• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Reaktivasi Jalan Rel Kereta Api Koridor Magelang – Ambarawa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perencanaan Reaktivasi Jalan Rel Kereta Api Koridor Magelang – Ambarawa"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

87

PERENCANAAN REAKTIVASI JALAN REL KERETA API

KORIDOR MAGELANG – AMBARAWA

Rizqi Nugroho, Giovanny Natasha F. P., Moga Narayudha*), Bambang Pudjianto*)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Jl. Prof Soedarto, Tembalang, Semarang. 50239, Telp.: (024)7474770, Fax.: (024)7460060

ABSTRAK

Lalu lintas jalan raya pada lintas Semarang – Magelang mengalami kenaikan arus lalu lintas yang signifikan, derajat kejenuhan jalan raya dan waktu tempuh, dan penurunan kecepatan kendaraan. Diperlukan alternatif untuk mengatasi kondisi tersebut. Sesuai dengan Rencana Induk Perkeretaapian Provinsi Jawa Tengah, untuk lintas Semarang – Magelang, jalur kereta api koridor Magelang – Ambarawa merupakan bagian dari bentuk reaktivasi jalan rel kereta api nonaktif. Studi kelayakan reaktivasi jalan kereta api lintas Semarang – Magelang tahun 2013, menunjukkan potensi penumpang kereta api sebesar 2038 pnp/hari, potensi angkutan barang sebesar 7,7 ton/hari dan didukung oleh jalan rel eksisting yang dapat direaktivasi. Berdasarkan kondisi topografi dengan kelandaian

rata-rata 20 o/oo, dikembangkan 3 alternatif trase dengan pemanfaatan jalur eksisting sepanjang

21,9 km dan trase alternatif terpilih sepanjang 13,1 km. Dari hasil analisis potensi penumpang dan kondisi eksisting adalah digunakan kelas 4 untuk kelas jalan rel dengan keseluruhan perencanaan tersebut didasarkan pada ketentuan PM No. 60 tahun 2012, KM No. 52 tahun 2000, dan PD PJKA No. 10 tahun 1986.

kata kunci : Lalu Lintas, Alternatif Trase, Reaktivasi, Rancangan Geometri, Rancangan Struktur

ABSTRACT

Highway Traffic on Semarang – Magelang track was having a significant increased of traffic flow, the degree saturation of highways and travel time, and decreased of vehicle speed. An alternative is required to overcome conditions. In accordance with the Railways Master Plan of Central Java Province, for Semarang – Magelang track, the railway corridor Magelang – Ambarawa is one of the reactivation form of the non active railway. Feasibility study of railway reactivation of Semarang – Magelang track in 2013, potential train passengers by 2038 pnp/day, the potential for freight transport by 7.7 tons/day and supported by the existing of rail way which can be reactivated. Based on topography with

the avarage flatness is 20 o/oo, there are 3 alternatives for railway track that was developed

with the utilization of existing track along 21.9 km and selected alternative track along 13,1 km. From the result of potential analysis of the passanger and existing condition are using grade 4th for railway grade plans with overall planning is based on the previsons of PM No. 60 in 2012, KM. No. 52 in 2000, and PD PJKA No. 10 in 1986.

keywords: Traffic, Alternative Alignment, Reactivation, Geometric Design, Structural Design

*)

(2)

88

PENDAHULUAN

Adanya potensi perpindahan moda transportasi jalan raya ke moda transportasi jalan rel dikarenakan lalu lintas jalan raya pada lintas Semarang – Magelang mengalami kenaikan arus lalu lintas yang signifikan, moda transportasi jalan raya yang sudah mencapai titik jenuh, waktu tempuh perjalanan yang terhitung lama, dan kecepatan maksimum kendaraan yang rendah. Akibat dari menurunnya kualitas pelayanan pada moda transportasi jalan raya tersebut, diperlukan adanya alternatif pelayanan moda transportasi. Salah satu alternatif yang berpotensi untuk diwujudkan adalah dengan diaktifkannya kembali dan direncanakannya moda transportasi jalan rel.

Berdasarkan hasil analisis pada Studi Kelayakan Reaktivasi Jalan Rel Kereta Api Lintas Semarang – Magelang Dirjen KA Kemenhub RI tahun 2013, diperoleh kesimpulan bahwa untuk permintaan perjalanan terdapat potensi perpindahan moda transportasi jalan raya ke moda transportasi jalan rel dengan presentasi pengguna kendaraan roda dua 1,1%, pengguna kendaraan mobil pribadi 4,7%, pengguna travel 1,5%, pengguna bus non-ac

24,7%, dan pengguna bus ac 20,1%, dengan perkirakan permintaan perjalanan kereta api

pada tahun pertama operasi (2017) adalah 2.038 pnp/hari. Selain itu, berdasarkan rekapitulasi pada tahun 2011, terdapat potensi angkutan barang untuk komoditi unggulan wilayah setempat berupa jagung sebesar 689616 ton, ubi kayu sebesar 227520 ton, tembakau sebesar 21141,71 ton, dan hasil perkebunan PTPN IX berupa hasil perkebunan kopi sebesar 263230 ton, dengan estimasi angkutan barang secara keseluruhan adalah 7,7 ton/hari. Sesuai dengan Rencana Induk Perkeretaapian (RIP) Provinsi Jawa Tengah, untuk lintas Semarang – Magelang, jalur kereta api koridor Magelang – Ambarawa merupakan bagian dari rencana reaktivasi jalan rel kereta api nonaktif.

Kondisi eksisting jalur rel kereta api koridor Magelang – Ambarawa memiliki kelandaian

rata-rata 20 o/oo, beberapa sudah beralih fungsi dan badan jalan rel yang sudah tak terlihat,

beberapa bangunan stasiun yang sudah tak terpakai dan beralih fungsi, untuk stasiun Ambarawa masih aktif digunakan untuk kereta api wisata.

METODOLOGI

Diagram alir pengerjaan laporan tugas akhit dapat dilihat pada Gambat 1. berikut :

Gambar 1. Bagan alir pengerjaan laporan tugas akhir Mulai

Persiapan Pendahuluan

Identifikasi Masalah :

1. Peningkatan lalu lintas di ruas jalan raya Semarang – Magelang (Magelang –

Ambarawa)

2. Penurunan kinerja pelayanan transportasi jalan raya (DS tinggi, t tinggi, V rendah)

3. Kondisi jalan rel kereta api koridor Magelang - Ambarawa yang sudah tidak aktif

(3)

89 Gambar 1. Bagan alir pengerjaan laporan tugas akhir (lanjutan)

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam perencanaan jalan kereta api, baik itu dari aspek geometri, struktur maupun fasilitas jalan rel, perlu diperhatikan terlebih dahulu kelas dari pada jalan rel yang akan direncanakan dan digunakan. Berdasarkan hasil analisa data yang berkaitan dengan penentuan kelas jalan rel, diperoleh nilai – nilai berikut :

a. Nilai frekuensi kereta api :

1) jumlah sarana (train set) yang dibutuhkan untuk kereta api penumpang, baik untuk kelas pelayanan ekonomi maupun non-ekonomi, masing-masing 3 set atau rangkaian gerbong kereta api dengan kebutuhan masing – masing 2 trip per hari.

Tidak

Ya

Data Sekunder :

1. Kondisi fisik koridor (topografi, geoteknik dan hidrologi)

2. Kebutuhan prasarana kereta api

3. Studi terkait kondisi jalur kereta api lintas Magelang –

Semarang terdahulu

4. Informasi yang terkait perencanaan reaktivasi jalan rel

5. Hasil analisa lalu lintas Magelang - Semarang dan data

mengenai perkiraan jumlah penumpang kereta api Data Primer :

Survei kondisi

eksisting jalur kereta

api Magelang – Ambarawa (koordinat, elevasi dan dokumentasi foto). Analisis Data:

1. Demand transportasi kereta api Semarang – Magelang (Magelang - Ambarawa)

2. Analisis kondisi fisik jalur kereta api eksisting

3. Analisis studi dan informasi RIP

Perencanaan trase terpilih:

1. Geometri jalan rel

2. Struktur jalan rel

3. Bangunan pengaman, pelengkap dan fasilitas jalan rel

Selesai

Trase alternatif terpilih Perencanaan Alternatif Trase

Optimal ? Penetapan Kriteria

Pengumpulan Data

(4)

90 2) jumlah kebutuhan sarana untuk kereta api barang adalah satu set yang terdiri dari 3

unit gerbong barang dengan kebutuhan 2 trip per hari.

Dengan kebutuhan 2 trip per hari (pulang pergi), maka jumlah nilai frekuensi adalah = (3 + 3 + 1).2 = 14 kereta api.

b. Nilai daya angkut lintas kereta api, dengan ditetapkan tonase lokomotif (T1) = 100 ton

(jumlah 14 lokomotif), tonase gerbong penumpang (Tp) = 45 ton (jumlah 72 gerbong)

dan tonase gerbong barang (Tb) = 50 ton (jumlah 6 gerbong), Kb = 1,5, K1 = 1,4, dan S

= 1,1, adalah sebagai berikut:

TE = Tp + (Kb . Tb) + (K1 . T1) ...(1) = (45 . 72) + (1,5 . (50 . 6)) + (1,4 . (100 . 14)) = 5650 ton/hari T = 360 . S . TE ...(2) = 360 . 1,1 . 5650 = 2237400 ton/tahun

c. Nilai daya angkut penumpang (dengan asumsi berat per penumpang adalah 60 kg) dan

barang dalam juta per tahun adalah sebagai berikut :

1) Kereta api penumpang: 2038 pnp/hari = 2038 x 60 x 365 = 44632200 kg/tahun =

44632,2 ton/tahun.

2) Kereta api barang : 7,7 ton / hari = 7,7 x 365 = 2810,5 ton/tahun.

Jumlah nilai daya angkut lintas kereta api penumpang dan barang adalah = 44632,2 ton/tahun + 2810,5 ton/tahun = 47442,7 ton/tahun.

Dari hasil pendefinisian tersebut diperoleh nilai frekuensi kereta api sebesar 14 kereta api per satu jalur/hari. Berdasarkan Keputusan Menteri No. 52 tahun 2000 tentang Jalur Kereta Api Pasal 24 ayat 2(d), nilai frekuensi 14 kereta api tergolong ke dalam jalan rel kereta api

kelas 4 yang memiliki range frekuensi antara 13 kereta api per satu jalur/hari sampai

dengan 25 kereta api per satu jalur/hari. Selain itu, jika digolongkan berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Perhubungan No. 60 tahun 2012 poin 1.5(a) tentang kelas jalan rel dengan lebar jalan rel 1067 mm terhadap nilai daya angkut lintas, jumlah nilai daya angkut lintas kereta api penumpang dan barang yang memiliki nilai 2237400 ton/tahun dan jumlah nilai daya angkut penumpang dan barang yang memiliki nilai 47442,7 ton/tahun, tergolong ke dalam jalan rel kelas 5 yang memiliki batasan daya angkut lintas kereta api < 2,5 juta ton/tahun. Dari hasil penetapan kelas berdasarkan aspek frekuensi dan daya angkut lintas tersebut, ditetapkan kesimpulan untuk menggunakan jalan rel kelas 4.

Dalam perencanaan trase, sebelum menentukan trase akhir yang akan ditetapkan untuk perencanaan reaktivasi jalan rel kereta api koridor Magelang – Ambarawa, terlebih dahulu dievaluasi trase lama atau trase eksisting. Untuk kondisi eksisting jalan rel, secara keseluruhan kondisi fisiknya sudah hilang, dan sudah beralih fungsi menjadi fasilitas umum seperti tertimbun jalan raya dan tertimbun trotoar. Adapun kondisi fisik yang masih terlihat hanya tersisa ±10 % dari total panjang jalan rel yang saat ini sudah tidak beroperasi.

Berikut adalah klasifikasi dan ranking dari pada trase untuk perencanaan reaktivasi jalan

(5)

91 Tabel 1. Kasifikasi dan Ranking Pemilihan Trase

Klasifikasi Trase 1 Trase 2 Trase 3

Kapasitas Rank Kapasitas Rank Kapasitas Rank

Panjang Trase 35,4 km 1 35,0 km 2 34,7 km 3

Total Alinyemen

Horizontal 47 buah 1 35 buah 3 34 buah 2

Total Alinyemen

Vertikal 15 buah 3 16 buah 2 16 buah 2

Kelandaian Rata - Rata 13,243 o/ oo 2 11,478 o/oo 3 13,977 o/oo 1 Volume Galian 973518,5232 m3 1 322933,9235 m 3 3 305616,2954 m 3 2 Volume Timbunan 53812,20053 m3 65994,43202 m3 123465,4721 m3 Jumlah Persilangan Sebidang dengan Jalan Raya

13 buah 3 13 buah 3 13 buah 3

Total 11 16 13

Keterangan ranking: total nilai ranking dengan nominal terbesar adalah yang terbaik

U STASIUN MAGELANG STASIUN AMBARAWA (EKSISTING/LAMA) STASIUN AMBARAWA (RENCANA/BARU) STASIUN SECANG STASIUN BRANGKAL

STASIUN CANDI UMBUL

STASIUN PAGONAN STASIUN GEMAWANG STASIUN BEDONO STASIUN PAYAMAN STASIUN JAMBU STASIUN JAMBU (RENCANA/BARU)

Gambar 2. Trase eksisting dan trase alternatif realinyemen

HASIL PERENCANAAN

Dari hasil pengklasifikasian dan ranking trase untuk perencanaan jalan rel kereta api,

berdasarkan trase eksisting dan alternatif realinyemen yang ada, diambil kesimpulan untuk menggunakan trase 2 yang akan digunakan pada langkah pengerjaan berikutnya dalam perencanaan reaktivasi jalan rel kereta api koridor Magelang – Ambarawa. Untuk trase eksisting tidak dilakukan perencanaan ulang.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. 60 tahun 2012 tentang Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api dan Peraturan Dinas PJKA No. 10 tahun 1986 tentang Perencanaan Konstruksi Jalan Rel, spesifikasi teknis untuk jalan rel kelas 4 adalah sebagai berikut:

(6)

92

a. Jari – jari minimun lengkung lingkaran tanpa lengkung peralihan 1330 m.

