• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi untuk Meningkatkan Daya Saing dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada Anggun Jaya Meubel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi untuk Meningkatkan Daya Saing dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada Anggun Jaya Meubel"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran I

Pertanyaan Wawancara

1. Bagaimana gambaran umum Anggun Jaya Meubel ini pak ?

Anggun Jaya Meubel berdiri tepatnya pada Oktober 2007 yang didirikan oleh

Bapak Wira Jaya selaku pemilik dan pengelola Anggun Jaya Meubel, dibantu oleh

istri Ibu Anggun, dengan visi dan misi ingin menjadi pengusaha meubel yang

sukses dengan menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan mampu

bersaing. Sebelum membuka usaha meubel, Bapak Wira dulunya bekerja sebagai

karyawan dibidang perabot rumah tangga khusunya memproduksi dan mereparasi

sofa di perusahaan Swasta. Bermodalkan pengetahuan dan kemahiran, serta modal

yang ada pada saat itu sebesar Rp.5.000.000, Bapak Wira memutuskan untuk

membangun usaha meubel sendiri dan diberi nama Anggun Jaya Meubel yang

beralamat di Jln.Gunung Krakatau No.9-D, Pulo Brayan Darat II, Medan Timur,

Kota Medan, Sumatera Utara. Anggun Jaya Meubel awalnya memperkerjakan

saudara-saudara Bapak Wira sebagai pekerja, tetapi seiring berjalannya waktu,

saudara Bapak memutuskan untuk beralih pekerjaan yang lebih baik lagi, mulai

saat itu Bapak Wira sendiri tidak memiliki pekerja tetap melainkan sistem

kontrak. Namun seiring berjalannya waktu, Anggun Jaya Meubel memiliki

kemajuan dalam proses pengerjaan meubel yaitu penggunaan alat-alat teknologi

(2)

2. Bagaimana dengan struktur organisasi perusahaan ini pak?

Anggun Jaya Meubel belum menerapkan struktur organisasi dikarenakan Bapak

Wira menganggap usahanya masih tergolong usaha skala kecil menengah

sehingga tidak terlalu diperlukan adanya struktur organisasi, sebab semua

kegiatan dikelola oleh Bapak Wira dan dibantu istri.

3. Bagaimana kondisi keuangan Anggun Jaya Meubel?

Kondisi keuangan Anggun Jaya Meubel sering mengalami pasang surut. Sebab

kurangnya permodalan, yang mengakibatkan rendahnya volume penjualan.

Kurangnya permodalan dikarenakan Anggun Jaya Meubel masih belum memiliki

legalisi izin usaha dari pemerintah, yang mengakibatkan usaha sulit untuk

berkembang.

4. Apa keunggulan usaha meubel milik Bapak dibandingkan pesaing ?

Produk Anggun Jaya Meubel terbuat dari bahan baku yang berkualitas, pengerjaan

yang merupakan hasil kerja tangan manusia dengan tenaga kerja yang terampil

dan ahli dibidangnya, sehingga konsumen tidak pernah mengeluh atas produk dari

Anggun Jaya Meubel tersebut.

5. Menurut Bapak siapa pesaing terkuat?

Pesaing terkuat menurut saya semua pengusaha meubel yang ada, sebab semua

(3)

6. Bagaimana strategi pemasaran yang Bapak lakukan?

Strategi pemasaran yang Bapak lakukan hingga pada saat ini belum maksimal,

Bapak tidak memasarkan melalui media cetak atau elektronik, melainkan hanya

memasarkan produk melalui mulut ke mulut dan hanya memasang pamplet di

depan toko.

7. Jika dilihat dari sisi pesaing, Apakah harga produk Bapak ini termaksud mahal?

Pemerintah pusat sudah menetapkan harga standart nasional untuk setiap bahan

baku, para pengusaha melakukan penetrasi harga untuk menaikkan tingkat

penjualannya. Menurut saya, harga yang saya tawarkan terjangkau bagi setiap

kalangan.

8. Bagaimana strategi penetapan harga?

Harga sudah memiliki standart yang sudah ditentukan, namun dalam pemberian

harga Anggun Jaya Meubel memberikan harga yang variatif dan terjangkau

tergantung tingkat kesusahan dan bahan baku yang digunakan dalam proses

pengerjaan meubel.

9. Apa saja kendala dalam memasarkan produk meubel ini sendiri Pak?

Minimnya pengetahuan dan penggunaan teknologi, sehingga sulit untuk

menyesuaikan dengan keadaan jaman, yang menawarkan banyak cara mudah

(4)

10. Apakah Anggun Jaya Meubel memiliki target penjualan? Dan berapa target

penjualan Anggun Jaya Meubel per bulan atau per tahun?

Anggun Jaya Meubel sendiri tidak memiliki target penjualan per bulan ataupun

per tahun. Penjualan tergantung dengan tingkat pemesanan konsumen.

11. Bagaimana Anggun Jaya Meubel menanggapi MEA tahun ini yang mulai

dijalankan dan Indonesia adalah salah satu peserta MEA, menurut Bapak MEA itu

dianggap sebagai peluang atau ancaman?

