• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR - Penampil tulisan berjalan menggunakan dot matrik dengan keyboard sebagai input data - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TUGAS AKHIR - Penampil tulisan berjalan menggunakan dot matrik dengan keyboard sebagai input data - USD Repository"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

i

TUGAS AKHIR

PENAMPIL TULISAN BERJALAN MENGGUNAKAN

DOT MATRIK DENGAN KEYBOARD SEBAGAI

INPUT DATA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Elektro

Oleh :

TOMI IRSAWAN

NIM : 065114035

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

ii

FINAL PROJECT

RUNNING TEXT VIEWER USING DOT MATRIX

WITH PC KEYBOARD AS DATA INPUT MEDIA

Presented as Partial Fulfillment of the Requitments To Obtain the Sarjana Teknik Degree In Electrical Engineering Study Program

TOMI IRSAWAN

NIM : 065114035

ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP

MOTTO :

Orang yang sukses adalah orang yang berfikir dan berbicara

POSITIF.

Lakukan sekarang atau tidak sama sekali

Kupersembahkan Karya ini :

Untuk Sahabatku Tuhan Yesus Kristus

(7)
(8)

viii INTISARI

Saat ini keyboard PC PS/2 sudah biasa digunakan untuk meng-input-kan informasi atau karakter yang diinginkan. Namun penggunaan keryboard PC masih sering tergantung dengan PC (Personal Computer) dan monitor komputer, sehingga masih sering kesulitan dalam menampilkan informasi atau karakter yang diinginkan.

Penampil tulisan berjalan menggunakan dot matrik dengan keyboard sebagai input

data adalah suatu alat yang dirancang untuk menyalakan LED pada dot matrik menggunakan sistem scanning kolom dan pengambilan data menggunakan sistem

scanning code keyboard. Untuk menampilkan karakter yang di-input-kan dari keyboard

PC, maka diperlukan mikrokontroler untuk menghubungkan keyboard dan display dot matrix. Sebagai driverkolom digunakan IC (Integrated Circuit) shift register 74HC595.

Alat yang dibuat sudah berhasil menampilkan karakter yang sesuai dengan penekan pada keyboard.

(9)

ix ABSTRACT

Current PC keyboard PS / 2 is commonly used for inputting the information or the desired character. However, used of a PC keyboard is still often depends with PC (Personal Computer) and computer monitor, so there are often difficulties in displaying the desired information or character.

Displaying to walk using a dot matrix text with the keyboard as the input data is a tool designed to power the LEDs in dot matrix using column scanning and a data retrieval system using the keyboard scanning code. To display the characters what entered from the keyboard PC, it needed a microcontroller to connect a keyboard and dot matrix display. IC ( Integrated Circuit ) shift register 74HC595 is used as column driver.

The tool was successfully created that displays the character corresponding to the pressure on the keyboard.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih

karunia, anugerah, dan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas

akhir ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini, penulis mendapatkan

banyak bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

dengan segala kerendahan hati dan penuh hormat, penulis ingin mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc. selaku Dekan Fakultas

Teknik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu Bernadeta Wuri Harini, S.T.,M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Ir. Th. Prima Ari Setiyani, M.T. selaku dosen pembimbing akademik

angkatan 2006 yang telah memberikan semangat untuk selalu rajin kuliah dan

menyelesaikan tugas akhir.

4. Bapak Martanto, S.T, M.T selaku pembimbing atas segala pemikiran, waktu

dan tenaganya dalam membimbing dan mengarahkan penulis dari awal hingga

akhir.

5. Seluruh dosen di Fakultas Teknik Elektro yang tidak dapat di sebutkan satu

persatu, yang telah mendidik dan membimbing penulis dalam memperdalam

dunia Teknik Elektronika.

6. Seluruh Staf & Laboran Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma: Mas

Mardi, Mas Suryono, Mas Hardi, Mas Broto yang sudah memberikan bantuan

selama proses pembuatan karya tugas akhir ini.

7. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan doa, dorongan moril maupun

material, kasih dan kesabaran yang tak pernah putus sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Ayuk Ivon, adikku Yesi dan sherlly, Emmanuel yang telah memberi doa dan

pengharapan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Terima kasih atas

(11)

xi

9. Teman-teman Kost Damai : Charles, Totok, Teo, Yoga, Hari, Nyawa, Flori,

Tombol, terima kasih atas canda, tawa dan segalanya Teman. Tetap jaga

keamanan kos.

10. Teman-teman yang sudah membantu : mas Siswoyo, Adi (TE07), Teo (TE06),

Luwi (TE06). Jangan menyerah !!

11. Keluarga besar EL-Asah, : Om Sam, Te Siany, mas Yongky, pemuda/i dan

jemaat yang sudah mendukung dalam doa.

12. Mas Agung dan Mbak Santi yang sudah menerima penulis dan berhubungan

baik dengan penulis selama di kos Damai.

13. Teman-teman mahasiswa jurusan Teknik Elekro dan semua pihak yang tidak

dapat disebutkan satu persatu atas setiap bantuannya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan kekurangan dari

penulisan tugas akhir ini. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan.

Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

maupun pembaca semuanya.

Yogyakarta, 11 Juni 2012

(12)

xii

(13)

xiii

BAB II PERANCANGAN ... 18

3.1 Perancangan Sistem ………. 18

3.2 Perancangan Perangkat Keras ………. 19

3.2.1 Rangkaian Keyboard PC PS/2 ………. 19

3.2.2 Rangkaian Mikrokontroler ……….. 19

3.2.2.1 Rangkaian Osilator ……….. 20

3.2.2.2 Rangkaian Reset ……….. 20

3.2.3 Rangkaian pengendali / Driver ……….. 21

3.2.3.1 Rangkaian Pengendali Baris ……… 21

3.2.3.2 Rangkaian Pengendali Kolom ………. 22

3.3 Perancangan Perangkat Lunak ………. 23

3.3.1 Perangkat lunak pengambilan Data Keyboard PC PS/2 ………… 24

3.3.2 Perangkat Lunak Dot Matrik Display... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……… 29

4.1 Pengujian masukan data melalui Keyboard PS/2 dengan tampilan LCD .. 29

4.2 PengujianDisplay Dot Matrik ……….. 31

4.3 Pengujian Driver ……….. 35

4.4 Pengujian Sistem Secara Keseluruhan ………. 36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………. 38

5.1 Kesimpulan ……….. 38

5.2 Saran ……… 38

DAFTAR PUSTAKA ………. 39

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Blok tulisan berjalan ………. 3

Gambar 2.1 Pin ATmega8535 ……….. 5

Gambar 3.12 Diagram Alir Tampilkan Karakter ke Dot Matrik ……….. 27

(15)

xv

Gambar 4.8 Pengaruh penekanan tombol shift yang diikuti tombol “t” ... 33

Gambar 4.9 Error yang terjadi setelah penekanan tombol shift untuk karakter “t” … 33

Gambar 4.10 Erroryang terjadi setelah penekanan tombol shift untuk karakter “1” . 33

Gambar 4.11 Erroryang terjadi setelah penekanan tombol shift untuk tombol fungsi shift

dan backspace……….. 34

Gambar 4.12 Pengetikan kata “test” ……… 34

Gambar 4.13 Pengaruh penekan tombol backspace satu kali untuk kata “test” menjadi kata

“tes” ………. 35

Gambar 4.14 Susunan IC shift register……… 35

Gambar 4.15 Karakter yang tampil saat data “0 , 65 , 127 , 65 , 0” dikirim ke shift register

……… 35

Gambar 4.16 Pengetikan karakter selamat ……….. 36

Gambar 4.17 Tampilan yang mucul saat karakter mendekati karakter terakhir …….. 37

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kebutuhan akan informasi yang cepat memang semakin dibutuhkan disetiap kalangan.

Agar info yang di berikan cepat dibaca dan mudah dilihat oleh pembaca, maka media

penyampaian harus diletakan ditempat yang pas dan gampang untuk dilihat. Tidak hanya

menyajikan tulisan yang biasa tapi mampu membuat pembaca tertarik pada tampilannya.

Jika dulu media penyampaian hanya terbatas pada selembaran atau penulisan di papan

pengumuman, namun sekarang ini telah masuk ke media elektronik. Salah satunya adalah

media yang saat ini banyak digunakan adalah tulisan berjalan (running text).

Tulisan berjalan adalah suatu peraga/display dinamis yang dapat menampilkan teks

atau animasi yang bertujuan untuk menarik perhatian karena sifatnya yang atraktif [1].

Terbuat dari titik/pixel lampu LED yang disusun membentuk matrik baris dengan baris dan

kolom yang bervariasi sesuai dengan tipenya [2].

Penerapan running textbermanfaat dalam dunia informasi karena dapat menampilkan

tulisan berupa huruf berjalan pada displaydot matrik. Displaydot matrik dapat digunakan

untuk membuat tampilan karakter sesuai keinginan. Sangat beda dengan spanduk yang

sifatnya hanya non-permanen (karena cepat rusak). Tulisan berjalan ini bisa diubah

tampilannya. Alat ini dapat diletakan di dalam maupun di luar ruangan.

Dengan melihat keunggulan media ini dibandingkan dengan media-media yang lain

seperti spanduk ataupun selembaran maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan

pembuatan alat tersebut, yaitu alat yang mampu menampilkan tulisan berjalan pada

display dot matrik dengan masukkan data dari keyboard.

Piranti yang digunakan pada alat ini adalah mikrokontroler ATMega8535 sebagai

prosesornya (pengontrol masukan dan keluaran dari alat tersebut). Dot matrik 5x7

sebanyak 7 blok yang dapat menampilkan karakter berupa huruf maupun angka dan

karakter yang lain sesuai dengan program yang dibuat. Display dot matrik disusun secara

sejajar supaya karakter mudah diapahami. Karakter yang akan ditampilkan pada penampil

diinputkan melalui keyboard PC PS/2 . Penggunaan keyboard disini yaitu mempermudah

useruntuk mengganti karakter tanpa harus terhubung pada komputer. Sehingga pengguna

(18)

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat penampil tulisan berjalan menggunakan

dot matrik yang bisa digunakan sebagai media informasi yang praktis .

Manfaat penelitan adalah mempermudah penyampaian suatu informasi melalui

penampil dot matrik.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Tampilan menggunakan dot matrik 5x7 sebanyak 7 blok

2. Masukkan data menggunakn keyboard PC PS/2

3. Menggunakan mikrokontroler ATmega32

4. Menggunakan IC shift register supaya LED mampu bergeser sesuai dengan

program.

5. Menggunakan bahasa pemograman C.

6. Karakter yang ditampilkan huruf besar dan kecil, tanda baca, dan angka.

7. Karakter yang ditampilkan bergeser ke arah kiri.

1.4 Metodologi Penelitian

Untuk dapat merealisasikan alat ini maka ada beberapa hal yang dilakukan yaitu :

1. Mencari data lengkap tentang alat yang akan dibuat, mengenai ATmega 8535,

baris dan kolom, perancangan PCB menggunakan software ORCAD.

4. Perancangan dan pembuatan program menggunakan bahasa C.

5. Pengambilan data yaitu dilakukan dengan menekan tombol pada keyboard dan

melihat karakter pada dot matrik, pergeseran karakter pada dot matrik, dan

pengujian pengoperasian alat.

6. Analisa dan kesimpulan terhadap alat yang dibuat. Analisa dilakukan dengan

(19)

sesuai dengan tombol yang ditekan pada keyboard dan arah pergesaran karakter

kearah kiri. Kesimpulan dilihat dari kinerja driver kolom (IC 74HC595) dan

driver baris dalam menggeser setiap nyala LED yang ada pada dot matrik

sehingga LED menyala secara bergantian dan membentuk karakter yang

berbeda-beda.

Gambar 1.1 Diagram Blok tulisan berjalan

ATmega 8535 Keyboard

PC PS/2

Driver baris

Dot matrik (5x7)X7

(20)

4

BAB II

DASAR TEORI

2.1

Mikrokontroler AVR ATmega8535 [3]

Mikrokontroler adalah IC yang dapat diprogram berulang kali, baik ditulis ataupun

dihapus. Seiring perkembangan elektronika, mikrokontroler dibuat semakin kompak

dengan bahasa pemograman yang juga ikut berubah. Salah satunya adalah mikrokontroler

AVR (Alf and Vegard’s Risc processosr) untuk aplikasi standar yang memiliki fitur yang

memuaskan ialah ATmega32 adalah ATmega8535 yang menggunakan teknologi RISC

(Reduce Instruction Set Computing) dimana program berjalan lebih cepat karena hanya

membutuhkan satu siklus clock untuk mengeksekusi satu intruksi program. Mikrontroler

AVR ATmega8535 memiliki fitur yang cukup lengkap. Mikrokontroler AVR

ATmega8535 telah dilengkapi dengan ADC internal, EEPROM internal, Timer/Counter,

PWM, analog comparator, dll.

2.1.1 Arsitektur ATmega8535 [4]

Mikrokontroler ATmega8535 memiliki arsitektur sebagai berikut :

a. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.

b. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran

c. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembanding.

d. CPU yang terdiri dari atas 32 buah register.

e. Watchdog Timer denga osilator internal.

f. SRAM sebesar 512 byte.

g. Memori Flash sebesar 8kb dengan kemapuan dengan kemapauan Read

While Write.

h. Unit interupsi internal dan eksternal

i. Port antarmuka SPI (Serial Pheriperal Interface).

j. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat deprogram saat operasi.

k. Antarmuka komparator analog.

l. Port USART (Universal shynchronous Ashynchronous Receiver

(21)

2.1.2 Fitur ATmega8535

Kapabilitas detail dari ATmega8535 adalah sebagai berikut :

a. sistem mikoprosesor 8 bit berbasis RISC (Redeced Intruction Set Computer)

dengan kecepatan 16 Mhz.

b. kapabilatas memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte, dan EEPROM

(Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 512

byte.

c. ADC internal serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.

d. Enam pilihan mode sleep menghemat penggunaan daya listrik.

2.1.3 Konfigurasi Pin ATmega8535

Gambar 2.1 Pin ATmega8535

Konfigurasi pin ATmega8535 pada gambar 2.1 dapat dijelaskan secara

fungsional sebagai berikut :

a. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukkan catu daya.

b. GND merupkan pin ground.

c. Port A (PA0..PA&) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC.

d. Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu

Timer/Counter, komparator analog, dan SPI.

e. Port C (PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu

(22)

f. Prot D (PD0..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu

komparator analog, interupsi eksternal, dan komunikasi serial.

g. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.

h. XTAL1 dan XTAL2 dan merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.

i. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.

j. AREF merupakan pin masukan tegangan refrensi ADC.

