• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DIRJEN BEA DAN CUKAI NOMOR P-17/BC/2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERATURAN DIRJEN BEA DAN CUKAI NOMOR P-17/BC/2008"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 17 /BC/2008

TENTANG

PENYEDIAAN DAN PEMESANAN PITA CUKAI MINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOL ASAL IMPOR

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 14 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 108/PMK.04/2008 tentang Pelunasan Cukai, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Penyediaan dan Pemesanan Pita Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol Asal Impor.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3613) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4755);

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 108/PMK.04/2008 tentang Pelunasan Cukai;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMESANAN PITA CUKAI MINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOL ASAL IMPOR.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini, yang dimaksud dengan:

1. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

2. Kantor Pusat adalah Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

(2)

4. Kepala Seksi Pabean dan Cukai/Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai/Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai adalah Kepala Seksi Pabean dan Cukai pada KPU, Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai pada KPPBC Tipe Madya Pabean dan Tipe Madya Cukai, dan Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai pada KPPBC Tipe A1, Tipe A2, Tipe A3 dan Tipe A4.

5. Kepala Seksi Penerimaan dan Pengembalian/Kepala Seksi Perbendaharaan adalah Kepala Seksi Penerimaan dan Pengembalian pada KPU, Kepala Seksi Perbendaharaan pada KPPBC Tipe Madya Pabean, Tipe Madya Cukai, Tipe A1, Tipe A2, Tipe A3, dan Tipe A4.

6. Kepala Subseksi Perbendaharaan dan Pelayanan adalah Kepala Subseksi Perbendaharaan dan Pelayanan pada KPPBC Tipe B.

7. Minuman yang Mengandung Etil Alkohol yang selanjutnya disingkat MMEA adalah Minuman yang Mengandung etil alkohol asal impor.

8. Importir adalah importir Minuman yang Mengandung Etil Alkohol.

9. Permohonan Penyediaan Pita Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol Asal Impor yang selanjutnya disingkat P3C MMEA adalah dokumen yang digunakan Importir untuk mengajukan permohonan penyediaan pita cukai sebelum pengajuan CK-1A.

10.Permohonan pemesanan pita cukai MMEA Asal Impor yang selanjutnya disebut CK-1A adalah dokumen yang digunakan Importir untuk melakukan pemesanan pita cukai MMEA asal impor.

11.Biaya Pengganti Penyediaan Pita Cukai adalah biaya yang harus dibayar oleh importir atas permohonan penyediaan pita cukai MMEA asal impor yang telah diajukan dengan P3C MMEA tetapi tidak direalisasikan seluruhnya dengan CK-1A.

BAB II

PENYEDIAAN PITA CUKAI

Pasal 2

(1) Pita cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol Asal Impor disediakan di Kantor Pusat.

(2) Pita cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disediakan berdasarkan P3C MMEA.

Pasal 3

P3C MMEA hanya dapat diajukan oleh Importir dalam hal:

1. telah memiliki Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) dan NPPBKC tersebut tidak dalam keadaan dibekukan;

(3)

3. tidak memiliki utang cukai yang tidak dibayar pada waktunya, kekurangan cukai, dan/atau sanksi administrasi berupa denda yang belum dibayar sampai dengan tanggal jatuh tempo; dan/atau

4. telah melunasi biaya pengganti penyediaan pita cukai dalam waktu yang ditetapkan.

Pasal 4

(1) Untuk penyediaan pita cukai, Importir wajib mengajukan P3C MMEA kepada Kepala Kantor.

(2) Kepala Kantor meneruskan P3C MMEA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ke Kantor Pusat.

(3) Tata cara penyediaan pita cukai MMEA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal ini.

BAB III

PEMESANAN PITA CUKAI

Pasal 5

(1) Importir yang telah mengajukan P3C MMEA dapat mengajukan CK-1A kepada Kepala Kantor untuk mendapatkan pita cukai.

