RINGKASAN RENSTRA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG
PERIODE TAHUN 2014-2018
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014 - 2019 merupakan amanat perundang-undangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,tatacara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan teknis PP nomor 8 tahun 2008. Renstra merupakan penjabaran RPJMD Kota Tangerang Tahun 2014-2018, sehingga Renstra menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Tahunan Dinas Pendidikann dan Kebudayaan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Tangerang Tahun 2014 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Kota Tangerang Nomor 13) serta Keputusan Walikota Kota Tangerang Nomor 62 Tahun 2014 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang secara umum bahwa Tupoksi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terdiri dari :
1. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan
pemerintahan daerah di bidang pendidikan;
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang pendidikan;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan dan kebudayaan;.
4. Penyelenggaraan kegiatan pemanfaatan serta pengembangan potensi nilai-nilai Kebudayaan, tradisi, kesenian, dan benda-benda bersejarah di Daerah;
5. Penyelenggaraan upaya-upaya pelestarian nilai-nilai
Kebudayaan, tradisi, kesenian, dan benda-benda bersejarah di Daerah;
6. Penyelenggaraan pengelolaan serta upaya-upaya
pengembangan, pengawasan, dan pengendalian
penggunaan prasarana dan sarana kesenian milik
pemerintah Daerah;
7. Penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan perfilman; 8. Pelaksanaan ketatausahaan Dinas;
9. Pengelolaan UPT; dan
10.Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.
Struktur Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang terdiri dari : Kepala Dinas, Sekretariat yang membawahi 3 Sub Bagian (Umum dan Kepegawaian, Keuangan dan Perencanaan) dan 5 Bidang yang terdiri dari : 1). Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, 2). Bidang Pendidikan Dasar, 3). Bidang Pendidikan Menengah, 4). Bidang Bina Program dan 5). Bidang Kebudayaan, masing-masing Bidang membawahi 3 Seksi, kecuali Bidang Bina Program dan Bidang Kebudayaan masing-masing membawahi 2-Seksi.
Jumlah Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebanyak 5.833-orang yang terdiri Tenaga Struktural 281-Orang, Tenaga Fungsional Pengawas dan Guru 5.552-Orang dengan wilayah cakupan Pendidikan Non Formal sebanyak
679-Lembaga dan Pendidikan Non Formal sebanyak 1.787-sekolah.
Rumusan permasalahn Renstra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan : Kondisi Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP sederajat dan SMA sederajat masih kurang dari 100%, Kondisi Angka Partisipasi Murni (APM) dari semua jenjang (SD,SMP dan SMA) masih rendah, Angka Putus Sekolah untuk jenjang SD, SMP dan SMA masih kurang dari 1% (Target Nasional). Tingkat ketersediaan sarana prasarana dan peningkatan kompetensi guru untuk mendukung Standar Pelayanan Minimal (SPM) perlu ditingkatkan. Berdasarkan pembobotan terhadap rumusan masalah maka isu strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dapat dirumuskan sbb :
1. Layanan Pendidikan berkualitas belum optimal;
2. Tingkat kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
belum optimal;
3. Kualitas dan kompetensi lulusan belum optimal;
4. Kerjasama kemitraan dengan Dunia Usaha dan Industri
belum Optimal;
5. Pelestarian dan pengembangan Budaya Lokal belum
optimal;
6. Penyediaan sarana prasarana pendidikan dan kebudayaan
belum optimal.
Visi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah
“Terwujudnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang
mapan, terkelola, professional dan mampu menjalin
kemitraan dalam memberikan layanan pendidikan
menuju masyarakat yang berakhlakul karimah” sedangkan misi yang ditetapkan adalah sbb :
1. Meningkatkan kualitas layanan Pendidikan;
2. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan;
3. Meningkatkan Kualitas dan kompetensi lulusan;
4. Meningkatkan Kerjasama kemitraan dengan Dunia Usaha
dan Industri;
5. Melestarikan dan Mengembangkan Budaya Lokal;
6. Meningkatkan kelengkapan sarana prasarana pendidikan
dan kebudayaan yang layak dan memadai.
Tujuan Misi Renstra:
1. Memantapkan system manajemen dan administrasi
keuangan dan asset daerah secara transparan dan akuntabel;
2. Mewujudkan Aparatur Pemerintahan Daerah yang Cerdas,
bermoral, Inovatif dan Profesional;
3. Mewujudkan pemenuhan peralatan dan perlengkapan
keadministrasian perkantoran;
4. Mewujudkan pemantapan dan pengembangan Sistem
Informasi dan Komunikasi Daerah;
5. Mewujudkan Pemantapan dan pengembangan sistem
perencanaan penganggaran,pengendalian dan evaluasi pelaporan yang partisipatif, koordinatif dan integratif serta berbasis data/informasi;
6. Mewujudkan pemantapan dan pengembangan Sistem
Pendidikan Daerah yang mengacu pada Sistem Pendidikan Nasional, dan Berbasis Kompetensi,serta berorientasi pada kebutuhan kerja;
7. Meningkatkan kompetensi SDM Pendidik dan Tenaga
Kependidikan;
8. Memantapkan kualitas dan kompetensi siswa pada semua jalur pendidikan Formal dan Non Formal;
9. Mewujudkan Kerjasama Kemitraan (Partnership) dengan
Dunia Usaha/Dunia Industri;
10. Mewujudkan pengembangan dan pemenuhan kebutuhan
dan kelengkapan sarana prasarana kependidikan,
kebudayaan dan kepustakaan yang layak dan memadai;
11. Mewujudkan pengembangan dan pemenuhan kebutuhan
dan kelengkapan sarana dan prasarana perkantoran pemerintah daerah yang layak dan memadai;
12. Menjaga dan melestarikan warisan budaya lokal serta
meningkatkan Apresiasi masyarakat terhadap kesenian dan kebudayaan daerah.
Sasaran Misi Renstra:
1. Tersedianya berbagai jenis pelaporan capaian kinerja
pelaksanaan kegiatan dan keuangan SKPD;
2. Tersedianya aparatur SKPD yang memiliki kapasitas,
kompetensi, dan profesionalitas;
3. Tersedianya pelayanan terhadap pemenuhan
sarana-prasarana teknis dan keadministrasian perkantoran
(peralatan dan perleng-kapan kerja/kantor);
4. Terwujudnya Kerjasama Advetorial dengan media massa
lokal,regional dan nasional;
5. Tersedianya Dokumen Perencanaan-Penganggaran,
Pengendalian, dan Evaluasi- Pelaporan Pemb. Daerah yang disusun secara teknokratis (integratif, komprehensif, holistik), koordinatif, dan partisipatif, serta informatif;
6. Terwujudnya layanan Pendidikan yang lengkap,berkualitas
dan terjangkau;
7. Terwujudnya peningkatan Kompetensi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan PAUD;
8. Terwujudnya peningkatan Kompetensi Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan Non Formal;
9. Terselenggaranya Peningkatan kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan pada satuan pendidikan Formal;
10. Terselenggaranya Peningkatan kompetensi Siswa;
11. Menjalin Kerjasama Kemitraan dengan Dunia
Usaha/Dunia Industri;
12. Terwujudnya pengembangan dan pemenuhan kebutuhan
dan kelengkapan sarana prasarana kependidikan yang layak dan memadai;
13. Terwujudnya pengembangan dan pemenuhan kebutuhan
dan kelengkapan sarana prasarana Kesenian dan
Kebudayaan yang layak dan memadai;
14. Terwujudnya pemantapan dan pengembangan terhadap
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran pemerintah daerah yang layak dan memadai;
15. Terwujudnya pemantapan dan apresiasi masyarakat
terhadap kesenian dan kebudayaan daerah.
16. Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau
dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman permanen di daerah terpencil;
17. Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar
18. Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik;
19. Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru
yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya; dan di setiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru;
20. Di setiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap
32 peserta didik dan 6 (enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus 4 (empat) orang guru setiap satuan pendidikan;
21. Di setiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk
setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran;
22. Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang
memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik;
23. Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi
akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan guru) telah memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40% dan 20%;
24. Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi
akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan PKn;
25. Di setiap Kabupaten/ Kota semua kepala SD/MI berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik;
26. Di setiap kab/kota semua kepala SMP/MTs berkualifikasi
akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik;
27. Di setiap kab/kota semua pengawas sekolah/ madrasah
memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat Pendidik;
28. Pemerintah kab/kota memiliki rencana dan melaksanakan
kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif;
29. Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu
kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan;
30. Setiap SD/MI menyediakan buku teks yang sudah
ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik;
31. Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks yang sudah
ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup semua mata pelajaran dengan perbandingan satu set untuk setiap perserta didik;
32. Setiap SD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan
yang terdiri dari model kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia (globe), contoh peralatan optik, kit IPA untuk eksperimen dasar, dan poster/carta IPA;
33. Setiap SD/MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 buku referensi,dan setiap SMP/MTs memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku referensi;
34. Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan
pendidikan, termasuk merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing atau melatih peserta didik, dan melaksanakan tugas tambahan;
35. Satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran
selama 34 minggu per tahun dengan kegiatan pembelajaran sebagai berikut :
a. Kelas I - II : 18 jam per minggu
b. Kelas III : 24 jam per minggu
c. Kelas IV – VI : 27 jam per minggu
d. Kelas VII – IX : 27 jam per minggu
36. Setiap satuan pendidikan menerapkan kurikulum sesuai
ketentuan yang berlaku;
37. Setiap guru yang menerapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya;
38. Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program
penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik;
39. Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan
umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester;
40. Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata
pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada Kepala Sekolah pada akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik;
41. Kepala sekolah atau Madrasah menyampaikan laporan
hasil Ulangan Akhir Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas(UKK) serta Ujian Akhir(US/ UN) kepada orang tua peserta didik dan menyampaiakan rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan kabupaten/ kota atau Kantor Kemenag Kab/ kota pada setiap akhir semester;
42. Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Strategi dan Kebijakan Renstra:
1. Membangun dan mengembangkan sistem dan mekanisme
pengelolaan pelaporan kinerja dan keuangan SKPD;
2. Meningkatkan kapasitas, kompetensi, dan profesionalitas
aparatur SKPD melalui berbagai pendidikan dan pelatihan teknis/operasional dan fungsional;
3. Menyediakan pemenuhan barang pendukung administrasi
perkantoran;
4. Menyediakan jasa pendukung administrasi perkantoran;
5. Membangun Kerjasama Advetorial dengan media massa
lokal,regional dan nasional;
6. Membangun dan mengembangkan sistem perencanaan dan
penganggaran berbasis data informasi;
7. Membangun dan mengembangkan sistem sistem
pengendalian, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan keg. pemb. Daerah;
