1
Maksi
Newsletter
Magister Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada
Jl. Sosiohumaniora No 1 Bulaksumur Yogyakarta
Telp (0274) 548517 | (0274) 513109 Email : admisi.maksi@ugm.ac.id
Pengelepasan Calon Wisudawan
Maksi FEB UGM melepas 35 calon wisudawan periode II TA 2016/2017. Berita
sele gkap ya … Pelatihan Akuntansi bagi
Pemerintah Daerah
Maksi melaksanakan pelatihan Akuntansi bagi SDM Pemerintah Daerah.
Jad al kegiata … Kuliah Umum Prof. Dr.
Bambang Sudibyo, M.BA
Prof. Dr. Bambang Sudibyo, M.B.A memberikan kuliah umum di awal semester genap TA 2016/2017.
Berita sele gkap ya…..
Kuliah U u A alisis Kese ja ga “osial
di I do esia
oleh Prof. Dr. Bambang Sudibyo, M.B.A., CA
Pada Jumat, 3 Februari 2017, Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas
Gadjah Mada (UGM)
menyelenggarakan kuliah umum
de ga topik A alisis Kese ja ga “osial di I do esia ya g disa paika
oleh Prof. Dr. Bambang Sudibyo, M.B.A., CA Kegiatan kuliah umum tersebut dilaksanakan di Ruang Audio Visual FEB UGM dan dihadiri oleh dosen dan mahasiswa. Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A sebagai ketua program studi Magister Akuntansi FEB UGM turut hadir dan membuka kegiatan tersebut.
Prof. Dr. Bambang Sudibyo, M.B.A, CA merupakan dosen FEB UGM yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan di era Presiden Gus Dur atau Kabinet Persatuan Nasional pada tahun 1999-2000. Beliau juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan Nasional di era presiden Susilo Bambang Yudoyono pada tahun 2004-2009. Di sela-sela kesibukannya, beliau berkenan hadir untuk memberikan
kuliah umum sebagai wujud
pengabdian kepada almamater.
Dalam kuliahnya, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, M.B.A, CA yang saat ini menjabat sebagai ketua Badan Amil
Zakat Nasional (BAZNAS)
menyampaikan bahwa kesenjangan sosial merupakan hal yang lumrah terjadi di setiap negara. Pertumbuhan ekonomi dan sosial dapat berjalan dengan baik jika terdapat kesenjangan sosial yang normal dan wajar. Tetapi kesenjangan sosial yang terlalu jauh dapat menimbulkan masalah yang serius baik dari segi sosial maupun politik.
Kesenjangan sosial lazim diukur
dengan indeks gini. Indeks gini atau koefisien gini merupakan indikator yang menunjukkan tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh.
Maksi Newsletter
Edisi I | Januari 2017
Pengelepasan Calon Wisudawan
Mahasiswa Baru Semester Genap TA 2016/2017 menerima pembekalan dan orientasi pada 27 Januari 2017. Berita
2
Jadwal Pelatihan Teknis
Magister Akuntansi 2017
Tanggal Nama Pelatihan Biaya (Rp)
15-17 Februari Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah 2,500,000
8-10 Maret Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Berbasis Akrual
berdasarkan Permendagri No.64 Tahun 2013 2,500,000 16-17 Maret Pelatihan Teknis Analisis Standar Belanja 1,750,000
30-31 Maret Audit Infrastruktur 1,750,000
5-7 April Teknik-teknik Penyusunan RPJMD berdasarkan Permendagri 54 tahun
2010 2,500,000
12-13 April Teknik-teknik Penghitungan Potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) 1,750,000
19-21 April Pemeriksaan Pajak Daerah 2,500,000
26-28 April Pengelolaan Keuangan Pemerintah Desa 2,500,000
3-5 Mei Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Berbasis Akrual
berdasarkan Permendagri No.64 Tahun 2013 2,500,000 9-10 Mei Pelatihan Teknis Analisis Standar Belanja 1,750,000
17-19 Mei Penatausahaan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah sesuai
Permendagri No.19 Tahun 2016 2,500,000
23-24 Mei Teknik-teknik Penghitungan Potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) 1,750,000
31 Mei-2 Juni Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) 2,500,000
7-9 Juni Pemanfaatan dan Penghapusan Barang Milik Daerah (BMD) 2,500,000
12-14 Juli Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Berbasis Akrual
berdasarkan Permendagri No.64 Tahun 2013 2,500,000 20-21 Juli Pelatihan Teknis Analisis Standar Belanja 1,750,000
27-28 Juli Audit Infrastruktur 1,750,000
2-4 Agustus Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) 2,500,000
9-11 Agustus Pemeriksaan Pajak Daerah 2,500,000
23-25 Agustus Penatausahaan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah sesuai
Permendagri No.19 Tahun 2016 2,500,000 29-30 Agustus Pelatihan Teknis Analisis Standar Belanja 1,750,000
6-8 September Teknik-teknik Penyusunan RPJMD berdasarkan Permendagri 54 tahun
2010 2,500,000
13-15 September Pengelolaan Keuangan Pemerintah Desa 2,500,000
19-20 September Teknik-teknik Penghitungan Potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) 1,750,000
28-29 September Audit Infrastruktur 1,750,000
4-6 Oktober Pemanfaatan dan Penghapusan Barang Milik Daerah (BMD) 2,500,000
11-13 Oktober Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Berbasis Akrual
berdasarkan Permendagri No.64 Tahun 2013 2,500,000
18-20 Oktober Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) 2,500,000
25-27 Oktober Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah 2,500,000
1-3 November Penatausahaan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah sesuai
Permendagri No.19 Tahun 2016 2,500,000
8-10 November Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Berbasis Akrual
berdasarkan Permendagri No.64 Tahun 2013 2,500,000
15-17 November Pemeriksaan Pajak Daerah 2,500,000
22-24 November Teknik-teknik Penyusunan RPJMD dan RKPD berdasarkan
Permendagri 54 tahun 2010 2,500,000 29-30 November Pelatihan Teknis Analisis Standar Belanja 1,750,000
6-8 Desember Penyusunan dan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Berbasis Akrual
berdasarkan Permendagri No.64 Tahun 2013 2,500,000
Catatan:
1. Kegiatan pelatihan teknis hanya bisa dilaksanakan bila jumlah peserta minimal 10 orang 2. Permintaan pelatihan teknis khusus di luar jadwal yang disediakan dapat dilaksanakan dengan
jumlah peserta minimal 20 orang
3. Kontribusi kegiatan di atas meliputi biaya seminar kit, materi, sertifikat, makan siang dan rehat kopi 4. Kontribusi di atas di luar biaya akomodasi dan transportasi
Nilai koefisien gini berkisar antara 0 hingga 1. Koefisien Gini bernilai 0 menunjukkan adanya pemerataan pendapatan yang sempurna, atau setiap orang memiliki pendapatan yang sama. Semakin tinggi indeks gini, maka semakin tinggi pula tingkat kesenjangan sosial yang terjadi.
Indonesia pernah mengalami
keterpurukan ekonomi saat kriris moneter tahun 1998. GDP per kapita anjok dari USD1.394,5 pada tahun 1996 menjadi USD572,1 saja pada
tahun 1998. Tingkat kemiskinan
meningkat dari 17,47% pada tahun 1996 menjadi 24,2% pada tahun 1998.
Namun demikian, indeks gini justru mengalami peningkatan dari 0,3 pada tahun 1998 kemudian merangkak naik hingga 0,40 pada tahun 2016. Dengan indeks gini 0,40 berarti 1% populasi di Indonesia menguasai lebih dari 40% aset di Indonesia. Predikat provinsi dengan tingkat kesenjangan sosial tinggi disandang oleh Papua Barat dan Jawa Barat dengan indeks gini 0,43
Kesenjangan sosial terjadi sebagai akibat dari praktik korupsi yang massal
dipraktikan baik di tingkat
pemerintahan maupun swasta, adanya 115 undang-undang yang melanggar
pasal 33 UUD 1945 mengenai
pemanfaat kekayaan alam untuk kesejahteraan rakyat, serta kebijakan transfer kekayaan negara di masa lalu kepada kelompok tertentu.
Di akhir kuliahnya Prof. Dr. Bambang Sudibyo, M.B.A., CA sebagai ketua Baznas menyampaikan bahwa zakat
dapat menurunkan tingkat
kemiskinan, namun zakat tidak dapat
menormalkan kesenjangan sosial.
