• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori yang mendasari peta pikiran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Teori yang mendasari peta pikiran"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah Export date: Sat Sep 2 20:52:15 2017 / +0000 GMT

Teori yang mendasari peta pikiran

LINK DOWNLOAD [25.97 KB]

Teori belajar konstruktif

Teori yang akan digunakan adalah teori belajar konstruktif. Teori ini dikembangkan oleh Vygotsky's (1896) dan Pieget's (1920). Teori konstruktif yang diusulkan oleh Vygotsky's lebih kearah pendekatan sosial yang menekankan pembangunan pengetahuan dan informasi atas dasar interaksi sosial. Pendekatan teori konstruktif menurut Pieget's adalah mahasiswa membentuk pengetahuan dengan mentransformasikan, mengorganisasikan dan menyusun kembali pengetahuan dan informasi sebelumnya (Santrock, 2011). Teori belajar konstruktif ini, diharapkan mahasiswa membuat kreasi tertentu bukan hanya menemukan, mengembangkan

kemampuan masing-masing dan menganggap dunia ini adalah sebagai cermin dari realita (Colliver, 2000). Mahasiswa diharapkan membangun pengetahuan sendiri berdasarkan kenyataan atau realita yang ada disekitarnya. Konstruktif inilah yang diharapkan terhadap mahasiswa belajar pada masa sekarang. Teori konstruktif ini sudah banyak diterapkan di belajar mengajar seperti problem-based learning, peer-asissted learning, kolaboratif di dalam kelas dan keterampilan berkerjasama. Pada pembelajaran dengan pbl mahasiswa dalam kelompok akan membangun pengetahuan mereka dengan cara berdiskusi dan mencari masalah (Colliver, 2000). Pengetahuan yang lama atau pengalaman diintegrasikan dengan pengetahuan baru merupakan inti dari teori konstruktif .

Peta pikiran didasari oleh teori konstruktif terutama pada fungsi peta pikiran sebagai curah pendapat, menghubungkan ide atau berbagai konsep menjadi suatu pengetahuan menyeluruh. Teori konstruktif yang diusulkan oleh Pieget's menekankan bahwa membangun pengetahuan dalam diri atau pikiran sendiri. Teori ini menjelaskan bahwa informasi didapat dari apa yang dilihat, dibaca dan didengar. Kemudian informasi akan masuk ke dalam pikiran, didalam pikiran informasi akan diolah secara aktif. Disini akan terjadi integrasi informasi baru dengan pengalaman atau pengetahuan yang sudah ada sebelumnya sehingga mampu menyusun kerangka sendiri dan kemudian disimpan lebih lama dan paham (D'Antoni et al., 2009; D'Antoni et al, 2010).

Teori konstruktif diaplikasikan pada penelitian ini. Teori tersebut diharapkan dapat menjelaskan pengaruh peta pikiran dan strategi belajar lainnya dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa. Menurut D'Antoni et al. (2010) semua strategi belajar berdasarkan teori konstruktif. Peta pikiran merupakan sumber informasi dalam bentuk gambar dan bacaan, informasi ini lebih banyak masuk ke dalam pikiran kita dibandingkan dengan hanya melalui teks saja atau gambar saja. Kemudian informasi yang banyak tersebut akan diolah dalam pikiran kita. Membuat peta pikiran merupakan pembangunan pengetahuan yang sudah ada kemudian kita tuangkan kedalam bentuk gambar dan tulisan sehingga informasi tersebut akan lama bertahan dalam pikiran kita. Teori konstruktif juga mengusulkan adanya motivasi instrinsik yang tidak dipengaruhi oleh imbalan yang diberikan dari orang lain tetapi keinginan sendiri untuk memahami pelajaran (Santrock, 2011).

