MIGREN INFORMASI PRODUK TERAPETIK ED I TO RIA L DAFTAR IS I. 2 3 Daftar Obat Copy yang Disetujui Bulan Januari Mei 2012 Kontak (Saluran Informasi)

(1)

1 VOL. 22 / NO. 1 NOVEMBER 2012

Artikel MIGREN

Monografi Obat baru, Apixaban

DAFTAR OBAT BARU 2012

Daftar Obat Copy yang Disetujui

Bulan Januari – Mei 2012

Kontak (Saluran Informasi)

1

2

3

8

16 _{...bersambung ke hal 7}

MIGREN

PENDAHULUAN

Nyeri kepala dapat dibagi menjadi 3 bagian: (1) nyeri kepala yang disebabkan oleh

penyakit intrakranial (misal tumor dan stroke); (2) nyeri kepala yang disebabkan oleh

kelainan akut ekstrakranial (misal glaukoma; sinusitis akut); dan (3) nyeri kepala kronik

yang sering kambuh yang tidak berkaitan dengan penyakit serius baik intrakranial

maupun ekstrakranial, misalnya: nyeri kepala migren dan nyeri kepala tegang otot.

Migren menimbulkan nyeri akibat dilatasi pembuluh darah, biasanya

cabang-cabang arteri karotis eksterna.

Migren adalah penyakit dengan serangan nyeri kepala yang berulang biasanya

disertai dengan mual, muntah, photophobia dan/atau phonophobia. Pada orang

dewasa serangan berlangsung 4 sampai 72 jam. Dua tipe utama migren adalah

migren dengan aura atau tanpa aura. Pada migren dengan aura, sakit kepala

ditandai dengan gejala neurologi reversibel.

GEJALA

Ada lima gejala yang dapat didefinisikan :

1. Predorme: peringatan sebelum terjadinya serangan meliputi perubahan mood,

perasaan, sensasi (bau atau rasa).

2. Aura: gangguan visual yang mendahului serangan sakit kepala.

3. Sakit kepala: umumnya satu sisi, berdenyut-denyut, disertai mual dan muntah,

sensitif terhadap suara. Terjadi antara 4-72 jam.

4. Berhentinya sakit kepala : meskipun tidak diobati, nyeri biasanya akan menghilang

dengan tidur.

5. Postdorme: tanda-tanda lain migren seperti tidak bisa makan, tidak bisa konsentrasi

dan kelelahan.

Vol. 22 / No. 1 NOVEMBER 2012

ISSN: 1829-9334

INFORMASI PRODUK

TERAPETIK

DAFTAR ISI

EDITORIAL

Pembaca yang terhormat,

Buletin Informasi Produk Terapetik edisi saat

ini menyajikan artikel mengenai obat anti

migren dan monografi obat baru Apixaban.

Apixaban merupakan antikoagulan yang memiliki

selektivitas tinggi menghambat aktivasi faktor

Xa secara langsung dan menghambat aktivitas

protombinase.

Informasi Daftar obat baru yang disetujui

antara lain PEG-INTRON

®

_{(serbuk untuk injeksi}

setiap vial mengandung 50; 80; 100; 120;

150 µg Peginterferon alfa-2b), REBETOL

®

(kapsul mengandung ribavirin 200 mg),

AFINITOR (tablet mengandung Everolimus

2,5 mg; 5 mg dan 10 mg), COMBIVENT metered

aeroso/ (aerosol mengandung Ipratropium

bromida monohidrat 21 µg dan Salbutamol

sulfat 120 µg per 1 metered dose), JANUVIA

(tablet mengandung Sitagliptin 25; 50;

100 mg). Selain itu terdapat pula informasi

Obat Copy yang telah disetujui bulan Januari –

Juni 2012.

Untuk memudahkan akses informasi produk

terapetik kami sediakan pula KONTAK (saluran

informasi).

Redaksi berharap informasi yang disampaikan

dapat menambah pengetahuan seputar

Produk Terapetik bagi para pembaca. Masukan

terhadap isi dan tampilan buletin sangat kami

harapkan.

(2)

Indikasi

Apixaban diindikasikan untuk mencegah tromboemboli vena

(venous thromboembolic events, VTE) pada pasien dewasa yang

menjalani operasi elektif penggantian pinggul atau lutut.

Dosis

Apixaban diberikan dengan dosis 2,5 mg secara oral 2 kali sehari.

Dosis awal apixaban diberikan dalam jangka waktu 12 sampai

24 jam setelah operasi dilakukan. Jangka waktu pemakaian bagi

pasien setelah menjalani:

• operasi penggantian pinggul: 32 hingga 38 hari;

• operasi penggantian lutut: 10 hingga 14 hari.

Jika lupa mengkonsumsi obat, pasien hendaklah segera

mengkonsumsi apixaban dan dilanjutkan dengan pemakaian 2

kali sehari seperti sebelumnya. Apixaban dapat diberikan dengan

ataupun tanpa mengkonsumsi makanan terlebih dahulu.

Kontraindikasi

- Hipersensitifitas terhadap apixaban atau zat tambahan lainnya.

- Perdarahan yang signifikan secara klinik.

- Gangguan fungsi hati yang berkaitan dengan coagulopathy dan

risiko perdarahan yang relevan secara klinis.

Peringatan dan Perhatian

- Risiko Perdarahan

Jika digunakan bersamaan dengan antikoagulan lain dapat

menyebabkan risiko perdarahan.

- Pasien dengan gangguan fungsi ginjal

Apixaban tidak direkomendasikan bagi pasien yang memiliki

clearance creatinin <15 ml/menit.

- Pasien dengan gangguan fungsi hati

• Apixaban dikontraindikasikan bagi yang memiliki gangguan

fungsi hati yang berkaitan dengan coagulopathy dan risiko

perdarahan yang relevan secara klinis

• Apixaban tidak direkomendasikan bagi pasien yang

mengalami gangguan fungsi hati parah.

- Interaksi dengan penghambat

Cytochrome P450 3A4

(CYP3A4) dan P-glycoprotein (P-gp)

Apixaban dapat diberikan dengan pengawasan apabila

digunakan bersamaan dengan penghambat CYP3A4 dan

P-gp seperti senyawa azol-antimikotik (misal ketokonazol,

itrakonazol, vorikonazol, dan posakonazol), HIV protease

inhibitor

(misal ritonavir). Senyawa-senyawa tersebut dapat

meningkatkan efek apixaban dua kali lipat.

- Interaksi dengan penginduksi

CYP3A4

dan

P-gp

Penggunaan bersama apixaban dengan penginduksi

CYP3A4 dan P-gp (misal rifampin, fenitoin, karbamazepin dan

fenobarbital) dapat menurunkan efek apixaban sebesar 50%.

- Interaksi dengan senyawa lain yang mempengaruhi

hemostasis

Pengawasan diperlukan jika apixaban digunakan bersama

dengan senyawa yang mempengaruhi homeostasis seperti

senyawa anti-inflamasi non-steroid (AINS), asam asetilsalisilat,

penghambat agregasi platelet atau senyawa antitrombosis

lainnya.

- Operasi patah pinggul

Apixaban tidak direkomendasikan untuk pasien yang

menjalani operasi patah pinggul.

Interaksi obat

- Penghambat

CYP3A4

dan

P-gp

Tidak diperlukan penyesuaian dosis bila apixaban digunakan

bersama dengan senyawa azol-antimikotik seperti ketokonazol

atau penghambat CYP3A4 dan P-gp lainnya. Namun demikian,

tetap perlu dilakukan pengawasan dalam penggunaannya.

