• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAporan Prakerin Perhitungan Dimensi Kol

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAporan Prakerin Perhitungan Dimensi Kol"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

COVER

LAPORAN

Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok Villa Klecung

JALAN Umalas Klecung No.1 Badung-Bali

Disusun dan dipersiapkan untuk memenuhi tugas Pembelajaran Praktik Keahlian dalam rangka

Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) Tahun Pelajaran 2015/2016

OLEH:

Nama : M AL RAFI NANDO

NIS : 13876/050.007

Kelas : XI Geomatika

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 LUMAJANG

BIDANG KEAHLIAN BISNIS MANAJEMEN,TEKNOLOGI INFORMATIKA KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI REKAYASA

(2)

2016

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING OLEH SEKOLAH

Diterima tanggal : April 2016 Disetujui tanggal : April 2016

Guru Pembimbing

TOFAN TRI OKTORA, S.Pd

NIP. 19841020 201001 1 024 Kepala Progam

TOFAN TRI OKTORA, S.Pd

NIP. 19841020 201001 1 024

Mengetahui,

Kepala SMK Negeri 1 Lumajang,

ZAINAL ABIDIN, S.Pd.

Pembina

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan Prakerin pada tahun ajaran 2015/2016 yang di laksanakan di PT. Agra Ina Jayaini tepat pada waktunya tanpa halangan suatu apapun.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis untuk menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyusun laporan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Tofan Tri Oktora, S.Pd, Selaku Kepala Program Keahlian Geomatika SMK Negeri 1 Lumajang

2. Bapak Gregorius Anggoro Seto Bondantoro, Selaku Pimpinan PT. Agra Ina Jaya.

3. Bapak Tofan Tri Oktora, S.Pd, Selaku Pembimbing dari sekolah. 4. Bapak Ida Bagus Adyatmaja, Selaku pembimbing dari Dunia Kerja.

5. Serta Bapak/Ibu guru yang telah memberi masukan dan saran dalam penyusunan laporan ini.

6. Dan juga kedua orang tua yang selalu memberi motivasi dan biaya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat di butuhkan.

Harapan dari penulis semoga laporan yang memuat pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan selama melaksanakan Praktek kerja Industri ini dapat bermanfaat bagi siswa-siswi SMK Negeri 1 Lumajang

Bali, 14 April 2016

(4)

DAFTAR ISI

COVER...i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING OLEH SEKOLAH...ii

KATA PENGANTAR...iii

BAB III METODE PENELITIAN...7

A. Alat yang digunakan...7

B. Waktu dan Tempat...7

C. Anggota Tim...7

D. Prosedur Penelitian...7

E. Rumus Perhitungan...7

BAB IV ANALISIS DATA...9

A. Gambar Arsiktural...9

B. Gambar Struktur...16

C. Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok...17

D. Proses Pembuatan Kolom Begistal...18

BAB V PENUTUP...20

A. Kesimpulan...20

B. Saran – saran...20

(5)
(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perencanaan sebuah bangunan bertingkat, harus memperhatikan beberapa kriteria yang matang dari unsur kekuatan, kenyamanan, serta aspek ekonomisnya. Kenyamanan yang diinginkan membutuhkan tingkat ketelitian dan keamanan yang tinggi dalam perhitungan konstruksinya. Faktor yang seringkali mempengaruhi kekuatan konstruksi adalah beban hidup, beban mati, beban angin, dan beban gempa. Oleh karena itu, perlu disadari bahwa keadaan atau kondisi lokasi pembangunan gedung bertingkat akan mempengaruhi pula terhadap kekuatan gempa yang ditimbulkan yang kemudian berakibat pada bangunan itu sendiri.

Batang-batang struktur baik kolom maupun balok harus memiliki kekuatan, kekakuan dan ketahanan yang cukup sehingga dapat berfungsi selama umur layanan struktur tersebut. Dalam mendesain batang tarik yaitu balok baja harus memberikan keamanan dan menyediakan cadangan kekuatan yang diperlukan untuk menanggung beban layanan, yaitu balok harus memiliki kemampuan terhadap kemungkinan kelebihan beban (overload) atau kekurangan kekuatan (understrength). Kelebihan beban dapat terjadi akibat perubahan fungsi balok, terlalu rendahnya taksiran atas efek-efek beban karena penyederhanaan yang berlebihan dalam analisis strukturnya, dan akibat variasi-variasi dalam prosedur konstruksinya. Dalam merencanakan suatu struktur baja untuk bangunan bertingkat, SNI 03-1729-2002 telah menjadi standar Indonesia dalam perencanaan saat ini.

