• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

NOMOR 54 TAHUN 2002 T E N T A N G

TANDA DAFTAR PERUSAHAAN

DI KABUPATEN LUMAJANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUMAJANG

Menimbang : bahwa sebagai implementasi Otonomi Daerah berdasarkan Undang - undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dalam rangka melaksanakan kewenangan pembinaan, pengawasan dan penertiban terhadap dunia usaha serta dalam rangka meningkatkan kelancaran pemberian Tanda Daftar Perusahaan berdasarkan pelimpahan kewenangan Otonomi Daerah, maka dipandang perlu menetapkan pengaturan tata cara pemberian Tanda Daftar Perusahan di Kabupaten Lumajang yang dituangkan dalam Peraturan Daerah .

Mengingat : 1. Bedrijreglementerings Ordonnantie 1934 ( Stbl. 1938 Nomor 86 ) ;

2. Undang – undang Nomor 12 Tahun 1950, tentang Pembentukan Daerah – daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur ;

3. Undang – undang Nomor 8 Tahun 1981, tentang Kitab Undang – undang Hukum Acara Pidana ;

4. Undang - undang Nomor 3 Tahun 1982, tentang Wajib Daftar Perusahaan ;

5. Undang - undang Nomor 1 Tahun 1995, tentang Perseroan Terbatas ;

6. Undang - undang Nomor 9 Tahun 1995, tentang Usaha Kecil ; 7. Undang - undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang

Pemerintahan Daerah ;

8. Undang - undang Nomor 25 Tahun 1999, tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah ;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1975, tentang Pengurusan Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah ;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983, tentang Pelaksanaan Undang – undang Hukum Acara Pidana ;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Pemerintah Propinsi sebagai Daerah Otonom ;

(2)

12. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000, tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah ;

13. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999, tentang Teknik Penyusunan Perundang - undangan dan Bentuk Rancangan Undang - undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden ;

14. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1984, tentang Pedoman Penyederhanaan dan Pengendalian Perizinan di Bidang Usaha ;

15. Keputusan Menteri Perdagangan Nomor : 73 / KP / II / 93, tentang Ketentuan Tarif dan Pengelolaan Biaya Administrasi Wajib Daftar Perusahaan ;

16. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor : 12 / MPP / KEP / I / 1998 jo Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor : 227 / MPP / KEP / 7 / 1999, tentang Penyelenggaraan Wajib Daftar Perusahaan ;

17. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 99 Tahun 1999, tentang Organisasi Dan Tatakerja Departemen Dalam Negeri ; 18. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2001, tentang Teknik Penyusunan dan Materi Muatan Produk-Produk Hukum Daerah ;

19. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2001, tentang Bentuk Produk - Produk Hukum Daerah;

20. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2001, tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;

21. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2001, tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah ;

22. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 – 67 Tahun 2002, tentang Pengakuan Kewenangan Kabupaten dan Kota ; 23. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 20 Tahun

2000, tentang Susunan Organisasi Pemerintah Kabupaten Lumajang jo. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 17 Tahun 2002 .

Dengan Persetujuan :

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TENTANG TANDA DAFTAR PERUSAHAAN DI KABUPATEN LUMAJANG.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

a. Daerah Otonom yang selanjutnya disebut Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas Kabupaten Lumajang berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia ;

b. Otonomi Daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat menurut

(3)

prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang – undangan ;

c. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah ;

d. Kepala Daerah adalah Bupati Lumajang ;

e. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lumajang sebagai Badan Legislatif Daerah ;

f. Pemerintahan Kabupaten adalah penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Otonom oleh Pemerintah Kabupaten dan DPRD menurut asas Desentralisasi ;

g. Dinas Pendapatan Daerah adalah Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Lumajang ;

h. Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal adalah Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kabupaten Lumajang ;

i. Pejabat yang ditunjuk adalah Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kabupaten Lumajang ;

j. Kantor Kas Daerah adalah Kantor Kas Daerah Kabupaten Lumajang ;

k. Bendaharawan Khusus Penerima adalah Bendaharawan Khusus Penerima pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Lumajang ;

