• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode, dan Teknik Pengumpulan Data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode, dan Teknik Pengumpulan Data"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan, Metode, dan Teknik Pengumpulan Data

1. Pendekatan

Dalam Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang data-tanya berupa angka-angka atau data-data diangkatkan. Sedangkan meneurut Arikunto peneelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka mulai dari pengumpulan angka, penafsiran terhadap data serta terhadap hasilnya. penelitian ini mengungkapkan tentang pengaruh diteliti kompetensi guru, motivasi belajar terhadap prestasi belajar. Adapun variabel-variabel yang akan diteliti kompetensi guru, dan motivasi belajar . Dengan demikian yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah siswa SMP kelas VIII di kabupaten Purwakarta.

2. Metode

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Survey Explanatory. Metode survei merupakan metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh kesimpulan dengan cara meneliti objek penelitian yang diambil dari data sampel secara sekilas. Hal ini dinyatakan oleh Kerlinger (dalam Riduwan, 2004:49) bahwa “penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, dan hubungan antar variabel sosiologi maupun psikologi”. Sedangkan Explanatory adalah

(2)

penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.

3. Teknik Pengumpulan Data

Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan motivasi belajar, kompetensi guru dan hasil belajar siswa. Data tersebut akan diperoleh dari sumber data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini akan diperoleh dari guru IPS SMP yang tergabung dalam MGMP IPS SMP di Purwakarta. Data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Secara ringkas teknik pengumpulan data tersebut dikemukakan sebagai berikut:

a. Kuesioner (angket)

Kuesioner berisi daftar pertanyaan tertulis yang berhubungan dengan variabel yang diteliti. Pertanyaan ini terdiri atas pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka atau campuran antara keduanya. Pertanyaan tertutup artinya responden dibatasi dalam menjawab beberapa alternatif jawaban yang telah disediakan. Pertanyaan terbuka artinya responden diberikan peluang secara independent dalam menjawab pertanyaan.

b. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan melalui kajian dokumen yang terkait dengan variabel dan objek penelitian. Dokumen yang akan dikaji digunakan untuk menambah kelengkapan dari data-data yang telah ada.

(3)

Di samping kajian dokumen, dilakukan telaahan pustaka mengenai: (1) Kompetensi guru; (2) motivasi belajar; (3)hasil belajar. Hasil telaahan pustaka digunakan untuk memperoleh analogi yang berguna dalam perumusan teori, landasan untuk dapat menganalisa data premer, serta untuk menunjang dan memperkuat dugaan dalam pembahasan masalah.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP di Kabupaten purwakarta. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan beberapa alasan di antaranya:

a. Dukungan sarana dan prasarana untuk kegiatan penelitian tersedia secara memadai.

b. Adanya persetujuan dari pihak PEMDA, DIKNAS. Kepala sekolah dan guru bersangkutan untuk mengizinkan dilaksanakannya kegiatan penelitian.

c. Studi pendahuluan yang menunjukkan masih terdapatnya sejumlah permasalahan dalam hasil belajar pada mata pelajaran IPS SMP di Purwakarta d. Belum pernah dilaksanakan penelitian hubungan persepsi sisa terhadap hasil

belajar dan motivasi belajar dengan hasil belajar pada tingkat SMP di purwakarta.

(4)

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

yang menjadi ukuran populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP kelas VIII di kabupaten Purwakarta. Berikut tabel yang menunjukkan populasi siswa SMP kelas VIII DI Purwakarta.

