• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - ASUHAN KEBIDANAN KOMPERHENSIF DARI KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS, DAN PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA NY.M UMUR 27 TAHUN G2P1AO DI BIDAN SRI WIJI ASTUTI DI BANYUMAS - repository perpusta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - ASUHAN KEBIDANAN KOMPERHENSIF DARI KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS, DAN PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA NY.M UMUR 27 TAHUN G2P1AO DI BIDAN SRI WIJI ASTUTI DI BANYUMAS - repository perpusta"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi yang baru dilahirkan (Prawirohardjo, 2010; h. 3).Ilmu kebidanan menjadi dasar usaha-usaha yang dalam bahasa Inggris dinamakan maternity care. Menurut definisi WHO Expert Commitee on Maternity Care yang kemudian diubah sedikit oleh WHO Expert Commitee on

the Midwife in Maternity Care, tujuan Maternity Care atau Pelayanan

Kebidanan ialah menjamin, agar setiap wanita hamil dan wanita menyusui bayinya dapat memelihara kesehatannya sesempurna-sempurnanya agar wanita hamil melahirkan bayi sehat tanpa gangguan apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan baik (Prawirohardjo, 2010; h. 3).

Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu.Pemantauan dan perawatan kesehatan yang memadai selama kehamilan sampai masa nifas sangat penting untuk kelangsungan hidup ibu dan bayinya. Dalam upaya mempercepat penurunan kematian ibu, kementrian kesehatan menekankan pada ketersediaan pelayanan kesehatan ibu di masyarakat (Riskesdas, 2013;h.168).

(2)

(papua) dan 99,6 persen (Bali). Namun untuk cakupan ANC minimal 4 kali, Di Yogyakarta (96,5%) lebih tinggi di bandingkan dengan Bali (95,8%). Selisih antara K1 dan ANC 4 kali menunjukkan adanya kehamilan yang tidak optimal mendapatkan pelayanan ANC.Cakupan K1 ideal secara nasional adalah 81,6 persen dengan cakupan terendah di Papua (56,3) dan tertinggi di Bali (90,3%). Cakupan K4 secara nasional adalah 70,4 persen dengan cakupan terendah adalah Maluku (41,4%) dan tertinggi di Yogyakarta (85,5%). Berdasarkan diatas, selisih dari cakupan K1 ideal dan K4 secara nasional memperlikatkan bahwa terdapat 12 persen dari ibu yang menerima K1 ideal tidak melanjutkan ANC sesuai standar minimal (K4) (Riskesdas, 2013;h.170). Penyebab terbesar kematian ibu selama tahun 2010 – 2013 masih tetap sama yaitu perdarahan,hipertensi, partus lama, kondisi penyakit ibu seperti kanker, ginjal, jantung, tuberculosis atau penyakit lain yang diderita ibu. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Indonesia selama 10 tahun terakhir menunjukkan kecenderungan peningkatan, yaitu dari 74,27% pada tahun 2004 menjadi 90,88% pada tahun 2013. Angka ini sudah mencapai target MDGs pada tahun 2015 sebesar 90% (Kemenkes RI, 2014).

(3)

langkah – langkah dalam pertolongan persalinannya (Manuaba, 2014; h.109).

Tugas seorang bidan adalah mampu memberikan asuhan persalinan dalam upaya mencapai pertolongan yang bersih dan aman dengan memperhatikan aspek asuhan sayang ibu san sayang bayi. Tujuan asuhan persalinan normal adalah mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal (Prawirohardjo, 2014;h.335).

Masa pascapersalinan adalah fase khusus dalam kehidupan ibu serta bayi.Risiko kesakitan dan kematian ibu serta bayi lebih sering terjadi pada masa postpartum.Perdarahan pascapersalinan merupakan penyebab utama dari 150.000 kematian ibu setiap tahun di dunia dan hamper 4 dari 5 kematian karena perdarahan pasca persalinan (Prawirohardjo, 2014; h.357).

Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah kematian bayi (0 – 12

(4)

trauma lahir, Tetanus Neonatorum, infeksi lain dan kelainan kongenital (JNPK-KR, 2008; h.145).

Penggunaan KB di Indonesia pada tahun Riskesdas 2010 (55,8%) dan Riskesdas 2013 (59,7%). Secara umum terjadi peningkatan dalam periode tiga tahun. Penggunaan KB tahun 2013 bervariasi menurut provinsi, proporsi penggunaan KB saat ini terendah di Papua (19,8%) dan tertinggi di Lampung (70,5%), proporsi WUS kawin yang tidak pernah menggunakan KB tertinggi di Papua (68,7%) dan terendah di Kalimantan Tengah (8,6%).Penggunaan KB menurut jenis alat/ cara KB menurut jenisnya di Indonesia didominasi oleh penggunaan KB jenis suntikan KB (34,3%) (Riskesdas, 2013;h.165).

Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Banyumas tahun 2014 sebesar 114.73/ 100.000 kelahiran hidup, menurun dibanding tahun 2013 sebesar 124,13/ 100.000 kelahiran hidup. Target dari AKI di Provinsi Jawa Tengah, yaitu 60 per 100.000 kelahiran hidup. Maka Kabupaten Banyumas kurang dari target (Profil Kesehatan Banyumas, 2014).

Cakupan pelayanan lengkap ibu hamil (K1) di kabupaten Banyumas tahun 2014 sebesar 100.6% dan (K4) sebesar 95,8% mengalami kenaikan dibanding tahun 2013 (K1) sebesar 96,4% dan (K4) sebesar 91,0% (Profil Kesehatan Banyumas).

(5)

Dalam Profil Kesehatan Banyumas tahun 2014 menyebutkan bahwa cakupan pelayanan pada ibu nifas tahun 2014 sebesar 99,1%, mengalami kenaikan dibanding tahun 2013 sebesar 91,9%.

Angka Kematian Bayi (AKB) di kabupaten Banyumas tahun 2014 sebesar 9,04/ 1000 kelahiran hidup, kondisi tersebut mengalami penurunan dibanding tahun 2013 sebear 12,34/ 1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Banyumas, 2014). Angka Kematian Bayi di Sumpiuh I wilayah Banyumas yaitu 4 per 1000 Kelahran hidup ( Profil Kesehatan).

Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk.Program KB oleh pemerintah adalah agar keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang (Irianto, 2014; h.6).

(6)

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan studi kasus dengan memberikan asuhan komprehensif pada ibu hamil TM I, II, II, bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan KB.

Metode yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan asuhan kebidanan secara komprehensif, yaitu observasional deskriptif dengan pendekatan studi kasus dan teknik pengambilan data yang digunakan dengan wawancara, partisipasi aktif, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi rekam medik.Analisa data dilakukan dengan membandingkan data dengan teori medis dan teori manajemen asuhan kebidanan menurut Varney.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membuat Karya Tulis

Ilmiah dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA

KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS, KELUARGA BERENCANA (KB) PADA Ny.M UMUR 27 TAHUN G2P1A0 DI BIDAN SRI WIJI ASTUTI DI SUMPIUH WILAYAH BANYUMAS”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang uraian latar belakan diatas maka

rumusan maslaah pada studi kasus ini adalah “ Bagaimana Asuhan

(7)

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan komprehensif dari kehamilan , persalinan , nifas , bayi baru lahir dan keluarga berencana pada Ny. M umur 27 tahun G2P1A0 di Sumpiuh Banyumas.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. M secara komprehensif mulai dari pengkajian, interpretasi data , diagnosa potensial , identifikasi kebutuhan akan tindakan segera dan kolaborasi atau konsultasi, perencanan , pelaksanaan dan evaluasi .

b. Mampu melakukan asuhan kebidanan persalinan pada Ny. M secara komprehensif mulai dari pengkajian, interpretasi data , diagnosa potensial , identifikasi kebutuhan akan tindakan segera dan kolaborasi atau konsultasi, perencanan , pelaksanaan dan evaluasi .

c. Mampu melakukan asuhan kebidanan nifas pada Ny. M secara komprehensif mulai dari pengkajian, interpretasi data , diagnosa potensial , identifikasi kebutuhan akan tindakan segera dan kolaborasi atau konsultasi, perencanan , pelaksanaan dan evaluasi . d. Mampu melakukan asuhan kebidanan bayi baru lahir pada bayi Ny.

(8)

dan kolaborasi atau konsultasi, perencanan , pelaksanaan dan evaluasi .

e. Mampu melakukan asuhan kebidanan keluarga berencana pada Ny. M secara komprehensif mulai dari pengkajian, interpretasi data diagnosa potensial , identifikasi kebutuhan akan tindakan segera dan kolaborasi atau konsultasi, perencanan , pelaksanaan dan evaluasi .

D. Ruang lingkup

1. Sasaran

Pengambilan studi kasus ini mulai dari kehamilan trimester III , persalinan , bayi baru lahir , nifas dan perencanaan KB .

2. Tempat

Tempat pengambilan studi kasus ini berada di BPM Bidan Sri Wiji Astuti di Sumpiuh wilayah Banyumas

3. Waktu

a. Waktu penyusunan proposal dilakukan dari bulan Februari

b. Pengambilan kasus dilakukan dari bjulan Maret sampai juni 2016 c. Penyelesaiaan karya tulis dilakukan dari bulan Juliy 2016.

E. Manfaat

1. Manfaat teoritas

(9)

Menambah referensi atau bahan pembelajaran dalam meberikan asuhan kebidanan keoada masyarakat khususnya tentang kehamilan,persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana. b. Bagi bidan

Memperbanyak ilmu pengetahuan yang dapat menambah wawasan khususnya mengenai penatalaksanaan yang benar dan baik pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana. c. Bagi mahasiswa

Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana.

2. Manfaat secara praktis a. Bagi institusi

Meningkatkan tambahan ilmu pengetahuan dan bacaan sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan, bayi batu lahir, nifas, dan keluarga berencana b. Bagi institusi pelayanan kesehatan

(10)

Meningkatkan kemampuan dan keterampilan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan secara komperhensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana.

d. Bagi pasien

Pasien mendapatkan pelayanan kesehatan khususnya kebidanan yang baik sesuai harapan pasien dengan asuhan yang telah diberikan.

e. Bagi masyarakat

Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas khususnya pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas normal dan keluarga berencana.

F. Metode memperoleh data

1. Wawancara

(11)

2. Pemeriksaan

a. Pemeriksaan fisik

Menurut Ambarwati (2011; h.119) melakukaan pemeriksaan fisik yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan KB. Dalam pemeriksaan fisik diperlukan empat unsur dasar yang digunakan diantaranya:

1) Inspeksi

Inspeksi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan menggunakan indera penglihatannya untuk mendeteksi karakteristik normal atau tanda tertentu dari bagian tubuh atau fungsi tubuh pasien (Ambarwati, 2011; h. 119).

2) Palpasi

Palpasi adalah suatu tindakan pemeriksaan yang dilakukan dengan perabaan dan penekanan bagian tubuh dengan menggunakan jari atau tangan (Ambarwati, 2011; h.120).

3) Perkusi

Perkusi adalah tindakan pemeriksaan dengan mendengarkan bunyi getaran / gelombang suara yang dihantarkan kepermukaan tubuh yang diperiksa (Ambarwati, 2011; h.121).

4) Auskultasi

(12)

5) Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah uji laboratorium, pemeriksaan yang terkait meliputi analisis urin rutin, analisis tinja rutin, hemoglobin, golongan darah, gula darah, antigen hepatitis B virus, antibodi rubela, HIV dan ultrasonografi (Prawiroharjo, 2009; h. 281)

3. Observasi

Cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung kepada responden peneliti untuk mencarai perubahan atau hal-hal yang diteliti (Hidayat, 2014; h.90).

4. Pengumpulan data

Pengumpulan data dengan cara mengambil data yang berasal dari dokumentasi asli. Dokumentasi asli tersebut berupa gambar,tabel atau daftar pustaka, dan film dokumenter (Hidayat, 2014; h.90).

G. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup, manfaat, metode memperoleh data dan sistematika penulisan.

(13)

Pada bab ini menguraikan teori mengenai kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB.

B. Tinjauan teori asuhan kebidanan

Menguraikan tentang asuhan kebidanan komprehensif pada pasien pada masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan masa antara (KB) dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan varney dan pendokumentasian kebidanan dengan metode SOAP (subyektif, obyektif, assesment, planning, implementasi, dan evaluasi).

C. Landasan hukum kewenangan bidan

Aspek hukum berisi landasan hukum baik undang-undang, standar pelayanan kebidanan, dan standar kompetensi bidan sesuai dengan kewenangan bidan sesuai kasus.

BAB III : TINJAUAN KASUS

Pada bab III ini menguraikan tentang pengkajian yang terdiri dari pengkajian subyektif, obyektif, assesment, perencanaan asuhan menyeluruh, pelaksanaan dan evaluasi, serta uraian data perkembangan dari pasien.

BAB IV : PEMBAHASAN

(14)

BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan

Terdiri dari latar belakang, ringkasan teori, pengkajian, dan interpretasi data, perencanaan asuhan, penatalaksanaan kebidanan sesuai dengan kasus dan evaluasi setelah dilakukan asuhan.

B. Saran

Terdiri dari anjuran atau masukan yangditunjukan pada pihak-pihak yang bersangkutan.

Referensi

Dokumen terkait

Allah SWT atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Guru Bimbingan dan Konseling

Umumnya digunakan oleh manajemen non-akuntansi yang lebih tinggi untuk

Diagram Alir Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah dengan Alat – Alat yang Digunakan, Jumlah Unit, dan Kapasitas Masing - Masing Alat………... Diagram Alir Proses Beserta Neraca

Apakah sebelum memasak Anda mencuci peralatan yang akan Ya / Tidaka. digunakan

– Menyediakan sebuah mekanisme yang siap untuk hidup dan bekerja lagi dengan cepat setelah terjadi kesalahan, kerusakan atau bencana, dimana semua data dapat diakses pada

lapangan equestrian indoor & outdoor dengang disediakannya area tribun pandang yang mengarah pada area area lapangan equestrian indoor & outdoor dan

5 Susu sapi dapat menimbulkan rasa enek (rasa mual) 6 Susu sapi putih murni memiliki rasa yang

Formulasi Nugget Ayam Per 100 G Pada Penelitian Pendahuluan Dengan Berbagai Konsentrasi Subtitusi Tepung Ubi Jalar Ungu ... Formulasi Nugget Ayam Per 100 G Pada Penelitian Utama