• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU MANUAL SISTEM PENJAMINAN MUTU INTER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BUKU MANUAL SISTEM PENJAMINAN MUTU INTER"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Buku Manual SPMI-WDH

MANUAL MUTU

Kode Dokumen : MM/SPMI/A1-A2 Revisi : -

Tanggal : Maret 2015

Perumusan Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi

(Bayu Irianti., M.Keb) Pemeriksa Pembantu Ketua I

(Ns. Riris Indriati., S.Kep.,M.Kep) Persetujuan dan penetapan Ketua STIKes

Widya Dharma Husada

(Dr. H. M. Hasan., SKM., M.Kes) Pengendali Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Internal

Perguruan Tinggi

(2)

Buku Manual SPMI-WDH

VISI

Pada Tahun 2020 menjadi lembaga pendidikan kesehatan yang professional, beriman, bertakwa, berwawasan global dan siap menghadapi dunia kerja di masa kini dann msa mendatang.

MISI

a. Mencetak tenaga kesehatan yang profesiona, beriman dan bertaqwa dalam mencerdaskan dan memberdayakan kehidupan bangsa serta memelihara nilai-nilai patriotism,perjuangan dan kebangsaan

b. Menghasilkan lulusan yang bermoral, tangguh, unggul, berjiwa pmimpin dan kewirausahaan dan tanggap terhadap perubahan nasional dan global

c. Menyelenggarakan penelitian yang meningkatkan keunggulan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya bangsa

d. Mengembangkan kurikulum sesuai dengan prediksi kebutuhan dasar

(3)

Buku Manual SPMI-WDH

Manual Mutu merupakan suatu bagian dari Pedoman Sistem Penjaminan Mutu (SPM) yang bertujuan untuk memberikan arah serta landasan pengembangan dan penerapan Sistem Penjaminan Mutu (SPM) di seluruh unit kerja di lingkungan STIKes Widya Dharma Husada sebagai instrument penjaminan mutu dan bukti otentik pelaksanaan Penjaminan mutu.

Sasaran pemanfaatan Manual Mutu yang merupakan bagian dari Pedoman SPM adalah peningkatan mutu, efisiensi dan efektivitas kinerja di seluruh unit kerja di lingkungan STIKes Widya Dharma Husada dengan focus utama pada penyelenggaraan keseluruhan proses pendidikan (penerimaan calon mahasiswa hingga proses wisuda dan alumni), penelitian dan pengabdian masyarakat serta kemitraan.

Rincian kegiatan yang harus dikerjakan dalam implementasi SPMI oleh pemangku kepentingan internal

Dalam upaya pelaksanaan dan pemenuhan standar yang telah ditetapkan, tiap unit kerja yang telah menetapkan standar mutu perlu melaksanakan mekanisme sebagai berikut.

(4)

Buku Manual SPMI-WDH 2. Kebijakan yang disusun untuk keperluan tersebut harus sejalan dan sesuai dengan kebijakan

terkait yang telah ditetapkan oleh unit kerja pada jenjang di atasnya.

3. Tiap pemimpin unit kerja berkomitmen dan secara konsisten mengacu pada pencapain standar-standar yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan di unit kerjanya.

4. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tiap unit kerja, pemimpin unit kerja perlu memastikan efektivitas pelaksanaan pemantauan dan evaluasi untuk menjamin pencapaian standar-standar kinerja dan standar-standar mutu yang ditetapkan.

5. Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja dianalisis dan ditindaklanjuti secara sistematis untuk mengupayakan perbaikan dan peningkatan mutu secara berkelanjutan.

6. Keseluruhan tindakan pemenuhan standar harus didokumentasikan secara efektif, efisien dan sistematis.

Penyusunan tiap standar perlu mengikuti suatu mekanisme penetapan dan pemenuhan standar yang bersifat khusus sesuai jenis standar. Namun demikian secara umum, penetapan dan pemenuhan standar mutu harus dilakukan mengikuti mekanisme yang akan diuraikan berikut ini:

Perumusan, Penyusunan dan Penetapan Standar

Secara umum, mekanisme penetapan standar mutu adalah sebagai berikut.

(5)

Buku Manual SPMI-WDH 2. Standar mutu disusun dan ditetapkan secara berjenjang, mulai dari tingkat STIKes, program

studi, lab/bagian, dan seterusnya sesuai kebutuhan.

