• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Jakarta, as, Pela. DR. UMA ARIS, SH, MM, MH Pembina Utama Madya (IV/d) NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Jakarta, as, Pela. DR. UMA ARIS, SH, MM, MH Pembina Utama Madya (IV/d) NIP"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

(2) KATA PENGANTAR. Dalam rangka penerapan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan berbagai peraturan pelaksanaannya serta menindaklanjuti pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap tingkatan organisasi instansi diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta melaporkan capaian sasaran pembangunan atau pencapaian sasaran-sasaran strategis di tingkat itu, sebagai pertanggungjawaban atas terwujudnya hash-hashl (outcome) pemerintahan dan pembangunan balk dani sisi keuangan maupun a kuntabilitas instansi. Sebagai upaya meningkatkan pelaksanaan pemerintahan agar lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, serta untuk mewujudkan good governance, telah dikeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 69 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja, dan Laporan Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan dimana setiap unit Eselon I dan II di lingkungan Kementerian Perhubungan wajib untuk menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2015 ini disusun dengan maksud sebagai salah satu perwujudan pertanggungjawaban atas hashl pelaksanaan tugas dalam Tahun 2015 yang berisi gambaran serta penilaian secara menyeluruh atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Diharapkan dengan telah disusunnya Laporan ini, akan bermanfaat dan dapat memberikan umpan balik (feedback) bagi pimpinan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam pengambilan keputusan lebih lanjut. Jakarta,. 2016. DIREKTUR JENDE S eJ BUNGAN LAUT as, Pela. DR. UMA ARIS, SH, MM, MH Pembina Utama Madya (IV/d) NIP. 19630220 198903 1 001.

(3) DAFTAR ISI. Kata Pengantar .................................................................................................. i Daftar Isi .............................................................................................................. iii. BAB I. Pendahuluan ...................................................................................... I – 1 1.1. Latar Belakang ......................................................................... I – 1. 1.2. Tugas Pokok, Fungsi Dan Struktur Organisasi Ditjen Hubla ........................................................................................ I – 4. BAB II. 1.3. Sumber Daya Manusia …………………………………………. I – 16. 1.4. Isu Strategis dan Permasalahan yang di Hadapi ……………. I – 17. 1.5. Sistematika Laporan ................................................................ I – 19. PERENCANAAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT TAHUN 2015 ……………………………….. II – 1 2.1. Rencana Kinerja …………………………………………………. II – 1 2.1.1. 2.2. II – 1. Perjanjian Kinerja ..................................................................... II – 6 2.2.1. 2.3. Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Hubla Tahun 2015. Perjanjian Kinerja tahun 2015 ....................................... II – 7. APBN Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahu 2015 ..… II – 12 2.3.1. Perbandingan Alokasi Pagu DIPA Awal dengan Pagu DIPA Akhir Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2015 ……………………………………………… II – 12. 2.3.2. Kegiatan APBN Perubahan (Dana Optimalisasi) Tahun 2015 ………………………………………………………. II – 12. 2.4. Alokasi Anggaran APBN Pada Masing-Masing Kegiatan Tahun 2014 ………………………………… …………………… II – 13 2.5.1. Alokasi Anggaran Pada Masing-masing Kegiatan Tahun 2015 ……………………………………………... 2.5. II – 13. Kegiatan-Kegiatan Prioritas Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2015 ………………………………………………... iii. II-13.

(4) BAB III. BAB IV. AKUNTABILITAS KINERJA DITJEN HUBLA ………………………. III-1. 3.1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2015 …... III-1. 3.2. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2015 ……. …….. III-3. 3.3. Capaian Sasaran Strategis Tahun 2015 …………………........ III-14. 3.4. Perbandingan Realisasi Kinerja Dengan Target Jangka Menengah (Renstra) …………………………………………... III-59. 3.5. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ………………... III-59. 3.6. Kontribusi Terhadap Capaian IKU Sekretariat Jenderal ….... III-59. 3.7. Realisasi Anggaran ……………………………………………... III-70. PENUTUP ........................................................................................... IV-1. 4.1. Kesimpulan ……………………………………………………... IV-1. 4.2. Langkah Kedepan ……………………………………………... IV-3. Lampiran Penetapan Kinerja Tahun 2015. iv.

(5) Daftar Tabel. 3.1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2014 ............................................................................... 3.2. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2010-2014 ...................................................................... 3.3. 3. 37. Perbandingan Realisasi Kinerja Dengan Target Jangka Menengah (Renstra) ………………………………………. 106. 3.4. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya …………... 112. 3.5. Kontribusi Terhadap Capaian IKU Sekretariat Jenderal. 112. 3.6. Perbandingan Alokasi Pagu DIPA Awal dengan Pagu DIPA Akhir Ditjen Hubla Tahun 2014. 113. 3.7. Kegiatan APBN Perubahan (Dana Optimalisasi) Tahun 2014. 3.8. Alokasi Anggaran Pada Masing-masing Kegiatan Tahun 2014……………………………………………….. v. 114. 114.

(6) 1.1. LATAR BELAKANG Pertanggungjawaban kegiatan pemerintahan dan pembangunan di masa datang. yang lalu lebih difokuskan pada pertanggungjawaban keuangan. Pengalaman menunjukkan bahwa. banyak. kegiatan pemerintahan dan pembangunan yang. pertanggungjawaban keuangannya diterima tanpa syarat, ternyata di kemudian hari halhal yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat pada umumnya, baik dilihat dari hasil maupun dampak dari kegiatan tersebut. Menyadari kekeliruan dimasa yang lalu dan dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan agar lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, serta sebagai upaya mewujudkan good governance, telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja lnstansi Pemerintah. Sebagai implementasi dari Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2006 telag diterbitkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 69 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja, dan Laporan Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan dimana setiap unit Eselon I dan II di lingkungan Kementerian Perhubungan wajib untuk menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP), dan juga telah diterbitkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 disusun sebagai gambaran tolak. ukur. keberhasilan/kinerja. Direktorat. Jenderal. Perhubungan. Laut. dalam. pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama tahun anggaran 2015. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut pada dasamya mencoba mengkomunikasikan pencapaian kinerja dikaitkan dengan sejauh mana organisasi telah melakukan upaya-upaya stratejik dan operasional di dalam mencapai tujuan/sasaran stratejiknya dalam kerangka pemenuhan visi dan misi yang telah ditetapkan. Visi dan misi organisasi serta tujuan stratejik organisasi telah diformalkan di dalam suatu Rencana Strategis yang memiliki rentang waktu 5 tahun. Kemudian untuk capaian yang. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. I-1.

(7) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. harus dipenuhi setiap tahunnya dalam periode 5 tahun tersebut, di dalam Rencana Strategis ditetapkan sejumlah Sasaran Strategis. Pemenuhan atas sasaran stratejik ini setiap tahunnya akan berakumulasi pada pencapaian tujuan stratejik organisasi di akhir tahun kelima. Alur pikimya adalah apabila tujuan stratejik organisasi telah dipenuhi maka organisasi tersebut dapat dipersiapkan telah memenuhi visi dan misinya. Dasar Hukum Pelaksanaan LAKIP adalah sebagai berikut: 1.. Undang Undang Nomor. 28/1999: Penyelenggaraan Negara Yang Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;. 2.. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan jangka Panjang Nasional 2005 – 2025;. 3.. Undang. Undang. Nomor. 25. tahun. 2004. tentang. Sistem. Perencanaan. Pembangunan Nasional serta berbagai peraturan perundangan lainnya dan berbagai peraturan turunannya; 4.. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang penyusunan rencana kerja dan anggaran kementerian/lembaga;. 5.. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tatacara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;. 6.. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tatacara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;. 7.. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; Peraturan ini mewajibkan setiap instansi pemerintah baik di pusat maupun daerah menyusun suatu laporan keuangan dan laporan kinerja yang terintegrasi dengan berbagai sistem manajemen pemerintahan lainnya;. 8.. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2010 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Peraturan ini mengamanatkan Kementerian PAN dan RB untuk mengoordinasikan pelaksanaannya di berbagai instansi pemerintah;. 9.. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tetang Organisasi Kementrian Negara;. 10.. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tetang Kementerian Perhubungan;. 11.. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah. 12.. Inpres No. 5/2004: Percepatan Pemberantasan Korupsi; Inpres ini mengamanatkan Kementerian PAN dan RB untuk mengkoordinasikan. Bab I P e n d a h u l u. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. I-2.

