1
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November 2016
No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November 2016
P
ERTUMBUHAN
E
KONOMI
D.I.
Y
OGYAKARTA TRIWULAN
III
TAHUN
2016
EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN III 2016 TUMBUH SEBESAR 4,68
PERSEN, LEBIH LAMBAT DIBANDING TRIWULAN III-2015 SEBESAR 5,33 PERSEN
A.
PDRB DIY MENURUT LAPANGAN USAHA
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2016 Terhadap Triwulan III-2015 (y-on-y)
Perekonomian DIY triwulan III-2016
dibanding triwulan III-2015 (y-on-y) tumbuh 4,7 persen. Pertumbuhan didukung oleh semua lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Informasi
dan Komunikasi sebesar 8,3 persen, diikuti
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 5,8 persen, Konstruksi 5,7
persen, Transportasi sebesar 4,8 persen, Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4,8 persen, dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA
Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diukur dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2016 mencapai Rp28,3 triliun dan dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp22,4 triliun.
Perekonomian DIY Triwulan III-2016 terhadap triwulan III-2015 tumbuh 4,7 persen (y-on-y), tumbuh melambat dibanding periode yang sama pada tahun 2015 yang sebesar 5,3 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 8,3 persen. Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan didorong oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,3 persen dengan memberikan andil pertumbuhan sebesar 2,6 persen.
Perekonomian DIY triwulan III-2016 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh melesat sebesar 4,92 persen, jauh di atas pertumbuhan yang dicapai triwulan II-2016 yang sebesar 0,34 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan triwulan ini lebih disebabkan meningkatnya produksi Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh sebesar 22,22 persen dan juga didorong oleh aktivitas Lapangan Usaha Konstruksi yang tumbuh 8,03 persen. Dari sisi pengeluaran, pendorong utama pertumbuhan adalah meningkatnya Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh sebesar 4,08 persen, dan PMTB sebesar 9,08 persen. Di sisi lain Impor Luar Negeri tumbuh sebesar 25,12 persen.
Tiga urutan terbesar lapangan usaha yang memberikan kontribusi dalam struktur ekonomi DIY pada triwulan III-2016 adalah Lapangan Usaha Industri Pengolahan, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, dan Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum. Ketiga lapangan usaha ini memberikan kontribusi sebesar 34,6 persen.
Grafik 1. Pertumbuhan PDRB (y-on-y) Trw. III-2016 menurut Lapangan Usaha
2 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November 2016 4,7 persen. Lapangan usaha lain tumbuh bervariasi antara 1,27 persen hingga 4,22 persen.
Struktur PDRB DIY (yang meliputi 17 kategori) menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan III-2016, urutan sepuluh terbesar untuk kontribusinya adalah: Industri Pengolahan; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum;
Konstruksi; Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor; Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib; Informasi dan Komunikasi; Jasa Pendidikan; Real Estate; dan Transportasi dan Pergudangan.
Dilihat dari andil pertumbuhan masing-masing kategori terhadap pertumbuhan ekonomi triwulan III-2016 (y-on-y), kategori Informasi dan Komunikasi memberi andil pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 0,88 persen; diikuti
Industri Pengolahan dan Konstruksi
masing-masing sebesar 0,53 persen; Perdagangan sebesar 0,48 persen; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 0,45 persen; Pertanian dan Jasa Pendidikan masing-masing sebesar 0,33 persen; Real Estat sebesar 0,29 persen; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 0,27 persen; dan Transportasi dan Pergudangan sebesar 0,26 persen. Tujuh kategori
usaha lain secara kumulatif andil
pertumbuhannya sebesar 0,3 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2016 Terhadap Triwulan II-2016 (q-to-q)
Perekonomian ekonomi DIY triwulan
III-2016 terhadap triwulan II-2016 mengalami
pertumbuhan pesat sebesar 4,92 persen.
Pertumbuhan triwulan III-2016 terhadap triwulan
II-2016 (q-to-q) lebih disebabkan oleh
petumbuhan positif di semua kategori, kecuali Pengadaan Listrik dan Gas, Pengadaan Air, serta Jasa Keuangan. Hampir semua subkategori usaha di Lapangan Usaha Pertanian tumbuh positif,
kecuali Tanaman Hortikultura Tahunan dan
Perikanan. Pertumbuhan tanaman pangan
utamanya didorong oleh peningkatan produksi karena datangnya musim panen raya beberapa komoditas tanaman palawija terutama ubi kayu dan ubi jalar. Pertumbuhan lapangan usaha pertanian di triwulan ini juga didorong oleh peningkatan produksi tebu karena memasuki masa panen raya. Sementara di sisi lain, di triwulan III-2016 ini yang seharusnya masih musim kemarau tetapi karena anomali musim menyebabkan curah hujan terjadi
relatif tinggi sehingga beberapa komoditas tanaman hortikultura tahunan produksi dan
pertumbuhannya turun. Cuaca yang sering berubah-ubah dan tingginya curah hujan di triwulan III-2016 juga mengurangi aktivitas nelayan sehingga produksi perikanan laut menurun.
Adanya momentum dua hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha, di triwulan III-2016 memberi dampak ekonomi yang cukup besar, terutama meningkatnya permintaan produksi dan hasil-hasil
Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q-to-q dan Pertumbuhan Tiga Kategori Tertinggi
di Triwulan III-2016 (persen)
Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB (y-on-y) menurut Lapangan Usaha
3
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November 2016
peternakan, aktivitas perdagangan, pembelian barang-barang kebutuhan pribadi dan rumah tangga, serta pembelian dan servis kendaraan bermotor. Sementara itu, subkategori jasa pertanian dan perburuan dan industri kehutanan juga meningkat yang disebabkan meningkatnya permintaan bahan-bahan bangunan dari kayu untuk konstruksi seiring dengan meningkatnya volume dan kapasitas kegiatan lapangan usaha Konstruksi. Hari raya juga memberi dampak yang besar pada peningkatan industri jasa angkutan jalan raya, angkuta kereta api, dan angkutan udara.
Peningkatan produksi kategori usaha Konstruksi di triwulan III-2106 ini juga dipengaruhi oleh siklus tahunan belanja modal pemerintah. Kegiatan konstruksi yang dibiayai penuh maupun yang sifatnya bantuan pemerintah meningkat cukup tinggi terutama jenis kegiatan pembangunan fisik fasilitas umum mulai dari jalan raya hingga jalan di desa-desa, drainase, peningkatan kualitas jalur pedestrian Malioboro, gedung pemerintah, bedah rumah, dan bangunan fasilitas umum lainnya. Peningkatan aktivitas pengangkutan selain disebabkan momentum lebaran juga didorong masa musim liburan sekolah, karena Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan juga destinasi utama wisatawan domestik dan mancanegara.
Penggunaan alat komunikasi terutama penggunaan telepon selular dan internet di momentum liburan dan dua hari raya turut mendorong pertumbuhan Iapangan usaha Informasi dan Komunikasi. Sebagai salah satu kota destinasi utama wisata, aktivitas-aktivitas ekonomi yang terkait dengan jasa kepariwisataan juga tumbuh signifikan terutama kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum dan juga Jasa Lainnya.
B.
PDRB DIY MENURUT PENGELUARAN
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2016 Terhadap Triwulan III-2015 (y-on-y)
Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan ekonomi triwulan III-2016 terhadap triwulan III-2015 (y-on-y)
terutama masih didorong oleh pertumbuhan
komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dan
Pembentukan Modal Tetap Bruto masing-masing
sebesar 4,29 persen dan 6,34 persen. Di sisi lain, Impor
Luar Negeri juga tumbuh sebesar 24,81 persen.
Sementara komponen-komponen lainnya, termasuk Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) dan Net Ekspor Antardaerah, mengalami kontraksi. Kondisi ini berbeda dengan keadaan pada triwulan III-2015 yang komponen-komponennya tumbuh positif, kecuali Net
Ekspor Antardaerah. Pengeluaran Konsumsi
Pemerintah tumbuh negatif karena sebagian besar gaji ke-13 bagi PNS terutama yang bersumber dari APBD
tahun 2015 diterimakan di triwulan III-2015.
Sementara itu, di tahun 2016 gaji ke-13 diterimakan di
triwulan II, sehingga belanja barang dan jasa
pemerintah di triwulan III-2015 lebih besar dibanding
triwulan III-2016. Di samping itu penghematan
anggaran yang dilakukan di triwulan III-2016 ini juga menjadi penyebab PKP tumbuh negatif.
Struktur PDRB DIY menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan III-2016 dibanding Grafik 4. Pertumbuhan Beberapa Komponen
Pengeluaran di Triwulan III-2016 (y-on-y)
Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran(y-on-y)
Pertumbuhan PDRB (2,00) 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 Trw I-2015 Trw II-2015 Trw III-2015 Trw IV-2015 Trw I-2016 Trw II-2016 Trw III-2016 Persen
4 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November 2016 triwulan sebelumnya maupun periode yang sama tahun 2015 tidak menunjukkan perubahan yang
berarti meskipun besaran andil pertumbuhannya berbeda. Aktivitas permintaan akhir masih
didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dengan porsi sebesar 67,4 persen dari total PDRB DIY. Komponen pengeluaran lainnya yang memiliki peranan besar terhadap PDRB DIY secara berturut-turut adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah.
Berdasarkan andil komponen pengeluaran terhadap pertumbuhan ekonomi DIY triwulan III-2016 (y-on-y), andil terbesar disumbangkan oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, yakni sebesar 2,6 persen, dan diikuti komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 1,65 persen. Andil pertumbuhan selebihnya sejumlah 0,5 persen disumbangkan oleh komponen-komponen lainnya.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2016 Terhadap Triwulan II-2016 (q-to-q)
Perekonomian DIY triwulan III-2016 terhadap triwulan II-2016 (q-to-q) tumbuh pesat sebesar 4,92 persen. Komponen-komponen pengeluaran yang menjadi pendorong pertumbuhan adalah Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Non Profit, dan Pembentukan Modal Tetap Bruto yang masing-masing tumbuh sebesar 4,1 persen, 0,4 persen, dan 9,1 persen. Namun di sisi lain Impor Luar Negeri juga tumbuh sebesar 25,1 persen.
Sementara itu, Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah, Ekspor Luar
Negeri, dan Net Ekspor Antardaerah
mengalami kontraksi. Namun kontribusi
ketiga komponen ini jauh di bawah
keempat komponen yang tumbuh
positif. Pengeluaran Konsumsi
Pemerintah tumbuh negatif disebabkan
karena pengeluaran pemerintah dari
belanja pegawai di triwulan II-2016 cukup besar akibat diterimakannya gaji
ke-13 dan juga adanya kebijakan
penghematan anggaran pemerintah di triwulan III-2016.
Perbandingan terhadap PDRB 33 Provinsi
Pada triwulan III-2016 kontribusi PDRB DIY dibanding triwulan II-2016 baik terhadap pulau Jawa maupun terhadap jumlah 33 provinsi mengalami penurunan. Jika pada triwulan I-2016 kontribusi terhadap pulau Jawa sebesar 1,50 persen, turun menjadi menjadi 1,46 persen. Demikian pula terhadap total 33 provinsi dari 0,88 persen turun menjadi 0,86 persen.
Penurunan kontribusi PDRB DIY terhadap total 33 provinsi seiring dengan kontribusi total Pulau Jawa yang juga sedikit menurun dari 58,85 persen menjadi 58,81 persen. Hal ini disebabkan kontribusi PDRB provinsi-provinsi di Pulau Jawa menurun, kecuali Jawa Barat dan Jawa Timur.
Tabel 1
PDRB Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (juta rupiah)
Grafik 6. Pertumbuhan PDRB, Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pembentukan Modal Tetap Bruto, dan
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah DIY q-to-q menurut Pengeluaran, Triwulan I-2014-Triwulan III-2016
5
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November 2016
Lapangan Usaha
Harga Berlaku Harga Konstan 2010
Triw III-2015 Triw II-2016 Triw III-2016 Triw III-2015 Triw II-2016 Triw III-2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3.039.765 2.670.067 3.272.419 2.124.443 1.796.442 2.195.683
B Pertambangan dan Penggalian 146.523 150.419 152.803 120.885 120.786 122.424
C Industri Pengolahan 3.342.890 3.554.463 3.630.985 2.678.067 2.751.124 2.791.200
D Pengadaan Listrik dan Gas 21.743 28.080 28.613 29.454 32.201 30.494
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 27.567 28.734 28.731 21.420 21.961 21.925
F Konstruksi 2.433.920 2.421.223 2.641.561 1.999.365 1.956.520 2.113.702
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 2.157.524 2.330.212 2.393.366 1.791.889 1.858.613 1.895.581 H Transportasi dan Pergudangan 1.461.820 1.522.694 1.586.567 1.142.631 1.171.417 1.197.694 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2.714.111 2.764.290 2.893.249 2.035.196 2.043.470 2.131.146 J Informasi dan Komunikasi 2.117.386 2.185.877 2.305.547 2.283.908 2.348.106 2.473.302
K Jasa Keuangan dan Asuransi 1.037.715 1.073.019 1.075.519 782.984 799.280 794.750
L Real Estat 1.803.347 1.921.705 1.958.690 1.537.433 1.586.973 1.598.902
M,N Jasa Perusahaan 262.615 268.908 278.032 247.253 247.335 255.567
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib 2.176.150 2.223.191 2.344.612 1.637.007 1.619.127 1.694.994
P Jasa Pendidikan 2.157.653 2.212.459 2.291.307 1.866.622 1.892.897 1.937.525
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 637.673 675.538 687.092 547.074 565.650 573.241
R,S,T,U Jasa Lainnya 674.048 670.919 725.767 597.099 581.545 617.884
6 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November 2016
Tabel 2
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 (persen) Lapangan Usaha Triw III- 2016 terhadap Triw II-2016 (q-to-q) TriwIII-2016 terhadap Triw III-2015 (y-on-y) Sumber Pertumbuhan Triw III-2016 (y-to-y) (1) (2) (3) (4)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 22,22 3,35 0,33 B Pertambangan dan Penggalian 1,36 1,27 0,01
C Industri Pengolahan 1,46 4,22 0,53
D Pengadaan Listrik dan Gas -5,30 3,53 0,00
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang -0,16 2,36 0,00
F Konstruksi 8,03 5,72 0,53
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1,99 5,79 0,48 H Transportasi dan Pergudangan 2,24 4,82 0,26 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 4,29 4,71 0,45
J Informasi dan Komunikasi 5,33 8,29 0,88
K Jasa Keuangan dan Asuransi -0,57 1,50 0,05
L Real Estat 0,75 4,00 0,29
M,N Jasa Perusahaan 3,33 3,36 0,04
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib 4,69 3,54 0,27
P Jasa Pendidikan 2,36 3,80 0,33
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,34 4,78 0,12
R,S,T,U Jasa Lainnya 6,25 3,48 0,10
7
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November 2016
Tabel 3
Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha,
Triwulan III-2015, Triwulan II-2016, dan Triwulan III-2016 (persen)
Lapangan Usaha Triw III-2015 Triw II-2016 Triw III-2016
(1) (2) (3) (4)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 11,60 10,00 11,57