3. Tiap jenjang unit kerja yang akan menetapkan standar perlu melakukan kajian peraturan dan perundang-undangan yang berlaku terkait dengan standar yang akan disusun.

4. Dasar perumusan standar dapat berupa peraturan perudang-undangan terkait, hasil evaluasi diri tentang kinerja yang sedang berjalan, masukan dari stakeholders, hasil benchmarking, dan atau hasil studi pelacakan (tracer study).

5. Standar yang akan ditetapkan oleh suatu unit kerja tidak boleh bertentangan dengan standar mutu sejenis atau yang terkait yang telah ditetapkan oleh unit kerja pada jenjang di atasnya.

6. Unit kerja yang akan menetapkan standar perlu melakukan evaluasi diri terkait dengan standar yang akan disusun dan ditetapkan.

7. Unit kerja membentuk tim sesuai dengan jenis standar yang akan disusun beranggota antara lain unsur pemimpin unit kerja, unsur dosen, tenaga kependidikan.Jika diperlukan, tim juga dapat menyertakan stakeholders eksternal, yang disetujui oleh pemimpin unit kerja penyusun standar.

8. Tim melakukan analisis kebutuhan standar untuk menentukan ruang lingkup, jenis dan kriteria standar. Analisis kebutuhan juga dapat dilakukan berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi kinerja pada siklus penjaminan mutu sebelumnya.

9. Sebelum ditetapkan, standar perlu disosialisasikan untuk mendapat umpan balik dan diuji peluang implementabilitasnya sehingga benar-benar dapat digunakan sebagai acuan dalam implementasi SPM.

(6)

Buku Manual SPMI-WDH 11.Standar pada tingkat STIKes disahkan oleh pemimpin STIKes setelah mendapat persetujuan

Senat Fakultas.

12.Standar pada tingkat STIKes disahkan oleh Pemimpin STIKes WDH setelah mendapat persetujuan Senat Universitas.

13.Setelah disahkan, standar harus disosialisasikan dan dipublikasikan secara terbuka kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

14.Perumusan standar harus mengikuti kaidah ABCD (Audience, Behaviour, Competence, dan

Degree) yang berarti:

Audience : menyebutkan siapa pelaku atau pengelola standar, siapa yang bertanggungjawab/ditugasi dalam pencapaian standar tersebut

Behaviour : menjelaskan kondisi/keadaan, tindakan, perilaku yang bersifat

“should be” yang harus selalu dapat diukur

Competence : menjelaskan target/sasaran/tugas/materi/objekdalam perilaku (behaviour) yang telah dirumuskan

Degree : menetapkan waktu/periode yang harus dicapai untuk mencapai atau melakukan tindakan/perilaku pada standar tersebut

Jika standar dinyatakan dalam struktur kalimat lengkap, A adalah subjek, B berada pada predikat, C menempati posisi objek dan D adalah keterangan.

Pelaksanaan Standar

Dalam upaya pelaksanaan dan pemenuhan standar yang telah ditetapkan, tiap unit kerja yang telah menetapkan standar mutu perlu melaksanakan mekanisme sebagai berikut.

(7)

Buku Manual SPMI-WDH

2. Kebijakan yang disusun untuk keperluan tersebut harus sejalan dan sesuai dengan kebijakan terkait yang telah ditetapkan oleh unit kerja pada jenjang diatasnya

3. Tiap pemimpin unit kerja berkomitmen dan secara konsisten mengacu pada pencapain standar-standar yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan di unit kerjanya.

4. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tiap unit kerja, pemimpin unit kerja perlu memastikan efektivitas pelaksanaan pemantauan dan evaluasi untuk menjamin pencapaian standar-standar kinerja dan standar mutu yang ditetapkan.

5. Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja dianalisis dan ditindaklanjuti secara sistematis untuk mengupayakan perbaikan dan peningkatan mutu secara berkelanjutan.

6. Keseluruhan tindakan pemenuhan standar harus didokumentasikan secara efektif, efisien dan sistematis.

Pengendalian, Pengembangan dan Peningkatan Standar

Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa pelaksanaan program dan kegiatan di STIKes WDH berpedoman pada pencapaian standar dan dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Perubahan standar hanya dapat dilakukan melalui mekanisme yang telah ditetapkan dalam Penyusunan dan Penetapan Standar. Kemudian, untuk mengendalikan standar, semua unit yang ada di lingkungan STIKes WDH perlu menetapkan secara sah standar-standar yang diberlakukan.

(8)

Buku Manual SPMI-WDH

Tahap ini mencakup tiga hal yaitu: a) pemantauan, evaluasi pelaksanaan dan pengukuran ketercapaian standar; b) upaya perbaikan, serta c) pengembangan dan peningkatan standar. Ketiga hal ini bersifat siklus dan dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten.Siklus-siklus ini pada akhirnya akan mewujudkan konsep Kaizen (perbaikan dan peningkatan berkelanjutan).

Gambar 4-1. Siklus Pengendalian dan Peningkatan Standar Mutu

(9)

Buku Manual SPMI-WDH 1. Audit internal dapat dilakukan pada aspek akademik maupun non akademik.Audit mutu akademik internal (AMAI) merupakan audit yang wajib dilaksanakan pada semua program studi, dan penyenggara program pendidikan lainnya.

2. Audit internal non akademik dilaksanakan sesuai kebutuhan manajemen, sedikitnya satu tahun sekali.

3. Khusus AMAI, harus diselenggarakan minimal satu kali dalam satu tahun oleh STIKes

4. Cakupan Audit Mutu Internal ditetapkan berdasarkan hasil audit sebelumnya dan hasil evaluasi diri, atau atas keperluan tertentu.

5. Dekan/Direktur PPS dapat mengajukan permohonan audit mutu internal kepada pemimpin STIKes WDH apabila diperlukan.

6. STIKes WDH harus melakukan audit kepada seluruh unit kerja sedikitnya satu kali dalam satu tahun.

7. Hanya personal yang telah mendapat kewenangan audit yang dapat melakukan audit atas koordinasi UPT Penjaminan Mutu atau Unit Penjaminan Mutu Fakuktas/PPS.

8. Kewenangan ini dinyatakan dalam bentuk Sertifikat Auditor yang diterbitkan oleh Ketua STIKes WDH

9. Hasil dan rekomendasi audit mutu internal harus ditindaklanjuti oleh pemimpin unit kerja dan tindak lanjut rekomendasi yang dilakukan dilaporkan kepada pemimpin unit kerja pada jenjang diatasnya.

10.Laporan audit internal harus dapat diakses oleh pemimpin unit kerja yang diaudit serta pemimpin unit kerja pada jenjang diatasnya.

(10)

Buku Manual SPMI-WDH

internal kepada pihak yang berkepentingan, termasuk para pengelola program studi, dosen dan senat universitas/fakultas.

12.Mekanisme rinci pelaksanaan audit mutu harus diuraikan pada Standar Prosedur Operasional Audit Mutu Internal.

Manual penetapan standar mutu berlaku untuk semua unit di lingkungan TIKes WDH dan Masda, yang meliputi STIKes, unit, Prodi dan sub unit di lingkungan STIKes WDH

1. Kebijakan merupakan pernyataan tertulis yang menjelaskan mengenai pemikiran, sikap dan pandangan pada suatu institusi berkenaan dengan suatu hal (dalam hal ini penjaminan mutu)

2. Kebijakan SPMI merupakan pemikiran, sikap dan pandngan kegiatan institusi mengenai SPMI yang berlaku di STIKes WDH Tangerang (mencakup persyaratan SPMI)

3. Manual SPMI/Prosedure merupakan dokumen tertulis berisi petunjuk teknis praktis menjalankan atau melaksanakan SPMI

4. Standar SPMI merupakan dokumen tertulis yang berisikan kriteria, patokan, ukuran, spesifikasi mengenai suatu hal yang harus dipenuhi.

(11)

Buku Manual SPMI-WDH

selama kurun waktu tertentu. Sebagai cara mengetahui kekurangan yang terjadi di dalam sistem yang berjalan di STIKes.

6. Audit SPMI termasuk audit yang menjadi syarat pada Sistem Managemen Mutu Perguruan Tinggi merupakan kegiatan rutin setiap akhir semester tahun akademik yang dilakukan oleh auditor internal, untuk memastikan pelaksanaan SPMI dan sistem managemen mutu PT sesuai dengan standar minimum yang dibuat oleh setiap unit di STIKes WDH Tangerang.

7. Mutu diartikan sebagai sesuatu yang dijalankan sesuai harapan penggun, hasil luaran memenuhi syarat dan sesuai dengan apa yang dijanjikan.

8. Penjaminan mutu merupakan suatu proses penentuan standar mutu pengelolaan secara konsisten, berkelanjutan, terdokumentasi dengan tujuan memenuhi kepuasaan pengguna.

