• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KELENTUKAN, KOORDINASI MATA-KAKI DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KELENTUKAN, KOORDINASI MATA-KAKI DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA KELENTUKAN, KOORDINASI MATA-KAKI DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA

“Studi Korelasional Pada Pemain Sepakbola STOK BINAGUNA Medan”

FAJAR MUGO RAHARJO

Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi tentang (1) hubungan antara kelentukan dengan keterampilan menggiring bola, (2) hubungan antara koordinasi mata kaki dengan keterampilan menggiring bola, (3) hubungan antara rasa percaya diri dengan keterampilan menggiring bola, (4) hubungan antara kelentukan dan koordinasi mata kaki, rasa percaya diri dengan keterampilan menggiring bola.

Penelitian dilaksanakan di Tim sepakbola STOK BINAGUNA. Metode penelitian adalah korelasi dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang.

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan pengujian secara statistik terhadap data empirik yang telah diperoleh dari lapangan dapat dikatakan bahwa ketiga variabel bebas yang diajukan yaitu variabel kelentukan, koordinasi mata kaki dan rasa percaya diri berkorelasi positif secara signifikan dengan keterampilan menggiring bola tim sepakbola STOK Binaguna Medan.

Kata Kunci : Keterampilan Menggiring Bola,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pada hakekatnya, tujuan prestasi bidang olahraga adalah untuk meraih atau mendapatkan kesuksesan atau mencapai hasil terbaik ketika olahragawan mengikuti kompetisi sesuai dengan sejumlah standar yang sudah ditentukan.

Meraih prestasi yang tinggi bukanlah pekerjaan mudah, dan peraihan prestasi bidang olahraga tersebut sudah tentu banyak dipengaruhi oleh faktor yang saling terkait satu sama lain, serta masing-masing memberikan kontribusi baik sejak awal persiapan, pembibitan serta pembinaan sehingga tercapainya prestasi.

(2)

Sudah tentu keberhasilan seorang olahragawan mendapatkan posisi terbaik pada suatu even olahraga merupakan cita-cita atau dambaan semua masyarakat terutama olahragawan dan pelatih. Keberhasilan setiap olahragawan secara otomatis akan menampilkan citra positif di kalangan masyarakat terutama masyarakat olahraga, dan sebaliknya kegagalan setiap olahragawan ketika tampil pada suatu even olahraga cenderung menjadikan olahragawan tersebut terabaikan meski pada kenyataannya olahragawan tersebut telah berjuang sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat

Mengacu pada pebjelasan sebelumnya selanjutnya yang menjadi tema sentral dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan antara percaya diri, kelentukandan koordinasi mata-kaki dengan keterampilanmenggiring bola pemain tim sepakbola STOK BINAGUNA MEDAN Medan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah di kemukakan, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat hubungan yang positif

antara kelentukan dengan keterampilan menggiring bola pemain tim sepakbola STOK BINAGUNA MEDAN?

2. Apakah terdapat hubungan yang positif antara koordinasi mata-kaki dengan keterampilan menggiring bola pemain tim sepakbola STOK BINAGUNA MEDAN? 3. Apakah terdapat hubungan yang positif

antara rasa percaya diri dengan keterampilan menggiring bola pemain tim sepakbola STOK BINAGUNA MEDAN? 4. Apakah terdapat hubungan yang positif

antara ,kelentukan, koordinasi mata-kaki dan rasa percaya diri secara bersama-sama dengan keterampilan menggiring bola pemain tim sepakbola STOK BINAGUNA MEDAN?

C. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan berguna bagi :

1. Mengatasi permasalahan yang terjadi di tim sepakbola STOK BINAGUNA MEDAN

2. Para pemain sepakbola khususnya pemain tim sepakbola STOK

BINAGUNA MEDAN dalam

meningkatkan keterampilanmenggiring bola.

3. Pelaku sepakbola khususnya di daerah sumatera utara.

4. Pelatih-pelatih sepakbola khususnya yang ada di Sumatera Utara dalam meningkatkan prestasi olahraga sepakbola. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(3)

A. Deskripsi Konseptual

Menggiring bola merupakan salah satu teknik dasar dalam sepakbola. Teknik dasar ini demikian penting dimiliki oleh setiap pemain sepakbola, tujuan menggiring bola adalah mendekatkan bola ke gawang lawan untuk menciptakan goal. Que menyatakan bahwa menggiring bola yang baik akan menyebabkan kehancuran pertahanan lawan.

