• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Dukungan Sosial dan Efikasi Diri terhadap Komitmen Berorganisasi Mahasiswa Aktivis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan Dukungan Sosial dan Efikasi Diri terhadap Komitmen Berorganisasi Mahasiswa Aktivis"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DAN EFIKASI DIRI

TERHADAP KOMITMEN BERORGANISASI

MAHASISWA AKTIVIS

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Oleh:

CICI BIROHMATIKA F100160065

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DAN EFIKASI DIRI TERHADAP KOMITMEN BERORGANISASI MAHASISWA AKTIVIS

Diajukan oleh:

Cici Birohmatika F 100 160 065

Telah disetujui untuk dipertahankan didepan Dewan Penguji

Telah disetujui oleh: Pembimbing

Dr. Lisnawati Ruhaena, S.Psi, M.Si, Psikolog 14 Mei 2020 NIK.NIDN:

(3)

ii

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DAN EFIKASI DIRI TERHADAP KOMITMEN BERORGANISASI MAHASISWA AKTIVIS

Yang diajukan oleh :

Cici Birohmatika F 100 160 065

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada tanggal

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Ketua Sidang

Dr. Lisnawati Ruhaena, S.Psi, M.Si, Psikolog __________________ Penguji I __________________ Penguji II __________________ Surakarta,

Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Psikologi

Dekan,

Susatyo Yuwono, S.Psi., M.Psi., Psikolog NIK.NIDN: 838/0624067301

(4)

iii

SURAT PERNYATAAN

Bismillahirrohmanirrohim

Saya yang bertandatangan dibawah ini: Nama : Cici Birohmatika NIM : F 100 160 065 Fakultas : Psikologi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Judul : Hubungan Dukungan Sosial dan Efikasi Diri Terhadap Komitmen Berorganisasi Mahasiswa Aktivis

Menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini, dan disebutkan dalam daftar pustaka. Saya juga menyatakan bahwa hasil karya ini adalah benar-benar karya saya probadi, sama sekali tidak melakukan plagiat ataupun meminta jasa pembuatan skripsi dari pihak lain.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan segala kesungguhan. Apabila dilain waktu ditemukan hal-hal yang bertentangan dengan pernyataan saya, maka saya bersedia menerima konsekuensinya.

Yang Menyatakan

Surakarta,

(5)

1

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DAN EFIKASI DIRI TERHADAP KOMITMEN BERORGANISASI MAHASISWA AKTIVIS

Abstrak

Berdasarkan fenomena yang diperoleh bahwa mahasiswa aktivis kurang mampu untuk berkomitmen kepada oraganisasi yang dikutinya karena jarang mengikuti kegiatan dan merasa bosan dengan kegiatan yang ada. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan komitmen berorganisasi mahasiswa aktivis, hubungan antara efikasi diri dengan komitmen berorganisasi mahasiswa aktivis, dan hubungan antara dukungan sosial dan efikasi diri terhadap komitmen berorganisasi mahasiswa aktivis. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktivis se-solo raya, dengan subjek penelitian berjumlah 130 mahasiswa, teknik pengumpulan sampel menggunkan probability

simple random sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuantitatif dengan alat ukur berupa skala dukungan sosial, efikasi diri, dan skala komitmen berorganisasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis data diketahui : ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial terhadap komitmen organisasi dilihat dari nilai korelasi (r) = 0,791 dengan Sig (1-Tailed) 0,000 < 0,05 , ada hubungan positif yang signifikan antara efikasi diri terhadap komitmen organisasi dilihat dari nilai korelasi (r)= 0,665 dengan Sig (1-Tailed) 0,000<0,05, dan ada hubungan positif antara dukungan sosial dan efikasi diri terhadap komitmen berorganisasi dilihat dari nilai Anova Regression, dengan nilai (F)= 130.325 dengan Sig 0,000<0,05. Sumbangan efektif hubungan antara dukungan sosial dan efikasi diri terhadap komitmen berorganisasi, berdasarkan koefisien R2 (R Square) = 67,2%, dengan rincian dukungan sosial 48,8% kemudian efikasi diri 18,4% dan terdapat 30,4% yang dipengaruhi oleh variabel lain.

Kata kunci : dukungan sosial, efikasi diri, komitmen berorganisasi

Abstract

Based on the phenomena obtained that student activists are less able to commit to the organizations he cites for rarely participating in activities and feeling bored with existing activities. The purpose of this study was to determine the relationship between social support and organizational commitment of activist students, the relationship between self-efficacy and organizational commitment of activist students, and the relationship between social support and self-efficacy to organizational commitment of activist students. The population in this study were solo activist students, with research subjects totaling 130 students, the technique of sample collection using probability simple random sampling. The method used in this research is quantitative with a measuring instrument in the form of a scale of social support, self-efficacy, and a scale of organizational commitment. Data analysis technique used is multiple regression. Based on the results of data analysis it is known: there is a significant positive relationship between social

(6)

2

support for organizational commitment seen from the correlation value (r) = 0.791 with Sig (1-Tailed) 0,000 <0.05, there is a significant positive relationship between self-efficacy and organizational commitment seen from the correlation value (r) = 0.665 with Sig (1-Tailed) 0,000 <0.05, and there is a positive relationship between social support and self-efficacy on organizational commitment seen from the Anova Regression value, with a value (F) = 130,325 with Sig 0,000 <0.05. The effective contribution of the relationship between social support and self-efficacy to organizational commitment, based on the coefficient R2 (R Square) = 67.2%, with details of social support 48.8% then self-efficacy 18.4% and there are 30.4% influenced by another variable.

Keywords: social support, self-efficacy, organizational commitm

1. PENDAHULUAN

Permasalahan mengenai keanggotaan dalam organisasi merupakan sorotan utama disetiap organisasi. Permasalahan yang sering muncul adalah beberapa anggota meninggalkan organisasi. Riset Porter, Crampon, dan Smith (1972) beberapa anggota yang meninggalkan organisasi karena mereka kurang puas dengan kegiatan yang diadakan oleh organisasi. Sehingga anggota tersebut menunjukkan bahwa kurangnya komitmen dalam mengikuti oraganisasi. Tidak hanya itu saja, banyaknya anggota yang meninggalkan organisasi karena mereka kurang aktif pada kegiatan yang diadakan oleh oragnisasi tersebut.

Dari penelitian data awal yang telah diambil dengan 31 subyek mahasiswa ativis dari 22 Unit Kegiatan Mahsiswa (UKM) di tiga Universitas yang berbeda di Solo. Peneltian tersebut didapatkan hasil bahwa 74% mereka setuju apabila tidak aktif mengikuti kegiatan diorganisasi akan sungkan untuk datang ke oraganisasi. Kemudian 55% setuju apabila mereka merasa bosan dengan kegiatan di oragnisasi mereka akan meninggalkan organisasi. Namun, dari 33 subyek tersebut hanya 38% saja yang setuju apabila setiap tahunnya banyak yang meninggalkan organisasi dan 29% saja yang memiliki keinginan untuk meninggalkan organisasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa setiap organisasi mampu meminimalisir anggota yang ingin meninggalkan organisasi.

Menurut Luthnas (2006), Nurandini dan Lataruva (2014), Ardi dan Sudarma (2015) untuk dapat tetap bertahan di organisasi dibutuhkan sebuah komitmen, kemudian anggota pun yakin bahwa ia merupakan bagian dari

(7)

3

oragnisasi tersebut dan menerima semua tujuan dan nilai yang telah ditetapkan oleh organisasi. Anggota yang memiliki komitmen kuat yaitu mereka yang yang paling kecil kemungkinanya untuk meninggal organisasi (Allen & Meyer, 1990).

Allen dan Meyer (1990), berpendapat ada tiga aspek yang mampu mempengaruhi komitmen organisasi antaranya affective commitment yaitu hubungan emosional antara anggota dan organisasi, continuance commitment

yaitu anggota dapat bertahan di oraganisasi karena ingin mendapatkan kebutuhan yang sesuai dengan dirinya dan mendapatkan hasil sesuai kinerjanya. Normative

commitment yaitu kewajiban individu untuk mengikuti kegiatan di organisasi dan

bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

Sedangkan menurut Edison,Anwar, dan Komariyah (2017), ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi komitmen berorganisasi. Faktor Logis, Faktor Lingkungan, Faktor Harapan, dan Faktor Ikatan emosional. Anggota dapat bertahan di organisasi dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor ikatan emosinoal. Dimana faktor lingkungan yaitu sumber utama anggota dapat mengenal anggota lain dan memulai untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Kemudian faktor ikatan emosional, terdapat sebuah hubungan yang erat antar anggota yang membuat anggota lebih nyaman berada di organisasi. Dari beberapa faktor tersebut dapat dikatakan bahwa, setiap anggota dapat bertahan lama di organisasi bermula dari dukungan anggota lain yang ada didalam organisasi tersebut.

Sedangkan dukungan sosial yaitu sesuatu hal yang dirasakan oleh anggota yang melalui proses komunikasi dan interaksi terbentuk dari jejaring sosial kemudian bergantung pada jenis hubungan seperti hubungan antar keluarga dan hubungan sosial (Kharismawati dan Dewi, 2016). Riset yang dilakukan Ariani (2015) dukungan sosial dari rekan kerja berada pada posisi paling tinggi. Sedangkan menurut Sarafino dan Smith (2011) dan House (1985) teman, keluarga, pasangan, organisasi, dan masyarakat adalah sumber dari dukungan seseorang. Dari dukungan mereka seseorang akan merasakan kenyamanan, dapat membantu apabila ada kesulitan, dan dapat memperkuat seseorang untuk tetep bertahan.

(8)

4

Dalam riset Celep dan Yilmazturk (2012) peningkatan sebuah dukungan dari organisasi yang dirasakan dapat membuat anggota berkomitmen pada organisasi. Dukungan sosial berasal dari informasi dan nasehat-nasehat yang diberikan orang lain baik verbal maupun non verbal. Kemudian dukungan sosial juga berupa bantuan yang telah diberikan orang lain karena bantuan yang diberikan itu mampu bermanfaat bagi orang orang yang bersangkutan tersebut (Smet, 1994).

Menurut Niven (1994), terdapat beberapa aspek yang mempengaruhi tumbuhnya dukungan sosial yaitu yang pertama dukungan nyata dimana dukungan ini dapat diperoleh seseorang berupa sebuah perhatian yang diberikan secara langsung. Dukungan Penghargaan yaitu dukungan yang mengarahkan seseorang untuk berpresepsi lebih baik terhadap permasalahan yang sedang dihadapi dan berekspresi positif untuk memberikan pengahargaan dan dorongan ide-ide atau perasaan antara individu. Dukungan Emosional , seseorang yang memiliki sebuah masalah akan menganggap bahwa masalah itu berat dan kurang terkontrol emosinya. Sehingga dukungan ini untuk memberikan empati dan perhatian kepada seseorang agar menjadi lebih nyaman dan tentram.

Selain dari dukungan sosial, anggota dapat berkomitmen dalam organisasi dilihat dari efikasi diri. Efikasi diri yaitu yakin dengan kemampuannya sendiri untuk mencapai kompetensi yang diinginkan atau target yang diharapkan. Sehingga dapat mengendalikan kemampuannya tersebut dengan cara-cara yang telah dipertimbangkan dan dapat mempengaruhi kesejahteraannya (Smet,1994; Bandura, 1986; Kreitner dan Kinicki, 2000; Sibuea dan Rustono, 2015). Sesuai dengan riset Chegini, Janati, Jafarabadi, dan Khosravizadeh (2019). dimana efikasi diri mampu menunjukkan sebuah ketrampilan yang dimiliki oleh anggota. Sehingga mereka akan percaya terhadap kemampuannya ketika diberikan sebuah tugas. Apabila anggota sudah mampu berkontribusi di organisasi dengan baik, mereka akan dapat bertahan di organisasi lebih lama.

Bandura (1997) efikasi diri dilihat dalam tiga dimensi yaitu magnitude

yaitu Ketika seseorang kesulitan dalam melakukan tugas maka bepengaruh juga pada cara pelaksanaanya. Komponen ini dapat mempengaruhi cara individu

(9)

5

memilih tingkat kesulitan sesuai dengan kemampuannya. Strength yaitu tingkat kekuatan seseorang dilihat dari keyakinannya. Generality yaitu Berkaitan dengan cangkupan tingkah laku seseorang dilihat dari kemampuannya.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dukungan sosial terhadap komitmen berorganisasi mahasiswa aktivis, apakah ada hubungan antara efikasi diri terhadap komitmen berorganisasi mahasiswa aktivis, dan apakah ada hubungan antara dukungan sosial dan efikasi diri terhadap komitmen berorganisasi mahasiswa aktivis.

Dalam penelitian terdapat sebuah manfaat yaitu untuk peneliti sendiri dapat mengetaui tentang hubungan antara dukungan sosial dan efikasi diri terhadap komitmen organisasi mahasiswa aktivis. Kemudian untuk mahasiswa aktivis sendiri dapat mengetahui bagaimana cara agar dapat bertahan untuk mengikuti kegiatan disebuah organisasi. Sedangkan untuk penelitian selanjutnya dapat digunakan sebagai rujukan apabila tema yang diangkat berhubungan dengan komitmen beroganisasi mahasiswa aktivis.

Dari uraian tersebut dapat diusulkan sebuah hipotesis yaitu ada hubungan positif yang signifikan dukungan sosial terhadap komitmen berorganisasi mahasisawa aktivis, ada hubungan positif yang signifikan efikasi diri terhadap komitmen berorganisasi mahasisawa aktivis. Ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dan efikasi diri terhadap komitmen berorganisasi mahasisawa aktivis.

2. METODE

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Variable dalam penilitian ini terdiri dari variable independent (X1) yaitu dukungan sosial, dan variable

independent (X2) yaitu efikasi diri. Sedangkan untuk variable dependent (Y) yaitu

komitmen berorganisasi.

Skala komitmen berorganisasi pada penelitian ini diukur berdasarkan aspek-aspek dari Allen dan Meyer (1990) dan dimodifikasi dari Aprilya (2018) yaitu aspek affective commitment, aspek continuance commitment, dan aspek

(10)

6

Skala dukungan sosial pada penelitian ini diukur berdasarkan aspek-aspek dari Niven (1994) dan dimodifikasi dari Sa’diyah (2018) yaitu aspek dukungan nyata, aspek dukungan emosional dan aspek dukungan penghargaan. Terdapat 25 aitem pada skala ini

Skala Efikasi diri pada penelitian ini diukur berdasarkan aspek-aspek dari Bandura (1997) dan dimodifikasi dari Bernadian (2018) yaitu aspek tingkat kesulitan tugas (magnitude), aspek kekuatan keyakinan (Strength), dan aspek generalitas (generality). Terdapat 25 aitem pada skala ini.

Populasi pada penitilian ini adalah mahasiswa yang sedang aktif mengikuti sebuah organisasi di seluruh Universitas yang ada di Solo Raya. Sehingga dalam penelitian ini menggunakan 130 mahasiswa untuk mewakili dari populasi yang diteliti. Kemudian teknik pengumpulan sampel menggunkan probability simple

random sampling. Teknik pengumpulan data dengan cara memberikan kuesioner

dengan google form yang dibagikan secara online. Didalam kuesioner penelitian ini menggunakan skala likert dengan lima jawaban alternatif yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), Netral (N), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju).

Uji validitas pada penelitian ini dengan expert judgment kemudian untuk uji reliabilitas memakai cronbach alph. Pada penelitian ini uji reliabilitas skala komitmen berorganisasi koefisien reliabilitas cronbach alpha yaitu 0,842, dukungan sosial 0,904 dan efikasi diri 0,879 sehingga dapat dikatakan reliabel.

Analisis data pada penelitian ini untuk menguji hipotesis menggunakan teknik regresi berganda. Sedangkan uji asumsi pada penelitian ini yaitu uji normalitas dan uji linieritas.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil

Setelah dilakukan uji Regresi Berganda, terdapat dua syarat yaitu uji asumsi. Uji asumsi yang pertama yaitu uji normalitas, pada variabel komitmen berorganisasi dilihat dari one-sample kolmogrov-smirnov test Asymp. Sig. (2-tailed) memiliki

nilai 0,142 > 0,05 sehingga persebaran data variabel komitmen organisasi dapat

(11)

7

kolmogrov-smirnov test Asymp. Sig. (2-tailed) memiliki nilai 0,669 > 0,05

sehingga persebaran data variabel dukungan sosial dapat dikatakan normal dan variabel efikasi diri dilihat dari one-sample kolmogrov-smirnov test Asymp. Sig.

(2-tailed) memiliki nilai 0,256 > 0,05 sehingga persebaran data variabel efikasi

diri dapat dikatakan normal.

Uji asumsi kedua yaitu uji linieritas antara variabel dukungan sosial dan variabel komitmen berorganisasi, dilihat dari anova table diperoleh nilai (F) 242.553 linearity sig sebesar 0,000 < 0,05 dan deviation from linearity 0,082 >

0,05 karena salah satu memenuhi syarat uji linieritas maka dapat dikatakan bahwa

terdapat korelasi linier antara dukungan sosial dan komitmen berorganisasi. Kemudian variabel efikasi diri dan variabel komitmen berorganisasi, dilihat dari

anova table diperoleh nilai (F) 92.281 linearity sig sebesar 0,000 < 0,05 dan

deviation from linearity 0,917 > 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat

korelasi linier antara efikasi diri dan komitmen organisasi.

Setelah dilakukan uji asumsi terbukti bahwa uji normalitas dapat dikatakan normal dan uji linieritas dapat dikatakan linier, sehingga pada penelitian ini uji analisis menggunakan teknik regresi berganda untuk menguji kebenaran hipotesis. Pada hasil analisis variabel dukungan sosial dengan variabel komitmen organisasi dilihat dari nilai korelasi (r) = 0,791 dengan Sig (1-Tailed) 0,000 <

0,05 yang dapat dikatakan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara

dukungan sosial terhadap komitmen berorganisasi. Kemudian untuk variabel efikasi diri dengan variabel komitmen organisasi dilihat dari nilai korelasi (r)=

0,665 dengan Sig (1-Tailed) 0,000<0,05 yang dapat dikatakan bahwa ada

hubungan positif yang signifikan antara efikasi diri terhadap komitmen berorganisasi. Adapun hasil analisis variabel dukungan sosial dan efikasi diri dengan komitmen berorganisasi dilihat dari nilai Anova Regression, dengan nilai (F)= 130.325 dengan Sig 0,000<0,05 yang dapat dikatakan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dan efikasi diri terhadap komitmen berorganisasi.

Terdapat sumbangan efektif untuk melihat seberapa besar hubungan antara dukungan sosial dan efikasi diri terhadap komitmen berorganisasi, berdasarkan

(12)

8

koefisien R2 (R Square) = 67,2%, sehingga dapat dikatakan bahwa sumbangan variabel bebas pada penelitian ini adala 67,2% dengan rincian dukungan sosial 48,8% kemudian efikasi diri 18,4% dan terdapat 30,4% yang dipengaruhi oleh variabel lain.

3.2 Pembahasan

Setelah dilakukan uji hipotesis dapat dikatakan bahwa hasil hipotesis sesuai seperti hipotesis peneliti yaitu ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial terhadap komitmen berorganisasi mahasiswa aktivis dilihat dari nilai korelasi (r) = 0,791 dengan Sig (1-Tailed) 0,000 < 0,05. Hal tersebut sesuai dengan penelitian terdahulu yaitu ketika anggota mendapatkan dukungan dari pengawas organisasi atau pengurus dan anggota lain, kepercayaan mereka terhadap organisasi akan meningkat. Anggota pun akan lebih berperilaku baik dan selalu mengerjakan tugas yang diberikan, sehingga ia dapat berkomitmen di organisasi (Yang dkk, 2019).

Penelitian Asih dan Dewi (2017) menyatakan komitmen berorganisasi ada hubungannya dengan efikasi diri. Sehingga dapat dikatakan bahwa tingginya efikasi diri diikuti dengan meningkatnya komitmen para anggota organisasi. Hal ini sesuai dengan penelitian ini yaitu ada hubungan positif yang signifikan antara efikasi diri terhadap komitmen berorganisasi dilihat dari nilai korelasi (r)= 0,665

dengan Sig (1-Tailed) 0,000<0,05. Dalam penelitian Chegina dkk. (2019) juga mengatakan bahwa ada hubungannya yang baik antara efikasi diri dengan komitmen organisasi. Dimana efikasi diri tidak hanya mampu sebuah ketrampilan, anggota juga mampu percaya terhadap kemampuan mereka ketika diberikan sebuah tugas.

Sumbangan efektif untuk hubungan variabel dukungan sosial dan variabel efikasi diri terhadap variabel komitmen berorganisasi, berdasarkan koefisien R2 = 67,2%, sehingga dapat dikatakan bahwa sumbangan variabel bebas pada penelitian ini adala 67,2% dengan rincian dukungan sosial 48,8% kemudian efikasi diri 18,4% dan terdapat 30,4% yang dipengaruhi oleh variabel lain. Hal ini sesuai dengan penelitian Celep dan Yilmazturk (2012) peningkatan sebuah dukungan dari organisasi yang dirasakan dapat membuat anggota berkomitmen

(13)

9

pada organisasi. Kemudian Streers (1997) mengatakan bahwa anggota yang memiliki komitmen tinggi pada organisasi cenderung memiliki kinerja yang baik. Efikasi diri berpengaruh sangat signifikan pada kinerja individu disuatu organisasi (Kimberly, Prakoso, dan Efrata, 2019).

Hal ini juga sesuai dengan penelitian Suseno dan Sugiyanto (2010) yang mengatakan bahwa ada hal yang lain dapat mempengaruhi komitmen organisasi yaitu motivasi kerja adalah salah satu faktor yang mampu mengetahui seberapa besar komitmen seseorang terhadap organisasi.Selain itu faktor lain yang dapat dilihat untuk meningkatkan komitmen beroragnisasi yaitu karakteristik pribadi dimana kapasitas kemampuan, kondisi potensi , dan kemapuan seorang anggota sesuai dengan kebutuhan kerja.

4. PENUTUP

4.1 Kelemahan penelitian

Pada penelitian ini ada beberapa kelemahan yaitu yang pertama ada beberapa responden yang tidak sesuai kriteria sehingga data yang sudah ada tidak bisa digunakan. Selanjutnya yang kedua pengambilan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner sehingga tidak dapat mengungkap pendapat responden yang sebenarnya, karena terkadang setiap responden memiliki pemikiran yang berbeda. Lalu yang terakhir pada saat pengambilan data penelitian ini menggunakan google form sehingga tidak dapat melihat secara langsung responden mengisi kuesioner dan tidak tahu apakah responden mengisi dengan jujur atau tidak.

4.2 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan, diketahui bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan komiten berorganisasi mahasiswa aktivis. ada hubungan positif yang sangat signifikan antara efikasi diri dengan komiten berorganisasi mahasiswa aktivis, dan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial dan efikasi diri dengan komiten berorganisasi mahasiswa aktivis. Sehingga dapat dikatakan bahwa uji hipotesis pada penelitian ini diterima. Hasil analisis sumbangan efektif

(14)

10

hubungan variabel dukungan sosial dan variabel efikasi diri terhadap variabel komitmen berorganisasi, berdasarkan koefisien R2 = 67,2%, sehingga dapat dikatakan bahwa sumbangan variabel bebas pada penelitian ini adala 67,2% dengan rincian dukungan sosial 48,8% kemudian efikasi diri 18,4% dan terdapat 30,4% yang dipengaruhi oleh variabel lain yaitu motivasi kerja, karakteristik pribadi dimana kapasitas kemampuan, kondisi potensi , dan kemapuan seorang anggota sesuai dengan kebutuhan kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Allen, N., & Meyer, J. (1990). The Measurement and Antecedents of Affective, Continuance and Normative Commitment to the Organization. Journal of

Occupational Psychology, 63, 1-18.

Ardi, R., & Sudarma, K. (2015). Pengaruh Perssepsi Dukungan dan Keadilan Organisasi Terhadap Organizational Citizenship Behavior Dengan Komitmen Organisasional Sebagai Variable Intervening. Management

Analysis Journal, 4, 142-152.

Ariani, D. (2015). Hubungan Antara Dukungan Sosial Rekan Kerja dan Komitmen Karier Pada Guru SMA Di Kota Salatiga. Jurnal Psikologi

Undip, 14, 111-117.

Asih, G., & Dewi, R. (2017). Komitmen Karyawan Ditinjau dari Self Efficacy dan Persepsi Dukungan Organisasi di CV. Wahyu Jaya Semarang. Jurnal

Dinamika Sosial Budaya, 19, 35-39.

Bandura , A. (1997). Self Efficacy : The Exercise of Control. America: W.H Freeman and Company.

Bandura, A. (1986). From Thought to Actoin: Mechanisms of Personal Agency.

New Zealand Journal of Psychology, 15, 1-17.

Celep, C., & Yilmazturk, O. (2012). The Relationship Among Organizational Trust, Multidimensional Organizational Commitment and Perceived Organizational Support in Educational Organizations. Procedia-Social and

Behavioral Sciences, 46, 5763-5776.

Chegini, Z., Janati, A., Jafarabadi, M., & Khosravizadeh, O. (2019). Organizational Commitment, Job Satisfaction, Organizational Justice and Self Efficacy Among Nurses. Journal of Nursing Practice Today, 6, 86-93.

Edison, E., Anwar, Y., & Komariyah, I. (2017). Manajemen Sumber Daya

(15)

11

House, J. (1985). Social Support and Social Structure. Sociological Forum, 2, 135-146.

Kharismawati, D., & Dewi, I. (2016). Pengaruh Komitmen Organisasional, Dukungan Sosial, dan Iklim Etika Terhadap Turnover Intention. E-Jurnal

Manajemen Unud, 5, 1368-1398.

Kimberly, J., Prakoso, D., & Efratae, T. (2019). Peran Individu Innovation Capability, Motivasi Instrinsik, dan Self Efficacy Terhadap Kinerja Individu Dalam Organisasi Mahasiswa. Media Mahardika, 17, 231-243. Kreitner, R., & Kinicki, A. (2000). Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Salemba

Emban Patria.

Luthans, F. (2006). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi.

Niven , N. (1994). Psikologi Kesehatan : Pengantar Untuk Perawatan dan

Profesional Kesehatan Lain. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Nurandini, A., & Lataruva, E. (2014). Analisis Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Pegawai Perum PERUMNAS Jakarta). Studi Manajemen dan Organisasi, 11, 78-91.

Porter, L., Crampon, W., & Smith, F. (1972). Organizational Commitmen and Managerial Turnover: A Longitudinal Study. NTIS National Technical

Informational Service U.S Departement of Commerce, 1-23..

Sarafino, E., & Smith, T. (2011). Health Psychology Biopsychosocial

Interactions. America: United States of America.

Sibuea, A., & Rustono, A. (2015). Pengaruh Budaya Organisasi dan Self Efficacy Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten. E-Proceeding of Management, 2, 2346-2352.

Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasindo.

Streers, R. (1997). Antecendents and Outcomes of Organizational Commitment.

Administrative Science Quarterly, 22, 46-56.

Suseno, M., & Sugiyanto. (2010). Pengaruh Dukungan Sosial dan Kepemimpinan Transformasi Terhadap Komitmen Organisasi dengan Mediator Motivasi Kerja. Jurnal Psikologi, 37, 94-109.

Yang, T., Ma, T., Liu, P., Chen, Q., Guo, Y., Zhang, S., & Deng, J. (2019). Perceived Social Support and Presenteeism Among Healthcare Workers in China: The Mediating Role of Organizational Commitment.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang di susun untuk mengetahui pengaruh produk, harga, lokasi, dan kualitas pelayanan terhadap keputusan

Berdasarkan hasil observasi dan dilakukan analisis data maka diperoleh data bahwa kemampuan menyimak pada anak masih dalam kriteria yang belum muncul dengan 15

Berdasarkan analisis tersebut dapat dijelaskan bahwa penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara power otot lengan dan bahu dengan

diperoleh p=0,399 yang berarti tidak ada hubungan antara beban kerja fisik dengan kebugaran jasmani pada karyawan konstruksi Jasmani. karyawan

pengembangan perusahaan, dan hal tersebut di buktikan dengan sudah adanya website dan aplikasi aplikasi pendukung yang di pergunakan oleh perusahaan ini, namun

1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas maka tujuan penelitian ini antara lain sebagai berikut: Mengetahui apakah Profitabilitas, Laverage,

Dalam orchitis bakteri, sebagian besar kasus berhubungan dengan epididimitis (epididymo-orchitis), dan mereka terjadi pada laki-laki yang aktif secara seksual lebih tua dari 15

Respon pengunjung objek daya tarik wisata religi menara kudus dan makam sunan kudus perspektif sapta pesona, dilihat dari 10 responden yang saya teliti, dari