• Tidak ada hasil yang ditemukan

Etika Profesi Hukum - Repository UNIKOM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Etika Profesi Hukum - Repository UNIKOM"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pengertian Etika

Pengertian Etika

- Etika berasal dari Bahasa Yunani

- Etika berasal dari Bahasa Yunani

“Ethikos” (berarti “moral”) dan kata

“Ethikos” (berarti “moral”) dan kata

“Ethos” (berarti “karakter, watak

“Ethos” (berarti “karakter, watak

kesusilaan atau adat”).

kesusilaan atau adat”).

 Etika : berkaitan dengan konsep yang Etika : berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu atau kelompok

dimiliki oleh individu atau kelompok

(bisa kelompok profesi) untuk menilai

(bisa kelompok profesi) untuk menilai

apakah suatu tindakan yang telah

apakah suatu tindakan yang telah

dilakukan itu benar atau tidak.

(3)

 Tindakan manusia ditentukan bermacam-macam norma.Tindakan manusia ditentukan bermacam-macam norma.  - Norma Dasar Utama Pedoman Perilaku adalah Bertakwa - Norma Dasar Utama Pedoman Perilaku adalah Bertakwa

kepada Tuhan yang Maha Esa yang meliputi norma-norma

kepada Tuhan yang Maha Esa yang meliputi norma-norma

dasar:

dasar:

 Berperilaku adil;Berperilaku adil;  Berperilaku jujur;Berperilaku jujur;

 Berperilaku arif dan bijaksana;Berperilaku arif dan bijaksana;  Bertanggung jawab;Bertanggung jawab;

 Menjunjung tinggi harga diri;Menjunjung tinggi harga diri;  Berintegritas tinggi;Berintegritas tinggi;

 Berdisiplin tinggi;Berdisiplin tinggi;

 Berperilaku rendah hati;Berperilaku rendah hati;  Bersikap mandiri;Bersikap mandiri;

(4)

 Norma hukum : berasal dari hukum Norma hukum : berasal dari hukum dan perundang-undangan

dan perundang-undangan

 Norma agama : berasal dari agamaNorma agama : berasal dari agama

 Norma sopan santun : berasal dari Norma sopan santun : berasal dari kehidupan sehari-hari

(5)

 Apakah etika sama dengan etiket?Apakah etika sama dengan etiket?

 Etika (ethics) berarti (refleksi)moralEtika (ethics) berarti (refleksi)moral

 Etiket (etiquette) berarti sopan santunEtiket (etiquette) berarti sopan santun

 Keduanya menyangkut perilaku manusia Keduanya menyangkut perilaku manusia

secara normatif (karenanya sering

secara normatif (karenanya sering

dianggap sama), memberi norma pada

dianggap sama), memberi norma pada

perilaku manusia (apa yang boleh dan

perilaku manusia (apa yang boleh dan

apa yang tidak boleh).

(6)

Etika & Etiket Etika & Etiket

(

(Syamsuryadi Syamsuryadi ))

 Etiket : menyangkut cara yang tepat Etiket : menyangkut cara yang tepat untuk melakukan suatu perbuatan untuk melakukan suatu perbuatan

dalam kalangan tertentu dalam kalangan tertentu

 Etika : tidak sebatas akan cara Etika : tidak sebatas akan cara

melakukan, namun menyangkut juga melakukan, namun menyangkut juga

akan boleh atau tidaknya sebuah akan boleh atau tidaknya sebuah

perbuatan dilakukan. perbuatan dilakukan.

 Etiket : berlaku untuk pergaulan Etiket : berlaku untuk pergaulan (relasi antar sesama, adanya

(relasi antar sesama, adanya manusia lain selain diri kita) manusia lain selain diri kita)

 Etika : berlaku walaupun tidak ada Etika : berlaku walaupun tidak ada orang lain

(7)

Etika & Etiket

Etika & Etiket

 Etiket : bersifat relative

 Etika : lebih absolute

 Etiket : memandang manusia dari sisi lahiriah semata

(8)

Etika & Moral

Etika & Moral

--MoralMoral : memuat pandangan tentang : memuat pandangan tentang nilai, norma moral yang terdapat

nilai, norma moral yang terdapat pada kelompok manusia,

pada kelompok manusia,

mengajarkan bagaiman seseorang mengajarkan bagaiman seseorang

harus menjalani hidupnya harus menjalani hidupnya

Etika Etika : ilmu tentang norma, nilai dan : ilmu tentang norma, nilai dan ajaran moral, etika merefleksikan

ajaran moral, etika merefleksikan ajaran moral itu sendiri.

