• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK KOLEKTOR SURYA CPC PADA POMPA AIR ENERGI TERMAL DENGAN TIPE POMPA MEMBRAN Tugas Akhir Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Mesin Program Studi Teknik Mesin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KARAKTERISTIK KOLEKTOR SURYA CPC PADA POMPA AIR ENERGI TERMAL DENGAN TIPE POMPA MEMBRAN Tugas Akhir Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Mesin Program Studi Teknik Mesin"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Mesin

Program Studi Teknik Mesin

Oleh:

Ferdyanto Kurniawan

NIM : 055214057

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

(2)

CHARACTERISTIC OF CPC SOLAR COLLECTOR AT THERMAL

ENERGY WATER PUMP WITH MEMBRANE PUMP TYPE

FINAL ASSIGNMENT

Presented as a meaning

for gaining engineering holder

in Mechanical Engineering study programme

by

Ferdyanto Kurniawan

Student Number : 055214057

MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

MECHANICAL ENGINEERING DEPARTEMENT

SAINS AND TECHNOLOGY FACULTY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2009

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Air merupakan salah satu sumber kehidupan yang terpenting bagi

masyarakat. Banyak sumber air yang dapat dimanfaatkan. Untuk mengalirkan air

dari sumber ke tempat penggunaannya dapat menggunakan pompa. Pada

umumnya penggerak pompa air menggunakan bahan bakar / listrik. Namun

keberadaan bahan bakar dan listrik dalam kehidupan sehari – hari tidak semua

dapat dinikmati oleh masyarakat. Jumlah dan pasokan bahan bakar / listrik

terbatas. Penelitian ini akan dicoba dikembangkan pompa dengan energi

alternatif.

Energi alternatif yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah energi

surya. Dari energi matahari ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan

pompa air akan energi fosil dan listrik. Pompa energi surya yang digunakan

menggunakan kolektor CPC (Compound Parabolic Collector). CPC merupakan

gabungan dua kurva parabola yang berfungsi sebagai reflektor. Reflektor berguna

untuk memantulkan energi surya yang masuk ke pipa pemanas dalam kolektor.

Tujuan dari penelitian ini mengetahui faktor efisiensi kolektor, debit dan efisiensi

maksimum pompa. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah energi surya

yang datang (G

T

), temperatur di titik – titik yang ada pada kolektor (T

1

-T

4

) dan

volume air yang dihasilkan tiap kali siklus pemompaan. Variabel yang

divariasikan pada penelitian ini adalah head pemompaan ( 1 meter; 1,3 meter dan

1,6 meter)

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah efisiensi sistem yang

maksimum 0.043% pada variasi head 1,3 meter, debit maksimum yang diperoleh

0.115 liter/ menit pada head 1,3 meter, dan faktor efisiensi kolektor maksimal

sebesar 98.1236%.

(7)
(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat

dan bimbingan-Nya, sehingga tugas akhir ini dapat Penulis selesaikan lancar dan

tepat pada waktunya. Tugas akhir ini adalah salah satu syarat untuk mencapai

derajat sarjana S – 1 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1.

Ir. Greg. Heliarko, S.J.,S.S.,B.S.T.,M.A.,M.S.C. selaku Dekan Fakultas Sains

dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.

2.

Budi Sugiharto S.T.,M.T, selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin.

3.

Ir. FA. Rusdi Sambada, M.T, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

4.

I Gusti Ketut Puja,S.T, M.T, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

5.

Papa Alen & Mama Tien penulis yang selalu mendukung dan mendoakan

dalam perkuliahan.

6.

Saudaraku Henny Kurniawan dan Oma Lily yang selalu mendoakan selama

kuliah.

7.

Valen yang selalu membantu dalam pengerjaan tugas akhir ini.

8.

Feli, Memel , Vivi, yang selalu mendoakan selama pengerjaan tugas akhir ini.

9.

Serta semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu, yang

telah ikut membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

(9)
(10)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...

i

TITLE PAGE ...

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...

iii

HALAMAN PENGESAHAN ...

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...

v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ...

vii

DAFTAR ISI...

ix

DAFTAR GAMBAR ...

xi

DAFTAR TABEL...

xii

BAB I. PENDAHULUAN...

1

1.l Latar Belakang ...

1

1.2 Perumusan Masalah ...

2

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...

2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...

3

2.1 Penelitian Yang Pernah Dilakukan ...

3

2.2 Dasar Teori ...

4

2.3 Cara Kerja Alat ...

8

BAB III. METODE PENELITIAN ...

10

3.1 Deskripi Alat ...

10

3.1.1 Gambar dan Keterangan ...

10

3.2 Peralatan Pendukung ...

13

3.3 Variabel Yang Divariasikan ...

14

3.4 Variabel Yang Diukur ...

14

3.5 Analisa Data...

14

3.6 Tahapan Pelaksanaan ... 15

(11)

4.2 Hasil Perhitungan...

26

4.3 Pembahasan ...

37

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...

48

5.1

Kesimpulan ... 48

5.2

Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ...

49

LAMPIRAN

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bagian - bagian Alat ...

8

Gambar 3.1. Skema Alat Tampak Samping Kiri dan Depan. ...

10

Gambar 3.2. Skema titik pengukuran temperatur kolektor...

11

Gambar 3.3. Bagian kolektor dan komponen pendukung...

12

Gambar 3.4. Pompa Membran ...

13

Gambar 3.5. Pompa Dengan Pemanas Spritus...

16

Gambar 4.1 Grafik hubungan waktu , G

T

, dan F’ data 1. ...

37

Gambar 4.2 Grafik hubungan waktu , G

T

, dan F’ data 6. ...

38

Gambar 4.3 Grafik hubungan efisiensi (14data)...

39

Gambar 4.4 Grafik efisiensi rata-rata (14data). ...

40

Gambar 4.5 Grafik hubungan debit (14data). ...

41

Gambar 4.6 Grafik hubungan daya (14data)...

42

Gambar 4.7 Grafik hubungan efisiensi sensible, G

T

, dan waktu data 1...

43

Gambar 4.8 Grafik hubungan efisiensi (seluruh data). ...

44

Gambar 4.9 Grafik efisiensi rata-rata (seluruh data)...

45

Gambar 4.10 Grafik hubungan debit (seluruh data). ...

46

Gambar 4.11 Grafik hubungan daya (seluruh data)...

47

(13)

Tabel 4.2. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-2...

17

Tabel 4.3. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-3...

17

Tabel 4.4. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-4...

18

Tabel 4.5. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-5...

18

Tabel 4.6. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-6...

18

Tabel 4.7. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-7...

19

Tabel 4.8. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-8...

19

Tabel 4.9. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-9...

20

Tabel 4.10. Data pompa dengan variasi head 1 meter.. ...

23

Tabel 4.11. Data pompa dengan variasi head 1,3 meter.. ...

24

Tabel 4.12. Data pompa dengan variasi head 1,6 meter.. ...

25

Tabel 4.13. Hasil Perhitungan Data pada Kolektor CPC yang ke-1.. ...

28

Tabel 4.14. Hasil Perhitungan Data pada Kolektor CPC yang ke-2.. ...

28

Tabel 4.15. Hasil Perhitungan Data pada Kolektor CPC yang ke-3.. ...

29

Tabel 4.16. Hasil Perhitungan Data pada Kolektor CPC yang ke-4.. ...

29

Tabel 4.17. Hasil Perhitungan Data pada Kolektor CPC yang ke-5.. ...

29

Tabel 4.18. Hasil Perhitungan Data pada Kolektor CPC yang ke-6.. ...

30

Tabel 4.19. Hasil Perhitungan Data pada Kolektor CPC yang ke-7.. ...

30

Tabel 4.20. Hasil Perhitungan Data pada Kolektor CPC yang ke-8.. ...

31

Tabel 4.21. Hasil Perhitungan Data pada Kolektor CPC yang ke-9.. ...

31

(14)

Tabel 4.22. Hasil Perhitungan data pompa head 1 meter... ...

34

Tabel 4.23. Hasil Perhitungan data pompa head 1,3 meter... ...

36

Tabel 4.24. Hasil Perhitungan data pompa head 1,6 meter... ...

36

(15)

Kebutuhan sehari-hari masyarakat akan air (air tanah), untuk minum,

memasak, mencuci dan lain-lain. Umumnya sumber air terletak lebih rendah (di

bawah) dari tempat air tersebut digunakan sehingga diperlukan pompa air untuk

mengalirkan air dari sumber ke tempat yang memerlukan.

Pompa air dapat digerakkan dengan bahan bakar minyak (motor bakar) atau

energi listrik (motor listrik). Tetapi belum semua daerah di Indonesia dapat

menikmati jaringan listrik atau belum memiliki sarana transportasi yang baik

sehingga bahan bakar minyak tidak mudah didapat. Selain itu penggunaan bahan

bakar minyak atau energi listrik menyebabkan biaya penyediaan air menjadi

mahal, sehingga mengurangi kemampuan sebagian masyarakat dalam memenuhi

kebutuhan hidup yang lain. Untuk kondisi daerah seperti itu, umumnya

penyediaan air dilakukan dengan tenaga manusia, antara lain membawa air

dengan tampungan air (ember), menimba atau dengan pompa tangan. Jika

penyediaan air dilakukan dengan tenaga manusia maka bukan hanya tenaga tetapi

waktu untuk melakukan kegiatan lain yang lebih produktif akan berkurang.

(16)

2

Sel surya masih merupakan teknologi yang mahal bagi masyarakat

terutama masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia sehingga

penerapannya sangat terbatas. Disisi lain kolektor termal merupakan teknologi

yang sederhana dan cukup terjangkau. Kolektor termal itu ada yang berbentuk

absorber/plat datar dan ada juga yang berbentuk CPC (Compound Parabolic

Collector). Bagi kolektor plat datar, pembuatannya cukup sulit terutama dalam

pengelasan absorber yang memerlukan biaya relatif besar. CPC merupakan

gabungan dari dua kurva parabola yang berfungsi sebagai reflektor energi surya

ke kolektor pemanas. CPC itu sendiri cukup sederhana dalam proses

pembuatannya. Informasi tentang karakteristik kolektor CPC belum banyak

sehingga perlu dilakukan banyak penelitian untuk kolektor jenis CPC.

