• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Model Altman dalam Pembentukan Model Kebangkrutan Perusahaan: Studi pada Perusahaan dalam Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di BEI Periode 2005 - 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Model Altman dalam Pembentukan Model Kebangkrutan Perusahaan: Studi pada Perusahaan dalam Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di BEI Periode 2005 - 2012."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ix

ABSTRACT

Bankruptcy is a situation in which the company's operating cash flows are not sufficient to satisfy the obligations of which are the responsibility of the company. Companies that are not able to compete to maintain its performance will gradually displaced from the industry and the environment will be bankrupt . One of them is a corporate bankruptcy prediction discriminant function analysis or model Z -Score Altman developed by combining various ratios through a multivariate approach . Variables - variables include the Altman Net working capital to total assets ( X1 ) , Retained earings to shavings assets ( X2 ) , Earings before interest and tax to total assets ( X3 ) , Market Value of Equity to Book Value of Debt ( X4 ) and Sales to Total Assets ( X5 ) . This study aims to determine the variables - variables Altman model which gives effect to the bankruptcy of the company and analyze the predictive accuracy of the resulting bankruptcy prediction model . Prediction of expected results will benefit the company in bankruptcy proceedings because the company will bear the cost is not small . Therefore to overcome early indicators of bankruptcy , the company could be saved . The results showed that the variables Net working capital to total assets ( X1 ) and Earnings before Interest and Tax to Total Assets ( X3 ) have a significant influence on the level of accuracy of bankruptcy prediction of bankruptcy prediction model which is derived by 93.33 % for the sample analysis and 85.71% for the validation sampel.

(2)

x

ABSTRAK

Kebangkrutan merupakan keadaan dimana arus kas operasi perusahaan tidak memadai untuk melunasi kewajiban yang menjadi tanggung jawab perusahaan. Perusahaan yang tidak mampu bersaing untuk mempertahankan kinerjanya lambat laun akan tergusur dari lingkungan industrinya dan akan mengalami kebangkrutan. Salah satunya prediksi kebangkrutan perusahaan adalah analisis fungsi diskriminan atau model Z-Score yang dikembangkan oleh Altman yang mengombinasikan berbagai rasio melalui pendekatan multivariate. Variabel – variabel Altman meliputi Net working capital to total assets (X1), Retained earings to tatal assets (X2),

Earings before interest and tax to total assets (X3), Market Value of Equity to Book

Value of Debt (X4) dan Sales to Total Assets (X5). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui variabel – variabel model Altman yang memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan pada perusahaan dan menganalisis tingkat keakuratan prediksi dari model prediksi kebangkrutan yang dihasilkan. Di harapkan hasil prediksi akan memberikan keuntungan bagi perusahaan karena dalam proses kebangkrutan perusahaan akan menanggung biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu dengan mengatasi indikator kebangkrutan sejak dini, perusahaan akan dapat diselamatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Net working capital to total assets (X1) dan Earnings before Interest and Tax to Total Assets (X3) memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap kebangkrutan dengan tingkat keakuratan prediksi dari model prediksi kebangkrutan yang di hasilkan sebesar 93.33% untuk sampel analisis dan 85.71% untuk sampel validasi.

(3)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER ... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRACT ... ix

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Kegunaan Penelitian... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

(4)

xii

2.1.1. Kinerja Keuangan Perusahaan ... 8

2.1.2. Laporan Keuangan ... 8

2.1.3. Analisis Laporan Keuangan ... 9

2.1.4. Analisis Prediksi Kebangkrutan ... 11

2.1.5. Model Prediksi Kebangrutan Altman Pertama ... 16

2.1.6. Model Prediksi Kebangkrutan Altman Revisi ... 21

2.1.7. Model Prediksi Kebangkrutan Altman Modifikasi ... 22

2.1.8. Metode Diskriminan Analisis ... 23

2.2. Penelitian Terdahulu ... 24

2.3. Rerangka Pemikiran ... 29

2.3.1. Net working capital to total assets (X1) ... 29

2.3.2. Retained earings to tatal assets (X2)... 30

2.3.3. Earings before interest and tax to total assets (X3) ... 31

2.3.4. Market Value of Equity to Book Value of Debt (X4) ... 31

2.3.5. Sales to Total Assets (X5) ... 32

2.4. Model Penelitian ... 32

BAB III METODE PENELITIAN... 33

3.1. Jenis penelitian ... 33

3.2. Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 33

3.3. Populasi, Sampel dan Pengambilan Sampel ... 37

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 43

(5)

