• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN KELINCI SEBAGAI WAHANA REKREASI DAN EDUKASI DI KARANGANYAR DENGAN PENERAPAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN KELINCI SEBAGAI WAHANA REKREASI DAN EDUKASI DI KARANGANYAR DENGAN PENERAPAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TAMAN KELINCI SEBAGAI WAHANA REKREASI DAN

EDUKASI DI KARANGANYAR DENGAN PENERAPAN

ARSITEKTUR BERKELANJUTAN

Diajukan guna memperoleh gelar Strata-I

Oleh:

Dindha Nirmalasari

I0212033

(2)
(3)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan nama Allah SWT, Penulis haturkan puji syukur atas rahmat, hidayah, karunia, dan bimbinganNya dalam proses kehidupan, yang memberikan nikmat hingga penulis dapat mencapai tahap ini, menyelesaikan tugas akhir S1 dengan baik.

Penulis mempersembahkan Tugas Akhir ini kepada:

1. Bapak, Ibu, yang memberikan bimbingan dan mengorbankan tenaga, peluh, dan memberikan kasih sayangnya hingga dapat mendidik hingga tahap ini.

2. Adi Arindra, Dian Mukti, dan Hendra W Kurniawan terimakasih telah membimbing, terimakasih atas kesabarannya.

3. Sprinker, Alvin, Najmi, Nida, Angel, (ini saya sebutkan berdasarkan urutan ketinggian ya) teman teman terkasih, adik dan stok mood booster di Arsitektur 2012. Quote ini benar, “Close friends are life’s true treasures. Sometimes, they know us better than we know ourselves. They guide and support us, sharing our laughters and our tears. Their presence remends us that we are never alone.”

4. Teman-teman Arsitektur 2012.

5. Teman-teman PHT Kabinet Teknik Mengabdi BEM FT, Presiden BEM beserta jajaran staff nya. Terimakasih telah mengijinkan saya belajar menjadi Kadirjen pengabdian masyarakat. 6. Teman-teman BEM FT Kabinet Kontributif Bergerak, terimakasih telah mengijinkan saya

belajar menjadi staff pengmas

7. Teman-teman BEM FT Kabinet Kontributif, terimakasih telah mengijinkan saya belajar menjadi staff POSDM.

8. HMA Vastu Vidya, terimakasih atas kesempatan belajar di Himpunan mahasiswa ini. 9. Teman-teman studio 141.

(4)

TAMAN KELINCI SEBAGAI WAHANA REKREASI DAN EDUKASI DI

KARANGANYAR DENGAN PENERAPAN ARSITEKTUR

BERKELANJUTAN

Dindha Nirmalasari, Hadi Setyawan, Bambang Triratma Program Studi Arsitektur

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Email : dindhanirmala@gmail.com

NIM:I0212033

Periode TA : 141 ( Januari-Maret 2016) Tgl Ujian : 14 Maret 2016

Abstrak (Bahasa Indonesia)

Abstrak: Kelinci merupakan mamalia yang diklasifikasikan ke dalam ordo Lagomorpha. Kelinci memiliki banyak potensi dan manfaat, namun hingga kini belum banyak yang mengembangkannya. Kelinci masuk kedalam jenis hewan kosmopolit yang mudah beradaptasi. Kabupaten Karanganyar adalah salah satu contoh daerah yang terdapat usaha pengembangan peternakan kelinci. Pengembangan peternakan kelinci di Kabupaten Karanganyar masih minim, hanya sebatas peternakan dan kemudian menjadi komoditi pemasaran daging, potensi kelinci yang lain belum terekspos secara maksimal. Melalui catatan dinas peternakan Kabupaten Karanganyar, masyarakat di Kecamatan Tawangmangu pernah mengalami kegagalan dalam beternak kelinci. Sejalan dengan minimnya pengembangan potensi kelinci di Kabupaten Karanganyar, heterogenitas wahana pariwisata Kabupaten Karanganyar termasuk minim, Pemerintah Kabupaten Karanganyar merencanakan wahana wisata yang bersifat rekreasi dan edukasi, sehingga bermanfaat bagi masyarakat khususnya anak-anak. Wahana rekresi edukasi tersebut direncanakan dapat memberikan pengalaman belajar secara nonformal. Maka, dari fenomena tersebut direncanakan Taman Kelinci sebagai wahana rekreasi dan edukasi sebagai wadah pengembangan potensi kelinci secara menyeluruh. Taman Kelinci tersebut direncanakan dengan pengaplikasian metode desain Arsitektur Berkelanjutan karena dalam Arsitektur Berkelanjutan sendiri mencakup aspek simbiosis antar lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya. Terwujudnya Obyek Rancang Bangun yang menjadi pemenuhan atas ekonomi manusia, aspek lingkungan, sosial dan budaya menjadi tidak dikesampingkan. Pengadaan Taman Kelinci ini merupakan upaya untuk mengembangkan potensi kelinci yang lebih memiliki daya tarik kunjungan wisatawan. Pengembangan potensi kelinci ini direncanakan dapat mewadahi 4 aspek kegiatan, yaitu edukasi, rekreasi, koservasi dan pemasaran.

(5)

TAMAN KELINCI SEBAGAI WAHANA REKREASI DAN EDUKASI DI

KARANGANYAR DENGAN PENERAPAN ARSITEKTUR

BERKELANJUTAN

Dindha Nirmalasari, Hadi Setyawan, Bambang Triratma Program Studi Arsitektur

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Email : dindhanirmala@gmail.com

NIM:I0212033

Periode TA : 141 ( Januari-Maret 2016) Tgl Ujian : 14 Maret 2016

Abstrak (Bahasa Inggris)

Abstract: Rabbits are classified as a mammal in the order Lagomorpha. Rabbit offers various potentials

and benefits yet still unnoticeable by many. As cosmopolitan animal, the mammal adapts easily into wide range of habitats. Karanganyar is an example where one may find rabbits’ rearing and breeding industries. At the moment, such industries limit their operation to merely provide the demands of rabbits meat. Moreover, Directorate of Livestock and Animal Health of Karanganyar states rabbit farmers in the area (specifically Tawangmangu) once underwent livestock failure. Karanganyar Government plans to create several leisure- and education-based tourist attractions to diversify its tourism industry, which in

turn directly contribute to people’s welfare. Based on the notion, a rabbit garden is proposed as a way to

harness rabbits’ potentials. Its plan and design utilise sustainable architecture methodology since it fits

the purpose of symbiotical relations between the environmental, economical, social, and cultural matters; the realisation of the design will benefit the people economically without neglecting other

aspects stated beforehand. The rabbit garden is an effort to explore rabbits’ potentials as well as to

attract and benefit people which covers four issues that is education, leisure, conservation, and marketing.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir dengan judul Taman Kelinci sebagai Wahana Rekreasi dan Edukasi dengan Penerapan Arsitektur Berkelanjutan di Karanganyar. Ucapan salam, penulis haturkan pada junjungan dan panutan, Nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi suri teladan bagi semua umat Islam di dunia ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini jauh dari sempurna, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran penulis dalam penelitian pada masa yang akan datang. Penulis juga mengharapkan Tugas Akhir ini bisa menambah pengetahuan dan wawasan bagi Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UNS.

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat yang harus ditempuh guna meraih gelar Sarjana Arsitektur pada Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tugas Akhir ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan, bimbingan, dan saran dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Allah Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan, 2. Segenap Pimpinan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Segenap Pimpinan Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Ir. Hadi Setyawan, M.T. selaku Pembimbing I dalam penyusunan Tugas Akhir. 5. Ir. Bambang Triratma, M.T. selaku Pembimbibg II dalam penyusunan Tugas Akhir.

Sebagaimana mahasiswa yang masih dalam taraf belajar, disadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel varietas wisata karanganyar. Tabel 2.1 Curah hujan di Kabupaten Karanganyar

Tabel 5.1 Data pengembangan ternak di Kabupaten Karanganyar Tabel 5.2 Perbandingan Site

Tabel 5.3 Prosentase keterbukaan ruang sebagai bahan dalam penzoningan Site Tabel 5.4 Kelompok ruang makro

Tabel 5.5 Penzoningan Ruang Tabel 5.6 Konsep Suasana Ruang Tabel 5.7 Konsep Besaran Ruang Tabel 5.8 Konsep Bentuk Ruang Tabel 5.9 Konsep Bentuk Ruang Tabel 5.10 Konsep Bentuk Ruang Tabel 5.11 Konsep Zoning Ruang Tabel 5.12 Konsep Bentuk Bangunan

...I-4 ...II-8 ...V-3 ...V-4 ....V-12 ....V-13 ....V-16 ....V-17 ....V-17 ....V-18 ....V-18 ....V-19 ....V-20 ....V-23

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik peternakan masyarakat Karanganyar.

Gambar 2.1Taman Nasional Bukit Barisan, habitat kelinci belang Sumatera

Gambar 2.2 Contoh Kandang Kelinci Gambar 2.3 Salah satu bentuk Ruang publik Gambar 2.4 The Silver Towers Playground, NYC

Gambar 2.5 interaksi manusia dengan kelinci di Pulau Okunoshima, Jepang Gambar 2.6 Kandang breeding dalam IMRA, Lembang, Bandung

Gambar 2.7 Gambaran kelinci sebagai wahana rekreasi dalam alam terbuka Gambar 2.8 Contoh Hotel yang berada di alam

Gambar 2.9 Contoh Ruang pembelajaran (workshop) dalam Green School, Bali Gambar 2.10 Tampak Udara Pulau Okunoshima

Gambar 2.11 Pesona Kelinci dan Bangunan Pendukung rekreasi di Pulau Okunoshima Gambar 2.12 Interaksi Kelinci dengan manusia di Pulau Okunoshima

Gambar 2.13 Supertrees dalam Gardens by the Bay

Gambar 2.14 Sistem Danau Kingfisher dan Danau Dragonfly dalam Gardens by the Bay Gambar 2.15 Peta wilayah administrasi Kabupaten Karanganyar.

Gambar 3.1 Tahapan Pemograman Fungsional Objek Rancang bangun Gambar 3.2 Struktur Organisasi Objek Rancang bangun.

Gambar 4.1 Ilustrasi kawasan pegunungan sebagai input bagi pemilihan site. Gambar 4.2 Ilustrasi akses pencapaian menuju site melalui jalan lokal.

Gambar 4.3 Ilustrasi kontur site yang dapat diolah sebagai elemen estetika ORB menuju

...I-3 ...II-2 ...II-2 ...II-4 ...II-5 ...II-6 ...II-7 ...II-9 ...II-9 ....II-10 ....II-10 ....II-11 ....II-11 ....II-15 ....II-16 ....II-17 ...III-1 ...III-2 ...IV-4 ...IV-4 ...IV-5

(9)

Gambar 4.11 Ilustrasi tampilan bangunan natural, mencerminkan kondisi budaya setempat

Gambar 4.12 Ilustrasi elemen hard maupun soft pada unsur landscape bangunan Gambar 4.13 Ilustrasi penataan landscape berdasar nilai keindahan

Gambar 4.14 Ilustrasi sclupture yang terbuat dari soft elemen landscape Gambar 5.1 Kecamatan di Kabupaten Karanganyar

Gambar 5.2 Peta Administratif Kecamatan Tawangmangu Gambar 5.3 Site terpilih

Gambar 5.4 Batas Site terpilih

Gambar 5.5 Ukuran Peta Administratif Site terpilih Gambar 5.6 Potensi view Site terpilih

Gambar 5.7 Pergerakan Matahari dalam site Gambar 5.8 Pergerakan Angin dalam site Gambar 5.9 Potensi Kebisingan dalam site Gambar 5.10 Sirkulasi utama dalam site Gambar 5.11 Sirkulasi sekunder dalam site Gambar 5.12 Desain jalur main enterance

Gambar 5.13 beton sebagai aplikasi bahan dalam sirkulasi dari luar menuju site Gambar 5.14 Guard rail

Gambar 5.15 Konsep Konsep jalur sirkulasi yang terdapat didalam ORB Gambar 5.16 Pergola sebagai elemen sirkulasi di dalam site

Gambar 5.17 Konsep sirkulasi yang terdapat didalam ORB Gambar 5.18 Konsep orientasi yang terdapat didalam ORB

...IV-53 ...IV-59 ...IV-59 ...IV-60 ...V-2 ...V-3 ...V-5 ...V-5 ...V-6 ...V-6 ...V-7 ...V-7 ...V-7 ...V-8 ...V-8 ...V-9 ...V-9 ...V-9 ....V-10 ....V-10 ....V-10 ....V-11

(10)

Gambar

Tabel 1.1 Tabel varietas wisata karanganyar. Tabel 2.1 Curah hujan di Kabupaten Karanganyar
Gambar 5.29 Tempat pembuatan kompos ....V-33

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur kepada Allah SWT Yang Maha Kuasa karena hanya atas kasih dan penyertaanNya yang memberikan hikmahnya kepada penulis sehingga penulis dapat

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan pemikiran bagi Perum Pegadaian Wilayah Pemeriksaan Tegal dalam menentukan kebijaksanaan terkait dengan

Tes adalah pertanyaan atau latihan alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan intergrasi, kemampuan yang dimiliki indivindu atau kelompok (Arikunto,

Begitu juga dengan penggunaan there dalam bahasa Inggeris yang telah digantikan dengan pada masa yang sama dalam bahasa Melayu yang dikategorikan oleh Asmah (2009) sebagai

1) Pencatatan jumlah surat masuk dan keluar yang telah diolah pada hari itu. 2) Mengecek surat masuk yang belum mendapat disposisi dari pimpinan. 3) Memastikan tidak ada surat

1) Ketidakpastian lingkungan eksternal organisasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut: teknologi yang digunakan, peraturan pemerintah, pertumbuhan ekonomi,

Untuk mendapatkan lebih rinci tentang komponen kognitif sikap peternak sapi potong pada pemanfaatan teknologi pengolahan pakan fermentasi jerami padi di Kelurahan

Dari beberapa temuan penelitian, sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya, maka di simpulan ini, penulis mengatakan bahwa sesungguhnya karya Hamka yang berjudul Di Bawah