TINJAUAN YURIDIS TENTANG PERMOHONAN DAN PEMBERIAN HAK ATAS TANAH MENURUT HUKUM AGRARIA DI INDONESIA
ABSTRAK Herbert*
Prof.Dr.Muhammad Yamin,S.H.,M.S.,C.N.** Zaidar,S.H.,M.Hum.***
Judul yang dibuat oleh penulis dalam penulisan skripsi ini adalah Tinjauan Yuridis Tentang Permohonan dan Pemberian Hak Atas Tanah Menurut Hukum Agraria di Indonesia. Penulis memilih judul ini dikarenakan masih banyak tanah di Indonesia yang belum didaftarkan oleh masyarakat Indonesia padahal tanah merupakan sesuatu hal yang sangat penting menyangkut hajat hidup orang banyak. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang proses permohonan pemberian hak atas tanah sampai ke pendaftaran hak atas tanah yang diberikan
Mengingat, tanah merupakan salah satu sumber daya alam utama di planet bumi yang terdiri dari daratan serta merupakan kunci kerberhasilan makhluk hidup. Yang dengan seiring berjalannya waktu tanah menjadi sangat langka, padahal manusia ketika hidup bahkan sampai meninggal dunia masih tetap membutuhkan tanah. Akan tetapi kenyataannya masih banyak masyarakat yang belum mengerti tentang tata cara permohonan hak atas tanah beserta syarat memperoleh hak atas tanah, serta hambatan yang muncul dalam proses pendaftaran hak atas tanah, dan kekuatan pembuktian sertifikat hak atas tanah beserta permasalahan yang timbul dalam penerbitan sertifikat tanah.
Dalam menyusun makalah ini pemulis menggunakan metode yuridis normatif dengan melakukan penelitian tentang permohonan dan pemberian hak atas tanah menurut hukum Agraria di Indonesia (UUPA).
Permohonan dan pemberian hak atas tanah merupakan suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh suatu hak atas tanah baik itu hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak pakai yang sesuai dengan peruntukkannya. Setelah diberikan hak atas tanah oleh instansi yang berwenang, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pendaftaran terhadap hak atas tanah yang telah diberikan dengan mengajukan permohonan pendaftaran tanah. Dengan mengisi blanko formulir pendaftaran disertai melampirkan alat bukti sebagai pemilik hak atas tanah tersebut. Akhir dari kegiatan pendaftaran tanah adalah pemberian surat tanda bukti hak atas tanah yang disebut dengan sertifikat. Tujuan melakukan serangkaian kegiatan tersebut adalah untuk memperoleh kepastian hukum, perlindungan hukum dan tertib dalam administrasi pertanahan.
Kata Kunci : Tanah, UUPA, Permohonan dan Pemberian Hak Atas Tanah, Pendaftaran Tanah
*Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara **Dosen Pembimbing I, Staff Pengajar di Fakultas Hukum USU ***Dosen Pembimbing II, Staff Pengajar di Fakultas Hukum USU