- Penginduksi

CYP3A4

dan

P-gp

Penggunaan bersama antara apixaban dengan rifampin,

penginduksi kuat CYP3A4 dan P-gp, berturut-turut dapat

menurunkan 54% dan 42% dari AUC dan Cmax apixaban.

Penggunaan bersama apixaban dengan penginduksi CYP3A4

dan

P-gp (seperti fenitoin, karbamazepin dan fenobarbital)

dapat juga menurunkan konsentrasi plasma apixaban. Tidak

diperlukan penyesuaian dosis selama terapi bersama dengan

senyawa tersebut, namun pemberian bersama dengan

penginduksi kuat CYP3A4 dan P-gp harus disertai peringatan.

- Antikoagulan

Penggunaan bersama antara apixaban (5 mg dosis tunggal)

dan enoxaparin (40 mg dosis tunggal) dapat menimbulkan

efek ganda karena keduanya memiliki aktivitas anti-Factor Xa.

- Penghambat agregasi platelet dan AINS

• Tidak ada kejadian yang membuktikan adanya interaksi

penggunaan apixaban dan asam asetilsalisilat 325 mg sekali

sehari.

• Kombinasi antara apixaban dan klopidogrel (75 mg sekali

sehari) atau kombinasi dengan klopidogrel 75 mg dan

asam asetilsalisilat 162 mg sekali sehari tidak menunjukkan

peningkatan waktu perdarahan, agregasi platelet, atau

clotting test (protombine time, Index normali ratio dan

activated partial thromboplastin time) dibandingkan dengan

pemberian obat antiplatelet tanpa apixaban.

• Kombinasi dengan naproxen 500 mg (inhibitor P-gp) dapat

meningkatkan AUC dan Cmax rata-rata apixaban. Tidak ada

kejadian yang membuktikan adanya peningkatan waktu

perdarahan dengan penggunaan bersama antara apixaban

dan naproxen.

Namun demikian, tetap diperlukan pengawasan pada

pemberian apixaban dengan kombinasi obat-obat AINS

(termasuk asam asetilsalisilat) dan/atau penghambat agregasi

platelet karena obat-obat jenis tersebut dapat meningkatkan

risiko perdarahan.

MONOGRAFI OBAT

Apixaban merupakan antikoagulan yang memiliki selektivitas tinggi

PROFIL FARMAKOLOGI

menghambat aktivasi faktor Xa secara langsung dan menghambat aktivitas

protombinase. Tidak diperlukan anti trombin III untuk aktifitas anti trombotik.

Apixaban memiliki efek secara tidak langsung dalam menghambat agregasi

platelet yang diinduksi oleh trombin. Dengan menghambat faktor Xa,

apixaban mencegah pembentukan trombin dan pengembangan trombus.

(3)

3 VOL. 22 / NO. 1 NOVEMBER 2012

Daf

tar Oba

t B

aru 2012

3 Nama Oba

t

Jadi / Za

t

Berk

hasia

t

Farmak

alog

i

Indik

asi

Dosis dan C

ar

a P

emberian

Kon

tr

aindik

asi

Nama

Pemohon

Nama P

abrik

PEG-INTR

ON®

Ser

buk untuk

larutan injeksi, setiap vial mengandung 50, 80, 100, 120, 150 µg Peg

int

er

fer

on

alfa-2b

Kat

egor

i:

Indik

asi dan

posolog

i baru

M

ek

anisme k

erja

Peg

int

er

fer

on

alfa-2b adalah dengan ber

ik

atan

dengan r

esept

or

membran spesifik pada per

muk

aan

sel

, sehingga

ter

bentuk

urutan k

omplek

intraselular ter

masuk

meng

induksi

enzim t

er

tentu

,

menghambat replik

asi virus

pada sel yang ter

inf

eksi dan

menek

an

pr

olif

erasi sel dan

immunomodulasi seper

ti

peningk

atan

aktivasi fagositik mak

rofag dan

aug

mentasi

sit

ot

oksik spesifik

dar

i limposit

untuk sel tar

get.

Untuk pengobatan pasien Hepatitis C k

ronis dan

Hepatitis B k

ronis

, pasien

yang berusia 18 tahun atau lebih dan mender

ita

pen

yak

it hati/liv

er

. Untuk

pengobatan hepatitis B k

ronis

, pasien harus

memilik

i hasil positif

HB

V-DNA.

Untuk pengobatan optimal Hepatitis C k

ronis

disarank

an pember

ian

kombinasi int

er

fer

on

alfa-2b dengan r

iba

vir

in.

Kombinasi dengan riba

virin un

tuk

pasien hepa

titis C

kr

onis dengan enzim

tr

ansaminase normal

atau meningk

at

tetapi tidak diser

tai

dek

ompensasi liv

er

,

termasuk sir

osis (

Child-Pu

gh

k

elas A

) dan

pasien positif HC

V-RNA.

Kombinasi ini juga un

tuk pengoba

tan

pasien hepa

titis C k

ronis

yang k

oinf

eksi dengan

HIV y

ang stabil secar

a

klinis

.

0,36-1,08 10

5

int

er

nasional unit P

eg

int

er

fer

on alfa-2b sama dengan 1 µg

Peg

int

er

fer

on alfa-2b

.

• Hepatitis B k

ronis

, injeksi diber

ik

an secara subk

utan dengan dosis 1,0 sampai

1,5 µg/k

g sek

ali seminggu untuk sedik

itn

ya 24 minggu dan sampai 52 minggu

.

Pasien yang sulit diobati genotif C dan D diber

ik

an dosis yang lebih tingg

i

dan waktu pengobatan lebih lama. P

engobatan dengan P

eg

int

er

fer

on alfa-2b

harus diber

ik

an dan dimonit

or oleh dokt

er

. P

ada pengobatan sendir

i, pasien

dianjur

kan untuk meng

injeksik

an di t

empat yang ber

beda pada setiap waktu

pember

ian injeksi.

• Hepatitis C k

ronis

,

-

M

onot

erapi injeksi P

eg

int

er

fer

on alfa-2b diber

ik

an secara subk

utan dengan

dosis 0,5 atau 1,0 µg/k

g sek

ali seminggu untuk pemak

aian minimal selama

6 bulan. P

engobatan dengan P

eg

int

er

fer

on alfa-2b harus dilak

uk

an dan

dimonit

or oleh dokt

er yang ber

pengalaman dalam menangani pen

yak

it

hepatitis C. Untuk pasien yang HC

V-RNA sudah tidak t

er

det

eksi lag

i selama

6 bulan, pengobatan dilanjutk

an 6 bulan lag

i sehingga t

otal pengobatan

menjadi 1 tahun

-

Kombinasi t

er

api injeksi P

eg

in

ter

fer

on alfa-2b dan R

iba

virin. I

njeksi

Peg

in

ter

fer

on alfa-2b subkutan 1,5 µg/k

g/minggu

. Dosis R

iba

virin

yang digunak

an t

er

gan

tung dari ber

at badan seper

ti t

er

ter

a pada

tabel di ba

w

ah:

Ber

at pasien (k

g)

Dosis R

iba

virin harian

Jumlah k

apsul 200 mg

< 65

800 mg

4

a

65-80

1.000 mg

5

b

81-105

1.200 mg

6

c

> 105

1,400 mg

7

d

a. pag

i 2 tablet

, malam 2 tablet

b. pag

i 2 tablet

, malam 3 tablet

c. pag

i 3 tablet

, malam 3 tablet

d. pag

i 3 tablet

, malam 4 tablet

• H

ipersensitifitas t

er

hadap zat aktif atau

int

er

fer

on lain atau eksipien.