Beberapa pendapat atau pernyataan tentang pengertian menggiring bola sepert apa yang dinyatakan oleh Menggiring bola dapat diartikan sebagai suatu teknik menggiring bola. Hughes menyatakan bahwa menggiring bola adalah kemampuan seorang pemain penyerang menguasai bola untuk melewati lawan. Pernyataan yang relatif sama dinyatakan oleh Lawson dan Placek bahwa menggiring bola adalah membawa bola sambil berlari yang mana bola dalam penguasaan.

Sucipto dan kawan-kawan menyatakan bahwa menggiring bola adalah menendang bola terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola, (1)menggiring bola dengan menggunakan sisi kaki bagian

dalam, (2)menggiring bola dengan sisi kaki bagian luar dan (3)menggiring bola dengan menggunakan punggung kaki. Teknik dasar untuk menggiring bola dengan menggunakan sisi kaki bagian dalam dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut;

1. Bagian yang menyentuh bola bagian kaki sebelah dalam.

2. Kaki yang menyentuh bola di ayun ke depan.

3. Upayakan setiap langkah menyentuh bola. 4. Bola yang bergulir dekat dengan kaki. 5. Lutut sedikit di tekuk.

6. Pandangan kadang melihat bola, terkadang melihat ke depan/ situasi.

7. Lengan tangan menjaga keseimbangan disamping badan.

Proses pelaksanaan menggiring bola dengan sisi kaki bagian dalam dimulai dengan pemain memposisikan kaki sebelah kanan atau kiri dengan sisi kaki bagian dalam berada tepat ditengah dan dibelakang bola, dengan kaki kiri atau kanan sedikit ditekuk dan ujung kaki menghadap kedepan, badan sedikit condong kedepan dengan tangan rilex di

(4)

samping badan. Selanjutnya dorong bola dengan cara menyentuh bola menggunakan sisi kaki bagian dalamagar bola mudah dikontrol, maka pada saat terjadinya benturan antara kaki dengan bola selanjutnya bola akan melaju ke depan. Impact tersebut diusahakan jangan terlalu keras, supaya bola tidak terlalu jauh dari penguasaan yang memungkinkan bola akan dapat dengan mudah dirampas oleh lawan. Sebaiknya jalan bola tetap bergulir di atas permukaan rumput/tanah dan sentuhan terhadap bola harus dilakukan sesering mungkin, seperti ditunjukkan pada gambar 2-1

Gambar 2-1 : Menggiring bola dengan sisi kaki bagian dalam

Untuk menggiring bola yang menggunakan sisi kaki bagian luar dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut; 1. Perkenaan antara kaki dengan bola ialah

sisi kaki bagian luar.

2. Kaki hanya menyentuh bola bergulir ke depan.

3. Setiap langkah upayakan menyentuh bola. 4. Bola harus bergulir dekat dengan kaki. 5. Lutut sedikit di tekuk, untuk memudahkan

penguasaan bola.

6. Saat menyentuh bola ke depan serta lengan menjaga keseimbangan di samping badan.

Menggiring bola dengan sisi kaki bagian luar, dimana perkenaan antara bola dengan kaki terletak pada sisi kaki bagian luar dengan cara sedikit memutar sendi pergelangan kaki untuk mendapatkan sisi kaki yang pas untuk menyentuh bola. Posisi tubuh agak sedikit condong kedepan dan rilex dan kedua tangan rilex di samping badan sebagai penyeimbang posisi tubuh saat bergerak menggiring bola.Pandangan tidak selalu kebola tetapi juga ke depan/situasi atau tujuan yang dimaksud seperti ditunjukkan pada gambar 2-2.

Gambar 2-2 : Menggiring bola dengan sisi kaki bagian luar

Sementara untuk menggiring bola yang menggunakan sisi kaki bagian depan atau punggung kaki dapat dilakukan dengan carasebagai berikut;

1. Perkenaan antara kaki dengan bola adalah sisi kaki bagian depan.

2. Kaki hanya menyentuh bola bergulir ke depan.

(5)

4. Bola harus bergulir dengan kaki bagian depan.

5. Lutut sedikit ditekuk, untuk memudahkan penguasaan bola.

6. Saat menyentuh bola pandangan tidak hanya kebola, namun juga melihat ke depan,serta lengan menjaga keseimbangan di samping badan.

Menggiring bola dengan menggunakan sisi kaki bagian depan, dimana saat terjadinya impact adalah benturan antara sisi kaki bagian depan dengan bagian tengah sebelah belakang bola, yang mengakibatkan bola akan bergulir di depan dan bola terus didorong ke depan secara terus menerus sampai ke tempat yang dituju. Dalam menggiring bola usahakan sentuhan pada bola tidak terlalu keras agar bola tidak liar dan mudah di kontrol. Gerakan ini terjadi akibat kerja dari otot-otot besar yang ada pada tungkai bagian atas dan bawah, serta persendian pangkal paha, lutut dan engkel seperti ditunjukkan pada gambar 2-3 .