(2) Jumlah pita cukai yang dipesan dengan CK-1A harus disesuaikan dengan jumlah persediaan pita cukai yang ada di Kantor Pusat.

Pasal 6

CK-1A hanya dapat diajukan oleh Importir dalam hal:

1. NPPBKC tidak dalam keadaan dibekukan;

2. tidak memiliki utang cukai yang tidak dibayar pada waktunya, kekurangan cukai, dan/atau sanksi administrasi berupa denda yang belum dibayar sampai dengan tanggal jatuh tempo; dan/atau

3. telah melunasi biaya pengganti penyediaan pita cukai dalam waktu yang ditetapkan.

Pasal 7

(1) Untuk pemesanan pita cukai MMEA, Importir wajib mengajukan CK-1A kepada Kepala Kantor.

(4)

BAB IV

PITA CUKAI YANG TIDAK DIREALISASIKAN DENGAN CK-1A

Pasal 8

(1) Setelah berakhirnya tahun anggaran dan/atau berlakunya kebijakan baru di bidang cukai yang berpengaruh terhadap pita cukai MMEA, atas pita cukai yang telah disediakan berdasarkan P3C MMEA yang tidak direalisasikan dengan CK-1A dan masih berada di Kantor Pusat dilakukan pencacahan.

(2) Pencacahan atas pita cukai yang tidak direalisasikan dengan CK-1A sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 60 (enam puluh) hari oleh Kasubdit Pita Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya atas nama Direktur Cukai.

(3) Kantor Pusat melakukan pemusnahan atas sisa pita cukai sebagaimana pada ayat (1) sesuai ketentuan yang berlaku.

BAB V

BIAYA PENGGANTI PENYEDIAAN PITA CUKAI

Pasal 9

(1) Importir yang telah mengajukan P3C MMEA namun tidak merealisasikan seluruhnya dengan CK-1A sampai akhir tahun anggaran dan/atau berlakunya kebijakan baru di bidang cukai yang berpengaruh terhadap pita cukai MMEA, dikenai biaya pengganti penyediaan pita cukai.

(2) Dikecualikan dari ketentuan pengenaan biaya pengganti penyediaan pita cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam hal terjadi kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan administratif oleh Pejabat Bea dan Cukai.

(3) Besarnya biaya pengganti penyediaan pita cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk setiap keping pita cukai adalah Rp 300,00 (tiga ratus rupiah).

(5)

(5) Pembayaran biaya pengganti penyediaan pita cukai dibuktikan dengan menggunakan Surat Setoran Cukai atas Barang Kena Cukai dan PPN Hasil Tembakau Buatan Dalam Negeri (SSCP) sebagai Penerimaan Cukai Lainnya.

(6) Biaya pengganti penyediaan pita cukai wajib dilunasi paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diterimanya SPPBP.

(7) Dalam hal biaya pengganti penyediaan pita cukai tidak dilunasi dalam waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (6), P3C MMEA dan CK-1A berikutnya tidak dilayani.

BAB VI

PENUTUP

Pasal 10

Pada saat Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini mulai berlaku, Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-22/BC/2006 tentang Penyediaan dan Tata Cara Pemesanan Pita Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol Asal Impor dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 11

Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Bea dan Cukai ini mulai berlaku pada tanggal 15 September 2008.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 5 September2008

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

– ttd –

ANWAR SUPRIJADI

NIP 120050332

Salinan Sesuai Aslinya

Sekretaris Direktorat Jenderal u.b.

Kepala Bagian Organisasi Dan Tata Laksana

(6)

LAMPIRAN I

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P- 17 /BC/2008

TANGGAL : 5 SEPTEMBER 2008

TATA CARA PENYEDIAAN PITA CUKAI

MINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOL ASAL IMPOR

1. Importir:

a. mengisi format P3C MMEA dengan lengkap dalam rangkap 3 (tiga), terdiri dari:

- lembar asli untuk Kepala Kantor;

- lembar tembusan untuk Direktur Cukai u.p. Kasubdit Pita Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya;

- lembar tembusan untuk importir yang bersangkutan. b. mengajukan P3C MMEA ke Kantor;

c. dalam hal data P3C MMEA tidak lengkap, menerima nota penolakan P3C MMEA sesuai dengan contoh format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal ini;

d. mengajukan surat permohonan pembatalan P3C MMEA kepada Kepala Kantor u.p. Kepala Seksi Penerimaan dan Pengembalian/Kepala Seksi Perbendaharaan/Kepala Subseksi Perbendaharaan dan Pelayanan, dalam hal terjadi kekeliruan data P3C MMEA yang telah dinomori; e. menerima nota pembatalan P3C MMEA sesuai dengan contoh format

sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran V Peraturan Direktur Jenderal ini;

f. mengajukan kembali P3C MMEA yang telah dilengkapi/diperbaiki;

2. Kepala Seksi Penerimaan dan Pengembalian/Kepala Seksi Perbendaharaan/Kepala Subseksi Perbendaharaan dan Pelayanan di Kantor:

a. menerima P3C MMEA dari importir;

b. meneliti kelengkapan pengisian P3C MMEA;

c. menandatangani dan membukukan P3C MMEA dalam buku bambu P3C MMEA dalam hal P3C MMEA lengkap;

d. mengembalikan hard copy P3C MMEA kepada importir dengan nota penolakan dalam hal :

- NPPBKC importir dalam keadaan dibekukan;

- utang cukai, kekurangan cukai, sanksi administrasi, dan/atau SPPBP belum dilunasi sampai batas waktu yang ditetapkan;

- data P3C MMEA tidak diisi dengan lengkap atau terdapat kesalahan pengisian yang meliputi jenis MMEA, golongan dan tarif cukai, volume/isi kemasan dan jumlah lembar pita cukai yang diminta;

(7)

f. mengarsipkan lembar asli P3C MMEA untuk diperhitungkan dengan CK-1A-nya, mengirimkan lembar kedua untuk Direktur Cukai u.p. Kasubdit Pita Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya dan lembar ketiga untuk importir yang bersangkutan.

3. Kasubdit Pita Cukai Pita Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya:

a. menerima, meneliti, dan meneruskan P3C MMEA dari Kepala Seksi Penerimaan dan Pengembalian/Kepala Seksi Perbendaharaan/Kepala Subseksi Perbendaharaan dan Pelayanan kepada Kepala Seksi Penyediaan Pita Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya;

b. menerima konsep OBC dari Kepala Seksi Penyediaan Pita Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya;

c. menandatangani dan meneruskan OBC kepada pencetak pita cukai.

4. Kepala Seksi Penyediaan Pita Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya:

a. menerima P3C MMEA dari Kasubdit Pita Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya;

b. membukukan P3C MMEA dalam buku bambu dan data komputer;

c. meneliti kembali data P3C MMEA yang telah disimpan dalam komputer dengan hard copy P3C MMEA;

d. membuat konsep OBC kepada Kasubdit Pita Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya;

e. menerima pita cukai dari pencetak pita cukai;

f. menyerahkan pita cukai kepada Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian Pita Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya; dan

g. mengarsipkan P3C MMEA dan OBC;

5. Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian Pita Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya:

a. menerima pita cukai dari Kepala Seksi Penyediaan Pita Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya;

b. menyimpan pita cukai.

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

-ttd-

– ttd –

ANWAR SUPRIJADI NIP 120050332

Salinan Sesuai Aslinya

Sekretaris Direktorat Jenderal u.b.

Kepala Bagian Organisasi Dan Tata Laksana

(8)

LAMPIRAN II

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P- 17 /BC/2008

TANGGAL : 5 SEPTEMBER 2008

TATA CARA PEMESANAN PITA CUKAI

MINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOL ASAL IMPOR

1. Importir:

a. mengisi format CK-1A dengan lengkap dalam rangkap 5 (lima), terdiri dari:

- lembar pertama untuk Direktorat Cukai;

- lembar kedua untuk Kantor;

- lembar ketiga untuk importir yang bersangkutan;

- lembar keempat untuk Kantor Wilayah

- lembar kelima untuk Kantor Pelayanan Pajak. b. mengajukan CK-1A ke Kantor;

c. dalam hal data CK-1A tidak lengkap, menerima nota penolakan CK-1A sesuai dengan contoh format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal ini;

d. mengajukan surat permohonan pembatalan CK-1A kepada Kepala Kantor u.p. Kepala Seksi Pabean dan Cukai/Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai/Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai/Kepala Subseksi Perbendaharaan dan Pelayanan dalam hal terjadi kekeliruan data CK-1A atau permintaan CK-1A melebihi saldo pita cukai di Kantor Pusat;

e. menerima nota pembatalan CK-1A sesuai dengan contoh format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran V Peraturan Direktur Jenderal ini;

g. mengajukan kembali CK-1A yang telah dilengkapi/diperbaiki;

h. menerima CK-1A lembar pertama dari Kepala Seksi Pabean dan Cukai/Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai/Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai/Kepala Subseksi Perbendaharaan dan Pelayanan untuk diteruskan ke Direktur Cukai u.p. Kasubdit Pita Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya untuk pengambilan pita cukai;

i. menerima pita cukai, tanda terima pita cukai dan surat jalan dari Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian Pita Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya;

j. mencocokan jenis dan jumlah pita cukai yang diterima dengan data yang tertera dalam CK-1A;

k. menandatangani CK-1A halaman kedua pada carik II serta tanda terima pita cukai dan surat jalan sebagai bukti telah menerima pita cukai dengan lengkap.

(9)

a. menerima CK-1A dari importir;

b. meneliti kelengkapan pengisian CK-1A;

c. menandatangani dan membukukan CK-1A dalam buku bambu (buku daftar CK-1A) dalam hal CK-1A lengkap;

d. mengembalikan hard copy CK-1A kepada importir dengan nota penolakan, dalam hal :

- NPPBKC importir dalam keadaan dibekukan;

- utang cukai, kekurangan cukai, sanksi administrasi, dan/atau SPPBP belum dilunasi sampai batas waktu yang ditetapkan;

- data CK-1A tidak diisi dengan lengkap atau terdapat kesalahan pengisian yang meliputi jenis MMEA, golongan dan tarif cukai, volume/isi kemasan dan jumlah lembar pita cukai yang diminta;

e. membuat nota pembatalan CK-1A, dalam hal terdapat kekeliruan data dalam CK-1A yang telah dinomori;

f. mengarsipkan lembar asli, mengirimkan lembar kedua untuk Direktur Cukai u.p. Kasubdit Pita Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya dan lembar ketiga untuk importir yang bersangkutan.

3. Kasubdit Pita Cukai Pita Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya:

a. menerima dan meneliti CK-1A dari Kepala Seksi Pabean dan Cukai/Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai/Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai /Kepala Subseksi Perbendaharaan dan Pelayanan dan;

b. meneruskan CK-1A kepada Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian Pita Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya.

4. Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian Pita Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya:

a. menerima CK-1A dari Kasubdit Pita Cukai Pita Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya;

b. meneliti kelengkapan pengisian CK-1A;

c. mengembalikan CK-1A kepada Kantor dalam hal data CK-1A tidak lengkap dan/atau saldo pada P3C MMEA tidak mencukupi;

d. mencatat pada buku bambu CK-1A dan memberi nomor penerimaan CK-1A;

e. membuat tada terima pita cukai dan surat jalan atas pengeluaran pita cukai;

f. menyetujui pengeluaran pita cukai untuk diserahkan kepada importir; g. menandatangani dan menyerahkan pita cukai, tanda terima dan surat

jalan kepada importir;

(10)

5. Dalam hal serah terima pita cukai telah dilakukan antara importir dan Kepala Seksi Penyimpanan dan Pendistribusian Pita Cukai dan Tanda Pelunasan Cukai Lainnya yang dibuktikan dengan ditandatanganinya tanda terima pita cukai, importir tidak dapat mengajukan keberatan atas kekurangan maupun kelebihan jumlah pita cukai yang telah diserahterimakan tersebut.

6. Setelah berakhirnya tahun anggaran atau setelah berlakunya kebijakan baru di bidang cukai yang berpengaruh pada pita cukai MMEA, Kepala Kantor segera menerbitkan dan mengirimkan SPPBP atas sisa pita cukai yang tidak diselesaikan seluruhnya dengan CK-1A setelah mendapat pemberitahuan dari Direktur Cukai.

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

-ttd-

– ttd –

ANWAR SUPRIJADI NIP 120050332

Salinan Sesuai Aslinya

Sekretaris Direktorat Jenderal u.b.

Kepala Bagian Organisasi Dan Tata Laksana

Harry Mulya NIP 060079900

(11)

LAMPIRAN III

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P- 17 /BC/2008

TANGGAL : 5 SEPTEMBER 2008

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SPPBP KANTOR WILAYAH ………..

KANTOR ………

(Tempat), (Tanggal)…. Kepada

Yth. Nama /Perusahaan :……….

NPPBKC :………..…

Alamat :………..

SURAT PEMBERITAHUAN PENGENAAN BIAYA PENGGANTI NOMOR :………..

Sehubungan dengan Permohonan Penyedian Pita Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol Asal Impor (P3C MMEA) untuk Tahun …….. yang Saudara ajukan dengan nomor :

1. .……….tanggal………. 2. .……….tanggal………. 3. dst

dengan perincian sebagai berikut : NO URUT JENIS MMEA GOLONGAN TARIF CUKAI VOLUME/ ISI KEMASAN JUMLAH PERMOHONAN*) JUMLAH PESANAN CK-1A*)

JUMLAH SISA

PERSEDIAAN*) KET.

1. 2. Dst

JUMLAH *) dalam lembar

Sesuai ketentuan dalam Pasal 9 Peraturan Direktur Jenderal nomor .../BC/2008 tanggal ... 2008 tentang Penyediaan dan Pemesanan Pita Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol Asal Impor, atas sisa persediaan pita cukai yang tidak direalisasikan dengan CK-1A tersebut dikenakan biaya pengganti berdasarkan ……… ………... Sebesar :

Jumlah Lembar = Lembar x 60 x Rp 300,- = Rp……… Jumlah = Rp……… Terbilang ………

Setelah diterimanya pemberitahuan ini agar Saudara segera melunasi dalam waktu 30 (tiga puluh) hari dengan SSCP sebagai Penerimaan Cukai Lainnya. Dalam hal SPPBP ini tidak dilunasi dalam jangka waktu tesebut, maka P3C MMEA dan CK-1A berikutnya tidak akan dilayani.

A.N. DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI KEPALA KANTOR

……… NIP.

Tanggal : Diterima Di :

Yang Menerima :

(………) Tembusan disampaikan kepada :

1. Direktur Jenderal Bea dan Cukai 2. Direktur Penerimaan dan Peraturan 3. Kepala Kantor Wilayah DJBC………

Salinan Sesuai Aslinya DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

Sekretaris Direktorat Jenderal

u.b. – ttd –

Kepala Bagian Organisasi Dan Tata Laksana

ANWAR SUPRIJADI

Harry Mulya NIP 120050332

(12)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P- 17 /BC/2008

TANGGAL : 5 SEPTEMBER 2008

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KANTOR WILAYAH.... KANTOR ... Jl...

