• Tidak ada hasil yang ditemukan

STATUTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " STATUTA"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 3 MUKADIMAH

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang.

Bahwa keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subahanahu wa ta’ala disertai dengan karsa yang kuat, penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, merupakan unsur pokok yang akan menentukan bagi perkembangan dan kemajuan suatu bangsa.

Sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta pusat kebudayaan dan kecendikiawanan, Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) berkewajiban untuk mencerdaskan bangsa, menjunjung tinggi harkat dan martabat masyarakat Sukabumi, masyarakat Jawa Barat, bangsa Indonesia dan umat manusia.

Universitas Muhammadiyah Sukabumi senantiasa bertekad untuk memelihara dan meningkatkan kemampuannya dalam menggali, mengembangkan, dan mengamalkan Islam dan Kemuhammadiyahan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni menuju universitas terkemuka melalui catur dharma perguruan tinggi demi terwujudnya masyarakat utama yang adil dan makmur yang diridhai Allah Subhanahu wa ta’ala.

(4)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 4 BAB 1

KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam statuta ini yang dimaksud dengan :

(1) Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amar maruf nahi mungkar dan tajdid, berasas Islam, bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Muhammadiyah Persyarikatan berbadan Hukum berdasarkan pada :

a. Besluit Pemerintah Hindia Belanda No. 81 tahun 1914, No. 40 tahun 1920 dan No. 36 tahun 1921;

b. Surat Dirjen Pembinaan Hukum Departemen Kehakiman RI No. J.A.5/160/4 tanggal 8 September 1971;

c. Pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tanggal 24 Juli 1974 Nomor 23628/MPK/74 bahwa Muhammadiyah sebagai badan hukum yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pengajaran;

d. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Nomor AHU-88AH-01.07 tahun 2010 tanggal 23 Juni 2010 bahwa Muhammadiyah sebagai badan hukum yang bergerak dalam bidang dakwah dan sosial kemasyarakatan, pendidikan, dan kesehatan.

(2) Pimpinan Pusat Muhammadiyah adalah Pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah tingkat pusat yang berkedudukan di Yogyakarta.

(3) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) adalah Pimpinan Muhammadiyah tingkat provinsi.

(4) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) adalah Pimpinan Muhammadiyah tingkat kota/kabupaten, yang membawahi cabang dan ranting.

(5) Majelis Pendidikan Tinggi (Majelis Dikti) adalah badan wakil Pimpinan Pusat yang dibentuk oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk membina dan mengkoordinasikan amal usaha Persyarikatan Muhammadiyah di bidang pendidikan tinggi, serta memberi bahan pertimbangan kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah guna menentukan garis kebijakan.

(6) Badan Pembina Harian UMMI (BPH UMMI) adalah badan yang dibentuk oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk melaksanakan secara langsung pembinaan penyelenggaraan UMMI.

(7) Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang selanjutnya disebut PTM adalah amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan tinggi yang dijiwai dan dilandasi nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan pada tataran ideologi-filosofis maupun praktis-aplikatif serta menjadi salah satu kekuatan untuk kelangsungan dan kesinambungan Muhammadiyah dalam mencapai tujuannya sebagai gerakan dakwah dan tajdid yang melintasi zaman.

(8) Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan atau profesional dalam sejumlah disiplin ilmu tertentu.

(9) Universitas Muhammadiyah Sukabumi yang selanjutnya disebut UMMI, adalah PTM yang didirikan pada tanggal 13 Juni 2003.

(10) Statuta adalah anggaran dasar bagi perguruan tinggi dalam melaksanakan catur dharma perguruan tinggi yang dipakai sebagai acuan untuk merencanakan,mengembangkan program,dan menyelenggarkan kegiatan fungsional sesuai dengan tujuan perguruan tinggi.

(11) Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor dan program profesi serta program spesialis.

(5)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 5 (13) Pendidikan vokasi adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik

untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu.

(14) Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan kajian, pelajaran, dan cara-penyampaian serta penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan proses pembelajaran di Universitas Muhammadiyah Sukabumi.

(15) Catur dharma UMMI adalah nilai dan kegiatan utama yang diemban oleh perguruan tinggi yang meliputi bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta Al Islam dan Kemuhammadiyahan. (16) Pimpinan Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) adalah Rektor yang

berwenang dan bertanggungjawab utama sebagai perangkat pengambil keputusan tertinggi.

(17) Senat Akademik adalah badan normatif dan perwakilan tertinggi tingkat universitas.

(18) Sivitas akademika adalah masyarakat akademik yang terdiri atas dosen dan mahasiswa.

(19) Dosen adalah individu yang diangkat dengan tugas utama merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat.

(20) Tenaga penunjang akademik adalah tenaga profesiaonal penting dalam memperlancar pelaksanaan catur dharma perguruan tinggi

(21) Tenaga administratif adalah pegawai yang diangkat dengan tugas utama pelayanan di bidang administrasi akademik, umum, dan keuangan.

(22) Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang perguruan tinggi yang terdaftar dan menempuh pendidikan di UMMI.

(23) Alumni adalah adalah mahasiswa yang telah dinyatakan lulus di Universitas Muhammadiyah Sukabumi.

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN

Pasal 2 Visi

Terwujudnya Universitas Muhammadiyah Sukabumi yang unggul dalam keilmuan dan keislaman pada tahun 2022.

Pasal 3 Misi Misi UMMI sebagai berikut :

(1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas serta melakukan kegiatan pembelajaran yang didasari hasil-hasil penelitian ilmiah yang akurat dan mutakhir.

(2) Menyelenggarakan dan mengembangkan IPTEKS melalui penelitian yang berkualitas serta mempunyai nilai maslahat bagi umat manusia.

(3) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat melalui pengembangan dan penyebaran IPTEKS dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan kemajuan persyarikatan Muhammadiyah.

(4) Mengembangkan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan berdasarkan Qur'an dan Sunnah.

(6)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 6 Pasal 4

Tujuan Tujuan UMMI adalah sebagai berikut :

(1) Terselenggaranya layanan akademik yang berkualitas serta proses pembelajaran yang bermutu berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang akurat dan mutakhir.

(2) Berkembangkannya IPTEKS yang berdasarkan Al-Quran dan Sunnah serta meningkatnya kompetensi akademik dan profesionalisme SDM melalui kegiatan penelitian yang unggul.

(3) Tersebarluasnya dan terimplementasikannya hasil-hasil penelitian untuk pengembangan dan pemberdayaan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

(4) Siapnya UMMI menjadi pusat kajian dan pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan secara bertahap dan sistematik.

(5) Meningkatnya kualitas SDM (Dosen dan tenaga Kependidikan), sarana dan prasarana dan kerjasama

BAB III IDENTITAS

Pasal 5

Nama dan Tempat Kedudukan

(1) Nama lembaga pendidikan tinggi ini adalah Universitas Muhammadiyah Sukabumi disingkat UMMI.

(2) Kedudukan UMMI di jalan R. Syamsudin, SH No 50 Sukabumi Provinsi Jawa Barat.

Pasal 6

Tanggal, Bulan dan Tahun Didirikan

UMMI berdiri berdasarkan Surat keputusan Mendikbud RI Nomor 081/D/O/2003 tanggal 13 Juni 2003.

Pasal 7 Lambang

(1) Lambang UMMI terdiri dari perisai bersudut lima, dengan bingkai warna merah dan kuning, di dalamnya bertuliskan Universitas Muhammadiyah Sukabumi dengan warna putih, melingkari lambang Muhammadiyah, daun teh berwarna hijau dan bunga berwarna putih.

(2) Lambang UMMI simbol pencerahan sebuah citra dan spirit yang tumbuh dari cipta, cita, rasa, karsa dan karya segenap sivitas akademika UMMI dalam menghadapi tantangan zaman.

(3) Matahari kuning Muhammadiyah merupakan simbol bahwa UMMI membawa pencerahan baru menuju masa depan pendidikan tinggi Indonesia yang lebih baik dan menggambarkan daya hidup, vitalitas serta dinamika yang memancar dari dalam diri untuk memberikan sumber kehidupan.

(4) Jumlah cahaya dua belas rumpun cahaya.

(5) Jumlah daun teh empat lembar, terletak seimbang kiri kanan masing-masing dua lembar bersusun ke arah bawah, dengan besaran atas dan bawah, satu berbanding dua.

(6) Jumlah bunga melati satu buah berwarna putih sebagai lambang kesucian dan kewangian UMMI.

(7)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 7 (8) Moto UMMI : Unggul dalam keilmuan dan keislaman

Pasal 8 Bendera

(1) Bendera UMMI berbentuk segi empat dengan dasar warna putih yang ditengahnya terdapat lambang universitas.

