• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 subtema aku dan cita-citaku untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 subtema aku dan cita-citaku untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM 2013 SUBTEMA AKU DAN CITA-CITAKU UNTUK SISWA KELAS EMPAT (IV) SEKOLAH DASAR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: SRI JAYANTI NIM. 111134310. RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM 2013 SUBTEMA AKU DAN CITA-CITAKU UNTUK SISWA KELAS EMPAT (IV) SEKOLAH DASAR. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: SRI JAYANTI NIM. 111134309. RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015. i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Karya ini kupersembahkan untuk:. ALLAH SWT Yang selalu memberi rahman dan rahimnya dalam kelancaran mengerjakan penelitian ini. Rasullullah Muhammad SAW Yang menjadi teladan dalam hidupku. Ayahanda dan ibunda tercinta Bapak Jamali dan Ibu Suriyani yang menjadikanku sebagai seorang yang kuat dan sabar. Nenekku tersayang Nurcaya dan Adikku Rahmat Ilhami dan Mutasya Cahyani yang selalu memberi semangat dan menghiburku dengan canda tawanya. Yang Terkasih Sahabat PPGT  Yang selalu memberikan motivasi. Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma. iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MOTTO. Dengarkanlah komentar yang mendukung dari orang lain, jangan membuang waktu mendengar komentar yang membuat kita pesimis. Hidup mencari Ridho Allah bukan mencari Ridho manusia. Jika kita gagal bukan berati kita tidak bisa bangkit kembali, kecuali kita memilih untuk menyerah. Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah untuk dirinya sendiri.” (QS Al-Ankabut 29: 6). Man Jadda Wa Jada Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil. “Inna ma‟al „usri yusroo.”. “Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”. v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM 2013 SUBTEMA AKU DAN CITA-CITAKU UNTUK SISWA KELAS EMPAT (IV) SEKOLAH DASAR. Sri Jayanti Universitas Sanata Dharma 2015 Penelitian ini dilakukan karena guru masih membutuhkan contoh perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013. Oleh karena itu, pengembangan perangkat pembelajaran masih sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Jerold E Kemp dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan kuesioner. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Validasi berpedoman pada 4 aspek yaitu : 1) RPPTH, 2) Lembar Kerja Siswa (LKS), 3) Instrumen Penilaian, 4) Bahan ajar. Hasil validasi dua pakar kurikulum SD 2013 mengahasilkan skor 3,87 dan 3,82. Validasi dari guru kelas IV SD menghasilkan skor 4,6 dan 4,01. Perangkat pembelajaran tersebut menghasilkan rerata skor 4,07 dari rentang skor 15 dan termasuk dalam kategori (baik). Hal ini menunjukkan perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah layak digunakan untuk uji coba sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013. Kata kunci : Kurikulum SD 2013, Perangkat Pembelajaran, Aku dan Citacitaku. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT. DEVELOPMENT OF LEARNING INSTRUMENT BASED ON 2013 ELEMENTARY CURRICULUM ON SUBTHEME AKU DAN CITACITAKU FOR FOURTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL. Sri Jayanti Universitas Sanata Dharma 2015 This research was done because some teachers still needed the example of learning instrument referring to 2013 curriculum. Therefore, the development of learning instrument was still necessary to meet the needs. The main objective of this research was to produce a product in the form of learning instrument referring to the 2013 curriculum for elementary school. The research was a development research. The development of learning instrument used the development procedures by Jerold E Kemp and development research procedure proposed by Borg and Gall. Both of the development procedures were adapted into a simpler model of development, which were used as the basis in the research. The development of procedures which was used in the study included five steps: (1) the potential and problems, (2) data gathering, (3) product design, (4) expert validation, (5) design revision, so that it could produce the final product design of learning instrument referring to 2013 Curriculum for Elementary School students in grade four. The technique of the data gathering used were interview and questionnaire. The data analysis used in this research was qualitative and quantitative. The validation was based on four aspects: 1) daily lesson plan 2) student worksheet 3) assessment instrument and 4) teaching materials. The result of the validation of the two experts of 2013 elementary school curriculum resulted in the score of 3.87 and 3.82. the validation of a fourth grade teacher of elementary school resulted in the score of 4.6 and 4.01. The learning instrument resulted a mean score of 4.07 from the range of 1-5 and included in the category of good. It showed that the learning instrument developed was appropriate to be used to try out as the learning instrument referring to 2013 curriculum. Keywords: Elementary School 2013 Curriculum, learning instrument, Aku dan Cita-citaku.. ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan. rahmat. dan. berkah-Nya,. sehingga. skripsi. yang. berjudul. pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum 2013 Pada Subtema Aku dan Cita-citaku untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ.B.S.T.MA. selaku Ketua Program Studi PGSD. 3. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dengan penuh kesabaran dan Kebijaksanaan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik. 5. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku validator Kurikulum SD 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian 6. Rusmawan, M.Pd. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian 7. Sarjono, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Kalasan 1 Sleman Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. xii. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... iv HALAMAN MOTTO ....................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ vii ABSTRAK ......................................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ....................................................................................................... x DAFTAR ISI...................................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 5 E. Batasan Istilah ........................................................................................................... 7 F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan .................................................................... 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ............................................................................................................... 9 1. Kurikulum SD 2013 .............................................................................................. 9 a.. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013 ................................ 11. b.. Pendidikan Karakter ...................................................................................... 20. c.. Pendekatan Tematik Integratif ...................................................................... 26. d.. Pendekatan Saintifik ...................................................................................... 30.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI e.. xiii. Penilaian Otentik ........................................................................................... 35. 2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menurut Kemp ......................... 42 B. Penelitian yang Relevan ............................................................................................ 50 C. Kerangka Pikir ........................................................................................................... 52 D. Pertanyaan Penelitian ................................................................................................ 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .......................................................................................................... 55 B. Prosedur Pengembangan ........................................................................................... 58 1. Potensi dan Masalah ............................................................................................. 60 2. Pengumpulan Data ................................................................................................ 61 3. Desain Produk ....................................................................................................... 61 4. Validasi Desain ..................................................................................................... 62 5. Revisi Desain ........................................................................................................ 62 C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian .................................................................................. 63 D. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013 ............................................................................ 63 E. Validasi Guru SD Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013 ....................................... 63 F. Intrumen Penelitian ................................................................................................... 64 G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................ 70 H. Teknik Analisis Data ................................................................................................ 71 1. Data Kualitatif ...................................................................................................... 71 2. Data Kuantitatif .................................................................................................... 71 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan ................................................................................................... 74 1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ................................................................. 74 2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ............................................ 78 B. Deskripsi Produk Awal.............................................................................................. 79 1. Silabus................................................................................................................... 79 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ........................... 80 C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 ........................................................ 81 D. Data Hasil Validasi Guru Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013 .......................... 84 E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ...................................................................... 86 1. Kajian Produk Akhir ............................................................................................. 86 2. Pembahasan .......................................................................................................... 88.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. xiv. BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................................................ 95 B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................................. 96 C. Saran ......................................................................................................................... 96 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 97 LAMPIRAN ....................................................................................................................... 100 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... 125.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. xv. DAFTAR TABEL Tabel 1. Identifikasi Tantangan Masa Depan dan Kompetensi Masa Depan................... .. 15 Tabel 2. Identifikasi Kesenjangan Kurikulum............................................................. ....... 16 Tabel 3. Penyempurnan Pola Pikir............................................................................. ......... 18 Tabel 4. Elemen Perubahan Kurikulum 2013.............................................................. ....... 19 Tabel 5. Jadwal Pelaksanaan Penelitian...................................................................... ........ 63 Tabel 6. Panduan Wawancara Survei Kebutuhan............................................................... 64. Tabel 7. Lembar Kuesioner Intrumen Validasi Peragkat Pembelajaran........................... 66 Tabel 8. Konversi Nilai Skala Lima........................................................................... ......... 72 Tabel 9. Kriteria Skor Skala Lima............................................................................... ....... 73 Tabel 10. Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi................................................... ... 83 Tabel 11. Saran Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi............... 85 Tabel 12. Rekapitulasi Skor Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 ............................................................ 88.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. xvi. DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Siklus Pengembangan Perangkat model Kemp ............................................... 43 Gambar 3. Langkah-langkah penggunaan Metode R&D .................................................. 55 Gambar 4. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran ............................ 59.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. xvii. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ........................................................................................ 100 Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian ........................................................................... 101 Lampiran 3 Rangkuman Wawancara ................................................................................. 102 Lampiran 4 Data Mentah Skor Validasi Ahli Kurikulum SD 2013 ................................... 117 Lampiran 5 Data Mentah Skor Validasi Guru SD Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013 ...................................................................................... 113 Lampiran 7 Biodata Penulis ................................................................................................ 125 Lampiran 6 Silabus dan Perangkat Pembelajaran (Dicetak Terpisah) ............................... 126.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang UUD 1945 dalam alenia ke-empat dituliskan salah satu tujuan dari negara Indonesia ialah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini sejalan dengan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang sistem pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Cita-cita bangsa ini bukan hanya mencerdaskan anak bangsa secara kognitifnya saja, namun pembentukan karakternya juga ditempa. Karakter adalah. sifat yang. mencirikan kekhahsan seseorang atau akhlak dan budi pekerti yang melekat pada seseorang. Karakter menjadi hal penting dalam pendidikan bangsa Indonesia. Untuk menciptakan peserta didik yang kreatif, inovatif, cakap dan berwatak, kualitas pendidikan haruslah diperhatikan. Kualitas sebuah pendidikan haruslah sejalan dengan kebutuhan peserta didik dan perkembangan zaman. Kualitas Pendidikan tidak terlepas dari elemen1.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. elemen pendidikan. Kurikulum merupakan suatu elemen yang berperan untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 (19) kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan. pembelajaran. untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan hal tersebut maka kurikulum adalah sebuah bentuk elemen pendidikan yang dijadikan sebagai alat untuk mencapai pendidikan dan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran. Di Indonesia perubahan kurikulum mengalami perjalanan yang sangat panjang dari rencana pembelajaran 1947, kurikulum 1952, kurikulum 1964, kurikulum 1968, kurikulum 1975/1976, kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum berbasis kompetensi 2004 dan 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan hingga terakhir ini kurikulum 2013 (Hidayat, 2013:10-16). Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat sejarah kurikulum di Indonesia telah mengalami beberapa kali pergantian, dengan tujuan untuk membentuk kualitas pendidikan yang bermutu yang dapat memenuhi kebutuhan siswa. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang dicanangkan melalui kurikulum 2013, guru memiliki peran penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Menurut UU No. 14 Tahun 2005 guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik..