(9)

Sistematika Etika

Sistematika Etika

(menurut Magnis-Suseno et al., 1991:68)

(menurut Magnis-Suseno et al., 1991:68)

 Etika dibedakan menjadi 2 (dua), yakni:

Etika Umum

 Membahas tentang prinsip-prinsip dasar dari moral,

seperti:

 Pengertian etika;  Fungsi etika;

 Masalah kebebasan;  Tanggung jawab

Etika Khusus

 Menerapkan prinsip-prinsip dasar dari moral pada

masing-masing bidang kehidupan manusia.

 Pertanyaan dasar: bagaimana suatu bidang perlu ditata

(10)

 Etika khusus Etika khusus

 Dibedakan menjadi: Dibedakan menjadi:  Etika individualEtika individual

 Memuat kewajiban manusia terhadap diri sendiriMemuat kewajiban manusia terhadap diri sendiri  Etika sosialEtika sosial

 Membicarakan kewajiban manusia sebagai Membicarakan kewajiban manusia sebagai

anggota umat manusia (sikap terhadap sesama)

anggota umat manusia (sikap terhadap sesama)

 Pembidangannya antara lain: etika keluarga; Pembidangannya antara lain: etika keluarga;

etika politik; etika lingkungan hidup; kritik

etika politik; etika lingkungan hidup; kritik

ideologi-ideologi; dan

(11)

ETIKA PROFESI

ETIKA PROFESI

 Bagian dari Etika SosialBagian dari Etika Sosial

yaitu filsafat atau pemikiran kritis yaitu filsafat atau pemikiran kritis

rasional tentang kewajiban dan rasional tentang kewajiban dan

tanggung jawab manusia sebagai tanggung jawab manusia sebagai

(12)

 Dr. Lintong O. Siahaan, S.H., M.H.Dr. Lintong O. Siahaan, S.H., M.H.

 Etika Profesi: etika moral yang khusus diciptakan Etika Profesi: etika moral yang khusus diciptakan

untuk kebaikan jalannya profesi yang

untuk kebaikan jalannya profesi yang

bersangkutan, karena setiap profesi mempunyai

bersangkutan, karena setiap profesi mempunyai

identitas, sifat/ciri dan standar Profesi tersendiri,

identitas, sifat/ciri dan standar Profesi tersendiri,

sesuai dengan kebutuhan Profesi masing-masing.

sesuai dengan kebutuhan Profesi masing-masing.

 Pengertian Profesi (Magnis-Suseno Pengertian Profesi (Magnis-Suseno et alet al., .,

1991:70) adalah pekerjaan yang dilakukan

1991:70) adalah pekerjaan yang dilakukan

sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan

sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan

nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu

nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu

keahlian yang khusus.

(13)

 (Dr. Lintong O. Siahaan, S.H., M.H.) (Dr. Lintong O. Siahaan, S.H., M.H.) Profesi: pekerjaan tetap bidang

Profesi: pekerjaan tetap bidang tertentu berdasarkan keahlian tertentu berdasarkan keahlian

khusus yang dilakukan secara khusus yang dilakukan secara

bertanggung jawab dengan tujuan bertanggung jawab dengan tujuan

(14)

 Perbedaan antara Profesi dengan Pekerjaan:Perbedaan antara Profesi dengan Pekerjaan:  Adanya Adanya keahlian khusus keahlian khusus

Profesi mensyaratkan adanya keahlian khusus. Persyaratan

Profesi mensyaratkan adanya keahlian khusus. Persyaratan

adanya keahlian khusus yang membedakan antara

adanya keahlian khusus yang membedakan antara

pengertian Profesi dan Pekerjaan. Meskipun demikian, pada

pengertian Profesi dan Pekerjaan. Meskipun demikian, pada

hekekatnya terjadi kesulitan mencari garis pemisah yang

hekekatnya terjadi kesulitan mencari garis pemisah yang

tajam antara Profesi dan Pekerjaan. (Magnis-Suseno

tajam antara Profesi dan Pekerjaan. (Magnis-Suseno et alet al., ., 1991:70)

1991:70)

 Ketersediaan Ketersediaan wadah atau organisasiwadah atau organisasi

Pada Profesi, lazimnya terdapat wadah untuk memberikan

Pada Profesi, lazimnya terdapat wadah untuk memberikan

dukungan kepada penyandang Profesi yang bersangkutan.

dukungan kepada penyandang Profesi yang bersangkutan.

Sementara, Pekerjaan lazimnya tidak terdapat wadah.

Sementara, Pekerjaan lazimnya tidak terdapat wadah.

Wadah merupakan organisasi Profesi yang bersangkutan

Wadah merupakan organisasi Profesi yang bersangkutan

yang umumnya dibentuk untuk mengemban tanggung

yang umumnya dibentuk untuk mengemban tanggung

jawab menegakkan Etika Profesi dan senantiasa

jawab menegakkan Etika Profesi dan senantiasa

meningkatkan standar kualifikasi profesi tersebut.

(15)

Profesi

Profesi

 Profesi dapat dibedakan menjadi:Profesi dapat dibedakan menjadi:

 Profesi pada umumnyaProfesi pada umumnya

 Pengertiannya sebagaimana Pengertiannya sebagaimana

tercantum pada pengertian “Profesi” tercantum pada pengertian “Profesi”  Profesi yang Luhur (Profesi yang Luhur (officium nobileofficium nobile))

 Yaitu: Profesi yang pada hakekatnya Yaitu: Profesi yang pada hakekatnya merupakan suatu pelayanan pada

merupakan suatu pelayanan pada manusia atau masyarakat.

(16)

 Hal ini bukan berarti bahwa menjalankan Profesi Hal ini bukan berarti bahwa menjalankan Profesi

yang Luhur tidak boleh mendapatkan keuntungan

yang Luhur tidak boleh mendapatkan keuntungan

finansial. Namun, keuntungan finansial bukanlah

finansial. Namun, keuntungan finansial bukanlah

merupakan motivasi utama.

merupakan motivasi utama.

Motivasi utama Profesi yang Luhur adalahMotivasi utama Profesi yang Luhur adalah

kesediaan yang bersangkutan untuk melayani

kesediaan yang bersangkutan untuk melayani

sesama manusia.

sesama manusia.

Misal:Misal: seorang Advokat wajib tetap memberikan seorang Advokat wajib tetap memberikan

bantuan hukum baik Kliennya walaupun sang

bantuan hukum baik Kliennya walaupun sang

Klien tidak sanggup melunasi pembayaran jasa

Klien tidak sanggup melunasi pembayaran jasa

hukum sebagaimana diperjanjikan. Lebih lanjut,

hukum sebagaimana diperjanjikan. Lebih lanjut,

tujuan Advokat menjalankan Profesinya adalah

tujuan Advokat menjalankan Profesinya adalah

penegakkan hukum bukanlah kemenanngan sang

penegakkan hukum bukanlah kemenanngan sang

Klien.

(17)

Menjadi pertanyaan:Menjadi pertanyaan:

Apakah Psikologi merupakan Apakah Psikologi merupakan

suatu Profesi?

suatu Profesi?

Jika ya, apakah Psikologi Jika ya, apakah Psikologi

tergolong Profesi pada

tergolong Profesi pada

umumnya? Atau Profesi yang

umumnya? Atau Profesi yang

Luhur?

(18)

 Untuk menegakkan Etika dan Untuk menegakkan Etika dan memajukan standar kualifikasi memajukan standar kualifikasi

Profesi terdapat prinsip-prinsip yang Profesi terdapat prinsip-prinsip yang

wajib dilaksanakan yang pada wajib dilaksanakan yang pada

umumnya dicantumkan dalam Kode umumnya dicantumkan dalam Kode

Etik Profesi. Etik Profesi.

Kode Etik ProfesiKode Etik Profesi : (Syamsuryadi) : (Syamsuryadi)

Daftar kewajiban dalam menjalankan Daftar kewajiban dalam menjalankan tugas sebuah profesi yang disusun

tugas sebuah profesi yang disusun oleh anggota profesi dan mengikat oleh anggota profesi dan mengikat

semua anggota dalam menjalankan semua anggota dalam menjalankan

(19)

 Kode Etik (Dr. Lintong O. Siahaan, Kode Etik (Dr. Lintong O. Siahaan, S.H., M.H.): norma dan asas yang S.H., M.H.): norma dan asas yang

diterima oleh suatu kelompok diterima oleh suatu kelompok

tertentu sebagai landasan tingkah tertentu sebagai landasan tingkah

laku. laku.

 Prof. Dr. Valerine J.L. Kriekhoff, S.H., Prof. Dr. Valerine J.L. Kriekhoff, S.H., M.A.

M.A.

Kode Etik: Pedoman bertingkah laku Kode Etik: Pedoman bertingkah laku yang berdimensi moral

(20)

 Di Indonesia, Kode Etik suatu Profesi Di Indonesia, Kode Etik suatu Profesi biasanya disusun oleh wakil-wakil

biasanya disusun oleh wakil-wakil yang duduk dalam organisasi atau yang duduk dalam organisasi atau

asosiasi Profesi.

asosiasi Profesi. Timbul kesulitan Timbul kesulitan ketika pada satu Profesi terdapat ketika pada satu Profesi terdapat

lebih dari satu organisasi atau lebih dari satu organisasi atau

asosiasi. Kesulitan akan lebih besar asosiasi. Kesulitan akan lebih besar

ketika prinsip-prinsip Profesi ketika prinsip-prinsip Profesi

diterjemahkan secara berbeda dalam diterjemahkan secara berbeda dalam

Kode Etik masing-masing organisasi Kode Etik masing-masing organisasi

(21)

Fungsi Kode Etik sangat penting

Fungsi Kode Etik sangat penting

bagi suatu Profesi

bagi suatu Profesi

 Kode Etik dapat meningkatkan kewibawaan Kode Etik dapat meningkatkan kewibawaan

Profesi pada umumnya dan organisasi Profesi

Profesi pada umumnya dan organisasi Profesi

pada khususnya baik dihadapan para anggotanya

pada khususnya baik dihadapan para anggotanya

maupun dihadapan masyarakat;

maupun dihadapan masyarakat;

 Kode Etik memberikan parameter yang jelas Kode Etik memberikan parameter yang jelas

tentang sikap dan perbuatan yang dikehendaki

tentang sikap dan perbuatan yang dikehendaki

oleh Profesi dan organisasi Profesi yang

oleh Profesi dan organisasi Profesi yang

menjalankan Profesi tersebut;

menjalankan Profesi tersebut;

 Kode Etik memungkinkan para anggota Profesi Kode Etik memungkinkan para anggota Profesi

yang tergabung dalam organisasi tersebut untuk

yang tergabung dalam organisasi tersebut untuk

mengatur dirinya sendiri, disamping peraturan

mengatur dirinya sendiri, disamping peraturan

yang dikeluarkan oleh Pemerintah.

(22)

Pada prinsipnya, ada 2 (dua) prinsip umum yang

Pada prinsipnya, ada 2 (dua) prinsip umum yang

wajib dijalankan oleh suatu Profesi, antara lain:

wajib dijalankan oleh suatu Profesi, antara lain:

 Prinsip agar menjalankan Profesinya secara Prinsip agar menjalankan Profesinya secara

bertanggung jawab

bertanggung jawab

Maksudnya adalah Profesional yang bersangkutan Maksudnya adalah Profesional yang bersangkutan bertanggung jawab baik terhadap Profesi yang

bertanggung jawab baik terhadap Profesi yang

dijalankan (menjalankan Profesinya sebaik

dijalankan (menjalankan Profesinya sebaik

mungkin) maupun terhadap hasilnya (hasil

mungkin) maupun terhadap hasilnya (hasil

berkualitas);

berkualitas);

 Prinsip untuk menghormati hak-hak orang lain, Prinsip untuk menghormati hak-hak orang lain,

termasuk dalam menjalankan Profesi wajib

termasuk dalam menjalankan Profesi wajib

menjaga kelestarian lingkungan hidup.

(23)

 Sebagaimana telah dijelaskan diatas Sebagaimana telah dijelaskan diatas

bahwa motivasi utama Profesi yang

bahwa motivasi utama Profesi yang

Luhur adalah pelayanan kepada

Luhur adalah pelayanan kepada

sesama manusia bukan keuntungan

sesama manusia bukan keuntungan

finansial, sehingga umumnya Profesi

finansial, sehingga umumnya Profesi

yang Luhur (

yang Luhur (officium nobileofficium nobile) )

mengadopsi 2 (dua) prinsip yang

mengadopsi 2 (dua) prinsip yang

penting (Prof. Darji Darmodiharjo,

penting (Prof. Darji Darmodiharjo,

S.H.):

S.H.):

 mendahulukan kepentingan orang mendahulukan kepentingan orang

yang dibantu, apakah itu Klien atau

yang dibantu, apakah itu Klien atau

Pasien;

Pasien;

(24)

Kode Etik sangat penting mengingat mencakup prinsip-prinsip Profesi yang wajib ditegakkan. Berdasarkan

prinsip-prinsip tersebut, para penyandang Profesi mempertanggungjawabkan

profesionalisme Profesi mereka kepada masyarakat. Hal ini juga berarti bahwa masyarakat dapat menuntut

perlindungan hukum apabila ada

kerugian akibat kesalahan seorang anggota Organisasi Profesi dalam menjalankan Profesinya dengan

(25)

Tanggung jawab hukum

Tanggung jawab hukum

 Berdasarkan Tanggung Jawab Hukum, pelaksanaan tugas

(pengemban profesi) tidak dapat melanggar atau bertentangan

dengan rambu-rambu hukum

 Pelanggaran terhadap tanggung jawab hukum: dapat diberikan

sanksi. (sanksi hukum yang sifatnya tegas, konkret, dapat dipaksakan

(26)

Berdasarkan Rancangan

Berdasarkan Rancangan

Undang-Undang tentang Psikologi, wadah

Undang tentang Psikologi, wadah

berhimpunnya Profesional Psikologi

berhimpunnya Profesional Psikologi

pada awalnya didirikan pada tanggal

pada awalnya didirikan pada tanggal

11 Juli 1959 dengan nama Ikatan

11 Juli 1959 dengan nama Ikatan

Sarjana Psikologi Indonesia yang

Sarjana Psikologi Indonesia yang

kemudian diubah menjadi Himpunan

kemudian diubah menjadi Himpunan

Psikologi Indonesia (Himpsi) pada

Psikologi Indonesia (Himpsi) pada

Kongres Luar Biasa ISPSI tahun 1998

Kongres Luar Biasa ISPSI tahun 1998

dan diaktekan oleh Notaris Ruri

dan diaktekan oleh Notaris Ruri

Habsariwati, S.H., dengan Akte

Habsariwati, S.H., dengan Akte

Nomor 1 Tanggal 28 Oktober 2000

Nomor 1 Tanggal 28 Oktober 2000

Bagaimana dengan Organisasi atau wadah Psikologi?

Bagaimana dengan Organisasi atau wadah Psikologi?

Berapa banyak Organisasi Psikologi?

(27)

 Hingga saat ini, belum ada UU tentang Psikologi

(28)

 Pengaturan (hanya) diatur dalam Kode Etik dan UU yang bersifat

umum namun memiliki kaitan

dengan profesi psikologi. (Ilmuwan & Psikolog)

 Idealnya ada pengaturan dalam

tingkatan UU sehingga memberikan perlindungan bagi profesi dan

(29)

Kode Etik Psikologi Indonesia

Kode Etik Psikologi Indonesia

 Pasal 7Pasal 7

PELAKSANAAN KEGIATAN SESUAI BATAS KEAHLIAN/

PELAKSANAAN KEGIATAN SESUAI BATAS KEAHLIAN/

KEWENANGAN

KEWENANGAN

a) Ilmuwan Psikologi dan Psikolog hanya memberikan jasa/

a) Ilmuwan Psikologi dan Psikolog hanya memberikan jasa/

praktek psikologi dalam hubungannya dengan kompetensi

praktek psikologi dalam hubungannya dengan kompetensi

yang bersifat obyektif sesuai dengan ketentuan yang

yang bersifat obyektif sesuai dengan ketentuan yang

berlaku dalam pengaturan terapan keahlian Ilmuwan

berlaku dalam pengaturan terapan keahlian Ilmuwan

Psikologi dan Psikolog.

Psikologi dan Psikolog.

b) Ilmuwan Psikologi dan Psikolog dalam memberikan jasa/

b) Ilmuwan Psikologi dan Psikolog dalam memberikan jasa/

praktek psikologi wajib menghormati hak-hak lembaga/

praktek psikologi wajib menghormati hak-hak lembaga/

organisasi/institusi tempat melaksanakan kegiatan sejauh

organisasi/institusi tempat melaksanakan kegiatan sejauh

tidak bertentangan dengan kompetensi dan

tidak bertentangan dengan kompetensi dan

kewenangannya.

(30)

 Pasal 8Pasal 8

PERLAKUKAN TERHADAP PEMAKAI JASA ATAU KLIEN PERLAKUKAN TERHADAP PEMAKAI JASA ATAU KLIEN

Dalam memberikan jasa/praktek psikologi kepada pemakai jasa atau klien, baik yang Dalam memberikan jasa/praktek psikologi kepada pemakai jasa atau klien, baik yang bersifat perorangan, kelompok, lembaga atau organisasi/institusi sesuai dengan

bersifat perorangan, kelompok, lembaga atau organisasi/institusi sesuai dengan keahlian dan kewenangannya, Ilmuwan Psikologi dan Psikolog berkewajiban untuk : keahlian dan kewenangannya, Ilmuwan Psikologi dan Psikolog berkewajiban untuk : a) Mengutamakan dasar-dasar profesional.

a) Mengutamakan dasar-dasar profesional.

b) Memberikan jasa/praktek kepada semua pihak yang membutuhkannya. b) Memberikan jasa/praktek kepada semua pihak yang membutuhkannya.

c) Melindungi klien atau pemakai jasa dari akibat yang merugikan sebagai dampak c) Melindungi klien atau pemakai jasa dari akibat yang merugikan sebagai dampak jasa/praktek yang diterimanya.

jasa/praktek yang diterimanya.

d) Mengutamakan ketidak berpihakan dalam kepentingan pemakai jasa atau klien d) Mengutamakan ketidak berpihakan dalam kepentingan pemakai jasa atau klien dan pihak-pihak yang terkait dalam pemberian pelayanan tersebut.

dan pihak-pihak yang terkait dalam pemberian pelayanan tersebut.

e) Dalam hal pemakai jasa atau klien yang menghadapi kemungkinan akan terkena e) Dalam hal pemakai jasa atau klien yang menghadapi kemungkinan akan terkena dampak negatif yang tidak dapat dihindari akibat pemberian jasa/praktek psikologi dampak negatif yang tidak dapat dihindari akibat pemberian jasa/praktek psikologi yang dilakukan oleh Ilmuwan Psikologi dan Psikolog maka pemakai jasa atau klien yang dilakukan oleh Ilmuwan Psikologi dan Psikolog maka pemakai jasa atau klien tersebut harus diberitahukan tentang kemungkinan-kemungkinan tersebut.

(31)

Pasal 9

Pasal 9

ASAS KESEDIAAN

ASAS KESEDIAAN

Ilmuwan Psikologi dan Psikolog wajib menghormati dan

Ilmuwan Psikologi dan Psikolog wajib menghormati dan

menghargai hak pemakai jasa atau klien untuk menolak

menghargai hak pemakai jasa atau klien untuk menolak

keterlibatannya dalam pemberian jasa/praktek psikologi,

keterlibatannya dalam pemberian jasa/praktek psikologi,

mengingat asas sukarela yang mendasar pemakai jasa

mengingat asas sukarela yang mendasar pemakai jasa

dalam menerima atau melibatkan diri dalam proses

dalam menerima atau melibatkan diri dalam proses

pemberian jasa/praktek psikologi.

pemberian jasa/praktek psikologi.

 Mensyaratkan Adanya Mensyaratkan Adanya kesepakatankesepakatan

Bandingkan : PASAL 39 UU NO 29 TAHUN 2004 Bandingkan : PASAL 39 UU NO 29 TAHUN 2004 MENYATAKAN BAHWA PRAKTEK KEDOKTERAN

MENYATAKAN BAHWA PRAKTEK KEDOKTERAN

DISELENGGARAKAN ATAS ADANYA KESEPAKATAN ANTARA

DISELENGGARAKAN ATAS ADANYA KESEPAKATAN ANTARA

DOKTER DAN PASIEN, MENIMBULKAN ADANYA PERJANJIAN

DOKTER DAN PASIEN, MENIMBULKAN ADANYA PERJANJIAN

YANG LEBIH DILIHAT ADANYA SUATU KONTRAK

(32)

 Pasal 12Pasal 12

KERAHASIAAN DATA DAN HASIL PEMERIKSAAN KERAHASIAAN DATA DAN HASIL PEMERIKSAAN

Ilmuwan Psikologi dan Psikolog wajib memegang teguh rahasia yang menyangkut Ilmuwan Psikologi dan Psikolog wajib memegang teguh rahasia yang menyangkut klien atau pemakai jasa psikologi dalam hubungan dengan pelaksanaan kegiatannya. klien atau pemakai jasa psikologi dalam hubungan dengan pelaksanaan kegiatannya. Dalam hal ini keterangan atau data mengenai klien yang diperoleh Ilmuwan Psikologi Dalam hal ini keterangan atau data mengenai klien yang diperoleh Ilmuwan Psikologi dan Psikolog dalam rangka pemberian jasa/praktek psikologi hendaknya mematuhi dan Psikolog dalam rangka pemberian jasa/praktek psikologi hendaknya mematuhi hal-hal sebagai berikut :

hal-hal sebagai berikut :

a) Dapat diberikan hanya kepada yang berwenang mengetahuinya dan hanya a) Dapat diberikan hanya kepada yang berwenang mengetahuinya dan hanya

memuat hal-hal yang langsung dan berkaitan dengan tujuan pemberian jasa/praktek memuat hal-hal yang langsung dan berkaitan dengan tujuan pemberian jasa/praktek psikologi.

psikologi.

b) Dapat didiskusikan hanya dengan orang-orang atau pihak yang secara langsung b) Dapat didiskusikan hanya dengan orang-orang atau pihak yang secara langsung berwenang atas diri klien atau pemakai jasa psikologi.

berwenang atas diri klien atau pemakai jasa psikologi.

c) Dapat dikomunikasikan dengan bijaksana secara lisan atau tertulis kepada pihak c) Dapat dikomunikasikan dengan bijaksana secara lisan atau tertulis kepada pihak ketiga hanya bila pemberitahuan ini diperlukan untuk kepentingan klien, profesi dan ketiga hanya bila pemberitahuan ini diperlukan untuk kepentingan klien, profesi dan akademisi.

akademisi. Dalam kondisi tersebut identitas orang atau klien yang bersangkutan Dalam kondisi tersebut identitas orang atau klien yang bersangkutan tetap dirahasiakan.

(33)

 Pasal 170 ayat (1)Pasal 170 ayat (1)

Dikecualikan menjadi saksi :Dikecualikan menjadi saksi :

Mereka yang karena pekerjaan, harkat dan martabat atau jabatan Mereka yang karena pekerjaan, harkat dan martabat atau jabatan diwajibkan untuk menyimpan rahasia.

diwajibkan untuk menyimpan rahasia.

 Pasal 322 KUH PidanaPasal 322 KUH Pidana

”Barangsiapa dengan sengaja membuka suatu rahasia yang ia Barangsiapa dengan sengaja membuka suatu rahasia yang ia wajib menyimpan oleh karena jabatan atau pekerjaannya, baik

wajib menyimpan oleh karena jabatan atau pekerjaannya, baik

yang sekarang maupun yang dahul, dihukum dengan penjara

yang sekarang maupun yang dahul, dihukum dengan penjara

selam-lamanya sembilan bulan atau denda....”

selam-lamanya sembilan bulan atau denda....”

 Pasal 120 KUHAPPasal 120 KUHAP

”...kecuali bila disebutkan karena harkat dan martabatnya, ...kecuali bila disebutkan karena harkat dan martabatnya, pekerjaan atau jabatannya yang mewajibkan ia menyimpan

pekerjaan atau jabatannya yang mewajibkan ia menyimpan

rahasia dapat menolak untuk memberikan keterangan yang

rahasia dapat menolak untuk memberikan keterangan yang

diminta.”

(34)

Bandingkan :

Bandingkan :

 Pasal 48 ayat (2) UU No 29 Tahun 2004

 Kewajiban terhadap kewajiban membuka rahasia dokter :

• Jika dilakukan untuk kepentingan kesehatan pasien

Jika dilakukan atas permintaan

aparat penegak hukum

• Jika dilakukan atas permintaan pasien sendiri

Jika dilakukan berdasarkan

(35)

 Pasal 14

PERNYATAAN

a) Dalam memberikan pernyataan dan keterangan/penjelasan ilmiah kepada masyarakat umum melalui berbagai jalur media lisan maupun tertulis, Ilmuwan Psikologi dan Psikolog bersikap bijaksana, jujur, teliti, hati-hati, lebih mendasarkan pada

kepentingan umum daripada pribadi atau golongan, dengan berpedoman pada dasar ilmiah dan disesuaikan dengan

bidang keahlian/kewenangan selama tidak bertentangan dengan kode etik psikologi. Pernyataan yang diberikan

Ilmuwan Psikologi dan Psikolog mencerminkan keilmuannya, sehingga masyarakat dapat menerima dan memahami secara benar.

b) Dalam melakukan publikasi keahliannya, Ilmuwan Psikologi dan Psikolog bersikap bijaksana, wajar dan jujur dengan

(36)

Bandingkan :

Siapa yang Membunuh Ita?

02/XXVII 13 Oktober 1998

http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1998/10/13/NAS/mbm.19981013.NAS95966.id.html : Akses 18 Nopember 2008

“…Bahkan, merujuk dari hasil autopsi itu, Psikolog Sarlito Wirawan menuduh korban adalah pekerja seks…”

http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1998/10/14/0001.html :akses 18 Nopember 2008

“…Pernyataan Sarlito, yang menurutnya baru asumsi itu, memang jadi pembicaraan

umum. Asumsi Sarlito dianggap meloncat dan tak pantas keluar dari seorang

psikolog andal sekaliber dia yang nota bene seorang pengajar di perguruan

(37)

RUU Psikologi

RUU Psikologi

 JASA PSIKOLOGI

Pasal 19

Profesional psikologi dalam

menyelenggarakan jasa psikologi tidak diperbolehkan memberikan janji

(38)

 yaitu pihak yaitu pihak Profesional psikologiProfesional psikologi

berupaya secara maksimal

berupaya secara maksimal

menyembuhkan

menyembuhkan/memulihkan/memulihkan klienklien

(inspanningsverbintenis),

(inspanningsverbintenis), HAL HAL

TERPENTING ADALAH TERPENTING ADALAH

BAGAIMANA UPAYA, CARA DAN BAGAIMANA UPAYA, CARA DAN

PROSES YANG DILAKUKAN JADI PROSES YANG DILAKUKAN JADI

“HASIL” BUKANLAHMENJADI “HASIL” BUKANLAHMENJADI

FAKTOR PENENTU

FAKTOR PENENTU Tidak Tidak

merupakan“resultaatsverbintenis”.

(39)

 Potensi gugatan hukum :

Perbuatan melawan hukum (PMH)

Bagaimana dengan UU Perlindungan Konsumen? Apakah Profesi Psikologi adalah Pelaku usaha? Pasal 1 angka 3 dan 5

 Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan

atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang

didirikan dan berkedudukan atau melakukan

(40)

 Jasa adalah setiap layanan yang Jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi

berbentuk pekerjaan atau prestasi

yang disediakan bagi masyarakat

yang disediakan bagi masyarakat

untuk dimanfaatkan oleh konsumen

untuk dimanfaatkan oleh konsumen

 Black Law Dictionary dinyatakan : Black Law Dictionary dinyatakan : Business

Business

 (kegiatan usaha dalam berbagai (kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi) meliputi:

bidang ekonomi) meliputi:

employment,occupation, PROFESSION,

employment,occupation, PROFESSION,

or commercial activity

(41)

 Jasa adalah setiap layanan yang Jasa adalah setiap layanan yang

berbentuk pekerjaan atau prestasi berbentuk pekerjaan atau prestasi

yang disediakan bagi masyarakat yang disediakan bagi masyarakat

(42)

 WTO / GATT menyatakan saat ini termasuk

dalam sector jasabisnis, seperti tampak berikut :

 SEKTOR KESEHATAN :

· HOSPITAL SERVICES

· OTHER HUMAN HEALTH SERVICES · SOCIAL SERVICES

· OTHER

SEKTOR JASA BISNIS :

A. PROFESIONAL SERVICES:

B. MEDICAL AND DENTAL SERVICES C. PHYSIOTHERAPIST

(43)

Kesimpulan :

 Mentaati kode etik

 Memahami prinsip hukum yang

mengatur hubungan antara penyedia jasa profesi dengan pengguna jasa

Referensi

Dokumen terkait

Seperti telah diungkapkan sebelumnya, penelitian ini memperlihatkan kondisi yang berbeda dengan penelitian di negara lain yang menunjukkan bahwa bangunan heritage

Dari latar belakang yang telah peneliti uraikan di atas, maka menjadi sangat menarik untuk di teliti lebih lanjut sehubungan dengan kebutuhan masyarakat akan alat transportasi

Hal ini menunjukkan bahwa jumlah dewan komisaris yang semakin banyak terbukti efektif terhadap meningkatnya pengungkapan informasi strategis serta aktivitas komite

Adapun teknik analisis yang digunakan adalah linier berganda dengan software bantuan SPSS 25 Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendapatan Asli Daerah, Dana

Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Contoh 2 yang telah diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, apabila dalam jangka waktu paling lama 5 (lima)

Pada saat terjadi pencurian terhadap rumah warga, penjaga pos ronda akan memukul kentongan dengan irama dua kali secara terus menerus. Entah itu karena korsleting aliran listrik

Berdasarkan simpulan hasil analisis data dan pembahasan di atas, berikut diajukan tiga saran:Pertama, mengenai penerjemahan teks, khususnya teks jenis karya sastra,

Pada potongan D 2 terlihat treatment dinding dari bagian open kitchen wheat bakery yang menggunakan knotted pine. 4.4.7 Potongan