1.2

Perumusan Masalah

Pada penelitian ini dicoba dikembangkan model kolektor CPC sederhana

dengan menggunakan reflektor aluminum foil.

Pengujian karakteristik kolektor CPC faktor efisiensi (F’) dan pengujian

pompa dilakukan terpisah dari kolektor yaitu dengan menggunakan energi termal

dari panas spritus (karena adanya halangan dengan cuaca) untuk menguji debit

(Q) dan efisiensi maksimum sistem pompa.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian yaitu mengetahui faktor efisiensi kolektor CPC,

debit dan efisiensi pompa maksimum yang dihasilkan.

(17)

2.1.

Penelitian yang Pernah Dilakukan

Penelitian pada pompa air energi surya memperlihatkan bahwa waktu

pengembunan uap dipengaruhi oleh temperatur dan debit air pendingin masuk

kondensor (Sumathy et. al., 1995). Sebuah prototipe pompa air energi surya yang

bekerja dengan siklus Rankin diuji untuk mengetahui unjuk kerjanya

menggunakan fluida kerja refrijeran R 113. Penelitian unjuk kerja pompa air

energi surya termal dengan kolektor pelat datar seluas 1 m2, variasi tinggi head 6,

8 dan 10 m memperlihatkan bahwa ukuran vesel uap fluida kerja berpengaruh

pada unjuk kerja pompa. Penelitian secara teoritis pompa air energi surya termal

dengan dua macam fluida kerja, yaitu n-pentane dan ethyl ether memperlihatkan

bahwa efisiensi pompa dengan ethyl ether 17% lebih tinggi dibanding n-pentane

untuk tinggi head 6 m (Wong, 2000). Analisa termodinamika untuk memprediksi

unjuk kerja pompa air energi surya termal pada beberapa ketingian head

memperlihatkan bahwa jumlah siklus/ hari tergantung pada waktu pemanasan

fluida kerja dan waktu yang diperlukan untuk pengembunan uap. Waktu

pemanasan tergantung pada jumlah fluida awal dalam sistem. Waktu

pengembunan tergantung pada luasan optimum koil pendingin (Wong, 2001).

Penelitian pompa air energi surya termal menggunakan kolektor pelat datar

(18)

4

sistem mencapai 0,42-0,34 % (Wong, 2001). Penelitian pompa air energi surya

termal dengan menggunakan model matematis memperlihatkan unjuk kerja

pompa ditentukan oleh fraksi uap dari siklus. Daya pompa meningkat dengan

naiknya temperatur maksimum siklus, sementara penurunan efisiensi disebabkan

kerugian panas karena proses penguapan dan pengembunan air (Mahkamov,

2005).

2.2.

Dasar Teori

Radiasi surya pada kolektor didefinisikan sebagai banyaknya radiasi yang

diterima kolektor per m

2

dari luasan kolektor. Pada beberapa data digunakan sel

surya sebagai pendekatan untuk menghitung radiasi surya yang diterima kolektor.

Radiasi surya yang masuk dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :

(ampere)

R

V

I

=

(1)

dengan :

V

: tegangan yang dihasilkan sel surya (

volt

)

R

: hambatan yang dipasang pada sel surya (

Ohm

)

R yang digunakan pada sel surya adalah

10 Ohm

(

2

)

/

1000

.

4

,

0

W

m

I

G

T

=

(2)

dengan :

(19)

Faktor efisiensi digunakan untuk mengetahui unjuk kerja kolektor

berdasarkan temperatur rata – rata oli masuk dan keluar menuju evaporator.

(Arismunandar, W, 1995)

( )

{

.

.

.(

)

}

.

)

.(

.

.

.

'

2 4 4 a s L T a s s s s

T

T

U

G

Ac

T

T

A

U

d

dT

c

m

F

+

=

α

τ

θ

(3)

dengan :

m

s

: massa oli dalam evaporator (kg)

c

s

: panas jenis oli (J/(kg.K))

T

4

: temperatur oli pada evaporator (

0

C)

θ

: waktu pemanasan oli (s)

Us : koefisien kerugian panas evaporator (W/m

2

K)

As : luasan evaporator (m

2

)

Ac : luasan kolektor (m

2

)

τ

.

α

: koefisien transmisivitas kaca

G

T

: radiasi surya yang datang (W/m

2

)

U

L

: koefisien kerugian panas di kolektor (W/m

2

K)

T

s2

: temperatur rata – rata oli masuk dan keluar (

0

C)

T

a

: suhu lingkungan (

0

C)

Efisiensi sensibel kolektor didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah

energi yang dipakai untuk menaikkan temperatur sejumlah massa fluida dalam

(20)

6

Δ

=

f t p

s

dt

G

Ac

T

C

m

0

.

.

.

.

η

(4)

dengan :

m

f

: massa fluida kerja pada evaporator (kg)

C

P

: panas jenis oli (J/(kg.K))

Δ

T

: kenaikan temperatur oli (

0

C)

Ac

: luasan kolektor (m

2

)

G

: radiasi surya yang datang (W/m

2

)

dt

: lama waktu pemanasan (s)

(G yang digunakan adalah G rata-rata selama rentang waktu pengambilan data)

Debit didefinisikan sebagai banyaknya volume air yang dipompa tiap satuan

waktu.

( )

ml

s

t

v

Q

=

(5)

dengan :

v

: volume yang dipompa (ml)

t

: waktu pompa (sekon)

Daya pemompaan dapat didefinisikan besarnya daya pompa yang dihitung

dengan variabel debit yang diperoleh tiap kali proses pompa berlangsung sesuai

dengan variasi head pengujian.

(

watt

)

H

Q

g

(21)

dengan:

ρ

: massa jenis air (kg/m

3

)

g

: percepatan gravitasi (m/s

2

)

Q

: debit pemompaan (m

3

/s)

H

: head pemompaan (m)

Daya pemanas spritus didefinisikan sebagai selisih kenaikan temperatur

yang dapat dihasilkan panas spritus untuk memanaskan massa air tertentu per

satuan waktu.

(

watt

)

t

T

Cp

m

W

spritus

Δ

Δ

=

.

.

(7)

dengan :

m

: massa air yang dipanasi (kg)

Cp

: panas jenis air ( J/(kg.K))

T

: perubahan temperatur air yang dipanasi spritus (

0

C)

t

: waktu pemanasan air dengan spritus (s)

Efisiensi sistem didefinisikan sebagai perbandingan antara daya pemompaan yang

dihasilkan dengan daya spritus. Efisiensi sistem dapat dihitung dengan persamaan:

spritus pompa sistem

W

W

=

(22)

8

2.3.

Cara Kerja Alat

Gambar 2.1 Bagian - bagian Alat

Pompa air yang digunakan adalah pompa jenis membran. Kondenser yang

digunakan berbentuk tabung. Pada penelitian ini sebagai pendingin kondenser

digunakan air dalam tangki dan dihubungkan ke kondenser dengan selang. Tangki

diletakkan lebih tinggi dari kondenser agar air pendingin dapat bersirkulasi secara

alami tanpa perlu menggunakan pompa.

Energi surya yang datang dipantulkan oleh reflektor ke pipa pemanas dalam

kolektor yang berisi oli. Oli yang panas akan mengalir secara alami ke dalam

evaporator yang terletak di atas kolektor. Evaporator berfungsi untuk menguapkan

fluida kerja dan menyalurkannya ke pompa. Karena menerima uap bertekanan

pompa melakukan kerja mekanik mendorong air yang ada di pompa ke tempat

tujuan (variasi head). Uap masuk ke kondenser mengalami pengembunan dan

fluida kerja kembali ke evaporator. Pengembunan uap ini menyebabkan tekanan

dalam pompa turun (dibawah tekanan atmosfir atau vakum) sehingga air dari

(23)

pompa akan terjadi kembali, karena uap yang baru dari evaporator masuk ke

dalam pompa. Setiap satu langkah tekan pompa (karena uap bertekanan masuk

pompa) dan satu langkah hisap (karena uap mengembun di kondenser) disebut

satu siklus. Pompa dilengkapi dengan dua katup satu arah masing-masing pada

sisi hisap dan sisi tekan. Fungsi katup adalah agar pada langkah tekan air mengalir

ke tujuan dan tidak kembali ke sumber, dan pada langkah hisap air yang dihisap

adalah air dari sumber bukan air dari tangki atas. Fluida kerja yang digunakan

umumnya adalah fluida cair mempunyai titik didih yang rendah (agar mudah

(24)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1

Deskripsi Alat

Pompa air energi surya pada penelitian ini terdiri dari 3 komponen utama:

1.

Kolektor CPC (

Compound Parabolic Collector

) dengan reflektor

aluminum foil

dan fluida pemanas oli.

2.

Pompa membran (ban dalam sepeda) dengan fluida kerja.

3.

Kondenser sebagai tempat pengembunan sehingga uap air dapat

menjadi fluida cair dan kembali ke pemanas.

3.1.1

Gambar dan Keterangan

Skema pompa air energi surya dapat dilihat sebagai berikut :

(25)
(26)

12

(27)

Gambar 3.4. Pompa Membran

3.2

Peralatan Pendukung

Adapun peralatan yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah :

a.

Piranometer Logger

Alat ini berfungsi untuk menerima radiasi surya yang datang per detik.

b.

Manometer

Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan fluida kerja pada saat

pemompaan, pada sisi sebelum pompa.

c.

Stopwatch

Alat ini digunakan untuk mengukur waktu air mengalir .

d.

Gelas Ukur

Gelas ukur dipakai untuk mengukur banyaknya air yang keluar dari

pompa selama proses pemompaan. Volume gelas ukur yang dipakai

(28)

14

e.

Ember

Ember digunakan untuk menampung air yang akan dipompa. Air

dalam ember ini dijaga ketinggiannya agar sama dari waktu ke waktu

dengan cara diisi secara terus menerus.

f.

Thermo Logger

Alat ini digunakan untuk mengukur temperatur pada kolektor.

g.

Selang U

Alat ini digunakan untuk pemisah tercampurnya

wash benzine

dengan

pompa membran.

3.3

Variabel Yang Divariasikan

Adapun variabel yang digunakan dalam pengujian yaitu:

Tinggi

head

pompa yang digunakan divariasikan sebanyak 3 variasi yaitu

1 meter; 1,3 meter dan 1,6 meter.

3.4

Variabel Yang Diukur

Variabel – variabel yang diukur adalah temperatur pada tiap titik

termokopel, tegangan pada sel surya, dan volume air yang dipompa dari

variasi

head

.

3.5

Analisa Data

(29)

1.

Volume

output

air (V) dan waktu pompa (s) yang digunakan untuk

menghitung debit aliran air (Q).

2.

Tinggi

head

(H) dan hasil perhitungan debit aliran (Q) untuk

menghitung daya pompa (W

p

).

3.

Perhitungan daya pompa (W

p

) dan daya lampu spritus (W

spritus

)

untuk efisiensi sistem (

η

sistem

).

4.

Perhitungan efisiensi sensibel kolektor (

η

sensibel

).

5.

Perhitungan faktor efisiensi kolektor (F’).

Analisa akan lebih mudah dilakukan dengan membuat grafik hubungan :

Hubungan daya pemompaan, debit, efisiensi sistem tiap variasi

head

pemompaan.

Hubungan faktor efisiensi , G

T

, dan waktu.

Hubungan efisiensi sensibel , G

T

, dan waktu.

3.6

Tahapan Pelaksanaan

Dalam pengambilan data ada beberapa tahap pelaksanaan yaitu :

a)

Mempersiapkan pompa yang telah berisi fluida kerja dengan

head

pemompaan yang diinginkan.

b)

Mempersiapkan

piranometer

yang telah dirangkai dengan

logger

.

c)

Mencatat temperatur fluida kolektor mula-mula (T1,T2,T3,T4)

d)

Mencatat temperatur fluida kerja pada saat terjadi pemompaan (T3

(30)

16

e)

Mencatat

output

air yang dihasilkan (cc), bersamaan dengan pencatatan

waktu air mengalir.

f)

Mencatat temperatur fluida kerja pada saat terjadi penghisapan (T3

minimum).

g)

Percobaan tersebut diulangi dengan menggunakan ketinggian

head

pemompaan sesuai dengan variasi yang dilakukan.

h)

Pada percobaan menggunakan pemanas spritus, yang dipanasi hanya

evaporator (seperti gambar 3.5).

i)

Tahapan berikutnya sama dengan tahapan d - g

(31)

4.1.1.

Data percobaan kolektor :

Tabel 4.1. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-1.

DATA 1

JAM T1(OC) T2(OC) T3(OC) T4(OC) V(volt)

9:30 30 29 28 30

9:40 46 71 35 31 3.66

9:50 46 89 54 57 3.15

10:00 51 94 61 66 4.90

10:40 43 80 58 52 2.90

10:50 47 84 52 54 3.16

11:00 51 93 58 61 3.62

11:10 56 98 65 71 3.78

Tabel 4.2. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-2.

DATA 2

JAM T1(OC) T2(OC) T3(OC) T4(OC) V(volt)

9:55 25 26 28 26

10:05 42 59 31 28 3.48

10:15 40 64 40 40 1.07

10:25 36 65 40 41 3.42

10:35 39 69 41 46 1.20

10:45 37 67 40 47 0.90

11:05 46 85 50 57 2.80

11:15 48 89 55 62 3.00

Tabel 4.3. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-3.

DATA 3

JAM T1(OC) T2(OC) T3(OC) T4(OC) V(volt)

8:45 51 97 37 47 3.48

8:55 42 100 38 50 3.35

9:05 47 103 38 55 3.55

9:15 51 105 40 56 3.60

(32)

18

Tabel 4.3. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-3(lanjutan).

JAM T1(OC) T2(OC) T3(OC) T4(OC) V(volt)

10:45 46 96 39 50 3.40

10:55 52 96 38 53 3.54

Tabel 4.4. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-4.

DATA 4

JAM T1(OC) T2(OC) T3(OC) T4(OC) V(volt)

9:35 27 27 28 28

9:55 42 71 45 39 3.39

10:05 49 76 61 60 3.45

10:25 50 77 60 62 3.54

Tabel 4.5. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-5.

DATA 5

JAM T1(OC) T2(OC) T3(OC) T4(OC) V(volt)

8:20 27 26 27 27

8:30 44 49 28 28 2.88

8:40 46 60 35 34 2.56

8:50 40 64 39 34 2.58

9:00 36 69 30 37 2.68

9:10 37 73 35 41 2.60

9:30 38 73 35 41 2.92

9:40 43 75 35 42 3.05

9:50 42 74 40 46 2.85

10:10 50 80 47 51 2.52

11:10 41 72 34 39 3.53

11:20 47 76 37 45 3.58

11:30 44 83 42 51 3.31

12:00 50 76 41 48 3.30

12:20 44 60 44 42 0.40

Tabel 4.6. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-6.

DATA 6

JAM T1(OC) T2(OC) T3(OC) T4(OC) V(volt)

8:10 26 27 26 26

8:20 42 35 24 29 2.87

(33)

Tabel 4.6. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-6 (lanjutan).

JAM T1(OC) T2(OC) T3(OC) T4(OC) V(volt)

8:40 46 59 27 31 2.98

8:50 51 70 32 36 3.16

9:00 49 72 35 39 3.23

9:10 50 74 36 42 3.37

9:20 48 81 39 45 3.32

9:30 51 83 40 48 3.26

9:40 51 87 41 51 3.57

9:50 52 88 43 55 3.57

10:00 54 87 45 57 3.54

10:20 51 87 49 62 3.74

11:20 55 84 47 56 3.96

Tabel 4.7. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-7.

DATA 7

JAM T1(OC) T2(OC) T3(OC) T4(OC)

GT (W/m2)

9:55 54 62 28 29 750

10:05 41 62 35 35 330

10:15 43 66 35 36 590

10:35 44 73 34 40 850

10:45 47 76 38 45 550

10:55 48 76 40 46 280

11:15 48 79 41 49 850

11:25 51 81 41 52 935

11:35 54 78 44 55 670

Tabel 4.8. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-8.

DATA 8

JAM T1(OC) T2(OC) T3(OC) T4(OC)

GT (W/m2)

11:03 45 57 34 29 831

11:04 45 59 35 30 832

11:05 46 60 36 32 603

11:06 46 61 36 34 822

11:07 48 64 38 36 716

11:09 48 67 44 43 464

11:10 49 67 32 45 847

(34)

20

Tabel 4.8. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-8 (lanjutan).

JAM T1(OC) T2(OC) T3(OC) T4(OC)

GT (W/m2)

11:13 48 69 35 48 507

11:16 45 67 36 45 824

11:20 45 66 37 44 821

11:21 45 67 43 45 167

Tabel 4.9. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-9.

DATA 9

JAM T1(OC) T2(OC) T3(OC) T4(OC) W/M2

8:58 29 29 26 25

8:59 30 30 26 25 90

9:00 30 30 27 25 267

9:01 32 30 27 26 590

9:03 33 33 27 26 235

9:04 35 34 26 28 211

9:06 35 33 26 28 371

9:08 35 34 27 27 129

9:09 35 35 27 27 123

9:11 35 35 27 27 108

9:12 35 36 27 27 86

9:13 35 36 28 27 74

9:14 35 36 27 27 65

9:16 35 36 28 26 56

9:17 35 37 29 26 61

9:18 34 37 28 26 68

9:19 35 37 29 26 69

9:20 35 38 28 26 64

9:21 35 38 28 26 61

9:22 35 38 28 26 68

9:23 35 37 28 26 90

9:24 34 37 28 26 187

9:25 34 36 28 27 194

9:26 34 37 28 27 124

9:27 35 37 28 27 152

9:28 35 37 27 27 207

9:29 34 37 28 27 205

9:30 34 37 28 27 216

9:31 35 38 28 27 327

(35)

Tabel 4.9. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-9 (lanjutan).

JAM T1(OC) T2(OC) T3(OC) T4(OC) W/M2

9:33 35 40 28 27 193

9:34 35 38 28 30 181

9:35 35 40 28 34 251

9:36 35 40 28 35 139

9:41 35 40 29 27 69

9:45 35 42 29 27 72

9:49 35 40 29 37 191

9:50 35 41 29 51 205

9:53 35 40 29 36 182

9:55 36 41 28 51 142

9:56 35 41 28 52 122

9:58 35 40 29 56 119

10:03 35 41 29 35 110

10:09 35 40 29 35 448

10:11 37 42 28 29 415

10:14 38 42 28 27 577

10:15 40 43 28 28 458

10:16 40 43 29 29 524

10:18 41 44 29 29 533

10:19 41 45 29 29 490

10:21 43 46 29 30 468

10:22 43 49 30 30 338

10:23 43 50 32 32 359

10:25 44 51 34 32 143

10:37 38 50 37 35 133

10:38 38 50 37 35 133

10:39 38 50 36 35 142

10:40 38 50 36 35 139

10:41 38 50 36 35 133

10:42 38 51 36 35 136

10:43 37 50 36 35 163

10:45 37 48 35 35 649

10:47 37 48 35 34 165

10:50 36 46 35 33 280

10:51 37 48 34 33 270

10:52 40 49 35 33 389

10:53 38 48 35 33 447

10:54 38 48 35 33 294

10:55 38 48 35 33 342

(36)

22

Tabel 4.9. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-9 (lanjutan).

JAM T1(OC) T2(OC) T3(OC) T4(OC) W/M2

10:57 38 49 35 33 618

10:59 41 51 35 32 622

11:01 43 52 35 32 623

11:02 43 53 35 32 657

11:03 44 54 36 32 600

11:04 44 56 36 32 682

11:05 44 58 36 33 162

11:08 43 59 33 35 329

11:09 42 59 35 37 758

11:10 42 59 37 37 431

11:11 42 59 38 37 128

11:14 43 60 43 41 584

11:15 43 61 44 42 772

11:16 43 62 44 43 809

11:21 43 61 34 37 436

11:22 43 62 34 40 211

11:32 42 61 44 44 456

11:33 42 60 44 45 745

11:34 41 59 43 45 460

11:35 42 60 43 46 192

11:38 41 59 34 43 132

11:47 40 57 33 36 283

11:49 40 57 32 35 386

11:50 38 56 32 35 292

11:51 41 57 32 35 195

11:53 42 54 30 34 479

11:55 41 53 30 33 549

11:56 41 54 30 34 585

11:57 42 54 29 34 588

11:59 43 56 29 33 627

12:00 43 57 29 34 597

12:02 43 58 30 33 593

12:03 44 59 29 34 390

12:04 43 59 29 34 420

12:06 42 59 30 34 509

12:07 41 59 30 35 252

12:09 41 61 30 35 342

12:10 40 60 32 35 430

12:11 40 59 32 35 355

(37)

Tabel 4.9. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-9 (lanjutan).

JAM T1(OC) T2(OC) T3(OC) T4(OC) W/M2

12:14 38 60 33 35 366

12:15 38 59 32 35 459

12:16 41 59 32 35 434

12:17 41 60 32 36 402

12:18 42 60 32 36 391

12:19 43 61 32 37 246

4.1.2.

Data percobaan pompa :

Tabel 4.10. Data pompa dengan variasi

head

1 meter.

NO Ttekan(oC) Ptekan(psi) tpompa(s) Vpompa(ml) Thisap(oC) Phisap(psi)

1 40 4 17 10 38 3

2 40 4 19 11 38 4

3 40 4 18 10 38 4

4 40 4 17 12 38 3

5 40 4 19 10 38 3

6 40 4 17 11 38 3

7 40 3 15 11 38 2

8 40 3 18 11 38 2

9 40 3 17 12 38 2

10 40 4 16 11 38 2

11 40 4 17 11 38 3

12 40 4 15 8 38 1

13 40 3 15 10 38 2

14 40 4 17 11 38 2

15 40 3 17 11 38 2

16 40 3 19 10 38 2

17 40 4 16 11 38 2

18 40 4 14 10 38 2

19 40 3 16 10 38 2

20 40 3 18 10 38 2

21 40 3 19 10 38 2

22 40 3 18 10 38 2

23 40 4 16 10 38 2

24 40 4 19 10 38 2

25 40 3 17 10 38 2

26 40 4 17 10 38 2

27 40 3 17 10 38 2

(38)

24

Tabel 4.10. Data pompa dengan variasi

head

1 meter (lanjutan).

NO Ttekan(oC) Ptekan(psi) tpompa(s) Vpompa(ml) Thisap(oC) Phisap(psi)

29 40 3 18 10 38 2

30 40 4 17 10 38 2

31 40 3 16 10 38 2

32 40 3 17 9 38 2

33 40 3 17 10 38 2

34 40 3 17 10 38 2

35 40 3 18 7 38 2

36 40 3 20 10 38 2

37 40 3 20 9 38 2

38 38 3 19 10 38 2

39 38 3 19 8 38 1

40 38 3 20 10 37 1

41 38 3 21 10 37 1

42 38 3 19 11 37 1

43 38 3 19 10 37 1

44 37 3 20 10 37 1

45 38 3 20 9 37 1

46 37 3 20 7 36 1

47 37 3 20 6 36 1

48 37 3 26 13 36 1

49 37 3 27 14 35 1

50 36 3 27 14 35 1

51 36 3 24 16 36 0

52 36 3 27 15 35 0

53 36 3 26 15 35 0

54 36 3 26 16 35 0

55 36 3 25 16 35 0

56 36 3 26 15 35 0

57 36 3 27 13 35 0

58 36 3 22 16 36 0

Tabel 4.11. Data pompa dengan variasi

head

1,3 meter.

NO Ttekan(oC) Ptekan(psi) tpompa(s) Vpompa(ml) Thisap(oC) Phisap(psi)

1 40 5 10 4 38 4

2 40 5 2 1 37 4

3 39 5 85 7 38 4

4 37 4 105 36 36 4

5 36 7 120 39 35 4

6 36 5 120 35 35 3

7 48 5 11 21 46 2

(39)

Tabel 4.11. Data pompa dengan variasi

head

1,3 meter (lanjutan).

NO Ttekan(oC) Ptekan(psi) tpompa(s) Vpompa(ml) Thisap(oC) Phisap(psi)

9 40 5 22 32 38 4

10 41 5 20 28 38 4

11 40 5 36 35 38 4

12 41 5 22 31 41 4

13 41 5 25 37 41 4

14 41 5 31 36 41 4

Tabel 4.12. Data pompa dengan variasi

head

1,6 meter.

NO Ttekan(oC) Ptekan(psi) tpompa(s) Vpompa(ml) Ppompa(psi) Thisap(oC) Phisap(psi) Ppompa(psi)

1 35 3 27 9 1 30 2 0

2 34 4 22 2 1 34 3 1

3 35 4 120 7 1 35 4 1

4 35 4 3 1 1 36 4 1

5 36 4 1 1 1 36 4 1

6 36 4 2 1 1 36 4 1

7 36 4 2 1 1 36 4 1

8 36 4 1 1 1 36 4 1

9 36 5 1 1 1 36 5 1

10 36 5 1 1 1 36 5 1

11 36 5 1 1 1 36 5 1

12 36 5 1 1 1 36 5 1

13 36 5 1 1 1 36 5 1

14 36 5 1 1 1 36 5 1

15 36 5 1 1 1 36 5 1

16 36 5 1 1 1 36 5 1

17 36 5 1 1 1 36 5 1

18 36 5 1 1 1 36 5 1

19 36 5 1 1 1 36 5 1

20 36 5 1 1 1 36 5 1

21 36 5 1 1 1 36 5 1

22 36 5 1 1 1 36 5 1

23 36 8 100 57 1 36 4 0

24 35 9 25 36 1 35 4 -1

25 37 8 14 35 1 40 4 -1

26 36 9 32 39 1 38 4 -2

27 38 9 75 48 1 40 4 -1

(40)

26

4.2.

Hasil Perhitungan

Energi surya yang datang (G

T

) dihitung dengan persamaan (1) dan (2). Berikut

prosedur perhitungan GT untuk data pertama pada tabel 4.1. Data pertama pada tabel

4.1 yang diperlukan adalah V = 3,66 V. Data lain yang diperlukan adalah massa oli

dalam evaporator (0,237 kg), panas jenis oli (2300J/(kg.K)), luasan kolektor (1,201

m

2

), koefisien transmisivitas kaca (0,81), koefisien kerugian panas kolektor

(4W/m

2

K), suhu lingkungan (25

0

C), koefisien kerugian panas evaporator

(0,0144W/m

2

K), luasan evaporator (0,025m

2

), waktu (60detik&600detik)

I =

)

(

10

)

(

66

,

3

ohm

volt

= 0,366 Amp.

1000

.

4

,

0

I

G

T

=

(W/m

2

)

=

.

1000

0,4

0,366

= 915 W/m

2

Faktor efisiensi kolektor (F’) dihitung dengan persamaan (3). Berikut prosedur

perhitungan (F’) untuk data pertama pada tabel 4.1. Data pertama yang diperlukan

adalah T

4

dan dT

s2

. dT

s2

dapat dihitung dengan rata-rata penjumlahan T

1

+T

2

.

F’ =

{

}

(

)

(41)

Efisiensi sensibel kolektor (

η

s) dihitung dengan persamaan (4). Berikut prosedur

perhitungan (

η

s) untuk data pertama pada tabel 4.1.

000950818

,

0

201

,

1

.

/

915

600

1

.

/

2300

.

237

,

0

2 2

=

=

m

m

W

s

C

kg

J

kg

o s

η

Debit pompa (Q) dihitung dengan persamaan (5). Berikut prosedur perhitungan (Q)

untuk data pertama pada tabel 4.10. Data yang diperlukan adalah t dan v.

s

ml

0.58824

17

10

=

=

Q

= 0,0000006

s

m

3

Daya pompa (W) dihitung dengan persamaan (6). Berikut prosedur perhitungan (W)

untuk data pertama tabel 4.10.

1

.

0,0000006

.

81

,

9

.

1000

=

W

=

0,0058 watt

Daya spritus (W

spritus

) dihitung dengan persamaan (7). Data yang diperlukan untuk

perhitungan (W

spritus

) adalah massa air yang dipanaskan (0,2kg). Berikut prosedur

perhitungan W

spritus

W =

28

watt

60

2

.

4200

.

2

,

0

=

Daya spritus yang digunakan ada 2 , dan data kenaikan temperatur kedua lampu tiap

menit nya relatif sama. Jadi daya spritus total yang digunakan dikali 2 = 56 watt.

Efisiensi sistem (

η

sistem) dihitunga dengan persamaan (8). Berikut prosedur

(42)

28

0,0103%

56

0058

,

0

=

=

sistem

η

Perhitungan data yang lain dilakukan dengan cara yang sama dan hasilnya dapat

dilihat pada tabel 4.13 sampai tabel 4.24

Tabel 4.13. Hasil Perhitungan Data pada Kolektor CPC yang ke-1.