l. Usaha adalah setiap tindakan, perbuatan atau kegiatan apapun dalam bidang perekonomian yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan memperoleh keuntungan dan laba ; m. Pengusaha adalah setiap orang perorangan atau persekutuan

atau badan hukum yang menjalankan sesuatu jenis perusahaan ;

n. Perusahaan adalah setiap bentuk yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Negara Repubik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba ;

o. Anak perusahaan adalah perusahaan yang dimiliki secara keseluruhan atau sebagian dan dikendalikan atau diawasi oleh perusahaan lain yang pada umumnya memiliki seluruh atau sebagian terbesar saham/modal yang ditempatkan dari anak perusahaan tersebut ;

p. Agen Perusahaan adalah perusahaan yang merupakan unit atau bagian dari perusahaan induknya yang dapat berkedudukan di tempat yang berlainan dan dapat bersifat berdiri sendiri atau bertugas untuk melaksanakan sebagian tugas dari perusahaan induknya, yang terdiri dari ;

1. Agen Tungggal Pemegang Merek ( ATPM ), termasuk agen pemegang lisensi adalah perorangan atau badan usaha ditunjuk untuk dan atas nama pabrik pemilik merek barang tertentu untuk melakukan perjanjian dalam partai besar barang dari pabrik tersebut ;

2. Agen, adalah perorangan atau badan usaha yang bertindak sebagai perantara untuk dan atas nama pihak yang menunjuknya untuk melakukan pembelian penjualan / pemasaran tanpa melakukan pemindahan atas fisik barang ; 3. Agen Pabrik ( manufacturers Agent ) adalah agen yang

(4)

kepentingan pihak lain yang menunjukan tanpa melakukan pemindahan fisik barang ;

4. Agen Panjualan ( Seles Agent ) adalah yang melakukan penjualan atas nama dan untuk kepentingan pihak lain yang menunjuknya tanpa melakukan pemindahan fisik barang ; 5. Agen Penjualan Pemegang Merk ( APPM ), adalah agen

yang melakukan penjualan atas nama dan untuk kepentingan tunggal Pemegang Merek ( ATPM ) yang menunjuknya ;

q. Perwakilan Perusahaan adalah perusahaan yang bertindak mewakili Kantor Pusat Perusahaan untuk melakukan atau kegiatan dan atau pengurusannya ditentukan sesuai wewenang yang diberikan ;

r. Kantor Pembantu Perusahaan adalah perusahaan yang menangani sebagian tugas dari kantor pusat atau cabangnya, termasuk pengertian kantor pembantu antara lain adalah : Unit usaha atau unit kerja separti Kantor Wilayah, Kantor Cabang, Kantor Pembantu Cabang, Kantor Kas, Kantor Distribusi, Kantor Daerah Distribusi, Kantor Pemasaran, Kantor Daerah Pemasaran, Kantor Penyuluhan Hasil/barang, Kantor Penyaluran Tenaga Kerja, Kantor Penjualan Jasa Tiket, Kantor Pelayanan Polis Asuransi, Kantor Produksi, Pabrik, Unit Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana Operasional, Administrasi/unit Perkebunan, Kantor Unit/Kawasan Pertambangan Ranting, Rayon, Base Camp, Depo, Depot, Laison, Officer, Kantor Gudang/stok barang atau Kantor Penumpukan barang, Kantor Perwakilan Pusat Informasi

s. Perusahaan perorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh perorangan yaitu seorang manusia pribadi yang juga bertindak sebagai pengusaha yang mengurus dan mengelola sendiri perusahaan miliknya itu termasuk di dalamnya seorang yang mengurus dan mengelola atau mengawasi setiap usahanya secara langsung dan tidak merupakan suatu badan hukum atau suatu persekutuan ;

t. Daftar Perusahaan adalah daftar cacatan resmi yang diadakan menurut atau berdasarkan ketentuan UU - WDP dan atau peraturan - peraturan pelaksanaannya, dan atau memuat hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang berwenang dari Kantor Pendaftaran Perusahaan ;

u. Formulir Pendaftaran Perusahaan adalah daftar isian yang memuat data perusahaan yang diisi dan ditandatangani oleh pemilik atau pengurus/ penanggung jawab untuk mendapatkan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) ;

v. Tanda Daftar Perusahaan yang selanjutnya disebut TDP adalah tanda daftar yang diberikan oleh Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal kepada perusahaan yang telah disyahkan pendaftarannya .

BAB II

NAMA, OBYEK DAN SUBYEK

Pasal 2

Dengan nama Tanda Daftar Perusahaan dipungut pembayaran atas penyelenggaraan pelayanan untuk mendapatkan Tanda Daftar Perusahaan .

(5)

Pasal 3

Obyek Tanda Daftar Perusahaan adalah pelayanan yang diberikan atas pemberian Surat Ijin Tanda Daftar Perusahaan.

Pasal 4

Subyek Tanda Daftar Perusahaan adalah orang atau badan yang mendapatkan dan atau memperoleh Tanda Daftar Perusahaan.

BAB III

JENIS TANDA DAFTAR PERUSAHAAN

Pasal 5

Jenis Tanda Daftar Perusahaan, terdiri dari :

a. Badan Hukum, termasuk di dalamnya Koperasi ; b. Persekutuan ;

c. Perseorangan ;

d. Perusahaan lainnya di luar yang tersebut pada huruf - huruf a,b dan c .

BAB IV

PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF

Pasal 6

Prinsip dan sasaran dalam penetapan Struktur dan besarnya tarif pemberian Tanda Daftar Perusahaan didasarkan atas tujuan untuk menutup sebagian atau sama dengan biaya penyelenggaraan pemberian ijin tanda daftar perusahaan yang meliputi biaya survey lapangan dan penelitian dalam rangka pengawasan dan pengendalian .

BAB V

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF

Pasal 7

( 1 ) Atas penerbitan daftar Perusahaan dikenakan pungutan ; ( 2 ) Struktur dan besarnya tarif pungutan pemberian Tanda Daftar

Perusahaan sebagai berikut :

a. Perseroan Terbatas sebesar Rp. 100.000,00 ( seratus ribu rupiah ) ;

b. Koperasi sebesar Rp. 5.000,00 ( lima ribu rupiah ) ;

c. Persekutuan Komanditer sebesar Rp. 25.000,00 ( dua puluh lima ribu rupiah ) ;

d. Persekutuan Firma sebesar Rp. 25.000,00 ( dua puluh lima ribu rupiah ) ;

e. Perusahaan Perorangan sebesar Rp. 10.000,00 ( sepuluh ribu rupiah )

f. Perusahaan Milik Negara / Daerah sebesar Rp. 50.000,00 ( lima puluh ribu rupiah ) ;

(6)

g. Bentuk Perusahaan Lainnya sebesar Rp. 100.000,00 ( seratus ribu rupiah ) ;

h. Perusahaan Asing sebesar Rp. 250.000,00 ( dua ratus lima puluh ribu rupiah ) ;

( 3 ) Kantor Cabang, Kantor Pembantu, Anak Perusahaan, Agen dan Perwakilan perusahaan pada huruf a sampai dengan h, dikenakan biaya administrasi sesuai dengan bentuk perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2 ) ;

( 4 ) Setiap salinan resmi dari Tanda Daftar Perusahaan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 5.000,00 ( lima ribu rupiah ) ;

( 5 ) Setiap petikan resmi dari Tanda Daftar Perusahaan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 2.000,00 ( dua ribu rupiah ) .

BAB VI

TATA CARA PEMUNGUTAN

Pasal 8

( 1 ) Sistem dan Tata Cara Pemungutan Pemberian Tanda daftar Perusahaan diatur dalam Keputusan Bupati ;

( 2 ) Hasil pemungutan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) di setor ke Kantor Kas Daerah melalui BKP pada Dinas Pendapatan Daerah .

BAB VII

WILAYAH PEMUNGUTAN

Pasal 9

Wilayah Pemungutan Tanda Daftar Perusahaan adalah Wilayah Kabupaten Lumajang .

BAB VIII

TATA CARA PEMBAYARAN

Pasal 10

( 1 ) Pembayaran harus dibayar lunas sekaligus ;

( 2 ) Tata cara pembayaran dan tempat pembayaran ditetapkan dengan Keputusan Bupati .

BAB IX

KETENTUAN TANDA DAFTAR PERUSAHAAN

Pasal 11

Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usahanya wajib memperoleh Tanda Daftar Perusahaan termasuk di dalamnya Kantor Cabang, Kantor Pembantu, Anak Perusahaan serta agen dan perwakilan dari perusahaan itu yang mempunyai wewenang untuk mengadakan perjanjian.

(7)

Pasal 12

TDP berlaku selama 5 ( lima ) tahun dan dapat diperbaharui untuk diperpanjang .

Pasal 13

Setiap perusahaan yang telah memiliki ijin usaha dari instansi teknis berwenang dalam jangka ( tiga ) bulan terhitung mulai diterbitkan ijin usahanya wajib mendaftarkan perusahaan dalam daftar perusahaan sesuai ketentuan

Pasal 14

( 1 ) Dikecualikan dari wajib daftar perusahaan ialah :

a. Usaha atau kegiatan yang bergerak diluar bidang perekonomian dan sifat serta tujuannya tidak semata – mata mencari keuntungan atau laba ;

b. Setiap Perusahaan Kecil Perorangan yang dijalankan oleh pribadi pengusahanya sendiri atau dengan mempekerjakan hanya anggota keluarganya sendiri yang terdekat serta tidak memerlukan izin usaha dan tidak merupakan suatu badan hukum atau suatu persekutuan ; ( 2 ) Perusahaan yang dibebaskan sebagaimana dimaksud pada

ayat ( 1 ), dapat diberikan TDP apabila dikehendaki oleh yang bersangkutan .

BAB X

TATA CARA PERMINTAAN TDP

Pasal 15

( 1 ) Permintaan TDP bagi perusahaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 diajukan kepada Bupati melalui Pejabat yang ditunjuk dengan mengisi formulir pendaftaran perusahaan ; ( 2 ) Permintaan TDP sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ),

ditandatangani oleh Pemilik / Direktur Utama / Penanggung Jawab Perusahaan .

Pasal 16

( 1 ) Permintaan TDP sebagaimana dimaksud pada Pasal 15, wajib melampirkan dokumen - dokumen dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas. 1. Asli dan Copy akta Pendirian Perseroan ;

2. Data Akta Pendirian Perseroan yang diketahui oleh Departemen Kehakiman Asli dan Copy .

3. Asli dan Copy Akta Perubahan Pendirian Perseroan (apabila ada) ;

4. Asli dan copy Keputusan Pengesahan sebagai Badan Hukum ;

(8)

5. Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau pasport Direktur Utama atau Penanggung jawab ;

6. Copy Ijin Usaha atau Surat Keterangan yang dipersamakan dengan itu yang diterbitkan oleh Instansi yang berwenang ;

7. Copy Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP ) ; b. Perusahaan berbentuk Koperasi :

1. Asli dan Copy akta Pendirian Koperasi;

2. Copy Kartu Tanda Penduduk ( KTP ) Pengurus;

3. Copy Surat pengesahan sebagai Badan Hukum dari pejabat yang berwenang ;

4. Copy Ijin Usaha atau Surat Keterangan yang dipersamakan dengan itu yang diterbitkan oleh Instansi yang berwenang ;

5. Copy Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP ) ; c. Perusahaan berbentuk Persekutuan ( CV ) :

1. Asli dan Copy akta Pendirian Perusahaan ;

2. Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau pasport Penanggung jawab / Pengurus ;

3. Copy Ijin Usaha atau Surat Keterangan yang dipersamakan dengan itu yang diterbitkan oleh Instansi yang berwenang ;

4. Copy Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP ) ; d. Perusahaan berbentuk Persekutuan ( Firma ) :

1. Asli dan Copy akta Pendirian Perusahaan ;

2. Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau pasport Penanggung jawab / Pengurus ;