• W

anita hamil dan men

yusui

• M

empun

yai r

iwa

yat sak

it k

ejiwaan,

seper

ti depr

esi, k

eing

inan bunuh dir

i atau

mencoba bunuh dir

i.

• M

empun

yai r

iwa

yat pen

yak

it jantung

.

• K

ondisi sangat lemah ak

ibat pen

yak

it

ter

masuk pasien dengan gagal g

injal

kr

onis atau

cr

eatine clear

anc

e

< 50 ml/

menit.

• Hepatitis aut

oimun atau mempun

yai

riwa

yat aut

oimun.

• Disfungsi hepatitik berat atau dek

ompensasi sir

osis hati.

• Sudah ada gejala tir

oid k

ecuali dapat

dik

ontr

ol dengan pengobatan

kon

vensional

.

• Epilepsi dan/atau gangguan fungsi sist

em

saraf pusat.

• Suami yang memilik

i istr

i sedang hamil

tidak dianjur

kan diobati dengan injeksi

kombinasi dengan r

iba

vir

in.

• D

ek

ompensasi hati atau disfungsi g

injal

.

• P

asien dek

ompensasi hati atau disfungsi

ginjal dengan

cr

eatine clear

anc

e

< 50 ml/

menit untuk pengobatan k

ombinasi

dengan r

iba

vir

in.

Scher

ing P

lough

(Br

inn

y) C

o.,

Ireland / PT

.

Scher

ing P

lough

Indonesia T

bk

.,

REBE

TOL® k

apsul

mengandung riba

vir

in 200 mg

Kat

egor

i:

penambahan indik

asi dan

posolog

i

Riba

vir

in adalah

analog nuk

leosida

sint

etis yang

mempun

yai

aktivitas

in vitr

o

ter

hadap virus

RNA dan DNA.

Untuk pengobatan hepatitis C k

ronis

dik

ombinasik

an dengan

int

er

fer

on alfa-2b

.

Juga

un

tuk pasien hepa

titis C

kr

onis dengan k

oinf

eksi

HIV stabil secar

a k

linis

.

Pasien dengan usia

di a

tas 18 tahun dan

menderita pen

yak

it ha

ti

terk

ompensasi, t

ermasuk

mer

ek

a dengan bukti

hist

olog

i sir

osis (

Child-Pu

gh k

elas A

) dan mer

ek

a

dengan AL

T normal a

tau

abnormal

.

Riba

var

in tidak ef

ektif diber

ik

an tunggal untuk pengobatan hepatitis C.

Digunak

an k

ombinasi dengan peg

int

er

fer

on alfa-2b (1,5 µg/k

g/minggu) atau

int

er

fer

on alfa-2b (3 juta int

er

nasional unit), 3 k

ali seminggu

. P

emilihan k

ombinasi

ter

gantung dar

i k

arakt

er

istik pasien.

D

osis r

ebet

ol t

er

gantung dar

i berat badan, k

apsul diber

ik

an secara oral dengan

mak

anan setiap har

i dosis dibag

i dua pag

i dan malam.

Ber

at pasien (k

g)

Dosis R

iba

virin harian

Jumlah k

apsul 200 mg

< 65

800 mg

4a

65-80

1.000 mg

5b

81-105

1.200 mg

6c

> 105

1,400 mg

7d

• A

da r

iwa

yat pen

yak

it jantung

, t

er

masuk

pen

yak

it jantung tidak stabil atau tidak

ter

kontr

ol pada 6 bulan t

erak

hir

.

• W

anita hamil atau men

yusui atau suami

yang istr

in

ya hamil atau pasangan yang

sedang mer

encanak

an hamil

.

• Hemoglobinopatis

(talesemia,

sick

le

-c

ell

anemia

).

• K

ondisi sangat lemah ak

ibat pen

yak

it

ter

masuk pasien dengan gagal g

injal

kr

onis atau

cr

eatine clear

anc

e

< 50 ml/

menit.

• Epilepsi dan/atau gangguan fungsi sist

em

saraf pusat.

• D

ek

ompensasi sir

osis hati.

Scher

ing P

lough

Pr

oduc

t I

nc

.,

Puer

to R

ico/ PT

.

Scher

ing P

lough

Indonesia.

(4)

Nama Oba

t

Jadi / Za

t

Berk

hasia

t

Farmak

alog

i

Indik

asi

Dosis dan C

ar

a P

emberian

Kon

tr

aindik

asi

Nama

Pemohon

Nama P

abrik

Riba

vir

in atau

metabolit

e

nuk

leotida

intraselular pada k

adar

psiolog

is tidak

menghambat enzim spesifik HC

V atau r

eplik

asi

HC

V. M

onot

erapi

riba

vir

in untuk

hepatitis C tidak menunjuk

kan ef

ek

dalam eliminasi (HC

V-RNA) atau

peningk

atan

hist

olog

i hepatik

set

elah 6

sampai 12 bulan terapi dan 6 bulan lanjutan, namun jik

a

dik

ombinasik

an

dengan int

er

fer

on

alfa-2b untuk pengobatan hepatitis C kr

onis

, r

iba

vir

in

meningk

atk

an

efik

asi sampai 10

kali dibandingk

an

jik

a int

er

fer

on

alfa-2b diber

ik

an

tunggal

.

Peningk

atan

efik

asi diser

tai

dengan tidak ter

det

eksin

ya

serum HC

V-RNA,

per

baik

an radang

hati dan AL

T

nor

mal

a. pag

i 2 tablet, malam 2 tablet

b. pag

i 2 tablet, malam 3 tablet

c. pag

i 3 tablet, malam 3 tablet

d. pag

i 3 tablet, malam 4 tablet

Pember

ian k

ombinasi bisa dihentik

an jik

a set

elah 12 sampai 24 minggu t

erapi

tidak ada r

espon vir

olog

i dini yaitu tidak t

er

det

eksin

ya HC

V RNA atau sedik

itn

ya

pengurangan 2log10 dar

i

baseline

tit

er viral set

elah 12 minggu t

erapi.

• Pasien yang sedang menjalani pengobatan atau baru saja selesai pengobatan

immunosupr

esiv

e

tidak

ter

masuk pengobatan k

or

tik

ost

er

oid

.

jangk

a pendek

.

• Hepatitis aut

oimun atau pen

yak

it

aut

oimun.

• P

asien imunosupr

esi pener

ima transplan.

• Sudah ada gejala tir

oid k

ecuali dapat

dik

ontr

ol dengan pengobatan

kon

vensional

.

• M

empun

yai r

iwa

yat sak

it k

ejiwaan,

seper

ti depr

esi, k

eing

inan bunuh dir

i atau

mencoba bunuh dir

i.

AFINIT

OR

Tablet mengandung Ev

er

olimus 2,5

mg; 5 mg dan 10 mg

Ev

er

olimus

merupak

an

inhibit

or

pengurangan sin

yal dengan

tar

get m

TOR

(

mammalian

_tar

get of

_rapamy

cin

)

Ev

er

olimus diindik

asik

an

untuk

:

-

pengobatan pasien dengan k

arsinoma sel

ginjal tingk

at lanjut

set

elah k

egagalan

pengobatan dengan sunitinib atau soraf

enib

.

D

osis de

wasa untuk advance

Neur

oendocrine T

umors of pancr

eatic origin

dan

adv

anc

e r

enal c

ell c

ar

cinoma

terapi dengan afinit

or harus dilak

uk

an oleh t

enaga

kesehatan yang ber

pengalaman dalam penanganan t

erapi anti k

ank

er

. D

osis

yang dir

ek

omendasik

an adalah 10 mg sehar

i sek

ali. Jik

a pasien mendapat t

erapi

dengan inhibit

or

CY

P3A4

atau

Pg-P

inhibit

or dosis diturunk

an hingga 5 mg

.

Penurunan dosis lebih jauh hingga 2,5 mg diper

luk

an untuk meminimalisir ef

ek

samping

. Jik

a pasien mendapat t

erapi dengan peng

induksi

CY

P3A4

atau

Pg-P

dosis ditingk

atk

an mulai 10 mg hingga 20 mg per

har

i.

D

osis untuk

subependymal giant c

ell astr

oc

ytoma

(SEGA) yang ber

hubungan

dengan tuber

ous scler

osis (

TS).

• H

ipersensitifitas t

er

hadap E

ver

olimus

,

turunan rapamisin atau zat tambahan pada obat ini.

• R

eaksi hipersensitifitas ditunjuk

kan

dengan

gejala-gejala, tapi tidak t

er

batas

pada anafilaksis

, dispnea, k

emerahan, n

yer

i

dada atau ang

ioedema.

No

var

tis P

har

ma

St

ein A

G, St

ein

Switz

er

land/

PT No

var

tis

Indonesia, Jak

ar

ta-Indonesia

(5)

5 VOL. 22 / NO. 1 NOVEMBER 2012

Nama Oba

t

Jadi / Za

t

Berk

hasia

t

Farmak

alog

i

Indik

asi

Dosis dan C

ar

a P

emberian

Kon

tr

aindik

asi

Nama

Pemohon

Nama P

abrik

Kat

egor

i:

kek

uatan baru

(2,5 mg) dan penambahan indik

asi baru

atau lebih spesifik m

TOR

C1

(

mammalian

_“tar

get of

_rapamy

cin

”

complex 1

). m

TOR

merupak

an k

unci

serine

-thr

eonine

kinase

yang

memegang peran penting dalam pengaturan per

tumbuhan sel

,

pembelahan dan sur

vival

.

-

pengoba

tan

Pr

ogr

essiv

e

Neur

oendo

crine

Tumors

of pancr

ea

tic

orig

in (PNE

T) pada

pasien y

ang dioper

asi,

daer

ah lok

al tingk

at

lanjut a

tau metasta

tis

.

-

pengoba

tan pasien

SEGA (

Sub

ep

end

ymal

Gia

nt C

ell

Astr

oc

yt

oma

) y

ang

berk

aitan dengan

tuber

ous scler

osis (

TS)

yang memerluk

an

in

ter

vensi t

er

apetik

tetapi buk

an

pada pasien y

ang

memerluk

an oper

asi

pembedahan.

Dosis a

w

al y

ang dir

ek

omendasik

an un

tuk pasien SEGA

Luas permuk

aan tubuh

Jumlah k

apsul 200 mg

<

1,2 m2

2,5 mg

1,3-2,1 m2

5 mg

>

2,2 m2

7,5 mg

Jik

a pasien mendapat t

erapi dengan inhibit

or

CY

P3A4

atau

Pg-P

inhibit

or

dosis diturunk

an hingga 50 %. P

enurunan dosis lebih jauh diper

luk

an

untuk meminimalisir ef

ek samping

. Jik

a pasien mendapat t

erapi dengan

peng

induksi

CY

P3A4

atau

P

g-P

dosis ditingk

atk

an untuk mencapai k

adar 5

sampai 15 ng per ml

.

D

osis pada anak untuk pasien SEGA meng

ik

uti dosis de

wasa.

Pasien dengan gangguan hati tingk

at sedang (

Child-P

lugh

k

elas B):

adv

anc

e

Neur

oendocrine T

umors of pancr

eatic origin

dan

adv

anc

e r

enal c

ell c

ar

cinoma

dosis

diturunk

an hingga 5 mg per har

i. SEGA dosis diturunk

an 50% dan dititrasi hingga

mencapai k

adar 5 sampai 15 ng per ml

.

Pasien dengan gangguan hati parah (

Child-P

lugh

kelas C

) A

finit

or tidak

dir

ek

omendasik

an untuk pasien ini.

COMBIVENT

meter

ed aer

osol

(M

A) / aer

osol

mengandung Ipratr

opium

br

omida

monohidrat 21 µg dan Salbutamol sulfat 120 µg per 1

meter

ed dose

Kat

egor

i:

Penambahan indik

asi baru

Obat ini member

ik

an

pelepasan simultan antara ipratr

opium

br

omida dan

salbutamol sulfat yang menghasilk

an

ef

ek tambahan

baik pada r

esept

or

musk

ar

inik

maupun beta2- adr

ener

gik

di paru-paru sehingga ber

dampak

br

onk

odilasi

yang lebih baik dar

ipada

pember

ian

sen

ya

wa tunggal

.

Penanganan br

onk

ospasmus r

ev

ersible

yang ber

hubungan

dengan pen

yak

it

pulmonar

i obstruktif

dan ser

angan asma

akut

pada pasien yang

membutuhk

an lebih dar

i 1

br

onk

odilat

or tunggal

.

D

ewasa (t

er

masuk lansia): empat k

ali sehar

i masing-masing dua inhalasi.

D

osis dapat ditingk

atk

an sebagaimana dibutuhk

an sampai batas 12 inhalasi

dalam 24 jam. Tidak ada data penggunaan pada anak

-anak diba

wah usia 12 tahun.

Pasien diharapk

an ber

konsultasi dengan dokt

er atau k

e rumah sak

it t

er

dek

at

jik

a t

erjadi k

esulitan ber

nafas ak

ut atau k

esulitan ber

nafas secara cepat dan

memburuk jik

a inhalasi tambahan tidak memper

lihatk

an k

emajuan.

Penggunaan alat aer

osol t

eruk

ur yang t

epat sangat penting untuk k

eber

hasilan

terapi. Kocok wadah aer

osol dan t

ek

an k

atup dua k

ali sebelum alat digunak

an.

• Pasien dengan k

ar

diomiopati obstruktif

hiper

tr

ofi atau tak

iar

itmia

• P

asien memilik

i sejarah hipersensitivitas

ter

hadap lesitin k

edelai atau pr

oduk

mak

anan yang mengandung k

edelai dan

kacang

.

• P

asien dengan hipersensitivitas t

er

hadap

atr

opin atau turunann

ya atau k

omponen

lain dar

i pr

oduk

.

Boehr

inger

Ingelheim Int

er

national

GmbH, Ingelheim am Rhein, G

er

man

y/

PT

. Boehr

inger

Ingelheim Indonesia Bogor

(6)

Nama Oba

t

Jadi / Za

t

Berk

hasia

t

Farmak

alog

i

Indik

asi

Dosis dan C

ar

a P

emberian

Kon

tr

aindik

asi

Nama

Pemohon

Nama P

abrik

JANUVIA/ Tablet mengandung Sitagliptin 25; 50; 100 mg

Kat

egor

i:

Penambahan indik

asi baru

Sitagliptin merupak

an

DPP

-4 inhibit

or

,

yang t

er

bukti dapat

digunak

an pada

pasien diabet

es

melitus tipe 2 melalui per

lambatan inaktivasi

hor

mon ink

retin. K

adar

intak

e aktif hor

mon

ditingk

atk

an dengan

Sitagliptin, melalui peningk

atan dan

per

panjangan aksi

dar

i hor

mon t

ersebut.

Hor

mon ink

retin,

ter

masuk

Gluk

agon-Lik

e

Peptide

-1

(GLP

-1) dan

Gluc

ose

-D

ependent.

• M

onot

erapi: Sitagliptin diindik

asik

an sebagai

suplemen untuk diet dan untuk memper

baik

i

kontr

ol glik

emik pada pasien dengan diabet

es

melitus tipe 2.

• Sitagliptin dalam ben

tuk k

ombinasi

dengan M

etf

ormin a

tau PP

ARγ agonis

(misaln

ya thiaz

olidinediones)

diindi-kasik

an pada pasien diabet

es melitus tipe

2 un

tuk memperbaik

i k

on

tr

ol glik

emik

.

Jik

a pemberian dalam ben

tuk sen

ya

w

a

tunggal

, dengan diet dan olah r

aga, tidak

memberik

an k

on

tr

ol glik

emik y

ang cukup

.

• Sitagliptin dalam ben

tuk k

ombinasi

dengan metf

ormin dan sulf

onilur

ea

diindik

asik

an pada pasien diabet

es melitus

tipe 2 un

tuk memperbaik

i k

on

tr

ol glik

emik

.

D

iberik

an jik

a k

ombinasi t

er

api dengan

dua sen

ya

w

a ini, ditambah dengan diet

dan olahr

aga, tidak memberik

an k

on

tr

ol

glik

emik y

ang cukup

.

D

osis sitagliptin yang dianjur

kan adalah 100 mg satu

kali sehar

i sebagai t

erapi tunggal

atau sebagai t

er

api

kombinasi dengan metf

ormin a

tau PP

AR agonis

(misaln

ya thiaz

olidinediones)

. Sitagliptin dapat diminum

dengan atau tanpa mak

anan.

Ket

oasidosis

M

er

ck Shar

p &

D

ohme

, I

talia

S.p

.A/

PT

. S

cher

ing-Plough Indonesia

Ket

er

ang

an:

Huruf c

etak tebal menunjuk

kan perubahan y

(7)

7 VOL. 22 / NO. 1 NOVEMBER 2012

FAKTOR PEMICU

- Psikologis : stress, depresi

- Lingkungan : rokok, bau menyengat, perubahan cuaca, cahaya

atau suara

- Makanan : yang mengandung tiramin, bahan tambahan pangan

(MSG, Aspartam), coklat, kopi.

- Obat-obatan : simetidin, kokain, fluoksetin, indometasin, nikotin,

nifedipin.

- Hormonal : menstruasi, hamil, menopause

- Gaya hidup : kurang atau kebanyakan tidur, kurang makan.

DIAGNOSA

Ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan riwayat pasien (waktu,

intensitas, pemicu dan durasi sakit kepala).

TERAPI MIGREN

Sasaran Pengobatan Migren

Sasaran pengobatan tergantung lama dan intensitas nyeri, gejala

penyerta, derajat disabilitas serta respon awal dari pengobatan dan

mungkin pula ditemukan penyakit lain seperti epilepsi, ansietas,

stroke, infark miokard. Karena itu harus hati-hati memberikan obat.

Bila ada gejala mual/muntah, obat diberikan rektal, nasal, subkutan

atau intra vena.

Penatalaksanaan Pengobatan Migren

Tatalaksana pengobatan migren dapat dibagi menjadi 4

kategori :

A. Langkah Umum

Perlu menghindari pencetus nyeri, seperti perubahan pola tidur,

makanan, stress dan rutinitas sehari-hari,

cahaya terang, kelap-kelip, perubahan

cuaca, berada di tempat yang tinggi

seperti gunung atau di pesawat udara.

B. Terapi Abortif

Pada serangan ringan sampai sedang

atau serangan berat yang berespons

baik terhadap obat yang sama dapat

dipakai : analgesik NSAIDs (oral).

Bila tidak respons terhadap NSAIDs, dipakai obat spesifik seperti:

Triptans, dihidroergotamin, obat kombinasi (misalnya : aspirin

dengan asetaminofen dan kafein), obat golongan ergotamin.

DAFTAR PUSTAKA

1. American Hospital Formulary Service Drug Information, 2012.

2. British National Formulary 61, 2011. Royal Pharmaceutical Society.

3. Brunton L.L, Parker K.L, Lazo J.S., 2006. Goodman & Gilmans’s The

Pharmacological Basic of Theurapetics 11th Ed: McGraw-hill.

4. ccjm.org/content/72/6/529.full.pdf

5. European Medicines Agency Evaluation of Medicines for Human Use,

2007. Guideline On Clinical Investigation Of Medicinal Products For

The Treatment Of Migrene

6. http://usupress.usu.ac.id/files/NYeri%20Kepala%20_layout__

normal_bab%202.pdfzulliesikawati.staff.ugm.ac.id/wp-content/

uploads/headache.pdf

7. http://www.pom.go.id/webreg/index.php/home/produk

8. Informatorium Obat Nasional Indonesia, 2008. Badan POM

... sambungan dari halaman 1

Jenis Terapi

Nama Obat

Dosis

Terapi non spesifik

• Analgesik/NSAIDs

Parasetamol

500-1000 mg/6-8 jam

Aspirin

650-1000 mg /4-6 jam,dosis maksimal 4 g/hari

Ibuprofen

400-800 mg/6 jam, dosis maksimal 2,4 g/hari

• Adjunctive therapy

Metoklopramid

10 mg iv atau oral 20-30 menit sebelum atau bersamaan dengan pemberian analgesik,

NSAID, atau turunan ergotamin

Terapi spesifik

• Ergotamin dan

turunannya

Ergotamin

1-2 mg oral/jam, maksimum 3 dosis per hari, gunakan dosis efektif terkecil.

Suppositoria : 1 mg, dosis maksimum 2-3/ hari dan 12 /bulan.

Kafein dan Ergotamin

2 tablet (100 mg kafein /1 mg ergotamin), kemudian 1 tablet tiap 30 menit, dapat

dinaikkan sampai 6 tablet (tidak boleh lebih 10 tablet/minggu). Supositoria (100 mg

kafein /2 mg ergotamin) 1 supositoria, dapat diulang 1 jam kemudian.

• Dihidroergotamin

alkaloid

Dihidroergotamin

Dosis: 1 mg im dan sk, dosis awal maksimum : 0,5 - 1,0 mg; dapat diulang tiap jam

sampai dosis maksimal 3 mg im atau 2 mg iv per hari, dan 6 mg per minggu.

• Triptans

Sumatriptan

6 mg sk, dapat diulang dalam 1 jam, dosis maksimal 12 mg/hari. 25 -100 mg oral /2

jam, dosis maksimum: 200 mg/hari.

Intranasal: 5 -10 mg (1-2 spray) pada satu nostril; dapat diulang sesudah 2 jam, dosis

maksimal 40 mg/hari

(8)

DAFT

AR OBA

T C

OPY

YANG DISETUJUI

Januari - Mei 2012

No.

Nama Obat Jadi

Nama Zat Aktif

Kemasan

NIE

Nama Pendaftar

1 4-EPEEDO EPIRUBICIN HYDROCHLORIDE 10 MG ; 50 MG

DUS, 1 VIAL @ 10 MG SERBUK INJEKSI ; DUS, 1 VIAL @ 50 MG SERBUK INJEKSI

DKI1235000344A1 ; DKI1235000344B1

KIMIA FARMA

2

ABINGEM

GEMCITABINE HYDROCHLORIDE 1000 MG ; 200 MG

DUS, 1 VIAL @ 1000 ML SERBUK INJEKSI ; DUS, 1 VIAL @ 200 MG SERBUK INJEKSI

DKI 1235000244B1 ; DKI1235000244A1 KIMIA FARMA 3 ACILAZ LANSOPRAZOLE 30 MG

DUS, 2 STRIP @ 10 KAPSUL

DKL1218826201A1

OTTO PHARMACEUTICALS INDS.

4

ACRAN 150

RANITIDINE HYDROCHLORIDE 150 MG

DUS, 3 STRIP @ 10 TABLET SALUT SELAPUT

DKL9322214817A1

SANBE FARMA

5

ACRIOS

ACARBOSE 50 MG ; 100 MG

DUS, 5 STRIP @ 10 TABLET

DKL1205516010A1 ; DKL1205516010B1

ACTAVIS

6

ACTALIPID

ATORVASTATIN CALCIUM 40 MG

DUS, 10 BLISTER @ 10 TABLET SALUT SELAPUT

IKL12198003

ACTAVIS

7

ACTARYL

GLIMEPIRIDE 1 MG ; 2 MG ; 3 MG ; 4 MG

DUS, 3 BLISTER @ 10 TABLET ; DRUM @ 110.000 TABLET; DRUM, @ 55.555 TABLET ;

DKL1005515010A1 ; DKI1027700310A1 ; DKL1005515010B1 ; DKI1027700310B1 ; DKI1027700310C1 ; DKL1005515010C1 ; DKL1005515010D1

;DKI1027700310D1

ACTAVIS

8

ACTOLINE

CITICOLINE 250 MG

DUS, @ 5 AMPUL @ 250 MG/2 ML injeksi

DKL1213706543A1

MAHAKAM BETA FARMA

9

ACYCLOVIR

ACICLOVIR 5%

DUS, 25 TUBE @ 5 GRAM KRIM

GKL1212425629A1

KIMIA FARMA

10

ACYCLOVIR

ACICLOVIR 400 MG

GKL9812415010B1

KIMIA FARMA

11

ADALAT OROS (ASKES)

NIFEDIPINE 20 MG; 30 MG

DUS, BOTOL PLASTIK @ 30 TABLET PELEPASAN LAMBAT

DKL0802008214B2 ; DKL0802008214C1

BAYER FARMA

12

ADONA (AC - 17)

CARBAZOCHROME SODIUM SULFONATE 5 MG/ML (25 MG/AMPUL) ; CARBAZOCHROME 5MG/ML (50 MG/AMPUL)

DUS, 10 AMPUL @ 5 ML

injeksi ; DUS, 50 AMPUL @ 50 ML injeksi

DKL7225201743A1

TANABE

13

AGREZOL

CILOSTAZOL 50 MG

DKL0415617910A1

MEPROFARM

14

ALBAPURE 20

ALBUMIN HUMAN 20%

DUS, VIAL@ 50 ML INFUS

DKI0655900243A1

DEXA MEDICA

15

ALBOTHYL

POLICRESULEN 360 MG/G

DUS, BOTOL PLASTIK @ 10 ML CAIRAN OBAT LUAR ; DUS, BOTOL PLASTIK @ 30 ML CAIRAN OBAT LUAR ; DUS, BOTOL PLASTIK @ 100 ML CAIRAN OBAT LUAR ; DUS, BOTOL PLASTIK @ 5 ML CAIRAN OBAT LUAR

DTL8821600341A2 ; DKL8121600341A1

PHAROS

16

ALERMAX

CHLORPHENAMINE 4 MG

Dus, 10 AMPLOP @ 1 BLISTER @ 10 KAPLET

DTL0609216404A1

IFARS

17

ALINAMIN F

FURSULTIAMINE 2.5 MG/ML

DUS, 5 AMPUL @ 10 ml SERBUK INJEKSI

DKL7225101143A1

TAKEDA

18

ALLERON

CHLORPHENIRAMINE MALEATE 4 MG

POT PLASTIK @ 1000 KAPTAB

DKL8715201004A2

MEGA ESA FARMA

19

ALLOPURINOL

ALLOPURINOL 100 MG

DUS 10 STRIP @ 10 TABLET

GKL0634005710A1

NOVAPHARIN

20

ALLOPURINOL

ALLOPURINOL 100 MG

GKL8912509110A1

KIMIA FARMA

21

AMBROXOL 30

AMBROKSOL HCL 30 MG

GKL1232717310A1

YARINDO FARMATAMA

22

AMDIXAL 10

AMLODIPINE MALEATE 10 MG

DKL0631601210B1

SANDOZ

23

AMINOFLUID

LEUCINE, ISOLEUCINE, VALINE, LYSINE HYDROCHLORIDE, L-TREONIN, L-TRIPTOPHAN, L-METHIONINE, CYSTEINE, PHENYLALANINE, L-TIROSIN, ARGININE, L-HISTIDINE, ALANINE, PROLINE, SERINE, GLYCINE SOJA, ASPARTIC ACID, GLUTAMIC ACID

DUS, SOFT DOUBLE BAG 1000 ML INFUS ; DUS, SOFT DOUBLE BAG 500 ML INFUS

DKL0918707849A1

OTSUKA

24

AMINOFUSIN HEPAR

ISOLEUCINE, LEUCINE, LYSINE, METHIONINE, PHENYLALANINE, THREONINE, TRYPTOPHAN, L-, VALINE, ALANINE, ARGININE

,

HISTIDINE, PROLINE, ORNITHINE, ACETYLCYSTEINE, GLUTAMIC ACID, GLYCINE SOJA, SERINE, SORBITOL, XYLITOL, SODIUM GLYCEROPHOSPHATE, MAGNESIUM CHLORIDE ANHYDROUS, POTASSIUM CHLORIDE

BOTOL 500 ML INFUS

DKL0411637249A1

KALBE FARMA

25

AMINOFUSIN L-600

POTASSIUM HYDROXIDE, MAGNESIUM ACETATE, SODIUM HYDROXIDE, MALIC ACID, ISOLEUCINE, LEUCINE, LYSINE, METHIONINE, PHENYLALANINE, THREONINE, TRYPTOPHAN, L-, ALANINE, VALINE, ARGININE, GLUTAMIC ACID, GLYCINE SOJA, HISTIDINE, PROLINE, SORBITOL, XYLITOL, ASCORBIC ACID, INOSITOL, PYRIDOXINE HYDROCHLORIDE, RIBOFLAVIN, SODIUM PHOSPHATE

BOTOL 500 ML INFUS

DKL0411637149A1

KALBE FARMA

26

AMINOSTERIL N-HEPA 8 %

ACETIC ACID 8 %, SERINE 8 %, PROLINE 8 %, , ALANINE 8 %, AMINOACETIC ACID 8 %, L-HISTIDINE 8 %, ARGININ

E 8 %,

VALINE 8 %, L-TRIPTOPHAN 8 %, L-TREONIN 8 %, PHENYLALANINE 8 %, ACETYLCYSTEINE 8 %, L-METHIONINE 8 %, L-LISIN MONOACETATE 8 %, LEUCINE 8 %, ISOLEUCINE 8 %

BOTOL 500 ML INFUS

DKI0681201649B1

FRESENIUS KABI COMBIPHAR

27

AMIPAREN

L-TREONIN 500 ML, L-TRIPTOPHAN 500 ML, L-TIROSIN 500 ML

DUS, SOFTBAG @ 500 ML INFUS

DKL9218703649A1

OTSUKA

28

AMIVASK 10 MG

AMLODIPINE BESYLATE 10 MG, 5 MG

DUS,3 STRIP@10 TABLET

DKL1207121210B1 ; DKI1207121210A1 ;