Tabel 3.1

Populasi Siswa SMP kelas VIII DI PURWAKARTA Tahun Pelajaran 2011/2012

No Nama sekolah Jumlah siswa No Nama sekolah Jumlah

siswa 1 SMPNBABAKAN CIKAO 249 orang 16 SMPN 2 PONDOKSALAM 146 orang 2 SMPN 1 BOJONG 270 orang 17 SMPN 1 PURWAKARTA 277 orang 3 SMPN 2 BOJONG 133 orang 18 SMPN 2 PURWAKARTA 335 orang 4 SMPN 1 BUNGUR SARI 264 orang 19 SMPN 3 PURWAKARTA 381 orang 5 SMPN 1 CAMPAKA 351 orang 20 SMPN 4 PURWAKARTA 358 orang 6 SMPN 2 CAMPAKA 145 orang 21 SMPN 5 PURWAKARTA 339 orang 7 SMPN 1 CIBATU 146 orang 22 SMPN 7 PURWAKARTA 297 orang 8 SMPN 1 DARANGDAN 179 orang 23 SMPN 8 PURWAKARTA 242 orang 9 SMPN 5 DARANGDAN 105 orang 24 SMPN 9 PURWAKARTA 188 orang 10 SMPN 1 JATILUHUR 296 orang 25 SMPN 2 SUKATANI 112 orang 11 SMPN 1 KIARAPEDES 151 orang 26 SMPN 1 TEGAL WARU 229 orang 12 SMPN 1 PASAWAHAN 341 orang 27 SMP DI PURWAKARTA 270 orang 13 SMPN 1 PLERED 286 orang 28 SMPN 2 WANAYASA 168 orang 14 SMPN 2 PLERED 120 orang 29 SMP PASUNDAN PURWAKARTA 79 orang 15 SMPN 1 PONDOKSALAM 191 orang 30 SMP PGRI PURWAKARTA 51 orang

Jumlah total 6699 orang

Sumber: Disdikpora kabuapten Purwakarta

2. Sampel

Pengambilan sampel dari populasi agar diperoleh sampel yang representatif, maka diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel.

(5)

Dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian, yaitu sebagian dari siswa kelas VIII di semua SMP di kabupaten Purwakarta. Untuk menjawab berapa banyak ukuran sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini, dilakukan teknik sampling. Salah satu teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling, yaitu memilih sampel secara acak dari populasi sehingga semua unit analisis mendapat peluang yang sama untuk dipilih, jdengan alasan bahwa populasi siswa SMP di kabupaten purwakarta itu bersifat homogen. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil sebanyak 400 siswa yang merupakan sampel jenuh dari keseluruhan populasi sebanyak 6699 siswa sesuai dengan aturan pengambilan sampel menurut Gay dan Airasian bahwa 400 responden merupakan jumlah sampel jenuh untuk mewakili distribusi normal dari kondisi populasi yang sebenarnya.

Sekolah yang menjadi sampel penelitian sebanyak 10 sekolah yaitu SMPN 2 Bojong, SMPN 1 Darangdan, SMP 1 Kiarapedes, SMPN 2 Plered, SMPN 1 Pondoksalam, SMPN 1 Purwakarta, SMPN 3 Purwakarta, SMPN 5 Purwakarta, SMPN 1 Wanayasa, SMP PGRI Purwakarta, sekolah tersebut dijadikan sebagai sampel karena dari kesepuluh sekolah tersebut memiliki permasalahn dalam hasil belajar pada mata pelajaran IPS, selain itu sekolah yang dijadikan sampel tersebut terdiri dari sekolah yang berkategorikan rengking satu (faporit) yang berlebel SBI dan SN, kemudian rengking dua (menengah) yaitu sekolah yang belum atau masih berlebel RSN dan rengking tiga (bawah), dan aklasan terakhir untuk memudahkan dalam koordinasi karena lokasi kesepuluh sekolah tersebut tidak terlalu berjauhan.

(6)

Alasan pemilihan sampel siswa SMP kelas VIII dalam penelitian ini adalah :

a. Siswa kelas VIII telah beradaptasi dengan materi IPS lebih banyak dibandingkan tingkat kelas dibawahnya.

b. Siswa kelas VIII telah mencapai usia berpikir tingkat tinggi atau abstrak sesuai dengan tahap berpikir menurut Piaget.

D. Definisi Operasional Variabel

Untuk memahami lebuh lanjut penelitian ini, perlu mengidentifikasikan variabel secara operasional. Adapun variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu :

1. Motivasi belajar

Motivasi belajar menurut Oemar Hamalik (Djamarah, 2002: 114) merupakan suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dimana indikator motivasi menurut (Syamsudin, 2004: 40) sebagai berikut: (1) Durasi kegiatan (berapa lama kemampuan penggunaan waktu untuk melakukan kegiatan). (2) Frekuensi kegiatan (berapa sering kegiatan dilakukan dalam periode waktu tertentu). (3) Persistensinya (ketetapan dan kelekatan) pada tujuan kegiatan. (4)Ketabahan, keuletan, dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan dalam mencapai tujuan.(5)Devosi (pengabdian) dan pengorbanan (uang, tenaga, pikiran, bahkan jiwa atau nyawa ) untuk mencapai tujuan.(6)Tingkatan aspirasinya (maksud, rencana, cita-cita, sasaran atau target idolanya) yang hendak dicapai dengan kegiatan yang

(7)

dilakukan .(7)Tingkatan kualifikasi prestasi atau produk atau output yang dicapai dari kegiatannya (berapa banyak, memadai atau tidak, memuaskan atau tidak).(8)Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan (like or dislike, positif atau negatif). Bentuk bagan operasional variabelnya sebagai berikut:

Tabel 3.2

Operasional variabel motivasi belajar

Variabel

Konsep Indikator

Skala Motivasi

belajar (X1)

Motivasi belajar merupakan suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.

1) Waktu yang digunakan untuk belajar. 2) Lama kegiatan belajar dirumah dalam sehari. 3) Lama kegiatan belajar disekolah.

4) Mengikuti pelajaran dengan penuh perhatian. 5) Melaksanakan jadwal pelajaran yang telah

direncanakan.

6) Berusaha mempelajari materi yang tidak dimengerti.

7) Berusaha membeli buku pelajaran. 8) Mengikuti bimbingan diluar sekolah. 9) Tujuan / cita-cita.

10) Kepuasan terhadap apa yang telah diraih 11) Berusaha belajar dengan keras untuk dapat

bersaing dan memperoleh nilai yang tertinggi. 12) Berusaha mengajak teman untuk belajar. 13) Mempunyai kelompok belajar.

14) Berusaha menghindari hal-hal yang dapat menghambat keberhasilan belajar.

ordinal

2. kompetensi guru

Berdasarkan UU RI No 14 tahun 2005, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. kemudianberdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 16 tahun 2007, kompetensi guru terdiri dari : (1)Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik.

(8)

(2)Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. (3)Kompetensi profesional yaitu kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. (4)Kompetensi sosial yaitu kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Bentuk bagan operasional variabelnya sebagai berikut:

Tabel 3.3

Operasional variabel kompetensi guru

Variabel

Konsep Indikator skala

kompetensi guru (X2)

Kompetensi guru adalah kebulatan pengetahuan , keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran, meliputi kompetensi pedagogik,

kompetensikepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional Moh.Surya (2004: 92)

Indikator Kompetensi guru dilihat dari kompetensi profesional meliputi :

1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran IPS.

2) Memahami tujuan pembelajaran.

3)Mengolah materi pelajaran IPS secara kreatif. 4)Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari

berbagai sumber.

5)Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar mengajar. Indikator kompetensi guru dilihat dari kompetensi pedagogik meliputi :

1) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional dan intektual.

2) Menggunakan metode pembelajaran secara kreatif.

3) Menata materi pelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik.

4) Menggunakan media belajar dan sumber belajar yang relevan.

5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar mengajar. 6) Memotivasi siswa dalam pencapaian prestasi. 7) Berkomunikasi secara efektif, empatik dan

santun dengan peserta didik.

8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

9) Mengadakan remedial atau pengayaan. 10) Melakukan penelitian kelas.