3. Copy Ijin Usaha atau Surat Keterangan yang dipersamakan dengan itu yang diterbitkan oleh Instansi yang berwenang ;

4. Copy Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP ) ; e. Perusahaan berbentuk Perorangan :

1. Asli dan Copy akta Pendirian Perusahaan ( apabila ada ) ;

2. Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Pasport Penanggung jawab/ pengurus ;

3. Copy Ijin Usaha atau Surat Keterangan yang dipersamakan dengan itu yang diterbitkan oleh Instansi yang berwenang.

f. Kantor Cabang, Kantor Pembantui dan Perwakilan Perusahaan:

1. Asli dan Copy akta Pendirian Perusahaan ( apabila ada ) atau surat penujukan atau surat keterangan yang dipersamakan dengan itu, sebagai Kantor Cabang, Kantor Pembantu,dan Perwakilan.

2. Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Pasport Penanggung Jawab / Pengurus;

3. Copy Ijin Usaha atau Surat Keterangan yang dipersamakan dengan itu yang diterbitkan oleh Instansi yang berwenang atau ijin usaha Kantor Pusat perusahaan yang bersangkutan.

(9)

g. Kantor Agen atau Anak Perusahaan, persyaratan sesuai dengan bentuk perusahaan tersebut di atas ditambah Surat Kuasa yang syah dari perusahaan apabila pengurus pendaftaran dilakukan oleh kuasa.

( 2 ) Apabila dalam jangka waktu 15 hari kerja sejak tanggal pengajuan permohonan pengesahan Badan Hukum kepada Menteri yang membidangi pemohon TDP sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) huruf a, belum mendapatkan Surat Keputusan pengesahan Badan Hukum dari Menteri yang membidangi, maka pemohon TDP cukup melampiri foto copy Akta Pendirian Perseroan dan foto copy bukti setor biaya administrasi pembayaran proses pengesahan Badan Hukum ; ( 3 ) Terhadap permohonan TDP sebagaimana dimaksud pada

ayat ( 2 ), apabila telah memperoleh Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum dari Menteri yang membidangi, wajib menyerahkan foto copy Surat pengesahan Badan Hukum dari menteri yang membidangi, kepada Bupati melalui Pejabat yang ditunjuk paling lambat 14 hari kerja terhitung sejak tanggal diterbitkannya Surat Pengesahan tersebut.

Pasal 17

( 1 ) Perusahaan yang dibebaskan dari kewajiban memperoleh TDP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dapat diberikan TDP apabila dikehendaki oleh perusahaan dengan menyampaikan surat permintaan TDP kepada Bupati melalui Pejabat yang ditunjuk dengan melampirkan :

a. Foto Copy KTP Pemilik / Direktur Utama / Penanggung jawab;

b. Foto Copy Surat Keterangan Domisili dari Lurah / Kepala Desa setempat ;

( 2 ) Foto copy KTP sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) huruf a, disertai aslinya guna penelitian dan akan dikembalikan kepada perusahaan yang bersangkutan setelah penelitian dokumen selesai .

Pasal 18

( 1 ) Selambat - lambatnya 5 ( lima ) hari kerja sejak diterimanya Formulir pendaftaran sebagaimana dimaksud pada Pasal 15 secara lengkap dan benar, Bupati atau Pejabat yang ditunjuk wajib menerbitkan TDP dengan menggunakan formulir pendaftaran dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Warna Merah Muda untuk TDP – PT; b. Warna Krem untuk TDP – Koperasi; c. Warna Biru Muda untuk TDP – CV; d. Warna Hijau Muda untuk TDP – Firma; e. Warna Putih untuk TDP – Perorangan;

f. Warna Ungu Muda untuk TDP – BPL ( bentuk perusahaan lain ) ;

( 2 ) Apabila pengisian surat permintaan dan kelengkapannya sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ), belum lengkap dan benar, Bupati dan pejabat yang ditunjuk selambat - lambatnya

(10)

5 ( lima ) hari kerja terhitung sejak diterimanya formulir pendaftaran, pejabat yang berwenang dapat menolak pendaftaran dengan menyebutkan alasan - alasannya dan memberikan kesempatan kepada pengusaha yang bersangkutan untuk mengadakan pembetulan atau pendaftaran ulang ;

( 3 ) Pihak yang ditolak pendaftarannya dapat mengajukan kembali permintaan TDP

BAB XI

PERUBAHAN PERUSAHAAN

Pasal 19

( 1 ) Bagi perusahaan yang telah memperoleh TDP apabila melakukan perubahan mengenai hal - hal yang wajib didaftarkan atau adanya penghapusan, wajib mengajukan permintaan perubahan TDP kepada Bupati dan atau Pejabat yang ditunjuk.

