• Tidak ada hasil yang ditemukan

AUDIT TERHADAP SIKLUS PRODUKSI Pengujian (13)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "AUDIT TERHADAP SIKLUS PRODUKSI Pengujian (13)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Andinie Fatimah (4a3/2014017083)

AUDIT TERHADAP SIKLUS PRODUKSI: Pengujian Substantif terhadap Saldo Sediaan

Sediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk dijual dalam kegiatan bisnis yang normal atau barang-barang yang akan dikonsumsi dalam pengolahan produk yang akan dijual. Di dalam perusahaan dagang, sediaan terutama terdiri dari sediaan barang dagangan. Dalam perusahaan manufaktur, sediaan terdiri dari sediaan bahan baku dan bahan penolong, sediaan produk dalam proses, sediaan produk jadi, sediaan suku cadang, dan bahan habis pakai pabrik (factory supplies).

Prinsip akuntansi berterima umun dalam penyajian sediaan dalam neraca

1. Laporan keuangan harus menjelaskan bahwa sediaan dinilai dengan lower of cost or market dan harus menyebutkan metode yang digunakan dalam menentukan kos sendiaan.

2. Jika sediaan dinyatkan pada kosnya, nilai pasarnya pada tanggal neraca harus dicantumkan dalam tanda kurung, dan jika sediaan diturunkan nilainya pada harga pasarnya, kosnya harus dicantumkan dalam tanda kurung.

3. Akibat perubahan metode penilaian sediaan terhadap perhitungan rugi laba tahun yang diaudit hars dijelaskan dalam laporan keuangan dan auditor harus menyatakan perkecualian mengenai konsisten penerapan prinsip akuntansi berterima umum dalam laporan audit.

4. Penjelasan yang lengkap harus dibuat dalam laporan keuangan jika sediaan digadaikan sebagai jaminan utang yang ditarik oleh klien.

5. Jika jumlahnya material, sediaan dalam perusahaan manufaktur harus dikelompokkan menurut kelompok utama.

6. Perjanjian pembelian harus dijelaskan dalam laporan keuangan, jika jumlahnya material atau bersifat luar biasa.

7. Cadangan untuk menghadapi kemungkinan turunnya harga sediaan setelah tanggal neraca harus dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba yang ditahan.

Tujuan pengujian substantif terhadap sediaan Tujuan audit terhadap sediaan:

1. Memperoleh keyakinan tentang keadaan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan sediaan.

2. Membuktikan asersi keberadaan sediaan yang dicantumkan di neraca dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan sediaan.

3. Membuktikan asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan sediaan yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo sediaan yang disajikan di neraca.

4. Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas sediaan yang dicantumkan di neraca.

5. Membuktikan asersi penilaian sediaan yang dicantumkan di neraca. 6. Membuktikan asersi penyajian dan pengunkapan sediaan di neraca.

(2)

Andinie Fatimah (4a3/2014017083)

prosedur audit awal, (2) prosedur analitik, (3) pengujian terhadap transaksi rinci, (4) pengujian terhadap saldo akun rinci, (5) verifikasi terhadap penyajian dan pengungkapan.

Program pengujian substantif terhadap saldo sediaan Prosedur Audit Awal

Auditor melakukan rekonsiliasi antara informasi sediaan yang dicantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya agar audirot memperoleh keyakinan bahwa informasi sediaan yang dicantumkan di neraca didukung dengan catatan akuntansi yang dapat dipercaya. Prosedur audit yang dilakukan oleh auditor:

1. Usut saldo yang tercantum di neraca ke saldo akun Sediaan yang bersangkutan di dalam buku besar.

2. Hitung kembali saldo akun Sediaan di buku besar.

3. Usut saldo awal akun Sediaan ke kertas kerja tahun yang lalu.

4. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun Sediaan ke jurnal yang bersangkutan.

5. Lakukan rekonsiliasi buku pembantu Sediaan dengan akun kontrol Sediaan di buku besar.

Prosedur Analitik

Prosedur analitik ini merupakan pengecekan secara menyeluruh mengenai kewajaran sediaan yang disajikan di neraca. Auditor menghitung berbagai ratio yang bersangkutan dengan sediaan.

Ratio yang sering digunakan oleh auditor dalam pengujian analitik terhadap sediaan:

Ratio Formula

1. Tingkat perputaran sediaan

Sediaan produk jadi Kos produk yang dijual + Rerata saldo sediaan

produk jadi

Sediaan produk dalam proses Kos produksi + Rerata saldo sediaan produk

dalam proses

Sediaan bahan baku Biaya bahan baku + Retata saldo sediaan bahan

baku

Sediaan barang dagangan Kos produk yang dijual + Rerata saldo sediaan

barang dagangan

2. Ratio sediaan dengan aktiva lancar Sediaan + Aktiva Lancar 3. Ratio laba bruto dengan

hasil penjualan Laba bruto + hasill penjualan bersih

Berbagai ratio tersebut jika dihitung oleh auditor dan kemudian dibandingkan dengan angka harapan (ratio yang sama dari data masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan, atau data lain) akan dapat memberikan indikasi bagi auditor ke fokus mana perhatian auditor yang diarahkan dalam pelaksanaan pengujian transaksi rinci dan saldo akun rinci.

Pengujian Terhadap Transaksi Rinci

(3)

Andinie Fatimah (4a3/2014017083)

Pengujian terhadap transaksi rinci:

1. Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun Sediaan ke dokumen yang mendukung timbulnya transaksi tersebut

2. Periksa pendebitan akun Sediaan ke dokumen pendukung: bukti kas keluar, faktur pembelian, laporan penerimaan barang, dan surat order pembelian. 3. Periksa pengkreditan akun Sediaan ke dokumen pendukung: faktur

penjualan, laporan pengiriman barang, bukti pemakaian barang gudang, memo debit untuk retur pembelian.

Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan Sediaan:

1. Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian dalam minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca. 2. Periksa dokumen yang mendukung berkurangnya sediaan (karena

transaksi penjualan atau pemakaian sendiri) dalam minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca.

Pengujian Terhadap Saldo Akun Rinci

a. Pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan

Auditor melakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan untuk membuktikan asersi (1) keberadaan dan keterjadian, (2) kelengkapan, dan (3) penilaian sediaan. Prosedur audit yang ditempuh oleh auditor:

1. Periksa instruksi tertulis mengenai penghitungan fisik sediaan.

2. Lakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik sediaan yang dilakukan oleh klien.

b. Konfirmasi sediaan yang berada di tangan pihak luar

Untuk memperoleh keyakinan tentang eksistensi sediaan klien yang disimpan di gudang luar, auditor perlu mengirimkan surat konfirmasi kepada perusahaan yang menyimpan sediaan tersebut.

c. Periksa perjanjian konsinyasi

Pemeriksaan Penyajian Dan Pengungkapan Sediaan Di Neraca 1. Periksa klasifikasi sediaan di neraca.

Auditor harus memeriksa apakah klien telah melakukan klasifikasi sediaan di neracanya sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.

2. Periksa pengunkapan yang bersangkutan dengan sediaan.

Auditor harus memeriksa apakah klien telah cukup mencantumkan penjelasan yang berkaitan dengan sediaan di dalam laporan keuangannya sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.

3. Lakukan analytical review terhadap sediaan.

Merupakan review secara menyeluruh mengenai kewajaran sediaan yang disajikan di neraca. Auditor menghirung berbagai ratio yang bersangkutan dengan sediaan. Hubungan antara tingkat perputaran sediaan, tingkat sediaan pada tanggal neraca, dan volume penjualan semuanya harus mendukung pengujian-pengujian substantif yang telah dilakukan oleh auditor.

Referensi

Dokumen terkait

Kajian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemotongan median sebagai fasilitas komplemeneter pejalan kaki yang bertujuan untuk mengurangi konflik antara pejalan kaki

Pada minggu ketiga, mahasiswa mempelajari instruksi counter dan cara pemrogramnya dengan ladder diagram (Lembar Kerja 5) sekaligus mengimplementasikan pemrograman counter

b) Nilai koefisien label halal sebesar 0,268 menyatakan jika label halal meningkat 1% maka keputusan pembelian meningkat 0,268%. Sebaliknya, jika label halal menurun 1%

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis mengangkat judul Peramalan Harga Pasar Telur Ayam Ras di Kota Malang dengan Menggunakan Metode PSO-NN ( Neural Network dengan

Berdasarkan hasil pengolahan data ditemukan bahwa kepemimpinan, individual mechanism dan kebijakan perusahaan mempunyai pengaruh sebesar 78% untuk kinerja pegawai

Pengembangan merupakan langkah ketiga dalam mengimplementasikan model desain sistem pembelajaran ADDIE. Langkah pengembangan meliputi kegiatan membuat, membeli, dan

key lalu mengklik tombol nyalakan untuk mengaktifkan kamera pada perangkat yang nantinya kamera tersebut digunakan untuk proses scan QR Code dan sistem akan langsung

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model perhitungan zakat di Kecamatan Kuta Makmur Aceh Utara sangat kental dengan Syafiiyah serta enggan digeser dengan pendapat lain dan