungsi Penunjang dilaksanakan oleh 1 (satu) BADAN. 3. DINAS dan BADAN dikategorikan kedalam TIPE A, B DAN C. 4. Tidak dikenal lagi Perumpunan Dinas dan Badan, maka setiap

urusan yang beban tugasnya tidak masuk pada kategori terendah (C), akan digabungkan ke urusan yang karakteristiknya sama.

5. Penetapan Tipe A, B, dan C berdasarkan hasil skoring

PENGECUALIAN :

Mengingat KESEHATAN merupakan URUSAN WAJIB yang melaksanakan PELAYANAN DASAR maka Organisasi DINAS KESEHATAN, MINIMAL pada Kategori TIPE C.

(4)

N O M E N K L AT U R DA N KO M P E T EN S I P E R A N G K AT DA E R A H

1. Nomenklatur Unit Kerja pada PERANGKAT DAERAH ditetapkan dengan MEMPERHATIKAN Pedoman yang ditetapkan oleh KEMENTERIAN /Lembaga yang membidangi URUSAN PEMERINTAHAN TERSEBUT ( PASAL 211 UU No 23 Tahun 2014).

2. STANDAR KOMPETENSI TEKNIS Kepala dan Kepala Unit Kerja pada Perangkat daerah DITETAPKAN OLEH KEMENTERIAN /Lembaga yang membidangi URUSAN PEMERINTAHAN TERSEBUT

3. Semua KEPALA perangkat daerah HANYA dapat diisi oleh PNS.

4. Kepala Perangkat Daerah PROVINSI diisi dari PNS yang memenuhi syarat di SELURUH INDONESIA.

5. Kepala Perangkat Daerah Kabupaten/Kota diisi oleh PNS yang memenuhi syarat DALAM SATU PROVINSI.

(5)

5 P E T A J A B A T A N P E R A N G K A T D A E R A H P R O V I N S I Sekretariat : 3 Sub bag 4 Bidang, masing – masing 3 seksi Ketrampilan Keahlian Sesuai kebutuhan Sekretariat : 2 Sub bag 3 Bidang , masing -masing 3 seksi Ketrampilan Keahlian Sesuai kebutuhan Sub bag TU 2 Bidang, masing – masing 3 Seksi Ketrampilan Keahlian Sesuai kebutuhan

(6)

6 P E T A J A B A T A N P E R A N G K A T D A E R A H K A B U P A T E N / K O T A Sekretariat : 3 Sub bag 4 Bidang, masing – masing 3 seksi Ketrampilan Keahlian Sesuai kebutuhan Sekretariat : 2 sub bag 3 Bidang , masing -masing 3 seksi Ketrampilan Keahlian Sesuai kebutuhan Sub bag TU 2 Bidang, masing – masing 3 Seksi Ketrampilan Keahlian Sesuai kebutuhan

(7)

INDIKATOR PENENTUAN BESARAN  ORGANISASI PERANGKAT DAERAH 1. FAKTOR UMUM • Jumlah Penduduk • Luas Wilayah • Jumlah APBD 2.   FAKTOR TEKNIS BIDANG KESEHATAN • Jumlah Penduduk • Kepadatan Penduduk 3.   FAKTOR PENGALI • Jawa dan Bali : 1

• Sumatera , Kalimantan, Sulawesi : 1,1 • Nusa Tenggara dan Maluku : 1,2

• Papua : 1,4

• Daerah Bercirikan Kepulauan : 1,4 • Daerah Perbatasan Negara : 1,4

(8)

SKORE PENETUAN TIPOLOGI

TIPOLOGI  PROVINSI TIPOLOGI  KAB/KOTA 1. SKORE 1‐600        TIPE C 2. SKORE 601‐800    TIPE B 3. SCORE 801‐2000  TIPE A 1. SKORE 1‐600        TIPE C 2. SKORE 601‐800    TIPE B 3. SCORE 801‐2000  TIPE A

(9)

Analisis situasi Dinkes :

1. Adanya indikasi miss-match antara struktur organisasi

Kementerian Kesehatan dengan Daerah (Provinsi dan

Kabupaten/Kota)

2. Adanya indikasi miss-match antara struktur organisasi

Dinas Kesehatan Provinsi dengan Kabupaten/Kota

3. Dijumpai adanya perbedaan struktur dan nomenklatur

antar

Dinas

Kesehatan

pada

Provinsi

dan

Kabupaten/Kota

4. Terdapat ketidakjelasan hubungan kerja :

antar

Dinas

Kesehatan

Provinsi

dengan

Dinas

Kabupaten/Kota

antara UPTD (termasuk RS) dengan Dinas Kesehatan

antara Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota

dengan Pusat

5. Terdapat Pemangku jabatan kepala Dinas Kesehatan

yang tidak sesuai kompetensi nya

(10)

Beberapa Isu Strategis

1. Perubahan perundangan pemerintahan daerah

perubahan pokok terdapat pada

KLASIFIKASI DINAS (Tipologi),

fokus terpenting :

a. besaran struktur

b. pelaksanaan hubungan koordinasi

dan fungsional antar dinas Prov

dengan Kab/Kota (contoh Kab/

Kota Tipe A sementara Prov Tipe B)

c. tata hubungan Dinas Kesehatan

dengan UPT

(11)

Isu Strategis (lanjutan)

2. Keseragaman struktur dan nomenklatur antar

dinas

kesehatan prov maupun K/K pada Dinas dengan

tipologi yang sama

3. Kejelasan hubungan kerja antara dinkes prov dengan

UPTD

(12)

Pasal 13

1. Dinas Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf d merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

2. Dinas Daerah Provinsi dipimpin oleh kepala Dinas Daerah Provinsi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada gubernur melalui sekretaris Daerah provinsi.

3. Dinas Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu gubernur melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah provinsi.

4. Dinas Daerah Provinsi dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya; b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;

d. pelaksanaan administrasi Dinas Daerah Provinsi sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait dengan tugas dan fungsinya.

RPP PARAGRAF 4

(13)

Pasal 19 ayat (1):

Pada Dinas Daerah Provinsi dapat dibentuk UPT Dinas

Daerah

Provinsi

untuk

melaksanakan

kegiatan

teknis

operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.

Penjelasan

Yang dimaksud dengan “kegiatan teknis operasional” adalah

kegiatan teknis yang secara langsung berhubungan dengan

pelayanan masyarakat.

Yang dimaksud dengan “kegiatan teknis penunjang tertentu”

adalah kegiatan untuk mendukung pelaksanaan tugas

organisasi induknya.

RPP PARAGRAF 4

(14)

Pasal 21

1. Selain UPT Dinas Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, terdapat UPT Dinas Daerah Provinsi di bidang kesehatan berupa rumah sakit Daerah provinsi sebagai unit organisasi bersifat fungsional dan unit layanan yang bekerja secara profesional.

Penjelasan

Yang dimaksud dengan ”unit organisasi bersifat fungsional” adalah unit organisasi yang dipimpin oleh pejabat fungsional.

2. Rumah sakit Daerah provinsi dipimpin oleh direktur rumah sakit Daerah provinsi.

3. Rumah sakit Daerah provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

bersifat otonom dalam penyelenggaraan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis serta menerapkan pola pengelolaan keuangan badan

layanan umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. Dalam hal rumah sakit Daerah provinsi belum menerapkan pengelolaan

keuangan badan layanan umum Daerah, pengelolaan keuangan rumah sakit Daerah provinsi tetap bersifat otonom dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban keuangan.

RPP PARAGRAF 4

(15)

5. Rumah sakit Daerah provinsi dalam penyelenggaraan tata kelola rumah

sakit dan tata kelola klinis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibina

dan bertanggung jawab kepada dinas yang menyelenggarakan Urusan

Pemerintahan di bidang kesehatan.

6. Pertanggungjawaban

sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(5)

dilaksanakan melalui penyampaian laporan kinerja rumah sakit kepada

kepala dinas yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang

kesehatan.

7. Pembinaan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis serta

pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan ayat (6)

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

di bidang kesehatan.

8. Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata hubungan

kerja

rumah sakit Daerah provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) serta

pengelolaan

keuangan

rumah

sakit

Daerahprovinsi

yang

belum

menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umun Daerah

sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diaturdengan Peraturan Presiden.

RPP PARAGRAF 4

(16)

HUBUNGAN ANTARA PERANGKAT DAERAH PROVINSI DAN 

PERANGKAT DAERAH KABUPATEN/KOTA (UU 23/2014) 

Pasal 210

Hubungan kerja Perangkat Daerah provinsi dengan

Perangkat Daerah kabupaten/kota sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 209 ayat (1) dan ayat (2)

bersifat koordinatif dan fungsional.

PENJELASAN : Pasal 210

Yang dimaksud dengan “bersifat koordinatif dan

fungsional” adalah hubungan kerja dalam rangka

sinkronisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Perangkat Daerah provinsi dan Perangkat Daerah

kabupaten/kota

dalam

melaksanakan

Urusan

(17)

BAB XI RPP 

HUBUNGAN ANTARA PERANGKAT DAERAH PROVINSI DAN 

PERANGKAT DAERAH KABUPATEN/KOTA

Pasal 115

(1) Perangkat Daerah provinsi melaksanakan

Urusan

Pemerintahan

yang

diserahkan

kepada Daerah provinsi dan melaksanakan

tugas pembantuan yang diberikan kepada

Daerah provinsi.

(2) Perangkat

Daerah

kabupaten/kota

melaksanakan Urusan Pemerintahan yang

diserahkan kepada Daerah kabupaten/kota

dan melaksanakan tugas pembantuan yang

diberikan kepada Daerah kabupaten/kota.

(18)

BAB XI RPP 

HUBUNGAN ANTARA PERANGKAT DAERAH PROVINSI 

DAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN/KOTA (lanjutan)

(3) Dalam melaksanakan Urusan Pemerintahan dan

tugas pembantuan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dan ayat (2), hubungan Perangkat

Daerah

provinsi

dan

Perangkat

Daerah

kabupaten/kota bersifat koordinatif dan fungsional

untuk mensinkronkan pelaksanaan tugas dan

fungsi masing-masing Perangkat Daerah.

(4) Sinkronisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

meliputi :

sinkronisasi data;

sinkronisasi sasaran dan program; dan

(19)

USULAN ORGANISASI 

DINAS KESEHATAN

(20)

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN MENTERI KESEHATAN DITJEN KESMAS 1. Set Ditjen 2. Dit Kesga 3. Dit Kesling 4. Dit Gizi Masy 5. Dit Promkes 6. Dit Kesjor

DITJEN FARALKES

1. Set Ditjen 2. Dit Oblik dan

Perbekkes 3. Dit. Yanfar 4. Dit Prodis Far 5. Dit. Penilaian Alke-PKRT 6.Dit. Pengawasan Alkes--PKRT DITJEN P2P 1. Set Ditjen 2. Dit. SKK 3. Dit P2ML 4. Dit P2 Tular

Vektor & Zoo 5. Dit PTM 6. Dit Keswa-Napza BALITBANGKES 1.Set Badan 2.Puslitbang Biomedis 3. Puslitbang SDM 4. Puslitbang UKM 5. Puslitbang Humaniora & manajemen BPPSDMK: 1.Set badan 2.PusRenGun SDM K 3. Pusdik SDMK 4. Puslat SDMK 5. Pusat Peningkatan Mutu SDMK DITJEN YANKES 1.Set Ditjen 2.Dit Yankes Prim 3.Dit Yankes Ruj 4.Dit Yankestrad 5.Dit Fasyankes 6.Dit Mutu-Akrd SETJEN  1. Roren 5. Ro KLN 2. Rokeu‐ BMN     6. Ro Kom‐ Yanmas 3. Ropeg 7. Ro Hukor 4. Roum ITJEN:

1. Set Itjen 4.Inspkt III 2. Inspkt I 5.Inspkt IV 3. Inspkt II 6. Inspkt Inves

PUSAT:

1. Data dan Informasi 3. P2JK       5. Kes Haji 2. Analisis Det. Kes.      4. Krisis Kesehatan

(21)

Sekretariat Sekretariat SubBagian Keuangan dan BMN  SubBagian Keuangan dan BMN  SubBagian Hukum, Kepegawaian,  dan Umum SubBagian Hukum, Kepegawaian,  dan Umum Bidang Kesehatan Masyarakat Bidang Kesehatan

Masyarakat Pengendalian PenyakitPengendalian PenyakitBidang Pencegahan danBidang Pencegahan dan Bidang Pelayanan Kesehatan

Bidang Pelayanan Kesehatan

Bidang

Sumber Daya Kesehatan Bidang

Sumber Daya Kesehatan

Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan SubBagian Program dan Informasi SubBagian Program dan Informasi UPTD UPTD Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Seksi Fasyankes dan Peningkatan Mutu

Seksi Fasyankes dan Peningkatan Mutu

Seksi Alat Kesehatan Seksi Alat Kesehatan Seksi Kefarmasian Seksi Kefarmasian Seksi SDM Kesehatan Seksi SDM Kesehatan Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Seksi Kesehatan Lingkungan,  Kesehatan Kerja dan OR 

Seksi

Kesehatan Lingkungan,  Kesehatan Kerja dan OR 

Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

Seksi Kesehatan

Keluarga dan Gizi Seksi

Surveilans dan Imunisasi Seksi

Surveilans dan Imunisasi Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Tidak Menular dan Keswa

Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Tidak Menular dan Keswa JABFUNG JABFUNG Rancangan STRUKTUR ORGANISASI DINKES PROV TIPE A Rancangan STRUKTUR ORGANISASI DINKES PROV TIPE A

(22)

Sekretariat Sekretariat SubBagian Keuangan dan BMN  SubBagian Keuangan dan BMN  SubBagian Hukum, Kepegawaian,  dan Umum SubBagian Hukum, Kepegawaian,  dan Umum Bidang Kesehatan Masyarakat Bidang Kesehatan

Masyarakat Pengendalian PenyakitPengendalian PenyakitBidang Pencegahan danBidang Pencegahan dan Bidang Pelayanan Kesehatan

Bidang Pelayanan Kesehatan

Bidang

Sumber Daya Kesehatan Bidang

Sumber Daya Kesehatan

Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan SubBagian Program dan Informasi SubBagian Program dan Informasi UPTD UPTD Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Seksi Fasyankes dan Peningkatan Mutu

Seksi Fasyankes dan Peningkatan Mutu

Seksi Alat Kesehatan Seksi Alat Kesehatan Seksi Kefarmasian Seksi Kefarmasian Seksi SDM Kesehatan Seksi SDM Kesehatan Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Seksi Kesehatan Lingkungan,  Kesehatan Kerja dan OR 

Seksi

Kesehatan Lingkungan,  Kesehatan Kerja dan OR 

Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

Seksi Kesehatan

Keluarga dan Gizi Seksi

Surveilans dan Imunisasi Seksi

Surveilans dan Imunisasi Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Tidak Menular dan Keswa

Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Tidak Menular dan Keswa JABFUNG JABFUNG Rancangan STRUKTUR ORGANISASI DINKES KAB/KOTA TIPE A Rancangan STRUKTUR ORGANISASI DINKES KAB/KOTA TIPE A

(23)

Sekretariat SubBagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum Bidang Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Kesehatn Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan SubBagian Program dan Informasi Seksi Kesehatan  Lingkungan,  Kesehatan Kerja dan  OLah Raga Seksi Pelayanan kesehatan Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

Seksi Surveilans dan Imunisasi Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Seksi SDM Kesehatan Seksi Alkes Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Keswa

Seksi Kefarmasian UPTD  JABFUNG JABFUNG Rancangan STRUKTUR ORGANISASI DINKES PROV TIPE B

(24)

Sekretariat SubBagian Keuangan, Kepegawaian dan Umum Bidang Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Kesehatn Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan SubBagian Program dan Informasi Seksi Kesehatan  Lingkungan,  Kesehatan Kerja dan  OLah Raga Seksi Pelayanan kesehatan Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

Seksi Surveilans dan Imunisasi Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Seksi SDM Kesehatan Seksi Alkes Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Keswa

Seksi Kefarmasian UPTD  JABFUNG JABFUNG Rancangan STRUKTUR ORGANISASI DINKES KAB/KOTA TIPE B

(25)

Sub Bag Tata Usaha Bidang Sumber Daya Kesehatn Dinas Kesehatan Bidang Upaya Kesehatan Seksi Alat Kesehatan Seksi Kefarmasian Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan

Kesehatan Lingkungan

Seksi

Kesehatan Keluarga , Gizi dan Promosi Kesehatan UPTD JABFUNG JABFUNG Rancangan STRUKTUR ORGANISASI DINKES PROV TIPE C

Alternatif I

Seksi Pelayanan Kesehatan Seksi SDM Kesehatan

(26)

Sub Bag Tata Usaha

Bidang

Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatn Dinas Kesehatan

Bidang

Kesehatan Masyarakat, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Seksi

Pelayanan Kesehatan Rujukan Seksi

Pelayanan Kesehatan Primer Seksi

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan

Kesehatan Lingkungan Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi UPTD JABFUNG JABFUNG Rancangan STRUKTUR ORGANISASI DINKES PROV TIPE C

Alternatif

II

Seksi

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Seksi

(27)

Sub Bag Tata Usaha Bidang Sumber Daya Kesehatn Dinas Kesehatan Bidang Upaya Kesehatan Seksi Alat Kesehatan Seksi Kefarmasian Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan

Kesehatan Lingkungan Seksi

Kesehatan Keluarga , Gizi dan Promosi Kesehatan UPTD JABFUNG JABFUNG Rancangan STRUKTUR ORGANISASI DINKES KAB/KOTA TIPE C

Alternatif I

Seksi Pelayanan Kesehatan Seksi SDM Kesehatan

(28)

Sub Bag Tata Usaha

Bidang

Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatn Dinas Kesehatan

Bidang

Kesehatan Masyarakat,  Pengendalian dan Pencegahan

Penyakit

Seksi

Pelayanan Kesehatan Rujukan Seksi

Pelayanan Kesehatan Primer Seksi

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan

Kesehatan Lingkungan Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi UPTD JABFUNG JABFUNG Rancangan STRUKTUR ORGANISASI DINKES KAB/KOTA TIPE C

Alternatif

II

Seksi

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Seksi

(29)

TERIMA 

KASIH

TERIMA 

KASIH

(30)

1. Undang‐Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN

2. Undang‐Undang Nomor 7 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

3. Undang‐Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

4.  Undang‐Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS

5. Undang‐Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN

6. Undang‐Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

7. Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2012 tentang SKN

8. Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015‐2019

9. Peraturan Presiden Nom0r 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara

10. Peraturan Presiden Nomor 35 tahun 2015 tentang Kemenkes

11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015

12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 Tentang Renstra Kemenkes 2015‐2019

(31)

1.  Koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (penentuan tipologi Dinas Provinsi maupun  Kabupaten/Kota 2.  Uji coba tipologi Dinas ke Provinsi dan Kabupaten/Kota terpilih 3.  Berkontribusi terhadap penyusunan rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perangkat Daerah 4.  Melakukan kajian terhadap tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi  dan Kabupaten/Kota yang  kemudian menghasilkan draft awal 5.  Melakukan rapat koordinasi dengan Provinsi, Kabupaten/Kota terpilih  dan Adinkes tentang  rancangan struktur organisasi dan nomenklatur Dinas Kesehatan 6.  Penyusunan rancangan struktur organisasi dan nomenklatur oleh Tim dengan konsultasi dengan  Unit Utama. 7.  Penyajian dan pembahasan rancangan struktur organisasi dan nomenklatur dalam pra rakerkesnas 8.  Penyempurnaan rancangan untuk disajikan dan dibahas dalam Rakorpim 9.  Uji coba rancangan struktur organisasi dan nomenklatur di Provinsi dan Kabupaten/Kota terpilih 10. Penyempurnaan dan penetapan struktur organisasi Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota  oleh Menteri Kesehatan.

(32)

Dinas Kes Provinsi Sekretaris Bidang……. Bidang…… Bidang….. Bidang….. Dinas Kes Kab/Kota Sekretaris Bidang….. Bidang ….. Bidang….. Bidang …… Kementerian Kesehatan Sekretaris Jendral Ditjen YANKES Ditjen Kesmas Dirjen P2P Badan Litbang Badan PPSDM Presiden Gubernur Bupati/ Walikota

TATA HUBUNGAN KERJA PUSAT, PROVINSI,KAB/KOTA, KECAMATAN

Camat Puskesmas BPJS Pusat BPJS Prov BPJS Kab/Kota Ditjen Binfar

(33)

Pasal 35

1. Dinas Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf d merupakan unsur pelaksana Urusan Pemerintahan Daerah.

2. Dinas Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh kepala dinas Daerah Kabupaten/Kota yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui sekretaris Daerah Kabupaten/Kota.

3. Dinas Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu bupati/walikota melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada kabupaten/kota.

4. Dinas Daerah Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya; b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya; d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati/walikota terkait dengan tugas dan fungsinya.

RPP PARAGRAF 4

(34)

Pasal 41

Pada dinas Daerah Kabupaten/Kota dapat dibentuk UPT dinas Daerah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.

Pasal 43

Selain UPT dinas Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, terdapat UPT dinas Daerah Kabupaten/Kota di bidang kesehatan berupa rumah sakit Daerah Kabupaten/Kota dan Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai unit organisasi bersifat fungsional.

RPP PARAGRAF 4

(35)

Pasal 44

1. Rumah sakit Daerahkabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 43 dipimpin olehdirektur rumah sakit Daerah Kabupaten/Kota.

2. Rumah sakit Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) bersifat otonom dalam penyelenggaraan tata kelola rumah sakit dan

tata kelola klinis serta menerapkan pola pengelolaan keuangan badan

layanan umum Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

3. Dalam hal rumah sakit Daerah Kabupaten/Kota belum menerapkan

pengelolaan keuangan badan layanan umumDaerah, pengelolaan

keuangan rumah sakit Daerah Kabupaten/Kota tetap bersifat otonom

dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban keuangan.

4. Rumah sakit Daerah Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan tata

kelola rumah sakit dan tata kelola klinis sebagaimana dimaksud pada

ayat

(2)

dibina

dan

bertanggung

jawab

kepada

dinas

yang

menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan.

RPP PARAGRAF 4

(36)

5. Pertanggungjawaban

sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(4)

dilaksanakan melalui penyampaian laporan kinerja rumah sakit kepada

kepala dinas yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang

kesehatan.

6. Pembinaan tata kelola rumah sakit dan tata kelola klinis serta

pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5)

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

di bidang kesehatan.

7. Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata hubungan

kerja

rumah sakit Daerahkabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam

Pasal

43

serta

pengelolaan

keuangan

rumah

sakit

Daerahkabupaten/kota yang belum menerapkan pola pengelolaan

keuangan badan layanan umun Daerah sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) diaturdalam Peraturan Presiden.

RPP PARAGRAF 4

(37)

Pasal 45

1.

Pusat Kesehatan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43,

dipimpin oleh kepala Pusat Kesehatan Masyarakat.

2.

Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata hubungan kerja

Pusat Kesehatan Masyarakat diatur dengan peraturan menteri yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan setelah

mendapat pertimbangan tertulis dari Menteri dan menteri yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang aparatur negara.

RPP PARAGRAF 4

(38)

P E M B A G I A N U R U S A N P E M E R I N T A H A N

( L a m p i r a n U U 2 3 T a h u n 2 0 1 4 )

SUB URUSAN PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH KAB/KOTA Upaya

Kesehatan

Pengelolaan upaya kesehatan perorangan (UKP) rujukan nasional/lintas daerah provinsi. 

Pengelolaan UKP rujukan tingkat Daerah provinsi/lintas Daerah Kabupaten/Kota.

Pengelolaan UKP Daerah  Kabupaten/Kota       dan rujukan tingkat Daerah  Kabupaten/Kota

Pengelolaan upaya kesehatan masyarakat (UKM) nasional dan rujukan nasional/lintas Daerah provinsi.

Pengelolaan UKM Daerah  provinsi dan rujukan tingkat Daerah provinsi/lintas Daerah Kabupaten/Kota. Pengelolaan UKM Daerah  Kabupaten/Kota dan rujukan tingkat Daerah  Kabupaten/Kota. Penyelenggaraan registrasi,  akreditasi, dan standardisasi fasilitas pelayanan kesehatan publik dan swasta.

Penerbitan izin rumah sakit kelas B dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat Daerah  provinsi.

Penerbitan izin rumah sakit kelas C dan D dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat Daerah 

Kabupaten/Kota. Penerbitan izin rumah sakit

kelas A dan fasilitas pelayanan kesehatan penanaman modal  asing (PMA) serta fasilitas pelayanan kesehatan tingkat nasional.

(39)

P E M B A G I A N U R U S A N P E M E R I N T A H A N

( L a m p i r a n U U 2 3 T a h u n 2 0 1 4 )

SUB URUSAN PUSAT DAERAH 

PROVINSI DAERAH KAB/KOTA Sumber Daya  Manusia (SDM)  Kesehatan

1. Penetapan standardisasi dan registrasi tenaga kesehatan

Indonesia, tenaga kesehatan warga negara asing (TK‐WNA), serta penerbitan rekomendasi

pengesahan rencana penggunaan tenaga kerja asing (RPTKA) dan izin mempekerjakan tenaga asing (IMTA).

2. Penetapan penempatan dokter spesialis dan dokter gigi spesialis bagi Daerah yang tidak mampu dan tidak diminati.

3. Penetapan standar kompetensi teknis dan sertifikasi pelaksana Urusan Pemerintahan bidang kesehatan.

4. Penetapan standar pengembangan kapasitas SDM kesehatan.

5. Perencanaan dan pengembangan SDM kesehatan untuk UKM dan UKP Nasional. Perencanaan dan pengembangan SDM kesehatan untuk UKM dan UKP Daerah  provinsi. 1. Penerbitan izin praktik dan izin kerja tenaga kesehatan. 2. Perencanaan dan pengembangan SDM  kesehatan untuk UKM dan UKP  Daerah  Kabupaten/Kota.

(40)

P E M B A G I A N U R U S A N P E M E R I N T A H A N

( L a m p i r a n U U 2 3 T a h u n 2 0 1 4 )

SUB URUSAN PUSAT DAERAH 

PROVINSI DAERAH KAB/KOTA Sediaan  Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan  Minuman 1. Penyediaan obat, vaksin, alat kesehatan, dan suplemen kesehatan program nasional. 2. Pengawasan ketersediaan pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan.

3. Pembinaan dan pengawasan industri, sarana produksi dan sarana distribusi sediaan farmasi,  obat tradisional, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT), bahan obat, bahan baku alam yang terkait dengan kesehatan. 4. Pengawasan pre‐market obat,  obat tradisional, kosmetika, alat kesehatan, PKRT, dan makanan minuman. 5. Pengawasan post‐market obat,  obat tradisional, kosmetika, alat  kesehatan, PKRT, dan makanan  minuman. 1. Penerbitan pengakuan pedagang besar farmasi (PBF) cabang dan cabang penyalur alat kesehatan (PAK) 2. Penerbitan izin usaha kecil obat tradisional (UKOT). 1. Penerbitan izin apotek, toko obat,  toko alat kesehatan dan optikal.

2. Penerbitan izin usaha mikro obat tradisional(UMOT). 3. Penerbitan sertifikat produksi alat kesehatan kelas 1  (satu)  tertentu dan PKRT kelas 1 (satu)  tertentu perusahaan rumah tangga. 4. Penerbitan izin  produksi makanan  dan minuman pada   industri rumah  tangga

(41)

P E M B A G I A N U R U S A N P E M E R I N T A H A N

( L a m p i r a n U U 2 3 T a h u n 2 0 1 4 )

SUB  URUSAN PUSAT DAERAH  PROVINSI DAERAH  KAB/KOTA Pember ‐ dayaan Masyarakat  Bidang Kesehatan Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh nasional

internasional,dan kelompok masyarakat, organisasi

swadaya masyarakat serta dunia usaha tingkat nasional dan internasional. Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh provinsi,  kelompok masyarakat,  organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat provinsi. Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh kabupaten/kota,  kelompok masyarakat,  organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat

(42)
(43)

KRITERIA 

FUNGSI DASAR

1. merupakan ugas/terkecil/layanan/produk

dari suatu kewenangan

2. Secara teknis melihat NSPK masing-masing

urusan

(44)

No Sub  Urusan

Kewenangan Fungsi Dasar/ Jenis Layanan/Produk

1

Upaya

Kesehatan

1.1 Pengelolaan

UKP Daerah 

kabupaten/kota

dan rujukan

tingkat Daerah 

kab/kota

Pelayanan rujukan sesuai

standar di Kabupaten/Kota 

Pelayanan pengobatan

kesehatan perorangan

Pelayanan Kefarmasian di

fasilitas kesehatan daerah

kabupaten/kota dan rujukan

tingkat daerah kabupaten/kota

Pelayanan pengelolaan

perbekalan kesehatan bagi

UKP daerah Kabupaten/Kota 

dan rujukan tingkat daerah

kabupaten/kota

Fungsi Dasar Urusan Pemerintah Daerah Bidang Kesehatan

Lingkup Kab/Kota

(45)

Fungsi Dasar Urusan pemerintah Daerah Bidkes Lingkup Kab/Kota

No Sub 

Urusan

Kewenangan

Fungsi Dasar/ Jenis

Layanan/Produk

1

Upaya

Kesehatan

1.2  Pengelolaan

UKM Daerah 

kabupaten/kota

dan rujukan

tingkat Daerah 

kabupaten/kota

Upaya Kesehatan Masyarakat

(Kesehatan Keluarga, Gizi, 

Kesling, Kesjor,pencegahan dan

pengendalian penyakit, 

surveilans,kekarantinaan

kesehatan,kestradalkom, dan

pelayanan farmasi, perbekes dan

pengembangan SIK

1.3 Penerbitan izin

rumah sakit

kelas C dan D 

dan fasilitas

pelayanan

kesehatan

tingkat Daerah 

kabupaten/kota. 

Pelayanan perizinan rumah sakit

kelas C dan D dan fasilitas

pelayanan kesehatan tingkat

Daerah kabupaten/kota

(46)

No Sub Urusan Kewenangan Fungsi Dasar/ Jenis Layanan/Produk 2 Sumber Daya 

Manusia  (SDM)  Kesehatan

2.1 Penerbitan izin praktik dan izin kerja tenaga kesehatan

• Pelayanan perizinan praktik dan izin kerja tenaga kesehatan

2.2 Perencanaan dan

pengembangan SDM  kesehatan untuk UKM  dan UKP Daerah 

kabupaten/kota

• Pengelolaan SDM kesehatan untuk UKM dan UKP Daerah 

Kabupaten/Kota 

• Distribusi SDM Kesehatan untuk UKM dan UKP Daerah 

Kabupaten/Kota 

Fungsi Dasar Urusan Pemerintah Daerah Bidkes

Lingkup Kab/Kota

(47)

Fungsi Dasar Urusan pemerintah Daerah Bidkes Lingkup Kab/Kota

No Sub Urusan Kewenangan Fungsi Dasar/ Jenis Layanan/Produk 3 Sediaan  Farmasi, Alat  Kesehatan, dan  Makanan  Minuman 3.1 Penerbitan izin apotek, toko obat,  toko alat kesehatan dan optikal

Penerbitan/Pencabutan izin apotek, toko obat dan

tindaklanjut hasil pengawasan

3.2 Penerbitan izin usaha mikro obat

tradisional (UMOT) 

Penerbitan/pencabutan izin usaha mikro obat tradisional (UMOT) dan tindaklanjut pengawasan 3.3 Penerbitan sertifikat produksi alat kesehatan kelas 1  (satu) tertentu dan PKRT kelas 1 (satu)  tertentu perusahaan rumah tangga Penerbitan/pencabutan sertifikat produksi alat kesehatan kelas 1 (satu)  tertentu dan PKRT kelas 1  (satu) tertentu perusahaan rumah tangga serta

tindaklanjut hasil pengawasan

(48)

Fungsi Dasar Urusan pemerintah Daerah Bidkes Lingkup Kab/Kota

No Sub Urusan Kewenangan Fungsi Dasar/ Jenis Layanan/Produk

3 Sediaan  Farmasi, Alat  Kesehatan,  dan Makanan  Minuman 3.4 Penerbitan izin  produksi makanan  dan minuman pada  industri rumah  tangga Penerbitan/pencabutan sertifikat  produksi pangan industri rumah tangga  dan penyuluhan keamanan pangan  pada IRTP 3.5 Pengawasan post‐ market produk  makanan‐minuman  industri rumah  tangga.

Pelaksanaan pemeriksaan dan

monitoring Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP), uji sampel pada IRTP  dan tindaklanjut pengawasan

Penetapan KLB, penyelidikan epidemologi, pemeriksaan saran  keamanan pangan, pelaporan dan penaggulangan KLB

Penerbitan sertifikat laik sehat terhadap pangan siap saji, Uji Sampel, Izin Iklan dan Tindaklanjut hasil pengawasan

(49)

Fungsi Dasar Urusan pemerintah Daerah Bidkes Lingkup Kab/Kota

No Sub Urusan Kewenangan Fungsi Dasar/ Jenis Layanan/Produk 4 Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan 4.1  Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh kabupaten/kota,  kelompok masyarakat,  organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat

kabupaten/kota.

• Penguatan kapasitas

masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh

kabupaten/kota, kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat

kabupaten/kota

• Memberikan pembinaan

pengelolaan dan pelaksanaan promosi kesehatan di

wilayah kerja Kabupaten/Kota 

(50)

Fungsi Dasar Urusan pemerintah Daerah Bidkes Lingkup Provinsi

N o

Sub  Urusan

Kewenangan Fungsi Dasar/ Jenis Layanan/Produk 1. Upaya kesehatan 1.1 Pengelolaan UKP rujukan tingkat Daerah provinsi/lintas Daerah kabupaten/kota • Pelayanan rujukan sesuai  standar dari kabupaten/kota • Pelayanan pengelolaan

perbekalan kesehatan bagi UKP  rujukan tingkat Daerah 

provinsi/lintas Daerah  1.2 Pengelolaan UKM Daerah 

provinsi dan rujukan tingkat Daerah provinsi/lintas Daerah  kabupaten/kota

• Upaya Kesehatan Masyarakat (Kesehatan Keluarga, Gizi,  Kesling, Kesjor,pencegahan dan pengendalian penyakit,  surveilans,kekarantinaan kesehatan, kestradalkom, dan pelayanan farmasi, perbekes dan pengembangan SIK

1.3 Penerbitan izin rumah sakit kelas B dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat Daerah 

provinsi.

• Pelayanan penerbitan izin rumah sakit kelas B dan

fasilitas pelayanan kesehatan tingkat Daerah Provinsi

(51)

Fungsi Dasar Urusan pemerintah Daerah Bidkes Lingkup Provinsi

No Sub Urusan Kewenangan Fungsi Dasar/ Jenis Layanan/Produk 2.  Sumber Daya

Manusia (SDM)  Kesehatan

2.1  Perencanaan dan

pengembangan SDM  kesehatan untuk UKM  dan UKP Daerah provinsi

• Pengelolaan SDM kesehatan untuk UKM dan UKP Daerah Provinsi

• Distribusi SDM Kesehatan untuk UKM dan UKP Daerah Provinsi 3. Sediaan  Farmasi, Alat  Kesehatan, dan  Makanan  Minuman Penerbitan pengakuan

pedagang besar farmasi (PBF)  cabang dan cabang penyalur alat kesehatan (PAK) 

• Pelayanan penerbitan/pencabutan pengakuan pedagang besar farmasi (PBF) cabang dan cabang penyalur alat kesehatan (PAK), Tindak lanjut rekomendasi hasil, rekomendasi penerbitan, tindak lanjut hasil

Penerbitan izin usaha kecil obat tradisional (UKOT). 

• Pelayanan penerbitan/pencabutan izin Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) dan tindak lanjut hasil pengawasan

(52)

Fungsi Dasar Urusan pemerintah Daerah Bidkes Lingkup Provinsi

No Sub Urusan Kewenangan Fungsi Dasar/ Jenis Layanan/Produk 4 Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan 4.1 Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh provinsi,  kelompok masyarakat,  organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat provinsi. 

• Penguatan kapasitas masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh Provinsi, kelompok masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat Provinsi

• Memberikan pembinaan

pengelolaan pelaksanaan promosi kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat di wilayah kerja Provinsi

• Pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat tingkat provinsi

Referensi

Dokumen terkait

FWD Life menjalin kerjasama dengan CIMB Niaga dan AirAsia BIG untuk memberikan promo khusus pada setiap pembelian produk Asuransi BEBAS AKSI FLASH yang merupakan

Di kelas sebelumnya, kamu telah belajar mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis bahasa Indonesia yang baik dan benar.. Di Kelas IV ini, kamu pun akan mempelajari

[r]

Penelitian ini dilakukan untuk melihat perubahan kadar serum TNF- α, IL-1, IL-6 pada kelompok yang diberikan Amitriptilin dan kelompok yang diberikan Deksketoprofen serta

Dari uraian di atas, nampak praktik jual beli kosmetik pemutih yang mengandung Merkuri dan Hidroquinon tersebut diasumsikan tidak memenuhi syarat jual beli yang sah,

Dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata yang dijadikan modal bukan hanya ilmu yang telah dipelajari secara formal di program studi mading-masing, namun juga

1) Berdasarkan kriteria aspek kelayakan nonfinansial usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno layak untuk dijalankan dan dikembangkan. Pada aspek pasar,

(3) Dokter tamu sebagaimana dimaksud pada Pasal 115 ayat (3) huruf c, yakni dokter karena reputasi atau keahliannya diundang secara khusus oleh Direktur untuk menangani