Jari – jari lengkung lingkaran tanpa lengkung peralihan 2000 m pada trase eksisting. Jari – jari lengkung lingkaran tanpa lengkung peralihan 2000 m dan 1500 m pada trase baru atau realinyemen.

b. Jari – jari minimun lengkung lingkaran dengan lengkung peralihan 440 m.

Jari – jari lengkung lingkaran dengan lengkung peralihan 1000 m dan 800 m pada trase baru atau realinyemen.

c. Jari – jari yang dipakai pada alinyemen vertikal sebesar 8000 m.

d. Landai penentu maksimum 25 o/oo.

e. Kelandaian maksimum di emplasemen 1,5 o/oo.

f. Vmaks = 90 km/jam.

g. Pmaks gandar = 18 ton.

h. Tipe rel = R54.

i. Jenis bantalan = beton prategang.

j. Jarak antar sumbu bantalan = 60 cm.

k. Jenis penambat = elastis ganda (e-clip).

l. Tebal balas atas = 25 cm.

m. Lebar bahu balas = 40 cm.

n. Tanah dasar dengan σijin maksimal = 1,4 kg/cm2.

o. Perencanaan saluran drainase dengan periode ulang curah hujan 5 tahun.

p. Nomor wesel W10, tg α 1:10 dan kecepatan 35 km/jam.

550 600 650 700 Kelandaian (°/oo) STA 21+20021+30021+40021+50021+60021+70021+80021+90022+00022+10022+20022+30022+40022+50022+60022+70022+800 10 21+200 637,500 642,500 635,000 637,500 636,000 640,000 640,000 635,000 640,000645,000 Elevasi Eksisting (mdpl) 625,000633,340637,500 Elevasi Rencana (mdpl) 631,269632,000633,000634,000635,000 0 10 631,269 630,000 631,269 630,000 631,269 630,000 631,269 630,000 631,269 630,000 631,269 630,000 631,269 630,000 631,269 630,000 PPV37 PLV37 PPV37 PTV37 STAElevasi 21+984,353 +631,269 22+024,353 +631,369 22+064,353 +631,669 PPV38 PLV38 PPV38 PTV38 STAElevasi 22+424,242+637,4 22+566,242 +637,225 22+706,242+639,5 22+90023+00023+10023+20023+30023+40023+50023+60023+70023+80023+90024+00024+10024+20024+30024+40024+50024+60024+700 25 24+800 647,500 652,500 657,500 662,500 667,500 672,500 677,500 682,500 662,500 662,500 666,500 675,000 675,000 685,000 700,000 720,000 650,000 655,000 660,000 665,000 670,000 675,000 680,000 685,000 645,000 647,500 657,500 662,500 671,000 675,000 675,000 687,500 692,500 715,000 25+10025+20025+30025+40025+50025+60025+70025+80025+90026+00026+10026+20026+30026+40026+50026+60026+700 0 26+800 690,000690,000682,500687,500695,000690,000687,500687,500677,500675,000 680,000 24+90025+000 26+90027+00027+10027+200 725,000705,000692,500 687,500687,500687,500687,500687,500687,500687,500687,500687,500687,500687,500687,500687,500687,500687,500687,500687,500687,500687,500687,500 687,500687,500687,500 687,500687,500687,500 675,000675,000675,000675,000675,000675,000675,000 687,500 687,500 687,500 687,500 687,500687,500687,500 PPV39 PLV39 PPV39 PTV39 STAElevasi 24+500+685 +686,875 +687,5 24+600 24+700 550 600 650 700 27+30027+40027+50027+60027+70027+80027+90028+00028+10028+20028+30028+40028+50028+60028+70028+800 662,500 690,000 730,000 712,500 690,000 662,500 695,000 680,000685,000 712,500 705,000 662,500 675,000 695,000 29+300 28+90029+00029+10029+20029+30029+40029+50029+60029+70029+80029+90030+00030+10030+20030+30030+40030+500 730,000 712,500 700,000 670,000 687,500 690,000 687,500 682,500 675,000 700,000 680,000 677,500 672,500 685,000 680,000 675,000 670,000 737,500 695,000 700,000 637,500 695,000 690,000 675,000 692,500 662,500 31+000 30+60030+70030+80030+90031+00031+10031+20031+30031+40031+50031+60031+70031+80031+90032+00032+10032+20032+30032+400 25 32+500 647,500 642,500 637,500 632,500 627,500 622,500 687,500 680,000 662,500 657,500 647,500 650,000 692,500 650,000 662,500 662,500 667,500 662,500 657,500 652,500 670,000 665,000 660,000 655,000 650,000 645,000 640,000 635,000 630,000 625,000 662,500 700,000 687,500 662,500 665,000 650,000 657,500 660,000 655,000 637,500 Kelandaian (°/oo) Elevasi Rencana (mdpl) Elevasi Tanah Asli (mdpl) STA 33+000 32+60032+70032+80032+900 33+10033+20033+30033+40033+50033+60033+70033+80033+90034+00034+10034+20034+300 0 34+40034+50034+600 617,500 612,500 607,500 602,500 597,500 592,500 587,500 582,500 630,000 625,000 612,500 587,500 605,000 600,000 562,500 570,000 580,000 577,500 580,000 585,000 590,000 595,000 600,000 620,000 615,000 610,000 605,000 650,000 612,500 612,500 595,000 590,000 605,000 575,000 557,500 580,000 577,500 577,500 34+70034+80034+90035+000 687,500687,500687,500688,000688,500689,000 675,000 695,000 700,000 695,000695,000695,000695,000 690,000 5 0 689,500690,000690,000690,000690,000 690,000690,000690,000690,000690,000690,000690,000690,000690,000690,000690,000690,000690,000690,000690,000690,000690,000690,000690,000 580,000580,000580,000580,000 PPV40 PLV40 PPV40 PTV40 STAElevasi 27+480+687,5 27+500+687,525 27+520+687,6 PPV42 PLV42 PPV42 PTV42 STAElevasi 30+100+690 30+200+689,375 30+300+687,5 PPV43 PLV43 PPV43 PTV43 STAElevasi 34+500+582,5 34+600+580,625 34+700+580 PPV41 PLV41 PPV41 PTV41 STAElevasi 27+980+689,9 28+000+689,975 28+020+690 750 750 612,5 625 625 625 625 625 625 625 625 625 625 625 625 625 625 625 637,5 637,5 637,5 637,5 637,5 637,5 637,5 637,5 637,5 637,5 637,5 637,5 637,5 637,5 637,5 637,5 650 650 650 650 650 650 650 650 650 650 650 650 650 650 650 662,5 662,5 662,5 662,5 662,5 662,5 662,5 662,5 662,5 675 675 675 675 712,5 712,5 712,5 712,5 725 725 700 700 700 700 725 725 712,5 725 700 687,5 687,5 687,5 687,5 687,5 737,5 737,5 737,5 737,5 737,5 737,5 750 750 750 750 750 750 750 675 675 675 675 675 675 762,5 762,5 762,5 762,5 775 662,5 662,5 662,5 662,5 650 650 650 650 650 650 637,5 637,5 637,5 637,5 625 625 625 625 612,5 612,5 612,5 612,5 612,5 600 600 600 600 587,5 587,5 587,5 587,5 575 725 725 712,5 712,5 712,5 700 700 700 700 687,5 687,5 737,5 750 675 675 675 675 662,5 662,5 662,5 650 650 650 650 650 637,5 637,5 637,5 637,5 637,5 625 625 625 625 625 612,5 612,5 612,5 612,5 612,5 612,5 612,5 600 600 600 600 600 600 600 600 600 587,5 587,5 587,5 587,5 587,5 587,5 587,5 587,5 587,5 587,5 587,5 575 575 575 575 575 575 575 562,5 562,5 562,5 562,5 562,5 562,5 562,5 550 550 y=20800.051 y=20900.051 y=21000.051 y=21200.051 y=21300.051 y=21400.051 y=21500.051 y=21600.051 y=21700.051 y=21800.051 y=21900.051 y=22000.051 y=22100.051 y=22200.051 x=20600 x=20700 x=20800 x=20900x=21000 x=21200 x=21300 x=21400 x=21500x=21600 x=21700 x=21800 x=21900 x=22000x=22100 x=22200 x=22300 x=22400 x=22500 x=22600 x=22700 x=22800 x=22900 y=26000.051 y=26100.051y=26200.051 y=26300.051y=26400.051y=26500.051

y=26600.051y=26700.051y=26800.051y=26900.051 y=27000.051y=27100.051y=27200.051y=27300.051

y=27400.051y=27500.051y=27600.051

y=27700.051y=27800.051 y=27900.051 y=28000.051 x=27600 x=27700 x=27800 x=27900 x=28000 x=28100 x=28200 x=28300x=28400 x=28500 x=28600 x=28700 x=28800x=28900 x=29000x=29100 x=29200 x=28600 x=28700 x=28800 x=28900 x=29000 x=29100 x=29200 x=29300 x=29400 x=29500 x=29600 x=29700 x=29800 x=29900 x=30000 x=30100 x=30200 x=30300 y=27600.051 y=27700.051y=27800.051 y=27900.051 y=28000.051y=28100.051 y=28200.051y=28300.051

y=28400.051y=28500.051y=28600.051

y=28700.051y=28800.051 y=28900.051y=29000.051 y=29100.051y=29200.051 y=29300.051 y=29400.051 y=29500.051y=29600.051 y=29700.051 x=20500 x=20400 x=20300 y=20700.051 y=20600.051 y=20500.051 y=20400.051 y=22300.051 y=22400.051 y=22500.051 x=23100 x=23000 x=23200 y=21600.051 y=21700.051 y=21800.051 y=21900.051 y=22000.051 y=22100.051 y=22200.051y=22300.051 y=22400.051 y=22500.051 y=22600.051 y=22700.051 y=22800.051 y=22900.051y=23000.051 y=23100.051y=23200.051 x=22400x=22500 x=22600 x=22700 x=22800 x=22900 x=23300 y=21500.051 y=21400.051 y=21300.051 x=22300 637,5 637,5 637,5 650 650 650 650 650 650 662,5 662,5 662,5 662,5 662,5 662,5 675 675 675 675 675 675 675 687,5 687,5 687,5 687,5 687,5 687,5 700 700 700 700 712,5 712,5 712,5 712,5 725 725 725 700 737,5 737,5 750 750762,5775 y=21600.051 y=21700.051 y=21800.051 y=21900.051 y=22000.051 y=22100.051 y=22200.051y=22300.051 y=22400.051 y=22500.051 y=22600.051 y=22700.051 y=22800.051 y=22900.051y=23000.051 y=23100.051y=23200.051 x=22400x=22500 x=22600 x=22700 x=22800 x=22900x=23000 x=23100 x=23200 x=23300x=23400 x=23500 x=23600 x=23700x=23800 x=23800 x=23900 x=24000 x=24100x=24200 x=24300 x=24400 x=24500 x=24700x=24800 y=21500.051 y=21400.051 y=21300.051 x=22300 712,5 712,5 712,5 712,5 712,5 712,5 712,5 712,5 712,5 725 725 725 725 725 725 700 700 700 700 700 700 700 687,5 687,5 687,5 687,5 687,5 687,5 687,5 687,5 687,5 737,5 737,5 750 675 675 675 675 675 675 675 737,5 737,5 737,5 737,5 762,5 750 662,5 700 U y=22700.051 y=22800.051 y=22900.051 y=23000.051 y=23100.051 y=23200.051 y=23300.051 y=23400.051 x=26100 x=26000 x=25900 x=25800 x=25700 x=25600 x=25500 x=25400 x=25300 x=25200 x=25100 x=25000 x=24900 x=24800 x=24700 x=24600 x=24500 x=24400 x=24300 x=24200 x=24100 x=26200 x=26300 x=26400 x=26500 x=26600 x=24000 x=23900 x=23800 x=23400 x=23500 x=23600 x=23700 y=23500.051 y=23600.051 y=23700.051 x=29300 x=29400 x=29500x=29600 y=28100.051y=28200.051 y=28300.051y=28400.051 y=25900.051 y=25800.051 x=27500 x=27400 x=30400 x=30500 x=30600 x=28500 x=28400 x=28300 y=27500.051 y=29800.051y=29900.051 y=30000.051y=30100.051 y=30200.051 Jl. Dr. Ci pto Jl. Desa Rejosari Jl. Semarang - Yogyakarta 725 700 STA 22+900STA 23+000 STA 23+100

STA 23+600STA 23+700STA 23+800

STA 23+200STA 23+300STA 23+400STA 23+500 STA 23+900STA 24+000STA 24+100 STA 24+200

STA 24+300 STA 24+400

STA 24+500 STA 24+600

STA 24+700STA 24+800STA 24+900

STA 22+800

PERKEBUNAN

STA 21+800

STA 21+900STA 22+000STA 22+100STA 22+200STA 22+300 STA 22+400 STA 22+500 STA 22+600 STA 22+700 STA 21+200 STA 21+300 STA 21+400 STA 21+500 STA 21+600 STA 21+700 STA 27+100 STA 27+200STA 27+300 STA 26+600 STA 26+700 STA 26+800 STA 26+900 STA 27+000 STA 25+000 STA 25+100 STA 25+200 STA 25+300 STA 25+400 STA 25+500 STA 25+600 STA 25+700 STA 25+800 STA 25+900 STA 26+000 STA 26+100 STA 26+200 STA 26+300 STA 26+400 STA 26+500