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. Berdasarkan hal tersebut peran guru dalam proses pembelajaran ialah sebagai perencana, pelaksana dan penilai. Dalam hal ini guru dituntut agar mampu membuat perencanaan, pelaksanaan dan penilaian sesuai dengan tuntutan kurikulum agar tujuan pendidikan dapat berjalan dengan baik. Dalam kurikulum 2013 guru dituntut untuk membuat perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan mengintegrasikan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran. Dimana pelaksanaan pembelajaran memakai pendekatan Tematik integratif dan saintifik. Penilaian dalam kurikulum 2013 memakai penilaian otentik, yaitu penilaian yang dapat menilai secara keseluruhan baik dalam aspek sikap, keterampilan dan pengetuhuan. Oleh karena itu untuk memenuhi tuntutan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kurikulum, guru memerlukan perangkat pembelajaran. Perangkat Pembelajaran adalah Rencana Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari bahan ajar/LKS, media pembelajaran, Instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian. Perangkat pembelajaran dijadikan sebagai pedoman atau arahan untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran dan dijadikan sebagai tolak ukur untuk menilai setiap kegiatan atau proses belajar siswa baik dalam aspek sikap, keterampilan dan pengetahuan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru kelas IV SDN Kalasan 1 dengan Ibu SR pada tanggal 17 Mei 2014, diperoleh informasi.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. bahwa kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang penyampaian muatan pelajaran secara holistik atau secara keseluruhan dalam sebuah tema. Ciri khas dari proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 ialah dengan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, penilaian otentik dan penanaman pendidikan karakter. Implementasi kurikulum 2013 di SDN Kalasan 1 belum berjalan dengan maksimal. Hal ini dikarenakan kurangnya sosialisai dan pelatihan mengenai kurikulum 2013. Sosialisasi yang didapatkan oleh guru waktunya. terbilang. singkat. dan. hanya. bersifat. teori.. Hal. ini. mengakibatkan kurangnya pemahaman bagi guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran. Berdasarkan permasalahan tersebut, guru menginginkan perangkat pembelajaran yang dapat mempermudah guru dalam mengajar, yaitu yang terdiri dari pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter yang ditonjolkan dalam pembelajaran serta rubrik penilaian yang efektif dan dapat mengukur dan mengevaluasi setiap. proses kegiatan. pembelajaran siswa. Oleh karena itu, peneliti mencoba mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu kurikulum 2013 yang mencakup kebutuhan guru dan siswa pada umumnya dengan judul ”Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum 2013 Sub Tema Aku dan Cita-Citaku untuk Siswa Kelas IV SD..