Menurut saya dengan adanya MEA sangat membantu Anggun Jaya Meubel dalam

banyak hal, baik dalam hal permodalan, ketersediaan bahan baku, dan terbukanya

pembelajaran teknologi sehingga membantu Anggun Jaya Meubel untuk semakin

berkembang dan memilki daya saing yang tinggi sehingga mampu bersaing

dipasar bebas, dan dengan adanya pesaing maka ancaman yang dirasakan adalah

banyaknya pilihan atau para konsumen menjadi lebih selektif dalam memilih

produk.

12. Apa langkah yang diambil Anggun Jaya Meubel dalam memanajemen resiko

pemberlakuan MEA 2015?

Meningkatkan kualitas Anggun Jaya Meubel sehingga menjadi produk unggulan

dengan para kompetitif lainnya, lebih mempersiapkan diri dengan membenahi

kelemahan kelemahan internal yang ada dalam perusahaan sehingga perusahaan

(5)

13. Bagaimana menurut Bapak peran dan kebijakan pemerintah menghadapi MEA

2015?

Sejauh ini menurut saya Pemerintah membantu para pelaku usaha khusunya

UMKM, yaitu dimana proses pembuatan legalitas izin usaha yang dipermudah,

dapat memperoleh pinjaman modal dengan mudah dan bunga yang rendah, serta

kebijakan-kebijakan lainnya yang menurut saya dapat membantu UMKM untuk

berkembang dan memilki daya saing dibandingkan pesaing lainnya baik dari

dalam maupun luar negeri.

14. Bagaimana kondisi dan perkembangan usaha meubel di Provinsi Sumatera

Utara menurut Bapak ?

Menurut Bapak perkembangan usaha meubel dikota Medan semakin banyak dan

berkembang, dengan permodalan yang kuat bisnis meubel yang ada semakin

memberikan produk bukan hanya berkualitas, tapi jga motif yang lebih inovatif

dan kreatif.

15. Bagaimana ketersediaan bahan baku pembuatan meubel Anggun Jaya Meubel?

Dari pemasok mana Bapak memperoleh bahan baku tersebut?

Bahan baku masih mengalami kelangkaan, pemasok bahan baku berasal dari

Namorambe Medan dan dari Pulau Jawa Jepara. Keterbatasan pemasok dan bahan

baku mengakibatkan proses pengerjaan sering terhambat karena menunggu

(6)

16. Apa saja kendala yang dihadapi pada penerapan kebijakan peningkatan daya

saing?

Masih sering terdapatnya pihak-pihak yang membuat proses pengurusan menjadi

berbelit-belit, dimana ingin mencari keuntungann pribadi. Infrastruktur yang

masih minim.

17. Apakah prosedur pelayanan yang diberikan pemerintah sudah memudahkan

pengusaha/pelaku usaha?

Belum sepenuhnya. Masih banyak yang mencari keuntungan tersendiri.

18. Selain hal-hal yang telah ditanyakan, apa saja yang menjadi

kekuatan,kelemahan, peluang dan ancaman bagi daya saing industri unggulan

Provinsi Jawa Tengah?

19. Apa saran yang dapat berikan, sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan diatas?

Menurut saya, sebaiknya pemerintah lebih ikut campur tangan lagi terhadap

perkembangan usaha di Indonesia, khusunya Sumatera Utara yaitu para

pengusaha meubel. Para pelaku usaha meninginkan fasilitas pengembangan desain

di Indonesia, perlu juga adanya peremajaan pada mesin-mesin industri di

Indonesia untuk mendukung tingkat ekspor meubel di Indonesia, khusunya

(7)

Lampiran II

Dokumentasi Anggun Jaya Meubel

(8)

Proses pengerjaan sofa

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Based on the facts of this case it was found that there were Shariah issues for the ascertainment of the SAC, namely, whether the BBA facility agreements executed by the parties

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pola asuh makan serta kaitannya dengan status gizi anak balita pada berbagai tingkat ketahanan pangan

Pembuat keputusan ini menghadapi kesulitan untuk mengatakan “tidak” kepada orang lain dan mereka tidak dapat membuat keputusan yang tegas, terutama saat hasil

Dari sekian banyak produk peraturan perundang-undangan tentang periindungan terhadap anak. Sudah selayaknya Negara Indonesia ini menempatkan anak, sudah selayaknya Negara

 Teknik pengundian grup di sepak bola menggunakan logika fuzzy  Aplikasi Perpustakaan Online dengan Menggunakan Protokol 239.50  Rancang Bangun Sistem Informasi Pilkadal Studi

Adapun permasalahan di lapangan (ulasan beberapa user google): 1) Pengelolaan tempat wisata yang masih kurang baik (Derbya). 2)Adanya pungutan biaya tak terduga

Dengan demikian petani peternak burung puyuh di Kecamatan Kokap masih tergantung pada pakan pabrik sehingga perlu dilakukan kajian melalui penelitian apakah

Persentase tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru sudah baik sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya,