• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIDANG TUGAS AKHIR CATATAN ATAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA KASUS ASYMMETRIC LOSS FUNCTION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SIDANG TUGAS AKHIR CATATAN ATAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA KASUS ASYMMETRIC LOSS FUNCTION"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

SIDANG TUGAS AKHIR

CATATAN ATAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA KASUS

ASYMMETRIC LOSS FUNCTION

DAN PERMASALAHAN

PENGUKURAN

ERROR

PADA METODE TRENDLINE

Pembimbing : Yudha Andrian Saputra, S.T., MBA

(2)

Selisih nilai

aktual dengan

nilai Peramalan

Aktual > Peramalan Aktual < Peramalan

Error Positif

Error

Negatif

MAD,

MAPE,

s-MAPE

Penalty

Sama

Penalty

Berbeda

Asymmetric Loss Function

(Diebold, 2001)

Cara pengambilan keputusan

terkait metode peramalan

terbaik dengan

mempertimbangkan penalty

setiap konsekuensi

(3)

Metode Trend Line

Kuadrat

Linear

Kubik

Model Derajat

Polinomial Lebih

Besar akan Lebih

Unggul

(Diebold, 2001)

Mekanisme

Update

Data

Pengukuran

Error

Konsep Pengukuran

Error yang

fair

pada

metode Trend Line

Koefisien regresi kecil

kemungkinan = 0

(4)

Kasus

Asymmetric Loss Function

Bagaimana cara pengambilan keputusan pada kasus

asymmetric loss function

terkait metode peramalan

terbaik dengan mempertimbangkan penalti pada

setiap konsekuensi yang dihasilkan dari metode

peramalan ?

Pengukuran

Error

pada Metode

Trend Line

Bagaimana konsep pengukuran

error

yang lebih

fair

pada

metode

trend

line

dibandingkan

dengan

pengukuran

error

saat ini ?

(5)

Membuat sebuah basic framework

tentang cara pengambilan

keputusan terkait dengan metode peramalan yang terbaik pada kasus

asymmetric loss function dengan

mempertimbangkan besarnya

penalty pada setiap konsekuensi yang dihasilkan dari sebuah metode peramalan

Melakukan evaluasi terhadap pengukuran error saat ini serta memberikan konsep pengukuran

error pada metode trendline

Kasus

Asymmetric

Loss

Function

Pengukuran

Error pada

Metode

Trend Line

(6)

Data yang digunakan merupakan data

pengujian numerik

Metode pengukuran

error

yang akan

digunakan dalam penelitian ini ialah

MAPE, MAD, dan MSE.

(7)

Tinjauan

Pustaka

Loss Function

Symmetric

Loss Function

Asymmetric

Loss Function

Forecast

Error

Trend

Analysis

(8)

Penentuan nilai optimal dan pseudo optimal predictor dengan Linlin Loss

Function

( Christoffersen & Diebold, 1994)

Penentuan karakteristik optimal dan pseudo optimal predictor dengan linlin loss function

( Christoffersen & Diebold, 1994)

Perumusan model loss function yang baru dan penentuan nilai

parameter model ( Elliot, et. al, 2004)

Melakukan perbandingan optimal & pseudo optimal pada model linlin loss function

( Ulu, 2007) Melakukan evaluasi hasil peramalan

dengan model linlin loss function yang dikembangkan oleh Elliot (2004)

( Tshuciya, 2012)

Cara pengambilan keputusan pada kasus asymmetric

(9)

MSE, MAD, Tracking Signal ( Dervitsiotis, 1984)

ME, MSE, MSPE, RMSE, RMSPE, MAE, MAPE

( Diebold, 2001) PRESS Statistic

( Montgomery, 2001)

ME, MAD ( Vollmann, 2005)

MSE, MAD, MAPE, Tracking Signal

( Chopra, 2006)

Klasifikasi Metode Pengukuran Error

( Hyndman & Koehler, 2006)

MSE, MAD, MAPE (Minitab,

2004)

PENGUKURAN ERROR METODE TREND LINE SAAT INI

Kecenderungan Derajat Polinomial lebih tinggi

selalu lebih unggul

KONSEP PENGUKURAN

ERROR YANG LEBIH

FAIRPADA METODE

(10)

Pengujian Data

Analisis Perbandingan

Metode

Kesimpulan dan Saran

Penyusunan Metode

Pengujian Data

Analisis Perbandingan

Penarikan Kesimpulan Studi Literatur

Loss Function Characteristics Asymmetric Loss Function

Pengukuran Error

Asymmetric Loss Function

Error Negatif Error Positif

Besaran Konsekuensi Error Negatif Besaran Konsekuensi Error Positif Perhitungan Risiko Error Pemilihan Metode Peramalan Terbaik Persiapan

(11)

Asymmetric Loss Function umum terjadi (Diebold, 2001) Replenishment Case

Jumlah barang yang dipenuhi berdasarkan pertimbangan demand Demand Forecasting Surplus Shortage Penalty Surplus Penalty Shortages Evaluasi Metode Peramalan Pengambilan Keputusan Perhitungan Risiko Consequences Likelihood

(12)

Pengujian Pada Kasus 1

(Consumer Product)

Periode Aktual Forecast

Linear Absolute Deviation Forecast Kuadratik Absolute Deviation 1 9680 9309.5 370.5 9360.9 319.1 2 9546 9771.7 225.7 9787.7 241.7 3 9806 10233.9 427.9 10217.9 411.9 4 9764 10696.1 932.1 10651.5 887.5 5 11763 11158.3 604.7 11088.5 674.5 6 12603 11620.5 982.5 11528.8 1074.2 7 12222 12082.7 139.3 11972.5 249.5 8 12431 12544.9 113.9 12419.5 11.5 9 12923 13007.1 84.1 12870 53 10 13156 13469.3 313.3 13323.8 167.8

MAD Linear 419.4 MAD Kuadratik 409.07

(13)

Pengujian Pada Kasus 1

(Consumer Product)

Periode Aktual Forecast

Linear Error Penalti Risiko 1 9680 9309.5 370.5 0.7 259.35 2 9546 9771.7 -225.7 0.3 67.71 3 9806 10233.9 -427.9 0.3 128.37 4 9764 10696.1 -932.1 0.3 279.63 5 11763 11158.3 604.7 0.7 423.29 6 12603 11620.5 982.5 0.7 687.75 7 12222 12082.7 139.3 0.7 97.51 8 12431 12544.9 -113.9 0.3 34.17 9 12923 13007.1 -84.1 0.3 25.23 10 13156 13469.3 -313.3 0.3 93.99 209.7 Rata - rata Risiko Linear

Periode Aktual Forecast

Kuadratik Error Penalti Risiko 1 9680 9360.9 319.1 0.7 223.37 2 9546 9787.7 -241.7 0.3 72.51 3 9806 10217.9 -411.9 0.3 123.57 4 9764 10651.5 -887.5 0.3 266.25 5 11763 11088.5 674.5 0.7 472.15 6 12603 11528.8 1074.2 0.7 751.94 7 12222 11972.5 249.5 0.7 174.65 8 12431 12419.5 11.5 0.7 8.05 9 12923 12870 53 0.7 37.1 10 13156 13323.8 -167.8 0.3 50.34 217.993 Rata - rata Risiko Kuadratik

Penalti Error Positif

: 0.7

Penalti Error Negatif

: 0.3

Evaluasi metode peramalan dengan perhitungan risiko

(14)

Analisis Hasil Pengujian Kasus 1

• Evaluasi

metode

peramalan

tanpa

memperhitungkan

risiko

dapat

menghasilkan keputusan yang berbeda

dengan

evaluasi

metode

dengan

(15)

Periode Aktual Forecast Linear Absolute Deviation Forecast Kuadratik Absolute Deviation 1 16537 16013.4 523.6 15994.3 542.7 2 16012 16306.2 294.2 16299.8 287.8 3 15673 16598.9 925.9 16602.1 929.1 4 16831 16891.7 60.7 16901.3 70.3 5 17742 17184.5 557.5 17197.2 544.8 6 18446 17477.3 968.7 17490 956 7 17331 17770.1 439.1 17779.6 448.6 8 17315 18062.9 747.9 18066 751 9 18993 18355.6 637.4 18349.3 643.7 10 18429 18648.4 219.4 18629.3 200.3

MAD Linear 537.44 MAD Kuadratik 537.43

Pengujian Pada Kasus 2 (

Perishable Product

)

(16)

