• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Ex-Ante Pada Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Kota Waringin Barat Tahun 2013-2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Evaluasi Ex-Ante Pada Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Kota Waringin Barat Tahun 2013-2015"

Copied!
240
0
0

Teks penuh

(1)43406.pdf. TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM) EVALUASI EX-ANTE PADA PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN DAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013-2015. --... .., -~. ~. UNIVERSITAS TERBUKA. T APM diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Magister limn Administrasi Bidang Minat Administrasi Publik. Disusun Oleh : DIDIIRAWAN NIM.500645229. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA 2018. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(2) 43406.pdf. KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS TERBUKA -PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK. JL Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan 15418 Telp. 021. 7415050, Fax. 021. 7415588. PERNYATAAN TAPM yang berjudul" EVALUASI EX-ANTE PADA PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPA TEN KOTAW ARINGIN BARAT TAHUN 2013-2015". adaiah hasii karya saya sendiri, dan seiuruh sumber yang dikuiip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila di kemudian hari temyata ditemukan adanya penjiplakan (plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi akademik. Palangka Raya, Maret 2018 V ::ino MPT'yatakan. ~. ~w ~~ AEF9747911~~ •. ~AH.. Didi" lrawan, S.Kom NIM.500645229. iii Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(3) 43406.pdf. ABSTRAK EVALUASI EX-ANTE PADA PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KOTAW ARIN GIN BARAT TAHUN 2013-2015 Didi Irawan, S. Korn Lautanasa@gmail.com Program pasca Sarjana Universitas Terbuka Penelitian yang dilaksanakan ini bertujuan untuk mendeskripsi dan menganalisis proses penyusunan APBD berbasis kinerja di Kabupaten Kotawaringin Barat serta mengidentifikasi faktor pendukung dan faktor penghambatnya. Dengan obyek penelitian proses penyusunan hingga penetapan APBD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriftif dengan modei evaluasi CIPP dan anaiisis data diarahkan untuk: menjawab rumusan masalah, dan tidak menguji hipotesis. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan para pelaku yang terlibat langsung dalam proses penyusunan hingga penetapan APBD, Pengamatan dilakukan dengan mengamati dan mencatat fenomena-fenomena yang terjadi pada obyek penelitian, dan dokumentasi terhadap dokumen yang relefan dan terkait. Setelah data terkumpul direduksi, kemudian dilakukan penyajian data, yang selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan a.tau verifikasi. Hasil penelitian pada proses penyusunan APBD berbasis kinerja menunjukkan bahwa (i) Penyusunan anggaran identik dengan anggaran inkremental (incremental budgeting) (ii) Dokumen perencanaan tidak menjadi dasar acuan dalam proses Penganggaran (iii) Defisit Pada APBD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013, APBD Tahun 2014, dan APBD Tahun 2015 merupakan defisit yang negatif, defisit yang memproyeksikan adanya SILPA (iv) Defisit APBD Kabupaten Kotawaringin Ba.rat Tahun 2013 yang sebesar 13,02 persen dari prakiraan pendapatan melampaui batas maksimal defisit yang ditetapkan Permenkeu No.137/PMK.07/2012 yaitu sebesar 6 persen dari prakiraan pendapatan Tahun anggaran 2013. Scdangkan faktor pcndukung pcnyusunan APBD berbasis kinerja adalah (i) Tersedianya Sistem Rencana Pembangunan Daerah dan Sistem Informasi Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (ii) Mengikutsertakan aparatur mengikuti pendidikan, latihan, dan bimbingan teknis. Adapun faktor penghambat penyusunan APBD berbasis kinerja adalah (i) Mutasi aparatur (ii) Sumberdaya manusia yang memahami anggaran berbasis kinerja masih terbatas jumlahnya baik dari segi kuantitas maupun kualitas (iii) Proses penyusunan anggaran belum mempergunakan Analisis Standar Belanja (ASB) (iv) Keterlambatan penyusunan Dokumen KUA-PPAS dan penetapan Dokumen APBD tidak sesuai dengan prinsip penyusunan anggaran yaitu Tepat waktu.. Kata kunci:. Model evaluasi CIPP, APBD. Anggaran Berbasis Kinerja. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(4) 43406.pdf. ABSTRACT EX-ANTE EVALUATION IN THE PROCESS OF BUDGETING OF REVENUE AND REGIONAL EXPENDITURES OF WEST KOTAWARINGIN DISTRICT YEAR 2013-2015. Didi Irawan, S. Korn Lautanasa@gmail.com Graduate Studies Program Universitas Terbuka This study aims to describe and analyze the process of performance-based APBD fonnulation in West Kotawaringin district and identify the supporting factors and inhibiting factors. With the object of research process of arrangement until determination of West Kotawaringin Regency Budget Year 2013-2015. This study used a qualitative descriptive approach with CIPP evaluation model and data analysis directed to answer the problem fonnuiation, and did not test the hypothesis. Data collection techniques used in this study are interviews, observations, and documentation. After the data collected is reduced, then the data is presented, which is then done withdrawal or verification. The results of the research on the performance-based budgeting process show that (i) Budget preparation is identical to incremental budgeting (ii) The planning document is not the basis of reference in the Budgeting process (iii) Deficit in APBD ofKotawaringin Barat in 2013, APBD 2014 , and APBD 2015 is a negative deficit, a deficit that projects the existence of SILPA (iv) The deficit of West Kotawaringin Regency's APBD in 2013of13.02 percent of the revenue forecast exceeds the maximum limit of deficit set by Permenkeu No.137 I PMK.07 I 2012 by 6 percent of the revenue forecast for Fiscal Year 2013. The supporting factors for performance-based APBD formulation are (i) Availability of Regional Development Plan System and Information System of Regional Budget and Income (ii) Including apparatus following education, training and technical guidance. In terms of quantity and quality (iii) the process of preparing the budget has not used the Expenditure Analysis Standard (ASB) (iv) Delay in the budget based on performance is (i) Mutation of apparatus (ii) the preparation of KUA-PPAS Docwnents and the determination of APBD Docwnents are not in accordance with the principles of budget preparation that is timely.. Keywords : CIPP evaluation model, APBD, Performance Based Budget. 11. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(5) 43406.pdf. LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM). Judul TAPM. Penyusun TAPM Nama NIM UPBJJ Program Study Hari I Tanggal. : EvaJuasi Ex-Ante Pada Proses Penyusunan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahon 2013-2015. : Didi Irawan S. Kom : 500645229 : Palangka Raya : Magister Administrasi Publik : Rabu, 18 Oktober 2017 Menyetujui :. Pembimbing II. Pembimbing I. • Dr. Holten St , M. Pd P. 19581221 198303 1 008. Dr. Syamsuri, M.Si NIP. 19790521 200604 1 014. Dr. Roy Valiant Salomo, M.Soc.Sc. NIP. 195703021988071001. Mengetahui:. Ketua Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ,...:A)i~khif' -..:_ Program Magister Administrasi Publik /~/,, PI:ogfa.m PascitsaDana. /~r~ c.. r ~·~·!~,:· · ~- -~ .:..:~~- --~ ;f'. ,.. ·. / / .'-'---. -0_,~,J..~~odo~ Bawono lrianto, M. Si. DR. Darmanto, M.Ed NIP. 19591027 198603 1 003. .. IV Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. ~'.. NIP.-l95812J6198601 1009 ......... ~:.:;.;. -. ~~-­.

(6) 43406.pdf. .. UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAMPASCASARJANA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK PENGESAHAN. NAMA NIM PROGRAM STUDI JUDUL TAPM. Didi Irawan S. Kom 500645229 Magister Administrasi Publik Evaluasi Ex-Ante Pada Proses Penyusunan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Kotawarfngfn Barat Ta.bun 2013-2015. Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program Magister (TAPM) Program Studi Administrasi Publik Program Pascasarjana Universitas Terbuka pada: Hariffanggal : Rabu I 18 Oktober 2017 : 08.00-Selesai W a kt u Dan telah dinyatakan LULUS I TIQAK lslJisUg. Panftia Penguji T APM. Ketua Komisi Penguji : DR. Darman.to, M.Ed.. Penguji Ahli: Dr. Roy Valiant Salomo, M.Soc.Sc. Pembimbing I : Dr. Syamsuri, M.Si. Pembimbing H : Prof. Dr. Bolten Sion, M. Pd. v Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(7) 43406.pdf. KATAPENGANTAR. Alhamdulillah, segala puji milik Allah SWT atas segala karunia yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Program Magister (TAPM) sebagai persyaratan utama menyelesaikan studi di Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka. Proses penulisan TAPM ini merupakan sebuah proses panjang, tidak mungkin bisa terlaksana tanpa bantuan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka, Kepala UPBJJ UT Palangka Raya selaku penyelenggara Program Pasca Sarjana yang telah memberikan kesempatan kepada penulis mengikuti studi pada Ilmu. Administrasi Bidang Minat. Administrasi Publik. Dalam kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Dr. Roy Valiant Salomo, M.Soc.Sc selaku Penguji Ahli yang telah memberikan masukan yang inspiratif, Prof Dr. Holten Sion, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah menyediakan waktunya serta atas saran-saran yang mencerahkan, Dr. Syamsuri, M.Si selaku pembimbing I yang tidak bosannya dengan penuh kesabaran telah membantu memberi masukan dan membimbing penulis dalam menyempurnakan Penelitian TAPM ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Pemerintahan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat beserta jajarannya yang telah memberikan izin kepada penulis melakukan penelitian dan memberikan kemudahan kepada mendapatkan data sebagai bahan dalam penelitian ini.. Vl. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. penulis untuk.

(8) 43406.pdf. Keluarga sebagai sumber motivasi dan inspirasi terbesar,. dalam. kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang terhingga kepada kedua orang tua, adik. .. yang selalu mengiringi dengan doa disetiap perjalanan dan langkah, Istri (Rr. Ratna Dewi) dan anak (Zaydan Rahman Irawan) yang dengan penuh cinta dan sayang selalu mendukung dan menjadi penyeimbang tanpa pernah lelah. Pak Hudi dan Ibu Stefany di UPPBJ-UT Palangkaraya, Mas Sigit, serta Temanteman Letting IV MAP-UT Pangkalan Bun, Terima Kasih. Teman-teman Diklat Fungsional. Perencana. Pertama. Universitas. Padjajaran. Bandung. Tahun. 2016 .. terima kasih atas support dan kebersamaannya. Kelompok kerja II Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2017, Agung Kristiyanto, ST, Dadang Tri Prasetyo, SE .. sebagai sebuah TIM dengan segala getir pahitnya, semoga menjadi sebuah pengalaman dan pembelajaran berharga untuk kita dimasa-masa mendatang. Spesial dedicated to Ibu Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kotawaringin Barat Ir. Krisbudi Hastuti Hargono .. sebagai Ibu, Teman, Rival, dan Sahabat..Terima Kasih telah memberikan kesempatan untuk berusaha lebih baik.. pokoknya kita bangetlah. Selain itu, masih banyak pihak yang mendukung dan berkontribusi atas penyusunan TAPM ini yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih untuk semuanya. Tak ada yang sempurna, Penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan dalam TAPM ini. Kritik dan saran konstruktif selalu penulis harapkan untuk penyempumaan karya ini. Palangkaraya,. Penulis. vu Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. Maret 2018.

(9) 43406.pdf. KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSIT AS TERBUKA PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK. JI. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan 15418 Telp.021.7415050,Fax.021.741558 BIODATA. Nama. Didi Irawan, S. Korn. :N1M. 500645229. Program Studi. Administrasi Publik. Tempat dan Tanggal Lahir. Teluk Bogam. 16 Agustus 1983. Riwayat Pendidikan. I. Lulus Sekolah Dasar Negeri Teluk Bogam I Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah pada Tahun 1996. 2. Lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Swasta PGRI I Pangkalan Bun Kotawaringin Barat Provinsi Kalimanta.11 Tengah pada Tahun 1999. 3. Lulus Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) I Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah pada Tahun 2002. 4. Lulus dari Universitas Semarang (USM), Semarang Provinsi Jawa Tengah pada Tahun2009. 1. Tahun 2010 s/d 2011 Calon Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Koperasi, UMKM dan Pasar Kabupaten Kotawaringin Barat. 2. Tahun 2012 s/d Mei 2017. Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kotawaringin Barat. 3. Per 1 Juni 2017, Fungsional Perencana Pertama Pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecll dan Menengah Kabupaten Kotawaringin Barat. Riwayat Pekerjaan. vm Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(10) 43406.pdf. Alam.at Tetap. JI. Pasir Panjang Perum Bumi Palapa Indah Rt.. No. Telp. I HP.. 09 Desa Pasir Panjang Kee. Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat. 085248907200.. Palangkaraya,. Maret 2018. Didi Irawan. S. Korn NIM. 500645229. IX Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(11) 43406.pdf. DAFTARISI. Abstrak ................................................................................................................. i Halaman Pemyataan Bebas Plagiasi .................................................................. iii Lembar Persetujuan ........................................................................................... iv Lem bar Pengesahan ............................................................................................ v Kata Pengantar ................................................................................................... vi Riwayat Hidup ................................................................................................. viii Daftar Isi ............................................................................................................. x Daftar Gambar .................................................................................................. xii Daftar Tabet ..................................................................................................... xiii. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masai ah .............................................................. 1 B. Perumusan Masalah ................................................................... 11 C. Tujuan Penelitian....................................................................... 11 D. Kegunaan Penelitian .................................................................. 12. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ............................................................................... 13 1. Evaluasi ................................................................................ 13 2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah .......................... 25 3. Perkembangan Sistem Penganggaran ................................... 54 4. Anggaran Berbasis Kinerja ................................................... 64 5. Teori Pilihan Publik dalam Penganggaran Daerah ............... 95 B. Penelitian Terdahulu ............................................................... 104. C. Kerangka Berpikir ................................................................... 106 D. Konsep Operasional ................................................................ 107. BAB ID METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ..................................................................... 109 B. Sum.her Informasi dan Pemilihan Informan ............................ 109. 1. Sumber Informasi ............................................................... 109 2. Pemilihan Informan ............................................................ 112 C. Instrumen Penelitian ................................................................ 112. x Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(12) 43406.pdf. D. Prosedur Pengumpulan Data ................................................... 113 E.. Keabsahan Data ....................................................................... 115. F.. Metode Analisis Data .............................................................. 117. BAB IV BASIL DAN PEMBAHASAN. A. Deskrifsi Objek Penelitian ...................................................... 119 . . · · "f..................................... 1 ·9 1. Letak G eografiis da n A.anumstran l 2. Kependudukan .................................................................... 120 3. Potensi Pengembangan Wilayah ........................................ 121 4. Profil Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015 ............. 123. B. Proses Penyusunan APBD di Kabupaten Kotawaringin Barat ........................................................................................ 132 C. Evaluasi Modei CiPP .............................................................. 135. 1. Evaluasi Context (Konteks) ................................................ 135 2. Evaluasi Input (Masukan) ................................................... 139 3. Evaluasi Process (Proses) ................................................... 157 D. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat ........................... 175 1. Faktor Pendukung ............................................................... 176 2. Faktor Penghambat.. ........................................................... 176 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .............................................................................. 178 B.. Saran ........................................................................................ 180. C. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 181 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 182 LAMPIRAN 1. Matrix Evaluasi Model CIPP. LAMPIRAN 2. Ringkasan APBD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 20132015. LAMPIRAN3. Daftar Informan. LAMPIRAN4. Daftar Pertanyaan Wawancara. LAMPIRAN5. Petikan Wawancara. LAt\1PIRAN 6. Fhoto Dokumentasi. LAMPIRAN7. Surat Deputi Bidang Reformasi Birokrasi Aparatur dan pengawasan, Kemenpan-RB. Xl Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. Akuntabilitas.

(13) 43406.pdf. DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1. Penyusunan APBD .................................................................... 45. Gambar 2.2. Pola Penetapan Indikator Kinerja Daerah ................................. 79. Gambar 2.3. Kerangka Pengukuran Kinerja .................................................. 82. Gambar 2.4. Kerangka Berpikir Penelitian .................................................. 106. Gambar 3.1. Model analisis data .................................................................. 118. Gambar 4 .1. Peta Sebaran Penggunaan Lahan di Kabupaten Kotawaringin Barat ........................................................................................ 122. Gambar 4.2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015 ................................... 126. Gambar 4.3. Komposisi Belartja Langsung dan Tidak Langsung APBD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015 ...... 126. Gambar 4.4. Akumulasi Persentase Objek Belanja APBD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015 ................. 128. Gambar 4.5. Rasio Kemandirian Keuangan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015 .................................... 129. Gambar 4.6. Akumulasi Persentase Objek Pendapatan APBD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015 .................................... 130. Gambar 4. 7. Defisit Anggaran pada APBD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015 ........................................................... 131. Gambar 4.8. Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat .................................. 145. Gambar 4.9. Sistem Informasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat .................................. 148. XU Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(14) 43406.pdf. DAFfAR TABEL. Tabel. 1.1. Hasil Evaluasi Sakip Kotawaringin Barat oleh Kemenpan-RB .. 8. Tabel. 2.1. Strul1:ur Pendapatan Asli Daerah berdasarkan Permendagri 13 Tahun 2006 dan Stanclar Akuntasi Pemerintah (SAP) PP 71Tahun2010 ..................................................................... 29. Tabel. 2.2. Tahapan clan Jadwal Penyusunan APBD .................................. 44. Tabel. 2.3. Penelitian Terclahulu ............................................................... 106. Tabel. 2.4. Definisi Operasional.. .............................................................. 108. Tabel. 3.1. Instrumen Penelitian ................................................................ 113. Tabel. 4.1. Luas Kabupaten Kotawaringin Barat Menurut Kecamatan .... 120. Tabel. 4.2. Jumlah Penduduk clan Rata-rata Pertumbuhan Penduduk Kotawaringin Barat Menurut Kecamatan, Tahun 2013 - 2015 ................................................................. 121. Tabel. 4.3. Penggunaan Laban di Kabupaten Kotawaringin Barat ........... 122. Tabel. 4.4. Indikator Kinerja Dinas Koperasi, UMKM clan Pasar Tahun 2013-2015 .................................................................... 153. Tabel. 4.5. Indikator Kinerja Dinas Koperasi. UMKM dan Pasar Tahun 2013 .............................................................................. 154. Tabel. 4.6. Target Kinerja Dinas Koperasi, UMKM dan Pasar Tahun 2013-2015 ..................................................................... 155. Tabel. 4.7. Waktu Penetapan Dokumen KUA-PPAS ............................... 162. Tabel. 4.8. Perbandingan Dokumen RPJMD, Renstra, dan DPA ............. 165. Tabel. 4.9. Konsistensi RAPBD dan APBD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015 ................................... 169. Tabel. 4.10 Defisit APBD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015 .................................................................... 172. Tabel. 4.11 Penerimaan Pinjaman pacla APBD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015 .......................................................... 174. Tabel. 4 .12 Waktu Penetapan Dokumen APBD ....................................... 175. .... Xlll Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(15) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(16) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(17) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(18) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(19) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(20) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(21) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(22) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(23) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(24) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(25) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(26) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(27) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(28) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(29) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(30) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(31) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(32) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(33) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(34) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(35) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(36) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(37) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(38) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(39) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(40) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(41) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(42) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(43) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(44) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(45) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(46) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(47) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(48) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(49) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(50) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(51) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(52) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(53) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(54) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(55) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(56) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(57) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(58) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(59) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(60) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(61) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(62) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(63) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(64) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(65) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(66) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(67) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(68) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(69) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(70) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(71) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(72) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(73) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(74) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(75) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(76) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(77) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(78) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(79) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(80) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(81) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(82) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(83) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(84) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(85) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(86) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(87) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(88) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(89) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(90) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(91) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(92) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(93) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(94) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(95) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(96) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(97) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(98) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(99) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(100) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(101) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(102) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(103) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(104) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(105) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(106) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(107) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(108) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(109) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(110) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(111) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(112) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(113) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(114) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(115) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(116) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(117) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(118) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(119) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(120) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(121) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(122) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(123) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(124) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(125) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(126) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(127) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(128) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(129) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(130) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(131) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(132) 43406.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(133) 43406.pdf. BAB IV BASIL DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Letak Geografis dan Administratif Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan salah satu Kabupaten yang merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Tengah. secara astronomis terletak diantara: I 0 19' sampai dengan 3°. 36'. Lintang. Selatan, 110° 25' sampai dengan 112° 50' Bujur Timur. Terletak diantara tiga Kabupaten tetangga Sukamara. dan. yaitu. Kabupaten. Kabupaten. Seruyan.. Kotawaringin Barat sebesar 7,01. Lamandau, Kabupaten. Luas. wilayah. Kabupaten. persen dari total luas Propinsi. Kalimantan Tengah atau setara dengan 10.759 Km2. Kabupaten Kotawaringin Barat terdiri dari 6 Kecamatan, 13 Kelurahan dan 81 Desa. Kecamatan Kotawaringin Lama memiliki 15 desa, 2 Kelurahan, dan beribukota di Kotawaringin Lama. Kecamatan Arut Selatan memiliki 13 Desa, 7 Kelurahan serta beribukota di Pangkalan Bun. Kecamatan Kumai memiliki 15 Desa, 3 Kelurahan dan beribukota di Kumai. Kecamatan Pangkalan Banteng memiliki 17 Desa dan beribukota di Karang Mulya. Kecamatan Pangkalan Lada memiliki 11 Desa dan beribukota di Pandu Sanjaya. Kecamatan Arut Utara memiliki 10 Desa, 1 Kelurahan dan beribukota di Pangkut.. 119 Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(134) 43406.pdf. 120. 1 2 3 4 5. 6. Tabel 4.1 . . Barat Menurut Kecamatan a upat en Kotawanmnn Luas Kb Luas Persentase Terbadap Kecamatan (KM2) Luas Kabupaten Kotawaringin Lama 11,3 1.218 Arut Selatan 2.400 22,3 Kumai 2.921 27.1 Pangkalan Banteng 1.306 12,1 Pangkalan Lada 229 2J3 2(9 Arut Utara 2.6ss I Jumlah 10.759 100.00 Sumber: Kabupaten Kotawaringin Barat Dalam Angka Tahun 2016. Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: • Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Lamandau • Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa • Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Seruyan • Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sukamara. 2. Kependudukan Jumlah penduduk Kabupaten Kotawaringin Barat berdasarkan proyeksi penduduk Tahun 2015 sebanyak 278.141 jiwa yang terdiri atas 147.292 jiwa penduduk laki- laki dan 130.849 jiwa penduduk perempuan. Kepadatan penduduk di Kabupaten Kotawaringin Barat tahun 2015 sebesar 26 jiwafkm2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga 4 orang. Kepadatan penduduk di keenam kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi. terletak di kecamatan Pangkalan. Lada dengan kepadatan sebesar 142 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Arut Utara sebesar 7 jiwa/Km2. Sementara itu jumlah rumah tangga mengalami pertumbuhan sebesar 2,85 persen dari tahun 2014.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(135) 43406.pdf. 121. Tabel 4.2 Jumlah Penduduk dan Rata-rata Pertumbuhan Penduduk Kotawaringin Barat Menurut Kecamatan Tahun 2013 - 2015. No. Kecamatan. Tahun 2013. Tahun 2014. Tahun 2015. (1). (2). (5). (6). (7). Laju Pertumuhan Penduduk Tahun 20142015 (8). 18.695. 1. Kotawaringin Lama. 18.232. 19.157. 2,47. 2. Arut Selatan. 108.378 111.658 114.952. 2,95. 3. Kumai. 51.056. 52.534. 54.015. 2,82. 4. Pangkalan Banteng. 35.525. 37.231. 38.993. 4,73. 5. Pangkalan Lada. 30.686. 31.589. 32.494. 2,86. 6. ArutUtara. 17.323. 17.922. 18.530. 3,39. 244.900 269.629 278.141. 3,16. Kotawaringin Barat. Sumber Data : Kabupaten Kotawaringin Barat Dalam Angka Tahun 2016. 3. Potensi Pengembangan Wilayah. Penggunaan lab.an merupakan indikator intensitas pemanfaatan ruang. Penggunaan lahan yang kompleks akan menunjukkan intensitas pemanfaatan ruang yang tinggi. Penggunaan tanah/lahan dapat pula digunakan sebagai bahan untuk melihat tingkat kerusakan lingkungan. Di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat penggunaan tanah/lahan masih didominasi oleh corak alamiah yaitu berupa hutan.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. Penggunaan.

(136) 43406.pdf. 122. tanah/lahan didominasi oleh perkebunan rakyat, perkebunan besar, sawah, ladang I tegalan, kebun campur, permukiman dan lain-lain, sebagaimana terlihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Penggunaan Laban di Kabupaten Kotawaringin Barat No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.. % Luas (Ha) Jenis Pen21mnaan Lahan 513.917,11 52,11 Rutan Lebat Ladang/Tegalan 3,61 35.635,55 1,14 11.258,62 Perairan Alang-Alang 3,44 33.968,94 4,74 46.722,67 Semak 16,96 Rutan Belukar 167.255,64 0,83 Kebun Sejenis 8.201,72 1,32 Pemukiman/.Kampung 13.042,39 5,57 Kebun Campuran 54.984,28 10,27 Perkebunan Besar 101.299,57 100,00 Jumlah 986.286,49 Sumber : RKPD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2014. Gambar4.1 Peta Sebaran Penggunaan Laban di Kabupaten Kotawaringin Barat. ·---- ·-. Sumber: RKPD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2014. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(137) 43406.pdf. 123. Jenis lahan/tanah pacla suatu kawasan wilayah sangat berpengaruh terhadap pengalokasian lahan yang dialokasikan penggunaannya oleh Pemerintah Daerah setempat clalam pengembangan pembangunan kawasan tersebut seperti pertanian, perkebunan, kehutanan clan perumahan. Aclapun jenis tanah/lahan yang terclapat di wilayah Kecamatan Kumai meliputi : lotosal, komplek podsolik merah kuning - podsol, laterik, alluvial, regosol podsol, organosal serta danau atau rawa - rawa. Berdasarkan deskripsi karakteristik wilayah, dapat diidentifikasi wilayah yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan budiclaya seperti perikanan, pertanian, pariwisata, industri, pertambangan clan lain-lain dengan berpedoman pacla rencana tata ruang wilayah.. 4. Profil Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) .Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015. Anggaran Penclapatan clan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan dokumen anggaran tahunan yang merupakan penjabaran clari dokumen perencanaan yang terdiri clari Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan Dokumen perencanaan yang mengikuti Periode jabatan Kepala Daerah. yang disahkan. berclasarkan Peraturan Daerah Kabupaten. Kotawaringin Barat Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Pembangunan Jangka. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(138) 43406.pdf. 124. Menengah Daerah Tahun 2012-2016. Dalam RPJMD ini terdapat Visi Misi Kabupaten Kotawaringin Barat yang menggambarkan arah dan tujuan pembangunan yang ingin dicapai Pemerintah Daerah dalam priode 5 tahun. Visi pembangunan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2012-2016 yaitu "Terwujudnya Kabupaten Kotawaringin Barat yang Sejahtera, Berkeadilan dan Jaya". Pada visi mengandung makna, bahwa: a. Kesejahteraan Rakyat Terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat, melalui pembangunan ekonomi yang berlandaskan pada keunggulan daya saing, kekayaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan budaya bangsa. Tujuan penting ini dikelola melalui kemajuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. b. Keadilan. Terwujudnya pembangunan yang adil dan merata, yang dilakukan oleh seluruh masyarakat secara aktif, yang hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia c. Jaya Terwujudnya kemajuan daerah dalam segala bidang pembangunan yang demokratis, berbudaya, bermartabat dan menjunjung tinggi kebebasan yang bertanggung jawab serta hak asasi manusia. Sedangkan. Misi. Kabupaten. Kotawaringin. Barat. adalah. melanjutkan pembangunan Kabupaten Kotawaringin Barat sebagai daerah. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(139) 43406.pdf. 125. pengembangan pembangunan, Memperkuat dimensi keadilan disemua bidang, dan misi terakhir yaitu Menuju kejayaan Kabupaten Kotawaringin Barat. Dalam kurun waktu 3 Tahun terakhir penelitian ini yaitu Tahun 2013-2015, Belanja Daerah pada APBD Kabupaten Kotawaringin Barat (APBD Murni) mengalami peningkatan. Untuk Tahun 2013 belanja daerah sebesar Rp. 918.607.591.000, Tahun 2014 Sebesar Rp. 1.030.418.296.000 atau mengalami peningkatan sebesar 12,17 persen dari Tahun 2013, dan pada Tahun 2015 sebesar Rp. 1.116.680.883.000 mengalami peningkatan sebesar 8,37 persen dari Tahun 2014. Pendapatan 812.814.084.000,. daerah Tahun. pada 2014. Tahun sebesar. 2013 Rp.. sebesar. Rp.. 972.438.819.088. peningkatannya dari Tahun 2013 sebesar 19,64 persen, dari Tahun 2013, dan Pada Tahun 2015 sebesar Rp.. 1.054.371.676.000. mengalami. peningkatan sebesar 8,43 persen dari Tahun 2014. Grafik dan ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD Mumi) Kabupaten Kotawaringin Barat Untuk Tahun 2013-2015 dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini:. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(140) 43406.pdf. 126. Gamhar4.2 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kotawaringin Barat Tahun 2013- 2015. Sum.her: APBD Kahupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015. a. Belanja Daerah Belanja daerah Kabupaten Kotawaringin Barat jika diamati secara um.um, komposisi Belanja langsung dan Tidak langsungnya cenderung positif yang artinya helanja langsungnya masih lehih hesar dihanding belanja tidak langsung, hal ini terlihat pada gambar 4.3 herikut ini : Gamhar4.3 Komposisi Belanja Langsung dan Tidak Langsung APBD Kahupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015. -----. Sum.her : APBD Kahupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(141) 43406.pdf. 127. Jika dipersentasekan dengan total belanja daerah, maka pada Tahun 2013 persentase belanja langsungnya 58,68 persen dan belanja tidak langsungnya 41,32 persen, pada Tahun 2014 persentase belanja langsungnya 61 ,72 persen dan belanja tidak langsungnya 38,28 persen. Sedangkan pada Tahun 2015 terjadi penurunan persentase belanja langsung yaitu 53,93 persen dan belanja tidak langsungnya 46,07 persen. Sedangkan persentase belanja daerah berdasarkan keseluruhan objek belanja yang diakumulasikan sejak Tahun 2013 sampai Tahun 2015, belanja pegawai lebih besar dibanding belanja lainnya. Dimana belanja pegawai persentasenya mencapai 41 persen, kemudian belanja modal 34 persen, dan belanja barang dan jasa sebesar 20 persen, dan belanja. bantuan. keuangan. kepada. provinsi/. kabupaten/kota,. pemerintahan desa dan partai politik sebesar 4 persen. Sedangkan objek belanja lainnya seperti belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa, serta belanja tidak terduga yang diakumulasikan besaran persentasenya tidak terlalu signifikan berada dikisaran 4%. Sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel 4.4 berikut :. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(142) 43406.pdf. 128. Gambar4.4 Akumulasi Persentase Objek Belanja APBD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015 Akulllulasl Persentase Objek Belanja APBD Kabupaten Kotawa1inglo Ba1·at Ta bun 2013- 2015. Belanja Bantu an Keuangan kepada Provinsi/Kabu a ten/Ko ta, Pemerintahan Desa dan Partai Politik. 4%. Sumber : APBD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015. Besaran. persentase. belanja. pegawru. sebagai. belanja. operasional signifikan mempengaruhi komposisi struktur belanja pada APBD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015. Tentunya dibutuhkan perhatian pemerintah daerah terkait hal ini, apalagi di tahun 2015 yang perbandingan belanja langsung dan tidak langsung yang capaiannya sudah berada dikisaran 54 persen berbanding 46 persen. Kenapa demikian, karena semakin tinggi besaran persentase porsi belanja pegawai akan menyebabkan semakin rendahnya kemampuan belanja pemerintah daerah dalam melaksanakan proses pembangunan.. b. Pendapatan Daerah Pendapatan daerah Kabupaten Kotawaringin Barat dari Tahun 20 I 3 sampai Tahun 2015 cenderung meningkat, tetapi dalam peningkatan ini terdapat ketergantungan yang sangat tinggi terhadap. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(143) 43406.pdf. 129. dana transfer dan dana pinjaman (dana pihak ketiga). Dimana pada Tahun. 2013. jumlah. dana transfer +. pinjaman. sebesar Rp.. 762.814.084.000, Tahun 2014 dan 2015 meningkat dengan masingmasingmenjadi sebesarRp. 880.358.169.088 danRp. 965.156.413.000. Tingginya ketergantungan pemerintah terhadap dana transfer + dana pinjaman dapat diketahui dengan mengukur rasio kemandirian keuangan daaerah. Ditunjukkan oleh besamya pendapatan asli daerah dibandingkan dengan pendapatan daerah yang berasal dari sumber lain (pendapatan transfer) antara lain : Sumber Dana Perimbangan dan Sumber Lain-Lain Pendapatan Yang Sah + Pinjaman Daerah. Pada gambar 4.5 berikut ini akan terlihat rasio kemandirian keuangan daerah Tahun 2013-2015 : Gambar4.5 Rasio Kemandirian Keuangan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015 Raslo Kt>mandilian Kt>uangan Dat>rah Kabupatt>n Kotawa1ingin Barat Tahon 2013-2015 1.200.000.000.000 1.000.000.000.000 800.000.000.000 l500.000.000.000 400.000.000.000 200.000.000.000. APBD. APBD. APBD. Tahun 2013. Tahun 2014. Tahun 2015. 'mP ndapa_!_an ~;r;~-+-1 -so-.0-0-0.-000.000-So7.080.650.~119°215.263.000. np~a.m1aman patan TDransfher + 1762.814.084.000E00. 358.169.0881 965.156. 413. ~ 00 aera -- ----. -. -. -. Dengan tingkat persentase rasio kemandirian keuangan daerah pada tahun 2013 sebesar 10,49 persen, Tahun 2014 sebesar 12,16 persen, dan tahun 2015 sebesar 12,35 persen. Hal ini menunjukkan pola. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(144) 43406.pdf. 130. hubungan yang instruktif,. yaitu pola hubungan yang ditentukan. berdasarkan skor dengan range 0-25 persen (sangat rendah sekali), (Reksohadiprojo dan toha dalam Puput Risky Pramita, 2015). Menunjukkan peranan pemerintah pusat Jebih dominan daripada kemandirian pemerintah daerah Kabupaten Kotawaringin Barat (daerah yang tidak mampu melaksanakan otonomi daerah). Memperhatikan rasio kemandirian keuangan daerah daerah diatas, penting juga diketahui akumulasi objek pendapatan ash daerah yang berkontribusi signifikan terhadap pendapatan daerah dari tahun 2013-2015, sebagaimana terlihat pada gambar 4.6 berikut: Gambar4.6 Akumulasi Persentase Objek Pendapatan APBD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015 Akumulasi Objek Pendapatan Asli Oaerah (PAD) Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015. • Pajak Daerah. • Retribusi Daerah. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan • Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. Surnber : APBD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015 Terlihat bahwa objek pendapatan yang berkontribusi signifikan terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Kotawaringin Barat berasal dari lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, sehingga masih. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(145) 43406.pdf. 131. hams diupayakan kontribusinya yang berasal dari retribusi daerah, pajak daerah, dan basil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.. c. Deftsit Anggaran. Sistem defisit anggaran pada APBD merupakan banyak menjadi pilihan bagi pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan kinerja pembangunan dalam keterbatasan sumber pendapatan, dimana belanja lebih besar dari pendapatan. Hal ini dimungkinkan dengan tetap mempertimbangkan ketentuan perundangan yang mengatumya. Defisit pada APBD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015 dapat dilihat pada gambar 4. 