( 2 ) Setiap perubahan harus dilaporkan dalam waktu 3 ( tiga ) bulan setelah terjadi perubahan .

( 3 ) Perubahan dalam perusahaan meliputi :

a. Pengalihan pemilikan atau pengurus perusahaan, atau Kantor Cabang, Kantor Pembantu, Agen dan Perwakilan ; b. Pembubaran Kantor Cabang, Kantor Pembantu dan Kantor

Perwakilan ;

c. Pencabutan kembali kuasa kepada seorang agen ; d. Perubahan Akta Pendirian atau Anggaran Dasar ;

e. Perubahan atas hal - hal lainnya dari keterangan yang tercantum dalam daftar perusahaan ;

( 4 ) Laporan mengenai perubahan yang dilakukan dengan mengisi dan mengganti sebagian dari formulir pendaftaran yang telah berubah, dalam rangkap 3 ( tiga ) ;

( 5 ) Bupati atau pejabat yang ditunjuk selambat - lambatnya 5 ( lima ) hari kerja terhitung sejak diterimanya permintaan

perubahan sebagaimana pada ayat ( 1 ), wajib mengeluarkan TDP Perubahan .

Pasal 20

( 1 ) Apabila TDP hilang atau rusak tidak terbaca pengusaha berkewajiban untuk mengajukan permintaan tertulis kepada Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal untuk memperoleh penggantinya dalam waktu selambat - lambatnya 3 ( tiga ) bulan setelah kehilangan itu ; ( 2 ) Permintaan pengganti TDP yang hilang atau rusak

sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ), dianjurkan dengan ketentuan sebagai berikut :

(11)

b. Melampirkan surat keterangan hilang dari kepolisian bagi TDP yang hilang;

c. Melampirkan TDP asli bagi yang rusak.

( 3 ) Selambat - lambatnya 5 ( lima ) hari kerja sejak diterimanya surat permintaan pengganti TDP sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2 ), Bupati atau Pejabat yang ditunjuk yang bersangkutan wajib mengeluarkan TDP pengganti.

BAB XII P E L A P O R A N

Pasal 21

Perusahaan yang memperoleh TDP wajib memberikan data / informasi mengenai kegiatan usahanya apabila diminta sewaktu - waktu oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk ;

Pasal 22

( 1 ) Setiap Perusahaan yang sudah tidak lagi melakukan kegiatan usaha atau terjadi pembubaran Perusahaan wajib melaporkan secara tertulis kepada Bupati dan atau pejabat yang ditunjuk atas TDP yang dimiliki disertai acara pembubaran dan mengembalikan TDP asli ;

( 2 ) Bupati dan atau Pejabat yang ditunjuk atas TDP perusahaan yang ditutup sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ), mengeluarkan Keputusan Penutupan Perusahaan .

BAB XIII S A N K S I

Pasal 23

( 1 ) Perusahaan dikenai sanksi pidana apabila :

a. Dengan sengaja atau karena kelalaiannya tidak memenuhi kewajiban diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 3 ( tiga ) bulan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp. 3.000.000,00 ;

b. Melakukan pendaftaran secara keliru atau tidak dalam daftar perusahaan diancam dengan pidana kurungan selama - lamanya 3 ( tiga ) bulan atau pidanan denda setinggi - tingginya Rp. 1. 500.000,00

c. Menolak untuk menyerahkan atau mengajukan sesuatu persyaratan atau keterangan lain untuk keperluan pendaftaran perusahaan diancam dengan pidana penjara selama - lamanya 2 (dua ) bulan atau pidana denda setinggi - tingginya Rp. 1.000.000,00

( 2 ) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 ), merupakan pelanggaran.