Penalti Error Positif

: 0.1

Penalti Error Negatif

: 0.9

Periode Aktual Forecast

Linear Error Penalti Risiko

1 16537 16013.4 523.6 0.1 52.36 2 16012 16306.2 -294.2 0.9 264.78 3 15673 16598.9 -925.9 0.9 833.31 4 16831 16891.7 -60.7 0.9 54.63 5 17742 17184.5 557.5 0.1 55.75 6 18446 17477.3 968.7 0.1 96.87 7 17331 17770.1 -439.1 0.9 395.19 8 17315 18062.9 -747.9 0.9 673.11 9 18993 18355.6 637.4 0.1 63.74 10 18429 18648.4 -219.4 0.9 197.46 2687

Rata - rata Risiko Linear

Periode Aktual Forecast

Kuadratik Error Penalti Risiko

1 16537 15994.3 542.7 0.1 54.27 2 16012 16299.8 -287.8 0.9 259.02 3 15673 16602.1 -929.1 0.9 836.19 4 16831 16901.3 -70.3 0.9 63.27 5 17742 17197.2 544.8 0.1 54.48 6 18446 17490 956 0.1 95.6 7 17331 17779.6 -448.6 0.9 403.74 8 17315 18066 -751 0.9 675.9 9 18993 18349.3 643.7 0.1 64.37 10 18429 18629.3 -200.3 0.9 180.27 2687.11

Rata - rata Risiko Kuadratik

Pengujian Pada Kasus 2 (

Perishable Product

)

Evaluasi metode peramalan dengan perhitungan risiko

(17)

Analisis Hasil Pengujian Kasus 2

• Besaran penalti dapat mempengaruhi

besar

risiko

dari

sebuah

metode

peramalan

• Memahami dan menempatkan besaran

penalti

pada

konsekuensi

yang

tepat

menjadi penting dalam pemilihan metode

peramalan berdasarkan risiko

(18)

Pengujian Pada Kasus 3 (

Consumer Product

dengan

Safety Stock

)

Periode Aktual Forecast

Linear Sisa Stock

Keputusan

Produksi Error Penalti Risiko

1 9680 9309.5 3500 13257.1 370.5 0.3 1050 2 9546 9771.7 3577.1 14011.96 -225.7 0.3 1073.13 3 9806 10233.9 4465.96 13955.06 -427.9 0.3 1339.788 4 9764 10696.1 4149.06 15103.92 -932.1 0.3 1244.718 5 11763 11158.3 5339.92 14745.02 604.7 0.3 1601.976 6 12603 11620.5 2982.02 17934.88 982.5 0.3 894.606 7 12222 12082.7 5331.88 16416.98 139.3 0.3 1599.564 8 12431 12544.9 4194.98 18385.84 -113.9 0.3 1258.494 9 12923 13007.1 5954.84 17457.94 -84.1 0.3 1786.452 10 13156 13469.3 4534.94 19709.8 -313.3 0.3 1360.482 1320.921

Rata - rata Risiko Linear

Periode Aktual Forecast

Kuadratik Sisa Stock

Keputusan

Produksi Error Penalti Risiko 1 9680 9360.9 3500 13349.62 319.1 0.3 1050 2 9546 9787.7 3669.62 13948.24 -241.7 0.3 1100.886 3 9806 10217.9 4402.24 13989.98 -411.9 0.3 1320.672 4 9764 10651.5 4183.98 14988.72 -887.5 0.3 1255.194 5 11763 11088.5 5224.72 14734.58 674.5 0.3 1567.416 6 12603 11528.8 2971.58 17780.26 1074.2 0.3 891.474 7 12222 11972.5 5177.26 16373.24 249.5 0.3 1553.178 8 12431 12419.5 4151.24 18203.86 11.5 0.3 1245.372 9 12923 12870 5772.86 17393.14 53 0.3 1731.858 10 13156 13323.8 4470.14 19512.7 -167.8 0.3 1341.042 1305.7092 Rata - rata Risiko Kuadratik

Keputusan

replenishment

= ( n x Nilai Peramalan ) – sisa stock

Penalty Error Positif : 0.7 Penalty Error Negatif : 0.3

(19)

Analisis Hasil Pengujian Kasus 3

• Keputusan replenishment

≠ Hasil forecast

• Perhitungan risiko tidak didasarkan pada

nilai error

saja, melainkan berdasarkan

nilai riil yang harus ditanggung

• Terjadinya perubahan teknik perhitungan

risiko

• Dapat saja mengubah keputusan

• Pemahaman terhadap konsep risiko

menjadi hal penting

(20)

n-data aktual Membuat model

trendline Menghitung nilai error untuk n-data Pemilihan model Menggunakan model untuk meramalkan Update data aktual periode n+1 Peramalan periode n+1 Peramalan periode n+2 n+1 data aktual Membuat model trendline Menghitung nilai error untuk n-data Pemilihan model Menggunakan model untuk meramalkan Update data aktual periode n+1 dst dst Model Trendline Menggunakan Model untuk meramalkan periode ke depan

Cek data aktual periode tersebut

Catat sebagai Error Performance

Model Trendline

Menggunakan Model untuk meramalkan

periode ke depan

Cek data aktual periode tersebut

Catat sebagai Error Performance

dst

Studi Literatur

Pengukuran Error Metode Trendline Forecasting

Penyusunan Framework Persiapan

Potential Error Performance Error

(21)
(22)

Pengujian Data Untuk Pengukuran

Error

Saat Ini

Periode Data Aktual

1 2501.8 2 2560 3 2715.2 4 2834 5 2998.6 6 3191.1 7 3399.1 8 3484.6 9 3652.7 10 3765.4 11 3771.9 12 3898.6 13 4105 14 4341.5 15 4319.6 4531.46

Periode Data Aktual

1 2501.8 2 2560 3 2715.2 4 2834 5 2998.6 6 3191.1 7 3399.1 8 3484.6 9 3652.7 10 3765.4 11 3771.9 12 3898.6 13 4105 14 4341.5 15 4319.6 16 4311.2 4481.25

(23)
(24)

Analisis Hasil Pengujian

1. Model polinomial derajat lebih tinggi menghasilkan error lebih

kecil

•Koefisien regresi akan kecil kemungkinan = 0

•Memperkecil nilai error

2. Adanya

update data

Tidak Fair

Model

ter

update

Membentuk

fitting line

baru

dengan metode

Least Square

Nilai Error menjadi

lebih kecil

Pengukuran

Potential Error

(25)

Konsep Pengukuran Error yang Ditawarkan

Periode Data Aktual 1 2501.8 2 2560 3 2715.2 4 2834 5 2998.6 6 3191.1 7 3399.1 8 3484.6 9 3652.7 10 3765.4 11 3771.9 12 3898.6 13 4105 14 4341.5 15 4319.6 2475 2975 3475 3975 4475 1 3 5 7 9 11 13 15

Peramalan Periode 16 Linear

Data Aktual Peramalan Periode 16 4531.46 2475 2975 3475 3975 4475 1 3 5 7 9 11 13 15

Error Periode 16 Linear

Data Aktual

Peramalan Periode 16 Periode Data Aktual

1 2501.8 2 2560 3 2715.2 4 2834 5 2998.6 6 3191.1 7 3399.1 8 3484.6 9 3652.7 10 3765.4 11 3771.9 12 3898.6 13 4105 14 4341.5 15 4319.6 16 4311.2 4531.46 4311.2 Error Periode 16

Pengukuran

Performance

Error

(26)
(27)

Analisis Hasil Pengujian

1. Nilai

error performance

yang dihasilkan oleh model kuadratik

dan kubik ternyata tidak selalu lebih kecil daripada nilai

error

yang dihasilkan pada model

line

ar.

2. Tidak adanya

update

data, maka tidak ada pembaruan model.

Nilai error yang dihasilkan tidak selalu lebih kecil

3.

Error performance dapat menunjukkan nilai error yang aktual

dihasilkan dari sebuah metode peramalan

4.

Harus dilakukan tracing apabila belum tersedia data peramalan

sebelumnya, sehingga tidak efisien

(28)

Kesimpulan (Kasus Asymmetric Loss Function)

1. Melakukan pengambilan keputusan terkait pemilihan metode peramalan dapat dihitung

dengan menggunakan konsep risiko yang ditimbulkan dari metode peramalan tersebut.

2. Keputusan yang diambil terkait pemilihan metode terbaik dapat berbeda ketika didasarkan

hanya pada nilai

error

dengan ketika didasarkan pada risiko yang ditimbulkan.

3. Menetapkan besaran

penalty

untuk masing

– masing konsekuensi yang tepat serta

pemahaman terhadap konteks konsekuensi untuk melihat risiko dari sebuah metode

peramalan menjadi hal yang penting untuk diperhatikan dalam melakukan evaluasi metode

peramalan karena dapat mempengaruhi hasil keputusan untuk pemilihan metode

peramalan yang terbaik.