7 berikut : Gambar4.7 Defisit pada APBD Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015 DeOslt Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerab (APBD) Kabupaten Kotawa1ingln Barat Tabon 2013-2015 1. 200.000.000.000 1.000.000.000.000 800.000.000.000 fJ00.000.000.000 400.000.000.000 200.000.000.000. (200.000.000.000). APBD Tahun APBD Tahun APBD Tahun 2013 2014 2015 .....-- - - - - - --'----- ---l PENDAPATAN ~AERAH 8_:2.814.084.000 _ ~ 972.438.819.08_! 1.054.371.676.ooo -1. I' I. !. BELAN.JA DAERAH. L.'..suRPt:us1100 Sl_n. Dari. grafik. 918.607.591.000 1105.793.SITT. diatas. 1.030.418.296.000. .0001- r- {57.m476.-91~ terlihat. defisit. 1.116.680.883.000. l_(62.309.201~oo00. APBD. Kabupaten. Kotawaringin Barat untuk untuk Tahun 2013 sebesar 13,02 persen, Tahun 2014 sebesar 5,96 persen, dan pada Tahun 2015 sebesar 5,91. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(146) 43406.pdf. 132. persen. Dengan kondisi kemampuan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Kotawaringin Barat yang sangat rendah, tentunya sistem defisit anggaran yang dipilih akan menambah beban keuangan daerah jika tidak dikelola dengan baik. Apalagi pilihan yang diambil Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat untuk menutup defisit anggaran ini dengan melakukan pinjaman daerah dan dengan memanfaatkan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SILPA).. B. Proses Penyusunan APBD di Kabupaten Kotawaringin Barat Pemerintah Daerah Kabupaten. Kabupaten Kotawaringin Barat. untuk Periode penelitian yaitu Tahun 2013-2015 dalam proses penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah telah menerapkan anggaran dengan pendekatan kinerja. Secara operasional, penyusunan anggaran yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat mendasarkan pada Permendagri No. 13 Tahun 2006 sebagaimana perubahan terakhimya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011. Pada Permendagri No. 13 Tahun 2006 dan perubahannya disebutkan bahwa Kepala daerah menyusun rancangan KU A dan rancangan PPAS berdasarkan RKPD (Rencana Kerja Perangkat Daerah) dan pedoman penyusunan APBD yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri setiap tahun. Proses penyusunan Anggaran diawali dengan Bappeda membuat surat edaran Bupati tentang jadwal tahapan pelaksanaan rangkaian perencanaan dan pengendalian selama satu tahun sampai dengan penetapan. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(147) 43406.pdf. 133. Renja dan RKPD. Sesuai jadwal yang telah ditetapkan masing-masing SKPD menginputkan Rencana Kerja (Renja) ke dalam aplikasi Sisrenbangda (Sistem Rencana Pembangunan Daerah). Inputan masing-masing SKPD pada Sisrenbangda mengikuti dan harus sesuai dengan hasil dari tahapan dan proses Musrebang Kecamatan, Forum Gabungan SKPD, Dan Musrengbang SKPD tingkat Kabupaten. Hasil input masing-masing SKPD pada tiap-tiap tahapan tersebut diatas terintegrasi dan terkompilasi di dalam Sisrenbangda, menjadi bahan Renja (Rencana kerja) SKPD. Kemudian dilaksanakan finalisasi Renja, dimana terdapat koreksi dan penyesuaian usuan-usulan SKPD pada Sisrenbangda merujuk pada konsep dan gambaran prioritas tujuan pembangunan daerah sebelum ditetapkan menjadi RKPD. Hasil RKPD yang telah ditetapkan pada aplikasi Sisrenbangda yang ditampung pada menu KUA-PPAS dan terdapat analisa terkait kerangka ekonomi makro dan mikro yang dipergunakan dalam penyusunan. KUA-PPAS yang disampaikan. kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Sebelum KUA-PPAS ditetapkan TAPD terlebih dahulu melakukan rapat-rapat tentang pendapatan yang akan dituangkan dalam kebijakan pendapatan. daerah.. TAPD. sebagai. wakil. dari. Pemerintah Daerah. melaksanakan pembahasan KUA-PPAS dengan Badan Anggaran DPRD, terhadap asumsi dasar makro dan mikro, program prioritas daerah, dan kerangka pendanaan. Kesimpulan pembahasan KUA-PPAS yang mendekati pagu anggaran sementara dituangkan dalam nota kesepakatan KUA-PPAS. kemudian masuk ke nota keuangan dan rancangan APBD (RAPBD).. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(148) 43406.pdf. 134. Untuk: penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) dikirimkan surat edaran Bupati tentang pedoman penyusunan RKA yang diedarkan ke semua SKPD disertai dengan surat penyampaian pagu untuk penyusunan RKA SKPD. Selanjutnya SKPD melakuk:an input RKA pada SAPBD (Sistem Informasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) atau familiamya disebut Simkada. Setelah selanjutnya. SKPD. RKA-SKPD. selesai. melakukan. penyusunan. tersebut disampaikan. RKA-SKPD,. kepada Tim Anggaran. Pemerintah Daerah (TAPD) untuk diverifikasi. RKA SKPD yang telah disampaikan kepada TAPD, akan dibahas oleh Tim Teknis TAPD yang terdiri dari unsur Sekretariat Daerah, Bappeda, lnspektorat, dan DPKD. Masingmasing unsur Tim Teknis pembahas RKA mencermati dan mengevaluasi sesuai dengan kewenangan dan pengetahuan yang dimiliki dengan pedoman tambahan standar biaya umum dan standar harga. RKA-SKPD akan dikembalikan kepada unit kerjajika menurut Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) perlu dilakukan revisi, perubahan atau penyempumaan. Selanjutnya hasil evaluasi rancangan yang diusulkan oleh setiap unit kerja dalam RKA-SKPD oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) digunakan sebagai dasar untuk: menyusun rancangan ABPD. Rancangan APBD pada dasamya merupakan gabungan dari RKA-SKPD. Rancangan. APBD selanjutnya diajuk:an oleh Pemerintah Daerah kepada. DPRD dalam bentuk: Rancangan Peraturan Daerah APBD dan rancangan peraturan Bupati tentang APBD untuk: dilakuk:an pembahasan.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(149) 43406.pdf. 135. Rancangan peraturan daerah APBD dan rancangan peraturan Bupati tentang APBD hasil pembahasan disampaikan ke Gubernur untuk dievaluasi. Setelah selesai dilakukan evaluasi oleh Gubernur, Pemerintah Daerah melalui TAPD menindaklanjuti hasil evaluasi bersama Badan Anggaran DPRD. Hasil tindak lanjut dari rancangan peraturan daerah APBD dan rancangan peraturan Bupati tentang APBD disampaikan kembali ke Gubernur. Selanjutnya setelah disampaikan kembali ke Pemerintah Daerah hasil penyempurnaan dari gubernur menjadi dasar pengundangan Peraturan Daerah Tentang APBD.. C. Evaluasi Model CIPP Dalam penelitian ini penulis melakukan Evalusi Pada Proses Penyusunan. Anggaran. Pendapatan. dan. Belanja Daerah. Kabupaten. Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015, dengan menggunakan evaluasi model CIPP. Model evalusi CIPP yang dipergunakan adalah Evaluasi Conteks, Evaluasi Input, dan Evaluasi Proses.. 1. Context Evaluation (Evaluasi Konteks) Evaluasi konteks yang dilakukan pada Proses Penyusunan Anggaran (APBD) Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015 terkait penyusunan APBD Berbasis Kinerja, terutama Peraturan yang dipergunakan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat sebagai landasan pelaksanaannya.. a. Peraturan Peraturan yang dimaksud disini adalah peraturan yang dipergunakan sebagai dasar proses penyusunan APBD di Kabupaten. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(150) 43406.pdf. 136. Kotawaringin Barat. Hal ini penting, agar pada tahapan evaluasi selanjutnya dapat diketahui kesesuaian, ketidaksesuaian, ataupun hal telah yang mengacu kepada tingkat tataran tertentu dari yang telah ditetapkan pada proses penyusunan APBD. Peraturan yang telah dipergunakan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat seperti yang telah dijelaskan oleh informan BR : "Kalau di Bappeda dasamya Permendagri 54 Tahun 2010 untuk penyusunan anggaran". (Wawancara, Tanggal 03 Nopember 2016). 1 Pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah pada pasal 6 dijelaskan bahwa Perencanaan pembangunan daerah menggunakan pendekatan (i) teknokratis, menggunakan metoda dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah (ii) partisipatif, dilaksanakan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholders) (iii) politis, program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih pada saat kampanye, disusun ke dalam rancangan RPJMD (iv) top-down. dan. bottom-up,. bahwa. perencanaan. pembangunan. diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan mulai dari desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional, sehingga tercipta. 1 Perrnendagri No. 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(151) 43406.pdf. 137. sinkronisasi dan sinergi pencapa1an sasaran rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah. Pada pasal 11 dijelaskan bahwa dengan pendekatan kinerja program dan kegiatan yang direncanakan mengutamakan keluaran/hasil yang terukur, dan pengalokasian sumberdaya dalam anggaran untuk dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Selanjutnya dijelaskan juga bahwa dalam perencanaan pembangunan digunakan perencanaan dan penganggaran terpadu dimana pengambilan keputusan penetapan program dan kegiatan yang direncanakan, merupakan satu kesatuan proses perencanaan dan penganggaran. yang. terintegrasi,. konsisten. dan. mengikat,untuk. menjamin tercapainya tujuan dan sasaran program dan kegiatan pembangunan daerah. Pada wawancara dengan lnforman MI disampaikan bahwa peraturan yang dipergunakan dalam proses penyusunan anggaran sebagai berikut : "UU 32 Tahun 2004, Peraturan dan regulasi yang dipergunakan adalah PP 58 Tahun 2005. Permendagri 13 Tahun 2006. UU 17 2 Tahun 2003". (Wawanca~a, Tanggal 02 Nopember 2016). Pada. Undang-undang. No.32. Tahun. 2004. Tentang. Pemerintahan Daerah yang kini telah digantikan dengan Undangundang No. 23 Tahun 2014 mengatur proses dan tahapan penyusunan hingga penetapan APBD yang terdapat pada pasal 180 sampai dengan pasal 188. Hal-hal yang penulis cermati,. 2. pada pasal 180 ayat 2. Peraturan perundangan dimaksud berhubungan dengan proses penganggaran. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(152) 43406.pdf. 138. disebutkan bahwa berdasarkan prioritas dan plafon anggaran yang telah ditetapkan Kepala daerah,. kepala satuan kerja perangkat daerah. menyusun rencana kerja dan anggaran satuan kerja perangkat daerah dengan pendekatan berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai. Sedangkan Undang-undang No. 23 Tahun 2014 proses dan tahapan penyusunan hingga penetapan APBD diatur pada pasal 308 sampai dengan pasal 315. Pada pasal 308 disebutkan bahwa Menteri menetapkan pedoman penyusunan APBD setiap tahun setelah berkoordinasi. dengan. menteri. yang. menyelenggarakan. urusan. pemerintahan bidang perencanaan pembangunan nasional dan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang keuangan. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara mengatur proses penyusunanan hingga penetapan APBD yang terdapat pada pasal 16 sampai dengan pasal 20. Pada pasal 19 ayat 2 disebutkan bahwa Rencana kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah disusun dengan pendekatan berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai. Pada Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah proses dan tahapan penyusunan hingga penetapan APBD terdapat pada pasal 29 sampai pasal 53. Pasal 39 ayat 2 disebutkan bahwa penyusunan anggaran berdasarkan prestasi kerja dilakukan berdasarkan capaian kinerja, indikator kinerja, analisis standar belanja, standar satuan harga, dan standar pelayanan minimal. Kemudian dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun. 2006. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. Pedoman. Pengelolaan. Keuangan. Daerah. proses.