DATA 1

I GT ms.cs.(dT+ 4/dθ1) Ac.((σ.α).GT)-

JAM (amp) (W/m2) dT4 Ts2 us.as.(T4-ta) UL.(Ts2-Ta) F' (m.cp.∆T)/dt Ac.G

η sensibel

9:30 29

9:40 0.37 915 1 59 1.05 729.31 0.001 1.05 1099.10 0.001

9:50 0.32 788 26 67 23.59 562.73 0.042 23.58 945.95 0.025

10:00 0.49 1225 9 73 8.33 963.42 0.009 8.31 1471.47 0.006

10:40 0.29 725 10 61 8.82 531.71 0.017 8.81 870.87 0.010

10:50 0.32 790 2 66 1.96 573.81 0.003 1.95 948.95 0.002

11:00 0.36 905 7 72 6.33 655.19 0.010 6.32 1087.09 0.006

11:10 0.38 945 9 77 8.65 669.85 0.013 8.63 1135.13 0.008

Tabel 4.14. Hasil Perhitungan Data pada Kolektor CPC yang ke-2.

DATA 2

I GT ms.cs.(dT+ 4/dθ1) Ac.((σ.α).GT)-

JAM (amp) (W/m2) dT4 Ts2 us.as.(T4-ta) UL.(Ts2-Ta) F' (m.cp.∆T)/dt Ac.G η sensibel

9:55 26

10:05 0.35 870 1 51 1.00 723.96 0.001 1.00 1045.04 0.001

10:15 0.11 268 13 52 11.50 131.98 0.087 11.50 321.32 0.036

10:25 0.34 855 1 51 0.51 709.37 0.001 0.50 1027.03 0.000

10:35 0.12 300 5 54 4.60 152.55 0.030 4.59 360.36 0.013

10:45 0.09 225 1 52 1.28 90.39 0.014 1.27 270.27 0.005

11:05 0.28 700 13 65 11.73 487.93 0.024 11.72 840.84 0.014

(43)

Tabel 4.15. Hasil Perhitungan Data pada Kolektor CPC yang ke-3

DATA 3

I GT ms.cs.(dT+ 4/dθ1) Ac.((σ.α).GT)-

JAM (amp) (W/m2) dT4 Ts2 us.as.(T4-ta) UL.(Ts2-Ta) F' (m.cp.∆T)/dt Ac.G η sensibel

8:45 0.35 870 74

8:55 0.34 838 3 71 3.01 593.60 0.005 3.00 1006.01 0.003

9:05 0.36 888 5 75 4.60 622.79 0.007 4.59 1066.07 0.004

9:15 0.36 900 1 78 0.69 621.26 0.001 0.68 1081.08 0.001

9:55 0.38 948 4 76 3.65 677.33 0.005 3.63 1138.14 0.003

10:45 0.34 850 2 71 1.37 605.28 0.002 1.36 1021.02 0.001

10:55 0.35 885 3 74 2.87 624.92 0.005 2.86 1063.06 0.003

Tabel 4.16. Hasil Perhitungan Data pada Kolektor CPC yang ke-4.

DATA 4

I GT ms.cs.(dT+ 4/dθ1) Ac.((σ.α).GT)-

JAM (amp) (W/m2) dT4 Ts2 us.as.(T4-ta) UL.(Ts2-Ta) F' (m.cp.∆T)/dt Ac.G η sensibel

9:35 27

9:55 0.34 848 13 56 12.23 674.684 0.018 12.22 1018.02 0.012

10:05 0.35 863 21 62 19.28 660.450 0.029 19.27 1036.04 0.019

10:25 0.35 885 9 63 8.24 678.017 0.012 8.22 1063.06 0.008

Tabel 4.17. Hasil Perhitungan Data pada Kolektor CPC yang ke-5.

DATA 5

I GT ms.cs.(dT+ 4/dθ1) Ac.((σ.α).GT)-

JAM (amp) (W/m2) dT4 Ts2 us.as.(T4-ta) UL.(Ts2-Ta) F' (m.cp.∆T)/dt Ac.G η sensibel

8:20 27

8:30 0.29 720 1 47 0.77 596.52 0.001 0.77 864.86 0.0009

8:40 0.26 640 6 53 5.68 487.93 0.012 5.68 768.77 0.0074

8:50 0.26 645 0 52 0.05 497.60 0.000 0.05 774.77 0.0001

9:00 0.27 670 2 53 2.23 518.56 0.004 2.23 804.80 0.0028

9:10 0.26 650 5 55 4.10 487.81 0.008 4.09 780.78 0.0052

9:30 0.29 730 1 56 0.87 562.76 0.002 0.86 876.88 0.0010

9:40 0.31 763 1 59 0.87 579.49 0.001 0.86 915.92 0.0009

9:50 0.29 713 4 58 3.78 534.68 0.007 3.77 855.86 0.0044

10:10 0.25 630 7 65 6.10 420.54 0.014 6.09 756.76 0.0080

11:10 0.35 883 3 57 2.73 707.30 0.004 2.73 1060.06 0.0026

11:20 0.36 895 5 61 4.78 696.64 0.007 4.77 1075.07 0.0044

11:30 0.33 828 7 63 6.10 621.83 0.010 6.09 993.99 0.0061

(44)

30

Tabel 4.18. Hasil Perhitungan Data pada Kolektor CPC yang ke-6.

DATA 6

I GT ms.cs.(dT+ 4/dθ1) Ac.((σ.α).GT)-

JAM (amp) (W/m2) dT4 Ts2 us.as.(T4-ta) UL.(Ts2-Ta) F' (m.cp.∆T)/dt Ac.G η sensibel

8:10 27

8:20 0.29 718 3 38 2.27 633.72 0.004 2.27 861.86 0.003

8:30 0.30 753 2 47 1.73 626.70 0.003 1.73 903.90 0.002

8:40 0.30 745 1 52 0.73 594.65 0.001 0.73 894.89 0.001

8:50 0.32 790 4 60 4.00 599.52 0.007 4.00 948.95 0.004

9:00 0.32 808 3 61 3.05 613.90 0.005 3.04 969.97 0.003

9:10 0.34 843 3 62 2.96 641.95 0.005 2.95 1012.01 0.003

9:20 0.33 830 3 64 2.32 619.94 0.004 2.32 997.00 0.002

9:30 0.33 815 3 67 2.60 593.33 0.004 2.59 978.98 0.003

9:40 0.36 893 3 69 2.60 658.65 0.004 2.59 1072.07 0.002

Tabel 4.18. Hasil Perhitungan Data pada Kolektor CPC yang ke-6 (lanjutan).

I GT ms.cs.(dT+ 4/dθ1) Ac.((σ.α).GT)-

JAM (amp) (W/m2) dT4 Ts2 us.as.(T4-ta) UL.(Ts2-Ta) F' (m.cp.∆T)/dt Ac.G η sensibel

9:50 0.36 893 4 70 3.55 652.88 0.005 3.54 1072.07 0.003

10:00 0.35 885 3 71 2.46 641.02 0.004 2.45 1063.06 0.002

10:20 0.37 935 4 69 4.06 697.36 0.006 4.04 1123.12 0.004

11:20 0.40 990 9 69 8.28 749.67 0.011 8.27 1189.19 0.007

Tabel 4.19. Hasil Perhitungan Data pada Kolektor CPC yang ke-7.

DATA 7 ms.cs.(dT4/dθ1)+ Ac.((σ.α).GT)-

JAM dT4 Ts2 us.as.(t4-ta) UL.(Ts2-Ta) F' (m.cp.∆T)/dt Ac.G

η sensibel

9:55 58

10:05 7 52 6.14 193.27 0.032 6.13 396.40 0.015

10:15 0 54 0.14 434.47 0.000 0.14 708.71 0.000

10:35 9 58 8.23 668.47 0.012 8.22 1021.02 0.008

10:45 4 62 4.05 359.28 0.011 4.04 660.66 0.006

10:55 1 62 0.96 93.21 0.010 0.95 336.34 0.003

11:15 6 64 5.01 642.04 0.008 5.00 1021.02 0.005

11:25 3 66 2.46 712.49 0.003 2.45 1123.12 0.002

(45)

Tabel 4.20. Hasil Perhitungan Data pada Kolektor CPC yang ke-8.

DATA 8 ms.cs.(dT4/dθ1)+ Ac.((σ.α).GT)-

JAM dT4 Ts2 us.as.(t4-ta) UL.(Ts2-Ta) F' (m.cp.∆T)/dt Ac.G

η sensibel

11:03 1 51 9.09 683.70 0.013 9.09 998.30 0.009

11:04 1 52 9.09 679.43 0.013 9.09 998.96 0.009

11:05 2 53 18.18 452.23 0.040 18.17 724.40 0.025

11:06 2 54 18.18 663.17 0.027 18.17 987.79 0.018

11:07 2 56 18.18 547.57 0.033 18.17 859.90 0.021

11:09 2 58 18.18 295.21 0.062 18.17 557.24 0.033

11:10 2 58 18.18 665.18 0.027 18.17 1016.96 0.018

11:12 2 55 18.18 194.03 0.094 18.17 417.50 0.044

11:13 3 59 27.27 332.69 0.082 27.26 609.45 0.045

11:16 2 56 18.18 652.36 0.028 18.17 989.27 0.018

11:20 1 56 9.09 652.07 0.014 9.09 985.94 0.009

11:21 1 56 9.09 13.68 0.665 9.09 200.78 0.045

Tabel 4.21. Hasil Perhitungan Data pada Kolektor CPC yang ke-9.

DATA9 ms.cs.(dT4/dθ1)+ Ac.((σ.α).GT)-

JAM dT4 Ts2 us.as.(t4-ta) UL.(Ts2-Ta) F' (m.cp.∆T)/dt Ac.G

η sensibel

8:58 29

8:59 0 30 0.0000 63.08 0.00000 0.00 107.53 0.00

9:00 0 30 0.0000 235.86 0.00000 0.00 320.84 0.00

9:01 1 31 9.0877 545.52 0.01666 9.09 709.07 0.01

9:03 1 33 9.0877 189.95 0.04784 9.09 281.96 0.03

9:04 2 35 18.1757 159.94 0.11364 18.17 253.81 0.07

9:06 7 34 63.6123 317.42 0.20040 63.61 445.26 0.14

9:08 0 35 0.0007 79.54 0.00001 0.00 154.55 0.00

9:09 0 35 0.0007 71.92 0.00001 0.00 148.11 0.00

9:11 1 35 9.0880 57.15 0.15903 9.09 129.87 0.07

9:12 0 36 0.0007 33.53 0.00002 0.00 103.68 0.00

9:13 0 36 0.0007 21.94 0.00003 0.00 89.37 0.00

9:14 0 36 0.0007 13.17 0.00005 0.00 78.54 0.00

9:16 0 36 0.0004 3.86 0.00009 0.00 67.05 0.00

9:17 0 36 0.0004 6.40 0.00005 0.00 73.15 0.00

9:18 0 36 0.0004 15.66 0.00002 0.00 81.62 0.00

9:19 0 36 0.0004 14.75 0.00002 0.00 83.46 0.00

9:20 0 37 0.0004 7.39 0.00005 0.00 77.34 0.00

9:21 0 37 0.0004 4.24 0.00008 0.00 73.45 0.00

9:22 0 37 0.0004 11.20 0.00003 0.00 82.04 0.00

9:23 0 36 0.0004 34.75 0.00001 0.00 108.15 0.00

(46)

32

Tabel 4.21. Hasil Perhitungan Data pada Kolektor CPC yang ke-9 (lanjutan).

ms.cs.(dT4/dθ1)+ Ac.((σ.α).GT)-

JAM dT4 Ts2 us.as.(t4-ta) UL.(Ts2-Ta) F' (m.cp.∆T)/dt Ac.G η sensibel

9:25 1 35 9.088 141.03 0.06444 9.09 233.43 0.04

9:26 0 36 0.001 70.31 0.00001 0.00 149.09 0.00

9:27 0 36 0.001 95.41 0.00001 0.00 183.04 0.00

9:28 0 36 0.001 148.96 0.00000 0.00 249.15 0.00

9:29 0 36 0.001 148.88 0.00000 0.00 246.09 0.00

9:30 0 36 0.001 160.08 0.00000 0.00 259.92 0.00

9:31 0 37 0.001 263.09 0.00000 0.00 393.01 0.00

9:32 0 37 0.001 264.89 0.00000 0.00 395.23 0.00

9:33 0 38 0.001 128.13 0.00001 0.00 232.33 0.00

9:34 3 37 27.264 121.26 0.22484 27.26 217.92 0.13

9:35 4 38 36.352 184.59 0.19693 36.35 302.04 0.12

9:36 1 38 9.091 74.75 0.12162 9.09 166.43 0.05

9:41 0 38 0.001 7.20 0.00010 0.00 83.04 0.00

9:45 0 39 0.001 5.27 0.00013 0.00 86.59 0.00

9:49 4 38 36.354 126.22 0.28803 36.35 229.97 0.16

9:50 14 38 127.232 137.00 0.92872 127.22 246.25 0.52

9:53 2 38 18.179 117.43 0.15481 18.17 219.12 0.08

9:55 5 39 45.446 72.81 0.62416 45.44 169.97 0.27

9:56 1 38 9.097 56.50 0.16101 9.09 146.87 0.06

9:58 6 38 54.535 55.58 0.98124 54.52 142.76 0.38

10:03 1 38 9.091 44.40 0.20474 9.09 131.93 0.07

10:09 0 38 0.004 375.69 0.00001 0.00 537.96 0.00

10:11 2 40 18.176 334.34 0.05436 18.17 498.78 0.04

10:14 0 40 0.001 489.58 0.00000 0.00 693.39 0.00

10:15 1 42 9.088 366.24 0.02482 9.09 550.03 0.02

10:16 1 42 9.089 430.82 0.02110 9.09 629.75 0.01

10:18 1 43 9.089 434.98 0.02089 9.09 640.82 0.01

10:19 0 43 0.001 390.04 0.00000 0.00 588.31 0.00

10:21 2 45 18.176 361.64 0.05026 18.17 562.14 0.03

10:22 0 46 0.002 228.04 0.00001 0.00 406.11 0.00

10:23 2 47 18.177 245.96 0.07390 18.17 431.19 0.04

10:25 2 48 18.177 31.46 0.57770 18.17 172.31 0.11

10:37 0 44 0.004 38.34 0.00009 0.00 160.04 0.00

10:38 0 44 0.004 38.57 0.00009 0.00 160.32 0.00

10:39 0 44 0.004 47.20 0.00007 0.00 170.97 0.00

10:40 0 44 0.004 44.28 0.00008 0.00 167.37 0.00

10:41 0 44 0.004 38.54 0.00009 0.00 160.28 0.00

10:42 0 45 0.004 38.19 0.00009 0.00 162.82 0.00

10:43 0 44 0.004 69.64 0.00005 0.00 195.72 0.00

10:45 1 43 9.091 547.70 0.01660 9.09 779.98 0.012

(47)

Tabel 4.21. Hasil Perhitungan Data pada Kolektor CPC yang ke-9 (lanjutan).

ms.cs.(dT4/dθ1)+ Ac.((σ.α).GT)-

JAM dT4 Ts2 us.as.(t4-ta) UL.(Ts2-Ta) F' (m.cp.∆T)/dt Ac.G η sensibel

10:50 1 41 9.090 195.33 0.04654 9.09 336.06 0.027

10:51 0 43 0.003 178.20 0.00002 0.00 323.80 0.000

10:52 0 45 0.003 284.87 0.00001 0.00 467.37 0.000

10:53 0 43 0.003 348.29 0.00001 0.00 536.76 0.000

10:54 0 43 0.003 199.42 0.00001 0.00 352.97 0.000

10:55 0 43 0.003 245.86 0.00001 0.00 410.31 0.000

10:56 0 45 0.003 488.53 0.00001 0.00 718.80 0.000

10:57 0 44 0.003 512.08 0.00001 0.00 741.94 0.000

10:59 0 46 0.002 504.01 0.00000 0.00 746.81 0.000

11:01 3 48 27.264 497.75 0.05478 27.26 747.97 0.036

11:02 0 48 0.002 528.44 0.00000 0.00 788.83 0.000

11:03 0 49 0.002 468.14 0.00001 0.00 720.32 0.000

11:04 0 50 0.002 543.48 0.00000 0.00 819.26 0.000

11:05 1 51 9.090 33.09 0.27474 9.09 195.07 0.047

11:08 0 51 0.004 194.86 0.00002 0.00 394.79 0.000

11:09 2 51 18.179 614.73 0.02957 18.17 910.19 0.020

11:10 0 51 0.004 296.99 0.00001 0.00 517.92 0.000

11:11 0 51 0.004 1.63 0.00259 0.00 153.27 0.000

11:14 3 52 27.268 441.13 0.06181 27.26 701.80 0.039

11:15 1 52 9.093 621.81 0.01462 9.09 927.83 0.010

11:16 1 53 9.094 655.03 0.01388 9.09 971.81 0.009

11:21 1 52 9.092 294.05 0.03092 9.09 523.18 0.017

11:22 3 53 27.267 72.78 0.37467 27.26 252.97 0.108

11:32 0 52 0.007 316.67 0.00002 0.00 548.15 0.000

11:33 1 51 9.094 599.86 0.01516 9.09 894.79 0.010

11:34 0 50 0.007 327.20 0.00002 0.00 552.25 0.000

11:35 1 51 9.095 61.56 0.14773 9.09 230.23 0.039

11:38 0 50 0.006 8.60 0.00074 0.00 158.92 0.000

11:47 0 49 0.004 162.02 0.00002 0.00 339.42 0.000

11:49 0 49 0.004 262.85 0.00001 0.00 463.90 0.000

11:50 0 47 0.004 178.27 0.00002 0.00 350.59 0.000

11:51 0 49 0.004 74.03 0.00005 0.00 233.75 0.000

11:53 0 48 0.003 356.01 0.00001 0.00 575.96 0.000

11:55 0 47 0.003 428.18 0.00001 0.00 659.12 0.000

11:56 1 48 9.090 460.90 0.01972 9.09 702.48 0.013

11:57 0 48 0.003 461.87 0.00001 0.00 706.65 0.000

11:59 0 50 0.003 492.55 0.00001 0.00 753.41 0.000

12:00 1 50 9.090 460.65 0.01973 9.09 717.00 0.013

12:02 0 51 0.003 454.22 0.00001 0.00 712.03 0.000

12:03 1 52 9.090 252.38 0.03602 9.09 468.77 0.019

(48)

34

Tabel 4.21. Hasil Perhitungan Data pada Kolektor CPC yang ke-9 (lanjutan).

ms.cs.(dT4/dθ1)+ Ac.((σ.α).GT)-

JAM dT4 Ts2 us.as.(t4-ta) UL.(Ts2-Ta) F' (m.cp.∆T)/dt Ac.G η sensibel

12:06 2 51 18.178 372.77 0.04876 18.17 611.47 0.030

12:07 1 50 9.091 124.73 0.07289 9.09 302.28 0.030

12:09 1 51 9.091 208.06 0.04369 9.09 411.09 0.022

12:10 0 50 0.004 298.32 0.00001 0.00 516.60 0.000

12:11 0 50 0.004 227.85 0.00002 0.00 426.63 0.000

12:12 1 50 9.091 315.14 0.02885 9.09 534.39 0.017

12:14 0 49 0.004 240.47 0.00001 0.00 439.24 0.000

12:15 0 49 0.004 334.09 0.00001 0.00 551.85 0.000

12:16 0 50 0.004 302.56 0.00001 0.00 521.82 0.000

12:17 1 51 9.091 268.76 0.03383 9.09 483.06 0.019

12:18 0 51 0.004 255.88 0.00002 0.00 470.13 0.000

12:19 1 52 9.092 109.61 0.08295 9.09 295.48 0.031

Tabel 4.22. Hasil Perhitungan data pompa

head

1 meter.

NO

Q (ml/s)

Q

(l/mnt) Wspritus(Watt)

W

pompa(Watt) ηsistem

1 0.59 0.04 56 0.006 0.00010

2 0.58 0.03 56 0.006 0.00010

3 0.56 0.03 56 0.005 0.00010

4 0.71 0.04 56 0.007 0.00012

5 0.53 0.03 56 0.005 0.00009

6 0.65 0.04 56 0.006 0.00011

7 0.73 0.04 56 0.007 0.00013

8 0.58 0.04 56 0.006 0.00010

9 0.71 0.04 56 0.007 0.00012

10 0.69 0.04 56 0.007 0.00012

11 0.65 0.04 56 0.006 0.00011

12 0.53 0.03 56 0.005 0.00009

13 0.67 0.04 56 0.007 0.00012

14 0.65 0.04 56 0.006 0.00011

15 0.65 0.04 56 0.006 0.00011

16 0.53 0.03 56 0.005 0.00009

17 0.66 0.04 56 0.006 0.00011

18 0.71 0.04 56 0.007 0.00013

19 0.63 0.04 56 0.006 0.00011

20 0.56 0.03 56 0.005 0.00010

21 0.53 0.03 56 0.005 0.00009

22 0.56 0.03 56 0.005 0.00010

(49)

Tabel 4.22. Hasil Perhitungan data pompa

head

1 meter (lanjutan).

NO

Q (ml/s)

Q

(l/mnt) Wspritus(Watt)

W

pompa(Watt) ηsistem

24 0.53 0.03 56 0.005 0.00009

25 0.59 0.04 56 0.006 0.00010

26 0.59 0.04 56 0.006 0.00010

27 0.59 0.04 56 0.006 0.00010

28 0.59 0.04 56 0.006 0.00010

29 0.56 0.03 56 0.005 0.00010

30 0.59 0.04 56 0.006 0.00010

31 0.63 0.04 56 0.006 0.00011

32 0.53 0.03 56 0.005 0.00009

33 0.59 0.04 56 0.006 0.00010

34 0.59 0.04 56 0.006 0.00010

35 0.39 0.02 56 0.004 0.00007

36 0.50 0.03 56 0.005 0.00009

37 0.45 0.03 56 0.004 0.00008

38 0.53 0.03 56 0.005 0.00009

39 0.42 0.03 56 0.004 0.00007

40 0.50 0.03 56 0.005 0.00009

41 0.48 0.03 56 0.005 0.00008

42 0.58 0.03 56 0.006 0.00010

43 0.53 0.03 56 0.005 0.00009

44 0.50 0.03 56 0.005 0.00009

45 0.45 0.03 56 0.004 0.00008

46 0.35 0.02 56 0.003 0.00006

47 0.30 0.02 56 0.003 0.00005

48 0.50 0.03 56 0.005 0.00009

49 0.52 0.03 56 0.005 0.00009

50 0.52 0.03 56 0.005 0.00009

51 0.67 0.04 56 0.007 0.00012

52 0.56 0.03 56 0.005 0.00010

53 0.58 0.03 56 0.006 0.00010

54 0.62 0.04 56 0.006 0.00011

55 0.62 0.04 56 0.006 0.00011

56 0.58 0.03 56 0.006 0.00010

57 0.48 0.03 56 0.005 0.00008

(50)

36

Tabel 4.23. Hasil Perhitungan data pompa

head

1,3 meter.

NO

Q (ml/s)

Q

(l/mnt) Wspritus(Watt) Wpompa(Watt) ηsistem

1 0.40 0.02 56 0.005 0.00009

2 0.50 0.03 56 0.006 0.00011

3 0.08 0.00 56 0.001 0.00002

4 0.34 0.02 56 0.004 0.00008

5 0.33 0.02 56 0.004 0.00007

6 0.29 0.02 56 0.004 0.00007

7 1.91 0.11 56 0.024 0.00043

8 1.10 0.07 56 0.014 0.00025

9 1.45 0.09 56 0.019 0.00033

10 1.40 0.08 56 0.018 0.00032

11 0.97 0.06 56 0.012 0.00022

12 1.41 0.08 56 0.018 0.00032

13 1.48 0.09 56 0.019 0.00034

14 1.16 0.07 56 0.015 0.00026

Tabel 4.24. Hasil Perhitungan data pompa

head

1,6 meter.

NO

Q (ml/s)

Q

(l/mnt) Wspritus(Watt) Wpompa(Watt) ηsistem

1 0.33 0.020 56 0.005 0.00009

2 0.09 0.005 56 0.001 0.00003

3 0.06 0.004 56 0.001 0.00002

4 0.33 0.020 56 0.005 0.00009

5 1.00 0.060 56 0.016 0.00028

6 0.50 0.030 56 0.008 0.00014

7 0.50 0.030 56 0.008 0.00014

8 1.00 0.060 56 0.016 0.00028

9 1.00 0.060 56 0.016 0.00028

10 1.00 0.060 56 0.016 0.00028

11 1.00 0.060 56 0.016 0.00028

12 1.00 0.060 56 0.016 0.00028

13 1.00 0.060 56 0.016 0.00028

14 1.00 0.060 56 0.016 0.00028

15 1.00 0.060 56 0.016 0.00028

16 1.00 0.060 56 0.016 0.00028

17 1.00 0.060 56 0.016 0.00028

18 1.00 0.060 56 0.016 0.00028

19 1.00 0.060 56 0.016 0.00028

20 1.00 0.060 56 0.016 0.00028

(51)

Tabel 4.24. Hasil Perhitungan data pompa

head

1,6 meter (lanjutan).

NO

Q (ml/s)

Q

(l/mnt) Wspritus(Watt) Wpompa(Watt) ηsistem

22 1.00 0.060 56 0.016 0.00028

23 0.57 0.034 56 0.009 0.00016

24 1.44 0.086 56 0.023 0.00040

25 2.50 0.150 56 0.039 0.00070

26 1.22 0.073 56 0.019 0.00034

27 0.64 0.038 56 0.010 0.00018

28 0.89 0.053 56 0.014 0.00025

4.3

Pembahasan.

Dari data kolektor yang ada dapat dibuat grafik sebagai berikut :

Grafik hubungan waktu , G

T

, dan F’

0 200 400 600 800 1000 1200 1400

9:40 9:50 10:00 10:40 10:50 11:00 11:10

waktu (jam) GT

(W/

m

2)

0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030 0.035 0.040 0.045

F' GT

F'

(52)

38

Dari gambar 4.1 terlihat bahwa G

T

dan F’ cenderung turun dari waktu ke waktu. Dari

trendline

terlihat F’ turun lebih banyak dibandingkan dengan G

T

. Hal ini dapat

disebabkan energi surya yang masuk perubahan naik turunnya sangat drastis.

Sehingga perubahan temperatur di T

4

sangat kecil bahkan bisa tidak ada pertambahan

temperatur, dan penyebab lainnya karena kurang sempurnanya isolasi panas pada

evaporator dan kolektor.

Grafik hubungan waktu , G

T

, dan F’

0 200 400 600 800 1000 1200

8:20 8:30 8:40 8:50 9:00 9:10 9:20 9:30 9:40 9:50 10:00 10:20 11:20

waktu (jam) GT

(W

/m

2)

0.000 0.002 0.004 0.006 0.008 0.010 0.012

F' GT

F'

Gambar 4.2 Grafik hubungan waktu , G

T

, dan F’ data 6

Dari gambar 4.2 terlihat bahwa G

T

naik terus menerus dari waktu ke waktu. F’

(53)

digunakan oli menyimpan panas cukup baik. Walaupun G

T

yang masuk tidak

stabil namun

trendline

G

T

cenderung naik perlahan, tidak seperti gambar 4.1

yang G

T

nya cenderung turun.

Grafik hubungan efisiensi setiap pemompaan tiap variasi

head.

0.00% 0.01% 0.01% 0.02% 0.02% 0.03% 0.03% 0.04% 0.04% 0.05% 0.05%

0 2 4 6 8 10 12 14 16

n pem om paan

e

fis

ie

n

s

i s

is

te

m

1 meter

1,3 meter

1,6 meter

Gambar 4.3 Grafik hubungan efisiensi (14 data pompa)

Dari gambar 4.3 terlihat bahwa efisiensi tiap kali pemompaan sangat variatif.

Pada

head

1,3 meter dan 1,6 meter

trendline

nya cenderung naik. Pada

head

1,3

meter merupakan nilai maksimum efisiensi pompa. Hal ini disebabkan volume

(54)

40

besar dibanding dengan

head

lainnya. Penyebab lainnya adalah elastisitas

membran sangat berpengaruh dalam proses pemompaan.

Grafik efisiensi sistem rata-rata tiap variasi

head

.

0.00% 0.01% 0.01% 0.02% 0.02% 0.03%

1 1,3 1,6

head(m )

ef

isi

en

si sist

em

efisiensi rata-rata

Gambar 4.4 Grafik efisiensi rata-rata (14data)

Efisiensi rata – rata maksimal diperoleh pada variasi

head

1,3 meter. Sesuai

dengan efisiensi maksimum yang diperoleh pada ketinggian

head

1,3 meter

pada gambar 4.3 sebelumnya. Hali ini disebabkan waktu pemompaan dan

(55)

Grafik hubungan debit setiap pemompaan tiap variasi

head.