(29)

1. Pengukuran

error

pada metode

trendline

yang ada saat ini menunjukkan

bahwa model dengan polinomial derajat yang lebih tinggi selalu

menghasilkan nilai

error

yang lebih kecil, adanya mekanisme

update

data juga menyebabkan terbentuknya

fitting line

baru yang membuat

nilai

error

menjadi lebih kecil. Tidak menunjukkan performansi error

aktual.

2. Untuk mengetahui performansi aktual dari sebuah model peramalan

trendline

, dapat dilakukan pengukuran berdasarkan

error performance.

Nilai

error performance

yang dihasilkan oleh model kuadratik dan kubik

ternyata tidak selalu lebih kecil daripada nilai

error

yang dihasilkan pada

model

line

ar.

Kesimpulan (Kasus Pengukuran Error di Metode

Trend Line)

(30)

1. Melakukan pengembangan yang lebih mendalam terkait pengukuran

error

pada

kasus

asymmetric loss function

, khususnya pada pengembangan metode

penentuan besaran

penalty

untuk masing

– masing konsekuensi dari

error

.

2. Melakukan aplikasi pengukuran

error performance

pada kasus

– kasus yang

lebih variatif agar dapat ditemukan perbedaan yang lebih mendalam

(31)

Armstrong, J. S., & Collopy, F. (1993). Error Measures for Generalizing about forecasting methods: Empirical comparisons.International Journal of Forecasting, 69-80.

Chopra, S., & Meindl, P. (2006). Supply Chain Management Strategy, Planning, and Operation.

Prentice Hall.

Christoffersen, P. F., & Diebold, F. X. (1996). Further Results on Forecasting and Model Selection Under Asymmetric Loss. Journal of Applied Econometrics, 561-572.

Christoffersen, P. F., & Diebold, F. X. (1994). Optimal Prediction Under Asymmetric Loss. Economic Theory, 808-817.

Coleman, C. D., & Swanson, D. A. (2007). On MAPE-R as a measure of cross-sectional estimation and forecast accuracy. Journal of Economic and Social Measurement, 219-233.

Dervitsiotis, K. N. (1984).Operations Management.McGraw-Hill. Diebold, F. X. (2001).Elements of Forecasting.South Western.

Elliot, G., Komunjer, I., & Timmermann, A. (2004). Estimation and Testing of Forecast Rationality under Flexible Loss. Review of Economic Studies, 1107-1125.

(32)

Elliot, G., Komunjer, I., & Timmermann, A. (2004). Estimation and Testing of Forecast Rationality under Flexible Loss.Review of Economic Studies, 1107-1125.

Goodwin, P., & Lawton, R. (1999). On the asymmetry of the symmetric MAPE. International Journal of Forecasting, 405-408.

Granger, C. (1969). Prediction with a generalized cost of error function. Operational Research Quarterly, 199-207.

Lee, T.-H. (2007). Loss Functions in Time Series Forecasting. California: University of California.

Makridakis, S. (1993). Accuracy measures: Theoretical and Practical Concerns.International Journal of Forecasting, 522-529.

Mentzer, J. T., & Cox, J. E. (1984). Familiarity, application, and performanceof sales forecasting techniques.Journal of Forecasting, 37-42.

Mentzer, J. T., & Kahn, K. (1995). Forecasting Technique Familiarity,Satisfaction, Usage, and Application.Journal of Forecasting, 465-476.

(33)

Montgomery, D. C. (2002). Applied Statistics and Probability For Engineers. John Willey & Sons.

Paul Goodwin, R. L. (1999). On the Asymmetry of Symmetric MAPE. International Journal of Forecasting, 405-408.

Rob J. Hyndman, A. B. (2006). Another Look at Measures of Forecast Accuracy.

Interbational Journal of Forecasting , 679-688.

Swanson, D. A., Tayman, J., & Bryan, T. M. (2007). MAPE-R: A Rescaled Measure of Accuracy for Cross-Sectional Forecasts. San Diego: University of California.

Tshuciya, Y. (2012). Evaluating Japanese corporate executives’ forecasts under an asymmetric. Economic Letters , 601-603.

Ulu, Y. (2007). Optimal Prediction under LINLIN Loss : Empirical Evidence. International Journal of Forecasting, 707-715.

Vollmann, T. E., Berry, W. L., & Whybark, D. C. (1997). Manufacturing Planning and Control System. Ohio: McGraw-Hill.

(34)

Referensi

Dokumen terkait