xiii

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1. Deskriptif Data ... 47

4.2. Pengolahan Data... 49

4.2.1. Uji Normalitas ... 49

4.2.2. Uji Heteroskedastisitas ... 51

4.2.3. Uji Multikolinieritas ... 52

4.2.4. Uji Autokorelasi ... 53

4.2.5. Uji Analisis Diskriminan ... 54

4.2.5.1. Output Analisis Diskriminan ... 55

4.2.5.2.Tingkat Keakuratan Prediksi ... 64

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1. Kesimpulan ... 69

5.2. Keterbatasan Penelitian ... 70

5.3. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72

LAMPIRAN A ... 77

LAMPIRAN B ... 105

LAMPIRAN C ... 115

(6)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 24

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 35

Tabel 3.2 Populasi Penelitian ... 37

Tabel 3.3 Sampel Penelitian ... 39

Tabel 3.4 EBIT dan Arus Kas Operasi Perusahaan ... 41

Tabel 3.5 Sampel Penelitian Analisis dan Validasi ... 43

Tabel 4.1 Nilai Rata – Rata Variabel Untuk Perusahaan Tidak Bangkrut dan Bangkrut Periode 2005 – 2012 ... 48

Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 50

Tabel 4.3 Coefficientsa ... 51

Tabel 4.4 Coefficientsa ... 52

Tabel 4.5 Runs Test ... 54

Tabel 4.6 Group Statistics ... 55

Tabel 4.7 Tests of Equality of Group Means ... 56

Tabel 4.8 Canonical Discriminant Function Coefficients ... 59

Tabel 4.9 Wilks' Lambda ... 60

Tabel 4.10 Eigenvalues ... 61

Tabel 4.11 Standardized Canonical Discriminant Function Coefficients ... 62

Tabel 4.12 Nilai Rata –Rata Z score 1 dan Z score 2 ... 63

(7)

xv

(8)

xvi

DAFTAR GAMBAR

(9)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A DATA PERHITUNGAN RASIO ... 77 LAMPIRAN B DATA NILAI RATA – RATA RASIO ... 105

(10)

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Kebangkrutan merupakan keadaan dimana arus kas operasi perusahaan tidak memadai untuk melunasi kewajiban yang menjadi tanggung jawab perusahaan, seperti beban bunga dan hutang lancar. Kebangkrutan telah digunakan sebagai istilah umum untuk menerangkan keadaan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan. Kebangkrutan biasanya diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba (Adnan & Arisudhana, 2010).

Kebangkrutan perusahaan ditandai dengan financial distress, yaitu perusahaan lemah dalam menghasilkan laba atau perusahaan cenderung mengalami defisit. Kebangkrutan juga sering disebut likuidasi perusahaan atau penutupan perusahaan atau insolvensi. Kebangkrutan sebagai kegagalan diartikan sebagai kegagalan keuangan atau financial failure dan kegagalan ekonomi atau economic failure (Adnan & Kurniasih, 2000).

Perusahaan yang tidak mampu bersaing untuk mempertahankan kinerjanya lambat laun akan tergusur dari lingkungan industrinya dan akan mengalami kebangkrutan. Agar kelangsungan hidup perusahaan tetap terjaga, maka pihak manajemen harus dapat mempertahankan atau terlebih lagi memacu peningkatan kinerjanya. Secara umum kinerja perusahaan ditunjukkan dalam laporan keuangan yang di publikasikan (Sihombing, 2008).

(11)

BAB I PENDAHULUAN 2

sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan, yang sangat berguna untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat. Agar informasi yang tersaji menjadi lebih bermanfaat dalam pengambilan keputusan, data keuangan harus dikonversi menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis. Hal ini ditempuh dengan cara melakukan analisis laporan keuangan (Sihombing, 2008).

Hasil analisis laporan keuangan yang menunjukkan kinerja perusahaan tersebut digunakan sebagai dasar penentu kebijakan bagi pemilik, manajer dan investor. Analisis atas laporan keuangan dugunakan untuk mengadakan penilaian atas keadaan keuangan dan potensi atau kemajuan perusahaan melalui laporan keuangan (Sihombing, 2008).

(12)

BAB I PENDAHULUAN 3

berlawanan satu sama lain. Oleh karena itu, para investor akan mendapat kesulitan dan kebingungan untuk memutuskan apakah perusahaan dalam kondisi sehat atau sebaliknya (Nugroho, 2012).

Hal tersebut menjadikan kelemahan dari analisis laporan keuangan. Untuk mengatasi kekurangan tersebut, maka perlu dikombinasikan berbagai rasio melalui pendekatan multivariate agar menjadi suatu model prediksi yang lebih akurat. Salah satunya adalah analisis fungsi diskriminan atau model Z-Score yang dikembangkan oleh Altman (Aziz, 2008). Altman merupakan model kebangkrutan terbaik (Martin, Manjula & Venkatesan, 2011). Selain itu Model Altman membahas secara rinci dan menggambarkan perubahan yang terjadi sehingga dapat menjadi model prediksi yang sempurna (Amjum, 2012). Model prediksi kebangkrutan Altman telah diterima secara umum dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan (Hayes, Hodge, & Hughes, 2010).

(13)

BAB I PENDAHULUAN 4

Z’-score. Selanjutnya Altman memodifikasi modelnya agar dapat diterapkan pada

semua perusahaan seperti manufaktur, non manufaktur dan perusahaan penerbit obligasi. Model ini disebut sebagai model Altman modifikasi atau Z’-Score

(Ramdhani & Lukviarman, 2009).

Menurut Altman (2000), teknik penggunaan Altman’s Z-Score mempunyai

kelebihan dalam mempertimbangkan karakteristik umum dari

perusahaan-perusahaan yang relevan, termasuk interaksi antar perusahaan-perusahaan tersebut. Di samping

itu, dapat mengkombinasikan berbagai rasio menjadi suatu model prediksi yang

berarti dan dapat digunakan untuk seluruh perusahaan, baik perusahaan publik,

pribadi, manufaktur, ataupun perusahaan jasa dalam berbagai ukuran. Kelemahan

dari model ini adalah tidak ada rentang waktu yang pasti kapan kebangkrutan akan

terjadi setelah hasil Z skor diketahui lebih rendah dari standar yang ditetapkan.

Model ini juga tidak dapat mutlak digunakan karena adakalanya terdapat hasil yang

berbeda jika kita menggunakan obyek yang berbeda.

Altman (tahun 1968), Z-score Model Altman adalah model pengklasifikasi

perusahaan yang sehat dan bangkrut didasarkan pada nilai Z yang diperoleh dengan

menggunakan beberapa rasio sebagai indikator yaitu Net Working capital to Total

Assets, Retained Earning to Total Assets, EBIT to Total Assets, Market Value Equity

to Total Liabilities, dan Sales to Total Assets.

Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan kondisi

ekonomi serta perilaku pasar Analisis Z-score yang pertama kali dikembangkan oleh

Altman pada 1968 tersebut dinilai kurang relevan dengan kekurangan antara lain dari

model ini tidak dapat mutlak digunakan karena ada kalanya terdapat hasil yang

(14)

BAB I PENDAHULUAN 5

itu model ini juga tidak melihat dampak dari perubahan nilai harga saham karena

dalam model ini menggunakan market value of equity sebagai salah satu indikator

yang dihitung dalam formula tersebut.

Berdasarkan hal tersebut peneliti menggunakan variabel variabel dari model

Altman untuk menguji apakah terdapat pengaruh terhadap kebangkrutan pada sektor

aneka industri untuk mengetahui seberapa signifikan analisis kebangkrutan Altman terhadap sektor aneka industri karena terjadinya anjlokan dengan presentase sebesar 3,56% dan menjadi pelemahan terbesar bila dibandingkan dengan sektor lainnya. Di harapkan hasil prediksi akan memberikan keuntungan bagi perusahaan karena dalam proses kebangkrutan perusahaan akan menanggung biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu dengan mengatasi indikator kebangkrutan sejak dini, perusahaan akan dapat diselamatkan. Dari latar belakang tersebut maka diadakan penelitian dengan judul “Analisis Model Altman dalam Pembentukan Model Kebangkrutan Perusahaan: Studi pada Perusahaan dalam Sektor Aneka Industri yang terdaftar di BEI periode 2005 - 2012

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan penelitian-penelitian empiris, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah:

1. Apakah variabel – variabel model Altman memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan pada perusahaan?

(15)

BAB I PENDAHULUAN 6

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui variabel – variabel model Altman yang memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan pada perusahaan

2. Untuk menganalisis tingkat keakuratan prediksi dari model prediksi kebangkrutan yang dihasilkan

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Manajemen perusahaan

Sebagai early warning system agar perusahaan segera melakukan tindakan

korektif untuk kemajuan perusahaan di masa yang akan datang.