...

Telepon : ... Faksimili : ...

Nota Penolakan

Nomor: ……….

Berdasarkan hasil penelitian kami terhadap dokumen CK-1A / P3C MMEA *):

Atas Nama : ………

NPPBKC : ………

dokumen tersebut tidak dapat kami layani dengan alasan sebagai berikut:

1. NPPBKC dalam keadaan dibekukan;

2. Data pada CK-1A / P3C MMEA*) tidak lengkap;

3. Terdapat kesalahan dalam pengisian CK-1A / P3C MMEA*);

4. Utang cukai tidak dibayar pada waktunya;

5. Kekurangan cukai dan/atau sanksi administrasi berupa denda belum dibayar sampai

tanggal jatuh tempo;

6. Biaya pengganti tidak dibayar tepat pada waktunya; atau 7. ...

Demikian disampaikan untuk dimaklumi.

Tanggal : Diterima Di :

Yang Menerima :

(………) *) Coret yang tidak perlu

Salinan Sesuai Aslinya DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

Sekretaris Direktorat Jenderal

u.b. – ttd –

Kepala Bagian Organisasi Dan Tata Laksana

ANWAR SUPRIJADI

NIP 120050332

Harry Mulya NIP 060079900

…..(kota),…(tanggal)….

Kepala Seksi Penerimaan dan Pengembalian/ Kepala Seksi Perbendaharaan/

Kepala Seksi Pabean dan Cukai/Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai/Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai

Kepala Subseksi Perbendaharaan dan Pelayanan

……….

(13)

LAMPIRAN V

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P- 17 /BC/2008

TANGGAL : 5 SEPTEMBER 2008

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KANTOR WILAYAH.... KANTOR ... Jl...

... ...

Telepon : ... Faksimili ...

Nota Pembatalan

Nomor: ……….

Berdasarkan hasil penelitian kami terhadap dokumen CK-1A / P3C MMEA *):

Nomor : ………

Tanggal : ………

Atas Nama : ………

NPPBKC : ………

dokumen tersebut dibatalkan dengan alasan sebagai berikut: 1. Terdapat kekliruan pengisian data CK-1A / P3C MMEA *);

2. Permintaan CK-1A melebihi saldo pita cukai di Kantor Pusat sesuai P3C MMEA;

3. Permohonan importir yang bersangkutan; atau

4. ...

Demikian disampaikan untuk dimaklumi.

Tanggal : Diterima Di :

Yang Menerima :

(………) *) Coret yang tidak perlu

Salinan Sesuai Aslinya DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

Sekretaris Direktorat Jenderal

u.b. – ttd –

Kepala Bagian Organisasi Dan Tata Laksana

ANWAR SUPRIJADI

NIP 120050332

Harry Mulya NIP 060079900

…..(kota),…(tanggal)….

Kepala Seksi Penerimaan dan Pengembalian/ Kepala Seksi Perbendaharaan/

Kepala Seksi Pabean dan Cukai/Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai/Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai

Kepala Subseksi Perbendaharaan dan Pelayanan

……….

Referensi

Dokumen terkait

dari satuan pendidikan setelah memenuhi seluruh kriteria sesuai dengan peraturan perundang-undangan... Tempat dan Tanggal Lahir :

[r]

999.960.000,· (Sembilan Ratus Sembilan Puluh sembilan Juta Sembilan Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah) sebagai berikut :.. Penilaian Total Nilai

Sesuai dengan konsep perancangan yang ada, interior pada museum film ini menggunakan sirkulasi yang dinamis sehingga pengunjung bebas bergerak, namun pada area pamer

[r]

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dengan penerimaan sosial siswa kelas VII SMP PIRI Ngaglik.. Penelitian ini menggunakan metode

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) implementasi kebijakan pendidikan karakter peserta didik sma di Homeschooling Anak Pelangi sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat