• Tidak ada hasil yang ditemukan

263554710-RPP-K-13-MATERI-KOROSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "263554710-RPP-K-13-MATERI-KOROSI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS

PEMBELAJARAN MIKRO (MICROTEACHING)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KURIKULUM 2013

DISUSUN OLEH

NAMA : Elsa Junistisa Pratiwi NIM : E1M012012

KELAS : A ( REGULER )

PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

(2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SMA (RPP)

Satuan Pendidikan : SMAN 2MATARAM Mata Pelajaran : `KIMIA

Kelas/semester : XII/ 2 Materi Pokok : Korosi

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit( 2 x pertemuan )

A. KOMPETENSI INTI

KI3: Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

(3)

B. KOMPETENSI DASAR

KD 3.4 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi. KD 4.4 Mengajukan ide/gagasan untuk mencegah atau mengatasi

terjadinya korosi.

KD 1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam reaksi redoks sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.

KD 2.3 Menunjukkan perilaku responsive dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

C. INDIKATOR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN

INDIKATOR TUJUAN PEMBELAJARAN 3.4.1 Mengidentifikasi faktor-faktor

Yangmempengaruhi terjadinya korosi.

1. Siswa mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi terjadinya korosi melalui gambar / video dengan

diskusi kelompok 4.4.1 Mengemukakan ide atau

gagasan cara mencegah/mengatasi terjadinya korosi melalui diskusi kelompok dan presentasi.

4.4.2 Mengembangkan keterampilan berpikir kritismelalui

pembelajaran korosi.

1. Siswa mampu mengemukakan ideatau gagasan cara mencegah/mengatasi terjadinya korosi melalui diskusi kelompok dan presentasi.

2. Siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis melalui pembelajaran korosi.

(4)

1.1.1 Menyadari adanya keteraturan reaksi redoks sebagai wujud kebesaran Tuhan YME.

1. Siswa menyadari dan menghayati adanya keteraturan reaksi redoks sebagai wujud kebesaran Tuhan YME

2.3.1 Mengasah perilaku responsive dan pro-aktif dalam berdiskusi dan bijaksana dalam menyampaikan dan menerima pendapat.

1. Siswa mampu menunjukan sifat responsive dan pro-aktif dalam berdiskusi untuk mengatasi masalah yang diberikan.

2. Siswa tanggap atau responsive terhadap pertanyaan mengenai masalah yang diberikan.

3. Siswa mampu mengemukan dan menerima pendapat dengan bijaksana

D. MATERI AJAR

Proses korosi adalah peristiwa logam yang mengalami oksidasi. Karat logam yang terbentuk adalah oksida logam atau garam-karbonat dari logam yang teroksidasi.

 Faktor-Faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi:

Korosi pada permukaan suatu logam dapat dipercepat oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Oksigen terlarut ( DO = Dissolved oxygen ) → DO berperan dalam sebagian proses korosi, bila konsentrasi DO naik, maka kecepatan korosi akan naik.

2. Zat padat terlarut jumlah ( TDS = total dissolved solid ) → konsentrasi TDS sangatlah penting, karena air yang mengandung TDS merupakan penghantar arus listrik yang baik dibandingkan dengan air tanpa TDS.

(5)

Aliran listrik diperlukan untuk terjadinya korosi pada pipa logam, oleh karena itu jika TDS naik, maka kecepatan korosi akan naik.

3. pH dan Alkalinitas → mempengaruhi kecepatan reaksi, pada umumnya pH dan alkalinitas naik, kecepatan korosi akan naik. Peristiwa korosi pada kondisi asam, yakni pada kondisi pH < 7 semakin besar, karena adanya reaksi reduksi tambahan yang berlangsung pada katode yaitu: 2H+ (aq) + 2e- → H2

4. Temperatur → makin tinggi temperatur, reaksi kimia lebih cepat terjadi dan naiknya temperatur air pada umumnya menambah kecepatan korosi. 5. Tipe logam yang digunakan untuk pipa dan perlengkapan pipa → logam

yang mudah memberikan elektron atau yang mudah teroksidasi, akan mudah terkorosi.

6. Aliran listrik → Aliran listrik yang diakibatkan oleh korosi sangat lemah dan isolasi dapat menghalangi aliran listrik antara logam-logam yang berbeda, sehingga korosi galvanis dapat dihindari. Bilamana aliran listrik yang kuat melewati logam yang mudah terkorosi, maka akan menimbulkan aliran nyasar dari sistem pemasangan listrik di pelanggan yang tidak menggunakan aarde, hal ini menyebabkan korosi cepat terjadi. 7. B a k t e r i → tipe bakteri tertentu dapat mempercepat korosi, karena

mereka akan menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida

(H2S), selama masa putaran hidupnya. CO2 akan menurunkan pH secara

berarti sehingga menaikkan kecepatan korosi. H2S dan besi sulfida, Fe2S2,

hasil reduksi sulfat (SO42–) oleh bakteri pereduksi sulfat pada kondisi

anaerob, dapat mempercepat korosi bila sulfat ada di dalam air. Zat-zat ini dapat menaikkan kecepatan korosi. Jika terjadi korosi logam besi maka hal ini dapat mendorong bakteri besi (iron bacteria) untuk berkembang, karena mereka senang dengan air yang mengandung besi.

(6)

 Pencegahan besi dari perkaratan bisa dilakukan dengan cara berikut: 1) Pengecatan

Fungsi pengecatan adalah untuk melindungi besi kontak dengan air dan udara. Cat yang mengandung timbal dan seng akan lebih melindungi besi terhadap korosi. Pengecatan harus sempurna karena jika terdapat bagian yang tidak tertutup oleh cat, maka besi di bawah cat akan terkorosi. Pagar bangunan dan jembatan biasanya dilindungi dari korosi dengan pengecatan.

2) Proses katode pelindung (proteksi katodik)

Besi dilindungi dari korosi dengan menempatkan besi sebagai katode, bukan sebagai anode. Dengan demikian besi dihubungkan dengan logam lain yang mudah teroksidasi, yaitu logam di sebelah kiri besi dalam deret volta (logam dengan potensial reduksi lebih positif dari besi).Hanya saja logam Al dan Zn tidak bisa digunakan karena kedua logam tersebut mudah teroksidasi, tetapi oksida yang terbentuk (A12O3/ZnO) bertindak sebagai inhibitor dengan

cara menutup rapat logam yang di dalamnya, sehingga oksigen tidak mampu masuk dan tidak teroksidasi. Logam-logam alkali, seperti Na, K juga tidak bisa digunakan karena akan bereaksi dengan adanya air. Logam yang paling sesuai untuk proteksi katodik adalah logam magnesium (Mg). Logam Mg di sini bertindak sebagai anode dan akan terserang karat sampai habis, sedang besi bertindak sebagai katode tidak mengalami korosi.

3) Dibalut plastik

Plastik mencegah besi kontak dengan air dan udara. Peralatan rumah tangga biasanya dibalut plastik untuk menghindari korosi.

4) Pelapisan dengan krom (Cromium plating)

Krom memberi lapisan pelindung, sehingga besi yang dikrom akan menjadi mengkilap. Cromium plating dilakukan dengan proses elektrolisis. Krom dapat memberikan perlindungan meskipun lapisan krom tersebut ada yang rusak. Cara ini umumnya dilakukan pada kendaraan bermotor, misalnya bumper mobil.

(7)

Timah termasuk logam yang tahan karat. Kaleng kemasan dari besi umumnya dilapisi dengan timah. Proses pelapisan dilakukan secara elektrolisis atau elektroplating. Lapisan timah akan melindungi besi selama lapisan itu masih utuh. Apabila terdapat goresan, maka timah justru mempercepat proses korosi karena potensial elektrode besi lebih positif dari timah.

6) Pelapisan dengan seng (Galvanisasi)

Seng dapat melindungi besi meskipun lapisannya ada yang rusak. Hal ini karena potensial elektrode besi lebih negative daripada seng, maka besi yang kontak dengan seng akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Sehingga seng akan mengalami oksidasi, sedangkan besi akan terlindungi.

7) Pengorbanan anode (Sacrificial Anode)

Perbaikan pipa bawah tanah yang terkorosi mungkin memerlukan perbaikan yang mahal biayanya. Hal ini dapat diatasi dengan teknik sacrificial anode, yaitu dengan cara menanamkan logam magnesium kemudian dihubungkan ke pipa besi melalui sebuah kawat. Logam magnesium itu akan berkarat, sedangkan besi tidak karena magnesium merupakan logam yang aktif (lebih mudah berkarat).

8) Cromium plating (Pelapisan dengan Kromium)

Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk member lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil. Cromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti zink, kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak.

E. STRATEGI PEMBELAJARAN

Pendekatan : keterampilan Proses

Metode : Diskusi, presentasi, tanya jawab dan penugasan

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

(8)

Kegiatan Deskripsi kegiatan Berpikir tingkat tinggi

Alokasi waktu pendahuluan  Guru mengucapkan salam dan

siswa menjawab salam  Guru memimpin doa bersama  Apersepsi :

Guru mencontohkan fenomenal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Guru menampilkan gambar yaitu : Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4 Memberikan penjelasan sederhana (memfokuskan pertanyaan) Membangun keterampilan dasar(Memperti mbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak) 10 menit

(9)

Gambar 1 merupakan contoh dari reaksi redoks. Gambar 2, 3 dan 4 merupakan proses korosi. Jadi, Sama halnya dengan proses korosi yang mengalami oksidasi. Dimana korosi juga terjadi karena adanya pengikatan oksigen oleh logam seperti besi.Melalui materi korosi ini kita dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya korosi sehingga dapat dicari cara pencegahannya. Untuk itu, kalian diharapkan bersungguh-sungguh dalam mengarungi pembelajaran hari ini.

 Guru memberi tahu tujuan pembelajaran yang akan di capai

 Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok secara heterogen.

(10)

Inti

MENGAMATI

Siswa mengamati video /gambar yang mengalami korosi yang ditampilkan oleh guru.

MENANYA

Guru membimbing siswa sehingga muncul pertanyaan

“mengapa hal tersebut dapat terjadi? Faktor apa saja yang mempengaruhi?

MENGUMPULKAN DATA

Siswa melakukan diskusi kelompok membahas factor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya korosi yang dikaitkan dengan gambar yang telah ditampilkan guru.

MENGASOSIASIKAN

Siswa bersama kelompoknya menyimpulkan atau menyatukan pendapat yang paling baik guna

Memberikan penjelasan sederhana (memfokuskan pertanyaan) Memberikan penjelasan sederhana (bertanya dan menjawab pertanyaan) Membangun keterampilan dasar (mempertimbang kan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak) Memberikan penjelasan sederhana (menganalisis argumen/pertany aan) 70 menit

(11)

menjawab permasalahan yang ada.

MENGKOMUNIKASIKAN

Setiap kelompok dipersilahkan mengemukakan hasil diskusinya dan kelompok lain dapat mengajukan tanggapan. Mengatur strategi dan taktik (Berinteraksi dengan orang lain)

Penutup  Guru sekilas mengulaskembali materi yang telah didiskusikan.

 Guru menuntun siswa untuk dapat menyimpulkan hasil yang diperoleh dari hasil pembelajaran hari ini.

 Siswa bersama kelompoknya diberi tugas membuat resume dan video observasi yang berkaitan dengan pencegahan korosi dan dipresentasikan pada pertemuan berikutnya

Menyimpulkan (menginduksi dan mempertimbang kan hasil induksi) 10 menit

(12)

dan guru membagikan LKS.  Guru menutup pembelajaran

dengan mengucapkan salam.

 Pertemuan Kedua

Kegiatan Deskripsi kegiatan Berpikir tingkat tinggi

Alokasi waktu pendahulua

n

 Guru mengucapkan salam dan siswa menjawab

 Guru memimpin doa bersama.  Apresepsi dan motivasi Apersepsi :

Guru mencontohkan fenomenal yang ada disekitar kepada siswa. Contoh Makanan dalam kaleng dari baja berlapiskan tipis timah menjadi tahan lama. Mengapa demikian?

Motivasi :

Guru memberikan motivasi bahwa peristiwa yang terjadi pada makanan dalam kaleng menjadi tahan lama bila dilapisi tipis timahKarena potensial reduksi besi < timah, sehingga baja yg terbuat dari besi tidak mudah berkarat bila dilapisi timah dan tidak terjadi reaksi kimia dengan makanan dalam kaleng sehingga makanan menjadi tahan lama. Pada pembelajaran ini diharapkan siswa bersungguh-sungguh

Memberikan penjelasan sederhana (memfokuskan pertanyaan) Membangun keterampilan dasar (mempertimbang kan apakah sumber dapat dipercaya atau 10 menit

(13)

dalam mempelajari cara pencegahan korosi. Karena Korosi tidak hanya merugikan secara material namun juga keselamatan dan keindahan dalam kehidupan kita.

tidak)

Inti Siswa bersama kelompoknya mempresentasikan masing-masing resume beserta video observasinya, dan kelompok lain diberi kesempatan menanggapi bila ada yang belum dimengerti. Mengatur strategi dan taktik (Berinteraksi dengan orang lain) 70 menit

Penutup  Guru sekilas mengulas kembali materi yang telah didiskusikan

 Guru menuntun siswa untuk dapat menyimpulkan hasil yang diperoleh dari hasil pembelajaran hari ini.

 Guru mengarahkan siswa untuk menyadari kebesaran Tuhan YME dengan mengambil hikmah dari materi yang telahdipelajari.

 Guru memberikan tugas berupa latihan soal “uji kepemahaman”

 Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran selanjutnya.

 Guru menutup pelajaran

Menyimpulkan (menginduksi dan mempertimbang kan hasil induksi) 10 menit

(14)

dengan mengucapkan salam

G. SUMBER DAN BAHAN BELAJAR

1. Media a. LCD Projector b. White board c. LKS d. Laptop 2. Alat a. Spidol b. Penghapus 3. Bahan a. Slide Powerpoint 4. Sumber

a. Buku Teks Kimia SMA Kelas XII. b. Buku BSE untuk Kimia Kelas XII.

c. Sumber dari internet yang relevan (misal : chem-is-try.org)

H. PENILAIAN N

o

Aspek Mekanisme dan Prosedur Instrumen

1 Sikap Observasi Kerja Kelompok Observasi Sikap Sosial 2 Pengetahuan Tes Tulis Soal Uraian

3 Keterampilan Kinerja Presentasi Kinerja Presentasi

Mataram, 29 April 2015 Mengetahui,

Kepala Sekolah

Drs. Saprunadi

NIP. 140722032008120194

Guru Mata Pelajaran Kimia

Elsa Junistisa P , S.Pd. NIP. 1407071193220320011

(15)

LAMPIRAN I

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Dalam kehidupan sehari-hari, tentu kita sering menggunakan besi. Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang). Besi banyak digunakan karena memang mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi, pengolahannya juga relatif mudah dan murah, selain itu persediaan besi dikulit bumi cukup besar.

(16)

Alat atau bangunan yang berbahan besi sangat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, misalkan saja digunakan untuk perkakas dapur, mesin, jembatan, pagar, railing, pipa besi, tiang telepon, dan masih banyak lagi. Namun sayangnya, besi memiliki kelemahan, yaitu mudah mengalami korosi. Dengan korosi maka bisa mengurangi umur pakai barang atau bangunan yang menggunakan besi atau baja. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi pada besi antara lain adalah oksigen dan air. Agar tidak terjadinya korosi maka diperlukan cara mencegah atau mengatasi terjadinya korosi.

Buatlah resume tentang 2 cara pencegahan korosi (masing-masing kelompok tidak boleh sama) sesuai dengan gagasan yang diajukan oleh setiap kelompok kemudian buatlah video observasi (bisa survey langsung atau kajian pustaka) mengenai gagasan tersebut.

LAMPIRAN II

A. Penilaian kognitif

1. Berdasarkan urutan logam pada deret volta, kemukakan alasan anda,

logam-logam apa sajakah yang dapat digunakan untuk melindungi besi secara katodik dibawah ini? (diketahui data E0 Cu=+0,34V, E0Al=-1,66V

E0Ag=+0,80V, E0 Mn= -1,18V. a. Al

b. Ag

c. Mn

d. Cu

C3 indikator memberikan penjelasan sederhana (bertanya dan menjawab pertanyaan)

2. Sesuai dengan pemahaman anda, mengapa logam alumunium lebih awet

(17)

logam yang lebih reaktif dari pada besi.!C4 indikator Menyimpulkan (Membuat dan menentukan hasil pertimbangan)

3. Au, Fe, merupakan contoh beberapa logam yang terdapat di dalam sistem

periodik unsur. Fe merupakan logam yang dapat mengalami korosi karena beberapa faktor diantaranya faktor dari lingkungan salah satunya adalah udara (gas oksigen). Fe akan mengalami korosi apabila dibiarkan berada di lingkungan bebas tanpa diberi perlindungan. Emas merupakan logam yang terdapat di sistem periodik unsur, apabila emas dibiarkan berada di lingkungan bebas dan berinteraksi bebas dengan gas oksigen, mungkinkah emas akan mengalami korosi seperti besi? Jelaskan pendapat anda? C4 indikator Memberikan penjelasan lanjut (Mendefinisikan istilah danmempertimbangkan suatu definisi)

4. Berdasarkan pemahaman anda tentang factor-faktor yang mempengaruhi

korosi, Logam yang bagaimankah yang dapat mengalami korosi? Dan bagaimana pula pengaruh pH dan alkalinitas terhadap terjadinya korosi? C5 indikator Membangun keterampilan dasar (Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak).

5. Pada Percobaan Berikut ini, buktikan sesuai dengan pendapat anda.

Manakah Besi yang Mengalami Korosi Paling Cepat dan Paling Lambat terhadap ketiga perlakuan tabung tersebut?C6 indikator Menyimpulkan (Membuat dan menentukan hasil pertimbangan)

(18)

Jawaban

1. Perlindungan logam secara katodik adalah cara melindungi besi dari korosi dengan menghubungkan besi dengan logam lain yang mempunyai E0 lebih kecil. Logam-logam tersebut yang dapat digunakan secara katodik

untuk melindungi besi adalah logam Al dan Mn. Hal ini dikarenakan logam Al dan Mn mempunyai E0 lebih kecil dibandingkan besi.

2. Logam Aluminium lebih reaktif dari pada besi dimana E0 Al lebih kecil

dibandingkan Fe dalam deret volta dan lebih mudah teroksidasi dari pada besi. Namun logam ini lebih awet dikarenakan apabila teroksidasi, aluminium oksida yang terbentuk akan melapisi logam aluminium bagian dalamnya yang belum teroksidasi sehingga proses oksidasi tidak terus berlanjut seperti besi.

(19)

3. Emas terdapat dalam deret volta paling kanan. Semakin ke kanan, maka semakin sulit teroksidasi. Hal ini dikarenakan pada logam emas dibutuhkan energi yang sangat besar untuk mengalami proses oksidasi. Hal inilah yang menyebabkan emas sulit melakukan oksidasi/perkaratan. Dan emas dapat berkarat, tetapi dengan kadar yang sangat rendah dan diperlukan waktu yang lama.

4. Logam yang dapat mengalami korosi yaitu suatu logam yang mudah memberikan elektron atau yang mudah teroksidasi, sehingga menyebabkannya akan mudah terkorosi.

pH dan Alkalinitas mempengaruhi kecepatan reaksi, pada umumnya pH dan alkalinitas naik, kecepatan korosi akan naik. Peristiwa korosi pada kondisi asam, yakni pada kondisi pH < 7 semakin besar, karena adanya reaksi reduksi tambahan yang berlangsung pada katode yaitu: 2H+

(aq) +

2e- → H 2

5. Ketiga percobaan menggunakan wadah tertutup untuk menghalangi masuknya air atau udara lembab dari luar. Namun demikian, uap air yang tersisa dalam wadah dapat mempercepat korosi jika terjadi pengembunan akibat perubahan suhu lingkungan dan tidak ada bahan penyerapnya. Jadi, Percobaan 1 terjadi korosi yang paling cepat. Serta Pada percobaan 2 dan 3, kapas kering digunakan untuk menyerap uap air, silika gel juga bahan yang dapat digunakan sebagai pengering. Silika gel yang baik sebagai pengering berwarna biru, sementara itu jika sudah jenuh, akan berwarna merah muda, sehingga kemampuan penyerapannya berkurang. Sehingga pada percobaan 2 dan 3 dikatakan terjadinya korosi yang paling lambat dikarenakan adanya silika gel sebagai bahan pengering untuk menyerap kelembaban.

B. Penilaian Afektif

Instrumen Penskoran Pengamatan Sikap Skor Kriteria Indikator

(20)

usaha

sungguh – sungguh dalam menyelesaikan tugas.

2 Sedang MT(mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten.

3 Baik MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaaikan tugas yang cukup sering dan

mulai ajeg/konsisten.

4 Sangat Baik MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh -sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan

ajeg/konsisten. Indikator Sikap Pada KD 2 :

“Mengasah perilaku responsive dan pro-aktif dalam berdiskusi dan bijaksana dalam menyampaikan dan menerima pendapat”

1. Pro-aktif

a. Aktif dalam menyelesaikan tugas.

b. Aktif dalam berdiskusi di dalam kelompok. 2. Responsif

a. Tanggap terhadap pertanyaan yang diberikan.

b. Tanggap akan pendapat yang dilontarkan oleh temannya. 3. Bijaksana

a. Bijaksana menerima pendapat teman yang lain.

b. Memberikan kesempatan yang lain untuk memberilekan pendapat.

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP

N o

Nama Siswa Skor Sikap Total Skor Pro-Aktif Responsif Bijaksana

1 Nani 2 Widya 3 Yoyo

(21)

4 Irfan

C. Penilaian Psikomotorik

1. Indikator Penilaian

Aspek Kriteria

Aspek 1 Penguasaan isi materi Aspek 2 Teknik bertanya/ menjawab Aspek 3 Metode Penyajian

2. Kriteria Skor

Skor Kriteria Skor

4 Sangat baik

3 Baik

2 Sedang 1 Kurang

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN

No Nama Siswa Skor Penilaian Aspek Total Skor Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3

Gambar

Gambar   1   merupakan   contoh   dari reaksi   redoks.   Gambar   2,   3   dan   4 merupakan proses korosi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian dari para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan terhadap sekolah dalam penelitian ini adalah penilaian secara kognitif dan afektif

yang telah disebutkan sebelumnya. Dalam hal persiapan, peneliti tidak bisa menyaksikan secara langsung, karena persiapan telah dilaksanakan jauh-jauh hari sebelumnya,

Biaya yang mereka keluarkan untuk kesehatan sangat tinggi, hampir.. setara dengan biaya

Menurut al-Ghazali, pendekatan diri kepada Allah merupakan tujuan pendidikan. Orang dapat mendekatkan diri kepada Allah hanya setelah memperoleh ilmu pengetahuan. Ilmu

Most Member States in the Region have been able to achieve 80% national coverage through systematic planning and strengthening of their immunization systems to increase

Penelitian ini menguji dan menganalisis bagaimana pengaruh varibael mikroekonomi yang digambarkan dengan kinerja keuangan yang meliputi NPL, LDR, CAR, dan BOPO serta

Penghitungan erosi dengan menggunakan petak kecil memiliki beberapa kelemahan: (1) aliran permukaan sering mengalir pada suatu tempat sepanjak sekat antar plot, sehingga

Laju alir distilat berpengaruh terhadap kecepatan air bergerak turun di silinder luar separator relatif terhadap kecepatan minyak nilam bergerak naik dalam air yang