2. Kreditor dan Investor

Sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan tindakan antisipasi terhadap

kemungkinan terburuk sebelum mengambil keputusan keputusan yang

bersangkutan dengan keuangan perusahaan.

3. Auditor

Sebagai salah satu acuan untuk mengevaluasi apakah ada keraguan yang

mendasar atas kemampuan klien mereka untuk tetap beroperasi (going

concern).

4. Dunia penelitian dan akademis

(16)

BAB I PENDAHULUAN 7

(17)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 69

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari uraian pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

a. Variabel – variabel dalam penelitian ini adalah Net working capital to total assets (X1), Retained earings to tatal assets (X2), Earings before

interest and tax to total assets (X3), Market Value of Equity to Book

Value of Debt (X4) dan Sales to Total Assets (X5) terhadap

kebangkrutan perusahaan. Berdasarkan output yang dihasilkan, dapat dilihat pada Group Statistics dan Tests of Equality of Group Means, Net working capital to total assets (X1) dan Earings before interest

and tax to total assets (X3) memberikan pengaruh terhadap

kebangkrutan perusahaan, selain itu Net Working Capital to total assets (X1) dan Earings before interest and tax to total assets (X3)

tidak memiliki perbedaan populasi means sehingga dapat digunakan untuk membentuk variabel diskriminan. Pada standardized cannonical discriminant function menunjukan bahwa besarnya

koefisien X1 (working capital to total asset) dan Earings before

interest and tax to total assets (X3) menduduki nilai paling tinggi

dibandingkan dengan Retained earings to tatal assets (X2), Market

Value of Equity to Book Value of Debt (X4) dan Sales to Total Assets

(18)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 70

penting variabel tersebut terhadap variabel lainnya. Makin mendekati 1 (satu) nilai absolut dari loading, maka makin tinggi komunalitas antar variabel diskriminan dan fungsi diskriminan, sehingga keadaan ini menunjukan hipotesis alternative yang dipilih.

b. Square Canonical Correlation (CR2) yang mengukur seberapa kuat fungsi diskriminan yang dihasilkan oleh variabel – variabel dalam pembentukan fungsi diskriminan sebesar 63.68% sehingga persamaan yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat digunakan untuk sampel analisis. Pada sampel analisis diperoleh tingkat keakuratan prediksi dari model prediksi kebangkrutan yang di hasilkan secara total sebesar 93.33% sehingga model prediksi kebangkrutan tersebut dapat diterapkan pada sampel validasi yang menghasilkan tingkat keakuratan prediksi sebesar 85.71%.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini terbatas pada sampel karena perusahaan dalam sektor aneka industri masih sedikit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga sampel yang di peroleh tidak secara keseluruhan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, tidak diperluas dengan mengambil sampel dari jenis dari sektor lain seperti sektor manufacture dan industry.

5.3. Saran

Bagi kreditor dan investor berguna sebagai bahan pertimbangan untuk

(19)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 71

mengambil keputusan keputusan yang bersangkutan dengan keuangan

perusahaan. Bagi auditor berguna sebagai salah satu acuan untuk

mengevaluasi apakah ada keraguan yang mendasar atas kemampuan klien

mereka untuk tetap beroperasi (going concern). Bagi dunia penelitian dan

akademis, hasil penelitian dapat digunakan sebagai tambahan referensi dan juga sebagai bahan perbandingan dalam mengkaji masalah yang sama bagi karya ilmiah ataupun penelitian-penelitian selanjutnya mengenai penilaian finansial perusahaan yang berkaitan dengan prediksi kebangkrutan pada perusahaan, sehingga segala kekurangan yang ada pada penelitian ini dapat diperbaiki dan disempurnakan pada penelitian yang selanjutnya.

Saran untuk penelitian selanjutnya agar dapat melalukan penelitian dengan pengambilan sampel yang lebih besar dan menambah variabel penelitian seperti faktor ekonomi dan rasio keuangan lain yang menyebabkan kebangkrutan pada suatu perusahaan.

Diharapkan penelitian-penelitian selanjutnya dapat menggunakan model-model prediksi kebangkrutan lainnya untuk dapat dijadikan sebagai pembanding dalam memprediksi kebangkrutan pada perusahaan.