B Pertambangan dan Penggalian 0,56 0,56 0,54
C Industri Pengolahan 12,75 13,31 12,83
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,08 0,11 0,10
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,11 0,11 0,10
F Konstruksi 9,29 9,07 9,34
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 8,23 8,73 8,46
H Transportasi dan Pergudangan 5,58 5,70 5,61
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 10,35 10,35 10,23
J Informasi dan Komunikasi 8,08 8,19 8,15
K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,96 4,02 3,80
L Real Estat 6,88 7,20 6,92
M,N Jasa Perusahaan 1,00 1,01 0,98
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 8,30 8,33 8,29
P Jasa Pendidikan 8,23 8,29 8,10
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,43 2,53 2,43
R,S,T,U Jasa Lainnya 2,57 2,51 2,57
8 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November 2016
Tabel 4
PDRB Menurut Pengeluaran
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (juta rupiah)
Lapangan Usaha
Harga Berlaku Harga Konstan 2010 Triw
III-2015 Triw II-2016 Triw III-2016 Triw III-2015 Triw II-2016 Triw III-2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
17.761.268 18.166.488 19.078.117 13.008.656 13.034.791 13.566.873
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 811.784 791.841 804.334 607.733 583.534 585.852
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4.201.168 4.382.873 4.283.765 3.139.673 3.133.728 3.081.725 4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 7.779.537 7.711.495 8.477.950 5.589.316 5.449.232 5.943.913
5. Perubahan Inventori (116.922) 658.129 (51.084) (94.461) 507.068 (38.389)
6. Ekspor Luar Negeri Barang dan Jasa 1.665.707 1.694.128 1.248.865 1.148.312 1.140.833 847.690 7. Dikurangi Impor Luar Negeri Barang dan Jasa
1.473.894 1.232.125 1.752.777 1.028.674 1.026.138 1.283.879 8. Net Ekspor Antardaerah
(4.416.197) (5.471.031) (3.794.310) (927.825) (1.429.602) (257.774)
Produk Domestik Bruto (PDB) 26.212.451 26.701.798 28.294.859 21.442.730 21.393.446 22.446.012
Keterangan: ( ) negatif
Tabel 5
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 (persen) Komponen Triw III- 2016 Terhadap Triw II-2016 (q-to-q) Triw III-2016 terhadap Triw III-2015 (y-on-y) Sumber Pertumbuhan Triw III-2016 (y-on-y) (1) (2) (3) (4)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 4,08 4,29 2,60
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,40 (3,60) (0,10)
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (1,66) (1,85) (0,27)
4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 9,08 6,34 1,65
5. Perubahan Inventori (107,57) (59,36) 0,26
6. Ekspor LN Barang dan Jasa (25,70) (26,18) (1,40)
7. Dikurangi Impor LN Barang dan Jasa 25,12 24,81 1,19
8. Net Ekspor Antardaerah (81,97) (72,22) 3,12
PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) 4,92 4,68 4,68
9
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November 2016
Tabel 6
Struktur PDRB Menurut Pengeluaran,
Triwulan III-2015, Triwulan II-2016, dan Triwulan III-2016 (persen)
Lapangan Usaha III-2015 Triw Triw II-2016 Triw III-2016
(1) (2) (3) (4)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 67,76 68,03 67,43
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 3,10 2,97 2,84
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 16,03 16,41 15,14
4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 29,68 28,88 29,96
5. Perubahan Inventori (0,45) 2,46 (0,18)
6. Ekspor Barang dan Jasa 6,35 6,34 4,41
7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 5,62 4,61 6,19
8. Net Ekspor Antardaerah (16,85) (20,49) (13,41)
Produk Domestik Bruto (PDB) 100,00 100,00 100,00
10 Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 63/11/34/Th.XVIII, 7 November 2016
Tabel 7
Ringkasan PDRB 33 Provinsi Triwulanan, Triwulan III-2016 (Juta Rp.) Thd Pulau Thd 34 Prov Sumatera 715.288.466,57 520.480.999,92 2,74 3,88 4,14 0,84 100,00 22,02 01. Aceh 36.092.109,24 29.390.277,54 2,65 2,22 2,94 0,03 5,05 1,11 02. Sumatra Utara 161.153.232,19 117.932.958,03 3,00 5,28 5,15 0,26 22,53 4,96 03. Sumatra Barat 49.390.402,63 37.456.295,15 2,06 4,82 5,40 0,07 6,90 1,52 04. Riau 172.815.882,27 116.008.109,31 3,40 1,11 1,96 0,05 24,16 5,32 05. Jambi 43.434.485,70 32.755.300,16 1,27 4,03 3,68 0,06 6,07 1,34 06. Sumatra Selatan 92.289.254,11 69.048.469,48 3,73 4,78 4,92 0,14 12,90 2,84 07. Bengkulu 14.015.850,01 10.083.539,77 1,81 5,19 5,20 0,02 1,96 0,43 08. Lampung 74.265.053,05 55.079.495,42 3,34 5,26 5,19 0,12 10,38 2,29
09. Kep. Bangka Belitung 16.440.629,85 12.021.607,90 1,22 3,83 3,62 0,02 2,30 0,51
10. Kepulauan Riau 55.391.567,53 40.704.947,16 0,34 4,64 4,90 0,08 7,74 1,71 0,00 Jawa 1.896.903.845,16 1.415.670.425,73 2,63 5,57 5,55 3,24 100,00 58,40 11. DKI Jakarta 550.109.558,67 389.115.155,78 2,09 5,75 5,75 0,92 29,00 16,94 12. Jawa Barat 423.127.070,11 325.184.744,74 1,83 5,76 5,64 0,77 22,31 13,03 13. Jawa Tengah 283.850.379,43 217.943.728,51 2,65 5,06 5,24 0,46 14,96 8,74 14. DI Yogyakarta 28.294.859,16 22.446.012,26 4,92 4,68 4,98 0,04 1,49 0,87 15. Jawa Timur 480.041.036,22 362.477.026,24 3,84 5,61 5,57 0,84 25,31 14,78 16. Banten 131.480.941,57 98.503.758,20 2,44 5,35 5,21 0,22 6,93 4,05 0,00
Bali dan Nusa Tenggara 103.298.305,79 75.641.038,39 4,56 5,04 6,44 0,16 100,00 3,18
17. Bali 50.177.606,49 34.921.310,77 2,73 6,17 6,26 0,09 48,58 1,54
18. Nusa Tenggara Barat 31.140.786,12 25.225.607,32 6,66 3,47 7,48 0,04 30,15 0,96
19. Nusa Tenggara Timur 21.979.913,18 15.494.120,30 5,44 5,14 5,19 0,03 21,28 0,68
0,00 Kalimantan 250.748.902,35 203.195.394,84 2,35 2,06 1,56 0,18 100,00 7,72 20. Kalimantan Barat 41.327.154,96 29.974.368,24 5,47 5,71 5,38 0,07 16,48 1,27 21. Kalimantan Tengah 28.865.042,52 21.249.197,17 3,20 6,02 5,64 0,05 11,51 0,89 22. Kalimantan Selatan 38.379.713,94 30.225.920,28 4,54 3,46 3,79 0,04 15,31 1,18 23. Kalimantan Timur 125.282.570,28 109.023.096,02 0,83 -0,12 -0,81 -0,01 49,96 3,86 24 Kalimantan Utara 16.894.420,65 12.722.813,13 1,86 3,32 2,49 0,02 6,74 0,52 0,00 Sulawesi 199.710.701,75 146.215.227,89 3,96 6,67 7,64 0,40 100,00 6,15 25 Sulawesi Utara 25.766.536,25 19.090.755,68 4,67 6,01 6,04 0,05 12,90 0,79 26 Sulawesi Tengah 29.898.716,27 22.618.738,58 -1,91 7,58 12,01 0,07 14,97 0,92 27 Sulawesi Selatan 101.473.971,89 71.435.896,44 5,81 6,82 7,41 0,20 50,81 3,12 28 Sulawesi Tenggara 24.952.861,36 19.920.090,77 3,09 5,95 6,10 0,05 12,49 0,77 29 Gorontalo 8.382.314,78 6.135.958,53 7,28 6,98 6,37 0,02 4,20 0,26 30 Sulawesi Barat 9.236.301,20 7.013.787,89 3,28 5,97 5,67 0,02 4,62 0,28 0,00
Maluku dan Papua 82.047.881,68 65.090.648,70 14,10 13,72 4,91 0,34 100,00 2,53
31 Maluku 9.381.721,22 6.634.706,10 1,81 5,68 5,95 0,02 11,43 0,29 32 Maluku Utara 7.449.583,31 5.476.192,71 2,59 5,56 5,47 0,01 9,08 0,23 33 Papua Barat 17.012.352,99 13.891.791,40 6,88 3,88 4,31 0,02 20,73 0,52 34 Papua 48.204.224,16 39.087.958,49 21,42 20,65 4,86 0,29 58,75 1,48 PROPINSI Triwulan III ADHB ADHK Q Y C RINGKASAN PDRB PROPINSI TRIWULANAN ( juta Rp )
SoG