(2) Ukuran lebar dan panjang bendera universitas, dua berbanding tiga;

(3) Setiap fakultas memiliki bendera dengan warna dan arti tersendiri, yang dibedakan oleh warna dasar sebagai berikut ;

a. fakultas sains dan teknologi : warna merah maroon; b. fakultas pertanian : warna hijau tua;

c. fakultas ekonomi : warna kuning;

d. fakultas ilmu administrasi dan humaniora : warna biru tua; e. fakultas keguruan dan ilmu pendidikan : warna ungu; f. fakultas kesehatan : warna hijau muda;

g. fakultas hukum : warna merah

(4) Ukuran lebar dan panjang bendera fakultas, dua berbanding tiga;

(5) Lambang yang terdapat di tengah bendera fakultas, sama dengan lambang universitas. Nama fakultas ditulis di bawah lambang.

(6) Makna warna bendera universitas melambangkan kesucian (7) Makna warna bendera fakultas :

a. fakultas sains dan teknologi : kekuatan; b. fakultas pertanian : kemakmuran c. fakultas ekonomi : kesejahteraan;

d. fakultas ilmu administrasi dan humaniora : kreativitas; e. fakultas keguruan dan ilmu pendidikan : pengetahuan; f. fakultas kesehatan : kepedulian;

g. fakultas hukum : keberanian

Pasal 9 Hymne dan Mars

(1) UMMI memiliki hymne yang berjudul Hymne UMMI, diciptakan oleh Eka Janwar Muharam, SE.

(2) UMMI memiliki mars yang berjudul Mars UMMI, diciptakan oleh Eka Janwar Muharam, SE.

(3) Teks Hymne dan Mars dilampirkan.

Pasal 10 Busana Akademik

(1) Busana akademik merupakan atribut yang mencirikan identitas dan seragam almamater bagi pimpinan, guru besar dan wisudawan

(8)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 8 Pasal 11

Pola Ilmiah Pokok

(1) Al-Islam dan kemuhammadiyahan menjadi dasar karakter dalam penyelenggaran operasional pola ilmiah pokok di Universitas Muhammadiyah Sukabumi.

(2) Penjabaran secara operasional dilaksanakan oleh unsur-unsur pelaksana akademik.

Pasal 12 Bahasa Pengantar

(1) Bahasa pengantar yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan adalah Bahasa Indonesia.

(2) Bahasa asing dapat digunakan sejauh yang diperlukan sebagai bahasa pengantar dalam penyampaian pengetahuan.

(3) Bahasa daerah, digunakan di Program Studi Bahasa Daerah.

BAB IV

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI

Pasal 13 Kalender Akademik

(1) Kalender akademik disusun dengan mengakomodir seluruh kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan akademik dalam satu tahun akademik. (2) Kalender akademik memuat kegiatan pokok akedemik yaitu penerimaan

mahasiwa baru, masa perkuliahan, semester pendek, wisuda.

(3) Satu tahun akademik terdiri atas dua semester, dimulai bulan September dan di akhiri bulan Agustus.

(4) Penetapan kalender akademik disahkan dalam rapat senat akademik

Pasal 14 Kurikulum

(1) Kurikulum UMMI disusun berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

(2) Kurikulum KKNI sebagaimana dimaksud didasarkan pada paradigma berbasis capaian pembelajaran (learning outcome) yang mengacu 4 (empat) unsur, yakni ;

a. Sikap dan tata nilai; b. Kemampuan kerja;

c. Penguasaan pengetahuan;

d. Kewenangan dan tanggung jawab;

(3) Kurikulum mata kuliah dasar umum yang berlaku di UMMI ditetapkan oleh senat akademik. Kurikulum program studi ditetapkan oleh senat fakultas. (4) Kelompok mata kuliah dasar umum (Pancasila, Kewarganegaraan, Al-Islam

dan Kemuhammadiyahan/AIK, English for Special Purpose/ESP, Kewirausahaan) yang berlaku di UMMI dikoordinasikan oleh bagian akademik universitas.

(9)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 9 Pasal 15

Tatacara Penyelenggaraan Perkuliahan

(1) Penyelenggaraan perkuliahan melalui proses pembelajaran yang mengembangkan kemampuan belajar mandiri.

(2) Proses pembelajaran dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dengan keilmuan lainnya.

(3) Penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran dapat dilaksanakan dalam bentuk kuliah tatap muka, tutorial, praktik laboratorium, praktek lapangan, seminar, simposium, diskusi, lokakarya, dan kegiatan ilmiah lainnya.

(4) Untuk meningkatkan kualitas pengajaran diperlukan perbandingan yang proporsional antara kegiatan perkuliahan di kelas dengan perkuliahan di luar kelas.

Pasal 16

Penilaian Hasil Belajar

(1) Evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dilakukan melalui penilaian secara berkala dalam bentuk ujian, pelaksanaan tugas, dan atau pengamatan dosen.

(2) Evaluasi dapat diselenggarakan melalui kuis (pre test/post test), ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian akhir program studi, ujian kompetensi, ujian skripsi, tesis, dan disertasi.

(3) Bentuk ujian untuk program vokasional berupa ujian komprehensif atau ujian praktek kerja.

(4) Bentuk ujian untuk program profesi ditentukan atas dasar kesepakatan dengan organisasi profesi terkait, yang dituangkan dalam bentuk MoU. (5) Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan huruf masing-masing A, B, C, D

dan E, masing-masing bernilai 4, 3, 2, 1, dan 0.

(6) Penilaian hasil belajar dilakukan dengan menekankan prinsip-prinsip kejujuran, keterbukaan, dan obyektifitas mengacu pada standar penilaian berdasarkan standar nasional/internasional.

(7) Predikat kelulusan dinyatakan dengan: memuaskan, sangat memuaskan, dan lulus dengan pujian (cumlaude) yang dinyatakan dalam transkrip akademik.

(8) Predikat kelulusan sebagaimana ayat (7) dituangkan dalam Buku Pedoman Akademik.

Pasal 17

Administrasi Akademik

(1) Administrasi akademik yang dimaksud adalah semua bentuk administrasi yang terkait dengan efektifitas dan efisiensi layanan terhadap sivitas akademika.

(2) Bentuk layanan administrasi akademik yang dimaksud adalah ; registrasi akademik, proses mutasi mahasiswa, perizinan cuti kuliah, layanan surat keterangan, yudisium, wisuda.

Pasal 18 Program Pendidikan

(1) UMMI menyelenggarakan program pendidikan akademik, profesi dan vokasi dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi dan atau seni. (2) UMMI menyelenggarakan program pendidikan akademik berupa pendidikan

diploma, sarjana, magister, dan doktor.

(10)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 10 a. Jenjang diploma tiga minimal 110 SKS, diselesaikan dalam waktu 6–10

semester.

b. Jenjang strata satu minimal 146 SKS, diselesaikan dalam waktu 8–14 semester.

c. Jenjang strata dua minimal 36 SKS setelah sarjana, diselesaikan dalam waktu 4–10 semester.

d. Jenjang strata tiga minimal 54 SKS setelah magister, diselesaikan dalam waktu 5–13 semester.

Pasal 19

Penyelenggaraan Penelitian

(1) Penelitian merupakan kegiatan pencarian (inquiry) kebenaran fakta empirik dengan menggunakan metode ilmiah untuk menguji dan mengembangkan teori, mengaplikasikan teori, atau mengevaluasi kegiatan, bagi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

(2) Penelitian dilakukan dalam satu rangkaian kegiatan mulai dari pengajuan proposal, pelaksanaan, pelaporan dan publikasi hasil kegiatan/deseminasi (3) Kegiatan penelitian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

pengembangan pendidikan dan pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat, sesuai dengan visi, misi dan tujuan UMMI.

Pasal 20

Penyelenggaraan Pengabdian kepada Masyarakat

(1) Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan pengamalan keahlian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

(2) Pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam satu rangkaian kegiatan mulai dari pengajuan proposal, pelaksanaan, pelaporan dan publikasi hasil kegiatan/deseminasi

(3) Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan pendidikan dan pengajaran dan penelitian, sesuai dengan visi, misi, dan tujuan UMMI.

Pasal 21

Al-Islam dan Kemuhammadiyahan

(1) Al Islam dan Kemuhammadiyahan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.

(11)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 11 BAB V

KEBEBASAN AKADEMIK DAN OTONOMI KEILMUAN

Pasal 22 Kebebasan Akademik

(1) Kebebasan akademik adalah kebebasan yang dimiliki anggota sivitas akademika UMMI untuk secara bertanggungjawab dan mandiri melaksanakan kegiatan yang terkait dengan pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

(2) Pimpinan universitas mengupayakan dan menjamin agar setiap sivitas akademika dapat melaksanakan kebebasan akademik dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya secara mandiri sesuai dengan aspirasi pribadi yang dilandasi oleh norma dan kaidah keilmuan dan keislaman.

Pasal 23

Pelaksanaan Kebebasan Akademik

(1) Pelaksanaan kebebasan akademik diarahkan untuk terwujudnya pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga melalui kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat secara berkualitas dan bertanggung jawab.

(2) Dalam melaksanakan kegiatan kebebasan akademik, sivitas akademika tidak merugikan pelaksanaan kegiatan akademik.