Bagi manajemen perusahaan yang berguna sebagai early warning

system agar perusahaan segera melakukan tindakan korektif untuk kemajuan

(20)

DAFTAR PUSTAKA 72

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Amrin. 2009. Bisnis Ekonomi Asuransi dan Keuangan. Bandung : PT Grasindo

Abdul Aziz, RZ. (2008). Analisis Model Prediksi Kesulitan Keuangan Dan Kepailitan Pada Perusahaan Perbankan Di Indonesia Berdasarkan Camel, Rasio Altman dan BMPK. JMK Vol. 5. No 1, Maret 2008.

Adnan, Hafiz., dan Arisudhana, Dicky. (2010). Analisis Kebangkrutan Model Altman Z-Score Dan Springate Perusahaan Industry Property.

Altman, Edward. (2000). Predicting Financial Distress Of Companies: Revisting The Z-Score and Zeta Model. Journal of Banking & Finance, 1, 1977.

Altman, Edward I. (1968). Financial Ratios, Discriminant Analysis and the Prediction of Corporate Bankruptcy. The Journal of Finance, Vol. 23, No. 4. (Sep., 1968), pp. 589-609.

Almilia, Luciana Spica dan Meliza Silvy, 2003. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Status Perusahaan Pasca IPO dengan Analisis Multinominal Logit. Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEBI). Volume 18. No. 4.

Anjum, Sanobar. (2012). Business bankruptcy prediction models: A significant study of

the Altman’s Z-score model. Asian Journal Of Management research Volume 3 Issue

1, 2012.

Bahiraie, Alireza., Ibrahim, Noor Akma., Mohd, Ismail Bin., dan Azhar., Akm. (2008). Financial Ratios: A New Geometric Transformation. International Research Journal of Finance and Economics Issue 20 (2008).

Cho, Seong., Fu, Liang., dan Yu, Yin. (2012). New risk analysis tools with accounting changes: adjusted Z –score. The Journal of Credit Risk (89–108) Volume 8/Number 1, Spring (2012).

(21)

DAFTAR PUSTAKA 73

Darsono dan Ashari, 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Andi, Yogyakarta.

Endri. (2009). Prediksi Kebangkrutan Bank Untuk Menghadapi Dan Mengelolah Perubahan Lingkungan Bisnis : Analisis Model Altman’s Z-Score. Perbanas Quarterly Review, Vol. 2 No. 1 Maret 2009.

Fitrianto, Rachman. Analisis Komparatif Kinerja Keuangan Perusahaan dengan

Menggunakan Metode Konvensional dan Economic Value Added.

Gatti, Domenico Delli., Gallegati, Mauro., Greenwald, Bruce C., Russo, Alberto., dan Stiglitz, Joseph E. (2009). Business fluctuations and bankruptcy avalanches in an evolving network economy. J Econ Interact Coord (2009) 4:195–212.

Habib. 2008. Analisa Laporan Keuangan. Cetakan ke Enam. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta.

Hair et al., (1998), Multivariate Data Analysis, Fifth Edition, Prentice Hall, Upper Saddle River : New Jersy.

Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Akuntansi Aktiva Tetap. Bumi Aksara: Jakarta.

Hayes, Suzanne K., Hodge, Kay A., dan Hughes, Larry W. (2010). A study of The Efficacy of Altman’s Z To Predict Bankruptcy of Specialty Retail Firm Doing Business in Contemporary Time. Economics & Business Journal: Inquiries $& Perspectives Volume 3 Number 1 October 2010.

Hermawan, Marko., Tirok, Junius., dan Dawis, Dharma S. (2011). The Degree Of Company Vulnerability Using Altman Model: A Survey Of Public Listed Companies In Indonesia. Journal of Applied Finance and Accounting 2(2) 88–99.

(22)

DAFTAR PUSTAKA 74

Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Imanzadeh, Peyman., Maran-Jouri, Mehd., dan Sepehri, Petro. (2011). A Study of the Application of Springate and Zmijewski Bankruptcy Prediction Models in Firms Accepted in Tehran Stock Exchange. Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 5(11): 1546-1550, 2011.

Jogiyyanto. (2004). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah Dan Pengalaman- Pengalaman. Edisi 2004-2005. BPFE-Yogyakarta.

Martin, A., Gayathri, V., Saranya, G., Gayathri, P., Venkatesan, dan Prasanna. (2011). A Business Intelligence Model to Predict Bankruptcy using Financial Domain Ontology with Association Rule Mining Algorithm. International Journal on Soft Computing ( IJSC ), Vol.2, No.1, February 2011.

Martin et al., 1995. Martin, A. C. R., Toda, K., Stirk, H. J. & Thornton, J. M. (1995). Long loops in proteins. Protein Eng. 8, 1093-1101.

Nugroho, Mokhamad Iqbal Dwi. (2012). Analisis Prediksi Financial Distress Dengan Menggunakan Model Altman Z-Score Modifikasi 1995 (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public di Indonesia Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2010). Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro Semarang.

Peter., dan Yoseph. (2011). Analisis Kebangkrutan Dengan Metode Z-Score Altman, Springate Dan Zmijewski Pada PT.Indofood Sukses Makmur TBK Periode 2005-2009. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi Nomor 04 Tahun ke 2 Januari April 2011.

Ramadhani, Ayu Suci., dan Lukviarman, Niki. (2009). Perbandingan Analisis Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Model Altman Pertama, Model Altman Revisi, dan Model Altman Modifikasi dengan Ukuran Dan Umur Perusahaan Sebagai Variabel Penjelas (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Siasat Bisnis Vol. 13 No. 1, April 2009 Hal: 15–28.

(23)

DAFTAR PUSTAKA 75

Sawir, Agnes. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan.PT Gramedia Pustaka, Jakarta.

Sesilia. 2009. Analisis Laporan Keuangan Untuk Memprediksi Tingkat Kebangkrutan Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Mengeluarkan Obligasi). Skripsi S1 Program Studi Manajemen Universitas Sebelas Maret: Surakarta.

S. Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke-4, Liberty, Yogyakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2004. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK ). Jakarta: Salemba Empat.

Sanobar Anjum Siddiqui. (2012). Business Bankruptcy Prediction Models: A Significant

Study of Altman’s Z-Score Model. Asian Journal of Management ResearchVolume 3

Issue1.

Sihombing, Daulat. 2008. Peranan Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Kesehatan perusahaan Tekstil Dan Alas Kaki Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2003 – 2006. Skripsi S1 Program studi Ilmu Akutansi. Universitas Sumatera Utara Medan.

Suci Ramadhani, Ayu., dan Lukviarman, Niki. (2009). Perbandingan Analisis Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Model Altman Pertama, Altman Revisi dan Altman Modifikasi dengan Ukuran dan Umur Perusahaan Sebagai Variabel Penjelas (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Siasat Bisnis Vol. 13 No. 1, April 2009 Hal: 15–28.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Cetakan ke tujuh. CV Alfabeta.

Suliyanto. (2005). Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi Yogyakarta.

Yoshiko Shirata, Cindy. (2002). Predictors of Bankruptcy after Bubble Economy in Japan: What can you learn from Japan case?

(24)

DAFTAR PUSTAKA 76

dan S. Nurwahyu Harahap. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

www.duniainvestasi.com

www.finance.yahoo.com

Referensi

Dokumen terkait

Para pengusaha genteng press hendaknya bekerja sama dengan pemerintah agar mendapatkan informasi dalam membantu mengoptimalkan efisiensi usaha genteng pressnya serta

Banyuasin Tahun Anggaran 2015, berdasarkan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung Nomor. 07.01/PP.I/Disbun-05/2015 Tanggal 03 September 2015 dan Surat

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM BERBASIS INKUIRI.. TERBIMBING PADA

Setiap Pemegang saham public DVLA yang secara tegas memberikan suara tidak setuju atas rencana Penggabungan Usaha pada saat RUPSLB DVLA dan bermaksud untuk menjual saham

In addition to pure open source projects, the lines are blurring, as we see traditionally proprietary players like Microsoft hosting Linux virtualization offerings in its Azure

Teori kabut ini telah dipercaya orang selama kira-kira 100 tahun, tetapi sekarang telah benyak ditinggalkan karena: (1) tidak mampu memberikan jawaban-jawaban

Hasil yang diharapkan adalah mampu membantu pengolahan data beasiswa bagi staf dalam penilaian kinerja mahasiswa penerima beasiswa magang dan hasilnya memberikan

Makalah ini menguraikan tentang aplikasi SCADA menggunakan jaringan nirkabel 2.4 Ghz dalam pengendalian dan pemantauan peralatan proses di fasilitas penyimpanan bahan