• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di PT. Indonesia Asahan Aluminium (INALUM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di PT. Indonesia Asahan Aluminium (INALUM)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PT. Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) adalah perusahaan pertama di Indonesia bergerak dalam bidang industri peleburan aluminium. PT. INALUM memproduksi aluminium batangan (ingot) dengan kualitas produk 99,70 % dan 99,90 %. Penelitian ini dilakukan di PT. INALUM karena sering terjadi kerusakan pada mesin Anode Changing Crane (ACC) di bagian pabrik reduksi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas mesin serta mengetahui faktor penyebab six big losses terbesar. Penelitian dilakukan dengan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Fa ilure Mode and Analysis (FMEA). Metode OEE dilakukan untuk mengetahui efektifitas dari mesin ACC dan metode FMEA dilakukan untuk mengetahui faktor penyebab six big losses terbesar. Hasil perhitungan dengan metode OEE menunjukkan bahwa OEE tertinggi pada bulan Februari 2014 sebesar 81,08%. Hasil FMEA menunjukkan bahwa penyebab utama dari equipment failure (breakdown loss) adalah tabrakan ACC dengan tungku dengan Rate Priority Number (RPN) sebesar 256. Secara keseluruhan OEE masih belum mencapai kondisi ideal. OEE yang masih rendah ini jika dibiarkan secara terus menerus tanpa adanya perbaikan dapat menyebabkan kerusakan mesin yang semakin parah dan perusahaan mengalami penurunan hasil produksi. Sehingga perlu diberikan suatu usulan perbaikan yaitu pengaturan jam dan istirahat kerja.

Kata kunci : OEE, FMEA, Six Big Losses

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menggunakan metode FMEA didapat RPN terbesar 160 yaitu tidak adanya penetapan standar ketebalan blangket yang menyebabkan lama penjemuran tidak

Hasil analisis menggunakan metode FMEA didapat RPN terbesar 160 yaitu tidak adanya penetapan standar ketebalan blangket yang menyebabkan lama penjemuran tidak

Downtime Losses (Availability) terdiri dari : Breakdown Losses/Equipment Failures yaitu kerusakan mesin/peralatan yang tiba-tiba atau kerusakan yang tidak diinginkan

Keywords : Availability, Performance Efficiency, Rate of Quality Product, Overall Equipment Efectiveness, Six Big Losses. Universitas

Kata kunci : Overall Equipment Efectiveness, Availability, Breakdown Time, Rate of Quality. Product, Six

Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan identifikasi kejadian risiko dengan model FMEA terdapat 35 kejadian risiko dan 35 penyebab timbulnya risiko,Nilai RPN tertinggi

Downtime Losses (Availability) terdiri dari : Breakdown Losses/Equipment Failures yaitu kerusakan mesin/peralatan yang tiba-tiba atau kerusakan yang tidak diinginkan tentu

Failure Mode and Effect Analysis Faktor Utama Penyebab Akar penyebab Dampak Solusi dan Upaya Nilai RPN Occurrence Saverity Perbaikan Detection S O D Machine Dies