(3) Dalam melaksanakan kebebasan akademik, setiap sivitas akademika bertanggungjawab secara pribadi sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan serta keislaman.

Pasal 24

Kebebasan Mimbar Akademik

(1) Kebebasan mimbar akademik merupakan kebebasan setiap anggota sivitas akademika dalam menyebarluaskan hasil penelitian dan menyampaikan pandangan akademik melalui kegiatan perkuliahan, ujian, sidang, seminar, diskusi, simposium, ceramah, publikasi ilmiah, dan pertemuan ilmiah lain yang sesuai dengan kaidah keilmuan.

(2) Pimpinan universitas dapat mengijinkan penggunaan sumberdaya universitas dalam rangka pelaksanaan kegiatan kebebasan mimbar akademik, sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan dilandasi etika dan norma/kaidah keilmuan. (3) Pelaksanaan kebebasan mimbar akademik sebagai berikut,

a. Merupakan tanggungjawab setiap anggota sivitas akademika yang terlibat;

b. Menjadi tanggungjawab UMMI, atau unit organisasi di dalam UMMI, apabila UMMI atau unit organisasi tersebut secara resmi terlibat dalam pelaksanaannya;

Pasal 25 Otonomi Keilmuan

(12)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 12 yang melekat pada kekhasan/keunikan yang bersangkutan, atas dasar norma dan kaidah keilmuan dan keislaman.

(2) UMMI maupun sivitas akademikanya secara mandiri tidak dibatasi untuk menetapkan arah dan sasaran pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sepanjang tidak bertentangan dengan norma dan kaidah keilmuan, serta kepentingan dan kesejahteraan umum.

Pasal 26 Etika Akademik

(1) Etika merupakan ‘tata nilai’ yang berhubungan dengan baik-buruk atau benar salah dalam kaitannya dengan peran, fungsi, dan tugas, serta hak dan kewajiban sivitas akademika.

(2) Etika akademik dituangkan dalam kode etik dosen dan kode etik mahasiswa. (3) Sivitas akademika wajib menjunjung tinggi etika akademik serta menjaga nama baik dan kehormatan universitas baik di lingkungan maupun di luar kampus.

(4) Sivitas akademika dalam melakukan tugas dan kewajibannya selalu memelihara dan mengembangkan cipta, karsa, dan karya dengan semangat kekeluargaan dan kesetiakawan sosial berdasarkan prinsip silih asah, silih asih, dan silih asuh.

(5) Etika akademik dikontrol oleh salah satu komisi Senat Akademik yang diberi tugas untuk itu.

BAB VI

GELAR DAN PENGHARGAAN

Pasal 27

Gelar Dan Sebutan Profesional

(1) Lulusan pendidikan akademik berhak menggunakan gelar akademik, dan lulusan pendidikan vokasi dan profesi berhak menggunakan sebutan profesional.

(2) Gelar pendidikan akademik adalah sarjana, magister, dan doktor.

(3) Gelar pendidikan vokasi: diploma tiga dengan sebutan Ahli Madya (A.Md), ditulis di belakang nama yang berhak

(4) Gelar sarjana ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf S dan magister ditulis di belakang nama yang berhak dengan huruf M sesuai ketentuan yang berlaku dan gelar doktor ditulis di depan nama yang berhak dengan mencantumkan DR.

(5) Gelar untuk pendidikan profesi diatur bersama antara organisasi profesi dan universitas, dan ditulis di belakang nama yang berhak.

(6) Gelar Doktor Kehormatan (DR.HC) diberikan kepada sarjana yang telah berjasa luar biasa bagi ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan, kemasyarakatan atau kemanusiaan.

(7) Pemberian gelar Doktor Kehormatan diusulkan oleh rektor/dekan dengan persetujuan Senat Akademik/Senat Fakultas dan dikukuhkan oleh Senat Akademik.

(8) Prosedur pengusulan, pemberian, dan penggunaan doktor kehormatan diatur sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

(13)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 13 (10) Rektor berhak mencabut gelar akademik, sebutan profesi, sebutan vokasi

yang dicapai secara tidak sah, serta gelar kehormatan jika dipandang perlu setelah melalui pertimbangan Senat Akademik dan atau senat fakultas.

Pasal 28 Penghargaan

(1) UMMI dapat memberikan penghargaan tanda jasa kepada perseorangan, atau lembaga yang dipandang berjasa luar biasa bagi ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan, kemasyarakatan atau kemanusiaan dan berjasa terhadap pengembangan universitas.

(2) Tanda jasa yang dimaksud dalam ayat (1) dianugerahkan oleh rektor berdasarkan persetujuan Senat Akademik.

(3) Batasan, bentuk dan jenis penghargaan, serta tata upacara pemberian penghargaan tanda jasa diatur berdasarkan Surat Keputusan Rektor.

(4) Pemberian penghargaan tanda jasa dilakukan pada saat peringatan hari jadi UMMI.

(5) Kriteria penghargaan mengacu kepada perundang-undangan yang relevan.

BAB VII

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 29 Organisasi UMMI Organisasi UMMI adalah sebagai berikut :

(1) Perangkat penyelenggara :Badan Pembina Harian (BPH); (2) Dewan Penyantun;

(3) Senat Akademik;

(4) Pimpinan Universitas : rektor dan wakil rektor;

(5) Unsur akademik : fakultas, program studi, lembaga; pascasarjana (6) Unsur administrasi : biro administrasi;

(7) Unsur penunjang akademik : laboratorium, perpustakaan, studio, bengkel workshop, penerbitan, dan unsur penunjang lainnya sesuai dengan pengembangan UMMI;

(8) Unsur monitoring dan evaluasi : Lembaga Penjaminan Mutu (LPM); (9) Unsur usaha bisnis dan pelayanan : Unit Pelaksana Teknis (UPT);

Pasal 30

Badan Pembina Harian (BPH)

(1) Badan Pembina Harian (BPH) UMMI adalah badan yang dibentuk oleh dan bertanggungjawab kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

(2) BPH berfungsi mewakili Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam hal:

a. Memberi arah dan pertimbangan kepada pimpinan UMMI dalam hal memimpin, menyelenggarakan, dan mengembangkan UMMI;

b. Bersama Pimpinan UMMI menyusun RAPB tahunan;

c. Bersama Pimpinan UMMI dan Senat Akademik menyusun statuta dan RIP;

d. Membuat laporan kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah; (3) BPH berwenang:

a. Mengangkat dan memberhentikan dosen dan tenaga kependidikan tetap persyarikatan atas usul Pimpinan UMMI berdasarkan aturan dan prosedur yang berlaku;

(14)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 14 c. Melakukan pembinaan dan pengembangan Al Islam dan

Kemuhammadiyahan di UMMI;

Pasal 31 Dewan Penyantun

(1) Dewan penyantun adalah forum yang berasal dari golongan masyarakat yang menaruh perhatian dan kepedulian kepada penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan di lingkungan UMMI dan merupakan jembatan antara UMMI dan masyarakat.

(2) Dewan penyantun berasal dari kalangan tokoh yang berjasa baik langsung maupun tidak langsung kepada UMMI.

(3) Tugas dan fungsi dewan penyantun adalah sebagai berikut,

a. Membantu pimpinan UMMI dalam menciptakan dan memelihara hubungan baik antara UMMI dan instansi/lembaga baik pemerintah maupun swasta serta masyarakat pada umumnya;

b. Menyampaikan pikiran dan sumbang saran kepada pimpinan UMMI dalam rangka pengembangan dan kemajuan UMMI;

c. Mendorong dan menumbuhkan suasana yang baik dan dinamis bagi upaya mewujudkan identitas UMMI, yakni pemuliaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang islami dalam rangka membangun bangsa;

Pasal 32 Senat Akademik

(1) Senat Akademik adalah badan normatif dan perwakilan tertinggi di UMMI. (2) Senat Akademik terdiri dari; guru besar, pimpinan universitas, pimpinan

lembaga, dan wakil dosen yang mewakili bidang ilmu dan teknologi atau kelompok bidang ilmu dan teknologi yang dikembangkan di UMMI.

Pasal 33

Tugas dan Fungsi Senat Akademik Senat Akademik mempunyai tugas pokok:

(1) Mengusulkan dan memberi pertimbangan perubahan statuta yang menjadi pedoman bagi pimpinan UMMI dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab kepada rektor.

(2) Merumuskan kebijakan akademik, non akademik dan pengembangan UMMI. (3) Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan

mimbar akademik, dan otonomi keilmuan di UMMI.

(4) Merumuskan etika, norma, dan tolok ukur penilaian penyelenggaraan UMMI. (5) Menilai pertanggungjawaban dan pelaksanaan kebijakan akademik yang

telah dijalankan oleh rektor.

(6) Memberikan pertimbangan, persetujuan, dan pengawasan atas rencana dan realisasi anggaran pendapatan dan belanja UMMI yang diajukan oleh rektor setelah dibicarakan dengan BPH.

