iii ABSTRAK
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD merupakan penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Salah satu daerah endemis DBD adalah Kabupaten Karo yang terletak didataran tinggi. Kejadian DBD didataran tinggi merupakan sebuah fenomena. Salah satu kecamatan yang mengalami peningkatan kasus DBD di kabupaten karo adalah kecamatan tiga panah. Program penanggulangan DBD yang dilakukan Puskesmas Tigapanah meliputi Fogging Fokus, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), dan Penyuluhan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan program penanggulangan DBD di Puskesmas Tigapanah Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk narasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program penanggulangan DBD belum optimal. Hal ini disebabkan oleh Sumber Daya Manusia yang belum maksimal dalam pemberdayaannya dan tidak aktifnya kader jumantik, kurangnya sarana untuk pelaksanaan program, dan kurangnya pengawasan terhadap kegiatan penanggulangan.
Berdasarkan hasil penelitian diharapkan kepada puskesmas untuk mengaktifkan kembali kader jumantik dan memberdayakan Sumber Daya Manusia yang ada, diharapkan kepada dinas untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, diharapkan kepada masyarakat agar berpartisipasi aktif untuk mendukung pelaksanaan kegiatan penanggulangan DBD.
Kata Kunci: Demam Berdarah Dengue (DBD), Fogging Fokus, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Penyuluhan.
iv ABSTRACT
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease caused by dengue virus that transmitted through the bite of Aedes aegypti. Dengue is a disease that potentially cause outbreak. One of the endemic area of DHF in Sumatera Utara is Karo Regency located in the highlands. DHF in the highland is a phenomenon. One of the districts which experienced an increase of dengue cases is Tigapanah sub-district. DHF prevention program conducted by Tigapanah health service center includes Fogging Focus, Mosquito Nest Eradication, and Socialization.
This study is qualitative study aimed to analyze the implementation of dengue control programs in sub-district Puskesmas Tigapanah, Karo Regency. The data collection is done by in-depth interviews. Data analysis was done descriptively and presented in narrative form.
The results showed that the implementation of the dengue prevention program has not been optimal. This is caused by the Human Resources is not maximized in the empowerment and jumantik active cadres, the lack of means for the implementation of the program, and the lack of supervision for prevention activities.
Based on the results of the study are expected to back a cadre of community health centers to enable and empower jumantik existing Human Resources, is expected to agencies to supervise the activities that have been implemented, it is expected the public to participate actively to support the implementation of dengue prevention activities.
Keywords: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF ), Fogging Focus, Mosquito Nest Eradication,Counseling