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian dalam pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana mengembangkan perangkat pembelajaran subtema Aku dan Cita-citaku mengacu kurikulum. 2013 untuk siswa kelas IV. Sekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas produk pengembangan perangkat pembelajaran subtema Aku dan Cita-citaku mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar? C. Tujuan Penilitian Tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengembangkan perangkat pembelajaran subtema Aku dan Cita-citaku mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar 2. Untuk mendeskripsikan tingkat kualitas produk prosedur perangkat pembelajaran subtema Aku dan Cita-citaku mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi mahasiswa.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Peneitian. pengembangan. ini. memberikan. pengalaman. 6. dan. pengetahuan baru dalam mengolah perangkat pembelajaran subtema Aku dan Cita-citaku mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2. Bagi guru Penelitian pengembangan ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif perangkat pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran subtema Aku dan Cita-citaku mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 3. Bagi siswa Bahan ajar ini membantu siswa kelas IV Sekolah Dasar dalam melakukan pembelajaran subtema Aku dan Cita-citaku. mengacu. kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 4. Bagi sekolah Dapat menambah. referensi pada sekolah dalam mengembangkan. perangkat pembelajaran subtema Aku dan Cita-citaku. mengacu. kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 5. Bagi prodi PGSD Penelitian pengembangan ini dapat menambah pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran subtema Aku dan Cita-citaku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar..

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. E. Batasan Istilah 1. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang strategi pembelajarannya disampaikan. secara. holistik. dengan. menyeimbangkan. antara. kompetensi sikap, keterarampilan, dan pengetahuan. 2. Pendidikan karakter. adalah pendidikan yang mengembangkan. kecerdasan emosional dan membantu membentuk kepribadian yang berahlak dan berwatak sehingga tiap individu dapat bekerjasama dengan. masyarakat. dan. bernegara. serta. mampu. mempertanggungjawabkan segala keputusan yang dibuatnya. 3. Pendekatan. tematik. integratif. adalah. pendekatan. yang. mengintegrasikan beberapa mata pelajaran melalui sebuah tema. 4. Pendekatan saintifik adalah pendekatan ilmiah yang memakai tahapan pembelajaran yang terdiri dari mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan. 5. Penilaian otentik adalah penilaian secara holistik (sikap, keterampilan dan pengetahuan) berdasarkan penilaian hasil dan proses. 6. Perangkat Pembelajaran. adalah Rencana Pembelajaran Tematik. Harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari bahan ajar/LKS, media pembelajaran, Instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian..

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan 1. Komponen RPPTH yang disusun lengkap. 2. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, dan karakter) yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran. 3. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif. 4. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik. 5. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik. 6. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD..

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II. KAJIAN TEORI. A. Kajian pustaka 1. Kurikulum SD 2013 Hidayat (2013:113) mengemukakan “orientasi kurikuum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Majid (2013:27) menyatakan kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. Berdasarkan disimpulkan. bahwa kurikulum 2013. pendapat ahli dapat. merupakan kurikulum yang. dijadikan sebagai pedoman dalam mencapai tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut haruslah dikembangkan kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan pada diri siswa. Dalam mengembangkan keseimbangan sikap, keterampilan dan pengetahuan pada diri siswa dapat dilakukan melalui pengalaman belajar yang diperolehnya di kelas, di lingkungan sekolah dan masyarakat. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 (3-5), Kurikulum 2013 dirancang dengan beberapa karakteristik yakni, (1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik, (2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana. 9.

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 10. peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan. memanfaatkan. masyarakat. sebagai. sumber. belajar,. (3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat, (4) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan, (5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar. matapelajaran,. (6). kompetensi. inti. kelas. menjadi. unsur. pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai. kompetensi. yang. dinyatakan. dalam. kompetensi. inti,. (7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar matapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). Berdasarkan beberapa karakteristik kurikulum 2013, dapat disimpulkan karakteristik kurikulum 2013 sebagai berikut : (1) adanya pengembangan. sikap. spiritual,. sosial,. pengetahuan. dan. sikap,. (2) masyarakat merupakan tempat pengalaman belajar dimana bagian dari masyarakat adalah sekolah, (3) diberikan waktu yang banyak untuk mengembangkan. berbagai. sikap,. pengetahuan. dan. keterampilan,. (4) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti dan diturunkan menjadi kompetensi dasar pengembangan kompetensi dasar yang dikembangkan dalam proses pembelajaran, (5) ada prinsip-prinsip yang.