2.1.4 Peta Memori

Gambar 2.2 Peta memori ATmega8535

AVR ATMega8535 memiliki ruang pengalamatan memori data dan memori

program yang terpisah Memori data terbagi menjadi 3 buah bagian, yaitu 32 buah register

umum, 64 buah register I/O, dan 512 byte SRAM Internal. Register keperluan umum

menempuh space data pada alamat terbawah, yaitu $00 sampai $1F. Sementara itu, register

khusus untuk menangani I/O dan kontrol terhadap mikrokontroler menempati 64 alamat

berikutnya, yaitu mulai dari $20 hingga $5F. Register tersebut merupakan register yang

khusus digunakan untuk mengatur fungsi terhadap berbagai peripheral mikrokontroler,

seperti kontrol register, timer/counter, fungsi-fungsi I/O, dan sebagainya. Alamat memori

(23)

Memori SRAM adalah memori yang digunakan untuk menyimpan data sementara (memori

kerja). Semua memori “biasa” akan ditempatkan dalam SRAM [5].

Memori program yang terletak dalam flash PEROM tersusun dalam word atau 2 byte

karena setiap instruksi memiliki lebar 16-bit atau 32 bit. AVR ATMega8535 memiliki

4Kbyte x 16-bit Flash PEROM dengan alamat mulai dari $000 sampai $FFF. AVR

tersebut memiliki 12-bit Program Counter (PC) sehingga mampu mengalamati isi Flash.

Memori Flash adalah salah satu jenis ROM yang cara penulisan dan penghapusannya

secara elektrik. Memori ini diguunakan untuk menempatakan kode-kode program yang

akan dieksekusi oleh cpu. Namun memori ini juga dapat digunakan untuk menyimpan

angka-angka / data konstan atau table, string yang ketika chip running tidak pernah diubah

[5]. Selain itu, AVR ATMega8535 juga memiliki memori data berupa EEPROM 8-bit

sebanyak 512 byte. Alamat EEPROM dimulai dari $000 sampai $1FF. Memori EEPROM

dapat digunakan untuk menyimpan data pada saat chip running dan tidak dapat terhapus

meskipun catu daya mati (non volatile) [5].

2.1.5 Status Register (SREG)

Status Register adalah register berisi status yang dihasilkan pada setiap operasi

yang dilakukan ketika suatu instruksi dieksekusi.

a. Bit 7-I: Global Interrupt Enable

Bit harus diset untuk mengaktifkan interupsi. Setelah itu, anda dapat mengaktifkan

interupsi mana yang akan anda gunakan dengan cara meng-enable bit kontrol

register yang bersangkutan secara individu. Bit akan di-clear apabila terjadi suatu

interupsi yang dipicu oleh Hardware, dan bit tidak akan mengizinkan terjadinya

interupsi, serta akan diset kembali oleh instruksi RETI.

b. Bit 6-T: Bit Copy Storage

Instruksi BLD dan BST menggunakan bit-T sebagai sumber atau tujuan dalam

operasi bit. Suatu bit dalam sebuah register GPR dapat disalin ke bit T

menggunakan instruksi BST, dan sebaliknya bit-T dapat disalin kembali ke suatu

bit dalam register GPR menggunakan instruksi BLD.

c. Bit 5-H: Half Carry Flag

(24)

Bit-S merupakan hasil operasi EOR antara flag-N (Negatif) dan flag V

(Komplemen dua overflow).

e. Bit 3-V: Two’s Complement Overflow Flag

Bit ini berguna untuk mendukung operasi aritmatika.

f. Bit 2-N: Negative Flag

Apabila operasi menghasilkan bilangan negatif, maka flag-N akan diset.

g. Bit I-Z: Zero Flag

Bit akan diset bila hasil operasi yang diperoleh adalah nol.

h. Bit 0-C: Carry Flag.

Apabila suatu operasi menghasilkan carry, maka bit akan diset.

2.1.6

Timer / counter

[5]

Timer / counter0 adalah sebuah timer / counter yang dapat mencacah sumber pulsa

/ clock baik dari chip (timer) ataupun dari luar chip (counter) dengan kapasitas 8-bit atau

Timer / counter1 adalah sebuah timer / counter yang mempunyai kapasitas cacahan

16-bit (65535) baik pulsa / clock internal maupun eksternal yang dilengkapi prescaler

sumber pulsa / clock hingga 10-bit (1024).

Dapat digunakan :

a. Timer / Counter biasa

b. Clear Timer on Compare Match (Auto Reload )

c. Counter pulsa eksternal

d. Capture Unit (unit penangkap isi TCNT1akibat trigger pin ICP1/PB0)

e. Generator frekuensi biasa

(25)

2.2 Dot Matrik

Display dot matrix pada dasarnya adalah susunan beberapa LED, memiliki dua

buah kaki, yaitu Anoda dan Katoda yang befungsi untuk mengaktifkan LED. Anoda

diberi VCC dan katoda dihubungkan ke Ground. Disusun membentuk matrix baris dengan

baris dan kolom yang bervariasi sesuai dengan tipenya. Teknik menggunakan display dot

matrix ini dapat dikendalikan dengan teknik multiplexing. Dimana ada control terpisah

antara kendali jalur kolom dan baris dari display dot matrix tersebut . display dot matrix

bisa menampilkan tidak hanya angka, tetapi juga huruf angka atau bahkan gambar (grafik).

Susunan nomor pin bisa bervariasi sesuai dengan ukuran display dan pabrik pembuat [2].

Gambar 2.3 Dot matrik

Dot matrik 5 x7 memilki arti bahwa 1 dot matrik berukuran 5 kolom x 7 baris

susunan LED. Jadi 1 dot matrik terdapat 35 buah LED. Prinsip kerja dot matrik sebenarnya

menggunakan system Scanning kolom [6]. Scanning kolom adalah pada satu waktu dari

sekian banyak kolom hanya satu kolom yang menyala. Karena proses pengulangan

penyalaan kolom dari antara kolom begitu cepat dan berulang-ulang maka karakter tampak

nyala bersamaan. Proses scanning kolom yang cepat menipu mata atau penglihatan

manusia sehingga mata menangkap karakter seolah-olah menyala secara bersamaan.

Apabila proses scanning kolom dipelankan sampai mata dapat melihat, maka pergeseran

penyalaan kolom akan terlihat satu persatu. Tentu saja mikrokontroler harus terus-menerus

mengirimkan data kolom atau baris ke display agar display tetap menampilkan data dengan

benar [2]. Untuk mengoptimalkan nyala LED pada dot matrik maka arus harus berkisar

antara 15 sampai 20 mA. Sedangkan tegangan berkisar antara 1,5 sampai 2,5 V.

Kemudian untuk mempermudah kontrol dan menghemat pin maka diperlukan

proses scanning, biasanya pada kolom sedangkan pada baris diberikan bit sesuai

(26)

menghidupkan LED ke (x,x) dibutuhkan kombinasi tegangan antara pin baris dan kolom.

Scanning kolom yang dimaksud adalah dengan cara memberikan ’1’ atau high (untuk

common katoda) atau ’0’ untuk common anoda, begitu selanjutnya sampai kolom yang

terakhir dari rangkaian dot matrik dan berulang dari depan lagi. Proses ini dilakukan sangat

cepat sehingga mata melihatnya tetap sebagai suatu karakter yang diam.

Sebagai contoh akan menampilkan huruf A, secara umum digambarkan sebaggai

berikut :

Gambar 2.4 Contoh karakter “A” pada dot matrik

Maka logikanya adalah sebagai berikut, saat kolom pertama (scan kolom) sama dengan

‘1’(high) maka bit yang diberikan pada baris berupa ‘1110000’, sehingga jika sama-sama

diberi logika ‘1’(high) tidak ada arus yang mengalir, maka LED akan mati, sedangkan

pada saat logika ‘1’(high) bertemu dengan logika ‘0’(low) maka arus mengalir dan LED

akan menyala. Begitu juga untuk kolom kedua, pada saat diberi tegangan maka pada baris

bit yang diberikan adalah ‘1101011’. Dan seterusnya, ketika kolom telah mencapai pada

kolom terkahir maka akan diulang kembali pada kolom pertama.

2.3

Keyboard

PC PS/2

Keyboard merupakan sebuah papan yang terdiri dari tombol-tombol untuk

mengetikan kalimat dan simbol-simbol khusus lainnya pada komputer. Jumlah seluruh

tombol pada keyboard ada 101 tombol. Antarmuka keyboard standard adalah hubungan

komunikasi serial, yang menandakan bahwa data dikirim satu bit pada suatu waktu tertentu

pada satu jalur tunggal. Serial komunikasi dipilih untuk antara muka keyboardkarena hal

ini simple dan mudah diterapkan, dan tidak banyak data per detik yang harus dikirimkan

pada antar muka keyboard. Ada empat jalur yang menghubungkan keyboard dan PC. Dua

(27)

rangkaian keyboard [10]. Dua

-bit data dan perintah yang akan dikirimkan ke sistem

kan sinyal clock regular, dengan suatu nilai yang berosilasi

“0” dengan pola yang teratur. Tujuan dari sinyal clock

mensinkronisasi keyboard dan sistem, sehingga selalu bekerja

menunjukkan kode scan yang menandai tombol individu.

bagian bawah dari tombol. Contoh kode scan untuk tombol

scan ditunjukkan dalam Hexa.

Gambar 2.5 Frame pengiriman data dan clock

(28)

Kode scan ditandai dengan kode yang random. Pada beberapa kasus, cara yang paling

mudah untuk menerjemahkan kode scan ke ASCII adalah dengan menggunakan metode

look up table. Transmisi data, dari keyboard ke sistem, dilakukan dengan frame 11 bit. Bit

pertama adalah bit start ( logika 0 ), diikuti dengan 8 bit data ( LSB first ), satu bit paristas

( paritas ganjil ) dan bit stop ( logika 1 ). Setiap bit harus dibaca pada sisi turun dari clock.

frame pengiriman data dan cloknya, ditunjukan pada gambar 2.5.

Gambar 2.7 konektor keyboard ps/2

Cara kerja keyboard PC PS/2 [11]:

Adalah dengan cara setiap kali salah satu tombol keyboard PC ditekan atau dilepas,

keyboard akan mengirim kode ke host (host adalah mikrokontroler kalau keyboard

dihubungkan ke peralatan berbasis mikrokontroler). Kode tersebut dinamakan sebagai scan

code.Frekuensi sinyal clock biasanya berkisar dari 20 sampai 30 KHz.

Misalkan Scan code tombol adalah ’S’ (angka decimal setara dengan angka biner

00011011). Ketika tombol ‘S’ dtekan, keyboard akan mengirim 1B berikutnya terus

menerus, sampai ada tombol lain yang ditekan atau tombol ‘S’ tadi dilepas. Keyboard PC

juga mengirim kode saat ada satu tombol yang dilepas. Kodenya adalah berupa F0 (angka

heksadesimal setara dengan angka biner 11110000). Jadi kalau tombol ‘S’ tadi dilepas,

keyboardakan mengirim F0 dan 1B.

Kode-kode tersebut dikirim keyboard secara seri, artinya dikirim satu bit demi satu

bit. Misalnya 1B dikirim dengan cara : mula-mula dikirim ‘1’, sesat kemudian ‘1’ lagi dan

menyusul ‘0’ sampai akhirnya terkirim sebanya 8 bit yang berbentuk 00011011 (dikirim

(29)

Kode-kode tersebut dikirim keyboard secara seri, artinya dikirim satu bit demi satu bit.

Misalnya 1B dikirim dengan cara : mula-mula dikirim ‘1’, sesat kemudian ‘1’ lagi dan

menyusul ‘0’ sampai akhirnya terkirim sebanya 8 bit yang berbentuk 00011011 (dikirim

mulai dari yang paling kanan kemudian bergeser satu persatu sampai yang paling kiri).

Masing-masing tombol punya scan code sendiri, termasuk tombol ‘shift’, tombol

ctrl’ dan lain-lain, jadi kia tombol, jadi jika tombol ctrl ditekan bersamaan dengan ‘S’,

maka scan codeyang dikirim adalah 14 (scan code untuk ’ctrl’) dan 1B (scan code untuk

‘S’). terserah host untuk mengintepretasikan scan code itu sebagai apa, berasrti merupakan

tugas program dalama mikrokontroler untuk mengenal scan code.

Komunikasi antar keyboard dan host adalah komunikasi dua arah, keyboard

mengirim scan code ke host, host bisa mengirim perintah untuk mengatur kerja dari

keybord. Kode perintah untuk keyboard tidak sebanyak scan code, berikut ini daftar kode

perintah untuk keyboard dalam hexadecimal) :

ED : perintah untuk me-nyala/padam-kan lampu indicator di keyboard, setelah menerima

perintah ED dari host, keyboardakan menjawab dengan FA sebagai tanda perintah itu telah

dikenali (ACK-acknowledge) dan menunggu 1 byte perintah lagi dari host untuk

menentukan lampu indikator mana yang perlu di-nyala/padam-kan. 1 byteperintah susulan

tersebut akan diartikan sebagai berikut:bit 0 dipakai untuk mengatur lampu indikator Scroll

Lock, bit 1 untuk Num Lock dan bit 2 untuk Caps Lock, bit-bit lainnya diabaikan.

menjawab dengan FA sebagai tanda perintah itu telah dikenali (ACK – acknowledge) dan

host menjawab 1 byte yang dikirmkan nilainya 0, keyboard akan menjawab dengan nomr

set scan code yang saat itu dipakai.

F3 : dipakai utnuk mengatur kecepatan tanggapan keyboard (Typematic Repeat Rate).

Setelah menerima perintah F3 dari host, keyboard akan menjawabdengan FA sebagai tanda

perintah itu telah dikenali (ACK –acknowledge) dan host menjawab 1 byte nilai kecepatan

(30)

F4 : dipakai untuk mengaktifkan kembali keyboard, stelah menerima perintah ini,

keyboard akan menjawab dengan FA (ACK –acknowledge).

F5 : dipakai untuk menonaktifkan keyboard. Setelah menerima perintah ini, keyboard akan

menjawab dengan FA (ACK –acknowledge).

FE : dipakai meminta keyboard mengirim ulang scan codeterakhir yang dikirim.

FF : perintah untuk me-reset keyboard.

Selain perintah dari host, keyboard PC juga mempunyai kode-kode lain (selain scan

code yang dikirimkan ke host), sebagai berikut :

FA : berarti ACK (acknowledge), yaitu jawaban dari keyboard PC bahwa perintah dari host

sudah dikenali dengan baik.

AA : berarti keyboard PC selesai memeriksa diri dan siap bekerja setelah diberi catu daya.