(12)

BAB XIV P E N Y I D I K A N

Pasal 24

( 1 ) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Kabupaten diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana ; ( 2 ) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 )

adalah :

a. Menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah ;

b. Meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang, kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana Retribusi Daerah ;

c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah ;

d. Memeriksa buku - buku, catatan - catatan dan dokumen- dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah ;

e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen - dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut ;

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah ;

g. Menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau

dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e ;

h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana Retribusi Daerah ;

i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi ;

j. Menghentikan penyidikan ;

k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan ; ( 3 ) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 )

memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikan kepada Penuntut Umum, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

(13)

BAB XV

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 25

( 1 ) TDP yang telah diperoleh perusahaan sebelum ditetapkan Peraturan Daerah ini dinyatakan tetap berlaku tanpa dimohonkan permintaan perubahan ;

( 2 ) Terhadap perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ), dapat melakukan permintaan perubahan apabila dikehendaki oleh perusahaan yang bersangkutan.

BAB XVI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 26

Hal - hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai ketentuan teknis dan teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati .

Pasal 27

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan . Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lumajang .

Ditetapkan di L u m a j a n g pada tanggal 9 September 2002

BUPATI LUMAJANG T t d

Drs. ACHMAD FAUZI

Diundangkan di Lumajang

Pada tanggal 16 September 2002

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN L U M A J A N G

ENDRO PRAPTO ARIYADI, SH

Pembina Utama Muda

NIP : 510 058 267

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2002 NOMOR 79

(14)

P E N J E L A S A N

A T A S

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

NOMOR 54 TAHUN 2002 T E N T A N G

TANDA DAFTAR PERUSAHAAN

DI KABUPATEN LUMAJANG

I. PENJELASAN UMUM

Bahwa sebagai tindak lanjut pelaksanaan Otonomi Daerah berdasarkan Undang – undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah serta Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 dan dalam rangka mewujudkan Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab serta mendukung pembiayaan Pemerintah dan Pembangunan Daerah dipandang perlu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah .

Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dari sektor usaha, khususnya yang berasal dari Tanda Daftar Perusahaan, maka dipandang perlu menetapkan pengaturan usaha tersebut yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah .

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 s / d Pasal 8 : Cukup Jelas . Ayat ( 1 )

Pasal 8 ayat ( 2 ) : Hasil pungutan retribusi disetorkan oleh Bendaharawan Pembantu Penerima pada Dinas / Instansi terkait kepada Bendaharawan Pembantu Penerima pada Dinas Pendapatan Daerah selanjutnya disetorkan ke Kantor Kas Daerah .

Pasal 9 s / d Pasal 27 : Cukup Jelas .

Referensi

Dokumen terkait

” Android ( Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android) ”.. Yogyakarta Siregar, Ivan

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KEPADA PERUSAHAN DAERAH AIR MINUM.. BAB

penggunaan keishikimeishi mono dan koto dalam kalimat bahasa Jepang.. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Menulis kerangka cerita pendek dengan memperhatikan pelaku, peristiwa, latar 6.Mengembangkan kerangka yang telah dibuat ke dalam bentuk cerpen (pelaku, peristiwa,

sarana dan prasarana perhubungan udara dan telekomunikasi, kegiatan angkutan udara dan komunikasi SUMBER DATA ALTERNATIF UNTUK ANALISIS. ADA UNIT KERJA LAIN YANG MENGGUNAKAN DATA

Pengguna data mengakui bahwa BPS tidak bertanggung jawab atas penggunaan data atau interpretasi atau kesimpulan berdasarkan penggunaan data apabila tidak diketahui atau

Pengguna data mengakui bahwa BPS tidak bertanggung jawab atas penggunaan data atau interpretasi atau kesimpulan berdasarkan penggunaan data apabila tidak diketahui atau

In this study, the process of data display consists of displaying the phonetic transcription of English and Esperanto words in form of table in order to be able