FIMEDCO

29

AMOXICILLIN

AMOXICILLIN 250 MG

DUS, 10 BLISTER @ 12 KAPSUL

GKL8920905901A1

INDOFARMA

30

AMOXICILLIN

AMOXICILLIN 500 MG

DUS, 10 STRIP @ 10 KAPLET

GKL9202316104A1

BERNOFARM

31

AMOXICILLIN

AMOXICILLIN 125 MG/5 ML ; 250 MG/5 ML

DUS, BOTOL @ 60 ML SIRUP KERING

GKL9202316238A1 ; LKE12209001

BERNOFARM

32

AMPICILLIN

AMPICILLIN TRIHYDRATE 500 MG

Dus, 10 STRIP @ 10 KAPTAB

GKL8920909904A1

INDOFARMA

33

AMTOCORT

TRIAMCINOLONE ACETONIDE 10 MG

Dus, 1 VIAL @ 5 ml SUSPENSI

DKL1216341643A1

PHAROS

34

ANBIOLID

ROKSITROMISIN 150 MG

DKL9615609817A1

MEPROFARM

35

ANCLA

AMOKSISILIN + ASAM KLAVULANAT

DKL9615609317A1

MEPROFARM

36

ANDALPHA

TRAMADOL HCL 50 MG

Dus, 2 BLISTER @ 10 KAPSUL

DKL0105510301A1

ACTAVIS

37

ANESFAR 5

MIDAZOLAM HYDROCHLORIDE 5 MG/ML

DUS, 5 AMPUL @ 3 ML KAPSUL

DPL1131522543B1

FAHRENHEIT PRATAPA NIRMALA

38

ANESIA

PROPOFOL 1%

Dus, VIAL GLASS 50 ML INJEKSI ; Dus, VIAL GLASS 20 ML INJEKSI

DKI1211204943A1

CLARIS LIFE SCIENCES

39

ANTASIDA DOEN

MAGNESIUM HYDROXIDE 260 MG; 200 MG, ALUMINIUM HYDROXIDE 260 MG; 200 MG

DUS, 10 STRIP @ 10 TABLET KUNYAH ; BOTOL

@ 1000 TABLET KUNYAH

GBL0106305410A2 ; GBL9106305410A1

ERELA

40

ANTASIDA DOEN

MAGNESIUM HYDROXIDE, ALUMINIUM HYDROXIDE

DUS, 10 STRIP @ 10 TABLET KUNYAH

GBL0830908863A2

MOLEX AYUS

41

ANTIDIA

LOPERAMID HIDROKLORID 2 MG

DKL8502306910A1

BERNOFARM

42

ANTIMO

DIMENHYDRINATE 50 MG

DTL7219929710A1

PHAPROS

43

AQUA PRO INJECTIONE

WATER 100%

DUS, 5 AMPUL @ 5 ML INJEKSI

GKL1233527043A1

NOVELL PHARMACEUTICAL LAB.

44

AQUA PRO INJEKSI

WATER

Dus, 100 AMPUL @ 10 ML INJEKSI ; DUS 100 AMPUL @ 5 ml INJEKSI

GKL7206700243A1

ETHICA

45

ARCAMOX

AMOXICILLIN 125 MG / 5 ML

DUS, BOTOL 60 ML SIRUP KERING

DKL7820600538A1

ARMOXINDO FARMA

DAFTAR OBAT COPY YANG DISETUJUI BULAN JANUARI - JUNI 2012

N

O. NAM

A OB

AT JADI

NAM

A Z

AT AK

TIF

KEM

ASAN

NIE

NAM

A PEND

AFT

AR

(9)

9 VOL. 22 / NO. 1 NOVEMBER 2012

9

46

ARCAMOX FORTE

AMOXICILLIN 250 MG / 5 ML

DKL8720600538B1

ARMOXINDO FARMA

47

ARCAPEC

ATTAPULGIT, PECTIN

DBL9315607810A1

MEPROFARM

48

ARCAPEC

ATTAPULGIT, PECTIN

DBL9315607738A1

MEPROFARM

49

ARTIMATIC

PIROKSIKAM 20 MG

DKL9917107401B1

HOLI PHARMA

50

ARTOFLAM

DIACERIN 50 MG

DKL1224228301A1

SOHO INDUSTRI PHARMASI

51

ASAM MEFENAMAT

ASAM MEFENAMAT 500 MG

DUS, 10 STRIP @ 10 KAPLET

GKL1221017504A1

PYRIDAM FARMA

52

ASAM MEFENAMAT

ASAM MEFENAMAT 50 MG/5 ML

DUS, BOTOL GELAS 60 ML SUSPENSI

GKL1240802233A1

INFION

53

ASAMNEX

TRANEXAMIC ACID 500 MG

DUS, 3 STRIP @ 10 TABET SALUT SELAPUT

DKL9916109717A1

METISKA FARMA

54

ASERING

SODIUM CHLORIDE, POTASSIUM CHLORIDE, CALCIUM CHLORIDE ANHYDROUS, SODIUM ACETATE

BOTOL PLASTIK 500 ML INFUS

DKL9918705449A1 OTSUKA 55 ASIMAT 500 ASAM MEFENAMAT 500 MG

DUS, 10 STRIP @ 10 KAPLET SALUT SELAPUT

DKL9833300909A1

MERSIFARMA TIRMAKU MERCUSANA

56

ASMADEX

THEOPHYLLINE MONOHYDRATE, EPHEDRINE HYDRORHODANIDE

DUS, 25 CATCH COVER @ 1 STRIP @ 4 TABLET

DTL9205002310A1

DEXA MEDICA

57

ASTIFEN

KETOTIFEN FUMARATE 1 MG

DKL0408510710A1

HEXPHARM

58

ATAROC

PROCATEROL HYDROCHLORIDE 25 MCG/5 ML

DUS, BOTOL 60 ML SIRUP

DKL0433512337A1

NOVELL PHARMACEUTICAL LAB.

59

ATINGGOLA

FLUOSINOLON ASETONIDA, TRETINOIN, HYDROQUINONE

DUS, 1 TUBE @ 30 G KRIM

DKL1209502329A1

IMEDCO DJAJA

60

ATORSAN

ATORVASTATIN CALCIUM 20 MG

DUS, 500-700 BLISTER @ 10 TABLET SALUT SELAPUT

IKL12210001

SANDOZ

61

AZITHROMYCIN

AZITHROMYCIH DIHYDRATE 250 MG

Dus, 1 STRIP@ 6 KAPTAB SALUT SELAPUT

GKL1224228909A1

62

AZITHROMYCINE

AZITHROMYCIH DIHYDRATE

DUS, 1 STRIP @ 6 KAPTAB SALUT SELAPUT

GKL1224228909B1

63

BABYGESIC

ACETAMINOPHEN MICRONIZED 100 MG/ML

DUS, BOTOL KACA @ 15 ML + PIPET TERUKUR DROPS

DKL1239900136A1

VITABIOTICS HEALTHCARE

64

BARTOLIUM 10

FLUNARIZINE 10 MG ; 5 MG

DKL9818209810B1 ; DKL9818209810A1

NUFARINDO

65

BELVAS

AMLODIPINE BESYLATE 5 MG ; 10 MG

Dus, 3 BLISTER @ 10 TABLET

DKL1122721610A1 ; DKL1122721610B1

TEMPO SCAN PACIFIC Tbk

66

BENOSON

BETAMETHASONE VALERATE 1 MG

DUS, TUBE @ 15 GRAM KRIM

DKL8502306429A1

BERNOFARM

67

BENZYDAMINE

BENZYDAMINE HYDROCHLORIDE 7,5 MG/5ML

DUS, BOTOL 60 ML OBAT KUMUR

GTL1224228840A1

68

BERLOSID

ALUMINIUM HYDROXIDE, MAGNESIUM HYDROXIDE, DIMETICONE

Dus, 10 STRIP@ 10 TABLET KUNYAH

DBL0110804163A1

BERLICO MULIA FARM

A

69

BERNOFLOX

CIPROFLOXACIN HYDROCHLORIDE 500 MG

DUS, 10 STRIP @ 6 KAPLET SALUT SELAPUT

DKL9302317909A1

BERNOFARM

70

BESTRAM

TRAMADOL HYDROCHLORIDE 50 MG/ML

DUS, 5 AMPUL @ 1 ML INJEKSI ; DUS, 5 AMPUL @ 2 ML INJEKSI

DKL1240400443A1 ; DKL1208605810A1

PRIMA MEDIKA LABORATORIES

71

BETAMETHASONE

BETAMETHASONE VALERATE 1MG/G

DUS, TUBE@ 5 GRAM KRIM

GKL0707116729A1

FIMEDCO

72

BETAMETHASONE

BETAMETASON 1 MG/GR (0,1 %)

DUS,25 TUBE@ 5 GR KRIM

GKL0619926129A1

PHAPROS

73

BETASERC 24MG

BETAHISTINE 24 MG, 8 MG

DUS, 4 BLISTER @ 25 TABLET

DKI0927000210B1 ; DKI0927000210A1

COMBIPHAR

74

BINOZYT

AZITHROMYCIN 500 MG

DKI1280302817A1

SANDOZ

75

BINOZYT 500

AZITHROMYCIN 500 MG

DKI1280302817A1

SANDOZ

76

BINTANG TODEJOE ANAK TURUN PANAS (RASA STRAWBERRY)

PARACETAMOL 5 ML

Dus, 10 SACHET@ 5 ML SIRUP

DBL0702812637A1

BINTANG TOEDJOE

77

BINTANG TOEDJOE NO. 14 FLU DAN PILEK

PARACETAMOL 1G, EFEDRIN HIDROKLORIDA 1 G, CHLORPHENIRAMINE MALEATE 1 G

DUS, 10 LUSIN SACHE

T @ 1 G SERBUK DTL7202811723A1 BINTANG TOEDJOE 78 BIOGESIC PARACETAMOL 500 MG

DUS, 25 BLISTER@ 4 TABLET

DBL8814702510A3

MEDIFARMA LABORATORIES

79

BISCOR PLUS

BISOPROLOL FUMARATE 2.5MG/6.25 MG, HYDROCHLOROTHIAZIDE 2.5MG/6.25 MG; HYDROCHLOROTHIAZIDE 5MG/6,25 MG, BISOPROLOL FUMARATE 5MG/6,25 MG

DKL1205046217A1 ; DKL1205046217B1

DEXA MEDICA

80

BODREX FLU & BATUK BERDAHAK PE

PARACETAMOL, PHENYLEPHRINE, GLYCERIL GUAIACOLATE, BROMHEXINE

DUS, 25 CATCHCOVER @ 1 BLISTER @ 4

KAPTAB ; DUS, 12 AMPLOP@1 BLISTER @ 10 KAPLET

DTL1222721804A1

TEMPO SCAN PACIFIC Tbk

81

BODREX FLU & BATUK PE

PARACETAMOL, DEKSTROMETORFAN HBR, PHENYLEPHRINE

DUS, 12 AMPLOP@ 1 BLISTER @ 10 KAPTAB

DTL1222721704A1

TEMPO

SCAN PACIFIC Tbk

82

BODREXIN PILEK ALERGI

PSEUDOEPHEDRINE HYDROCHLORIDE, CHLORPHENIRAMINE MALEATE

DUS, BOTOL PLASTIK 56 ML SIRUP

DTL0822720337A2 TEM PO SCAN PACIFIC Tbk 83 BROMHEXINE HCL BROMHEXINE 8 MG

DUS, 10 BLISTER @ 10 TABLET ; DUS, 20 BLISTER @ 10 TABLET

GTL1215711810A1

ETERCON PHARMA

84

BROMIFAR PLUS

BROMHEKSIN HIDROKLORIDA 4 MG, GUAI 100 MG

Dus, BOTOL @ 60 ML SIRUP

DTL1209222537A1

IFARS

85

BUFACETIN

CHLORAMPHENICOL PALMITATE 2%

DUS,TUBE @ 15 GRAM SALEP

DKL8500900230A1

BUFA ANEKA

86

BUFACIPRO

CIPROFLOXACIN HYDROCHLORIDE

Dus, 10 STRIP @ 10 KAPTAB SALUT SELAPUT

DKL1200914909A1

BUFA ANEKA

87

CANIDIX

CANDESARTAN 8 MG ; 16 MG

DUS, 3 BLISTER @ 10 TABLET

DKL1134609610A1 ; DKL1134609610B1

FERRON PAR PHARM

88

CAPTOPRIL

KAPTOPRIL 12,5 MG ; 25 MG

GKL9720916010C1 ; GKL9320916010A1

INDOFARMA

89

CARDIVASK 10

AMLODIPINE BESYLATE 10 MG ; 5 MG

DKL0704425910B1 ; DKL0704425910A1

DANKOS FARMA

90

CARMED

UREA UREA 10%

DUS, TUBE @ 40 MG KRIM

DKL8928601429A1

SURYA DERMATO MEDICA LAB

91

CARVAS

NIFEDIPINE 10 MG

DUS, BOTOL 100 TABLET SALUT SELAPUT

DKL9115607417A1

MEPROFARM

92

CASODEX

BICALUTANIDUM 50 MG ; 150 MG

DUS, 2 BLISTER 14 TABLET SALUT SELAPUT

DKI1235300117A1 ; DKI1235300117B1

ASTRAZENECA

93

CECYL

ACETYLCYSTEINE 200 MG

BOX, 5 STRIP@ 10 KAPSUL

DKL1208017901A1

GUARDIAN PHARMATAMA

94

CEFADROXIL

CEFADROXIL MONOHYDRATE 125 MG / 5 ML

DUS, BOTOL @ 60 ML SIRUP KERING

GKL0012416438A1

KIMIA FARMA

95

CEFAROX

CEFIXIME 100

DKL0435302601A1

GRACIA PHARMINDO

96

CEFOPERAZONE SULBACTAM

CEFOPERAZONE SODIUM 0,5 MG, SULBACTAM SODIUM 0,5 MG

DUS, @ 1 VIAL @ 1 G SERBUK INJEKSI

GKL0924226844A1

SOH

O INDUSTRI PHARMASI

97

CEFOTAXIME

CEFOTAXIME SODIUM 1,0 G/VIAL

DUS,2 VIAL @ 1,048 G SERBUK INJEKSI

GKL9520917944B1

INDOFARMA

98

CEFOTAXIME

CEFOTAXIME SODIUM 1 GR ; 0.5 GR

DUS, 2 VIAL @ 1 G SERBUK INJEKSI ; Dus, DUS,2 VIAL @ 0,5 G SERBUK INJEKSI

GKL1217111144B1 ; GKL1217111144A1

HOLI PHARMA

99

CEFPIROME

CEFPIROME 1 G

DUS,2 VIAL @ 1 G SERBUK INJEKSI

GKL0305034744A1

DEXA MEDICA

100

CEFTAZIDIME

CEFTAZIDIME 1 G

DUS, 1 VIAL @ 1 G SERBUK INJEKSI

GKL1219929144A1

PHAPROS

101

CEFTRIAXONE

CEFTRIAXONE 1 GRAM/VIAL

DUS, @ 1 VIAL @ 1 G SERBUK INJEKSI

GKL1240302944A1

NATURA LABORATORIA PRIMA

102

CEFTRIAXONE

CEFTRIAXONE SODIUM 1000 MG

DUS @ 2 VIAL@1000 MG SERBUK INJEKSI

GKL0319925144A1

PHAPROS

103

CELOCID

CEFUROXIME 750 MG

DUS, 1 VIAL @ 750 MG SERBUK INJEKSI

DKL9605020144B1 DEXA MEDICA