(8) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. pelaksanaannya di berbagai instansi pemerintah; 13.. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/ 09/M.PAN/5/2007 tetang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama Dilingkungan instasi Pemerintah;. 14.. Peraturan. Menteri. Negara. Pendayagunaan. Aparatur. Negara. Nomor. PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah; 15.. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2013;. 16.. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; Pedoman ini dapat dipergunakan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam menyusun dokumen Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi yang bersangkutan.. 17.. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 85 Tahun 2010 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan;. 18.. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP. 1134 Tahun 2012;. 19.. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 68 Tahun 2012 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) dilingkunga Kemetrian Perhubungan;. 20.. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 69 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja, dan Laporan Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementrian Perhubungan;. 21.. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 11 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengumpulan Data Kinerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan;. 22.. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 12 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan;. 23.. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 35 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Terhadap Laporan Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian. Bab I P e n d a h u l u. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. I-3.

(9) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. Perhubungan; 24.. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Perhubungan. 25.. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP. 430 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015 – 2019;. 26.. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas Nomor 5 tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencanaan Strategis Kementrian/ Lembaga (Renstra K/L) 2015 – 2019.. 1.2.. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DITJEN HUBLA Berdasarkan. Keputusan. Menteri. Perhubungan No. KM 60 Tahun 2010. tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan sebagaimana telah diubah terakhir dengan PM No. 68 tahun 2013, struktur organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut digambarkan sebagai berikut: STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT (KM. 60 TAHUN 2010 sebagaimana telah diubah terakhir dengan PM No. 68 tahun 2013). Bab I P e n d a h u l u. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. I-4.

(10) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 1.2.1. 2015. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut setelah Reformasi Kelembagaan STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT. KM 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan sebagaimana telah diubah terakhir dengan PM.68 Tahun 2013.. Bab I P e n d a h u l u a n. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. I-5.

(11) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 1.2.2. 2015. Struktur Organisasi Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PUSAT DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT. 1.2.3 a.. Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Ditjen Hubla Tugas Pokok Ditjen Hubla Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan sebagaimana telah diubah dengan. PM. 68. menyelenggarakan. Tahun sebagian. 2013, tugas. Direktorat pokok. Jenderal. Kementerian. Perhubungan. Laut. Perhubungan,. dan. merumuskan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang perhubungan laut berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. b.. Fungsi Ditjen Hubla 1). Penyiapan perumusan kebijakan Departemen Perhubungan di bidang lalu lintas dan angkutan laut, pelabuhan dan pengerukan, perkapalan dan kepelautan, kenavigasian serta kesatuan penjagaan laut dan pantai;. Bab I P e n d a h u l u a n. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. I-6.

(12) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2). 2015. Pelaksanaan kebijakan di bidang lalu lintas dan angkutan laut, pelabuhan dan pengerukan, perkapalan dan kepelautan, kenavigasian serta kesatuan penjagaan laut dan pantai;. 3). Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perhubungan laut:. c.. 4). Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi;. 5). Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.. Susunan Organisasi Ditjen Hubla Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terdiri dari : 1). Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;. 2). Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut;. 3). Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan;. 4). Direktorat Perkapalan dan Kepelautan;. 5). Direktorat Kenavigasian;. 6). Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai. 1) Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut a). Tugas Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.. b) Fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut 1). Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana dan program, statistik serta bimbingan pelaksanaan program organisasi, sistem dan prosedur kerja;. 2). Pengelolaan urusan keuangan dan inventarisasi kekayaan milik negara;. 3). Penyusunan. rancangan. peraturan. perundang-undangan,. pemberian. pertimbangan dan bantuan hukum kepada semua unit serta pelaksanaan hubungan kerjasama luar negeri dan hubungan masyarakat; 4). Pelaksanaan. urusan. tata. usaha,. rumah. tangga. dan. pengelolaan. perlengkapan serta urusan kepegawaian.. Bab I P e n d a h u l u. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. I-7.

(13) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 5). 2015. Penelaahan, evaluasi dan koordinasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan fungsional dan laporan masyarakat.. c). Susunan Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terdiri dari: a.. Bagian Perencanaan;. b.. Bagian Keuangan;. c.. Bagian Hukum;. d.. Bagian Kepegawaian dan Umum.. a.. Bagian Perencanaan 1). Tugas Bagian Perencanaan Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, perumusan kebijakan, penataan organisasi dan tata laksana serta evaluasi dan pelaporan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.. 2). Fungsi Bagian Perencanaan a.. Pelaksanaan penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana, perumusan bahan kebijakan, pengumpulan dan pengolahan data dan informasi, hubungan antar lembaga, penyusunan pedoman, standar dan rencana usaha kemitraan;. b.. Pelaksanaan penyiapan bahan koordinasi penyusunan program dan anggaran, rancangan rencana kerja (RENJA), rencana kerja dan anggaran (RKA), konsep dokumen pelaksanaan anggaran, serta penyusunan program kerja sama teknik dan pinjaman/hibah luar negeri.. c.. Pelaksanaan organisasi. penyiapan. dan. tata. bahan. laksana,. bimbingan penyiapan. dan. penataan. bahan. koordinasi. kebijakan dan penetapan tarif, penyusunan rencana dan evaluasi kinerja serta evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.. Bab I P e n d a h u l u. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. I-8.

(14) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. b.. 2015. Bagian Keuangan 1). Tugas Bagian Keuangan Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan dan inventarisasi barang inventaris milik/kekayaan negara di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.. 2). Fungsi Bagian Keuangan a.. Pelaksanaan penyiapan proses pengesahan konsep dokumen pelaksanaan anggaran menjadi dokumen pelaksanaan anggaran, penyusunan rencana dan administrasi pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja, revisi anggaran dan pemantauan anggaran serta penyiapan petunjuk pelaksanaan anggaran;. b.. Pelaksanaan dan penyiapan bahan pembinaan perbendaharaan dan tata usaha keuangan, pemantauan, penilaian dan penyusunan laporan realisasi anggaran dan neraca, serta tindak lanjut penyelesaian temuan dan pemantauan laporan hasil pemeriksaan aparat pengawas;. c.. Pelaksanaan verifikasi, pembukuan dan perhitungan anggaran, penyiapan bahan pembinaan dan pengelolaan administrasi perlengkapan, penyelesaian tuntutan perbendaharaan (TP) dan tuntutan ganti rugi (TGR).. c.. Bagian Hukum 1). Tugas Bagian Hukum Bagian Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan telaahan hukum dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pelaksanaan bantuan dan penyuluhan hukum serta urusan kerjasama luar negeri dan hubungan masyarakat.. 2). Fungsi Bagian Hukum a.. Penyiapan telahaan dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan;. b.. Pelaksanaan. bantuan. hukum. dan. penyuluhan. peraturan. perundang-undangan serta dokumentasi hukum;. Bab I P e n d a h u l u. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. I-9.

(15) 2015. Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. c.. Pelaksanaan urusan hubungan masyarakat dan penyiapan bahan pertimbangan. urusan. kerjasama. luar. negeri. di. bidang. perhubungan laut.. d.. Bagian Kepegawaian dan Umum 1). Tugas Bagian Kepegawaian dan Umum Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.. 2). Fungsi Bagian Kepegawaian dan Umum a.. Penyusunan rencana kebutuhan, pengembangan karir pegawai dan pengelolaan basis data kepegawaian serta. analisis. kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai; b.. Pelaksanaan urusan mutasi, kesejahteraan dan disiplin pegawai;. c.. Pelaksanaan. urusan. ketatausahaan,. kerumahtanggaan. dan. keprotokolan.. 2) Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut a). Tugas Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan dibidang lalu lintas dan angkutan laut dalam negeri, luar negeri, angkutan laut khusus, pengembangan usaha angkutan laut serta pengembangan sistem dan informasi angkutan laut.. b) Fungsi Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang tarif angkutan laut, angkutan laut dalam negeri dan luar negeri, angkutan laut khusus, pengembangan usaha angkutan laut dan penunjang angkutan laut, pengembangan sistem dan informasi angkutan laut; b. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang tarif angkutan laut dalam negeri dan luar negeri, angkutan laut khusus, Bab I P e n d a h u l u. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. I - 10.

(16) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. pengembangan usaha angkutan laut dan penunjang angkutan laut, pengembangan sistem dan informasi angkutan laut; c. Penyiapan perumusan. dan pemberian bimbingan teknis di bidang tarif. angkutan laut dalam negeri dan luar negeri, angkutan laut khusus, pengembangan usaha angkutan laut dan penunjang angkutan laut, pengembangan sistem dan informasi angkutan laut; d. Penyiapan pemberian perijinan penyelenggaraan usaha pelayaran antar propinsi dan atau internasional dan ijin operasi angkutan laut khusus serta penetapan syarat bendera kapal asing yang beroperasi di perairan Indonesia dan persyaratan agen umum dan perwakikan perusahaan pelayaran asing; e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang tarif angkutan laut dalam negeri dan luar negeri, angkutan laut khusus, pengembangan usaha angkutan laut dan penunjang angkutan laut, pengembangan sistem dan informasi angkutan laut; f.. Pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat.. 3) Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan a). Tugas Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur. serta. bimbingan. teknis,. evaluasi. dan. pelaporan. di. bidang. pengembangan pelabuhan dan perancangan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, pemanduan dan penundaan kapal, bimbingan pelayanan jasa dan operasional pelabuhan. b) Fungsi Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan a.. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan pelabuhan dan perancangan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, pemanduan dan penundaan kapal, bimbingan pelayanan jasa dan operasional pelabuhan;. b.. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan. pelabuhan. dan. perancangan. fasilitas. pelabuhan,. Bab I P e n d a h u l u. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. I - 11.

(17) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. pengerukan dan reklamasi, pemanduan dan penundaan kapal, bimbingan pelayanan jasa dan operasional pelabuhan; c.. Penyiapan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang pengembangan. pelabuhan. dan. perancangan. fasilitas. pelabuhan,. pengerukan dan reklamasi, pemanduan dan penundaan kapal, bimbingan pelayanan jasa dan operasional pelabuhan; d.. Penyiapan. pemberian. pengembangan. perijinan. pelabuhan. dan. dan. standarisasi. perancangan. penyelenggaraan. fasilitas. pelabuhan,. pengerukan dan reklamasi, pemanduan dan penundaan kapal, bimbingan pelayanan jasa dan operasional pelabuhan; e.. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan pelabuhan dan. perancangan. fasilitas. pelabuhan,. pengerukan. dan. reklamasi,. pemanduan dan penundaan kapal, bimbingan pelayanan jasa dan operasional pelabuhan; f.. Pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat.. 4) Direktorat Perkapalan dan Kepelautan a). Tugas Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Direktorat. perkapalan dan Kepelautan mempunyai tugas melaksanakan. penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang kelaikan kapal, pengukuran, pendaftaran dan kebangsaan kapal, nautis, teknis dan radio kapal, pencemaran dan manajemen keselamatan kapal dan kepelautan. b) Fungsi Direktorat Perkapalan dan Kepelautan a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang rancang bangun dan kelaikan kapal, pengukuran, pendaftaran dan kebangsaan kapal, nautis, teknis dan radio kapal, pencemaran dan manajemen keselamatan kapal, pembersihan tangki kapal (Tank Cleaning), perbaikan dan pemeliharan (Flooting and Running Repair) kapal, penetapan standar, pengujian dan sertifikasi kepelautan; b. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang rancang. bangun. dan. kelaikan. kapal,. pengukuran,. pendaftaran. dan. kebangsaan kapal, nautis, teknis dan radio kapal, pencemaran dan Bab I P e n d a h u l u. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. I - 12.

(18) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. manajemen keselamatan kapal, pembersihan tangki kapal (Tank Cleaning), perbaikan dan pemeliharan (Flooting and Running Repair) kapal, penetapan standar, pengujian dan sertifikasi kepelautan; c. Penyiapan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang rancang bangun dan kelaikan kapal, pengukuran, pendaftaran dan kebangsaan kapal, nautis, teknis dan radio kapal, pencemaran dan manajemen keselamatan kapal, pembersihan tangki kapal (Tank Cleaning), perbaikan dan pemeliharan (Flooting and Running Repair) kapal, penetapan standar, pengujian dan sertifikasi kepelautan; d. Penerbitan sertifikat keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dari kapal, kepelautan, manajemen keselamatan kapal (ISM Code), surat ukur kapal dan surat tanda kebangsaan kapal dalam rangka penyelenggaraan kelaiklautan kapal dan daftar riwayat kapal (Continuous Synopsis Record); e. Pengesahan gambar rancang bangun kapal, perhitungan stabilitas kapal, lambung timbul kapal, daftar ukur kapal, pencegahan pencemaran kapal, program lembaga pendidikan dan pelatihan kepelautan, sertifikat kepelautan dan panduan muatan dalam rangka pemenuhan persyaratan kelaiklautan kapal; f.. Penerbitan surat persetujuan penggunaan/penggantian nama kapal, surat penetapan, tanda panggilan (call sign) kapal, surat keterangan status hukum kapal dan surat keterangan penghapusan kapal dari pendaftaran;. g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang rancang bangun kapal dan sertifikasi kapal, standar pengujian dan sertifikasi kepelautan, pengawakan kapal dan dokumen pelaut, keselamatan kapal dan manajemen keselamatan kapal, pengukuran dan surat ukur kapal, pendaftaran dan tanda kebangsaan kapal, jaminan ganti rugi pencemaran laut oleh minyak dari kapal; h. Pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat.. 5) Direktorat Kenavigasian a). Tugas Direktorat Kenavigasian Direktorat. Kenavigasian. mempunyai. tugas. melaksanakan. penyiapan. perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan. teknis,. evaluasi. dan. pelaporan. di. bidang. perambuan,. Bab I P e n d a h u l u. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. I - 13.

(19) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. telekomunikasi pelayaran, kapal negara, pangkalan kenavigasian serta sarana dan prasarana kenavigasian. b). Fungsi Direktorat Kenavigasian a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang perambuan, telekomunikasi pelayaran, kapal negara dan pangkalan kenavigasian, sarana dan prasarana kenavigasian; b. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perambuan, telekomunikasi pelayaran, kapal negara dan pangkalan kenavigasian, sarana dan prasarana kenavigasian; c. Penyiapan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang perambuan, telekomunikasi pelayaran, kapal negara dan pangkalan kenavigasian, sarana dan prasarana kenavigasian; d. Penyiapan pemberian perijinan dan pelayanan dalam penyelenggaraan perambuan dan telekomunikasi pelayaran; e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perambuan, telekomunikasi pelayaran, kapal negara dan pangkalan kenavigasian, sarana dan prasarana kenavigasian; f.. Pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat.. 6) Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai a). Tugas Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Direktorat. Kesatuan. Penjagaan. Laut. dan. Pantai. mempunyai. tugas. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur serta bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang patroli dan pengamanan, pengawasan keselamatan dan penyidikan pegawai negeri sipil, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana penjagaan laut dan pantai.. b). Fungsi Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai a.. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang patroli dan pengamanan, pengawasan keselamatan dan penyidikan pegawai negeri sipil, tertib. Bab I P e n d a h u l u. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. I - 14.

(20) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana penjagaan laut dan pantai; b.. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang patroli dan pengamanan, pengawasan keselamatan dan penyidikan pegawai negeri sipil, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana penjagaan laut dan pantai;. c.. Penyiapan perumusan dan pemberian bimbingan teknis di bidang patroli dan pengamanan, pengawasan keselamatan dan penyidikan pegawai negeri sipil, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana penjagaan laut dan pantai;. d.. Penyiapan pelaksanaan di bidang patroli dan pengamanan, pengawasan keselamatan dan penyidikan pegawai negeri sipil, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana penjagaan laut dan pantai;. e.. Pembinaan teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta penyusunan dan pemberian kualifikasi teknis sumber daya manusia di bidang patroli dan pengamanan, pengawasan keselamatan dan penyidikan pegawai negeri sipil, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air dan pemberian perijinan;. f.. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang patroli dan pengamanan, pengawasan keselamatan dan penyidikan pegawai negeri sipil, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana penjagaan laut dan pantai;. g.. Pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat.. 7) Tugas dan Fungsi kelembagaan baru di lingkungan Ditjen Hubla a). Otoritas Pelabuhan Otoritas Pelabuhan mempunyai Fungsi sebagai pengaturan dan pembinaan, pengendalian dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan yang diusahakan secara komersial dengan beberapa tugas sebagai berikut:. Bab I P e n d a h u l u. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. I - 15.

(21) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. b). 2015. Syahbandar Syahbandar mempunyai Fungsi sebagai pelaksanaan, pengawasan dan penegakan hukum di bidang angkutan di perairan, kepelabuhanan, dan perlindungan lingkungan maritim di pelabuhan dengan beberapa tugas sebagai berikut:. c). Unit Penyelenggara Pelabuhan Unit Penyelenggara Pelabuhan mempunyai Fungsi sebagai Pengaturan, pengendalian,. pengawasan. kegiatan. kepelabuhanan,. dan. pemberian. pelayanan jasa kepelabuhanan untuk pelabuhan yang belum diusahakan secara komersial d). Sea and Coast Guard Sea and Coast Guard mempunyai Fungsi sebagai Penjagaan dan penegakan peraturan perundang-undangan di laut dan pantai. 1.3 SUMBER DAYA MANUSIA Jumlah Sumber Daya Manusia di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut pada Tahun 2015 yaitu 15.808 pegawai. Adapun Rekapitulasi pegawai dapat dikelompokan sebagai berikut : 1). Rekapitulasi Pegawai Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Per Pendidikan: No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11.. Pendidikan S3 Spesialis S2 S1 D4 D3 D2 D1 SLTA SLTP SD TOTAL. Jumlah Pegawai 2 45 559 3.161 171 1.469 32 100 9.152 808 309 15.808. Bab I P e n d a h u l u. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. I - 16.

(22) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2). 2015. Rekapitulasi Pegawai Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Per Golongan: No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.. Golongan IV/e IV/d IV/c IV/b IV/a III/d III/c III/b III/a II/d II/c II/b II/a I/d I/c I/b I/a TOTAL. Jumlah Pegawai 1 5 16 67 266 992 1.390 3.448 2.330 2.149 1.719 2.478 898 32 13 1 3 15.808. 1.4 ISU STRATEGIS DAN PERMASALAHAN YANG DIHADAPI 1.4.1. Peningkatan Pelayanan, Peningkatan Keselamatan Pelayaran dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Permasalahan utama yang menjadi isu strategis di dalam logistik nasional selama ini salah satunya adalah peningkatan pelayanan kepada masyarakat, peningkatan keselamatan pelayaran dan percepatan pembangunan infrastruktur di sub sektor Transportasi Laut. Pada tahun 2015 ini terdapat beberapa program yang disusun sebagai upaya menghadapi isu-isu tersebut, antara lain: a.. Penyederhanaan standar operasional dan prosedur SOP khususnya perijinan pelayanan public melalui efisiensi waktu dan efektivitas prosedur;. b.. Pembuatan sistem aplikasi perijinan, contoh : penerbitan SPB on-line;. c.. Pembangunan Sarana Keselamatan pelayaran, contoh: Kapal patroli, Kapal Kenavigasian. d.. Peningkatan Pelayaran Perintis melalui program tol laut, contoh: Pembangunan kapal-kapal perintis. Bab I P e n d a h u l u. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. I - 17.

(23) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. e.. Percepatan Penyelesaian Pembangunan Fasilitas Pelabuhan. f.. Penyusunan Studi-studi dalam rangka perencanaan pembangunan infrastruktur transportasi laut.. g.. Perbaikan layanan, ketertiban, kebersihan, keamanan di seluruh UPT Ditjen Perhubungan Laut. 1.4.2. Organisasi Selain permasalahan tersebut di atas yang merupakan isu strategis adalah masih adanya tumpang tindih pelaksanaan kegiatan/pekerjaan dan masih adanya pekerjaan yang belum masuk di dalam tugas pokok dan fungsi di KM. 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan tata Kerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan khususnya layanan pengadaan, Reformasi Birokrasi dan pengaduan masyarakat. Oleh karena itu, pada akhir tahun 2015 telah dilakukan revisi KM 60 Tahun 2010 untuk memecahkan permasalahan tersebut dengan terbitnya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan. Adapun implementasi dari terbitnya peraturan tersebut di dalam struktur organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, antara lain: a. Penambahan Eselonisasi pada unit kerja Bagian di bawah Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut b. Revisi Nomenklatur pada Direktorat, Subdirektorat Teknis, Seksi, Bagian dan Sub Bagian. c. Revisi Tugas dan Fungsi pada Tiap-tiap Bagian dan Direktorat d. Pembentukan Badan Layanan Usaha (BLU) pada Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan serta Direktorat Perkapalan dan Kepelautan. 1.5. SISTEMATIKA LAPORAN Bab I. : Pendahuluan. Bab II. : Perencanaan Kinerja. Bab III. : Akuntabilitas Kinerja. Bab IV. : Penutup. Bab I P e n d a h u l u. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. I - 18.

(24) 2. 1 RENCANA KINERJA Pada RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sebelum direview, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menetapkan 3 (tiga) Sasaran, 11 (sebelas) Sasaran Strategis dan 31 (tiga puluh satu) Indikator Kinerja yang memiliki target-target capaian kinerjanya, baik dalam rentang lima tahun (2015 – 2019) maupun yang bersifat tahunan. Untuk mencapai target-target yang telah dirumuskan dalam Rencana Strategis Ditjen Hubla tahun 2015 – 2019, maka telah disusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang berisi serangkaian target yang hendak dicapai seperti pada tabel berikut: Tabel. 2.1.1 Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Hubla Tahun 2015. SASARAN STRATEGIS. INDIKATOR KINERJA. TARGET. (1). (2). (3). SASARAN (I) KESELAMATAN DAN KEAMANAN Sasaran Strategis ( 1 ) 1. Menurunnya Angka Kecelakaan Transportasi Laut. 1) Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut. 0,972 Ratio Kejadian Kecelakaan (Jumlah Kejadian Kecelakaan/ 10.000 Freight). 2) Jumlah Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi Laut a. Jumlah Pembangunan SBNP. 206 Unit. b. Tingkat Kecukupan SBNP. 82 %. c. Tingkat Keandalan SBNP. 98 %. II - 1.

(25) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. SASARAN STRATEGIS. INDIKATOR KINERJA. TARGET. (1). (2). (3). d. Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS. 23 Unit. e. Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS. 6 Unit. f.. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli. 77 Unit. -. Pembangunan Baru Kapal Patroli. 38 Unit. -. Lanjutan Patroli. -. Penyelesaian Kapal Patroli. Pembangunan. Kapal. - Unit. Pembangunan. 39 Unit. g. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Kenavigasian. 10 Unit. -. Pembangunan Baru Negara Kenavigasian. Kapal. 10 Unit. -. Lanjutan Pembangunan Negara Kenavigasian. Kapal. -. -. Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian. -. 3) Jumlah Pedoman/ Standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut. 11 Dokumen. Sasaran Strategis ( 2 ) 2. Menurunnya Jumlah Gangguan Keamanan Dalam Penyelenggaraan Transportasi Laut. 4) Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut (pada kapal). 7 Kejadian/ Tahun. 5) Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security). 1,572 Kapal. 6) Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security). 370 Lokasi. II - 2.

(26) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. SASARAN STRATEGIS. INDIKATOR KINERJA. TARGET. (1). (2). (3). S A S A R A N ( II ) PELAYANAN Sasaran Strategis ( 3 ) 3. Meningkatnya Pelayanan. Kinerja. 7) Kinerja Pelayanan Transportasi Laut - Pencapaian Waiting Time (WT). 43,40 %. - Pencapaianan Approach Time (AT). 48,90 %. - Pencapaian Effective Time (ET/BT). 71,80 %. 8) Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut. 6 Dokumen. Sasaran Strategis ( 4 ) 4. Terpenuhinya Kebutuhan Jumlah SDM Transportasi Laut Sesuai Kompetensi. 9) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut Bersertifikat (Aparatur Teknis). 3.870 Orang. Sasaran Strategis ( 5 ) 5. Meningkatnya Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Dalam Mewujudkan Good Governance. 10) Nilai Akuntabilitas Pemerintah (AKIP). Kinerja. Instansi. 11) Prosentase Penyerapan Anggaran 12) Nilai Barang Milik Negara (BMN). 86,24 87,14 % Rp. 46,047,331,883,767. 13) Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Rp. 620,986,332,124. 14) Jumlah Penyederhanaan Perijinan. 6 Jenis Perijinan. 15) Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi dan Teknis. 6 Dokumen. Sasaran Strategis ( 6 ) 6. Meningkatnya Penetapan Dan Kualitas Regulasi Dalam Implementasi Kebijakan Bidang Transportasi. 16) Jumlah Rancangan yang Ditetapkan. dan. Peraturan. 14 Peraturan. II - 3.

(27) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. SASARAN STRATEGIS. INDIKATOR KINERJA. TARGET. (1). (2). (3). Laut Sasaran Strategis ( 7 ) 7. Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca (RANGRK) Dan Meningkatnya Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Transportasi Laut. 17) Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca. 0,336 Juta ton CO2e. 18) Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan. 14 Unit. 19) Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep Ramah Lingkungan - SBNP Solar Cell. 2.475 Unit. Sasaran Strategis ( 8 ) 8. Meningkatnya Upaya Perlindungan Lingkungan Maritim. 20) Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran. 100 %. 21) Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim. 5 Laporan. 22) Jumlah Terkait Maritim. Sertifikat yang Diterbitkan Perlindungan Lingkungan. 4.100 Sertifikat. S A S A R A N ( III ) KAPASITAS TRANSPORTASI Sasaran Strategis ( 9 ) 9. Meningkatnya Kapasitas Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut Untuk Mengurangi Backlog Maupun Bottleneck. 23) Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Teratur untuk Mendukung Tol Laut. 5 Rute. 24) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial. 306 Pelabuhan. 25) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Armada Kapal Negara Angkutan Laut Perintis. 103 Kapal. - Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis. 100 Kapal. - Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis. -. II - 4.

(28) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. SASARAN STRATEGIS. INDIKATOR KINERJA. TARGET. (1). (2). (3). - Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis 26) Jumlah Lokasi Pengerukan Memenuhi Persyaratan Pelayaran/Kolam Pelabuhan. 3 Kapal. untuk Alur. 13 Lokasi. 27) Terselenggaranya Kerjasama Pemerintah Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi Laut. 2 Proyek. Sasaran Strategis ( 10 ) 10. Meningkatnya Produksi Angkutan Penumpang Dan Barang Transportasi Laut. 28) Jumlah Muatan Penumpang. Angkutan. Laut. - Perintis/Pelni PSO. 7.459.766 Pnp/Tahun 5.345.461 Pnp/Tahun. - Non Perintis/Pelni Non PSO. 2.114.305 Pnp/Tahun. 29) Jumlah Muatan Angkutan Laut Barang. 1.168.638.474 Ton/Tahun. - Perintis/Pelni. 408.363 Ton/Tahun. - Swasta. 1.168.230.111 Ton/Tahun. 30) Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh Pelayaran Nasional. 11,12 %. Sasaran Strategis ( 11 ) 11. Meningkatnya Layanan Transportasi Laut Di Perbatasan Negara, Pulau Terluar Dan Wilayah Non Komersial Lainnya. 31) Jumlah Rute Angkutan Laut Perintis. 89 Rute. II - 5.

(29) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. 2. 2 PERJANJIAN KINERJA Dalam rangka mengoperasionalkan Rencana Strategis, setiap tahunnya Perencanaan Strategik dituangkan dalam suatu Perjanjian Kinerja Tahunan (Performance Contract). Rencana Kinerja Tahunan merupakan penjabaran lebih lanjut dari perencanaan stratejik, yang didalamnya memuat seluruh target kinerja yang hendak dicapai dalam satu tahun mendatang dengan menunjukkan sejumlah indikator kinerja kunci (key performance indicators) yang relevan. Indikator dimaksud meliputi indikator-indikator pencapaian sasaran dan indikator kinerja kegiatan. Perjanjian kinerja ini merupakan tolok ukur yang digunakan dalam menilai keberhasilan/kegagalan penyelenggaraan pemerintahan untuk periode 1 (satu) tahun ke depan. Untuk mewujudkan visi sebagaimana tercantum di dalam Rencana Strategis Ditjen Hubla telah dirumuskan tujuan dan sasaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut tahun 2015 – 2019 . Dengan mengacu kepada sasaran dan tujuan, tugas pokok dan fungsi serta Rencana. Kerja. Anggaran. Kementerian/Lembaga. (RKA-KL). Direktorat. Jenderal. Perhubungan Laut, maka setiap tahun dilaksanakan beberapa kegiatan pembangunan dinlingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta beberapa kegiatan yang strategis dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan tertuang di dalam Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Secara lebih rinci, Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun Anggaran 2015 (yang sudah ditandatangani antara Menteri Perhubungan dengan Direktur Jenderal Perhubungan Laut) dapat dilihat pada tabel Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2015 disusun setelah DIPA Tahun 2016 ditetapkan. Dokumen Perjanjian Kinerja ditandatangani oleh Menteri Perhubungan dan Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang memuat Pernyataan Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Adapan rincian Target Indikator Kinerja Utama adalah sebagai berikut:. II - 6.

(30) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. Tabel 2.2.1 Perjanjian Kinerja tahun 2015 SASARAN STRATEGIS. INDIKATOR KINERJA. TARGET. (1). (2). (3). SASARAN (I) KESELAMATAN DAN KEAMANAN Sasaran Strategis ( 1 ) 1. Menurunnya Angka Kecelakaan Transportasi Laut. 1) Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut. 0,972 Ratio Kejadian Kecelakaan (Jumlah Kejadian Kecelakaan/ 10.000 Freight). 2) Jumlah Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi Laut a. Jumlah Pembangunan SBNP. 206 Unit. b. Tingkat Kecukupan SBNP. 82 %. c. Tingkat Keandalan SBNP. 98 %. d. Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS. 23 Unit. e. Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS. 6 Unit. f.. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli. 77 Unit. -. Pembangunan Baru Kapal Patroli. 38 Unit. -. Lanjutan Patroli. -. Penyelesaian Kapal Patroli. Pembangunan. Kapal. -. Pembanguan. 39 Unit. g. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Kenavigasian. 10 Unit. II - 7.

(31) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. SASARAN STRATEGIS. INDIKATOR KINERJA. TARGET. (1). (2). (3). -. Pembangunan Baru Negara Kenavigasian. Kapal. 10 Unit. -. Lanjutan Pembangunan Negara Kenavigasian. Kapal. -. -. Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian. -. 3) Jumlah Pedoman/ Standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut. 11 Dokumen. Sasaran Strategis ( 2 ) 2. Menurunnya Jumlah Gangguan Keamanan Dalam Penyelenggaraan Transportasi Laut. 4) Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut (pada kapal). 7 Kejadian/ Tahun. 5) Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security). 1,572 Kapal. 6) Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security). 370 Lokasi. S A S A R A N ( II ) PELAYANAN Sasaran Strategis ( 3 ) 3. Meningkatnya Kinerja Pelayanan Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut. 7) Kinerja Pelayanan Transportasi Laut - Pencapaian Waiting Time (WT). 43,40 %. - Pencapaianan Approach Time (AT). 48,90 %. - Pencapaian Effective Time (ET/BT). 71,80 %. 8) Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut. 6 Dokumen. Sasaran Strategis ( 4 ). II - 8.

(32) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. SASARAN STRATEGIS. INDIKATOR KINERJA. TARGET. (1). (2). (3). 4. Terpenuhinya Kebutuhan Jumlah SDM Transportasi Laut Sesuai Kompentensi. 9) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut Bersertifikat (Aparatur Teknis). 3.870 Orang. Sasaran Strategis ( 5 ) 5. Meningkatnya Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Dalam Mewujudkan Good Governance. 10) Nilai Akuntabilitas Pemerintah (AKIP). Kinerja. Instansi. 11) Prosentase Penyerapan Anggaran 12) Nilai Barang Milik Negara (BMN). 86,24 87,14 % Rp. 46,047,331,883,767. 13) Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Rp. 620,986,332,124. 14) Jumlah Penyederhanaan Perijinan. 6 Jenis Perijinan. 15) Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi dan Teknis. 6 Dokumen. Sasaran Strategis ( 6 ) 6. Meningkatnya Penetapan Dan Kualitas Regulasi Dalam Implementasi Kebijakan Bidang Transportasi Laut. 16) Jumlah Rancangan yang Ditetapkan. dan. Peraturan. 14 Peraturan. 17) Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca. 0,336 Juta ton CO2e. 18) Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan. 14 Unit. Sasaran Strategis ( 7 ) 7. Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca (RANGRK) Dan Meningkatnya Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Transportasi Laut. 19) Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep Ramah Lingkungan - SBNP Solar Cell. 2.475 Unit. Sasaran Strategis ( 8 ) 8. Meningkatnya Perlindungan. Upaya. 20) Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan. 100 %. II - 9.

(33) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. SASARAN STRATEGIS. INDIKATOR KINERJA. TARGET. (1). (2). (3). Lingkungan Maritim. Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran 21) Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim 22) Jumlah Terkait Maritim. Sertifikat yang Diterbitkan Perlindungan Lingkungan. 5 Laporan 4.100 Sertifikat. S A S A R A N ( III ) KAPASITAS TRANSPORTASI Sasaran Strategis ( 9 ) 9. Meningkatnya Kapasitas Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut Untuk Mengurangi Backlog Maupun Bottleneck. 23) Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Teratur untuk Mendukung Tol Laut. 5 Rute. 24) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial. 306 Pelabuhan. 25) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Armada Kapal Negara Angkutan Laut Perintis. 103 Kapal. - Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis. 100 Kapal. - Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis. -. - Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis. 3 Kapal. 26) Jumlah Lokasi Pengerukan Memenuhi Persyaratan Pelayaran/Kolam Pelabuhan. untuk Alur. 13 Lokasi. 27) Terselenggaranya Kerjasama Pemerintah Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi Laut. 2 Proyek. Sasaran Strategis ( 10 ) 10. Meningkatnya Produksi Angkutan Penumpang Dan Barang Transportasi Laut. 28) Jumlah Muatan Penumpang - Perintis/Pelni PSO. Angkutan. Laut. 7.459.766 Pnp/Tahun 5.345.461 Pnp/Tahun. II - 10.

(34) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. SASARAN STRATEGIS. INDIKATOR KINERJA. TARGET. (1). (2). (3). - Non Perintis/Pelni Non PSO. 2.114.305 Pnp/Tahun. 29) Jumlah Muatan Angkutan Laut Barang. 1.168.638.474 Ton/Tahun. - Perintis/Pelni. 408.363 Ton/Tahun. - Swasta. 1.168.230.111 Ton/Tahun. 30) Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh Pelayaran Nasional. 11,12 %. Sasaran Strategis ( 11 ) 11. Meningkatnya Layanan Transportasi Laut Di Perbatasan Negara, Pulau Terluar Dan Wilayah Non Komersial Lainnya. 31) Jumlah Rute Angkutan Laut Perintis. 89 Rute. II - 11.

(35) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. 2. 3 APBN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT TAHUN 2015 Alokasi Pagu DIPA Awal dan Pagu DIPA-Revisi Tahun 2015 akan disampaikan pada tabel di bawah ini: Tabel 2.3.1 Perbandingan Alokasi Pagu DIPA Awal dengan Pagu DIPA Akhir Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2015. NO. URAIAN. PAGU AWAL. PAGU AKHIR. ( Rp. 000 ). ( Rp. 000 ). 1. Belanja Pegawai. 1.507.863.000. 1.579.767.963. 2. Belanja Barang. 4.433.963.000. 4.426.017.293. 3. Belanja Modal. 16.901.122.000. 16.837.170.761. 22.842.956.017. 22.842.956.017. TOTAL REALISASI. -. 14.476.148.069. TOTAL SISA DANA. -. 8.366.807.948. TOTAL PAGU. Adapun kegiatan penggunaan APBN Perubahan (Dana Optimalisasi) akan diuraikan pada tabel berikut: Tabel 2.3.2 Kegiatan APBN Perubahan (Dana Optimalisasi) Tahun 2015 No. 1. 2. 3. 4.. ANGGARAN ( Rp. Juta) Kegiatan Pengelolaan Dan Penyelanggaraan Kegiatan Pelabuhan dan Pengerukan Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu 3.797.600 Lintas dan Angkutan Laut Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang 4.000.000 Pelabuhan dan Pengerukan Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang 1.179.700 Kenavigasian Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang 2.314.200 Penjagaan Laut dan Pantai PROGRAM / KEGIATAN. II - 12.

(36) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. 2. 4 ALOKASI ANGGARAN APBN PADA MASING-MASING KEGIATAN TAHUN 2015 Selanjutnya sesuai Pagu Definitif bahwa alokasi anggaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2015 adalah sebesar Rp 17.824.812.035,- untuk sub sektor Transportasi Laut adalah sebagai berikut :. Tabel 2.5.1 Alokasi Anggaran Pada Masing-masing Kegiatan Tahun 2015 NO. KEGIATAN. 1. Dukungan Manajemen & Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Hubla. 2. Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pelabuhan dan Pengerukan Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Perkapalan dan Kepelautan Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Kenavigasian Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Penjagaan Laut dan Pantai TOTAL. 3. 4. 5 6. PAGU AWAL ( Rp. 000,-) 4.489.247.207. PAGU AKHIIR ( Rp. 000,-) 4.489.247.207. 4.352.175.543. 4.352.175.543. 8.046.168.738. 8.046.168.738. 137.220.547. 137.220.547. 3.101.870.690. 3.101.870.690. 2.716.273.292. 2.716.273.292. 17.824.812.035. 17.824.812.035. 2. 5 KEGIATAN-KEGIATAN PRIORITAS DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT TAHUN 2015 Beberapa kegiatan prioritas Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang kegiatannya dimonitor oleh Tim Kantor Staf Presiden (KSP) pada tahun 2015 yaitu: Pembangunan Kapal Perintis dan Penumpang 10 (sepuluh) unit terdiri dari 7 (tujuh) Unit Kapal Perintis Lanjutan, 2 (dua) unit Kapal Perintis baru dan 1 (satu) unit Kapal Khusus Pengangkut ternak, antara lain:  Penyelenggaraan Pengembangan Konektivitas Logistik perternakan Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Terdapat 3 (tiga) Pembangunan Kapal Perintis dan Penumpang dan Pembangunan Kapal Perintis sebanyak 10 (sepuluh) Unit yang terdiri dari yaitu;. II - 13.

(37) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. a) Lanjutan Pembangunan 2 Unit Kapal Perintis ukuran 750 DWT; b) Lanjutan Pembangunan 1 Unit Kapal Ternak kapasitas 500 ekor; c) 6 unit kapal perintis ukuran 750 DWT; d) 2 Unit Kapal perintis ukuran 500 DWT; e) 2 Unit Kapal Perintis ukuran 200 DWT.  Pengelolaan dan Penyelenggaraan kegiatan di bidang Pelabuhan dan Pengerukan, terdapat Pembangunan Pembangunan Pelabuhan Barang/ Container (10 Unit), 2 lokasi pelabuhan yang dibangun Lapangan Containernya yang terdiri dari, yaitu : a) Pelabuhan Parlimbungan Ketek - operasional 2017;. b). Pelabuhan Kendal - operasional 2017 (Tahap I) (tidak dilaksanakan).. II - 14.

(38) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 3.1. 2015. CAPAIAN KINERJA. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dan suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampaknya. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian dalam proses penyusunan kebijakan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan. Untuk melakukan pengukuran kinerja diperlukan indikator kinerja, yang bersifat kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan. Karenanya indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang dapat dihitung dan diukur untuk digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja, baik dalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, maupun tahap setelah kegiatan selesai atau berfungsi. Pengukuran tersebut merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Pengukuran kinerja ini mencakup: 1.. Kinerja Kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat pencapaian) dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan.. 2.. Tingkat Pencapaian Sasaran yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing kelompok indikator sasaran yang telah ditetapkan sebagaimana dituangkan dalam Dokumen Rencana Kerja. Pengukuranan tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan.. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. III - 1.

(39) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. Dalam rangka penyempurnaan RENSTRA Kementerian Perhubungan Tahun 2015 – 2019, pada tahun 2015 Kementerian Perhubungan telah melakukan Review RENSTRA Kementerian Perhubungan Tahun 2015 – 2019 yang ditetapkan dalam KP. 1134 Tahun 2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 7 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2010 – 2014. Beberapa perubahan yang terdapat pada Review RENSTRA Kementerian Perhubungan Tahun 2015 – 2019 adalah Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Perhubungan. Kementerian Perhubungan telah menetapkan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Kementerian Perhubungan yang meliputi Indikator Kinerja Utama yang terdapat pada seluruh Unit Kerja Tingkat Eselon I di lingkungan Kementerian Perhubungan yang tertuang pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 85 Tahun 2010 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Kementerian Perhubungan. Pada tahun 2012 Peraturan tersebut telah disempurnakan menjadi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 68 Tahun 2012 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Kementarian Perhubungan tanggal 28 Desember 2013. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga telah mereview RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2015 – 2019 sesuai perubahan yang terdapat pada RENSTRA Kementerian Perhubungan. Beberapa perubahan yang terdapat pada Review RENSTRA Ditjen Hubla Tahun 2015 – 2019 adalah Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2015 – 2019 direview setelah Rencana Kinerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut ditandatangani, sehingga perlu dilakukan penyesuaian terhadap perubahan tersebut. Pengukuran tingkat capaian kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut tahun 2015 dilakukan dengan cara melakukan analisis dan evaluasi terhadap pencapaian antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Selanjutnya dilakukan juga analisis dan evaluasi terhadap pencapaian kinerja beberapa tahun sebelumnya serta terhadap target Indikator Kinerja Utama (IKU) yang terdapat pada Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2015 – 2019. Rincian tingkat capaian kinerja. masing-masing. indikator tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. III - 2.

(40) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut 3.2. 2015. PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2015 TABEL 3.1 Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2015. NO. 1. SASARAN STRATEGIS. INDIKATOR KINERJA. Meningkatnya Keselamatan Pelayaran Transportasi Laut. 1) Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut. KINERJA (%). REALISASI KINERJA TAHUN 2015 SATUAN. TARGET. TW I. TW II. TW III. TW IV. TOTAL. KET. Ratio Kejadian Kecelakaan (Jumlah Kejadian Kecelakaan/ 10.000 Freight). 0,972. 1,581. 1,694. 1,615. 1,382. 1,382. 57,87. a. Jumlah Pembangun an SBNP. Unit. 206. 0. 0. 0. 496. 496. 240,78. b. Tingkat Kecukupan SBNP. %. 82. 72. 73. 74. 76. 76. 92,68. justifikasi. c. Tingkat Keandalan SBNP. %. 98. 95. 96. 96. 98. 98. 100. justifikasi. Unit. 23. 0. 0. 5. 21. 21. 91,30. 2) Jumlah Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi Laut. d. Jumlah Pembangun an dan Upgrade. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. III - 3.

(41) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. NO. SASARAN STRATEGIS. INDIKATOR KINERJA. 2015 KINERJA (%). REALISASI KINERJA TAHUN 2015 SATUAN. TARGET. TW I. TW II. TW III. TW IV. TOTAL. 6. 0. 0. 1. 5. 5. 83,33. Unit. 77. 0. 0. 0. 57. 57. 74,03. Unit. 38. 0. 0. 0. 18. 18. 47,37. -. -. -. -. -. -. -. 39. 0. 0. 0. 39. 39. 100. GMDSS. e. Jumlah Pembangun an dan Upgrade VTS f.. Jumlah Pembangun an/ Lanjutan/ Penyelesaia n Kapal Patroli -. -. -. Pembag unan Baru Kapal Patroli Lanjutan Pemban gunan Kapal Patroli Penyeles aian Pemban guan Kapal Patroli. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Unit. Unit. Unit. III - 4. KET.

(42) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. NO. SASARAN STRATEGIS. INDIKATOR KINERJA g. Jumlah Pembangun an/ Lanjutan/ Penyelesaia n Kapal Kenavigasia n -. -. -. Pemban gunan Baru Kapal Negara Kenaviga sian Lanjutan Pemban gunan Kapal Negara Kenaviga sian Penyeles aian Pembag unan Kapal Negara Kenaviga sian. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015 KINERJA (%). REALISASI KINERJA TAHUN 2015 SATUAN. TARGET. TW I. TW II. TW III. TW IV. TOTAL. 10. 0. 0. 0. 0. 15. 150. 10. 0. 0. 0. 0. 15. 150. Unit. -. -. -. -. -. -. -. Unit. -. -. -. -. -. -. -. Unit. Unit. III - 5. KET.

(43) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. NO. SASARAN STRATEGIS. Menurunnya Jumlah Gangguan Keamanan Dalam Penyelenggaraan Transportasi Laut. 4) Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut (pada kapal). SATUAN. TW I. TW II. TW III. TW IV. TOTAL. 11. 1. 2. 2. 11. 11. 100. Kejadian/ Tahun. 7. 3. 4. 5. 6. 6. 85,71. Kapal. 1,572. 131. 595. 1,193. 1,858. 1,858. 118. 370. 51. 151. 260. 369. 369. 99,73. 6) Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS International Ship And Port Facility Security) Meningkatnya Kinerja Pelayanan. TARGET. Dokumen. 5) Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS International Ship And Port Facility Security). 3. KINERJA (%). REALISASI KINERJA TAHUN 2015. INDIKATOR KINERJA 3) Jumlah Pedoman Standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut. 2. 2015. Lokasi. 7) Kinerja Pelayanan Transportasi. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. III - 6. KET.

(44) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. NO. SASARAN STRATEGIS Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut. INDIKATOR KINERJA. - Pencapaian Approach Time (AT) - Pencapaian Effective Time (ET/BT). 5. Terpenuhinya Kebutuhan Jumlah SDM Transportasi Laut Sesuai Kompentensi Meningkatnya Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Dalam. KINERJA (%). REALISASI KINERJA TAHUN 2015 SATUAN. TARGET. TW I. TW II. TW III. TW IV. TOTAL. 70,33. 62,36. 60,69. 52,70. 52,70. 48,90. 60,36. 55,09. 54,23. 47,09. 47,09. 96,30. 71,80. 96,32. 95,89. 94,82. 78,84. 78,84. 109,81. 6. 0. 0. 0. 3. 3. 50. 3.870. 180. 391. 924. 954. 954. 24,65. 86,24. 0. 0. 0. 88,77. 88,77. 102,93. Laut - Pencapaian Waiting Time (WT). 4. 2015. %. %. %. 8) Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut. Dokumen. 9) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut Bersertifikat (Aparatur Teknis). Orang. 10) Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 43,40. 121,43. III - 7. KET.

(45) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. NO. SASARAN STRATEGIS Mewujudkan Good Governance. SATUAN. 11) Prosentase Penyerapan Anggaran. TW III. TW IV. TOTAL. 7,95. 15,23. 63,37. 63,37. 72,72. 31.473. 655.15 2.575. 31.317. 692.69 8.157. 32.541. 370.43 9.048. 38.792. 116.978 .452. 38.792. 116.978 .452. 84,24. Rp. 46.047.331.8 83.767. 204.25 4.549.7 49. 491.76 9.550.7 59. 861.95 0.711.1 67. 1.606.1 15.572. 806. 1.606.1 15.572. 806. 258,64. Rp. 620.986.332. 124. Jenis Perijinan. 6. 3. 3. 4. 6. 6. 100. Dokumen. 6. 0. 4. 4. 6. 6. 100. Peraturan. 14. 10. 14. 15. 15. 15. 107,14. Juta ton CO2e. 0,336. 0. 0. 0. 0,145. 0,145. 43,15. 16) Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan. 17) Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca. TW II. 2,37. 15) Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi dan Teknis. 7. TW I. 87,14. 13) Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Meningkatnya Penetapan Dan Kualitas Regulasi Dalam Implementasi Kebijakan Bidang Transportasi Laut Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) Dan. TARGET. %. 12) Nilai Barang Milik Negara (BMN). 6. KINERJA (%). REALISASI KINERJA TAHUN 2015. INDIKATOR KINERJA. 14) Jumlah Penyederhana an Perijinan. 2015. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. III - 8. KET.

(46) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. NO. SASARAN STRATEGIS Meningkatnya Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Transportasi Laut. INDIKATOR KINERJA 18) Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan. 2015 KINERJA (%). REALISASI KINERJA TAHUN 2015 SATUAN. TARGET. KET. TW I. TW II. TW III. TW IV. TOTAL. 14. 0. 0. 0. 74. 74. 528,57. 2.475. 0. 0. 0. 496. 496. 240,78. OK. %. 100. 12,5. 62,5. 75. 100. 100. 100. OK. Laporan. 5. 1. 2. 3. 6. 6. 120%. 4.100. 0. 0. 0. 7.418. 7.418. 180,92. Unit. 19) Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep Ramah Lingkungan - SBNP Solar Cell 8. Meningkatnya Upaya Perlindungan Lingkungan Maritim. 20) Rasio Penanggulang an Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran 21) Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim 22) Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Unit. Sertifikat. III - 9.

(47) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. NO. SASARAN STRATEGIS. INDIKATOR KINERJA. 2015 KINERJA (%). REALISASI KINERJA TAHUN 2015 SATUAN. TARGET. TW I. TW II. TW III. TW IV. TOTAL. Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim 9. Meningkatnya Kapasitas Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut Untuk Mengurangi Backlog Maupun Bottleneck. 23) Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Teratur untuk Mendukung Tol Laut 24) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembanga n Pelabuhan Laut Non Komersial 25) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Armada Kapal Negara Angkutan Laut Perintis - Pembanguna n Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis - Lanjutan Pembanguna. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Rute. 5. 2. 2. 2. 5. 5. 100. Pelabuhan. 306. 0. 0. 0. 0. 306. 100. Kapal. 103. 0. 0. 6. 103. 103. 100. Kapal. 100. 0. 0. 6. 100. 100. 100. -. -. -. -. -. -. -. Kapal. III - 10. KET.

(48) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. NO. SASARAN STRATEGIS. INDIKATOR KINERJA. 2015 KINERJA (%). REALISASI KINERJA TAHUN 2015 SATUAN. TARGET. KET. TW I. TW II. TW III. TW IV. TOTAL. 3. 0. 0. 0. 3. 3. 100. 13. 0. 0. 0. 12. 12. 92,31. 2. 1. 2. 2. 2. 2. 100. 5.345.461. 1.657.0 93. 3.046.9 13. 4.212.6 22. 5.333.0 44. 5.333.0 44. 99,77. OK. 1.168.638.47 4. 266.63 3.693. 544.48 3.574. 828.74 6.754. 1.112.2 58.468. 1.112.2 58.468. 95,18. OK. n Kapal Negara Angkutan Laut Perintis - Penyelesaian Pembanguna n Kapal Negara Angkutan Laut Perintis 26) Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur Pelayaran/Kola m Pelabuhan 27) Terselenggara nya Kerjasama Pemerintah Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi Laut 10. Meningkatnya Produksi Angkutan Penumpang Dan Barang Transportasi Laut. 28) Jumlah Muatan Angkutan Laut Penumpang 29) Jumlah Muatan Angkutan Laut Barang. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Kapal. Lokasi. Proyek. Pnp/Tahun. Ton/Tahun. III - 11.

(49) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. NO. SASARAN STRATEGIS. INDIKATOR KINERJA. - Perintis/Pelni. - Swasta. 30) Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh Pelayaran Nasional 11. Meningkatnya Layanan Transportasi Laut Di Perbatasan Negara, Pulau Terluar Dan Wilayah Non Komersial Lainnya. 31) Jumlah Rute Angkutan Laut Perintis. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015 KINERJA (%). REALISASI KINERJA TAHUN 2015 SATUAN. TARGET. TW I. TW II. TW III. TW IV. TOTAL. Ton/Tahun. 408.363. 26.675. 61.325. 100.92 5. 127.677. 127.677. 31,26. Ton/Tahun. 1.168.230.11 1. 266.60 7.018. 544.42 2.249. 828.64 5.829. 1.112.1 30.791. 1.112.1 30.791. 95,20. 10,90. 10,93. 11. 11,02. 11,02. 99,09. %. 11,12. KET. OK. Rute. 89. 84. 84. 84. 84. 84. 94,38 OK. III - 12.

(50) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut 3.3. 2015. CAPAIAN SASARAN STRATEGIS TAHUN 2015 SASARAN STRATEGIS ( 1 ) Meningkatnya Keselamatan Pelayaran Transportasi Laut Sasaran strategis Meningkatnya Keselamatan Pelayaran Transportasi Laut terdiri dari 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama dengan gambaran capaian kinerja sebagai berikut: 1). Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut sesuai dengan target tahun 2015 sebesar 0.972 Ratio Kejadian Kecelakaan/10.000.Terlihat pada Triwulan I setiap 10.000 SPB terdapat ratio kejadian kecelakaan sebesar 1,581 ratio kejadian kecelakaan, sampai dengan Triwulan II setiap 10.000 SPB terdapat 1,694 ratio kejadian kecelakaan, sampai dengan Triwulan III pada setiap 10.000 SPB terdapat 1,615 ratio kejadian kecelakaan, dan sampai dengan Triwulan IV setiap 10.000 SPB terdapat 1,382 ratio kejadian kecelakaan, sehingga jumlah kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh manusia, alam, teknis dan lain-lain sebesar 1,382 ratio kejadian kecelakaan dan prosentase pencapaian sebesar 57,87%. Pada tahun 2015 jumlah total spb yang diterbitkan sebanyak 354.399 dokumen dengan jumlah kejadian kecelakaan kapal sebesar 49 kejadian, yang berarti setiap penerbitan 10.000 SPB maka jumlah Rasio Kejadian Kecelakaan yang terjadi sebanyak 1,382 Dalam rangka mengurangi rasio kejadian kecelakaan transportasi laut, sub sektor perhubungan laut telah melakukan tindakan preventif melalui :. III - 13. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

(51) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. 1. Penerbitan telegram peringatan pencegahan kecelakanan kapal dengan rincian sebagai berikut : a. Telegram dirjen hubla tentang pemberitahuan cuaca ekstrim setiap minggu b. Telegram dirjen hubla pemberitahuan terhadap seluruh UPT DJPL tentang penundaan penerbitan SPB terkait cuaca buruk c. Telegram dirjen hubla tentang pengawasan dan pengamanan angkutan lebaran tahun 2015 d. Telegram tentang dispensasi pada kapal penumpang pada saat lebaran, kegiatan uji petik 2. Pelaksanaan patroli pengamanan dan pengawasan keselamatan pelayaran secara berkala 3. Pelaksanaan Kampanye keselamatan pelayaran 4. Pelaksanaan kegiatan uji petik pemeriksaan kapal menjelang lebaran, natal dan tahun baru. KEJADIAN KECELAKAAN TAHUN 2015 NO. BULAN. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12. JANUARI FEBRUARI MARET APRIL ME JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER TOTAL. JUMLAH KEJADIAN KAPAL 7 5 2 5 4 7 3 5 5 3 3 0. TRIWULAN. 14. 16. 13. 6. 49. SPB YANG DITERBITKAN TAHUN 2015 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9. BULAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MIE JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER. SPB 29.828 29.509 29.203 28.956 29.750 29.828 29.632 29.763 29.830. TRIWULAN 88.539. 88.534. 89.225. III - 14. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

(52) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut 10 11 12. 2). OKTOBER NOVEMBER DESEMBER TOTAL. 29.545 29.228 29.328. 2015. 88.101 354.399. Untuk Indikator Jumlah Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi Laut, adapun pencapaian sasaran ini pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: a. Jumlah Pembangunan SBNP sesuai dengan target tahun 2015 sebesar 206 (dua ratus enam) Unit dan terlihat pada Triwulan I, II dan III belom terealisasi sepenuhnya tetapi pada triwulan IV Realisasi pembangunan SBNP sebesar 496 Unit, dan prosentase pencapaian tahun 2015 sebesar 240,78%. Pada tahun 2015 pembangunan SBNP yang terealisasi sebanyak 496 Unit dan menunjukan adanya pencapaian kinerja sebanyak 240,78%, hal ini tercapai karena adanya dukungan langkah-langkah sebagai berikut : a. Adanya APBN-P khusus untuk pembangunan SBNP b. Pengadaan Barang dari masing-masing Distrik Navigasi Kelas I, II, dan III c. Realokasi Daya Serap Anggaran d. Lanjutan Pembangunan yang belum terselesaikan pada tahun 2014. III - 15. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

(53) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. Berikut ini rincian Jumlah Pembangunan SBNP di UPT dan Satker Kantor Pusat Dit. Navigasi yang telah di bangun tahun 2015 : NO. KANTOR UPT. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21. Distrik Navigasi Belawan Distrik Navigasi Sibolga Distrik Navigasi Dumai Distrik Navigasi Tg. Pinang Distrik Navigasi Teluk Bayur Distrik Navigasi Semarang Distrik Navigasi Cilacap Distrik Navigasi Benoa Distrik Navigasi Kupang Distrik Navigasi Banjarmasin Distrik Navigasi Pontianak Distrik Navigasi Tarakan Distrik Navigasi Bitung Distrik Navigasi Kendari Distrik Navigasi Makssar Distrik Navigasi Ambon Distrik Navigasi Tual Distrik Navigasi Sorong Distrik Navigasi Jayapura Distrik Navigasi Merauke Satker Kenavigasian Kantor Pusat TOTAL. JUMLAH PEMBANGUNAN SBNP 27 7 7 23 33 16 4 5 17 20 27 1 13 20 4 29 13 10 27 13 180 496. b. Tingkat Kecukupan SBNP sesuai dengan target tahun 2015 sebesar 82%, dan terlihat kecukupan SBNP pada Triwulan I sebesar 72%, sampai dengan Triwulan II sebesar 73%, sampai dengan Triwulan III sebesar 74%, sehingga sampai dengan Triwulan IV terdapat 76%, dan prosentase pencapaian Tingkat Kecukupan SBNP sebesar 92,68%. III - 16. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

(54) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. c. Tingkat Keandalan SBNP sesuai dengan target tahun 2015 sebesar 98%, sehingga terlihat pada Triwulan I sebesar 95%, sampai dengan Triwulan II sebesar 96%, sampai dengan Triwulan III sebesar 96%, sehingga sampai dengan Triwulan IV terdapat 98%, dan prosentase pencapaian Tingkat Keandalan SBNP sebesar 100%. d. Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS, adapun sesuai dengan target pada tahun 2015 sebesar 23 unit. Terlihat pada Triwulan I dan II tidak terdapat realisasi, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi sebesar 5 unit dan III - 17. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

(55) Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. 2015. sampai dengan Triwulan IV terdapat sebesar 21 unit, sehingga prosentase pencapaian sebesar 91,30%.. Pada Tahun 2015 terealisasi kegiatan pembangunan dan Upgrade GMDSS sebanyak 21 (dua puluh satu) unit, dengan rincian realisasi lokasi sebagai berikut: NO 1. 2. PENDANAAN APBN TA. 2015. APBNP 2015. TA.. LOKASI Kuala langsa Pangkalan Susu Gunung Sitoli Air Bangis Gilimanuk Sintete Jakarta Tarakan Merauke. KETERANGAN Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Upgrade Upgrade Upgrade. Teluk Dalam Selat Panjang Rengat Dabo Singkep Probolinggo Waingapu Luwuk Kaimana Serui Banjarmasin Bitung sorong. Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan Upgrade Upgrade Upgrade. III - 18. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

Referensi

Dokumen terkait

Ho: Tidak ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel kualitas produk dan harapan pelanggan terhadap tingkat kepuasan pelanggan Telkomsel pengguna

Sesuai dengan hasil wawancara dan korelasinya dengan dokumen perangkat pembelajaran yang disusun di SMA Negeri 1 Kepanjen oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia,

(1) Retribusi terutang berdasarkan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan SKRDKBT, STRD dan Surat Keputusan Keberatan yang menyebabkan jumlah retribusi yang harus dibayar harus

bahwa sesuai ketentuan Pasal 5 ayat (3) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka pemindahan Ibukota Kabupaten Aceh Utara dari Wilayah Kota Lhokseumawe

3) Dampak, adalah penjelasan dampak dari risiko beserta penilaian yang sesuai dengan Metode.. 5) Kerentanan, adalah penjelasan kerentanan dari aset beserta penilaian

PEMERINTAH KABUPATEN PUNCAK JAYA TAHUN ANGGARAN 2015. :

(2) Ketentuan ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terhadap anggota Direksi diatur oleh Menteri Keuangan, sedangkan terhadap pegawai Perusahaan diatur oleh Direksi

PEMERINTAH KABUPATEN PUNCAK JAYA TAHUN ANGGARAN 2015. :