(7) Memberikan pertimbangan kepada Pimpinan Pusat berkenaan dengan calon-calon yang diusulkan untuk diangkat menjadi rektor dan wakil rektor.

(8) Memberikan pertimbangan kepada rektor berkenaan dengan calon dekan dan wakil dekan yang diusulkan oleh Senat Fakultas.

(9) Memberikan pertimbangan untuk dosen yang akan mengajukan jabatan fungsional lektor kepala dan guru besar.

(15)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 15 (11) Mempertimbangkan pembentukan dan penutupan suatu fakultas, program

studi, laboratorium, atau studio.

(12) Memberikan pertimbangan dan persetujuan atas usul, pengangkatan guru besar, pengangkatan guru besar emeritus, dan pemberian gelar Doctor Honoris Causa (Dr.HC) dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. (13) Mengukuhkan guru besar tetap (khusus komisi senat guru besar), menerima

mahasiswa baru, mewisuda para lulusan, dan melaksanakan peringatan hari jadi universitas.

(14) Merumuskan pedoman dan mengatur tata cara pemberian penghargaan kepada dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan dan perseorangan atau lembaga.

(15) Memberi saran, pendapat, dan pertimbangan berkenaan dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh UMMI.

(16) Merumuskan peraturan dan tata cara pemilihan calon rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan, ketua lembaga, dan direktur program pascasarjana (17) Tatacara pengambilan keputusan dalam rapat senat diatur dalam peraturan

Senat Akademik.

(18) Senat Akademik dalam melaksanakan tugasnya dapat membentuk komisi – komisi.

Pasal 34

Komisi Senat Akademik

(1) Ketua dan sekretaris komisi Senat Akademik diangkat dan diberhentikan oleh rektor berdasarkan musyawarah mufakat anggota komisi.

(2) Pembentukan dan penghapusan komisi senat ditetapkan dengan keputusan rektor setelah mendapat pertimbangan dari Senat Akademik.

(3) Komisi Senat Akademik terdiri atas :

a. Komisi senat pelaksanaan catur dharma perguruan tinggi dan kemahasiswaan;

b. Komisi senat perencanaan, dan pengembangan;

c. Komisi senat sarana/prasarana dan pengawasan realisasi anggaran; d. Komisi etik.

Pasal 35

Tugas Pokok Komisi Senat Akademik

Tugas pokok komisi Senat Akademik yang dimaksud meliputi sebagai berikut: (1) Komisi senat etika pelaksanaan catur dharma perguruan tinggi dan

kemahasiswaan :

a. Merumuskan strategi pengembangan pendidikan tinggi, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, serta Al-Islam dan kemuhammadiyahan; b. Merumuskan kebijakan dasar catur dharma perguruan tinggi dan

keilmuan;

c. Merumuskan organisasi, norma dan tolok ukur penyelenggaraan pendidikan;

d. Menilai pertanggung jawaban pimpinan UMMI atas pelaksanaan kebijakan/rencana catur dharma perguruan tinggi;

e. Merumuskan kebijakan dan pengembangan identitas UMMI;

f. Menilai kelayakan jenjang akademik dosen tetap untuk jabatan fungsional untuk diusulkan kepada Mendiknas.

(2) Komisi perencanaan , dan pengembangan:

(16)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 16 c. Kerjasama dengan pihak-pihak di luar UMMI (dalam negeri dan luar

negeri);

d. Merumuskan etika penelitian; e. Konsorsium ilmu-ilmu serumpun;

(3) Komisi senat sarana/prasarana dan anggaran:

a. Merumuskan strategi pengembangan pemeliharaan sarana/prasarana; b. Merumuskan strategi pengembangan administrasi dan keuangan;

c. Merumuskan organisasi, norma dan tolok ukur penyelenggaraan administrasi dan keuangan;

d. Memberikan pertimbangan atas rencana pendapatan dan belanja yang diajukan oleh rektor;

e. Mengarahkan pengembangan kesejahteraan sivitas akademika;

f. Menilai pertanggungjawaban rektor atas pelaksanaan kebijakan pengembangan sarana/prasarana, administrasi dan keuangan.

(4) Komisi etik :

a. Merumuskan strategi implementasi etika akademik;

b. Memberikan pertimbangan penghargaan dan sanksi terhadap implementasi etika akademik;

Pasal 36

Sidang Senat dan Sidang Komisi Senat Akademik

(1) Senat Akademik menetapkan mekanisme kerja, tata tertib rapat atau sidang dan jadwal kegiatan tahunan.

(2) Sidang Senat Akademik terdiri atas: a. Sidang Pleno Senat Akademik; b. Sidang Terbuka Senat Akademik; c. Sidang Komisi dan atau Sub-komisi;

d. Sidang Gabungan Pimpinan Komisi dan atau Pimpinan dan anggota Sub-komisi dengan Pimpinan Universitas, Dekan Fakultas, Ketua Lembaga, dan Direktur Program Pascasarjana.

(3) Setiap anggota tetap mempunyai hak suara, hak memilih dan hak dipilih, sedangkan anggota tidak tetap hanya mempunyai hak bicara untuk memberikan saran atau pendapat tetapi tidak mempunyai hak memilih maupun dipilih.

(4) Sidang Senat Akademik dianggap sah bila dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah tambah satu dari jumlah anggota tetap, apabila kuorum tidak tercapai ketua sidang dapat menunda sidang paling lama 15 (lima belas) menit dan setelah itu sidang dilanjutkan walaupun tidak mencapai kuorum, siding dianggap sah.

(5) Keputusan sidang Senat Akademik diambil dengan cara musyawarah untuk mufakat oleh anggota tetap, bila dengan cara musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, keputusan diambil dengan cara pemungutan suara, dan keputusan ditetapkan dengan suara terbanyak anggota tetap yang hadir.

Pasal 37 Rektor

(1) UMMI dipimpin oleh seorang rektor dan didampingi wakil rektor.

(2) Rektor diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah atas usul majelis dikti berdasarkan usulan dari Senat Akademik, setelah memperoleh rekomendasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah.

(17)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 17 (4) Dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (3) maka :

a. Dibidang administrasi dan keuangan, pimpinan UMMI bertanggung jawab kepada Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah; b. Dibidang akademik, Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi

bertanggung jawab kepada Menteri Pendidikan Nasional. (5) Calon rektor UMMI harus memenuhi syarat:

a. Taat dalam menjalankan syariat Islam dan berahlaqulkarimah; b. Memahami Persyarikatan Muhammadiyah;

c. Memiliki ilmu pengetahuan dan pengalaman akademik memadai minimal 4 (empat) tahun sebagai unsur pimpinan.

d. Wajib dicalonkan melalui Senat Akademik; e. Sekurang-kurangnya berkualifikasi magister; f. Memiliki wawasan manajerial pendidikan tinggi.

Pasal 38

Tugas dan Wewenang Rektor

(1) Rektor adalah penanggung jawab utama terselenggaranya kegiatan UMMI yang mempunyai tugas pokok dan wewenang sebagai berikut:

a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan, pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan;

b. Membina tenaga akademik, non akademik dan mahasiswa.

c. Membina hubungan dengan persyarikatan dan pihak lain dalam dan luar negeri

d. Menyusun rencana kerja, anggaran dan pengelolan kekayaan universitas; e. Pelaksana anggaran pendapatandan belanja, serta pelaporannya;

f. Melaporan hasil kerja tahunan ke majelis dikti PP Muhammadiyah setelah mendapat persetujuan Senat Akademik;

(2) Dalam menjalankan tugas untuk kepentingan pengembangan UMMI, rektor dibantu oleh 3 (tiga) wakil rektor yaitu; wakil rektor bidang akademik kemahasiswaan dan alumni, wakil rektor bidang administrasi Umum, keuangan dan SDM, dan wakil rektor bidang hubungan masyarakat, promosi dan kerjasama.

(3) Rektor dapat melakukan penambahan wakil rektor berdasarkan kesepakatan senat.

(4) Bilamana rektor berhalangan tidak tetap, wakil rektor bidang akademik dan kemahasiswaan bertindak sebagai pelaksana harian rektor.

(5) Bilamana rektor dan wakil rektor bidang akademik dan kemahasiswaan berhalangan tidak tetap, rektor dapat menunjuk wakil rektor lainnya untuk bertindak sebagai pelaksana harian rektor.

(6) Bilamana rektor berhalangan tetap, Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengangkat pejabat rektor sebelum diangkat rektor definitif atas usul majelis pendidikan tinggi yang mekanismenya diatur dengan ketentuan majelis pendidikan tinggi.

(7) Menetapkan fungsi, tugas, tanggung jawab dan kewenangan, dekan, wakil dekan, ketua lembaga, direktur program pascasarjana, direktur program vokasi, ketua dan sekretaris program studi, laboran, dan unsur penunjang akademik.

(18)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 18 Pasal 39

Wakil Rektor (1) Wakil rektor terdiri atas :

a. Wakil rektor I, bidang akademik;

b. Wakil rektor II, bidang administrasi umum, keuangan dan SDM; c. Wakil rektor III, bidang, kemahasiswaan, alumni dan kerjasama.

(2) Wakil rektor diangkat dan diberhentikan oleh Majelis Dikti Pimpinan Pusat Muhammadiyah atas usul rektor, setelah memperoleh pertimbangan Senat Akademik dan rekomendasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah.

(3) Calon wakil rektor UMMI harus memenuhi syarat:

a. Taat dalam menjalankan syariat Islam dan berahlaqulkarimah; b. Memahami Persyarikatan Muhammadiyah;

c. Berstatus dosen tetap di UMMI;

d. Berpengalaman minimal 4 (empat) tahun sebagai unsur pimpinan di Universitas Muhammadiyah Sukabumi;

e. Sekurang-kurangnya berpendidikan magister (S2); f. Memiliki jabatan fungsional.

Pasal 40

Tugas dan Wewenang Wakil Rektor I

Tugas dan wewenang wakil rektor I adalah membantu rektor dalam bidang akademik meliputi :

(1) Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengembangan kegiatan bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

(2) Perencanaan dan pelaksanaan baru untuk penyelenggaraan kegiatan tambahan bagi usaha pengembangan nalar sivitas akademik UMMI.

(3) Perencanaan dan pelaksanaan kerjasama bidang akademik dengan berbagai pihak baik di dalam maupun di luar negeri.

(4) Penghimpunan data dan informasi pendidikan/ilmiah untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan akademik.

(5) Perencanaan dan pelaksanaan penerapan bidang keilmuan yang diwarnai Islam secara terprogram dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat. (6) Melaksanakan evaluasi kinerja serta pembinaan dosen.

(7) Penyelenggaraan dan pelaksanaan identitas UMMI di bidang akademik, yaitu mengagungkan agama Islam, melestarikan dan mengembangkan budaya dalam kerangka pengembangan budaya nasional.

(8) Memberikan laporan pertanggung jawaban bidang kerjanya kepada rektor.

Pasal 41

Tugas dan Wewenang Wakil Rektor II

Tugas dan wewenang wakil rektor II pada bidang administrasi umum, keuangan dan SDM membantu rektor dalam hal :

(1) Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengembangan kegiatan bidang administrasi umum, keuangan dan SDM;

(2) Perencanaan dan pengelolaan anggaran keuangan, aset dan SDM;

(3) Pengurusan kerumahtanggaan dan pemelihara keamanan dan ketertiban lingkungan.

(4) Pengembangan unit bisnis atau profit center sebagai salah satu sumber pendanaan universitas.

(5) Melaksanakan evaluasi hasil kerja pegawai.

(19)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 19 (7) Memberikan laporan pertanggungjawaban bidang kerjanya kepada rektor.

Pasal 42

Tugas dan Wewenang Wakil Rektor III

Tugas dan wewenang wakil rektor III pada bidang kemahasiswaan, alumni dan kerjasama membantu rektor dalam hal:

(1) Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengembangan kegiatan bidang hubungan masyarakat, promosi dan kerjasama dengan perguruan tinggi lain, dunia usaha, atau pihak lain baik dalam maupun luar negeri. (2) Bertanggungjawab atas pelaksanaan protokoler, publikasi dalam

pengembangan citra UMMI.

(3) Bertanggungjawab atas perkembangan jumlah mahasiswa.

(4) Perencanaan dan pelaksanaan pembinaan kemahasiswaan oleh para pembina kemahasiswaan, terhadap pengembangan sikap dan orientasi yang mengarah pada pengembangan nalar, minat, bakat dan kesejahteraan mahasiswa.

(5) Pembinaan organisasi mahasiswa, kegiatan mahasiswa dan alumni serta menselaraskan organisasi otonom (IMM, Hizbul wathan dan tapak suci), pada pencapaian visi UMMI.

(6) Mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan penelusuran alumni (tracer study). (7) Memberikan laporan pertanggung jawaban bidang kerjanya kepada rektor.

Pasal 43

Masa Jabatan Pimpinan UMMI

(1) Masa jabatan rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan,ketua program studi, sekretaris program studi, ketua lembaga dan direktur program pascasarjana 4 (empat) tahun dan sesudahnya dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut.

(2) Masa jabatan pergantian antar waktu tidak dihitung sebagai masa jabatan. (3) Bilamana wakil rektor, dekan, wakil dekan, ketua lembaga, sekretaris

lembaga, direktur program pascasarjana, wakil direktur program pascasarjana, ketua program studi dan sekretaris berhalangan tetap dan atau terjadi pemberhentian, atau mutasi jabatan sebelum masa jabatan berakhir maka dilakukan pejabat pengganti untuk meneruskan sisa masa tugas diatur dalam peraturan dan keputusan rektor.

(4) Jabatan rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan, ketua lembaga, sekretaris lembaga, direktur program pascasarjana, wakil direktur program pascasarjana, ketua program studi dan sekretaris, tiga bulan sebelum masa jabatannya berakhir maka dilakukan proses pemilihan.

BAB VIII

PELAKSANA AKADEMIK

Pasal 44 Senat Fakultas

(1) Senat fakultas adalah badan normatif dan perwakilan tertinggi di fakultas. (2) Senat fakultas terdiri dari; guru besar, pimpinan fakultas, pimpinan program

studi dan wakil dosen yang mewakili bidang ilmu dan teknologi atau kelompok bidang ilmu dan teknologi yang dikembangkan di lingkungan fakultas.

(20)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 20 (4) Anggota Senat fakultas terdiri atas anggota tetap dan anggota tidak tetap. (5) Anggota tetap terdiri dari :

a. Guru besar ex officio; b. Dekan ex officio; c. Wakil dekan ex officio;

d. Ketua program studi ex officio;

e. Dosen yang bukan guru besar yang diusulkan oleh program studi, masing-masing sebanyak 2 (dua) orang dengan jabatan fungsional minimal lektor;

(6) Anggota senat tidak tetap adalah guru besar emeritus.

(7) Anggota Senat fakultas ditetapkan dengan Surat Keputusan Dekan.

Pasal 45

Tugas Dan Fungsi Senat Fakultas Senat fakultas mempunyai tugas pokok:

(1) Merumuskan kebijakan akademik, non akademik dan pengembangan fakultas.

(2) Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan di fakultas.

(3) Merumuskan etika, norma, dan tolok ukur penilaian penyelenggaraan fakultas.

(4) Menilai pertanggungjawaban dan pelaksanaan kebijakan akademik yang telah dijalankan oleh dekan.

(5) Memberikan pertimbangan, persetujuan, dan pengawasan atas rencana dan realisasi anggaran pendapatan dan belanja fakultas.

(6) Memberikan pertimbangan kepada rektor berkenaan dengan calon-calon dekan, wakil dekan, ketua dan sekretaris program studi.

(7) Memberikan pertimbangan untuk dosen yang akan mengajukan jabatan fungsional.

(8) Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan non akademik yang berlaku di fakultas.

(9) Mengusulkan pembentukan dan penutupan suatu fakultas, program studi, laboratorium, atau studio.

(10) Memberi saran, pendapat, dan pertimbangan berkenaan dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh fakultas.

(11) Tatacara pengambilan keputusan dalam rapat senat diatur dalam peraturan Senat fakultas.

Pasal 46

Sidang Senat Fakultas

(1) Senat Fakultas menetapkan mekanisme kerja, tata tertib rapat atau sidang dan jadwal kegiatan tahunan.

(2) Setiap anggota mempunyai hak suara, hak memilih dan hak dipilih.

(3) Sidang Senat Fakultas dianggap sah bila dihadiri oleh sekurang-kurangnya setengah tambah satu dari jumlah anggota.

(4) Apabila kuorum tidak tercapai ketua sidang dapat menunda sidang paling lama 15 (lima belas) menit dan setelah itu sidang dianggap sah.

(21)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 21 Pasal 47

Pimpinan Fakultas

Yang dimaksud dengan fakultas adalah satuan pelaksana catur dharma perguruan tinggi dengan sejumlah program studi.

(1) Fakultas dipimpin oleh seorang dekan dan didampingi wakil dekan dengan pelaksanaan tugas yang sama.

(2) Dekan dan wakil dekan diangkat dan diberhentikan oleh rektor berdasarkan usulan dari Senat Fakultas.

(3) Calon dekan dan wakil dekan UMMI harus memenuhi syarat: a. Taat dalam menjalankan syariat Islam dan berahlaqulkarimah; b. Memahami Persyarikatan Muhammadiyah

c. Berstatus dosen tetap di UMMI;

d. Wajib dicalonkan melalui Senat Fakultas;

e. Sekurang-kurangnya berpendidikan magister (S2); f. Memiliki jabatan fungsional;

(4) Dekan sebagai penyelenggara dan penanggung jawab fakultas dalam melakukan arahan serta kebijakan umum, menetapkan peraturan, norma, dan tolok ukur penyelenggaraan fakultas.

(5) Dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (3) maka dekan dibantu oleh wakil dekan.