Teori belajar asimilasi oleh Ausubel

Teori lainnya yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori Asimilasi oleh Ausubel (1968). Asimilasi adalah memamahi informasi yang didapat dengan pemahaman sendiri. Prinsip pembelajaran teori Ausubel mengatakan bahwa terdapat enam prinsip

pembelajaran yang saling berhubungan yaitu memori jangka pendek, sistem motor, tempat kerja memori, sistem afektif dan memori jangka panjang. Informasi akan masuk ke adalam otak yaitu memori jangka pendek kemudian akan disalurkan ke tempat kerja memori, sistem afektif, sistem motor. Dari ketiga bagian ini akan kembali ke memori jangka pendek dan akan diteruskan juga ke memori jangka panjang. Semua jaras memori tersebut akan akan menghasilkan proses pemahaman belajar. Pemahaman belajar ini akan akan menghasilkan pemahaman pelajaran lebih mendalam. Pengetahuan baru akan diasimilasi kedalam pengetahuan yang sudah ada sebelumnya. Proses pembelajaran ini adalah proses aktif dan mahasiswa berhak memilihnya (Davies, 2010; Novak & Cana, 2012).

Teori Ausubel merupakan dasar dari meaningful theory (teori pemahaman), Ausubel membedakan antara (hafalan) rote learning dan (pemahaman) meaningful learning. Meaningful learning mampu mengintegrasikan ilmu baru dengan pengetahuan sebelumnya. Penelitian dan penerapan teori ini pada peta konsep, peta argumen dan peta pikiran. Menurut Novak (2011) ini adalah prinsip dari peta konsep yang dikembangkan karena dapat merangsang mahasiswa menghubungkan antara konsep dari ilmu-ilmu baru yang dipelajari berdasarkan pengetahuan yang sudah ada. Pada saat membuat peta konsep terjadi proses meaningful learning sehingga pengetahuan disimpan lebih lama. Hal ini juga dasar dari peta pikiran yaitu proses pemahaman pembelajaran lebih dalam yang mampu menghubungkan antar konsep secara radian berdasarkan pengetahuan yang sudah ada. D'Antoni et al. (2009) menyebutkan peta pikiran seperti peta konsep dan merupakan salah satu strategi peta yang memperlihatkan pemahaman mahasiswa.

Landasan Teori

Menurut Buzan (1993) mind mapping dapat mengaktifkan kedua hemisper otak kanan dan kiri, mind mapping dapat membantu sesorang untuk mengintegrasikan informasi, menghubungkan informasi serta mempertahankan informasi. Mind mapping sudah

(2)

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah Export date: Sat Sep 2 20:52:15 2017 / +0000 GMT

banyak digunakan dalam pendidikan klinik sebagai sumber belajar, mecatat perkuliahan, mencatat informasi tertulis, mereviu dengan cepat serta mudah diperbaruhi (Sandra et al, 2010). Mind mapping dapat digunakan dalam berbagai situasi seperti problem based learning, kelompok kecil dan alat assessment (Sandra&Cooper, 2010).

Motivasi merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam pemebelajaran dan pencapaiannya, penerimaan terhadap tugas, kepercayaan diri tentang pembelajaran ditentukan oleh motivasi (Pelaccia et al, 2009)

Daftar Pustaka Lihat Disini ; Peta pikiran]

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa losion ekstrak herba tali putri 3% pada formula I dengan konsentrasi lanolin 3% memiliki aktivitas antioksidan yang sebanding dengan

Upaya untuk meningkatkan Kacang tanah dengan perluasan areal memanfaakan lahan kering yang belum dikelola secara optimal, memanfaatkan limbah pertanian sebagai

Malarapan antuk napi sane katlatarang ring ajeng, panilik meled nglaksanayang tetilikan sane mamurda “Seseleh Wangun (struktur) Intrinsik lan Kajatian Guna Sarat

Misalnya daya pisah sebuah teleskop adalah 2”, artinya teleskop tersebut bisa melihat dua benda yang jarak pisahnya minimal 2”, jika ada dua benda dengan jarak pisah

Berdasarkan hasil pelaksanaan lesson study pada mata kuliah Kajian Prosa Fiksi di STKIP Muhammadiyah Kotabumi sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam

Persoalan cabai merah sebagai komoditas sayuran yang mudah rusak, dicirikan oleh produksinya yang fluktuatif, sementara konsumsinya relatif stabil. Kondisi ini menyebabkan

DALAM MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU SELULER IM3 VERSI “IM3 SERU GRATIS GAK ABIS ABIS” (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor). Di bawah bimbingan