STA 31+200 STA 31+300 STA 31+400 STA 31+100

STA 31+500 STA 31+600 STA 31+700

STA 31+800 STA 31+900STA 32+000 STA 32+100 STA 32+200STA 32+300STA 32+400STA 32+500STA 32+600STA 32+700STA 32+800

STA 32+900

STA 34+700STA 34+800STA 34+900 STA 35+000 STA 33+100 STA 33+200 STA 33+300 STA 33+400 STA 33+500 STA 33+600 STA 33+800 STA 33+700

STA 33+900STA 34+000STA 34+100STA 34+200 STA 34+400

STA 34+500 STA 34+300 STA 33+000 STA 34+600 PI29 PI28 PI30 STA TC 21+292,3757 STA CT 21+89 8,6880 STA TC 22+19 7,7253 STA CT 22+629,5931 STA ST 23+467,2702 STA TS 23+696,3354 STA TS 24+29 4,4668 STA ST 24+658,7141 STA TC 25+109,0729 STA CT 25+924,7185 STA TS 26+222,2347 STA ST 26+440,5259 STA TS 26+618,4939 STA ST 27+130,8523 STA CT 33+12 4,4146 STA TC 32+014,0746 STA CT 32+183,6774 STA TC 31+59 7,1429 STA TS 23+102,8229 STA ST 24+102,6494 PI13 PI14 PI15 PI16 PI17 PI18 PI19 PI20 PI26 PI27 EKS ISTING REAL INYEMEN STA CT 34+837,9429 STA TC 34+525,4819 STA CT 34+102,9610 STA TC 33+652,0660 STA CT 32+538,7274 STA TC 32+376,8596 712,5 712,5 712,5 712,5 712,5 712,5 725 725 725 725 725 725 725 725 700 700 700 700 700 700 687,5 687,5 687,5 687,5 687,5 737,5 737,5 737,5 737,5 737,5 737,5 750 750 750 750 750 675 675 675 675 675 675 762,5 762,5 762,5 762,5 762,5 775 775 775 662,5 662,5 662,5 662,5 662,5 662,5 650 650 650 650 650 650 650 637,5 637,5 637,5 637,5 637,5 637,5 637,5 625 625 625 625 625 625 612,5 612,5 612,5 612,5 612,5 612,5 612,5 600 600 600 587,5 562,5 587,5575 y=24300.051y=24400.051 y=24500.051y=24600.051 y=24700.051 y=24800.051y=24900.051 y=25000.051 y=25100.051 y=25200.051y=25300.051 y=25400.051 y=25500.051y=25600.051 y=25700.051y=25800.051 y=25900.051 y=26000.051y=26100.051 y=26200.051y=26300.051 y=26400.051 x=26900 x=27000 x=27100 x=27200 x=27300 x=27400 x=27500 x=27600x=27700 x=27800 x=27900 x=28000 x=28100 x=28200 x=28300 Jl. Seroto x=28400 x=28500 x=28600 x=28700 x=28800 x=26800 x=26700 x=26600 x=26500 y=24200.051 y=24100.051 y=26500.051 y=26600.051 y=26700.051y=26800.051 y=26900.051 y=27000.051 STA 29+300STA 29+400

STA 29+500STA 29+600STA 29+700STA 29+800 STA 29+900 STA 30+000 STA 30+100 STA 30+200 STA 30+300 STA 30+400 STA 30+500 STA 30+600 STA 30+700 STA 30+800 STA 30+900 STA 31+000 STA CT 30+533,9317 STA TC 30+156,7306 STA ST 29+903,1883 STA TS 29+512,4743 PI24 PI25 712,5 712,5 712,5 712,5 712,5 725 725 725 725 725 725 700 700 700 700 687,5 687,5 687,5 687,5 737,5 737,5 737,5 737,5 737,5 750 750 750 750 675 675 675 675 675 675 762,5 762,5 775 662,5 662,5 662,5 650 650 650 700 700 637,5 x=25700 x=25800 x=25900 x=26000 x=26100 x=26200 x=26300x=26400 x=26500 x=26600 x=26700x=26800 x=26900x=27000x=27100 x=27200 x=27300x=27400 x=27500 x=27600 y=23000.051 y=23100.051 y=23200.051 y=23300.051y=23400.051y=23500.051y=23600.051y=23700.051

y=23800.051y=23900.051y=24000.051y=24100.051y=24200.051y=24300.051 y=24400.051y=24500.051y=24600.051y=24700.051y=24800.051y=24900.051

x=25600 x=25500 x=25400 x=25300 x=25200 y=22900.051 y=22800.051 y=22700.051 y=22600.051 y=22500.051