(7)

pada struktur yang tergantung. Komponen struktur tarik juga terlihat pada elemen pengaku yang menahan pengaruh gempa dan angin.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan-rumusan masalah sebagai berikut :

1. Berapa dimensi penampang kolom dan balok pada Villa Klecung Umalas? 2. Bagaimana proses pembuatan kolom begistal pada Villa Klecung

Umalas?

C. Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dimensi penampang kolom dan balok Villa Klecung. 2. Untuk mengetahui proses pembuatan kolom begistal pada Villa Klecung.

D. Manfaat

Manfaat Penelitian Manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat memperdalam pemahaman dalam struktur kolom dan balok dengan

sistem detail di wilayah tertentu.

2. Memberikan sumbangan penting dan wawasan bagi praktisi konstruksi bangunan.

(8)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum

(9)

struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.

A. Kriteria Desain

Untuk perhitungan struktur digunakan kriteria desain untuk material beton bertulang dengan parameter-parameter perencanaan sebagai berikut :

1. Massa jenis beton bertulang : 240 kg/m3 2. Berat jenis beton bertulang : 2400 kg/m3 3. Modulus elastisitas beton : 234500 kg/cm2 4. Angka Poisson : 0,2

5. Koefisien ekspansi panas : 9,9 x 10-6 cm/oc 6. Modulus geser beton : 97708,33 kg/cm2

7. Mutu beton :K-300 (kuat tekan spesifik f’c = 249 kg/cm2) K-450 (kuat tekan spesifik f’c = 373,5 kg/cm2)

8. Mutu tulangan baja : Tulangan Ulir (Fy = 4000 kg/cm2) Tulangan Polos (Fy = 2400 kg/cm2)

B. Dasar Analisa

Pada dasarnya dalam menganalisa struktur adalah untuk mendapatkan kriteria kekuatan (strenght), kenyamanan (serviceability), keselamatan (safety), dan umur rencana bangunan (durability) (Hartono, 1999). Keterlambatan pembayaran oleh client owner. Tuntutan atau ketentuan umum dalam analisa struktur gedung yang harus diperhatikan antara lain:

1. Konstruksi harus aman, kokoh, kuat, baik terhadap pengaruh cuaca, iklim maupun terhadap pengaruh lainnya.

2. Bangunan harus benar-benar dapat berfungsi menurut penggunaannya. 3. Ditinjau dari segi biaya, bangunan harus seekonomis mungkin dengan

catatan tidak boleh mengurangi kekuatan konstruksi, sehingga tidak membahayakan bangunan dan keselamatan pengguna bangunan.

(10)

C. Analisa Struktur

1. Beban Mati (Dead Load)

Berat sendiri elemen struktur terdiri dari berat sendiri elemen kolom,

drop panel, pelat lantai, ramp parkir, tangga dan corewall. Berat sendiri elemen struktural tersebut akan dihitung otomatis sebagai self weight oleh

software SAP2000.

Selain berat sendiri elemen struktural, pada beban mati juga terdapat beban lain yang berasal dari elemen arsitektural bangunan, yaitu :

a. Beban lantai (spesi + keramik) : 50 kg/m2 b. Beban plafond : 50 kg/m2

c. Beban dinding setinggi (4 m) : 4 m x 250 kg/m2 = 1000 kg/m d. Beban dinding lantai parkir (1 m): 1 m x 250 kg/m2 = 250 kg/m 2. Beban Hidup (Live Load)

Beban hidup pada lantai gedung diambil sebesar 250 kg/m2, sedangkan untuk lantai parkir dan lantai ramp parkir diambil sebesar 400 kg/m2, sesuai dengan standar Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah Dan Gedung 1987.

3. Beban Gempa (Quake Load)

Analisis struktur terhadap beban gempa mengacu pada Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Rumah dan Gedung (SNI 03-1726-2002). Analisis struktur terhadap beban gempa pada gedung dilakukan dengan Metode Analisis Dinamik Spektrum Respon.

4. Penentuan Jenis Tanah

Jenis tanah ditetapkan sebagai tanah keras, tanah sedang dan tanah lunak apabila untuk lapisan setebal maksimum 30 meter paling atas.

D. Faktor Keamanan

(11)

untuk memperhitungkan pelampauan beban dan faktor reduksi (Ø), yaitu untuk memperhitungkan kurangnya mutu bahan di lapangan. Komponen Gedung Berat Sendiri kg/m² Adukan tebal 1 cm 21 Aspal/Bahan-bahan mineral penambah tebal 1 cm 14 Pasangan 1 bata 450 Pasangan 1/2 bata 250 Penutup lantai tebal 1 cm 24 Langit-langit + Penggantung 18 Kaca Tebal 12 mm 30 Beban hidup = 100. (1/2.a.t).2 = 100.(1/2.4.2).2 = 800 kg/m² Faktor beban memberikan nilai kuat perlu bagi analisa pembebanan pada struktur.

BAB III

(12)

A. Alat yang digunakan

Adapun alat yang kami gunakan sebagai berikut : 1. Alat tulis

2. Meteran

3. K3 ( Sepatu Safety)

B. Waktu dan Tempat

Waktu pengukuran kami dilaksanakan pada jam kerja s.d selesai, tanggal 18 s.d 19 Januari 2016 di Villa Klecung Badung-Bali.

.

1. Menentukan titik-titik yang akan di gali untuk pondasi telapak. 2. Menetukan jarak antar pondasi telapak.

3. Pengukuran kedalaman pondasi telapak 4. Penentuan dimensi kolom begistal 5. Menentukan volume beton

E. Rumus Perhitungan

Rumus perhitungan dimensi kolom dan balok

1. Dimensi Balok

a. Rumus ukuran tinggi balok induk = 1/12 Bentangan b. Rumus lebar balok = ½ tinggi

c. Rumus tingggi Balok Anak : 1/15 Bentangan 2. Untuk lebar balok bisa juga 2/3 Tinggi Balok 3. Dimensi Penampang Kolom

(13)

BAB IV ANALISIS DATA

A. Gambar Arsiktural

(14)

Gambar Presentasi atau gambar arsitektur memang dibuat untuk keperluan showcase.Oleh sebab itu, ia sengaja dibuat tampak seindah mungkin.Tujuannya tentu agar menarik perhatian dan menunjukan pesona dari arsitektur itu sendiri..

2. Gambar Teknik

(15)

a. Denah

Denah adalah tampak atas bangunan yang seolah-olah dipotong secara horisintal setinggi 1m dari ketinggian 0.00 bangunan tersebut. Bagian atas bangunan yang terpotong dihilangkan sehingga bagian lantainya yang terlihat. Level (ketinggian) 0.00 ditentukan oleh arsitek.

Pada denah presentasi ,ada yang menggambar bagian dinding yang diblok dengan warna hitam, sementara kolom diberi warna putih atau warna kontras lain untuk pembedaan.Ada juga yang menggambar dinding dengan satu warna saja.Sementara pada gambar teknik karena digunakan untuk pekerjaan lapangan, bagian yang terpotong tersebut perlu dilengkapi dengan notasi material sebagai pedoman pengerjaan.Untuk teknik penggambaran ,bagian denah yang “terpotong” tadi digambar dengan garis yang lebih tebal, sisinya digambar mengunakan garis yang lebih tipis.

Fungsi denah sendiri antara lain untuk menunjukan :

 Fungsi ruang

(16)

 Dimensi ruangan b. Layout

(17)

c. Site Plan merupakan tampak atas bangunan beserta lingkungan sekitarnya.

d. Tampak

(18)

Fungsi gambar tampak antara lain untuk menunjukan :

 Dimensi bangunan

 Gaya arsitektur

 Warna dan Material

Arah pandangan untuk gambar tampak sendiri tidaklah pasti. Bisa di sesuaikan arah mata angin (tampak utara,tampak timur, dll.) atau sesuai view

(19)

e. Potongan

(20)

Fungsi potongan antara lain untuk menunjukan :

 Struktu bangunan

 Dimensi tinggi ruang

Untuk kriteri penggambaran, menggambar potongan prinsipnya kurang lebih sama dengan denah, yakni bagian yang terpotong digambar dengan garis tebal dan diberi notasi material bila merupakan gambar kerja.

(21)

B. Gambar Struktur

1. Gambar Detail Pondasi

(22)

C. Perhitungan Dimensi Kolom dan Balok

Untuk rumah tinggal dual lantai struktur bangunan dalam hal ini, Dimensi Kolom dan Balok ditentukan oleh panjang bentangan antar kolom.Pada kasus kali ini bentangan berjarak 5 meter kami ingin menentukan dimensi balok dan kolom.

1. Dimensi Balok

a. Rumus ukuran tinggi balok Induk 1/12 bentangan (1/12)x= 0,416 dibulatkan menjadi 0,40 m : 40 cm

b. Rumus lebar balok = 1/2 tinggi balok 1/2 x 40 cm= 20 cm, jadi dimensi balok yaitu = 20cmx40cm

2. Dimensi Penampang Kolom

c. Rumus penampang kolom = Lebar balok+(2x10cm) : 20+(2x10cm) =30 cm, jadi ukuran lebar kolom untuk menumpu balok dengan bentang 5 m yaitu = 30cmx20cm.

3. Untuk penampang Kolom, bisa juga 25x50 cm. (Untuk Bangunan lantai 3 dan 4).

D. Proses Pembuatan Kolom Begistal

1. Menentukan titik-titik yang akan di gali untuk pondasi telapak. 2. Menetukan jarak antar pondasi telapak.

(23)

Pada proses pengukuran ini mengunakan pengukuran bowplang yang mengarah pada titik-titik yang akan di gali untuk pondasi, jarak antar pondasi yaitu 3m yang berjumlah 12 titik.

3. Pengukuran kedalaman pondasi telapak

Gambar 2. Pengukuran kedalaman pondasi telapak

Pengukuran ini bertujuan untuk mengetaahui kedalaman pondasi telapak yang akan digali dan penggalian tanah untuk pembuatan pondasi telapak ini harus sampai menemukan tanah keras agar bangunan dapat berdiri kokoh.

(24)

Gambar 3. Perhitungan volume dan kekuatan pondasi telapak

Pondasi telapak ini berbentuk kubus dengan ukuran 200cmx200cmx30 dengan volume 12m3 dan pada setiap ukuran cm2 nya dapat menompang beban 200kg dan untuk mutu beton sendiri menggunakan K300

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Sesuai dengan tujuan penulisan laporan ini, maka berdasarkan keseluruhan hasil analisa yang telah dilakukan dalam penyusunan laporan ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dimensi balok pada Villa Klecung yaitu 40cmx20cm dan dimensi penampang kolom pada Villa Klecung yaitu 30cmx20cm.

(25)

B. Saran – saran

1. Untuk Sekolah

a. Diharapkan sekolah dapat lebih meningkatkan materi dan bimbingan kepada siswa, agar sisiwa lebih siap melaksanakan praktik kerja.

b. Diharapkan pembimbing praktik dari sekolah memberikan kunjungan kepada siswa praktik agar siswa dapat diberikan pengarahan-pengarahan tentang praktik kerja.

2. Untuk PT. Agra Ina Jaya

Siswa praktik sangat bersyukur karena pernah menjadi bagian suatu aktivitas usaha dan telah mendapatkan kesempatan dan pengalaman kerja yang sangat berharga yang belum pernah di temukan di sekolah.Bimbingan dari para karyawan dan karyawati PT. Agra Ina Jaya baik pengetahuan keterampilan sikap dan etika kerja serta kondisi fasilitas, sarana dan prasarana, keteraturan mekanisme kerja dari suatu Prosedur Operasional Standar. Harapan kami selaku siswa praktik di PT. Agra Ina Jaya agar lebih mendapatkan perhatian serta kebijakan berpendapat.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standarisasi Nasional, 2002. “Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung”, SNI 03-2847,2002. Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional, 2002. “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung”, SNI 03-17267,2002. Jakarta.

(26)
(27)
(28)

Gambar

Gambar Arsiktural.........................................................................................9
Gambar  Presentasi  atau  gambar  arsitektur  memang  dibuat  untuk
Gambar dari suatu bangunan yang di potong dan memperlihatkan isi atau
Gambar 1 . Pengukuran jarak antar pondasi telapak
+2

Referensi

Dokumen terkait

Jika turunan adalah positif pada salah satu pihak dari titik kritis dan negative pada pihak lainnya, maka kita mempunyai ekstrim lokal.. satu pihak dari titik kritis dan negative

Metode yang digunakan untuk pembuatan media pembelajaran yaitu yaitu memahami cara kerja sistem power window dan central lock meliputi rangkaian power window dan central

Dengan kata lain, konstruksi posesif dengan ciri PR berupa pronomina persona pertama ja- mak kami merupakan ciri surat pembaca yang berupa tanggapan dari lembaga atau

Terima dari Ibu Handewi Purwati Binti Moch Saliem (Via Pak Tri Anggraito). Terima dari Hamba Allah (Via Pak Tri

Dari definisi ḥalaqah yang penulis telah jelaskan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa itu sesuai dengan teori Sukardi yang menjelaskan bahwa bimbingan kelompok adalah layanan yang

kembangan luas tanaman yang cepat yaitu 45 persen setiap tahunnya. Sudah barang tentu pengusahaan tanaman pepaya akan berbeda dengan pengusahaan tanaman palawija. Ditinjau

Bahkan Dahal dan Adhikari (2008) menyatakan bahwa modal sosial yang merujuk pada trust, norms dan networks, memainkan peran vital dan menentukan keberhasilan atau kegagalan dari

Berikut ini saran-saran yang dapat penulis sampaikan untuk menghidu- pkan kembali proses pembuatan garam secara tradisional di kawasan Pantai Patihan, antara lain