NASKAH APA KABAR JOGJA
Judul : merti bumi / lestarikan lereng merapi
Lokasi : di tunggularum turi
Reporter & Camerawan : nanang
Tanggal Liptan :
ACC Redaktur Narator Editor
1 Meskipun hujan sedang mengguyur di lokasi / tidak mengurangi kegiatan merti bumi / yang dilakukan di dusun tunggularum / dan dusun-dusun lainnya / di desa wonokerto / kecamatan turi / sleman // hanya / pada acara merti bumi kali ini / agak berbeda // pelaksanaan kirab kali ini / tidak seperti biasanya / yaitu pada pelaksanaan sebelumnya / kirab dimulai dari dusun tunggularum lama / menuju ke dusun tunggularum baru // namun pada kirab kali ini / dibalik //
selain itu / gunungan salak raksasa / yaitu gung rinenggo / setinggi 3 meter / cukup merepotkan dan menyita perhatian pengunjung // gung rinenggo / gunungan yang terbuat dari 5 kwintal buah salak / hasil bumi di wonokerto ini / merupakan sumbangan dari warga dusun pulesari // ribuan buah salak / disusun rapi / membentuk kerucut / yang ditata / menggunakan paku // diatas kerucut / berbentuk cungkup / ditaruh berbagai jenis burung liar / yang kemudian dilepas / sebagai simbolisasi tekad warga wonokerto / untuk melestarikan alam / khususnya di lereng gunung merapi //
gunungan ini sendiri diarak bersama-sama / menuju dusun tunggularum lama // ribuan pengunjung / rela bejalan kaki / untuk mengukiti pasukan barisan kirab yang berjumlah 500 orang // naik turun jalan / menempuh jalan desa / sepanjang 2 kilo meter // kirab ini / dimulai dari depan aula desa wisata tunggularum / kemudian melewati jembatan dam kali krasak / terus naik menuju ke lapangan tunggularum lama //
upacara kirab ini sendiri / telah berlangsung ke 5 kalinya / yang dilaksanakan setiap bulan sapar // upacara adat ini sendiri / dirayakan secara meriah oleh masyarakat dusun tunggularum / beserta 13 dusun lainnya / di kecamatan wonokerto / turi / sleman //
upacara adat merti bumi tunggularum / yang dilakukan beberapa waktu yang lalu / dan pada tahun-tahun sebelumnya / hanyalah untuk mengenang peristiwa bedhol dusun warga tunggularum pada tahun 1962 silam / atas saran mendiang sri paduka paku alam ke 8 / untuk segera bedhol desa / karena gunung merapi meletus dan mengeluarkan awan panas // pada saat itu banyak warga yang menjadi korban bencana // mereka yang selamat /lalu pndah ke wilayah yang aman / di lokasi yang dihuni sekarang // upacara tersebut juga sekaligus bsebagai tanda ucap syukur atas perlindungan dan brkah dari tuhan yang maha esa / terhadap warga tunggularum / sekaligus masyarakat di wonokerto //
usai kirab / 9 pasang penari pria dan wanita / membawakan tarianpersembahan // ketika tarian telah selesai dibawakan / cungkup di atas gunungan salak gung rinenggo / tiba-tiba terbuka / dan burung-burung liar yang ada didalamnya pun terbang ke alam bebas // setelah dibacakan dengan khusuk dan hikmat / tumpeng dan gunungan salak gung rinenggo / menjadi rebutan para pengunjung yang berdatangan sejak pagi hari / untuk menyempatkan melihat // baik masyarakat sekitar maupun para pendatang / saling berlomba memperebutkan gunungan salak ini / untuk di bawa pulang ///