8. Membangun dan mengembangkan ketersediaan dan
kelengkapan data/informasi perencanaan pembangunan daerah;
9. Menurunkan Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI;
10. Menurunkan Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs;
11. Menurunkan Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA;
12. Meningkatkan Angka Melanjutkan (AM) SD/MI ke
SMP/MTs;
13. Meningkatkan Angka Melanjutkan (AM) SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA;
14. Mempertahankan Angka Kelulusan (AL) SD/MI;
15. Mempertahankan Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs;
16. Meningkatkan Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK;
17. Memberikan Bantuan Biaya Pendidikan kepada siswa tidak mampu jenjang SD/MI dan SMP/MTs;
18. Memberikan Bantuan Biaya Pendidikan kepada siswa tidak
mampu jenjang SMA/SMK/MA;
19. Meningkatkan Angka Melek Huruf (AMH) Penduduk Usia
>15 - 24 Tahun;
20. Menyelenggarakan Peningkatan Kompetensi Pendidik dan
Tenaga Kependidikan;
21. Menyelenggarakan berbagai pelatihan kompetensi untuk
meningkatkan kompetensi pendidik non formal;
22. Menyelenggarakan berbagai pelatihan kompetensi untuk
meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan formal;
23. Menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan
kompetensi siswa SD/MI, SMP/MTs;
24. Mengadakan berbagai Kegiatan yang bertujuan
meningkatkan Kreativitas dan kompetensi siswa jenjang SMA/SMK/MA;
25. Mempertahankan Angka Kelulusan (AL) SD/MI;
26. Mempertahankan Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs;
27. Meningkatkan Angka Melanjutkan (AM) SD/MI ke
SMP/MTs;
28. Meningkatkan Angka Melanjutkan (AM) SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA;
29. Menyelenggarakan Kegiatan Pameran Pendidikan untuk
memfasilitasi Dunia Usaha/Dunia Industri menampilkan kreativitas siswa SMK hasil praktek kerja industri/magang siswa dan guru;
30. Meningkatkan , mengembangkan cagar budaya yang dimiliki
Kota Tangerang;
31. Menyediakan satu tempat yang mudah untuk dicapai oleh
masyarakat, untuk menggelar seni dan
memamerkan/memasarkan karya seni;
32. Melaksanakan pendataan dan inventarisasi jumlah group
kesenian di Kota Tangerang;
33. Melaksanakan kegiatan Gelar Seni;
34. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan Festival Seni dan
Budaya;
35. Melaksanakan kegiatan pengiriman Misi Kesenian;
36. Melaksanakan kegiatan Fasilitasi Seni;
37. Membangun dan menyediakan sarana prasarana dan
fasilitas pendidikan PAUD;
38. Membangun dan menyediakan Sarana Prasarana pada
jenjang pendidikan dasar;
39. Membangun dan menyediakan Sarana Prasarana kelas pada
jenjang pendidikan menengah;
40. Meningkatkan kelengkapan sarana dan prasarana kelas
untuk setiap rombongan belajar dalam satuan pendidikan dasar SD/MI;
41. Meningkatkan kelengkapan sarana dan prasarana kelas
untuk setiap rombongan belajar dalam satuan pendidikan dasar SMP/MTs;
42. Meningkatkan kelengkapan sarana dan prasarana kelas
untuk setiap rombongan belajar dalam satuan pendidikan SMA/SMK;
43. Meningkatkan Angka Partisipasi Anak Bersekolah (PAB)
SD/MI;
44. Angka Partisipasi Anak Bersekolah (PAB) SMP/MTs
45. Meningkatkan Angka Partisipasi Anak Bersekolah (PAB)
SMA/MA/SMK;
46. Meningkatkan APK PAUD/TK/RA;
47. Meningkatkan APK SD/MI/Paket A;
48. Meningkatkan APK SMP/MTs/Paket B;
49. Meningkatkan APK SMA/MA/SMK Paket C;
50. Meningkatkan APM SD/MI/Paket A;
51. Meningkatkan APM SMP/MTs/Paket B;
52. Meningkatkan APM SMA/MA/SMK Paket C;
53. Memberikan Biaya Operasinal Pendidikan kepada SD/MI
Negeri;
54. Memberikan Biaya Operasinal Pendidikan kepada SMA/SMK
Negeri;
55. Menyelenggarakan pengadaan sarana prasarana kebutuhan
kesenian dan kebudayaan;
56. Menyelenggarakan pengadaan sarana prasarana
perkantoran yang layak dan memadai;
57. Menyelenggarakan rehabilitasi sarana dan prasarana
aparatur;
58. Menyediakan satuan pendidikan dalam jarak yang
terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman permanen di daerah terpencil;
59. Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk
SD/MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta papan tulis;
60. Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA
yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik;
61. Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya; dan di setiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru;
62. Di setiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap
32 peserta didik dan 6 (enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus 4 (empat) orang guru setiap satuan pendidikan;
63. Di setiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk
setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran;
64. Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi
kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik;
65. Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi
akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan guru) telah memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40% dan 20%;
66. Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi
68. Di setiap kab/kota semua kepala SMP/MTs berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik;
69. Di setiap kab/kota semua pengawas sekolah/ madrasah
memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat Pendidik;
70. Pemerintah kab/kota memiliki rencana dan melaksanakan
kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif;
71. Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu
kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan;
72. Setiap SD/MI menyediakan buku teks yang sudah
ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik;
73. Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks yang sudah
ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup semua mata pelajaran dengan perbandingan satu set untuk setiap perserta didik;
74. Setiap SD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan
yang terdiri dari model kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia (globe), contoh peralatan optik, kit IPA untuk eksperimen dasar, dan poster/carta IPA;
75. Setiap SD/MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10
buku referensi,dan setiap SMP/MTs memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku referensi;
76. Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan
pendidikan, termasuk merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing atau melatih peserta didik, dan melaksanakan tugas tambahan;
77. Satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran
selama 34 minggu per tahun dengan kegiatan pembelajaran sebagai berikut :
a. Kelas I - II : 18 jam per minggu
b. Kelas III : 24 jam per minggu
c. Kelas IV – VI : 27 jam per minggu
d. Kelas VII – IX : 27 jam per minggu
78. Setiap satuan pendidikan menerapkan kurikulum sesuai
ketentuan yang berlaku;
79. Setiap guru yang menerapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya;
80. Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program
penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik;
81. Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan
umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester;
82. Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata
pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada Kepala Sekolah pada akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik;
83. Kepala sekolah atau Madrasah menyampaikan laporan hasil
Ulangan Akhir Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas(UKK) serta Ujian Akhir(US/ UN) kepada orang tua peserta didik dan menyampaiakan rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan kabupaten/ kota atau Kantor Kemenag Kab/ kota pada setiap akhir semester;
84. Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Program Prioritas Pembangunan Bidang Pendidikan dan Kebudayaan :
Program Prioritas adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang menjadi prioritas utama yang harus dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Tangerang sebagai wujud implementasi strategi dan kebijakan dalam pancapaian tujuan dan sasaran, serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah. Selain itu, program prioritas juga berarti kumpulan kegiatan yang harus didahulukan pelaksanaannya secara sistematis dan terpadu untuk mandapatkan hasil yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang untuk mencapai sasaran tertentu.
1. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan
Capaian kinerja dan keuangan
2. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
4. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
5. Program Kerjasama Informasi dan Media Massa
6. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
7. Program Pendidikan Anak Usia Dini
8. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun,
9. Program Pendidikan Menengah,
10.Program Pendidikan Non Formal,
11.Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan.
12.Pengembangan Nilai Budaya
13.Pengelolaan Kekayaan Budaya
14.Pengelolaan Keragaman Budaya
15.Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya.
Perkiraan Rencana Target Anggaran Program Pembangunan Daerah Bidang Pendidikan
Berikut adalah Perkiraan Rencana Target Anggaran Program Pembangunan Daerah yang akan dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang dari tahun 2014–
2018.
Tabel.5.1. Perkiraan Rencana Target Anggaran Program Pembangunan Daerah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2014–2018.
SASARAN (MISI) PELAYANAN RENSTRA SKPD