FE : artinya minta host mengulang perintah terakhir yang dikirim

FF/00 : berarti terjadi kesalahan di keyboard PC

2.4 Driver Baris dan Kolom

Untuk menyalakan dot matrik ada beberapa tahapan yang harus di perhatikan

karena dot matrik pada dasarnya adalah sejumlah LED yang disusun dalam kolom dan

baris. Hanya ada satu jalusr kolom yang rendah pada satu waktu, sedangkan jalur-jalur

lainnya harus tetap tinggi. Jalur yang ini disebut sebagai kolom aktif. Berbeda dengan jalur

kolom, jalur baris yang bisa bernilai tinggi atau rendah tanpa harus memperhatikan

jalur-jalur baris lainnya. Oleh karena itu terdapat dua driver untuk menyalakan dot matrik

supaya mampu membentuk suatu karakter. Utnuk member tegangan pada bagain baris

tidak bisa secara langsung menyambungnya ke port. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan

arus listrik yang cukup besar. Oleh arena itu, bagian baris diberi catu daya yang

menggunakan transistor PNP. Dengan cara seperti ini, untuk membuat agar jalur baris bisa

memberi arus pada LED, maka basis diberi kondisi rendah’0’. Sedangkan jika basis diberi

kondisi tinggi, maka jalur baris justru tidak bisa memberikan arus untuk LED.

Sama pada bagian baris, bagian kolom juga tidak bisa dikendalikan secara langsung

menggunakan port. Oleh karena itu harus menggunakan IC yang mampu mengatur nyala

dari kolom. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa hanya ada satu kolom saja

(31)

Untuk mengetahui berapa besar arus yang dibutuhkan oleh dot matrik maka harus

cukup dengan mengetahui berapa besar arus yang dibutuhkan untuk menyalakan satu buah

LED yaitu berkisar 20 mA. Untuk mengurangi arus LED pada saat proses scanning maka

transistor tersebut harus bekerja secara switch, yaitu supaya arus yang mengalir adalah arus

jenuh.

2.4.1 Transistor

Transistor merupakan salah satu semikondukor yang dapat digunakan untuk

perataan arus, menahan sebagian arus, menguatkan arus, membangkitkan frekuensi rendah

maupun frekuensi tinggi.

Gambar 2.8 Transistor PNP

Gambar 2.9 Transistor NPN

Secara analog, transistor dapat dinyatakan dua buah dioda yang dihubungkan

bertolak belakang. Ada dua macam jenis transistor, yaitu transistor silikon dan transistor

germanium. Transistor yang banyak dipergunakan dalam teknik elektronika antara lain

transistor PNP dan transistor NPN. Biasanya transistor terdiri dari 3 buah kaki yang

masing-masing diberi nama kolektor, basis dan emitor. Jika ada kaki keempat , dinamakan

kaki sasis. Umumnya pabrik-pabrik yang memproduksi transistor memberi tanda pada

badan transistor untuk memudahkan penentuan salah satu kaki transistor tersebut. Pada

perancangan ini menggunakan transistor PNP 2N3906 sebagai pengendali baris. Transistor

(32)

dan sebaliknya. Transistor dalam kondisi saturasi seperti saklar yang sedang menutup (on),

maka berlaku RB minimum,IB maksimum, VCE = Vmindan VRC = Vmax = VCC. Sedangkan

transistor dalam kondisi cut off seperti saklar sedang membuka (off), maka berlaku RB

besar, IB minimum, VCE = VCC, dan VRC = 0 [7].

Gambar 2.10 transistor 2N3906

Hitungan transistor sebagai saklar [8]

IB = Ic

ℎܨ ܧ 2.2

RB=

Vb−Vbe

Ib 2.3

2.4.2 IC 74HC595 [9]

74HC595 adalah IC CMOS kecepatan tinggi dan pin-pinnya kompatibel dengan

Schotty TTL daya rendah. Selain itu 74HC959 juga disebut sebagai IC shift register

dengan latches. Fitur yang ada pada 74HC595 adalah :

a. 8-bit serial input

b. 8-bit serial or parallel output

c. Storages register with 3 states output

d. Shift register with direct clear

e. 100 MHz (typical) shift out frequency

Shift register mempunyai satu serial input (DS) dan satu serial standart output ( Q7’)

untuk tambahan IC. Dalam hal ini, IC 74HC595 berfungsi sebagai pengatur kolom pada

(33)

Gambar 2.11 PIN IC 74HC959

2.5 Map ASCII

Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi atau ASCII (American

Standard Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam

kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat universal,

contohnya 124 adalah untuk karakter "|". Digunakan oleh komputer dan alat komunikasi lain untuk menunjukkan teks. Kode ASCII sebenarnya adalah bilangan biner sebanyak 8 bit,

dimulai dari 0000 0000 hingga 1111 1111. Total kombinasi yang dihasilkan sebanyak 256,

(34)

18

BAB III

PERANCANGAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai peracangan perangkat keras dan perangkat

lunak.

3.1 Perencanaan Sistem

Dalam perencanaan sistem ini akan dibahas tentang kebutuhan-kebutuhan yang

harus dipenuhi, agar alat ini dapat bekerja sesuai dengan apa yang direncanakan, yaitu

penampilan tulisan berjalan menggunakan dot matrik display denga keyboard PC PS/2

sebagai input. Yang menjadi inti permasalahan adalah bagaimana menghubungkan antara

keyboard dengan dot matrik agar dapat menampilkan informasi yang di-input-kan oleh

keyboard. Maka diantara keduanya perlu diberikan mikrokontroler untuk menghubungkan

keduanya agar dapat saling berkomunikasi. Mikrokontroler ATmega8535 dipilih untuk

menghubungkan keyboard dengan dot matrik.

(35)

3.2 Perencanaan Perangkat Keras

Berdasarkan perencaan di atas maka akan dijelaskan perencanaan perangkat keras

utuk sistem ini,yang meliputi rangkain keyboard PC PS/2 yang digunakan sebagai input,

rangkaian mikrokontroler dan rangkaian dot matrik display.

3.2.1 Rangkaian

Keyboard

PC PS/2

Rangkaian ini berfugsi untuk mengambil data karater dari keyboard PC PS/2 dan

mengirimkannya ke port ATmega8535 dalam bentuk ASCII. Struktur dan kinerja dari

keyboard dapat dilihat pada bagian bab 2 Dasar Teori.

Gambar 3.2 Rangkain Keyboard PC PS/2

3.2.2 Rangkaian Mikrokontroler

Rangkain mikrokontroler akan mengolah data input dari keyboard PC PS/2 dan

mengirimkan ke dot matrik display. Dapat dikatakan bahwa mikrokontroler ini merupakan

otak dari keseluruhan sistem. Struktur dan kinerja dari mikrokontroler ATmega8535 dapat

dilihat pada bab 2 Dasar Teori. Beberapa bagian dari perancangan mikrokontroler

(36)

3.2.2.1 Rangkaian Osilator

Rangkain osilator berfungsi untuk membangkitkan sinyal clock untuk menjalankan

mikrokontroler. Untuk rangkaian osilator digunakan crystal dengan frekuensi 11,0,592

Gambar 3.3 Rangkaian Osilator ATmega8535

MHz dan menggunakan kapasitor 30pf pada pin XTAL 1 dan XTAL 2 di mikrokontroler.

Pemberian kapasitor bertujuan untuk memperbaikikestabilan frekuensi kestabilan

frekuensi yang diberikan oleh osilator eksternal.