Gambar 2-3 : Menggiring bola dengan sisi kaki bagian depan.

1. Hubungan Kelentukan dengan Keterampilan Menggiring bola.

Telah dijelaskan bahwa kelentukan dalam penelitian ini adalah kemampuan individu dalam melakukan gerakan tubuh dan bagian-bagian tubuh dengan pergerakan tulang sendi yang luas dan merupakan batas rentang gerak maksimal yang mungkin dilakukan pada sebuah sendi atau rangkain sendi.Dalam permainan sepakbola, pemain sangat membutuhkan komponen kondisi fisik kelentukan dalam aksi menampilkan teknik bermain sepak bola seperti menggiring bola. Kelentukan yang dibutuhkan tersebut terutama kelentukan otot togok

Berdasarkan keterangan di atas, jelas bahwa seseorang yang memiliki kelentukan yang baik maka ia akan dapat menggiring bola dengan baik dan efisien tanpa kehilangan keseimbangan.Dan sebaliknya, seseorang yang kurang memiliki kelentukan biasanya gerakannya kaku, kasar dan lambang.Maka diduga kelentukan (X1) berhubungan dengan keterampilan menggiring bola (Y).

2. Hubungan Koordinasi Mata-kaki dengan Keterampilan Menggiring Bola.

Telah dijelaskan bahwa koordinasi mata-kaki pada penelitian ini adalah kemampuan seseorang dalam melakukan ketepatan dan kesempurnaan gerakan otot

(6)

dari satu pola gerak ke pola gerak berikutnya dengan efisien. Dalam pelaksanaan menggiring bola, koordinasi seluruh tubuh harus terlaksana dengan baik, terutama koordinasi antara mata dan kaki. Dimana mata akan melihat arah, sedangkan kaki akan menyentuh bola atau menentukan langkah, sehingga kemampuan menggiring bola bisa tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan demikian jika koordinasi mata-kaki seseorang bagus, maka rangkaian gerak yang dilakukan saat menggiring bola juga akan bagus dan efisien.Sebaliknya, apabila seseorang tidak memiliki koordinasi, terutama koordinasi mata-kaki yang baik cendrung sulit mempelajari dan melakukan suatu keterampilan gerak seperti menggiring bola.Koordinasi mata-kaki yang baik sangat membantu dalam pelaksanaan menggiring bola.Maka diduga koordinasi mata-kaki (X2) berhubungandenganmenggiring bola (Y).

3.

Hubungan Rasa Percaya Diri dengan

Keterampilan Menggiring Bola

.

Telah dijelaskan bahwa percaya diri dalam penelitian ini adalah perasaan orang dalam meyakini diri, kemampuan memberikan penghargaan diri, kemampuan mengontrol diri, kemampuan mengatasi situasi atau penguasaan diri, kemampuan merealiasasikan harga diri, kemampuan membangun gambaran diri

dan kemampuan membangun kebersamaan dalam usaha meningkatkan prestasi. Apabila percaya diri seorang atlet bagus maka atlet tersebut dalam menggiring bola akan lebih baik dan efisien. Sebaliknya, apabila seorang atlit kurang memiliki percaya diri, maka atlet dalam pelaksanaan menggiring bola tidak akan maksimal, bola akan susah di kontrol, bola tidak dalam penguasaan, bahkan mudah direbut oleh lawan.

Berdasarkan keterangan di atas, jelas bahwa percaya diri yang tinggi akan meningkatkan kualitas permainan, terutama saat menggiring bola. Dengan demikian, diduga percaya diri (X3) berhubungan dengan keterampilan menggiring bola (Y).

4.

Hubunganantara Kelentukan, Koordinasi Mata-kaki dan Rasa Percaya Diri secara bersama-sama denganKeterampilan Menggiring Bola

.

Aktivitas menggiring bola merupakan salah satu teknik dasar sepakbola yang harus dikuasai oleh setiap pemain sepakbola.Karena keterampilan dalam menggiring bola pada situasi tertentu diperlukan untuk melepaskan diri dari penjagaan lawan, bahkan untuk mencari peluang untuk bisa menciptakan goal.Menggiring bola itu adalah kemampuan seseorang untuk dapat memindahkan bola dari satu tempat ketempat yang lain dengan

(7)

mempergunakan kaki yang dilakukan dengan cara mendorong bola menggunakan kaki dan bola bergulir secara terus-menerus di atas permukaan tanah. Untuk mendapatkan kemampuan menggiring bola yang baik perlu ditunjang oleh rasa percaya diri yang tinggi, kelentukan dan koordinasi mata-kaki yang baik.

Berdasarkan pemikiran dapat dinyatakan bahwa percaya diri, kelentukan dan koordinasi mata-kaki merupakan komponen penunjang dalam menggiring bola yang baik bagi atlet sepakbola.Dengan demikian, diduga kelentukan (X1), koordinasi mata-kaki(X2) dan rasa percaya diri(X3) secara bersama-sama mempunyai hubungan yang signifikan denganketerampilan menggiring bola atlet sepakbola(Y). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka konseptual berikut:

B. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian kerangka berpikir di atas, maka dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan positif antara kelentukan togok denganketerampilan menggiring bola.

2. Terdapat hubungan positif antara koordinasi mata-kaki dengan keterampilan menggring bola.

3. Terdapat hubungan positif antara rasa percaya diri dengan keterampilan menggiring bola.

4. Terdapat hubungan positif antara percaya diri, kelentukantogok dan koordinasi

mata-kaki secara bersama-sama

denganketerampilan menggiring bola. II. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi tentang :

1. Hubungan antara kelentukan (X2) dengan keterampilanmenggiring bola atlet tim sepakbola STOK BINAGUNA MEDAN (Y).

2. Hubungan antara koordinasi mata-kaki (X3) dengan keterampilanmenggiring bola atlet tim sepakbola STOK BINAGUNA MEDAN (Y).

3. Hubungan antara rasa percaya diri (X1) dengan keterampilan menggiring bola atlet tim sepakbola STOK BINAGUNA MEDAN (Y).

4. Hubungan antara (X1), kelentukan (X2) dan koordinasi mata-kaki (X3) dan rasa percaya diri secara bersama-sama dengan keterampilan menggiring bola

X 1 X 2 X 3 Y

(8)

atlet tim sepakbola STOK BINAGUNA MEDAN (Y).

A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lapangan sepakbola STOK BINAGUNA Medan, tempat tim sepakbola STOK BINAGUNA melaksanakan latihan dan waktu pengumpulan data dilaksanakan sesuai dengan jadwal latihan.

Variabel yang digunakan untuk mengukur hubungan antara variabel-variabel bebas yaitu: kelentukan (X1) koordinasi mata-kaki (X2) dan rasa percaya diri (X3) dengan keterampilanmenggiring bola pada atlet tim sepakbola STOK BINAGUNA sebagai (Y).

1. Variabel Menggiring bola (Y)

Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan mengenai menggiring bola (Y)yang kemudian diolah secara statistik didapat skor terendah 12.57 dan skor tertinggi 9,13. Nilai rata-rata sebesar 10.00, median sebesar 09.00, simpangan baku sebesar 9,00, dan varians sebesar 77,00

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Deskripsi Data

B. Deskripsi data dari hasil penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai penyebaran distribusi

data, baik yang berupa ukuran letak distribusi frekuensi. Harga-harga yang disajikan setelah pengolahan data dengan menggunakan statistik deskriptif, yaitu harga rata-rata, simpangan baku, modus, median, distribusi frekuensi serta garfik histogram.

C.

D. Berdasarkan data mentah tentang

menggiring bola (Y)tersebut, dapat

disusun distribusi frekuensinya

sebagai berikut:

E. Tabel 5. Daftar Distribusi

Frekuensi Skor Menggiring bola (Y) No Kelas Interval Frekuens i Abso lud Frekuen si Rela tif (%) Frekuen si Ko mul atif Frek u e n si K o m u la ti f ( % ) 1 1 - 5 3 15 3 1 5 2 5 - 10 8 40 11 5 5 3 10 - 15 4 20 15 7 5 4 15 - 20 5 25 20 1 0 0

(9)

Jumlah

= 20

Berdasarkan data dari 35 orang sampel penelitian jika hasil masing-masing responden dibandingkan dengan rata-ratanya, ternyata yang mendapatkan skor menggiring bola (Y)di atas kelompok rata-rata sebanyak 21 orang , berada di bawah kelompok rata-rata sebanyak 21 orang (38,18%), dan sebanyak 13,64%) orang (23,berada di kelompok rata-rata.

III. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN

SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kelentukan dengan keterampilan menggiring bola pada pemain

sepakbolatim STOK BINAGUNA

Medan.

2. SARAN

Berdasarkan uraian pada kesimpulan dan implikasi penelitian, berikut akan dikemukakan beberapa saran untuk meningkatkan keterampilan menggiring bola. sebagai berikut:

a. Untuk mengoptimalkan

keterampilanmenggiring bola seorang

pemain selain menguasai teknik menggiring bola juga harus memiliki kelentukan, koordinasi mata kaki dan rasa percaya diri yang baik. Karena apapun keberadaan kelentukan, koordinasi mata kaki dan rasa percaya diri ini tetap memiliki hubungan yang

sangat erat dengan

keterampilanmenggiring bola. Sehingga untuk mendapatkan keterampilan menggiring bolayang baik, selain meningkatkan teknik gerakan sepakbola juga perlu ditingkatkan kelentukan, koordinasi mata kaki dan rasa percaya diri.

b. Bagi pelatih sepakbola, jika masih ditemui adanyapemain yang memiliki kelentukan, koordinasi mata kaki dan rasa percaya diri rendah, hendaknya segera dilakukan pelatihan dalam rangka meningkatkan kedua variabel tersebut, atau variabel lain yang turut berhubungan dengan keterampilan menggiring bola.

c. Karena penelitian sifatnya terbatas maka disarankan bagi peneliti lainnya agar dilakukan penelitian lain dan mengembangkannya atau meneliti dengan variabel-variabel lainnya yang berhubungan dengan keterampilan menggiring bola.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Bompa, Tudor O. Theory and Methodology of Training, IOWA: Kendal / Hunt Publishing Company, 2009.

James, Tangkudung. Kepelatihan Olahraga, Edisi Kedua Cerdas Jaya, 2012

Scheunemann Timo., Dasar Sepakbola Modern Untuk Pemain Dan Pelatih. Percetakan Dioma. Malang 2005.

Coker, Cheryi A. Motor Learning and Control for Practitioner, New Mexico: McGraw Hill, 2004. David L, Gallahue dan John C. Ozmun,

Understanding Motor Development Infants, Chidren, Adolescent, Adults. Boston: McGraw-Hill, 1998.

Dadiv O, Seers dan Shelley E Taylor, Social Psychologi. Englewood Cliffs, N.J: Prentic Hall Inc, 1991 David W Johnson, Reaching Out

Interpersonal Effictiveness and Self Actualizating, Boston: Allyn dan Bacon, 1993.

Davis, Bob et al. Phisycal Education and the Study of Sport, London: Mosby International, 1997

Muhyi Faruq, Muhammad. 2008. Meningkatkan Kebugaran Tubuh. Jakarta PT : Gramedia Widiasarana Indonesia

Mukholid, Agus. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Surakarta : PT Ghalia Indonesia printing.

Koger Robert. Latihan Andal Sepak Bola Remaja. Latihan Dan Keterampilan Andal Untuk Pertandingan Dasar Yang Lebih Baik. Saka MitraKompetensi. Klaten. 2007.

Frank Sanderson, Psychology dalam Science and Soccer, ed. Thomas Reilly. Boundary Row, London: E & FN Spon, 1996.

Hakim, Thursam. 2005. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, Jakarta : Puspa Swara.

(11)

Gambar

Gambar 2-1  :  Menggiring  bola  dengan sisi kaki bagian dalam

Referensi

Dokumen terkait

Hasil tindakan peneliti, yaitu motivasi belajar peserta didik, data yang diperoleh dari kondisi awal hingga siklus II, kemajuan motivasi peserta didik dalam pembelajaran

Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa selain dapat menentukan harga pokok biaya produksi, standar resep juga menjadi pedoman untuk karyawan khususnya

Java bukan turunan langsung dari bahasa pemrograman manapun, juga sama sekali tidak kompetibel dengan semuanya.. Java memiliki keseimbangan menyediakan mekanisme

Terkadang usage barrier menggambarkan sebagian orang menganggap inovasi yang ada merupakan hal yang sulit untuk dimengerti dan digunakan (Laukkanen, 2016) Dari hasil

1216 SMA Islam Terpadu Al Kafi Cigedug Kab... 1287 SMA Bina Bhakti

Pengertian sistem adalah pendekatan sistem terhadap manajemen memandang organisasi sebagai sistem yang merupakan satu kesatuan yang terdiri atas bagian-bagian yang saling

Kemajemukan sosial ekonomi di Indonesia terlihat dalam berbagai suku bangsa dengan mata pencaharian yang beragam.. Sebagai contoh suku Madura bermata pencaharian nelayan,

Pada gambar di atas, kedua kelompok sosial dapat terjadi interseksi pada faktor..... profesi