y=25000.051y=25100.051y=25200.051y=25300.051y=25400.051

x=27700 x=27800 x=27900x=28000x=28100

STA 27+400STA 27+500STA 27+600STA 27+700STA 27+800STA 27+900

STA 28+000STA 28+100STA 28+200STA 28+300STA 28+400STA 28+500STA 28+600STA 28+700STA 28+800STA 28+900STA 29+000STA 29+100STA 29+200 STA ST 29+088,5144 STA TS 28+655,5566 STA TC 28+271,0825 STA CT 27+902,1637 STA TC 27+777,1847 STA CT 28+492,1514 PI21 PI22 PI23

Gambar 3. Situasi dan potongan memanjang trase

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil indentifikasi masalah, analisis data, dan perencanaan reaktivasi jalan rel kereta api koridor Magelang – Ambarawa, ditetapkan kesimpulan sebagai berikut:

a. Lalu lintas jalan raya pada lintas Semarang – Magelang mengalami kenaikan arus lalu

lintas, derajat kejenuhan jalan raya meningkat, waktu tempuh meningkat dan kecepatan kendaraan menurun.

b. Pengembangan moda transportasi berbasis jalan rel sebagai alternatif moda transportasi

jalan raya dengan potensi penumpang kereta api sebesar 2038 pnp/hari dan potensi angkutan barang sebesar 7,7 ton/hari.

(7)

93

c. Adanya jalur eksisting yang mendukung untuk dilakukannya reaktivasi sepanjang 21,9

km. Kondisi trase eksisting sebagian besar sudah beralih fungsi dan ada yang sudah tidak terlihat tubuh jalan relnya. Namun stasiun Ambarawa masih aktif digunakan sebagai kereta api wisata.

d. Penetapan kelas 4 sebagai kelas jalan rel berdasarkan ketentuan dan dengan spesifikasi

teknis sebagaimana tercantum dalam PM Perhubungan No. 60 tahun 2012, KM Perhubungan No. 52 tahun 2000 dan PD PJKA No.10 tahun 1986.

e. Direncanakan pemanfaatan trase eksisting sepanjang 21,9 km dan trase baru atau

realinyemen trase sepanjang 13,1 km.

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah, 2009. Rencana

Induk Perkeretaapian Provinsi Jawa Tengah, Dishubkominfo Jateng, Semarang.

Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI, 2013. Studi Kelayakan

Reaktivasi Jalan Kereta Api Lintas Semarang – Magelang, Kemenhub RI, Jakarta.

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, 2000. Keputusan Menteri Perhubungan

No. 52 Tahun 2000 Tentang Jalur Kereta Api, Kemenhub RI, Jakarta.

Perusahaan Jawatan Kereta Api, 1986. Peraturan Dinas No. 10 Tahun 1986 Tentang

Perencanaan Konstruksi Jalan Rel, PJKA, Bandung.

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, 2011. Peraturan Menteri Perhubungan No.

10 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Teknis Peralatan Persinyalan

Perkeretaapian, Kemenhub RI, Jakarta.

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, 2011. Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Stasiun Kereta Api, Kemenhub RI, Jakarta.

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, 2012. Peraturan Menteri Perhubungan No. 60 Tahun 2012 Tentang Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api, Kemenhub RI, Jakarta.

Gambar

Diagram alir pengerjaan laporan tugas akhit dapat dilihat pada Gambat 1. berikut :
Gambar 2. Trase eksisting dan trase alternatif realinyemen
Gambar 3. Situasi dan potongan memanjang trase

Referensi

Dokumen terkait

Bab kedua Kajian Pustaka, dalam bab ini akan dijelaskan teori-teori yang berkaitan dengan Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Di MTs Ihyaul

Minuman karbohidrat elektrolit berpengaruh terhadap produktivitas kerja setelah dikontrol asupan cairan, asupan energi dan usia (p=0,008). Minuman karbohidrat elektrolit

Badania przeprowadzone wśród euro­ pejskich studentów potwierdzają, iż jakość kształcenia jest ważnym kryterium oceny i wy­ boru szkoły - 82% badanych w wyborze uczelni

Hasil analisis multivariabel menunjukkan variabel akses yang meliputi sumber pelayanan dan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan metode kontrasepsi memperkecil peluang responden

a) Sebagian besar siswa memberikan respon perasaan senang dengan presentasi yang tinggi terhadap materi pembelajaran pda kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, dengan demikian terdapat kaitan antara metode dengan instrumen

Dalam menggunakan jasa perbankan nasabah harus yakin bahwa layanan yang disediakan oleh pihak bank tersebut dapat memiliki wujud fisik yang baik, daya