3.2.2.2 Rangkaian

Reset

Gambar 3.4 Rangkaian Reset ATmega8535

Rangakain reset dibuat untuk me-reset mikrokontroler sehingga proses bias

dijalankan mulai dari awal.saat tombol reset ditekan maka mikrokontroler mendapat input

(37)

Fungsi resistor dan kapasitor adalah untuk tunda waktu tegangan yang masuk ke

reset. Perancangan penggunaan port sebagai input dan output pada ATmega8535

disesuaikan dengan kebutuhan yaitu dapat dilihat seperti gambar 3.5.

Gambar 3.5 Sistem Minimun ATmega8535

3.2.3 Rangkaian Pengandali /

Driver

Rangkaian pengendali terdiri dari resistor dan transistor. Resistor ini berfungsi

sebagai pembatas arus dan untuk menurunkan tegangan input lampu LED dot matrik. Dan

juga digunakan sebagai pembatas arus basis sehingga arus yang masuk ke basis tidak

terlalu besar.

3.2.3.1 Rangkain Pengendali Baris

Dot matrik membutuhkan arus 20 mA supaya dapat menyala. Menggunakan 7 blok

dot matrik yang terdiri dari 5 kolom dan 7 baris dengan ukuran 35 x 7. Untuk

(38)

Rangkaian driver baris menggunakan IC sebesar 20 mA dengan nilai hfe100. Maka

dengan ini didapatkan Ib :

Ib = Ic /hfe

Ib = 20.10-3 /100 = 0.2 mA

Maka dengan demikian dapat dicari Rb

Rb = (VCC– VBE - VB) / Ib

Rb = (5 – 0.85) / 0,2.10-3

Rb = 4,15 / 0,2.10-3

Rb = 20750Ω

Gambar 3.6 Rangkaian Pengendali Baris

3.2.3.2 Rangkain Pengendali Kolom

Perancangan ini menggunakan shift register 74HC595 sebanyak lima IC. Tiap IC

akan mengontrol nyala kolom pada dot matrik. Sehingga nyala tiap LED seakan

membentuk karakter yang telah di-input-kan melalui keyboard. Karena IC 74HC595

mempunyai pengaturan delapan bit sedangkan setiap kolom yang diatur pada dot marik ada

lima maka pin IC yang lain dihubungkan ke pin kolom dot matrik selanjutnya, demikian

(39)

Gambar 3.7 Pengendali Kolom

3.3 Perancangan Perangkat Lunak

Untuk berkomunikasi dengan keyboard PC PS/2 dan dot matrik display diperluan

perintah-perintah yang dikenali oleh mikrokontroler ATmega8535 yang kemudian diolah

menjadi data yang akan dikirim kepada mikrokontroler. Pada gambar dibawah ini dapat

dilihat diagram alir perangkat lunak seraca umum.

(40)

3.3.1 Perangkat Lunak Pengambilan Data

Keyboard

PC PS/2

Diagram alir pada Gambar 3.7 merupakan program utama dari keyboard PC PS/2 .

Sebelum merancang program, diperlukan pengenalan bentuk data yang dikirimkan oleh

keyboard PC PS/2. Sinyal data dari keyboard PC PS/2 dikirim dalam bentuk sinyal data

dan clock. Pengiriman satu paket data selalu diawali dengan start bit berlogika 0 diikuti

sinyal clock, dilanjutkan dengan 8 bit data yang dimulai dari bit 0 hingga bit ketujuh dan

diakhiri dengan bit parity serta sebuah stop bit berlogika 1. Setiap pengiriman start bit,8

data, parity dan stop bit selalu diikuti dengan sebuah sinyal clock yang digunakan bagi

bagian penerima bahwa satu bit data telah dikirim. Setiap bit dibaca pada sisi turun dari

clock.

(41)

Setelah bentuk data dikenali, kemudian dilanjutkan dengan pengenalan

bentuk-bentuk kode (scan code) yang digunakan pada komunikasi data keyboard PC PS/2.

Kemudian perancangan program dapat dimulai dengan merancang diagram alir dari

subroutine pengambilan sebuah scan code dari keyboard PC PS/2. 8 bit yang masuk

melalui PC.1 digeser ke akumulator melalui bit carry satu persatu (setiap sinyal clock

berubah dari logika 1 ke logika 0).

Penekanan tombol pada keyboard PC PS/2 tidak hanya menghasilkan sebuah scan

code saja, namun dapat terdiri atas tiga atau bahkan lebih scan code. Jika sebuah tombol

ditekan maka scan code akan terkirim terus menerus (hingga pada saat tombol tersebut

dilepas). Scan code F0 dan scan code tombol itu sendiri akan dikirim sebagai tanda tanda

bahwa tombol telah dilepas.

Gambar 3.10 Penampilan Data dariKeyboardke Dot Matrik

Ada dua bagian proses secara garis besar, yaitu proses deteksi scan code saat

tombol ditekan dan deteksi scan code saat tombol dilepas. Pada masing-masing proses,

(42)

scan code berupa shift tombol dilepas dan scan code berupa caps lock untuk tombol

ditekan.

Jika tombol shift ditekan, kondisi shift di-komplemen. Dengan demikian, karakter

pada penekanan selanjutnya akan di ubah menjadi huruf besar (jika sebelumnya adalah

huruf kecil). Sebaliknya, menjadi huruf kecil (jika sebelumnya adalah huruf besar). Jika

tombol Caps Lock yang ditekan, scan code dikonversi sesuai dengan table keyboard.

Shift di-komplemen lagi pada saat tombol shift dilepas, sehingga karakter pada

penekanan selanjutnya akan diubah menjadi huruf besar (jika sebelumnya adalah huruf

kecil). Sebaliknya menjadi huruf kecil, jika sebelumnya adalah huruf besar. Sedangkan

pada saat bukan tombol shift yang ditekan pada maka kondisi tidak berubah dari kondisi

sebelumnya. Ditunjukkan pada gambar 3.9.

3.3.2 Perangkat Lunak Dot Matrik

Display

Perangkat lunak ini dirancang untuk mengontrol bagian kolom dot matrik display, atau sering disebut dengan scanning kolom. Untuk dapat mengoperasikan scanning kolom, mikrokontroler memanfaatkan Interrupt Timer . Secara umum, diagram alir perangkat lunak dot matrik LED display dapat dilihat pada Gambar 3.11.

(43)
(44)

Geser text

Posisi sudah lewat

Posisi awal (1) sebelah kanan

Text > jumlah kolom

Text terakhir Kembali ke kolom

yang paling kanan Posisi awal -1

Nilai awal +1

Posisi terakhir -1

Nilai terakhir +1

kembali tidak

ya

tidak

ya

tidak ya

ya

(45)

29

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dibahas mengenai hasil pengujian alat yang sudah dibuat. Selain itu

juga untuk mengetahui apakah alat yang dibuat sudah sesuai dengan perancangan. Alat

ini mempunyai fungsi sebagai penampil tulisan berjalan, dot matrik sebagai display dan

masukan data menggunakan keyboard PS/2. Display dot matrik akan menampilkan

karakter-karakter berupa huruf, angka, dan tanda baca ketika ada penekanan tombol

melaluikeyboard PS/2. Setelah pengetikan karakter selesai, dengan menekan tombol Enter

di keyboard PS/2 tulisan akan berjalan (running) ke kiri. Karakter di display dot matrik

akan running terus sampai supply di off-kan. Ada beberapa tahap pengujian yang dilakukan

untuk mengetahui tingkat keberhasilan alat yang dibuat yaitu:

1. Pengujian masukan data melalui Keyboard PS/2 dengan tampilan LCD.

2. Pengujian display dot matrik.

3. Pengujian driver.

4. Pengujian secara keseluruhan.

Gambar 4.1 Sistem keseluruhan

4.1 Pengujian Masukan Data Melalui

Keyboard

PS/2 dengan Tampilan

LCD

Pengujian dilakukan dengan cara menghubungkan keyboard PS/2 ke LCD melalui

(46)

ditampilkan di LCD, karakter yang ditampilkan sama dengan tombol yang di tekan pada

keyboard PS/2. Beberapa karakter yang diketikkan secara acak pada saat pengujian

ditunjukan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Tabel hasil beberapa penekanan tombol keyboard dan tampilan pada

LCD

Shift menekan tombol shiftbersamaan dengan tombol yang lain maka

akan mengubah karakter

Penekanan tombol shiftbersamaan dengan tombol lain dapat mengubah huruf kecil

menjadi huruf kapital dan angka menjadi tanda baca. Jika tombol shift tidak ditekan maka

setiap pengetikan akan ditampilkan di LCD sebagai huruf kecil atau hanya berupa angka.

Karakter yang ditampilkan di LCD tidak berupa kalimat tetapi hanya berupa karakter

tunggal. Setiap ada pengetikan karakter maka yang ditampilkan di LCD hanya satu

karakter, sedangkan karakter sebelumnya diganti dengan karakter yang baru. Karakter

yang ditampilkan tidak berjalan (running). Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah

(47)

Beberapa bentuk karakter yang ditampilkan di LCD ditunjukan pada gambar 4.2, gambar

4.3, gambar 4.4, dan gambar 4.5.

Gambar 4.2 Tampilan karakter “s” ditekan bersamaan dengan shiftdi LCD

Gambar 4.3 Tampilan karakter “s” di LCD

Gambar 4.4 Tampilan karakter “1” di LCD

Gambar 4.5 Tampilan karakter “1” ditekan bersamaan dengan shift di LCD

Dalam pengujian ini komunikasi antara keyboard mikrokontroler sudah berjalan

dengan baik yaitu mampu membaca penekanan tombol dari keyboard. Hal ini dibuktikan

(48)

4.2 Pengujian

Display Dot Matrik

Dalam pengujian dot matrik hampir sama dengan pengujian menggunakan LCD,

yaitu keyboard PS/2 dan dot matrik dihubungkan melalui mikrokontroler. Namun

pengujian ini untuk mengetahui apakah proses scanning sudah sesuai atau belum, maka

dalam pengujian dilakukan beberapa penekanan tombol yaitu tombol “k” dan “t” yang ada

di keyboard. Hasil dari penekan tombol ditunjukan pada gambar 4.6 dan gambar 4.7.

Gambar 4.6 Karakter “k”

Gamba 4.7 Karakter ‘t”

Dari hasil pengujian di dapatkan hasil bahwa semua karakter yang ditampilkan pada dot

matriksudah sesuai dengan penekanan tombol di keyboard. Ini menunjukan bahwa proses

scanning pada display dot matrik sudah berhasil dilakukan. Kemudian setelah dilakukan

pengujian tombol karakter maka dilakukan juga pengujian untuk tombol-tombol fungsi,

yaitu tombol shift untuk menampilkan huruf kapital dan tombol backspace untuk

menghapus karakter. Untuk mengetahui apakah tombol shift sudah berfungsi atau belum,

maka dilakukan pengujian dengan cara menekan tombol shift terlebih dahulu, baru tombol

karakter yang diinginkan ditekan. Dalam pengujian ini karakter yang ditekan adalah huruf

“t”. Ketika tombol shift ditekan kemudian diikuti dengan tombol “t” maka yang muncul

(49)

pada gambar 4.8. Hal ini menunjukan bahwa fungsi dari tombol shift sudah sesuai, jika

hanya difungsikan sebagai penampil huruf kapital. Karena penekanan tombol shift tersebut

akan menyebabkan error untuk penekan tombol selanjutnya. Jika yang ditekan tombol

huruf maka huruf kecil tidak bisa ditampilkan meskipun tombol shift dilepas, seperti yang

ditunjukan pada gambar 4.9.

Gambar 4.8 Pengaruh penekanan tombol shift yang diikuti tombol “t”

Gambar 4.9 Error yang terjadi setelah penekanan tombol shift untuk karakter “t”

karakter yang muncul merupakan huruf kapital semua dan lambang tanda baca, misalkan

ditekan tombol “1” maka yang ditampilkan adalah “!”,meskipun tombol shift sudah

dilepas, seperti tunjukkan pada gambar 4.10.

(50)

Kemudian untuk setiap penekanan tombol backspace dan shift yang ditampilkan

adalah karakter sebelumnya. misalkan karakter yang ditekan sebelumnnya “r” maka ketika

shift dan backspace ditekan yang ditampilkan adalah huruf “r r r” lagi. Hasil error dari

pengujian ditunjukan pada gambar 4.11. Error ini disebabkan karena program yang dibuat

untuk mengatur fungsi tombol shift belum sempurna seperti tampilan di LCD sehingga

setelah tombol shift ditekan maka fungsi tombol shift ikut dibaca pada penekan tombol

selanjutnya

Gambar 4.11 Error yang terjadi setelah penekanan tombol shift untuk tombol fungsi shift

dan backspace

.

Gambar 4.12 Pengetikan kata “test”

Sedangkan untuk pengujian tombol backspace, terlebih dahulu dilakukan pengetikan

karakter, yang bertujuan untuk menampilkan karater yang akan dihapus. Setelah itu baru

dilakukan penekan tombol backspace. Karakter yang diketikan dalam pengujian adalah

“test”,dilihatkan pada gambar 4.12. Hasil dari penekan tombol backspace satu kali

(51)

karakter yang paling kanan akan hilang, hal ini menunjukan bahwa tombol backspace

sudah berfungsi dengan baik.

Gambar 4.13 Pengaruh penekan tombol backspace satu kali untuk kata “test” menjadi kata

“tes”

4.3 Pengujian

Driver

Gambar 4.14 Susunan IC shift register

Rangkaian driver berfungsi untuk menggeser data yang dimasukan melalui

keyboard. Rangkaian ini terdiri dari lima IC shift register tipe 74HC595 yang terhubung ke

sumber tegangan 5 volt dan outputterhubung ke dot matrik.

(52)

Untuk melihat apakah rangkaian shift register ini berfungsi maka dilakukan

pengujian dengan mengirimkan data tertentu dari keyboard yaitu karakter “A” dan untuk

mengaktifkan kolom dot matrik maka harus di beri data “0 , 65 , 127 , 65 , 0” untuk

menampilkan karakter I tersebut. Dengan demikian pengujian bisa dilihat dari nyala LED

di dot matrik yang harus sesuai dengan data yang dikirim pada IC shift register. LED yang

aktif saat data dimasukan membentuk karakter I dengan demikian rangkaian shift register

yang digunakan untuk menggeser data sudah sesuai dengan perancangan . Untuk tampilan

pada dot mtrik ditunjukan pada gambar 4.15

4.4 Pengujian Sistem Secara Keseluruhan

Pengujian secara keseluruhan merupakan tahap akhir dari pengujian. Semua bagian

dari alat dihubungkan dan dalam pengujian ini dapat diketehui hasil dari tulisan berjalan.

supaya setiap komponen pendukung dapat saling berkomunikasi program keseluruhan di

download ke mikrokontroler terlebih dahulu. Program dibuat menggunakan software

Bascom. Pengujian dilakukan dengan cara mengetikan beberapa karakter melalui keyboard

PS/2. Karakter yang diketikan adalah “selamat” dan langsung ditampilkan di dot matrik,

ditunjukan pada gambar 4.16. Setelah pengetikan karakter dilakukan, tombol enterditekan

maka karakter-karakter yang telah diketikan akan berjalan dari kanan kekiri, terus bergeser

sampai karakter terkahir. Setelah karakter terakhir yang diketikkan tampil, maka karakter

awal akan muncul kembali, demikian terus running. Pada saat tulisan sedang running,

tidak dapat dilakukan pengetikan atau pun penghapusan karakter ke dalam display dot

matrikdan tampilan tidak dapat dihentikan atau di perlambat pergeserannya.

Gambar 4.16 Pengetikan karakter selamat

Pada saat running ada beberapa error yang muncul di dot matrik yaitu tanda “ - “ di

karakter yang terakhir. Tanda ini selalu muncul jika jumlah karakter yang running sudah

(53)

saat alat di hidupkan terkadang akan muncul “V”,seperti gambar 4.18. Karakter yang

muncul tersebut akan ikut ditampilkan pada saat tulisan running. Hal ini disebabkan data

F0 pada keyboard ikut terbaca oleh mikrokontroler, karena keyboard akan selalu

mengirimkan data F0 sebagai tanda bahwa tidak ada penekan atau pun saat keyboardaktif

untuk pertama kali. Pembacaan data F0 ini yang dibaca oleh mikrokontroler sebagai data

yang dikirim meskipun tidak ada penekan tombol di keyboard.

Karakter maksimal yang bisa running sebanyak 36 karakter. Jika jumlah karakter

yang running melebihi 36, akan terjadi error yaitu tulisan tetap berjalan namun hanya

beberapa karakter terakhir, dan hanya berkedip-kedip pada bagian dot matrik yang paling

kanan. Sedangkan maksimal karakter yang bisa diketikan adalah 51. Dengan demikian

sistem belum bekerja maksimal yang harusnya mampu menampilkan 66 karakter.

Gambar 4.17 Tampilan yang mucul saat karakter mendekati karakter terakhir

Gambar 4.18 Error yang tampil saat awal pengetikan muncul karakter “V”

Alat dapat menampilkan tulisan berjalan dengan masukan data dari keyboard PS/2

meskipun masih terdapat error sehingga meyebabkan beberapa proses tidak sesuai dengan

perancangan. Error yang terjadi disebabkan algoritma yang masih kurang sempurna.

Karena dalam pengujian perbagian alat sudah berjalan dengan baik. Namun pada saat

program keseluruhan digabung ada beberapa error terjadi. Karena itulah disimpulkan

(54)
(55)

38

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

setelah pengujian alat maka didapatkan kesimpulan tentang sistem ini, diantaranya adalah :

1. Alat sudah berhasil menampilkan karakter yang sesuai dengan penekan pada

keyboard.

2. Karakter maksimal yang bisa diketikkan pada dot matrik adalah sebanyak 51

karakter.

3. Karakter yang berjalan hanya berjumlah 36 karakter. Jika lebih dari 36 karakter

maka tampilan pada display akan berkedip dan karakter yang running hanya

beberapa karakter terakhir.

4. Penekan tombol shift akan menyebabkan tombol backspace tidak berfungsi sebagai

penghapus karakter.

5. Pada saat alat dihidupkan terkadang akan muncul “V”.

6. Pada saat tulisan sedang berjalan tidak dilakukan penghapusan karakter atau pun

penambahan karakter

7. Alat dapat menampilkan tulisan berjalan dengan masukan data dari keyboard PS/2

meskipun masih terdapat error pada saat tulisan berjalan.

5.2 Saran

Untuk pengembangan selanjutnya yaitu penyempurnaan algoritma program agar pada saat

tulisan berjalan tidak terjadi error. Masukkan data dilakukan dengan dua cara yaitu bisa

(56)

39

DAFTAR PUSTAKA

[1] http://www.mughniledmediainformatika.com/, diakses 14 juli 2011.

[2] Usman, 2008, Teknik Antarmuka + Pemograman Mikrokontroler AT89S52, 1St ed,

C.V ANDI OFFSET, Yogyakarta.

[3] Agus Bejo, 2007, C&AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C untuk Mikrokontroler

ATMega8535, 1sted, Graha Ilmu, Yogyakarta.

[4] Lingga Wardhana, 2006, Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega8538,

1St ed, C.V ANDI OFFSET, Yogyakarta.

[5] Ardi Winoto, 2010, Mikrokontroler AVR ATmega8/16/32/8535 dan

Pemogramannyadengan BAHASA C pada WinAVR, 2nd ed, Informatika Bandung,

Bandung.

[6] http://www.toko-elektronika.com/tutorial/smartdotmatrix.htm, diakses 28 agustus

2011.

[7] http://dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_5710.html, diakses 12 oktober 2011.

[8] Wasito S, 1990, Vademekum Elektronika, 5th ed, PT Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

[9] ---, 1998, Data Sheet IC 74HC595, Philips.

[10] http://www.mytutorialcafe.com/mikrokontroller%20keyboard.htm diakses 28

agustus 2011

[11] http://iddhien.com/index.php?option=com_content&task=view&id=28&Itemid=106

(57)

40

(58)

1

(59)

2

(60)

1

-Dim Str_temp As String * 1 , Reeks(250) As Byte , Str_text As String * 50 , Str_len As Integer , Col_len As Byte , R As Byte

Dim Tempmsb As Byte , Templsb As Byte , Tempstr As String * 2 , Str_char As String * 1

Config Keyboard = Pind.2 , Data = Pind.4 , Keydata = Keydata $serialinput = Kbdinput

'$crystal = 20000000

Goto Main

'****************

(61)
(62)
(63)

Toggle Portc.2 'latch 1x

Str_text = Str_text_sementara Str_len = Len(str_text)

(64)
(65)

Return

Data "F9" , "" , "F5" , "F3" , "F1" , "F2" , "F12" , "" , "F10" , "F8" Data "F6" , "F4" , "TAB" , "`" , "" , "" , "LAlt" , "LSh" , "" , "LCtr" , "q" Data "1" , "" , "" , "" , "z" , "s" , "a" , "w" , "2" , ""

Data "0" , "." , "2" , "5" , "6" , "8" , "ESC" , "NumLck" , "F11" , "+" Data "3" , "-" , "*" , "9" , "ScrLck" , "" , "" , "" , "" , "F7"

Data ""

Data "F9" , "" , "F5" , "F3" , "F1" , "F2" , "F12" , "" , "F10" , "F8" Data "F6" , "F4" , "TAB" , "~" , "" , "" , "LAlt" , "LSh" , "" , "LCtr" , "Q" Data "!" , "" , "" , "" , "Z" , "S" , "A" , "W" , "@" , ""

(66)

Data "V" , "F" , "T" , "R" , "%" , "" , "" , "N" , "B" , "H"

(67)
(68)

Gambar

Tabel 4.1 Tabel hasil beberapa penekanan tombol keyboard dan tampilan pada LCD …  30
Gambar 1.1 Diagram Blok tulisan berjalan
Gambar 2.1 Pin ATmega8535
Gambar 2.2 Peta memori ATmega8535
+7

Referensi

Dokumen terkait