(153) 43406.pdf. 139. penyusunan hingga penetapan APBD terclapat pacla pasal 78 sampai dengan pasal 116. Pacla pasal 89 ayat 2 huruf d disebutkan bahwa pada penyusunan RKA-SKPD hal-hal yang perlu menclapatkan perhatian clari SKPD terkait dengan prinsip-prinsip peningkatan efisiensi, efektifitas, tranparansi clan akuntabilitas penyusunan anggaran clalam rangka pencapaian prestasi kerja. Kemudian pacla pasal 90 ayat 2 ditambahkan bahwa RKA-SKPD disusun dengan menggunakan pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah claerah, penganggaran terpadu clan penganggaran berclasarkan prestasi kerj a.. 2. Input Evaluation (Evaluasi Masukan). Evaluasi Input meliputi. ketersediaan sumberclaya manusia,. ketersediaan sarana clan prasarana, clan ketersediaan komponen anggaran berbasis kinerja clalam proses penyusunan APBD berbasis kinerja di Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2013-2015. Sub variabel Input yang terdiri clari. sumberclaya manusia, sistem informasi, serta komponen. anggaran berbasis kinerja. a. Sumberdaya Manusia. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan penyusunan APBD berbasis kinerja. Terkait sumberdaya manusia adalah bagaimana aparatur yang terlibat dalam penyusunan APBD. berbasis. kinerja. memiliki. pengetahuan,. ketrampilan,. pengetahuan yang selalu siap menyesuaikan dengan perkembangan. Anggaran yang disusun akan menjadi kurang efektif, tidak sesuai. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(154) ' 43406.pdf. 140. kebutuhan, dan hanya menjadi proyeksi belaka jika tidak didukung oleh SDM yang tidak sesuai kompetensinya. Sumber daya manusia adalah orang-orang yang bersedia dengan siap, memiliki keinginan kuat untuk mampu berkontribusi dalam suatu tujuan organisasi (Whether dan Davis, 1996 dalam Izz.aty, 2011). Gambaran. sumberdaya. manusia. yang. terkait. dengan. penyusunan anggaran berbasis kinerja di Kabupaten Kotawaringin Barat seperti yang dijelaskan oleh Informan BR: "Yang pertama dari sisi kualitas SDM sendiri pegawai kadang yang belum memahami anggaran berbasis kinerja. Di Bappeda sendiri mungkin hanya beberapa orang saja yang memahami apa itu anggaran berbasis kinerja. Artinya perlu peningkatan kualitas aparatur SDM kita sendiri untuk memahami anggaran berbasis kinerja. Sehingga ketika dalam penyusunan pengawalan dokumen perencanaan sampai dengan dokumen anggaran itu bisa mengarahkan SKPD untuk mencapai yang lebih baik.". (Wawancara, Tanggal 03 Nopember 2016)3. Informan BR menjelaskan bahwa sumberdaya manusia terkait penyusunan APBD berbasis kinerja di Kabupaten Kotawaringin Barat sebagian besar masih belum memahami anggaran berbasis kinerja. Bappeda sebagai stackholder utama, SDM yang memahami anggaran berbasis kinerja masih terbatas. lnforman RM pun mengutarakan hal yang sama terkait SDM "Sdmnya kurang kuantitas dan kualitas. Khusus dibidang anggaran berjumlah 8 orang dengan beban kerja yang cukup berat minimal 20 orang. Untuk tingkat SKPD kurang membaca aturan, kurang mau belajar karena aturannya setiap saat berubah. Walaupun sekarang aparaturnya sudah mulai banyak perbaikan,sekarang lebih bagus.. " (Wawancara, Tanggal 03 Nopember 2016)4.. 3 4. Sumberdaya manusia yang memahami anggaran berbasis kinerja terbatas Kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia masih kurang. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(155) 43406.pdf. 141. Kemauan untuk mendalami dan belajar lebih dalam akan proses penyusunan anggaran pemerintah belum maksimal. Dalam menyelesaikan pekerjaan pada proses penyusunan anggaran hanya mengikuti ritme dan permintaan kebutuhan dokumen dari stackholder terkait. Masalah kualitas isi dari dokumen yang disampaikan menjadi hal nomor dua, yang penting permintaan dokumen dan tugas terpenuhi. Seperti juga yang disampaikan informan MI: "Pemahaman yang masih rendah, apa yang akan dilakukan tidak bergerak dari hasil"5. (Wawancara, Tanggal 02 Nopember 2016). Padahal proses penyusunan anggaran merupakan hulu dari proses ditetapkannya anggaran pendapatan belanja daerah yang akan menjadi dasar dalam pelaksanaan pembangunan di daerah. Setiap tahapan prosesnya hams detail terinci berdasarkan analisa mendalam, memperhatikan kaidah, tata aturan, dan prinsip penyusunan anggaran yang telah ditetapkan, serta dapat memberi kepastian untuk kurun waktu tertentu terhadap basil yang dapat dinikmati masyarakat. Oleh karena itu, Aparatur yang terkait semestinya benar-benar paham proses penyusunan anggaran, minimalnya paham indikator kinerja yang menjadi tujuan program dan kegiatan yang direncanakan. Sehingga dalam proses menetapkan. indikator kinerja, memiliki. kemampuan melakukan forecasting untuk menyesuaikan sumber daya organisasi dengan output dan outcome yang akan dicapai. Untuk melakukan hal itu, diperlukan sumber daya manusia atau personel yang. 5. Pemahaman sumberdaya manusia masih rendah terkait anggaran berbasis kinerja. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(156) 43406.pdf. 142. terlatih dalam merencanakan indikator dan target kinerja, sehingga dapat diukur (Sihaloho dan Halim, 2005). Pendapat Informan AB terkait kebutuhan SDM ini bahwa : "Secara struktur sudah memadai tapi dari kualitas SDM itu yang kurang tidak sesuai dengan bidang tidak sesuai dengan bidang keahliannya. SDM yang menyusun anggaran itu harusnya sesuai dengan basicnya bidang masing-masing. Sedangkan untuk mutu kualitas SDM itu yang tidak sesuai. Generasi muda itu sebenamya menguasai sesuai dengan kondisi terkini diera komputerisasi,tapi dari sisi kepangkatan belum sampai.Adanya mutasi pejabat antar SK.PD juga menyebabkan aparatur kurang menguasai Tupoksinya misalnya dari dinas kesehatan pindah ke dinas koperasi',6. (Wawancara, Tanggal 04 Nopember 2016). Dari pendapat Informan AB diatas, hal pertama yang menarik adalah SDM (aparatur) pada proses penyusunan anggaran yang terkait tidak sesuai bidang keahliannya. Maksudnya ketika pada suatu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SK.PD) menerima mutasi, kemudian aparatur tersebut harus menyusun anggaran untuk SK.PD baru tentunya tidak nyambung dan akan kurang memahami apa yang akan disusunnya. Mutasi aparatur menjadi sebuah masalah dalam proses penyusunan. anggaran. berbasis. kinerja,. Sederhananya. terjadi. perpindahan aparatur yang telah memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan berpengalaman sekian lama pada bidangnya. Walaupun dengan alasan penyegaran, dapat menyebabkan pergeseran tujuan teknis yang ingin dicapai SK.PD terkait kinerja. Aparatur yang mendapatkan mutasi butuh sekian waktu lagi untuk beradaftasi dengan lingkungan barunya, padahal proses penyusunan anggaran bersifat implementatif yang siklus 6. Sumberdaya manusia terkait penyusunan anggaran berbasis kinerja tidak sesuai keahliannya, salah satu penyebabnya adanya mutasi. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(157) 43406.pdf. 143. proses dan tahapannya terns berjalan sepanjang tahun mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. Salah satu cara untuk mendapatkan pemerataan pengetahuan, ketrampilan, serta kesamaan pemahaman terkait proses penyusunan anggaran berbasis kinerja, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat melalui Bappeda pro aktif untuk menyertakan aparatumya mengikuti diklat yang ditawarkan Bappenas dan juga memberikan pemberitahuan melalui surat edaran kepada SKPD yang berminat. DPKD demikian,. memfasilitasi. penyelenggaran. diklat. mandiri. pun yang. bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi pilihan. Kebutuhan akan ketersediaan sumberdaya manusia yang berkualitas dan kompeten, hal utama yang harus dibentuk adalah mindset atau pola pikir aparatur. Aparatur terkait bisa memadukan ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan pemahaman yang dimilikinya bisa mendukung terciptanya sebuah sistem penganggaran yang dinamis dan mudah beradaftasi dengan perkembangan lingkungan, implementatif, dan berkelanjutan.. b. Sistem Informasi. Pada proses penyusunan anggaran pendapatan belanja daerah selalu dihadapkan pada deadline waktu yang terbatas, sedangkan terdapat banyak dokumen, data, dan informasi akurasi tinggi yang dibutuhkan untuk diolah lebih lanjut. Tapi terkadang dokumen, data, dan informasi yang dimaksud tersebut tidak tersedia lengkap.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(158) 43406.pdf. 144. Menyebabkan anggaran yang disusun kurang mendapatkan data dan informasi yang akurat. Adanya Sistem Informasi komputerisasi sangat dibutuhkan, apalagi diera gadget sekarang sudah bukan merupakan hal yang barn lagi penggunaannya. Bahkan dibeberapa daerah penggunaan sistem informasi komputerisasi sudah sangat maju khususnya pada proses penyusunan. anggaran,. sudah. menggunakan. gadget. untuk. mengumpulkan dan menampung aspirasi masyarakat. Demikian halnya dengan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat pada proses penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah pada saat penelitian ini yaitu Tahun 2013-2015, telah mempergunakan aplikasi sistem informasi terkomputerisasi. Terdapat dua buah aplikasi sistem informasi yang dipergunakan pada proses perencanaan dan penganggaran. Informasi. Pada. proses. Perencanaan. perencanaan. Pembangunan. menggunakan. Daerah. Sistem. (Sisrenbangda),. sedangkan pada proses penganggaran menggunakan Sistem Informasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (SAPBD) yang familiamya disebut Simkada. Dari kedua aplikasi sistem informasi tersebut, pertama adalah Sisrenbangda yang telah dipergunakan pada tahapan perencanaan sejak tahun 2013. Menu yang ada pada aplikasi Sisrenbangda yaitu RPJMD, Rancangan Renja SKPD, Musrenbang Kecamatan, Forum SKPD, Musrenbang Kabupaten, Pascamusrenbang Kabupaten, Pra-RKA, KUA-PP AS, Evaluasi RKPD dan Renja SKPD.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(159) 43406.pdf. 145. Gambar4.8 Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. ,. •. Sebagaimana hasil wawancara dengan Infonnan BR, bahwa keberadaan Sisrenbangda sangat mendukung pada proses perencanaan, karena pengolahan data menjadi lebih cepat dan mudah dibandingkan sebelumnya ketika dikerjakan manual menggunakan Microsoft exel. Berikut petikan wawancara dengan Informan BR : "Ka1au mendukung dengan sistem yang ada Sisrenbangda, mendukung sekali khususnya Sisrenbangda sangat mendukung sekali. Kalau <lulu sifatnya manual pakai exel kita setengah mati sekali mengecek konsistensi antara RP JMD dengan RKPD maupun Renstra dengan Renja SKPD. Dengan sisren sangat terbantu walaupun mungkin butuh penyempurnaan dari menu sisren yang ada. Perlu ada perbaikan-perbaikan dari menu yang ada terutama misalnya menu evaluasi. Menu evaluasi RKPD pertriwulan, evaluasi RKPD terhadap RPJMD yang belum ada di menu sisren. Sisrenbangda dimulai Tahun 2013. Sisren itu kan ada integrasi proses musrenbang Kecamatan, forum gabungan SKPD, kemudian musrenbang RKPD tingkat Kabupaten. Nah hasil dari itu sebagai bahan masukan disisren juga disediakan menu rancangan renja untuk proses forum gabungan SKPD kemudian rancangan renja untuk musrenbang RKPD sampai dengan penetapan atau dokumen renja final sebagai bahan penetapan RKPD untuk selanjutnya penyusunan KUA-PPAS itu ada dimenu" 7 . (Wawancara, Tanggal 03 Nopember 2016). 7. Sistem Informasi Rencana Pembangunan Daerah (Sisrenbangda yang dipergunakan Bappeda pada tahapan perencanaan) mendukung pada tahapan perencanaan.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(160) 43406.pdf. 146. lnforman BR selajutnya menjelaskan juga bahwa aplikasi Sisrenbangcla. masih. harus. dilakukan. penyempumaan. clan. pengembangan sesuai dengan kebutuhan pengolahan clatanya, misalnya menu evaluasi RKPD pertriwulan, evaluasi RKPD terhaclap RPJMD, serta kegiatan yang bersumber clari dana desa menunya belum acla. Berikut terfasilitasinya perencanaan. yang bersumber clari APBD. Provinsi clan APBN pada Sisrenbangda. Seperti yang telah lnforman BR sampaikan: "Selama ini misalnya untuk usulan perencanaan ke APBD di Provinsi maupun APBN belum terintegrasi di Sisren, jadi kadang kita hams membuat manual mengirimi surat ke SKPD baik untuk usulan APBD Provinsi maupun APBN. Idealnya kalo bisa satu sistem itu, sehingga ketika kita butuh tinggal kita pilih. Kemudian form RKPD desa sehingga apa yang dilaksanakan desa itu bisa kita pantau clan monitor melalui clana ADD mereka, itu yang kita rencanakan untuk pengembangan sisren. Kalo dari fitur mungkin butuh tambahan misalnya jika dari desa ada usulan jalan mungkin kita tambahkan fitur peta, gambar lokasinya mau tidak mau berarti nanti hardwarenya akan ditingkatkan kapasitas dari data yang tersedia',g. (Wawancara, Tanggal 03 Nopember 2016). Penggunaan sistem informasi ini pun telah jelas aturannya, diantaranya terclapat pacla Permendagri No. 8 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah. Penjelasannya bahwa Sistem informasi pembangunan daerah (SIPD) disajikan clalam bentuk informasi pembangunan daerah yang terdiri clari informasi perencanaan pembangunan claerah dan informasi kondisi keuangan pembangunan claerah sebagai rujukan clalam perencanaan daerah dan tata ruang daerah.. 8. Kebutuhan Pengembangan Sistem Informasi Rencana Pembangunan Daerah kedepannya. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(161) 43406.pdf. 147. Dimana tujuan diterbitkannya Permendagri No. 8 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah adalah untuk: (i) Meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah melalui penguatan data informasi pembangunan daerah yang akurat, mutakhir dan dapat dipertanggungjawabkan (ii) Mengoptimalkan pengumpulan, pengisian, evaluasi serta pemanfaatan data dan informasi pembangunan daerah melalui Sistem Informasi Pembangunan Daerah. Sedangkan pada proses penganggaran terdapat beberapa aturan sebagai dasar pelaksanaannya yaitu Undang-undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah pasal 101 sampai dengan pasal 104 serta Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 Tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah pasal 1 angka 15. Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 memberi penegasan bahwa SIKD (Sistem lnformasi Keuangan Daerah) diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran dan pelaporan keuangan daerah. SIKD (Sistem lnformasi Keuangan Daerah) sebagaimana tersebut diatas, pada Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat mempunyai nama yang berbeda yaitu SAPBD (Sistem lnformasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) atau biasa familiar disebut Simkada. SAPBD telah ada sejak Tahun 2007, yang secara bertahap dilakukan pengembangannya hingga sekarang menyesuaikan dengan. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(162) 43406.pdf. 148. kebutuhan dalam proses pengolahan data dan aturan terkait. Gambar 4.9 Sistem Infonnasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. *: •. IUP{I. I. ll.ACH.'Otl. '. I l"IWA"'filAIMNI.,.,. ,..... \AC>. ..... 1..oo._. I'. ... Menu yang terdapat pada SAPBD antara lain RKPD, RKASKPD, DPA SKPD, Perda Penjabaran APBD, Pendapatan, dan Anggaran Kas. SAPBD memfasilitasi SKPD melakukan proses tahapan penganggaran yaitu mulai dari penyusunan RKA, DP A, Pendapatan, Penyusunan Anggaran kas, Serta proses pengolahan data dalam rangka pengelolaan keuangan daerah. Informan MI menjelaskan terkait aplikasi sistem informasi yang dipergunakan pada proses penyusunan anggaran : "Yang ada sekarang SAPBD (Sistem Informasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah), yang sudah terintegrasi antara perencanaan dan penganggaran. SAPBD telah dikembangkan secara bertahap sejak Tahun 2007" 9 . (Wawancara, Tanggal 02 Nopember 201 6).. 9. Sistem Informasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (SAPBD) yang dipergunakan Dinas Pengelola Keuangan Daerah (DPKD) pada proses penganggaran. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

Referensi

Dokumen terkait

materi yang diajarkan, serta memberikan kepada siswa untuk menunjukkan potensi- potensi kemampuan yang dimilikinya termasuk krestifitas belajar. Hasil belajar siswa sebelum

Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk- bentuk

Tingginya kadar logam Pb pada titik 3 dikarenakan lokasi tersebut berada dekat den- gan jalan raya dan pemukiman waga yang mungkin bahan pencemar (polutan) berasal

menyentuh realitas sejarah, hal tersebut dikarenakan dalam melihat dan menilai kehidupan dan sifat perawi merupakan hal yang sangat kompleks dan kontekstual,

HAM dan Islam  Kontestasi: Universalitas dan Relativitas  Kelompok Konservatif-ideologis: Universalitas HAM adalah imperialisme nilai-nilai Barat yang bertentangan dengan

Pengujian akuifer atau lebih dikenal dengan metode long-term Constant rate test dimaksudkan untuk pengukuran parameter yang Arahnya horizontal terhadap sumur uji,

Dari hasil pembuatan aplikasi portfolio mahasiswa yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan yaitu secara umum aplikasi ini menghasilkan nilai guna yang

Jika tidak ada revisi atau dengan kata lain tulisan mahasiswa yg bersangkutan akan dimasukan dalam jurnal Discerning, mahasiswa yang bersangkutan akan menerima email