PERKIRAAN RENCANA/TARGET KINERJA DAN ANGGARAN PROGRAM/KEGIATAN STRATEGIS SKPD
TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 s/d.TAHUN 2018 TAHUN 2019 (TRANSISI)
1.1.4.3.1 Tersedianya berbagai jenis
pelaporan capaian kinerja pelaksanaan kegiatan dan keuangan SKPD
63,407,000 116,541,200 128,195,320 141,014,852 155,116,337 604,274,709 155,116,337
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
63,407,000 116,541,200 128,195,320 141,014,852 155,116,337 604,274,709 155,116,337
1.1.7.6.1 Tersedianya aparatur SKPD yang
memiliki kapasitas, kompetensi, dan profesionalitas
215,599,900 237,160,000 260,876,000 286,963,600 315,659,960 1,316,259,460 315,659,960
Program Peningkatan Kapasitas
Sumberdaya Aparatur
215,599,900 237,160,000 260,876,000 286,963,600 315,659,960 1,316,259,460 315,659,960
1.1.8.6.1 Tersedianya pelayanan terhadap
pemenuhan sarana-prasarana teknis dan keadministrasian perkantoran
3,041,516,390 3,327,202,000 3,641,442,200 3,987,106,420 4,367,337,062 18,364,604,072 4,367,337,062
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
3,041,516,390 3,327,202,000 3,641,442,200 3,987,106,420 4,385,337,062 18,364,604,072 4,367,337,062
1.1.13.6.1 Terwujudnya Kerjasama
Advetorial dengan media massa lokal,regional dan nasional
50,000,000 55,000,000 60,500,000 66,550,000 73,205,000 305,255,000 73,205,000
Program kerjasama informasi dan
media massa
50,000,000 50,000,000 55,000,000 60,500,000 66,550,000 282,050,000 66,550,000
4.1.1.3.1 Tersedianya Dokumen Perencanaan-Penganggaran, Pengendalian, dan Evaluasi- Pelaporan Pemb. Daerah yang disusun secara teknokratis (integratif, komprehensif, holistik), koordinatif, dan partisipatif, serta informatif
436,996,480 410,946,763 787,286,839 756,015,523 831,617,076 3,222,862,681 831,617,076
Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
137,061,430 81,017,763 189,119,539 98,031,493 107,834,643 613,064,868 107,834,643
Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
224,935,150 247,429,000 272,171,900 299,389,090 329,327,999 1,373,253,139 329,327,999
Program Pengembangan
Data/Informasi
74,999,900 82,500,000 325,995,400 358,594,940 394,454,434 1,236,544,674 394,454,434
4.1.7.1 Tersedianya pemenuhan dan
pengembangan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran pemerintahan daerah yang layak dan memadai
1,395,470,000 1,535,017,000 1,688,518,700 1,857,370,570 2,043,107,627 8,519,483,897 2,043,107,627
Program Peningkatan sarana dan
prasarana Aparatur
1,395,470,000 1,588,727,000 2,488,518,700 3,057,370,570 2,043,107,627 10,573,193,897 2,043,107,627
3.1.1.4.1 Terwujudnya layanan pendidikan
yang lengkap, berkualitas dan terjangkau
604,819,888,734 667,879,835,990 716,000,526,485 768,642,311,675 816,360,720,257 3,573,916,655,642 816,360,720,257
Program Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD)
3,149,899,800 3,613,500,000 3,973,245,000 4,368,852,150 4,803,899,801 19,909,396,751 4,803,899,801
Program Wajib Belajar Pendidikan
Dasar Sembilan Tahun
248,284,210,200 273,324,505,500 300,656,956,050 330,722,651,655 353,608,714,821 1,506,597,038,226 353,608,714,821
Program Pendidikan Menengah 162,057,651,134 198,995,211,000 219,129,441,850 240,987,386,035 265,031,124,639 1,086,414,187,158 265,031,124,639
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
3.1.7.4.1 Menjaga dan melestarikan
warisan budaya lokal serta meningkatkan Apresiasi masyarakat terhadap kesenian dan kebudayaan daerah
Program Pengembangan Nilai
Budaya
161,925,000 256,827,750 274,805,693 294,042,091 314,625,037 1,302,225,571 583,287,801
Program Pengelolaan Kekayaan
Budaya
- - 580,000,000 620,600,000 664,042,000 1,864,642,000 664,042,000
Program Pengelolaan Keragaman
Budaya
685,000,000 732,950,000 948,031,400 1,014,393,598 1,085,401,150 4,465,776,148 1,085,401,150
Program Pengembangan
Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya
211,535,000 - 361,515,700 - - 441,850,700 -
4.1.2.2.1 Terwujudnya pemantapan dan
pengembangan terhadap pemenuhanan kebutuhan kelengkapan sarana dan prasarana kependidikan, kebudayaan dan kepustakaan yang layak dan memadai
Program Pengelolaan Keragaman
Budaya
250,000,000 467,500,000 286,225,000 10,306,260,750 327,699,003 10,550,637,933 375,182,588
Program Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD)
250,000,000 275,000,000 302,500,000 332,750,000 366,025,000 1,526,275,000 366,025,000
Program Wajib Belajar Pendidikan
Dasar Sembilan Tahun
57,882,204,500 54,374,379,000 59,811,816,900 65,792,998,590 72,372,298,449 310,233,697,439 72,372,298,449
Program Pendidikan Menengah 17,725,710,000 18,962,110,000 20,858,321,000 17,664,153,100 19,430,568,410 94,640,862,510 19,430,568,410
TOTAL 687,189,253,004 748,630,469,703 805,990,561,237 871,762,530,769 918,707,422,367 4,031,275,362,761 919,023,568,716