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. mengembangkan kompetensi dasar seperti prinsip akumulatif yang saling memperkuat dan memperkaya antar matapelajaran. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 menyatakan. kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan. manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu. berkontribusi. pada. kehidupan. bermasyarakat,. berbangsa,. bernegara, dan peradaban dunia. Berdasarkan. pernyataan di atas dapat. disimpulkan bahwa. berdasarkan salah satu tujuan bangsa Indonesia yakni mencerdaskan kehidupan. bangsa,. kurikulum. 2013. adalah. kurikulum. yang. mempersiapkan manusia Indonesia menjadi manusia-manusia yang cerdas dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan serta menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME sehingga cita-cita bangsa Indonesia dapat tercapai. a. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013 Implementasi kurikulum. kurikulum. sebelumnya. yaitu. 2013. merupakan. kurikulum. KTSP.. penyempurnaan Penyempurnaan. kurikulum ini dilaksanakan karena pada kurikulum sebelumnya terdapat beberapa permasalahan di antaranya (1) konten kurikulum yang masih terlalu padat, (banyaknya mata pelajaran dan luasnya materi dan tingkat kesukarannya. tidak. sesuai. dengan. tahap. perkembangan. siswa),. (2) kurikulum belum sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. nasional. yakni. keterampilan. belum. dan. sepenuhnya. pengetahuan),. (3). berbasis. kompetensi. beberapa. kompetensi. 12. (sikap, yang. dibutuhkan belum terakomodasi dengan perkembangan kebutuhan di dalam kurikulum yaitu perndidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skill dan kewirausaan, (4) kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional dan global, (6) standar proses pembelajaran menggambarkan urutan pembelajaran yang belum rinci sehingga pembelajaran lebih berpusat pada guru, (7) standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian proses dan hasil dan belum adanya tuntutan remediasi secara berkala, (8) kurikulum KTSP memerlukan dokumen yang lebih rinci yang tidak menimbulkan multitafsir (Hidayat, 2013:120-121). Perubahan kurikulum 2013. dikembangkan tidak hanya dilatar. belakangi oleh penyempurnaan kurikulum sebelumnya yakni kurikulum tingkat. satuan. pendidikan. (KTSP).. Perubahan. kurikulum. 2013. dikembangkan karena adanya tantangan yang harus dihadapi, tantangantantangan tersebut yakni adanya tantangan internal dan tantangan eksternal. Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan yang dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian pendidikan, standar.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. isi, standar proses, dan standar kompetensi lulusan. Tantangan internal lainnya selain yang dikaitkan dengan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan juga karena adanya. perkembangan penduduk Indonesia. dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Berdasarkan tantangan internal tersebut dapat dilihat bahwa ada dua tantangan yang harus segera diupayakan penyelesaiannya. Dimana tantangan internal pertama yakni terkait dengan kondisi pendidikan yang mengacu pada 8 (delapan) Standar Pendidikan Nasional. Tantangan yang mengacu pada 8 (delapan) Standar Pendidikan Nasional diharapkan dapat diupayakan dan diselenggarakan sehingga 8 (delapan) Standar Pendidikan Nasional dapat tercapai sesuai dengan tuntutan pendidikan. Tantangan internal kedua yakni terkait dengan usia produktif dari pertumbuhan penduduk ini berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang harus ditingkatkan kualitasnya baik dalam aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Sumber daya manusia (SDM) yang memiliki keseimbangan kompetensi dan keterampilan dapat dijadikan sebagai modal besar untuk membangun bangsa Indonesia. Namun sebaliknya jika sumber daya manusia Indonesia tidak memiliki keseimbangan dibidang kompetensi dan keterampilan maka hal ini menjadi penghambat dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu tantangan terbesar yang harus dihadapi bangsa Indonesia adalah bagaimana mengupayakan sumber daya manusia usia produktif ini ditransformasikan menjadi sumber daya manusia yang.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 14. memiliki kompetensi dan keterampilan sehingga tidak menjadi beban dalam pembangunan bangsa (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 : 1-2). Tantangan yang harus dihadapi oleh bangsa ini selain tantangan internal ialah tantangan eksternal. Dimana tantangan eksternal tersebut menurut Hidayat (2013: 121) terkait dengan 4 (hal) yakni pertama tantangan masa depan, Kedua kompetensi masa depan, ketiga fenomena sosial, dan keempat persepsi publik. Dimana tantangan masa depan dapat berupa arus globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan. informasi,. perkembangan. kebangkitan pendidikan. industri di. tingkat. kreatif. dan. budaya,. internasioanal.. dan. Tantangan. kompetensi masa depan di antaranya meliputi kemampuan berkomunikasi dan berpikir kritis dan kemampuan menjadi warga negara yang efektif yang mampu mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan dan toleran terhadap pandangan yang berbeda. Tantangan fenomena sosial yakni berupa gejolak sosial dan kecurangan dalam pendidikan. Tantangan persepsi publik yakni melihat pendidikan selama ini menitik beratkan pada aspek kognitif, dan beban siswa yang terlalu berat. Berdasarkan 4 (empat) hal yang merupakan tantangan eksternal menurut ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa tantangan eksternal tersebut merupakan kajian untuk melihat kondisi masa depan yang harus dihadapi dan kondisi bangsa pada saat ini. Fenomena sosial merupakan kondisi bangsa saat ini yang harus dihadapi dan diupayakan.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 15. penyelesaiannya. Dimana merosotnya kualitas mentalitas sumber daya manusia Indonesia. Fenomena sosial dapat dihadapi dengan pendidikan. Dimana pendidikan yang berkualitas dan memberikan inovasi dalam dunia pendidikan. Pendidikan sebagai sarana tersebut diharapkan tidak lagi memberikan beban belajar yang terlalu banyak dan menitik beratkan pada aspek kognitif saja sehingga siswa tidak merasa jenuh dengan kegiatan pembelajaran. oleh karena itu kurikulum 2013 diharapkan memberi jawaban dalam menyelesaikan kondisi saat ini dan untuk menghadapi tantangan di masa depan. Kunandar (2013:16-17) mengatakan pemerintah berasumsi bahwa kurikulum mutlak harus dikembangkan untuk menjawab tantangan masa depan yang dihadapi bangsa Indonesia. Tantangan tersebut harus segera diupayakan penyelesaiannya, karena jika tidak direspon dengan cepat maka bangsa Indonesia akan kehilangan mempersiapkan generasi emas 100 tahun Indonesia merdeka pada tahun 2025. Tantangan masa depan dan kompetensi masa depan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Identifikasi Tantangan Masa Depan dan Kompetensi Masa Depan No 1 2 3. Tantangan Masa Depan Globalisasi: WTO, ASEAN community, APEC, CAFTA Masalah lingkungan hidup Kemajuan tekhnologi informasi. 4. Konvergensi ilmu dan tekhnologi. 5. Ekonomi berbasis pengetahuan. 6. Kebangkitan industri kreatif dan. Kompetensi Masa Depan Kemampuan berkomunikasi Kemampuan berpikir jernih dan kritis Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggung jawab Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda Kemampuan hidup dalam masyarakat.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7 8 9 10. budaya Pergeseran ekonomi dunia Pengaruh dan imbas teknosains Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan Hasil TIMSS dan PISA. Tantangan. internal. dan. 16. yang mengglobal Memiliki minat luas dalam kehidupan Memiliki kesiapan untuk bekerja memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat / minatnya Memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan. eksternal. merupakan. dua. faktor. permasalahan yang harus diupayakan penyelesaiannya, hali lain yang juga perlu dihadapi adalah kesenjangan antara kurikulum pada kondisi saat ini dan kondisi ideal yang diharapkan. Menurut Majid (2013:34-35) kesenjangan kurikulum tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2. Identifikasi Kesenjangan Kurikulum KONDISI SAAT INI. KONDISI IDEAL. A. Kompetensi Lulusan 1. 2. 3. Belum sepenuhnya menekankan pendidikan karakter Belum menghasilkan keterampilan sesuai kebutuhan Pengetahuan-pengetahuan lepas. A. Kompetensi Lulusan 1. Berkarakter mulia. 2. Keterampilan yang relevan. 3. Pengetahuan-pengetahuan terkait. B. Materi Pelajaran 1 2 3. Belum relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan Beban belajar terlalu berat Terlalu luas, kurang mendalam. B. Materi Pelajaran 1 2 3. C. Proses Pembelajaran 1. Berpusat pada guru (teacher centered learning). Relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan Materi esensial Sesuai dengan tingkat perkembangan anak C. Proses Pembelajaran. 1. Berpusat pada peserta didik (student centered active learning).