Pasal 48

Tugas dan Wewenang Dekan

(1) Dekan adalah penanggung jawab utama terselenggaranya kegiatan fakultas yang mempunyai tugas pokok dan wewenang sebagai berikut:

a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan, pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan;

b. Pembinaan tenaga pendidikan, tenaga administrasi dan mahasiswa serta berhubungan dengan persyarikatan dan masyarakat lingkungannya; c. Pembinaan/pengembangan identitas fakultas;

d. Penyusunan visi, misi, tujuan, renstra, SOTK, program kerja, pedoman akademik, dan dokumen penjaminan mutu di tingkat fakultas;

e. Penyusunan rencana anggaran dan pendapatan dan belanja fakultas berbasis program yang telah disetujui Senat Fakultas;

f. Pelaksana anggaran pendapatan dan belanja fakultas; g. Mengembangkan hubungan baik dengan pihak ketiga;

h. Menyusun laporan tahunan ke rektor setelah mendapat persetujuan Senat Fakultas.

(2) Dalam menjalankan tugas untuk kepentingan pengembangan fakultas, dekan dan wakil dekan bertanggung jawab kepada rektor.

(3) Bilamana dekan berhalangan tidak tetap, wakil dekan bertindak sebagai pelaksana harian dekan.

(4) Bilamana dekan berhalangan tetap (meninggal dunia, tugas belajar di luar negeri atau kondisi-kondisi yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan tugas struktural) Senat Fakultas dapat memilih dan mengusulkan nama calon kepada rektor dalam batas waktu paling lama 6 (enam) bulan.

Pasal 49 Wakil Dekan

(1) Wakil dekan diangkat dan diberhentikan oleh rektor.

(22)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 22 Pasal 50

Tugas dan Wewenang Wakil Dekan

Tugas dan wewenang wakil dekan adalah membantu dekan dalam bidang catur dharma, meliputi hal-hal sebagai berikut,

(1) Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengembangan kegiatan bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

(2) Mengkoordinasikan penyerasian kurikulum di semua program studi yang ada di lingkungan fakultasnya.

(3) Pembinaan tenaga pendidik dan penunjang akademik.

(4) Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang selaras dengan program akademik.

(5) Terciptanya iklim yang baik dan mendukung kegiatan proses belajar mahasiswa di lingkungan fakultas.

(6) Pembinaan kegiatan mahasiswa pada pencapaian identitas fakultas dan UMMI, serta menyelaraskan antara organisasi

(7) Pembinaan organisasi kemahasiswaan di lingkungan fakultas.

(8) Wakil dekan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada rektor.

BAB IX

PELAKSANA PROGRAM AKADEMIK

Pasal 51 Program Studi

(1) Program studi adalah unsur pelaksana akademik yang mempunyai tugas melaksanakan pendidikan akademik dan atau professional serta pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian di bawah koordinasi fakultas.

(2) Program studi dipimpin oleh seorang ketua program studi.

(3) Dalam menjalankan tugasnya, ketua program studi dibantu oleh seorang sekretaris program studi.

(4) Ketua program studi bertanggung jawab kepada dekan.

(5) Ketua program studi dan sekretaris program studi diangkat dan diberhentikan oleh rektor atas usul dekan berdasarkan hasil pemilihan dosen tetap program studi dan rekomendasi Senat Fakultas serta pertimbangan BPH.

(6) Fungsi, tata kerja, dan rincian tugas ketua/sekretaris program studi diatur dalam pedoman fakultas.

(7) Program studi yang belum memenuhi syarat membentuk fakultas, berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada rektor, yang pembinaannya dilaksanakan oleh wakil rektor I.

Pasal 52

Tugas dan Wewenang Ketua dan Sekretaris Program Studi

Tugas dan wewenang ketua dan sekretaris program studi adalah membantu dekan dalam bidang catur dharma, meliputi:

(1) Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengembangan kegiatan bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

(23)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 23 (4) Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang selaras dengan program

akademik.

(5) Menyusun visi, misi, tujuan, renstra, program kerja, dan dokumen penjaminan mutu program studi.

(6) Menyusun rencana anggaran belanja berbasis program kerja.

(7) Menciptakan iklim yang baik dan mendukung kegiatan proses belajar mahasiswa di lingkungan program studi.

(8) Melaksanakan pembinaan sivitas akademika di lingkungannya.

(9) Pembinaan organisasi himpunan kemahasiswaan di lingkungan program studi.

(10) Melaksanakan pembinaan kegiatan mahasiswa pada pencapaian identitas program studi, fakultas dan UMMI.

(11) Melaksanakan kerjasama baik dengan pihak internal maupun dengan pihak eksternal melalui dekan.

Pasal 53 Program Profesi

(1) Program profesi adalah unsur fakultas yang menyelenggarakan pendidikan khusus yang berbasis keahlian khusus sarjana (S1).

(2) Program profesi dalam pelaksanaannya mengacu pada ketentuan dan standar kualitas yang ditetapkan oleh asosiasi profesi.

(3) Program profesi dipimpin oleh seorang ketua program profesi yang berkualifikasi sesuai dengan ketentuan asosiasi profesi atau seorang yang keahliannya memenuhi persyaratan tertentu.

(4) Dalam menjalankan tugasnya ketua program profesi dapat dibantu seorang sekretaris program profesi.

(5) Ketua dan sekretaris program profesi diangkat dan diberhentikan oleh rektor atas usul dekan dan rekomendasi senat serta pertimbangan BPH.

(6) Fungsi, tata kerja, dan rincian tugas ketua dan atau sekretaris program profesi diatur dalam pedoman fakultas.

(7) Fungsi, tata kerja, dan rincian tugas ketua dan atau sekretaris program profesi diatur dalam pedoman fakultas

Pasal 54

Tugas Dan Wewenang Ketua dan Sekretaris Program Profesi

Tugas dan wewenang ketua dan sekretaris program profesi adalah membantu dekan dalam bidang catur dharma, meliputi:

(1) Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengembangan kegiatan bidang pendidikan profesi dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

(2) Mengkoordinasikan penyerasian kurikulum di program profesi. (3) Pembinaan tenaga pendidik yang ada di program profesi.

(4) Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang selaras dengan program profesi.

(5) Menyusun visi, misi, tujuan, renstra, program kerja, dan dokumen penjaminan mutu program profesi.

(6) Terciptanya iklim yang baik dan mendukung kegiatan proses belajar mahasiswa di lingkungan program profesi.

(7) Pembinaan kegiatan mahasiswa pada pencapaian identitas program profesi, fakultas dan UMMI.

(24)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 24 Pasal 55

Program Diploma

(1) Program studi diploma adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu.

(2) Program studi diploma dipimpin oleh seorang ketua.

(3) Dalam menjalankan tugasnya, ketua program studi diploma dibantu oleh seorang sekretaris.

(4) Ketua program studi diploma bertanggung jawab kepada dekan.

(5) Ketua dan sekretaris program studi diploma diangkat dan diberhentikan oleh rektor atas usul dekan berdasarkan hasil pemilihan dosen tetap program studi diploma dan rekomendasi Senat Fakultas serta pertimbangan BPH. (6) Fungsi, tata kerja, dan rincian tugas kepala dan sekretaris program studi

diploma diatur dalam pedoman fakultas.

Pasal 56

Tugas dan Wewenang Ketua dan Sekretaris Program Diploma

Tugas dan wewenang ketua dan sekretaris program diploma adalah membantu dekan dalam bidang catur dharma, meliputi:

(1) Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengembangan kegiatan bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

(2) Mengkoordinasikan penyerasian kurikulum di program diploma. (3) Pembinaan tenaga pendidik yang ada di program diploma.

(4) Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang selaras dengan program akademik.

(5) Menyusun visi, misi, tujuan, renstra, program kerja, dan dokumen penjaminan mutu program diploma.

(6) Menyusun rencana anggaran belanja berbasis program kerja.

(7) Terciptanya iklim yang baik dan mendukung kegiatan proses belajar mahasiswa di lingkungan program diploma.

(8) Pembinaan kegiatan mahasiswa pada pencapaian identitas program studi, fakultas dan UMMI.

(9) Pembinaan organisasi himpunan kemahasiswaan di lingkungan program diploma.

(10) Ketua program diploma dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada dekan.

Pasal 57

Program Vokasi (Community College)

(1) Community college adalah jenis pendidikan di atas pendidikan menengah yang menyelenggarakan beragam program pendidikan berdurasi satu sampai dengan dua tahun untuk memperoleh sertifikat pendidikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan yang selaras dengan kemajemukan kebutuhan masyarakat lokal dalam berbagai sektor baik sektor primer, sekunder, tersier, maupun kuarter.

(2) Program vokasi dalam pelaksanaannya mengacu pada ketentuan dan standar kualitas yang ditetapkan oleh DIKTI tentang pendidikan vokasi. (3) Program vokasi dipimpin oleh seorang direktur setingkat dekan yang

memiliki kemampuan akademik, manajerial dan hubungan kerjasama yang memadai.

(4) Dalam menjalankan tugasnya direktur program vokasi dibantu oleh wakil direktur program yang bertanggungjawab kepada direktur.

(25)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 25 (6) Direktur dan wakil direktur program vokasi diangkat dan diberhentikan oleh

rektor atas rekomendasi Senat.

(7) Fungsi, tata kerja, dan rincian tugas direktur dan wakil direktur program vokasi diatur dalam pedoman universitas.

(8) Unsur program vokasi adalah: laboratorium, kelompok tenaga pengajar/tutor dan tata usaha.

Pasal 58

Tugas dan Wewenang Direktur dan Wakil Direktur Program Vokasi Direktur dan wakil direktur program vokasi adalah penanggung jawab utama terselenggaranya kegiatan pendidikan vokasional yang mempunyai tugas pokok dan wewenang sebagai berikut:

(1) Memimpin penyelenggaraan pendidikan vokasional dan pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

(2) Pembinaan dan peningkatan keterampilan sesuai kebutuhan dunia kerja. (3) Pembinaan dan pengembangan identitas program.

(4) Penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja program. (5) Pelaksana anggaran pendapatan dan belanja program.

(6) Menyusun visi, misi, tujuan, renstra, program kerja, dan dokumen penjaminan mutu program vokasi.

(7) Mengembangkan hubungan baik dan kerjasama dengan seluruh stakeholders yang berhubungan dengan kepentingan atau kebutuhan pengembangan pendidikan vokasional (pemerintah, institusi dan perusahaan swasta, industri, kelompok profesional dan masyarakat perseorangan). (8) Menyusun laporan tahunan kepada rektor.

Pasal 59

Program Pascasarjana

(1) Program pascasarjana adalah penyelenggara dan pelaksana kegiatan akademik strata dua dan strata tiga.

(2) Program pascasarjana dipimpin oleh seorang direktur setingkat dekan yang memiliki kemampuan akademik dan manajerial yang memadai.

(3) Dalam menjalankan tugasnya direktur program pascasarjana dibantu oleh wakil direktur yang bertanggungjawab kepada direktur program.

(4) Direktur program pascasarjana bertanggungjawab terhadap rektor.

(5) Direktur dan wakil direktur program pascasarjana diangkat dan diberhentikan oleh rektor atas rekomendasi Senat Akademik.

(6) Fungsi, tata kerja, dan rincian tugas direktur dan wakil direktur program pascasarjana diatur dalam pedoman tersendiri.

(7) Unsur program pascasarjana adalah program studi, laboratorium, kelompok tenaga pengajar dan tata usaha.

Pasal 60

Tugas dan Wewenang Direktur dan Wakil Direktur Program Pascasarjana Tugas dan wewenang direktur dan wakil direktur program pascasarjana meliputi: (1) Perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengembangan kegiatan

bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

(2) Mengkoordinasikan penyerasian kurikulum di program pascasarjana. (3) Pembinaan tenaga pendidik yang ada di program pascasarjana.

(26)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 26 (5) Menyusun visi, misi, tujuan, renstra, program kerja, dan dokumen

penjaminan mutu program pascasarjana.

(6) Terciptanya iklim yang baik dan mendukung kegiatan proses belajar mahasiswa di lingkungan program pascasarjana.

(7) Pembinaan kegiatan mahasiswa pada pencapaian identitas program pascasarjana dan UMMI.

(8) Direktur dan wakil direktur pascasarjana dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada rektor.

Pasal 61

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

(1) Lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat (LPPM) adalah unsur pelaksanaan akademik di lingkungan universitas yang merencanakan, mengkoordinasi, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh sivitas akademika dan pusat-pusat studi.

(2) LPPM mengkoordinasikan pengembangan sumberdaya manusia dan fasilitas yang diperlukan dalam penyelenggaraan penelitian dan pengabdian pada masyarakat dan publikasi /HKI.

(3) LPPM melakukan kerjasama dengan lembaga lain baik di dalam negeri maupun luar negeri untuk meningkatkan kemampuan penelitian dan pengabdian pada masyarakat serta publikasi/HKI.

(4) Di tingkat fakultas kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh kelompok keahlian dan menginduk ke pusat studi.

(5) LPPM mengkoordinasi kegiatan pusat studi, unit bisnis, layanan teknis yang terkait dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta publikasi/HKI.

(6) LPPM dipimpin oleh ketua dan sekretaris yang diangkat serta diberhentikan oleh rektor.

(7) Ketua Pusat Studi diangkat dan diberhentikan oleh rektor atas usulan ketua LPPM.

(8) Prosedur, mekanisme, tata kerja, dan kegiatan Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat diatur oleh pedoman universitas.

Pasal 62

Tugas dan Wewenang Ketua dan Sekretaris LPPM

Merencanakan, membina, mengkoordinasikan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan UMMI: (1) Untuk melaksanakan tugas dibidang penelitian mempunyai fungsi:

a. Melaksanakan peningkatan kapasitas peneliti dan pelaksanan pengabdian kepada masyarakat;

b. Melaksanakan penelitian dasar dan penelitian terapan;

c. Melaksanakan penelitian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni untuk perguruan tinggi atau badan lain, baik dari dalam maupun luar negeri; d. Melaksanakan penelitian unggulan untuk pendidikan dan pengembangan

institusi;

e. Melaksanakan penelitian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk menunjang pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan;

f. Melaksanakan urusan tata usaha penelitian;

(2) Untuk melaksanakan tugas tersebut dibidang pengabdian kepada masyarakat, LPPM mempunyai fungsi:

(27)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 27 b. Meningkatkan relevansi program UMMI sesuai dengan kebutuhan

masyarakat;

c. Membantu dan memberdayakan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan;

d. Melaksanakan pengembangan pola dan konsepsi pembangunan nasional dan atau daerah melalui kerjasama antar perguruan tinggi dan atau badan lain, baik dalam maupun luar negeri;

e. Melaksanakan urusan tata usaha pengabdian kepada masyarakat;

(3) Untuk melaksanakan tugas d bidang publikasi/HKI, LPPM mempunyai fungsi:

a. Merencanakan peningkatan capaian karya ilmiah sivitas akademika dengan merujuk kepada Key Performance Indicator (KPI) penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

b. Memfasilitasi publikasi sivitas akademika tingkat nasional terakreditasi dan internasional berreputasi;

c. Memfasilitasi karya sivitas akademika dalam bentuk pengajuan dan perlindungan HKI;

d. Meningkatkan mutu pengelolaan jurnal internal UMMI menjadi jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional berreputasi;

e. Memantau dan mengevaluasi mutu publikasi sesuai etika akademik; f. Melaksanakan urusan tata usaha bidang publikasi/HKI.

(4) LPPM mengkoordinasi pusat-pusat studi yang melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, antara lain:

a. Pusat studi Al Islam dan Kemuhammadiyahan; b. Pusat studi pembangunan dan sumberdaya; c. Pusat studi yang akan dibentuk kemudian.

(5) LPPM mengkoordinasi unit bisnis dan layanan teknis yang bidang penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, publikasi/HKI yang bergerak secara internal dan eksternal, antara lain:

a. UMMI press;

b. PT. Bumi Surya Techno;

c. Unit lain yang aan dibentuk kemudian.

(6) LPPM melakukan kegiatan manajemen administrasi dan layanan kelembagaan merujuk kepada doumen induk dan dokumen mutu LPPM.

Pasal 63

Lembaga Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LAIK)

(1) Lembaga Al-Islam dan Kemuhammadiyah (LAIK) adalah unsur pelaksanaan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan di lingkungan universitas yang merencanakan, mengkoordinasi, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang dilakukan oleh masyarakat UMMI.

(2) LAIK mengkoordinasikan pembinaan sumberdaya manusia dan fasilitas yang diperlukan dalam penyelenggaraan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. (3) LAIK melakukan kerjasama dengan lembaga lain baik di dalam negeri maupun luar negeri untuk meningkatkan pemahaman dan implementasi bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan .

(4) Di tingkat fakultas kegiatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dikoordinasi dekan dibantu oleh ketua program studi.

(28)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 28 (6) LAIK dipimpin oleh ketua dan sekretaris yang diangkat serta diberhentikan

oleh rektor.

(7) Prosedur, mekanisme, tata kerja, dan kegiatan LAIK diatur oleh pedoman universitas.

Pasal 64 Pusat Studi

(1) Pusat studi merupakan lembaga di bawah koordinasi pusat penelitian yang menyelenggarakan program akademik untuk melaksanakan kegiatan penelitian atau pengkajian dalam satu atau lebih disiplin ilmu.

(2) Pusat studi dibentuk dan ditetapkan oleh rektor atas dasar persetujuan senat akademik

(3) Pusat studi terdiri dari kepala pusat studi dibantu sekretaris, tenaga ahli dan tenaga administrasi.

(4) Kepala pusat studi dan sekretaris diangkat dan diberhentikan oleh rektor. (5) Ketentuan terkait struktur, tugas, wewenang, hak dan kewajiban pusat studi

diatur oleh peraturan universitas.

Pasal 65 UPT

(1) UPT merupakan unit yang memberikan layanan untuk menunjang penyelenggaraaan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan perencanaan di bawah koordinasi wakil rektor terkait bidang kerjanya. (2) UPT dalam pelaksanaanya memiliki peran dan tugas antara lain:

a. Menelaah, merumuskan, menyusun dan melaksanakan kegiatan teknis yang secara langsung berhubungan dengan bidang kerjanya;

b. Mengembangkan dan menguatkan jejaring UPT dengan lembaga lain serta menyelaraskan dengan kebutuhan universitas dan masyarakat. (3) UPT dibentuk dan ditetapkan oleh rektor

(4) Kepala UPT diangkat dan diberhentikan oleh rektor.

(5) Ketentuan terkait struktur, tugas, wewenang, hak dan kewajiban UPT diatur oleh peraturan universitas.

Pasal 66 Tim Etik dan Hukum

(1) Tim etik dan hukum adalah unsur pelaksana fungsi etika dan hukum akademik dan non akademik;

(2) Tim etik dan hukum merencanakan, mengkoordinasi, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan etika akademik dan non akademik yang dilakukan oleh masyarakat UMMI;

(3) Tim etik dan hukum membuat rekomendasi dan sanksi pelanggaran etik akademik dan non akademik yang dilakukan masyarakat UMMI kepada rektor melalui wakil rektor bidang terkait.;

(4) Tim etik dan hukum dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih oleh rektor dan dibantu oleh seorang sekretaris dan seorang anggota.

Pasal 67

Unit Pengembangan Pembelajaran

(1) Unit Pengembangan Pembelajaran (UPP) adalah unsur pelaksana fungsi perencana, penyusun, pengawas dan pengevaluasi kualitas kurikulum, pembelajaran, dan tenaga akademik;

(29)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 29 (3) UPP dipimpin oleh seorang ketua yang diangkat oleh rektor dibantu oleh

seorang sekretaris dan anggota perwakilan dari setiap disiplin ilmu yang ada di UMMI;

(4) UPP bertanggungjawab kepada Wakil Rektor I Bidang Akademik.

BAB X ADMINISTRASI

Pasal 68 Biro Administrasi

(1) Biro administrasi adalah unsur pelaksana administrasi dibidang pelayanan teknis administratif.

(2) Biro administrasi dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh rektor.

(3) Kepala biro administrasi bertanggung jawab kepada rektor.

(4) Biro administrasi terdiri dari Biro administrasi akademik kemahasiswaan dan alumni serta biro administrasi umum, keuangan dan SDM.

(5) Dalam pelaksanaan tugasnya kepala biro dibantu oleh kepala bagian administrasi pada bidang masing-masing.

(6) Pembentukan dan penghapusan biro ditetapkan oleh rektor setelah mendapatkan pertimbangan dari Senat Akademik.

(7) Kepala biro harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi administrasi, yang diatur dalam peraturan khusus yang dibuat oleh rektor.

(8) Prosedur, mekanisme, tata kerja, dan pelaksanaan tugas biro administrasi diatur dalam pedoman tersendiri.

Pasal 69

Tugas dan Fungsi Kepala Biro Administrasi

(1) Biro administrasi mempunyai tugas menyusun rencana, mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas serta merumuskan kebijakan teknis bagian-bagian yang berada di bawahnya berdasarkan peraturan yang berlaku di lingkungan UMMI.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, biro administrasi mempunyai fungsi melaksanakan koordinasi dengan bagian-bagian yang ada dibawahnya dalam lingkungan UMMI.

(3) Biro administrasi dibantu oleh bagian-bagian yang dipimpin oleh kepala bagian dan tata usaha.

BAB XI

TATACARA PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

Pasal 70

Pemilihan dan Pengangkatan BPH

(1) BPH UMMI menerapkan aturan minimal anggota BPH sejumlah 5 (lima) orang, sebanyak-banyaknya 9 (sembilan) orang yang terdiri atas; wakil persyarikatan (PWM atau PDM), tokoh persyarikatan yang berpengalaman dan memahami dunia pendidikan tinggi, tokoh masyarakat yang berpengalaman dalam pendidikan tinggi dan memahami persyarikatan. (2) Susunan BPH UMMI terdiri atas seorang ketua, seorang sekretaris, seorang

(30)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 30 (3) Anggota BPH UMMI tidak dibenarkan merangkap sebagai Pimpinan PTM

dan BPH pada amal usaha Muhammadiyah lainnya.

(4) Pengangkatan, pemberhentian dan perubahan anggota BPH ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah atas usul Pimpinan UMMI bersama PWM melalui Majelis Dikti.

(5) Masa jabatan keanggotaan BPH adalah 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali sebanyak-banyaknya 2 (dua) kali periode berturut-turut.

(6) Ketua BPH tidak boleh dijabat oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah dan oleh Ketua Pimpinan Persyarikatan di bawahnya;

(7) Keanggotaan BPH berakhir karena; a. Habis masa jabatannya;

b. Mengundurkan diri; c. Meninggal dunia; d. Berhalangan tetap;

e. Rangkap jabatan (ayat 6).

(8) Pimpinan UMMI dapat memberikan usulan kepada Pimpinan Pusat untuk mengambil kebijakan lain dalam hal tidak terpenuhinya ketentuan sebagaimana dimaksud dari mulai ayat 7 s.d.10 demi kemaslahatan persyarikatan.

(9) Kriteria anggota BPH yang diusulkan Pimpinan UMMI adalah sebagai berikut:

a. Taat dalam menjalankan syariat Islam dan berakhlaqulkarimah; b. Memahami Persyarikatan Muhammadiyah;

c. Wajib dicalonkan melalui Senat Akademik;

d. Dikenal memiliki integritas dan dedikasi yang diakui oleh masyarakat; e. Memahami kehidupan Perguruan Tinggi Muhammadiyah;

f. Memiliki hubungan yang luas.

(10) Mekanisme pengusulan anggota BPH diatur dalam mekanisme pengusulan dalam peraturan Senat Akademik.

Pasal 71

Pemilihan dan Pengangkatan Dewan Penyantun

(1) Kepengurusan dan keanggotaan dewan penyantun ditetapkan oleh BPH atas usulan rektor setelah mendapat pertimbangan dari Senat Akademik. (2) Susunan pengurus Dewan Penyantun yang dimaksud terdiri dari seorang

ketua merangkap anggota, wakil ketua merangkap anggota, sekretaris merangkap anggota dan beberapa anggota

Pasal 72

Pemilihan dan Pengangkatan Senat Akademik

(1) Ketua dan sekretaris Senat Akademik dipilih dan diangkat oleh anggota Senat Akademik.

(2) Anggota Senat Akademik terdiri atas anggota tetap dan anggota tidak tetap. (3) Anggota tetap terdiri dari :

a. Guru besar ex officio; b. Rektor ex officio; c. Wakil rektor ex officio; d. Dekan ex officio;

e. Ketua lembaga ex officio; f. Kepala perpustakaan ex officio;

(31)

STATUTA UMMI 2012-2022 REVISI I, DESEMBER 2015| 31 (4) Anggota senat tidak tetap adalah guru besar emeritus.

(5) Anggota Senat Akademik ditetapkan dengan surat keputusan rektor.

Pasal 73

Tata Cara Pemilihan Pimpinan UMMI (1) Tata cara pengusulan bakal calon rektor sebagai berikut:

a. Selambat-lambatnya 3 bulan sebelum diadakan sidang pleno Senat Akademik, rektor membentuk panitia pemilihan bakal calon rektor. Panitia meminta wakil rektor bidang administrasi umum (wakil rektor II) untuk menyampaikan daftar nama dosen yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada aya

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menghindari kontak dengan kulit, jaga jarak aman dan gunakan pakaian pelindung yang sesuai.. Informasi

Pada level ini simbol proses harus diisi nama yang unik serta nomor seperti yang terlihat pada proses Classify Expenditure dengan nomor 3.1 (gambar dibawah) demikian juga

Dalam rangka pelaksanaan pelelangan paket pekerjaan pada Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Deputi IGT Badan Informasi Geospasial Tahun Anggaran 2016 , dengan ini kami

Tradisi (Bahasa Latin: traditio , "diteruskan") atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi

Teknik ini digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat, dan lokasi. Observasi merupakan kegiatan.. pengamatan langsung terhadap

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) PADA KONSEP PERISTIWA ALAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN XI CILEGON.. Universitas Pendidikan Indonesia

Pelanggaran maksim pujian paling dominan ditemukan dan pelanggaran maksim kerendahan hati tidak ditemukan dalam penelitian ini, (2) kesantunan linguistik dengan penanda

Positive self talk in its exact and simple meaning is the act of affirming positive thoughts and emotions from one’s mind which results to inner peace.. Some people even claimed