(9)

Indikator kompetensi guru dilihat dari kompetensi kepribadian meliputi :

1) menggunakan pakaian yang rapi dan sopan ketika mengajar

2) Mengajar tepat waktu

3) Memberikan tugas ketika berhalangan masuk sekolah

4) Menggunakan kata-kata yang sopan dan tidak merendahkan ketikasedang mengajar

5) Merespon setiap pertanyaan dan ungkapan siswa

6) Mengakui kesalahan apabila melakukan kekeliruan

7) Memberikan motivasi dan nasihat kepada siswa 8) Mengucapkan salam terlebih dahulu ketika

memasuki ruangan kelas

9) Memberikan hukuman yang mendidik ketika siswa melakukan kesalahan

10) Mandiri dalam kehidupan

Indikator kompetensi guru dilihat dari kompetensi sosial meliputi :

1) Memperlakukan siswa sama (tidak ada diskriminasi gender) terhadap siswa

2) Menyapa siswa baik disekolah atau diluar sekolah

3) Memiliki hubungan yang baik dengan orang tua siswwa

4) Memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja (sesama guru)

5) Memiliki hubungan yamg baik dengan masyarakat

6) Menjadi panutan dimasyarakat dan sekolah 7) Mampu berkomunikasi di media sosial

3. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan keberhasilan peserta didik dalam mengoptimalkan kemampuan dirinya dalam proses belajar. Muhibbin (2008: 141). Adapun bentuk operasionalisasinya adalah sebagai berikut.

(10)

Tabel 3.4

Operasional variabel hasil belajar

Variabel

Konsep Indikator

Skala hasil belajar

(Y)

hasil belajar merupakan keberhasilan peserta didik dalam mengoptimalkan kemampuan dirinya dalam proses belajar. Muhibbin (2008: 141)

Data diperoleh dari pihak sekolah tentang nilai UAS yang diperoleh siswa kelas VIII, mata pelajaran IPS semester 1 tahun pelajaran 2011-2012.

Interval

E. Analisis Instrumen

Sebelum instrument digunakan dalam kegiatan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji instrumen terhadap kelompok siswa dari populasi yang bukan merupakan bagian dari sampel penelitian. Uji instrument dilakukan untuk melihat validitas dan reliabilitas dengan bantuan program Anates. Apabila instrument telah memenuhi syarat-syarat validitas dan reliabilitas tes, barulah instrumen digunakan dalam kegiatan penelitian. Sementara data pendukung dari hasil angket berupa tanggapan siswa selama kegiatan penelitian dilakukan dikumpulkan melalui penyebaran angket dan digunakan untuk mendukung analisis data penelitian.

Secara rinci penjelasan beberapa uji prasyarat instrumen, diuraikan sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono: 2009:173). Pengujian instrument pengumpul data dilakukan terhadap 100 orang responden secara acak di luar anggota sampel penelitian.

(11)

Kriteria pengujian diambil dengan membandingkan nilai rhitung dan rtabel dengan taraf nyata α = 0,05. Item soal dinyatakan valid jika memenuhi persyaratan rhitung > rtabel.

Secara teknis operasional uji validitas instrument dilakukan dengan menggunakan program Excel 2007. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa instrument tersebut valid. Dengan demikian maka layak dijadikan alat pengumpulan data yang sah.

Berdasarkan rekapitulasi hasil pengujian instrument validitas, maka item – item yang tidak valid tidak dipakai. Dengan demikian item yang valid dari seluruh instrument tersebut disusun kembali untuk kemudian disebar kepada responden anggota sampel penelitian.