0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 0.12 0.14

0 2 4 6 8 10 12 14 16

n pem om paan

D

e

bi

t (l

it

e

r/

m

e

ni

t)

1 meter

1,3 meter

1,6 meter

Gambar 4.5 Grafik hubungan debit (14data)

Dari gambar 4.4 dapat dilihat debit yang dihasilkan sangat variatif dan

kecenderungan naik pada

head

1,3 meter & 1,6 meter. Sedangkan pada

head

1

meter penurunan

trendline

debit secara perlahan terlihat pada grafik. Hal ini

dapat disebabkan karena belum terjadinya kesetimbangan panas dalam sistem.

Sehingga tekanan yang diberikan ke pompa membran untuk memompa air tidak

(56)

42

Grafik hubungan daya setiap pemompaan tiap variasi

head.

0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030

0 2 4 6 8 10 12 14 16

n pem om paan

D

aya (

W

at

t)

1 meter

1,3 meter

1,6 meter

Gambar 4.6 Grafik hubungan daya (14data)

Dari gambar 4.5 di atas dapat dilihat daya pemompaan maksimum pada

head

1,3 meter. Pada

head

1,3 meter dan 1,6 meter

trendline

nya terus meningkat.

Sebaliknya dengan

head

1 meter, cenderung turun dari waktu ke waktu. Hal ini

dapat disebabkan karena kemampuan elastisitas membran sehingga terjadi

(57)

Grafik hubungan efisiensi sensibel , G

T

, dan waktu.

0 200 400 600 800 1000 1200 1400

9:40 9:50 10:00 10:40 10:50 11:00 11:10

waktu(jam) GT

(W

/m

2)

0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030

ef

isi

en

si

sen

si

b

el

GT

η sensibel

Gambar 4.7 Grafik hubungan efisiensi sensibel , G

T

, dan waktu data 1

Dari gambar 4.7 terlihat bahwa penurunan efisiensi sensibel dari waktu ke

waktu seiring dengan naik turunnya nilai G

T

yang diserap oleh kolektor. Pada

trendline

efisiensi penurunan lebih banyak dibandingkan dengan G

T

. Hal ini

bisa disebabkan kurang baiknya isolasi pada kolektor. Sehingga panas dalam

(58)

44

Grafik hubungan efisiensi setiap pemompaan tiap variasi

head.

0.00% 0.01% 0.02% 0.03% 0.04% 0.05% 0.06% 0.07% 0.08%

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65

n pemompaan

e

fis

ie

n

s

i s

is

te

m

1 meter 1,3 meter 1,6 meter

Gambar 4.8 Grafik hubungan efisiensi (seluruh data)

Dari gambar 4.8 dapat dilihat,

trendline

dari efisiensi pada

head

1,6 meter

masih dibawah

trendline

head

1,3 meter. Tapi untuk nilai efisiensi

maksimalnya ada pada

head

1,6 meter. Dari gambar 4.8 ini cukup sulit untuk

dibuat perbandingan. Karena perbedaan jumlah siklus di masing-masing

head

.

Gambar 4.8 ini diharapkan dapat menambah informasi dari efisiensi sistem tiap

(59)

Grafik efisiensi sistem rata-rata tiap variasi

head.

0.00% 0.01% 0.01% 0.02% 0.02% 0.03% 0.03%

1 1,3 1,6

head(m )

ef

isie

n

s

i

efisiensi rata-rata

Gambar 4.9 Grafik efisiensi rata-rata (seluruh data)

Dari gambar 4.9 terlihat nilai efisiensi rata-rata maksimal ada pada

head

1,6

meter. Hal ini cukup berbeda dari efisiensi rata-rata jika menggunakan data

yang sama jumlahnya. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan jumlah

(60)

46

Grafik hubungan debit setiap pemompaan tiap variasi

head.

0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 0.12 0.14 0.16

0 10 20 30 40 50 60 70

n pem om paan

D

e

b

it

(

lit

e

r/m

en

it

)

1 meter

1,3 meter

1,6 meter

Gambar 4.10 Grafik hubungan debit (seluruh data)

Dari gambar 4.10 dapat dilihat

trendline

pada

head

1,3 meter masih diatas dari

trendline head

1,6 meter. Debit maksimal diperoleh pada

head

1,3 meter. Sedangkan

pada

head

1 meter debit cenderung turun perlahan. Gambar ini hanya sebagai

informasi tambahan, karena adanya perbedaan jumlah data sehingga sulit untuk

(61)

Grafik hubungan daya setiap pemompaan tiap variasi

head.

0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030 0.035 0.040 0.045

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65

n pemompaan

D

a

y

a

(W

att) 1 meter

1,3 meter 1,6 meter

Gambar 4.11 Grafik hubungan daya (seluruh data)

(62)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari data penelitian diperoleh :

Debit maksimal sebesar 0.115 liter/menit

terjadi pada ketinggian head

1,3 meter.

Faktor Efisiensi kolekor maksimal sebesar 98.1236%

Efisiensi pompa maksimal sebesar 0.043%

pada ketinggian head 1,3

meter.

5.2 Saran

Pastikan setiap pipa dan sambungan pipa tidak ada kebocoran, apabila

terjadi kebocoran, maka tekanan pemompaan akan kecil sehingga

berakibat daya pemompaan dan debit pemompaan yang diperoleh akan

kecil.

Periksa kondisi alat secara berkala

(63)

Mahkamov, K.; Djumanov, D., Thermal Water Pumps On The Basis Of Fluid

Piston Solar Stirling Engine. 1st International Energy Conversion

Engineering Conference, 17-21 August 2003, Portsmouth, Virginia

Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (2003), Kebijakan Pengembangan

Energi Terbarukan Dan Konservasi Energi (Energi Hijau), Departemen

Energi Dan Sumber Daya Mineral, Jakarta

Sumathy, K.; Venkatesh, A.; Sriramulu, V., (1995). The importance of the

condenser in a solar water pump, Energy Conversion and Management,

Volume 36, Issue 12, December 1995, Pages 1167-1173

Wong, Y.W.; Sumathy, K., (2000). Performance of a solar water pump with

n-pentane and ethyl ether as working fluids, Energy Conversion and

Management, Volume 41, Issue 9, 1 June 2000, Pages 915-927.

Wong, Y.W.; Sumathy, K., (2001). Thermodynamic analysis and optimization of

a solar thermal water pump, Applied Thermal Engineering, Volume 21,

Issue 5, April 2001, Pages 613-627.

(64)
(65)

Tabel Pengambilan Data Kolekter CPC yang ke -1 (Secara lengkap)

DATA 1

JAM T1(OC) T2(OC) T3(OC) T4(OC) V(volt)

9:30 30 29 28 30

9:40 46 71 35 31 3.66

9:50 46 89 54 57 3.15

10:00 51 94 61 66 4.90

10:10 52 88 59 66 2.40

10:20 45 74 47 52 0.82

10:30 43 73 44 42 3.18

10:40 43 80 58 52 2.90

10:50 47 84 52 54 3.16

11:00 51 93 58 61 3.62

11:10 56 98 65 71 3.78

Tabel Pengambilan Data Kolekter CPC yang ke -2 (Secara lengkap)

DATA 2

JAM T1(OC) T2(OC) T3(OC) T4(OC) V(volt)

9:55 25 26 28 26

10:05 42 59 31 28 3.48

10:15 40 64 40 40 1.07

10:25 36 65 40 41 3.42

10:35 39 69 41 46 1.20

10:45 37 67 40 47 0.90

10:55 37 73 41 44 3.09

11:05 46 85 50 57 2.80

11:15 48 89 55 62 3.00

11:25 49 83 50 63 0.60

11:35 46 83 50 55 3.00

Tabel Pengambilan Data Kolekter CPC yang ke -3 (Secara lengkap)

DATA 3

JAM T1(OC) T2(OC) T3(OC) T4(OC) V(volt)

8:45 51 97 37 47

8:55 42 100 38 50 3.35

9:05 47 103 38 55 3.55

9:15 51 105 40 56 3.60

9:25 45 102 40 54 3.69

9:35 50 101 38 52 2.40

Gambar

Gambar 3.1. Skema Alat Tampak Samping Kiri dan Depan.
Gambar 3.3. Bagian kolektor dan komponen pendukung
Tabel 4.9. Pengambilan Data pada Kolektor CPC yang ke-9 (lanjutan).
Tabel 4.15. Hasil Perhitungan Data pada Kolektor CPC yang ke-3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari kerusakan gedung akibat gempa Meksiko dapat dipelajari bahwa gedung bertingkat telah mengalami pullout, gedung tercabut dari fundasinya, karena beban mati

Saran yang dapat penulis sampaikan, Pertama untuk bisa melindungi hak- hak konsumen hendaknya perlu adanya suatu regulasi yang dapat mengcover kerugian yang ditimbulkan

Makalah ini menampilkan implementasi simulasi dan optimalisasi untuk merencanakan komposisi sumber daya manusia Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RS. ABC yang dapat

Manfaat dari proyek akhir ini diharapkan aplikasi yang akan dibuat dapat digunakan sebagai media pembelajaran Gamelan Jawa secara interaktif pada perangkat iPhone,

Pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Trias Indiantika dengan judul “Penerapan model cooperative script untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada

Hasil analisis regresis menunjukkan bahwa dividend payout ratio mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham dengan nilai koefisien regresi sebesar

- Izin ini berlaku u ntuk melakukan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota Koperasi, calon anggota koperasi yang bersangkutan, Koperasi lain dan anggota koperasi lain sesuai

Lebih lanjut P.S Atiyah mengatakan, tujuan dasar kontrak itu ada tiga yaitu : 11 (1) untuk menegakkan suatu janji dan melindungi harapan yang eksplisit maupun