(12)

Buku Manual SPMI-WDH

Kelompok Standar No Standar Nama Standar

A. Standar Isi Std/SPMI/A-01 Standar kerangka dasar dan struktur kurikulum Std/SPMI/A-02 Standar beban belajar

Std/SPMI/A-03 Standar muatan Kurikulum

B. Standar Proses Pembelajaran Std/SPMI/B-01 Standar perencanaan proses pembelajaran Std/SPMI/B-02 Standar pelaksanaan proses pembelajaran

C. Standar Kompetensi Mahasiswa

Std/SPMI/C-01 Standar kompetensi lulusan

Std/SPMI/C-02 Standar kompetensi kelompok mata kuliah Std/SPMI/C-03 Standar kompetensi mata kuliah

D. Standar dosen dan tenaga kependidikan

Std/SPMI/D-01 Standar kualifikasi dan kompetensi dosen Std/SPMI/D-02 Standar kinerja dosen dan kependidikan Std/SPMI/D-03 Standar tenaga kependidikan

E. Standar sarana dan prasarana Std/SPMI/E-01 Standar ruang kuliah dan perlengkapannya

F. Standar pengelolaan Std/SPMI/F-01 Standar pengelolaan sumber daya manusia Std/SPMI/F-02 Standar pengelolaan akademi

Std/SPMI/F-03 Standar pengelolaan kemahasiswaan Std/SPMI/F-04 Standar pengelolaan persoalia

Std/SPMI/F-05 Standar penelitin dan pengabdian kepada masyarakat Std/SPMI/F-06 Standar pengelolaan sarana dan prasarana

Std/SPMI/F-07 Standar pengelolaan keuangan Std/SPMI/F-08 Standar pengelolaan sistem informasi Std/SPMI/F-09 Standar sistem penjaminan mutu

G. Standar pembiayaan Std/SPMI/G-01 Standar biaya penerima

Std/SPMI/G-02 Standar penggunaan pembiayaan Std/SPMI/G-03 Standar akuntabilitas

H. Standar penilaian pendidikan Std/SPMI/H-01 Standar penilaian hasil belajar oleh dosen

Std/SPMI/H-02 Standar penilaian hasil pembelajaran oleh satuan pendidikan

I. Standar penelitian Std/SPMI/I-01 Standar penelitian

J. Standar pengabdian masyarakat Std/SPMI/J-01 Standar pengabdian kepada masyarakat

(13)

Buku Manual SPMI-WDH

Adapun yang menjadi sarana pendukung pada kegiatan penjaminan mutu diantaranya adalah: 1. Dokumen penunjang audit internal dalam bentuk format borang yang akan diisikan oleh

setiap prodi dan akan di telaah oleh auditor internal

2. Dokumen ceklis kesesuaina borang dengan haasil temuan di prodi masing-masing 3. Dokumen pelaporan hasil audit internal dan saran perbaikan

(14)

Buku Manual SPMI-WDH Referensi

1. DIKTI D. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi. Jakarta: DIKTI. 2012

2. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Peraturan Menteri

pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Jakarta. 2014

3. Lembaga Penjaminan Mutu Internal Universitas Gadjah Mada, Penjaminan Mutu

Gambar

Gambar 4-1. Siklus Pengendalian dan Peningkatan Standar Mutu

Referensi

Dokumen terkait

Peta homomorfisma pada ideal fuzzy pada

Sistematika pembahasan merupakan kerangka dari skripsi yang memberikan petunjuk mengenai pokok-pokok permasalahan yang akan dibahas. Untuk memudahkan pembaca memahami

Pengendalian standar dilaksanakan dengan prinsip umum yaitu untuk memastikan bahwa pelaksanaan program dan kegiatan di Universitas Bung Hatta berpedoman pada

Sedangkan tujuan dari Standar Pengelolaan Pembelajaran ini adalah memenuhi salah satu komponen dalam siklus SPMI (PPEPP) yaitu penetapan standar sehingga menjadi

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bagi dosen dan mahasiswa di lingkungan STIKES Harapan Ibu Jambi harus mengacu pada standar penjaminan mutu

Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 3 dan peningkatan mutu, serta sebagai perangkat untuk

Universitas Sumatera Utara(USU) memiliki tujuan yang sejalan dengan tujuan Standar Nasional Perguruan Tinggi yang tercantum dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan

maka mutu pendidikan tinggi di Universitas Sumatera Utara (USU) adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi