• Tidak ada hasil yang ditemukan

peta didefinisikan sebagai gambaran dari Kabupaten Gorontalo Utara terdiri atas b. Jenis Jenis Peta a. Peta Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "peta didefinisikan sebagai gambaran dari Kabupaten Gorontalo Utara terdiri atas b. Jenis Jenis Peta a. Peta Dasar"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

“PEMETAAN PERSEBARAN SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DAN SEDERAJAT DI KABUPATEN GORONTALO

UTARA”

Isramayanti Gobel, Fitri Lihawa*, Daud Yusuf** Jurusan Fisika, Program Studi S1. Pend. Fisika

F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo Email: isramayantigeografigobel@yahoo.co.id

ABSTRAK

Kabupaten Gorontalo Utara tergolong tertinggal bila dibandingkan dengan daerah lain khususnya dalam bidang pendidikan sehingga diperlukan sebuah strategi pembangunan pendidikan dengan konsep keruangan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi

geospasial mengenai sebaran sarana dan prasarana sekolah menengah pertama dan sederajat

di Kabupaten Gorontalo Utara. Dengan cara obserfasi langsung di lapangan, diperoleh data mengenai sarana dan prasarana sekolah. melalui software ArcGis, menghasilkan data mengenai sebaran sarana dan prasarana sekolah pada 55 Sekolah Menengah Pertama dan Sederajat di Kabupaten Gorontalo Utara. Persebaran sarana dan prasarana pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Sederajat di Kabupaten Gorontalo Utara masih sangat minim, terdapat perbedaan sarana dan prasarana sekolah yang berlokasi jauh dari ibu kota kabupaten. Dalam hal ini pemerintah Gorontalo Utara harus memusatkan pembangunan dalam bidang pendidikan agar masyarakat dapat menikmati pendidikan dengan kwalitas yang lebih baik.

Kata kunci : Pemetaan, Sarana dan Prasarana, Sekolah Menengah Pertama dan Sederajat, Gorontalo Utara.

1. PENDAHULUAN

Kabupaten Gorontalo Utara terdiri atas 11 Kecamatan, dan 123 Desa serta dengan luas wilayah 1.777,03 km². Sehingga tingkat kepadatan penduduknya adalah 84,60 jiwa/km². Secara khusus Kabupaten Gorontalo Utara mempunyai masalah dalam hal pembangunan bidang pendidikan yang cukup pelik karena karakteristik persoalannya terkait dengan Perkembangan wilayah pemukiman dan jumlah penduduk yang terus meningkat menimbulkan beberapa masalah diantaranya sekolah tidak memadai, jalur akses menuju sekolah kurang, fasilitas pendukung yang tidak lengkap dan lain sebagainya. Kondisi seperti ini bisa menganggu stabilitas pelayanan pendidikan di Kabupaten Gorontalo Utara. Untuk itu sarana dan prasarana pendidikan juga harus dikembangkan guna memenuhi kebutuhan pendidikan mayarakat.

TINJAUAN PUSTAKA a. Pengertian Peta

Menurut PP Nomor 10 Tahun 2000 (dalam Indarto,2010 : 177) Secara umum

peta didefinisikan sebagai gambaran dari unsur – unsure alam maupun buatan manusia yang berada di atas maupun di bawah permukaan bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu. b. Jenis – Jenis Peta

Menurut Indarto : 178, peta dapat di golongkan menjadi dua jenis yaitu :

a. Peta Dasar

peta dasar adalah peta yag menyajikan informasi permukaan bumi secara umum, baik penampakan alami ( misalnya : jalan

(2)

raya, rel kereta, pemukiman). Contonya : peta rupa bumi bakosurtanal.

b. Peta Tematik

Peta tematik adalah peta yang menyajikan informasi tentang fenomena atau kondisi tertentu yang trejadi dipermukaan bumi.contohnya yaitu : peta curah hujan, peta kepadatan penduduk, peta penyebaran hasil pertanian, peta laju erosi, dan peta kesesuaian lahan.

c. Pemetaan

Pemetaan merupakan suatu proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran dengan menggunakan cara atau metode tertentu sehingga didapatkan hasil berupa

softcopy maupun hardcopy peta yang

berbentuk data spasial vektor maupun raster. Pemetaan juga dapat diartikan sebagai proses pembuatan peta.

d. Sarana dan Prasarana Pendidikan Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 standar sarana dan

prasarana sekolah disusun untuk lingkup pendidikan formal, jenis pendidikan umum, jenjang pendidikan dasar dan menengah yaitu: Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).

Standar sarana dan prasarana ini mencakup:

1. Kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah.

2. Kriteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah.

Definisi-definisi yang tertuang dalam Permen Diknas Nomor 24 Tahun 2007 adalah sebagai berikut:

(3)

1. Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah.

2. Prasarana adalah fasilitas dasar untuk

menjalankan fungsi

sekolah/madrasah.

3. Perabot adalah sarana pengisi ruang. 4. Peralatan pendidikan adalah sarana

yang secara langsung digunakan untuk pembelajaran.

5. Media pendidikan adalah peralatan pendidikan yang digunakan untuk membantu komunikasi dalam pembelajaran.

6. Buku adalah karya tulis yang diterbitkan sebagai sumber belajar. 7. Buku teks pelajaran adalah buku

pelajaran yang menjadi pegangan peserta didik dan guru untuk setiap mata pelajaran.

8. Buku pengayaan adalah buku untuk memperkaya pengetahuan peserta didik dan guru.

9. Buku referensi adalah buku rujukan untuk mencari informasi atau data

tertentu. Sumber belajar lainnya adalah sumber informasi dalam bentuk selain buku meliputi jurnal, majalah, surat kabar, poster, situs (website), dan compact disk.

10. Bahan habis pakai adalah barang yang digunakan dan habis dalam waktu relatif singkat.

11. Perlengkapan lain adalah alat mesin kantor dan peralatan tambahan yang digunakan untuk mendukung fungsi sekolah/madrasah.

12. Teknologi informasi dan komunikasi adalah satuan perangkat keras dan lunak yang berkaitan dengan akses dan pengelolaan informasi dan komunikasi.

13. Lahan adalah bidang permukaan tanah yang di atasnya terdapat prasarana sekolah/madrasah meliputi bangunan, lahan praktek, lahan untuk prasarana penunjang, dan lahan pertamanan.

(4)

14. Bangunan adalah gedung yang digunakan untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah.

15. Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori dan praktek yang tidak memerlukan peralatan khusus. 16. Ruang perpustakaan adalah ruang

untuk menyimpan dan memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka.

17. Ruang laboratoriumadalah ruang untuk pembelajaran secara praktek yang memerlukan peralatan khusus. 18. Ruang pimpinan adalah ruang untuk

pimpinan melakukan kegiatan pengelolaan sekolah/madrasah. 19. Ruang guru adalah ruang untuk guru

bekerja di luar kelas, beristirahat, dan menerima tamu.

20. Ruang tata usaha adalah ruang untuk pengelolaan administrasi sekolah/madrasah.

21. Ruang konseling adalah ruang untuk peserta didik mendapatkan layanan konseling dari konselor berkaitan

dengan pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir.

22. Ruang UKS adalah ruang untuk menangani peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan dini dan ringan di sekolah/madrasah. 23. Tempat beribadah adalah tempat

warga sekolah/madrasah melakukan ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu sekolah. 24. Ruang organisasi kesiswaan adalah

ruang untuk melakukan kegiatan kesekretariatan pengelolaan organisasi peserta didik.

25. Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil.

26. Gudang adalah ruang untuk menyimpan peralatan pembelajaran di luar kelas, peralatan sekolah/madrasah yang tidak/belum

berfungsi, dan arsip

sekolah/madrasah.

27. Ruang sirkulasi adalah ruang penghubung antar bagian bangunan sekolah/madrasah.

(5)

28. Tempat berolahraga adalah ruang terbuka atau tertutup yang dilengkapi dengan sarana untuk melakukan pendidikan jasmani dan olahraga. 29. Tempat bermain adalah ruang

terbuka atau tertutup untuk peserta didik dapat melakukan kegiatan bebas.

30. Rombongan belajar adalah kelompok peserta didik yang terdaftar pada satu satuan kelas.

METODE PENELITIAN

Kabupaten Gorontalo Utara adalah sebuah kabupaten di Provinsi Gorontalo, dengan ibu kota Kwandang. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2007 pada tanggal 2 januari 2007. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran ketiga dari Kabupaten Gorontalo. Kabupaten Gorontalo Utara terdiri atas 11 kecamatan, dan 123 desa dengan jumlah penduduk 104.068 jiwa (data SP 2010) serta luas 1.777,03 km² (data SP 2010, sehingga tingkat kepadatan penduduknya adalah 84,60

jiwa/km². Kabupaten Gorontalo Utara terletak pada posisi koordinat , 00º 41’ – 01º 15’ LU dan 122º 00’ – 125º 14’ BT (Gorontalo Dalam Angka 2010).

Lokasi penelitian, Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan yaitu, bulan April – Juli 2013. Penelitian ini dikelompokkan kedalam jenis penelitian deskriptif. Yaitu dengan cara observasi (penyebaran lembar observasi/instrumen), hasil dari penelitian ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai pendidikan di kabupaten gorontalo utara. Sehingga dapat menggambarkan sebaran serta sarana dan prasarana sekolah menengah pertama dan sederajat di Kabupaten Gorontalo Utara. Dalam penelitian ini juga dilakukan pemetaan sebaran sekolah berdasarkan titik koordinat yang telah diperoleh.

1.3 Variabel Penelitian

Data yang telah diperoleh peneliti adalah titik koordinat sekolah, serta data mengenai sarana dan prasarana sekolah SMP di Kabupaten Gorontalo Utara. Koordinat sekolah diperoleh dengan menggunakan alat

(6)

yaitu GPS (Global Positioning System), sedangkan sarana prasarana diperoleh dengan penyebaran lembar observasi (instrument penelitian) dimasing-masing sekolah SMP. Sarana dan Prasarana ini yang kemudian dijadikan basis data.

e. Jenis Data

Data Input

a. Data Primer

Data yang diambil dari survei langsung di lapangan yaitu titik koordinat yang diambil menggunakan GPS, serta sarana dan prasarana sekolah SMP Gorontalo Utara yang diambil dengan menggunakan lembar observasi/instrument.

b. Data Sekunder

Peta administrasi Kabupaten Gorontalo Utara.

Data Output

Dalam penelitian ini hasil akhir akan berupa peta yang dilengkapi dengan data atributnya. Peta berisi objek-objek yang termasuk dalam variabel penelitian, yakni sebaran titik koordinat sekolah serta

attribute yang merupakan data mengenai

sekolah yang mencakup sarana dan prasarana.Seluruh hasil dari peta ini, program ArcGis 9.3.1 akan sangat berperan dalam menghasilkan peta yag diinginkan. f. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data meliputi:

1. Penggambilan data langsung di lapangan, yaitu dengan mendatangi masing-masing jenjang sekolah dan memplot titik koordinat dengan menggunakan GPS. Selain itu penggunaan lembar observasi turut memberikan kontribusi dalam hal memperoleh data mengenai sarana dan prasarana sekolah.

2. Dokumentasi yaitu mengambil data dari Dinas Pendidikan Gorontalo Utara, DIKPORA Provinsi Gorontalo, BAPPEDA Gorontalo Utara, serta data yang diambil langsung ditiap sekolah yang diteliti.

(7)

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Komputer/Laptop: laptop dalam penelitian ini sebagai perangkat keras yang digunakan untuk memasukan dan mengolah data yang diperoleh.

b. GPS Garmin digunakan untuk memplot koordinat sekolah.

c. Software ArcGIS 9.3. Digunakan untuk mengolah data berupa peta yang diinginkan.

d. Microsoft Office Excel 2007 digunakan untuk mengetik data yang diperoleh. e. Peta administrasi Kabupaten Gorontalo

Utara merupakan sumber peta yang menghasilkan informasi baru dengan memanfaatkan software ArcGis 9.3. Analisis Data

Proses Analisis data deskariptif merupakan suatu teknik dalam menggambarkan dan menginterpretasikan semua data yang telah diperoleh di lapangan. Dalam hal ini, analisis deskriptif dilakakukan dengan mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh

dari hasil penelitian, yang kemudian diolah dengan menggunakan software ArcGis9.3, sehingga dapat diinformasikan dalam bentuk peta sebaran sekolah.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Pemetaan Persebaran Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) dan Sederajat di Kabupaten Gorontalo Utara.

(8)
(9)

Peta sebaran sarana dan prasarana Sekolah Menengah Pertama dan Sederajat di Kabupaten Gorontalo Utara. Peta dengan skala 1 : 150.000 Menampilkan informasi mengenai persebaran sarana dan prasarana sekolah tiap Kecamatan. Peta dasar yang digunakan adalah / peta administrasi Kabupaten Gorontalo Utara skala 1 : 150.000 dengan menggunakan software ArcGis 9.3, maka diperoleh peta.

Berdasrakan tabel di di atas bahwa jumlah sekolah yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara berjumlah 55 sekolah, terdiri dari 47 sekolah SMP dan MTs 8 sekolah.

4.1.2 Sarana dan Prasarana Sekolah Untuk Jenjang SMP dan Sederajat di Kabupaten Gorontalo Utara

Berdasarkan data dari tabel 5 menunjukan bahwa terdapat 2 (dua) sekolah dengan akreditasi A (Amat Baik) yakni SMP N 1 Tolinggula dan MTs. Mohamadiyah Monano. Selain akreditasi A sekolah ini dilengkapi dengan jaringan internet

menggunakan modem portable. Sekolah dengan akreditasi B (Baik) bila di presentasikan mencapai 19%, sekolah yang berakreditasi C (cukup) bila di presentasikan 7% dan sekolah yang TT (Tidak terakreditasi ) mencapai 36%.

Pada tabel 6 menunjukkan bahwa sekolah yang tidak memiliki kekosongan tenaga pengajar sebanyak 10 Sekolah (18%), sedangka sekolah yang memiliki kekosongan guru mata pelajaran, jika dipresentasikan yakni 82%. SMP 1 Kwandang adalah sekolah yang paling banyak tenaga guru yang telah tersertifikasi dibandingkan dengan sekolah lainnya, sedangkan sekolah yang jumlah guru tersertifikasi paling sedikit yakni SMP N 8 SATAP Tolinggula. Sekolah dengan jumlah siswa berkisar > 200 – 500 siswa mempunyai presentasi 11%, sedangkan untuk sekolah dengan jumlah siswa > 30 – 200 siswa mempunyai presentasi 89% dari jumlah sekolah yang ada yakni 55 sekolah di Kabupaten Gorontalo Utara.

(10)

4.1.3 Sarana Dan Prasarana Sekolah SMP Dan Sederajat Di Kabupaten Gorontalo Utara

PEMBAHASAN

Memetakan Sebaran Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah pertama dan sederajat di Kabupaten Gorontalo Utara.

Uraian mengenai persebaran sekolah menengah pertama (SMP) Dan Sedrajat, dan keterdapatan Sekolah Menengah Pertama di setiap Kecamatan sebagai berikut :

1. Kecamatan dengan 9 titik sekolah (Kecamatan Kwandang)

2. Kecamatan dengan 7 titik sekolah (Kecamatan Atinggola dan Kecamatan Tolinggula)

3. Kecamatan dengan 6 titik sekolah (Kecamatan Gentuma Raya)

4. Kecamatan dengan 6 titik sekolah (Kecamatan Gentuma Raya)

5. Kecamatan dengan 5 titik sekolah (Kecamatan Anggrek dan Kecamatan Monano

6. Kecamatan dengan 4 titik sekolah (Kecamatan Sumalata)

Sebaran Sarana dan Prasarana Pendidikan SMP/MTSs dan Sederajat di Kabupaten Gorontalo Utara

Berdasarkan penelitian Sebagian besar sekolah di Kabupaten Gorontalo Utara belum memenuhi standar yang ada, hal ini dikarenakan pemerintah setempat yang kurang memfokuskan pembangunan dalam bidang pendidikan.

menunjukkan bahwa sekolah yang lokasi jauh dengan ibu kota kabupaten mengalami ketimpangan dengan sekolah yang terdapat di sekitar ibu kota kabupaten. Terlihat dari jumlah guru yang tersedia di sekolah SMP N 1 Kwandang, SMP N 2 Kwandang. Dan di bandingkan sekolah – sekolah yang terdapat di tiap- tiap kecamatan yang lokasi sekolahnya lebih jauh dari pusat kabupaten masih sangat minim. Di sekolah – sekolah ini terdapat mata pelajaran yang tidak ada guru pengampuh.

Pada sekolah yang mengalami kekurangan tenaga pengajar dapat dipastikan terdapat guru yang mengajar di luar kwalifiksi pendidikannya. Hal ini tentu akan

(11)

berdampak langsung pada kwalitas materi yang diajarkan. Dengan kwalifikasi yang sesuai saja, pemberian materi oleh guru masih belum mencapai standar soal ujian nasional.

Sarana dan prasarana yang memadai turut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah usia sekolah serta jarak sekolah dari pusat kabupaten. Dilihat dari kwalitas dan kwantitas sarana dan prasarana yang terdapat pada SMP Muhammadiyah Kwandang dengan usia sekolah yang paling tua Di Kabupaten Gorontalo Utara masih lebih lengkap yakni SMP N 6 Atinggola dan SMP N 1 Kwandang. Faktor lain yang mempengaruhi adalah kebijakan pimpinan masing – masing sekolah dalam mengembangkan mutu pendidikan.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat di tarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1 Pemetaan sebaran sarana dan prasarana

sekolah menengah pertama dan sederajat di Kebupaten Gorontalo Utara sehingga

memberikan informasi spasial guna menentukan pengambilan keputusan dalam pengembangan pendidikan khususnya pendirian Sekolah Menengah Pertama Dan Sederajat Di Kabupaten Gorontalo Utara agar merata di semua kecamatan. Dapat mengetahui lokasi sebaran sekolah yang ada diwilayah Kabupaten Gorontalo Utara khusunya Sekolah menengah Pertama dan sederajat. 1. Berdasarkan basis data yang ada, sarana

dan prasarana Sekolah Menengah Pertama dan Sederajat di Kabupaten Gorontalo Utara belum memadai, bahkan sangat memprihatinkan bila harus merujuk Permen Diknas No. 24 tahun 2007, dimana sekolah ynag berlokasi jauh dari ibu kota kabupaten sebagian besar memiliki sarana dan prasarana yang sangat minim. Hal ini tentu mempengaruhi kwalitas/mutu pendidikan masing – masing sekolah.

(12)

Dari kesimpulan yang diperoleh, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut :

1. Peta sebaran sekolah dapat dijadikan sumber informasi yang actual, bagi pemerintah dalam membuat keputusan (Departemen Pendidikan) agar menghasilkan suatu strategi dalam peningkatan mutu pendidikan.

2. Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan harus mengambil kebijakan yang cepat dan tepat yakni denga memusatkan pemberian anggaran pembangunan pada sekolah yang saran dan prasarananya minim. Selain itu, penyediaan tenaga pengajar ataupun kekurangan guru pada mata pelajaran yang perlu diperhatikan oleh pemerintah. Basis data sekolah dapat di perbaharui agar informasi tentang pendidikan di suatu daerah dapat terperinci dan terbarukan.

DAFTAR PUSTAKA

An La, 2007. Sistem Informasi Geografi. http://adingresik.blogspot.com/2007 /09/ ( sistem-informasi-siggeographic.html. Diakses 9 Desember 2012) Anonym. http://kiospeta.wordpress.com/cate gory/Sistem-Informasi

Geografi/pengertian-sig/ (di akses 22 Maret 2013)

Anonym.

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_i nformasi_geografis (di akses 22 Maret 2013)

Badan pusat statistik. 2012.Gorontalo Utara

dalam angka 2012.Gorontalo Utara

Dalam Undang – Undang Tujuan Pendidikan Nasional Tahun 2003, www.putra- putri-

indonesia.com/tujuan-pendidikan-nasional.html (di akses tanggal 22 Maret 2013).

Indarto. 2010. Dasarn- Dasar Sistem

Informasi Geografis. Jember : University Prees

(13)

Mulyanto, 2008. Aplikasi sig dalam pemetaan

sekolah.(Http://Blogspot.Com/Aplika si-Sig-Dalam-Pemetaan-Sekolah-Di.Html.Diakses 5 Desember 2012

Nugraha, A Laila & Hani’ah, 2011. Desain

Aplikasi Sig Untuk Informasi Sebaran Sekolah Program Studi Teknik Geodesi.Fakultas Teknik :

Undik

PERMENDIKNAS NO. 24 Tahun 2007 Tentang Standar Saran A Dan

Prasarana Utuk Sekolah

Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),

Sekolah Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah

(SMP/MTS),Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)

(

http://www.pendidikan-diy.go.id/file/mendiknas/24.pdf,

diakses 10 Desember 2012)

Prahasta, Eddy. 2009. Konsep – Konsep Dasar Sistem Informasi Geografi. Bandung : Informatika.

Qolis dan Fariza. 2010. Pemetaan Dan

Analisis Sebaran Sekolah Untuk Meningkatkan Layanan Pendidikan Di Kabupaten Kediri Dengan GIS.

Elektronik Engineering Institute of Surabaya (EEPIS) journal Online system (0nline), (www.eepis-its.edu/uploadta/downloadmk.php?id =912. (diakses pada 14 Desember 2012)

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, setelah terkumpul data-data dari teknik pengumpulan data berupa hasil tes dan hasil lembar observasi, selanjutnya peneliti mereduksi data dengan cara

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan menunjukkan, bahwa persepsi masyarakat terhadap perencanaan pengelolaan ekowisata bahari Desa Bahoi Kecamatan

Dengan ini memberikan ijin kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar selaku penyelenggara Kompetisi Video Edukasi (KVE) untuk menggunakan karya

Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (UU Kesehatan) dalam Pasal 1 angka 9 mendefinisikan obat tradisional diartikan sebagai bahan atau ramuan bahan

Dengan referensi, Anda dapat menggunakan data yang terdapat dalam bagian-bagian berbeda dalam sebuah lembar kerja untuk sebuah formula atau menggunakan nilai dari sebuah sel dalam

 Rule of law   merupakan institusi sosial yang memiliki struktur sosiologi yang khas dan akar budaya yang khas pula. Rule of law    juga merupakan legalisme yaitu suatu

Puji syukur atas karunia yang diberikan oleh Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Nilai-Nilai Sosial dalam Cerita Rakyat Nusantara dan

“ Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate social responsibility Disclosure Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ”. Is Board Zise