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2 3. Sifat pembelajaran yang berorientasi pada buku teks Buku teks yang hanya memuat materi bahasan. 2 3. D. Penilaian. Sift pembelajaran yang kontekstual Buku teks memuat materi dan proses pembelajaran, sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan D. Penilaian. 1. Menekankan aspek kognitif. 1. 2. Tes menjadi cara penilaian yang dominan. 2. E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Menekankan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara porposional Penilaian tes tes dan portofolio saling melengkapi. E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 1. Memenuhi kompetensi profesi saja. 1. 2. Fokus pada ukuran kinerja PTK. 2. F. Pengelolaan Kurikulum. Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial dan personal Motivasi mengajar. F. Pengelolaan Kurikulum. 1. Satuan pendidikan mempunyai kebebasan dalam pengelolaan kurikulum. 1. 2. Masih tersapat kecenderungan satuan pendidikan menyusun kurikulum tanpa mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi mata pelajaran. 2. 3. 17. 3. Pemerintah pusat dan Daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum ditingkat satuan pendidikan Satuan pendidikan mampu menyusun kurikulum dengan mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah Pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks dan pedoman. Berdasarkan tantangan internal dan eksternal serta kesenjangan kurikulum tersebut maka perlu adanya penyempurnaan pola pikir. Pola pikir dapat berupa pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. berpusat pada peserta didik, pola pembelajaran pasif menjadi pola pembelajaran aktif dan lain sebainya. Penyempurnaan pola pikir sangat berpengaruh terhadap perubahan pendidikan. Dimana dalam kegiatan belajar dan pembelajaran antara siswa dan guru bukan lagi sebatas tranfer ilmu yang penyampaian pengetahuan hanya dari guru ke siswa. Namun, pembelajaran tersebut menuju perubahan dimana siswa belajar lebih aktif, peserta didik dapat belajar dari siapa saja dan dimana saja seperti dari lingkungan. siswa.. Menurut. Daryanto. dan. Sudjendro. (2014:32). Penyempurnaan pola pikir tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.. Tabel 3. Penyempurnaan Pola Pikir. No. Penyempurnaan Pola Pikir. 1. Berpusat pada guru. Berpusat pada siswa. 2 3 4 5 6 7. Satu arah Isolasi Pasif Maya/abstrak Pribadi Luas (semua materi di ajari). 8. Stimulasi rasa tunggal (beberapa panca indra) Alat tunggal (papan tulis). Interaktif Lingkungan jejaring Aktif-menyelidiki Konteks dunia nyata Pembelajaran berbasis tim Prilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan Stimulasi ke segala penjuru (semua panca indera) Alat multimedia (berbagai peralatan teknologi pendidikan) Kooperatif Kebutuhan pelanggan (siswa mendapat dokumen sesuai dengan ketertarikan sesuai potensinya) Jamak (keberagaman inisiatif individu siswa). 9. 10 11. Hubungan satu arah Produksi masa (siswa memperoleh dokumen yang sama ). 12. Usaha sadar tunggal (mengikuti cara yang seragam). MENUJU.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. 14. Satu ilmu pengetahuan bergeser (mempelajarai satu sisi pandangan ilmu) Kontrol terpusat (kontrol oleh guru). 15. Pemikiran faktual. 16. Penyampaian pengetahuan (pemindahn ilmu dari guru ke siswa). 19. Pengetahuan disiplin jamak (pendekatan multidisiplin). MENUJU. Otonomi dan kepercayaan (siswa diberi tanggungjawab) Kritis (membutuhkan pemikiran kreatif) Pertukaran pengetahuan (antara guru dan siswa, siswa dan siswa lainnya. Perubahan kurikulum 2013 terdapat 4 (empat) elemen perubahan yakni standar kompetensi lulusan (skl), standar proses, standar isi, dan standar penilaian. Dimana keempat standar ini memiliki bagian elemen yang dirumuskan ke dalam tujuh elemen di antaranya, kompetensi lulusan, kedudukan mata pelajaran (isi), pendekatan, struktur kurikulum (mata pelajaran dan alokasi waktu), proses pembelajaran penilaian, dan ekstrakurikuler. Perubahan pada keempat standar elemen tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini (Majid, 2013:35). Tabel 4. Elemen Perubahan Kurikulum 2013 Deskripsi SD Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills Kompetensi yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan Lulusan pengetahuan Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah Kedudukn mata menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi pelejaran (ISI) Pendekatan (ISI) Kompetensi dikembangkan melalui: Tematik integratif dalam semua mata pelajaran Struktur  Holistik dan integratif berfokus kepada alam, sosial dan budaya Kurikulum (Mata  Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan sains Pelajaran dan  Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6 alokasi waktu)  Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan ISI pendekatan pembelajaran Elemen.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. . Proses pembelajaran.      . Penilaian.    Ekstrakurikuler.    . 20. Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat Guru bukan satu-satunya sumber belajar. Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan Tematik dan terpadu Penilaian berbasis kompetensi Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil) Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal) Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga pada kompetensi inti dan SKL Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian Pramuka (wajib) UKS PMR Bahasa Inggris. b. Penguatan Pendidikan Karakter Dalam kamus Bahasa Indonesia, karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang. Menurut. Dumadi. (dalam Adisusilo, 2012:76). Karakter berasal dari. bahasa yunani “charassein” yang berarti barang atau alat untuk menggores, yang kemudian dipahami sebagai setempel atau cap”, berarti sifat-sifat yang melekat pada seseorang. Menurut Kertajaya. (dalam. Hidayatullah, 2010:13) karakter merupakan ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu”. Menurut Gunawan karakter merupakan.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. keadaan asli dari dalam diri individu yang membedakannya dengan orang lain. Berdasarkan pendapat ketiga ahli tersebut yakni Dumadi yang mengatakan karakter merupakan sifat-sifat yang melekat pada seseorang sedangkan Kertajaya berpendapat bahwa karakter ciri khas yang dimiliki oleh individu. Gunawan (2012:3) berpendapat karakter merupakan keadaan asli yang membedakan individual.. Dapat disimpulkan. dari. ketiga pendapat tersebut bahwa karakter merupakan sifat-sifat atau budi pekerti yang menjadi ciri khas dari setiap individu yang membedakannya dengan orang lain. Ciri khas disini dapat diartikan sebuah keutuhan kepribadian yang melekat dalam diri individu sebagai kekuatan moral dalam dirinya dan bertingkah laku sesuai dengan nilai yang terdapat di masyarakat. Koesuma (dalam Muslich, 2013: 70) memaparkan bahwa karakter sama dengan kepribadian. Dimana kepribadian merupakan ciri atau kharasteristik dari diri seseorang yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga dari masa kecil. Suyanto (dalam Muslich, 2013:70). juga. menyatakan bahwa karakter adalah sebuah cara berpikir tiap individu untuk bekerjasama dalam keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Hal ini dipahami oleh Muslich (2013:71) bahwa karakter berkaitan dengan moral, berkonotasi “positif” bukan netral. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa karkter merupakan ciri khas atau kharaktersistik tiap individu yang diperoleh dari lingkungan keluarga sehingga individu.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. tersebut terbentuk kepribadian yang bermoral sehingga individu dapat bekerjasama dengan masyarakat, bangsa dan negara. Menurut Samani (dalam, Maksudin 2013:7) pendidikan karakter berpatok pada sikap jujur cerdas, punya cita-cita dan olahraga. Pendidikan karakter juga diperluas dengan budi pekerti luhur, kerja keras, dan disiplin. Menurut Lincona (dalam Salahudin dan Alkrienchie-chie, 2013:45) pendidikan karakter diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan akan membuat anak cerdas dalam emosinya. Adapun pendidikan karakter menurut Salahudin dan Alkrienchiechie (2013:45) adalah pendidikan budi pekerti yaitu, melibatkan aspek pengetahuan, perasaan dan tindakan. Hill (dalam Muslich, 2013:38) mengatakan bahwa pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan berprilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerja bersama sebagai keluarga, masyarakat, dan bernegara dan membantu mereka untuk membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Salahudin dan Alkrienchiechie (2013:45) menambahkan bahawa peran sekolah sangat penting dalam usaha pembentukan karakter. Dimana pendidikan karakter diartikan sebagai usaha sekolah yang dilakukan secara bersama oleh guru, pimpinan sekolah dan seluruh warga sekolah melalui semua kegiatan sekolah untuk membentuk ahlak, watak melalui berbagai kebaikan yang terdapat dalam ajaran agama. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti yang mengembangkan.

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. kecerdasan emosional. dan membantu membentuk kepribadian. 23. yang. berahlak dan berwatak sehingga dapat bekerjasama dengan masyarakat dan bernegara dan mampu mempertanggungjawabkan segala keputusan yang dibuatnya. Dalam pelaksanaan pendidikan karakter, berperan. penting. dalam. menanamkan. pendidikan. sekolah. karakter. yang. diintegrasikan dalam semua kegiatan yang dilakukan. Peran penting sekolah dalam penanaman pendidikan karakter dapat membantu siswa untuk menjadi pribadi yang berwatak dan mengaplikasikannya dalam kehidupannya. Pendidikan karakter diselenggarakan untuk mewujudkan manusia yang berakhlak mulia dan bermoral baik sehingga kelangsungan hidup manusia. dapat. terpelihara. (Maksudin,. 2013:58).. Salahudin. dan. Alkrienchichi mengatakan bahwa pendidikan karakter bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila. Sejalan dengan pendapat tersebut UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab..

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. Muslich (2013:81) mengatakan tujuan pendidikan karakter adalah untuk meningkatkan mutu yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia siswa secara utuh, terpadu dan seimbang. Ellen G. White (dalam Hidayatullah, 2010:17-18) mengemukan bahwa pembangunan karakter adalah usaha paling penting yang pernah diberikan kepada manusia. Pembangunan karakter adalah tujuan luar biasa dari sistem pendidikan yang benar. Santosa (dalam Hidayatullah, 2010:18) menambahkan. dalam membentuk harga diri yang kukuh dalam jiwa. pelajar meupakan tujuan tiap pendidikan yang murni. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter telah tercantum dalam sistem pendidikan nasional (Sisdiknas).. Dimana. tujuan. dari. pendidikan. karakter. dapat. mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bukan hanya cakap dalam pengetahuan namun memiliki kepribadian yang kukuh dan memiliki akhlak yang mulia. Pendidikan karakter merupakan pendidikan penanaman nilai kepada siswa untuk memfasilitasi siswa agar menjadi manusia yang berahlak, berwatak dan berkepribadian tangguh. Menurut Salahudian dan Alkrienchiechie (2013:54) nilai pendidikan karakter bangsa berasal dari nilai-nilai luhur universal. Nilai- nilai universal tersebut yaitu, (1) cinta Tuhan dan ciptaan-Nya,. (2) kemandirian. (3) kejujuran/ amanah dan diplomatis, (4). dan tanggung jawab, hormat dan santun,. (5) dermawan suka tolong-menolong, gotong-royong, dan kerja sama,.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. (6) percaya diri dan kerja keras, (7) kepemimpinan dan keadilan, (8) baik dan rendah hati, (9) toleransi kedamaian dan kesatuan. Sementara menurut Muslich (2013:80) bangsa Indonesia menyepakati beberapa nilai yang dijadikan pandangan filosofis kehidupan bangsa. Nilai-nilai tersebut meliputi (1) ketuhanan yang Maha Esa, (2) kemanusiaan yang adil dan beradab, (3) persatuan Indonesia, (4) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan (5) keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Selaras dengan nilai-nilai luhur tersebut, Muslich (2013:80) mengemukakan bahwa nilai-nilai luhur selaras dengan lima pilar karakter. Lima pilar karakter tersebut meliputi (1) Transendensi yaitu menyadari bahwa manusia merupakan ciptaan tuhan yang maha esa, (2) Humanisasi yaitu setiap manusia memiliki hakekat yang sama dimata Tuhan yang Maha Esa kecuali ilmu dan ketakwaan yang membedakannya, (3) Kebinekaan menyadari banyak perbedaan di dunia dan mampu mengambil kesamaan sebagai kekuatan, (4) liberalisai yaitu pembebasan atas penindasan sesama manusia, (5) keadilan merupakan kunci kesejahteraan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa nilai karakter bangsa Indonesia ialah memaknai nilai-nilai luhur universal dan nilai-nilai luhur Pancasila. Nilai-nilai luhur ini dijadikan sebagai pandangan filosofis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai tersebut selaras dengan nilai-nilai yang terdapat dalam lima pilar karakter..

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. Menurut Kementerian Pendidikan Nasional (dalam Salahudian dan Alkrienchiechie, 2013:54-56) ada 18 (delapan belas) butir nilai karakter di antaranya (1) religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12) menghargai prestasi, (13) bersahabat/komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar membaca, (16) peduli lingkungan, (17) peduli sosial, (18) tanggung jawab. Delapan belas. butir. nilai. karakter. ini. ditanamkan. pada. siswa. melalui. pengintegrasian butir nilai karakter pada semua muatan pelajaran dan setiap pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. c. Pendekatan Tematik Integratif Kurikulum 2013 memiliki keunuikan pembelajaran yang berbeda dari kurikulum sebelumnya. Dalam kurikulum 2013 terdapat pendekatan pembelajaran yang disebut pendekatan tematik integratif. Dimana pendekatan tematik integratif ini ditekankan pada pengintegrasian mata pelajaran dalam sebuah tema-tema. Menurut Ahmadi dan Amri (2014: 94) pendekatan. tematik. integratif. adalah. pendekatan. terpadu. yang. menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Menurut Mulyasa (2013:170) pembelajaran tematik adalah proses pembelajaran yang mengkombinasikan beberapa muatan pelajaran dalam sebuah tema. Majid (2013:85) memaknai pembelajaran terpadu merupakan.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. suatu pendekatan yang mengaitkan baik dalam intramata pelajaran maupun antar-mata pelajaran . Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan tematik integratif adalah pendekatan pembelajaran yang mengaitkan sejumlah mata pelajaran, konsep dalam sebuah tema sehingga siswa menerima pelajaran secara utuh dan bermakna. Dalam pembelajaran terpadu semua muatan pelajaran tidak terpisah-pisah. Muatan-muatan pelajaran yang terpisah tersebut dipadukan dalam bentuk tema-tema misal keberagaman budaya bangsaku, Cita-citaku dan lain sebagainya. Keterpaduan beberapa muatan pelajaran atau konsep membuat siswa belajar secara utuh dan memberi pengalaman langsung yang bermakna kepada siswa. Majid (2014:89) mengemukakan bahwa pendekatan tematik integratif dalam pelaksanaannya memiliki beberapa prinsip di antaranya: (1) pembelajaran tematik integratif memiliki satu tema yang aktual, yang dekat dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari, (2) pembelajaran tematik integratif perlu memilih materi beberapa pelajaran yang mungkin saling terkait, (3) pembelajaran tematik integratif harus mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum, (4) materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan, kebutuhan, dan pengetahuan awal, (5) materi.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. pelajaran yang tidak dapat dipadukan tidak usah dipaksakan untuk dipadukan. Sementara menurut Ahmadi dan Amri (2014:192) prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran tematik integratif di antaranya (1) bersifat kontekstual atau terintegrasi dengan lingkungan, (2) bentuk belajar harus dirancang agar siswa bekerja sunguhsungguh untuk menemukan tema pembelajaran yang rill sekaligus mengaplikasikannya, (3) pembelajaran tematik integratif memiliki nilai efisiensi antara lain dalam segi waktu, beban materi, metode, penggunaan sumber belajar yang otentik sehingga dapat mencapai ketuntasan kompetensi secara tepat. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip pelaksanaan pembelajaran tematik integratif. harus memperhatikan. muatan-muatan pelajaran yang ingin dipadukan dalam sebuah tema. Muatan-muatan pelajaran tersebut dalam memadukannya tidak boleh dipaksakan jika muatan tersebut tidak cocok di dalam tema. Muatan yang dipadukan di dalam tema tersebut harus memperhatikan karakteristik perkembangan siswa. Bentuk pembelajaran secara kontekstual dengan lingkuan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran tematik integratif juga perlu memperhatikan nilai efisiensi dalam mencapai kompetensi secara tepat. Dalam pembelajaran tematik integratif selain memiliki prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaannya, pembelajaran tematik.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29. integratif memiliki beberapa ciri-ciri atau karakteristik. Menurut Ahmadi dan Amri (2014:192-193) ciri-ciri pembelajaran integratif di antaranya (1) berpusat pada siswa, (2) memberikan pengalaman langsung kepada siswa, (3) pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, (4) menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran, (5) bersifat fleksibel, (6) hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa. Sementara menurut Majid (2014:89-90) ciri-ciri pembelajaran tematik integratif di antaranya (1) berpusat pada siswa, (2) memberikan pengalaman langsung, (3) pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, (4) menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, (5) bersifat fleksibel, (6) menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kedua ahli tersebut memiliki kesamaan dan perbedaan terhadap pandangan pada ciriciri yang dimiliki oleh pembelajaran tematik integratif. Kesamaan kedua pendapat ahli tesebut meliputi (1) berpusat pada siswa, (2) memberikan pengalaman langsung, (3) pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, (4) menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, (5) bersifat fleksibel. Perbedaan dari pandangan terhadap ciri-ciri yang dimiliki oleh pembelajaran tematik integratif ialah terdapat pada butir nomor 6 (enam) yakni hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa, sedangkan Majid menyatakan menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. Penulis dapat memahami.

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. bahwa kedua pendapat ini sama-sama benar berdasarkan ciri pembelajaran tematik. integratif.. Dimana. prinsip. belajar. sambil. bermain. dan. menyenangkan merupakan karakteristik siswa usia sekolah dasar. Dimana dengan prinsip ini siswa merasa tidak kaku atas beban pelajaran yang diterimanya sehingga hasil belajar siswa sesuai dengan perkembangan potensi, minat dan kebutuhannya. d. Pendekatan Saintifik Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013). Lebih. lanjut. melalui. Peraturan. Menteri. Pendidikan. dan. Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 dinyatakan bahwa Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik...

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 31. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas“ menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas“ mengingat,. memahami,. menerapkan,. menganalisis,. mengevaluasi,. mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas“ mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta” (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013). Seiring dengan pernyataan di atas maka dalam Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran semua muatan pembelajaran meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya, mengolah data, menyajikan data, menganalisis, menalar dan menyimpulkan (Majid, 2014:211).. Lebih lanjut. Majid. (2014:195) mengatakan bahwa pendekatan ilmiah (scientific) diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik yang mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah dalam proses pembelajaran kurikulum 2013. Pendekatan saintifik yang dideskripsikan dalam Diklat kurikulum 2013 (dalam Majid, 2014:193) mengatakan bahwa pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 32. memahami berbagai materi melalui pendekatan ilmiah, dimana informasi bisa didapatkan dari siapa saja dan kapan saja tidak tergantung pada informasi searah dari guru. Lebih lanjut dikatakan kondisi pembelajaran yang diharapkan mampu mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu. Menurut Sudarwan (dalam Majid, 2014: 194) pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Menurut Abidin (2014:126) pendekatan saintifik merupakan proses pembelajaran dengan aktivitas penelitian yang dilakukan siswa untuk membangun pengetahuan. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah merupakan pendekatan pembelajaran yang peroses pembelajarannya meliputi tahap mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengomunikasikan. Tahapan pada pendekatan saintifik memberikan proses belajar yang lebih aktif bagi siswa. Siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber seperti lingkungan keluarga, masyarakat dan teman sebaya. Proses pembelajaran. dengan. berisi aktivitas penelitian bagi siswa tersebut dapat mendorong siswa untuk mencari tahu dari berbagai sumber untuk mencari pengabsahan dan kebenaran pada suatu kebenaran..

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 33. Majid (2014:211) menguraikan tahapan atau langkah-langkah pembelajaran dalam pendekatan saintifik sebagai berikut: 1. Mengamati Mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran. Dimana dalam melakukan pengamatan harus menyediakan objek secara nyata, siswa merasa senang dan tertantang, dan mudah dalam pelaksanaannya 2. Menanya Fungsi bertanya yaitu untuk membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian siswa dalam belajar, mendorong siswa untuk aktif dalam belajar,. membangkitkan. keterampilan. siswa. dalam. bertanya,. mestruktur tugas-tugas yang diberikan, mendorong partisipasi siswa dalam berdiskusi dan beragumen, membuat sikap saling terbuka dan menerima argumen dari orang lain, membiasakan siswa berpikir spontan dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul, melatih kesantunan dalam berbicara dan mendiagnosis kesulitan belajar siswa dan mencari solusinya. 3. Menalar Penalaran merupakan proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Pada proses menalar siswa ditekankan lebih aktif dari pada gurunya..

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 34. 4. Mencoba Mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar yaitu sikap, keterampilan dan pengetahuan. Agar pelaksanaan pembelajaran. berjalan. dengan. lancar. maka. guu. hendaknya. merumuskan tujuan eksprerimen yang akan dilaksanakan siswa, guru dan siswa mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan, perlu memperhitungkan tempat dan waktu, guru menyediakan kertas kerja untuk mengarahkan murid, guru membicarakan masalah yang akan dijadikan eksperimen, membagi kertas kerja kepada siswa, siswa melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya. 5. Mengkomunikasikan Pada kegiatan mengkomunikasikan merupakan kegiatan akhir dari tahapan pembelajaran. dimana serangkaian pembelajaran yang dilaksanakan dapat dikomunikasikan hasilnya melalui individu ataupun kelompok. Hasil pembelajaran yang dikomunikasikan oleh siswa harus diklarifikasi oleh guru agar siswa tahu apakah benar jawaban yang dikerjakannya atau tidak. Berdasarkan uraian tahapan pembelajaran pendekatan saintifik diatas dapat disimpulkan bahwa semua tahapan meliputi mengamati, menanya,. menalar,. mencoba. dan. mengomunikasaikan. harus. mendorong siswa untuk mengembangkan ketiga ranah yaitu sikap, keterampilan dan pengetahuan. Proses pembelajaran yang difasilitasi.

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 35. harus memperhatikan bahan atau materi agar membuat siswa tertantang dan membuat ketertarikan bagi siswa. Semua tahapan pembelajaran harus menyediakan objek sebagai stimulus yang membuat siswa dapat aktif dalam pembelajaran baik secara individu dan kelompok. Setiap hasil pembelajaran atau jawaban yang dikerjakan siswa hendaklah diperbaiki, diberi penguatan dan klarifikasi agar siswa tidak salah konsep. e. Penilaian Otentik Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan (Permendikbud, 2013:1). Lebih lanjut Permendikbud (2013:1) mengatakan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merancang penilaian yaitu: (1) penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada KI-3 dan KI-4, (2) penilaian menggunakan acuan kriteria yaitu apa yang dapat dilakukan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi siswa dalam kelompoknya, (3) sistem yang digunakan yaitu sistem penilaian yang berkelanjutan, (4) hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya dan memberi program remedi untuk siswa, 5) sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar siswa..

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 36. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 : 2) Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013, penilaian dalam kurikulum 2013 memakai penilaian otentik. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 : 2). Kunandar (2014:36) mendefinisikan penilaian otentik adalah penilaian yang mempertimbangkan antara penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang disesuaikan dengan karakteristik siswa sesuai dengan jenjangnya. Menurut Basuki dan Hariyanto (2014:168) penilaian otentik merupakan cermin nyata dari kondisi pembelajaran siswa. Lebih lanjut ahli mengatakan penilaian otentik disebut demikian karena unik berdasarkan pengalaman pribadi, pengalaman langsung didunia nyata siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Santrock (dalam Majid,.

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 37. 2014:236) penilaian otentik dikembangkan karena penilaian yang selama ini digunakan mengabaikan konteks dunia dan kurang menggambarkan kemampuan siswa secara holistik. Majid (2014: 238) memaparkan bahwa penilaian otentik adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan siswa. Lebih lanjut Majid mengatakan gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian otentik merupakan seperangkat laporan penilaian dengan menggunakan rubrik penilaian untuk menilai perkembangan sikap, keterampilan dan pengetahuan siswa. Penilaian otentik tidak hanya dilakukan dalam mengerjakan tes soal, namun penilaian dalam proses belajar siswa di kelas dan hasil kerja berupa produk atau proyek yang dihasilkan siswa. Penilaian otentik membantu guru. dalam melihat. perkembangan baik dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Menurut Kunandar (2014:38) ciri-ciri. penilaian otentik adalah. sebagai berikut (1) harus mengukur semua aspek pembelajaran, (2) dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung, (3) menggunakan berbagai cara dan sumber, (4) tes hanya salah satu alat pengumpul data penilai, (5) tugas-tugas yang diberikan kepada siswa harus mencerminkan bagian-bagian kehidupan siswa yang nyata setiapa.

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 38. hari, (6) penilaian harus menekankan pada kedalaman pengetuan dan keahlian siswa, bukan keluasannya. Menurut Nurhadi (dalam Basuki dan Hariyanto, 2014: 171) ciriciri penilaian otentik adalah sebagai berikut (1) melibatkan pengalaman nyata, (2) dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung, (3) mencakup penilaian pribadi dan refleksi, (4) yang diukur. keterampilan. dan. formansi,. bukan. mengingat. fakta,. (5) berkesinambungan, (6) terintegrasi, (7) dapat digunakan sebagai umpan balik, (8) kriteria keberhasilan dan kegagalan diketahui siswa dengan. jelas,. (9). menggunakan. bermacam-macam. istrumen,. pengukuran, dan metode yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar, (10) bersifat komprehensif dan holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran. Berdasarkan pendapat di atas mengenai ciri-ciri penilaian otentik terdapat kesamaan di antara dua ahli tersebut, dimana keduanya menyatakan bahwa penilaian otentik harus mengukur semua aspek pembelajaran, menggunakan berbagai macam sumber, instrumen pengukuran dan dilakukan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung. Namun Nurhadi menambahkan bahwa penilaian otentik dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan. Penilaian otentik juga dapat dijadikan refleksi untuk melihat keberhasilan dan kegagalan dari siswa..

(57) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 39. Menurut Permendikbud ( 2013:9) tekhnik penilaian di SD dapat dilakukan dalam berbagai tekhnik yang dikategorikan dalam tiga aspek yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Beberapa tekhnik penilaian dapat dipaparkan sebagai berikut: 1. Sikap Aspek sikap dapat dinilai dengan cara berikut: a. Observasi Observasi merupakan tekhnik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator yang diamati. b. Penilaian Diri Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan dengan cara meminta siswa untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. c. Penilaian antar teman Penilaian antar teman ialah penilaian dengan cara meminta siswa untuk saling menilai dengan sikap dan prilaku keseharian siswa. d. Jurnal Jurnal merupakan catatan guru di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan siswa yag berkaitan dengan sikap dan prilaku..

Gambar

Gambar 1. Siklus Pengembangan Perangkat model Kemp  ..............................................
Tabel 1. Identifikasi Tantangan Masa Depan  dan Kompetensi Masa Depan
Tabel 2. Identifikasi Kesenjangan Kurikulum
Tabel 3. Penyempurnaan Pola Pikir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat ketidaksamaan faktor penentu ISPU area transportasi dalam tinjauan karakteristik seluruh kurun waktu penelitian dan kurun waktu harian, dimana hal ini

- Matka-aikojen ennakoitavuuden ja kuljetusten täsmällisyyden tunnuslu­ vuissa keskitytään tekijöihin, joissa voidaan tunnistaa liikennejärjestel­ män merkitys:

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji regresi linier berganda ditemukan tidak adanya pengaruh yang siginifikan (p=0,284) dengan kontribusi susu formula terhadap ibu menyusui

Pemegang Saham dengan Kepemilikan < 5% Shares Ownership < 5% Bulan ini This Month Total sampai dengan Bulan ini Total up to this Month Dasar (Jumlah Saham)

Semakin tinggi koefisien reabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas (Azwar, 2007:83). Dalam penelitian ini rebilitas alat ukur diuji dengan

Perancangan dan Penerapan Alat Ukur Kecepatan Aliran Air Sungai pada Sungai Sebenarnya dengan Menggunakan Efek Doppler; Hendra Bagus Arie Wicaksana; 081910201031;

melakukan penelitian tentang “Analisis Penilaian Perkembangan Aktivitas Kerambah Jaring Apung, Kapal Boat, Penggarapan Lahan, Perkembangan jumlah Hotel, Kerusakan