Lebih jelasnya pada tabel 3.5 berikut ini : Tabel 3.5

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen 0.05 t tabel 0,195 No item T hitung Valid/Tidak Valid Ket. No item T hitung Valid/Tidak Valid Ket. X1.1 .023 Tidak Valid Dibuang X1.32 .374 Valid Dipakai X1.2 .403 Valid Dipakai X1.33 .139 Tidak Valid Dibuang X1.3 .614 Valid Dipakai X1.34 .392 Valid Dipakai X1.4 .059 Tidak Valid Dibuang X1.35 .426 Valid Dipakai X1.5 .004 Tidak Valid Dibuang X1.36 .009 Tidak Valid Dibuang X1.6 .380 Valid Dipakai X1.37 .567 Valid Dipakai X1.7 .003 Tidak Valid Dibuang X1.38 .325 Valid Dibuang X1.8 .061 Tidak Valid Dibuang X1.39 .027 Tidak Valid Dibuang X1.9 .050 Tidak Valid Dibuang X1.40 .070 Tidak Valid Dibuang X1.10 .388 Valid Dipakai X1.41 .030 Tidak Valid Dibuang X1.11 .051 Tidak Valid Dibuang X1.42 .074 Tidak Valid Dibuang X1.12 .073 Tidak Valid Dibuang X1.43 .394 Valid Dipakai X1.13 .361 Valid Dipakai X1.44 .081 Tidak Valid Dibuang X1.14 .351 Valid Dipakai X1.45 .392 Valid Dipakai X1.15 .074 Tidak Valid Dibuang X2.1 .388 Valid Dipakai X1.16 .361 Valid Dipakai X2.2 .437 Valid Dipakai X1.17 .039 Tidak Valid Dibuang X2.3 .586 Valid Dibuang X1.18 .060 Tidak Valid Dibuang X2.4 .540 Valid Dipakai X1.19 -.050 Tidak Valid Dibuang X2.5 .424 Valid Dipakai X1.20 .418 Valid Dipakai X2.6 -.541 Tidak Valid Dibuang

(12)

Tabel Lanjutan 3.5

X1.21 .636 Valid Dipakai X2.7 .413 Valid Dibuang X1.22 .176 Tidak Valid Dibuang X2.8 .511 Valid Dipakai X1.23 .364 Valid Dipakai X2.9 .074 Tidak Valid Dipakai X1.24 .557 Valid Dipakai X2.10 .031 Tidak Valid Dibuang X1.25 .176 Tidak Valid Dibuang X2.11 .608 Valid Dipakai X1.26 .479 Valid Dipakai X2.12 .386 Valid Dibuang X1.27 .176 Tidak Valid Dibuang X2.13 .534 Valid Dipakai X1.28 .321 Valid Dipakai X2.14 .763 Valid Dibuang X1.29 .384 Valid Dipakai X2.15 .691 Valid Dipakai X1.30 -.031 Tidak Valid Dibuang X2.16 .648 Valid Dipakai X1.31 .019 Tidak Valid Dibuang X2.17 .647 Valid Dipakai X2.18 .786 Valid Dipakai X2.41 .456 Valid Dipakai X2.19 .068 Tidak Valid Dipakai X2.42 .664 Valid Dibuang X2.20 .640 Valid Dibuang X2 43 .013 Tidak Valid Dibuang X2.21 .492 Valid Dipakai X2 44 .073 Tidak Valid Dipakai X2.22 .660 Valid Dipakai X2 45 .537 Valid Dibuang X2.23 .657 Valid Dipakai X2 46 .696 Valid Dipakai X2.24 .753 Valid Dipakai X2 47 .528 Valid Dibuang X2.25 .002 Tidak Valid Dipakai X2 48 .644 Valid Dibuang X2.26 .087 Tidak Valid Dipakai X2 49 .024 Tidak Valid Dipakai X2.27 .530 Valid Dipakai X2 50 .028 Tidak Valid Dibuang X2.28 .467 Valid Dibuang X2 51 .550 Valid Dibuang X2.29 .093 Tidak Valid Dipakai X2 52 .657 Valid Dipakai X2.30 .766 Valid Dipakai X2 53 .091 Tidak Valid Dibuang X2.31 .420 Valid Dibuang X2 54 .618 Valid Dibuang X2.32 .071 Tidak Valid Dipakai X2 55 .558 Valid Dipakai X2.33 .764 Valid Dipakai X2 56 .082 Tidak Valid Dibuang X2.34 .754 Valid Dibuang X2 57 .514 Valid Dipakai X2.35 .722 Valid Dipakai X2 58 .099 Tidak Valid Dibuang X2.36 .691 Valid Dipakai

X2.37 .003 Tidak Valid Dibuang X2.38 .016 Tidak Valid Dipakai X2.39 .640 Valid Dipakai X2.40 .089 Tidak Valid Dipakai

Keterangan : X1 dipakai sebanyak 20 item soal X2 dipakai sebanyak 40 item soal

2. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel menurut Sugiyono (2009:173) adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Salah satu bentuk pengujian reliabilitas adalah dengan internal consistency dengan teknik KR. 20. Kriteria pengujian reliabilitas

(13)

adalah jika rhit > rtab dengan tingkat kepercayaan 95% dengan dk(n-2) maka item pertanyaan tersebut dikatakan reliabel.

Secara teknis operasional uji reliabilitas instrument dilakukan dengan menggunakan program Excel 2007. Dari hasil pengujian, menunjukkan bahwa instrument tersebut reliable. Dengan demikian maka layak dijadikan alat pengumpulan data yang sah. Lebih jelasnya pada tabel 3. 3

Tabel 3.6

Rekapitulasi hasil uji reabilitas instrumen

Variabel Penelitian X1, X2 R tabel Keterangan

Motivasi belajar (X1) Kopetensi guru (X2) X1 X2 0, 906 0, 943 0, 364 0, 364 Reliabel Reliabel

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Hasil Penelitian

Teknik analisis menggunakan pendekatan statistic parametric jika asumsi-asumsi statistiknya terpenuhi dan apabila asumsi-asumsinya tidak terpenuhi maka data akan dianalisis dengan teknik bebas distribusi atau non parametric. Untuk menentukan terpenuhi tidaknya asumsi-asumsi dilakukan dengan uji normalitas distribusi frekuensi dan uji linieritas regresi.

a. Uji Normalitas

Untuk mengetahui normalitas data yang akan digunakan dalam menganalisa pengaruh motivasi siswa dan kompetensi guru terhadap hasl belajar siswa. menggunakan uji normalitas dengan cara melihat grafik PP-Plots. Semua butir instrument dalam penelitian ini terletak digaris / mendekati garis diagonal,

(14)

sehingga dapat diartikan bahwa distribusi data butir instrument penelitian ini adalah berdistribusi normal. Dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.1

b. Uji Heterokedastisitas

Hasil uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada normal Scatterplot yang terpencar dan tidak membentuk pola tertentu. Dengan hasil demikian, kesimpulan yang dapat diambil adalah persamaan regresi memenuhi asumsi heterokedastisitas. Dapat dilihat pada gambar berikut

(15)

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah suatu langkah untuk menentukan sebuah keputusan menolak atau menerima hipotesis. Seluruh pengolahan data dalam pengujian hipotesis menggunakan bantuan SPSS 16 for windows dan Microsoft excel, dengan menggunakan analisis regresi dan alanisis jalur.

a. Pengujian Hipotesis Regresi Majemuk Secara Individual (Uji t)

Pengujian hipotesis dengan uji t adalah untuk melihat pengaruh variable-veriabel bebas (independent) terhadap variable terikat (dependen) secara parsial dilakukan dengan uji t ini. Uji signifikansinya dapat dihitung melalui rumus :

ek

S t  1 1

(Gujarati, 2001:78)

Dependent variable : Hasil Belajar

(16)

Setelah diperoleh thitung, selanjutnya bandingkan dengan ttabel dengan  disesuaikan, adapun cara mencari ttabel dapat menggunakan rumus :

ttabel =n-k Dimana :

t = ttabel pada disesuaikan n = banyak sample

k = variable bebas

Adapun kriteria yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

 Jika t hitung < t tabel ( Ho diterima, Ha ditolak)

 Jika t hitung > t tabel ( Ho ditolak, Ha diterima)

Kriteria uji t adalah:

1. Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (variabel bebas X berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y),

2. Jika thitung < ttabel maka H0diterima dan H1 ditolak (variabel bebas X tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y). Dalam penelitian ini tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0,05 (5%) pada taraf signifikasi 95%.

b. Pengujian Hipotesis Regresi Berganda Secara Keseluruhan (Uji f)

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

(17)

F= ) /( ) 1 ( ) 1 /( ) /( ) 1 /( 2 2 k n R k R k n RSS k ESS       (Gujarati, 2001:120) Keterangan : R2 = koefisien determinasi

k = Parameter (jumlah variable independent)

n = Jumlah observasi

F = Fhitung yang selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel.

Adapun ketentuan uji f adalah sebagai berikut:

 Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

 Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Kriteria uji F adalah:

1. Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak (keseluruhan variabel bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel terikat Y)

2. Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima (keseluruhan variabel bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y).

Pengujian hipotesis secara keseluruhan merupakan penggabungan (overall

significance) variabel bebas X terhadap variabel terikat Y, untuk mengetahui

seberapa pengaruhnya.

C. Koefisien Determinasi (R2)

Uji R2 (uji koefisien determinasi) merupakan pengujian model yang ingin mengetahui berapa besar persentase sumbangan variable independen terhadap

(18)

naik turunnya variable dependen secara bersama-sama. Koefisien determinasi didefinisikan sebagai :

R2 =

Untuk mengetahui besarnya kemampuan variable independent dan menjelaskan variabel dependen maka dilakukan uji determinasi dengan rumus

sebagai berikut : R2 = TSS ESS R2 = 1 1 22 2 Y Y X b Y X b     (Gujarati, 2001:139)

Besarnya nilai R2 berkisar diantara nol dan satu (0<R2<1). Jika nilainya semakin mendekati satu maka model tersebut baik dan tingkat kedekatan antara variable bebas dan variable terikatpun semakin dekat atau erat. Sebaliknya, jika R2 semakin menjauhi angka satu, maka model tersebut dapat dinilai kurang baik karena hubungan antara variable bebas dan variable terikat jauh atau tidak erat.

G. Alur Penelitian

Alur penelitian yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini :

Jumlah kuadrat yang di jelaskan / regresi (ESS) Jumlah kuadrat total

(19)

Gambar 3.1 Alur penelitian Studi Pendahuluan Perumusan Masalah

Studi Literatur: kompetensi guru, motivasi belajar, hasil belajar

Penyusunan Instrumen: 1. Angket kompetensi

guru

2. Angket motivasi belajafr

Validasi, Ujicoba, Revisi

Pelaksanaan Penelitian Pengolahan dan Analisis Data Pembahasa n Kesimpulan

Gambar

Tabel Lanjutan 3.5
Gambar 3.1  Alur penelitian Studi Pendahuluan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas, program bimbingan dalam penelitian ini adalah program yang digunakan dalam kegiatan bimbingan secara terpadu dalam proses bimbingan dan

Untuk memahami makna dari fenomena yang terjadi secara alamiah yang berkaitan dengan kajian di atas, maka peneliti berperan sebagai key instrumen, yang harus

Dalam penelitian ini, Instrumen pengumpul data status sosial ekonomi keluarga mempergunakan instrument yang dikonstruksi oleh Subino Hadisubroto (1983) dan

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur tingkat motivasi siswa dan menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan untuk

Sedangkan menurut Arikunto penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka mulai dari pengumpulan angka, penafsiran terhadap data serta terhadap

Dalam penelitian ini, akan dilakukan uji coba untuk instrument penelitian terlebih dahulu kemudian dilakukan uji validitas menggunakan analisis faktor dengan teknik

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian tentang bagaimana bagaimanakah analisis penyelesaian resolusi konflik antarumat beragama dalam perspektif

Untuk mengetahui hubungan antara variable pembelajaran pendidikan kewarganegaraan, perspektif social-budaya dan pengembangan nilai multicultural dilakukan penyebaran angket