Kesenjangan sosial yang ekstrim
de ga i deks gi i ≥ 0,40 ha ya dapat
3
Penglepasan Calon Wisudawan Maksi
Periode II Tahun Ajaran 2016/2017
Magister akuntansi (MAKSI) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan penglepasan calon wisudawan periode II tahun ajaran 2016/2017 pada Selasa, 17 Januari 2017 bertempat di Ruang Audio Visual FEB UGM. Kegiatan ini dibuka oleh Dekan FEB UGM, Dr. Eko Suwardi, M.Sc. dan dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Kerjasama dan Alumni, Amirullah Setya Hardi, Ph.D; Ketua Departemen Akuntansi, Dr. Sony Warsono, MAFIS; Sekretaris Program Studi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Irwan Taufiq Ritonga,
Ph.D dan Koordinator Bidang
Keuangan dan Umum, Yulia Arisnani, Ph.D.
Wisuda periode ini akan diikuti oleh 35 calon wisudawan dari MAKSI FEB UGM. Adapun predikat wisudawan terbaik diraih oleh Maria Yessica Halik dengan IPK 3,8. Selain meraih predikat
sebagai wisudawan dengan IPK
tertinggi, Maria juga merupakan
wisudawan dengan masa studi
terpendek selama 1 tahun 5 bulan dan
merupakan wisudawan termuda
dengan usia 24 tahun.
Irwan Taufiq Ritonga, Ph.D sebagai perwakilan dari pengelola program studi Maksi FEB UGM memberikan sambutan dan pesan bagi calon
wisudawan untuk selalu
mempertahankan motto dari Maksi FEB UGM yaitu Building Integrity. Setelah menyelesaikan studi, maka para calon wisudawan akan kembali ke instansi asal dan kembali mengabdi pada instansi masing-masing. Dengan selalu mempertahankan integritas dalam bekerja, diharapkan para calon wisudawan akan bekerja dengan sepenuh hati dan melaksanakan yang terbaik bagi instansi masing masing.
MAGISTER
AKUNTANSI
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada
4
Program Studi Magister Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada (FEB UGM)
melaksanakan kegiatan orientasi
mahasiswa baru semester genap tahun ajaran 2016/2017 pada Jumat, 27 Januari 2017. Pada semester ini, Maksi menerima 46 orang mahasiswa baru yang terdiri dari 36 orang mahasiswa kelas matrikulasi dan 10 orang mahasiswa semester I.
Kegiatan orientasi mahasiswa baru merupakan sarana pengenalan dan pembekalan bagi mahasiswa baru
sebelum memulai kegiatan
perkuliahan. Selain hal tesebut,
kegiatan orientasi mahasiswa baru juga bertujuan untuk memperkenalkan para mahasiswa baru pada program studi serta lingkungan kampus Maksi FEB UGM. Kegiatan ini juga menjadi sarana komunikasi para mahasiswa baru dengan pengelola program studi, staff dan juga dengan mahasiswa senior agar tercipta lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif.
Kegiatan orientasi mahasiswa baru dilaksanakan di ruang Audio Visual FEB UGM dan dibuka oleh Sekretaris Program Studi Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Irwan Taufiq Ritonga, M.Bus., Ph.D.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan kuliah umum yang disampaikan oleh Prof. Dr. Suwardjono, M.Sc. dengan
judul Re olusi Paradig a
Pembelajaran di Perguruan Tinggi, dari
Pe guliaha ke Pe belajara .
Dalam kuliahnya, Prof. Dr.
Suwardjono, M.Sc menyampaikan
dengan adanya kegiatan orientasi mahasiswa baru dapat meminimalisir
kesenjangan antara harapan
mahasiswa dengan penyelenggara pendidikan dan dosen dalam proses
belajar-mengajar. Penyebab
kesenjangan harapan tersebut dapat terjadi karena adanya disfungsi proses belajar-mengajar, pemahaman yang
keliru tentang makna kuliah,
ketidakjelasan tujuan individu saat
masuk ke perguruan tinggi serta kurangnya dukungan dari lingkungan belajar mahasiswa baik dari lingkungan pribadi maupun kampus. Dengan
adanya kegiatan orientasi dan
pembekalan yang benar, diharapkan para mahasiswa dapat melaksanakan proses belajar yang sesuai harapan dan tujuannya.
Kegiatan orientasi mahasiswa baru ditutup dengan kegiatan tour kampus serta perkenalan mahasiswa baru dengan para staf dan himpunan mahasiswa Maksi.