EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA DDALAM TATANAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PERKULIAHAN
MIKROBIOLOGI TERAPAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Pada Program Studi Pendidikan Biologi
OLEH:
DWI TIKA AFRIANI NIM: 8126173005
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA DDALAM TATANAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PERKULIAHAN
MIKROBIOLOGI TERAPAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Pada Program Studi Pendidikan Biologi
OLEH:
DWI TIKA AFRIANI NIM: 8126173005
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
DWI TIKA AFRIANI. Efektivitas Penggunaan Multimedia dalam Tatanan Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Perkuliahan Mikrobiologi Terapan Terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah
Tesis : Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, September 2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Mengetahui pengaruh model PBM dan media interaktif terhadap kemampuan memecahkan masalah pada perkuliahan Mikrobiologi Terapan di Jurusan Biologi Universitas Negeri Medan. (2) Mengetahui pembelajaran yang lebih efektif antara PBM kelompok menggunakan multimedia interaktif, PBM klasikal menggunakan multimedia interaktif, dan pembelajaran konvensional menggunakan media linier, dalam memecahkan masalah pada perkuliahan Mikrobiologi Terapan di Jurusan Biologi Universitas Negeri Medan. Metode penelitian adalah kuasi eksperimen dengan 3 kelas yang ditentukan secara random. Instrumen penelitian menggunakan tes kemampuan memecahkan masalah. Tes sebayak 4 soal dalam bentuk essay. Teknik analisis data menggunakan ANACOVA dengan bantuan progran SPSS. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa: (1) Terdapat pengaruh model PBM dan media interaktif terhadap kemampuan memecahkan masalah pada perkuliahan Mikrobiologi Terapan di Jurusan Biologi Universitas Negeri Medan (Fhitung=14,533, P=0,000), (2) PBM kelompok menggunakan multimedia interaktif lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran PBM klasikal menggunakan multimedia interaktif, dan pembelajaran konvensional menggunakan media linier dalam meningkatkan kemampuan memecahkan masalah pada perkuliahan Mikrobiologi Terapan di Jurusan Biologi Universitas Negeri Medan.
ii ABSTRACT
Dwi Tika Afriani. Effectiveness of the use of Multimedia in Problem Based Learning Order In Applied Microbiology Against Class Ability to Solve Problems.
Tesis : Graduated Program State University of Medan, September 2014
This study aims to: (1) Determine the influence of the PBM model of interactive media and the ability to solve problems in the course of Applied Microbiology in the Department of Biology, State University of Medan, (2) Knowing more effective learning between PBM groups using interactive multimedia, PBM classical using interactive multimedia, and conventional learning using a linear medium, in solving problems in the course of Applied Microbiology in the Department of Biology, State University of Medan. The method is a quasi-experimental study with 3 classes determined randomly. The research instrument used test problem-solving skills. Four test questions in essay form. Analysis using ANACOVA with SPSS. The results of this study showed that: (1) There is the influence of the PBM model of interactive media and the ability to solve problems in the course of Applied Microbiology in the Department of Biology, State University of Medan (F=14.533, P=0.000). (2) PBM groups using interactive multimedia is more effective than the classical PBM learning using interactive multimedia, and learning using a conventional linear media in enhancing the problem-solving skills in Applied Microbiology lecture at the Department of Biology, University of Medan (P=0.041<0.05).
Keywords: Problem Based Learning (PBM), interactive multimedia,
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya
kepada penuls sehingga dapat menyelesaikan tesis ini. Shalawat dan salam
ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah melakukan revolusi moral
dan pemikiran sehingga kemajuan di segala aspek kehidupan dapat tercipta hingga
sekarang ini. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh
gelas Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi pada Sekolah Pasca
Sarjana Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan tesisi ini, penulis telah menerima banyak bantuan
dari berbagai pihak dan untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada Bapak Dr. Hasruddin,M.Pd. dan Prof.Dr.Herbert
Sipahutar,M.Sc. sebagai dosen pembimbing I dan II yang tulus dan penuh
perhatian memberikan arahan, bimbingan, motivasi, dan waktunya kepada penulis
sejak awal penulisan sampai penyelesaian tesis ini. Apresiasi yang
setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada para narasumber, Bapak Prof.Dr.Muhammad
Badiran, M.Pd., Bapak Dr. Syahmi Edi,M.Si. dan Ibu Dr. Fauziah Harahap,M.Si.
yang dengan ketulusan dan kedalaman ilmunya masing-masing telah memberikan
masukan yang begitu berarti terhadap tesis ini. Serta ungkapan terimakasih
kepada seluruh dosen yang telah memberikan pengetahuan dan ilmunya selama
penulis menempuh pendidikan.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs.Tri
iv
di jurusan yang dipimpinnya, seluruh mahasiswa jurusan Biologi Universitas
Negeri Medan yang telah menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini.
Ucapan terimakasih dan penghargaan yang tulus kepada yang tercinta
kedua orang tua, ayahanda H.Sudariono,SE. dan ibunda Hj.Rismawati
Ambarita,S.Pd. juga adik-adik tersayang atas segara perhatian, bimbingan dan doa
yang selalu menyertai perjalanan hidup penulis. Terimakasih juga disampaikan
kepada abangda M.Faisal,S.Si,M.Pd. yang telah banyak membantu dan
membimbing penulis dengan sabar menyelesaikan tesis ini, rekan-rekan
mahasiswa angkatan 22 di PPS Unimed Prodi Pendidikan Biologi yang telah
bekerjasama selama perkuliahan hinga saat ini.
Akhirnya pada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian
pendidikan penulis hingga penyelesaian tesis ini yang tidak dapat disebutkan satu
persatu penulis ucapkan terimakasih yang tidak terhingga, semoga semua bantuan
yang telah diberikan menjadi amal jariyah yang akan mendapat balasan yang lebih
baik di sisi Allah AWT (amin).
Medan, September 2014 Penulis,
v
2.1.1. Hakikat Kemampuan Pemecahan Masalah 9
2.1.1.2. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah 11
2.1.2. Media Pembelajaran 14
2.1.2.1. Fungsi Media Pembelajaran 16
2.1.3. Multimedia Pembelajaran Interaktif 17
2.1.3.1. Pengertian Multimedia 17
2.1.3.2 Manfaat Multimedia dalam Pembelajaran 18
2.1.3.3 Keunggulan Multimedia Interaktif 19
2.1.3.4. Implementasi Penggunaan Multimedia Interaktif 19 2.1.3.5. Langkah-langkah Pengembangan Multimedia Interaktif 20 2.1.4. Pembelajaran Langsung dan Pembelajaran Berbasis Masalah 23 2.1.4.1. Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) 26
2.1.4.2. Pembelajaran Konvensional 29
2.1.4.3. Pembelajaran Berbasis Masalah 32
2.2. Kerangka Konseptual 33
2.3. Hipotesis Penelitian 34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 35
3.2. Populasi dan Sampel 35
3.3. Rancangan Penelitian 35
3.4. Instrumen Penelitian 37
3.4.1. Tes Kemampuan Memecahkan Masalah 37
vi
3.6. Teknik Analisis Data 44
3.6.1. Analisis Statistik Deskriptif 44
3.6.2. Analisis Statistik Inferensial 45
3.6.3. Uji Homogenitas dan Normalitas 46
3.7. Uji Hipotesis 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 48
4.2. Pembahasan 51
4.2.1. Pengaruh Pembelajaran PBM Kelompok Mengggunakan 51 Multimedia Interaktif dan Pembelajaran PBM Klasik
Menggunakan Multimedia Interaktif terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah
4.2.2. Keefektivan PBM Kelompok Menggunakan Multimedia 56 Interaktif, PBM Klasikal Menggunakan Multimedia
Interaktif, dan Pembelajaran Konvensional Menggunakan Media Linier
4.3. Keterbatasan Penelitian 59
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 60
5.2. Implikasi 60
5.3. Saran 61
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Desain Penelitian 36
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 37
Tabel 3.3. Tabel Penyekoran Kemampuan Pemecahan Masalah 38
Tabel 3.4. Kriteria Penyekoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 45
Tabel 4.1. Rata-rata Pretes dan Posttes, Standar Deviasi, dan 50
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Kerucut pengalaman Edgar DalE... 15
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dikenal dengan
Information and Communication Tecknology (ICT) dalam bidang pendidikan
semakin pesat. Riwayadi (2007) menyatakan bahwa ICT dalam bidang pendidikan
telah berkembang cepat menurut deret ukur. Beberapa peran ICT di era globalisasi
pendidikan Indonesia adalah memfasilitasi data, fakta dan informasi. Menurut
Muslim (2009) dengan pemanfaatan ICT dalam pendidikan memungkinkan hasil
belajar yang lebih baik, waktu belajar yang lebih singkat, dan biaya yang relatif
lebih rendah. Hal serupa mengenai keberhasilan ICT dalam bidang pendidikan
juga diutarakan Sidin (2007) dan Mohammad (2007) bahwa pembelajaran
menggunakan ICT dapat meningkatkan penalaran, hasil belajar, dan retensi siswa.
Produk ICT dalam bidang pendidikan dikembangkan dalam bentuk
multimedia interaktif. Multimedia ini memuat beberapa media seperti gambar,
video, suara dan tulisan secara bersamaan, yang kemudian biasanya dikemas
dalam bentuk CD. Berbeda dengan multimedia biasa, multimedia interaktif
memungkinkan adanya interaksi antara media dan pengguna, sehingga media
dapat dikendalikan menurut kebutuhan. Menurut Herlinawati (2007) aplikasi
multimedia interaktif dapat menyajikan konsep dan keterampilan tingkat tinggi,
yang memiliki keterkaitan antara satu unsur dan unsur lainnya yang sulit diajarkan
dan dipelajari melalui buku semata. Hal serupa juga dinyatakan oleh Hanif (2007)
bahwa dengan menggunakan multimedia interaktif, pembelajaran akan menjadi
2
dan suara sehingga lebih mudah untuk dipahami dan lebih menarik untuk
dipelajari oleh siswa sehingga tidak membosankan. Dan menurut Arnitasari
(2008) aplikasi ini memungkinkan untuk dapat digunakan dalam pendidikan jarak
jauh atau perpustakaan elektronik dalam sistem e-learning menggunakan fasilitas
internet, agar dapat dipelajari kapanpun dan dimanapun oleh siapa saja sesuai
dengan kebutuhannya.
Kelebihan aplikasi multimedia terutama dalam menjelaskan suatu konsep
yang menuntut peserta didik untuk bereksplorasi, menganalisis, mencoba, dan
menggali konsep dan prinsip yang termuat dalam suatu materi yang dihadapinya,
sehingga relatif lebih cepat membangun struktur pemahaman peserta didik.
Terintegrasinya elemen-elemen seperti suara, teks, animasi, gambar atau grafik,
dan video dapat berfungsi mengoptimalkan peran indera dalam menerima
informasi ke dalam sistem memori.
Penelitian mengenai pengaruh multimedia telah banyak dilakukan.
Ardiyanti (2012) menyatakan bahwa materi yang disampaikan dengan
menggunakan multimedia dapat merubah cara seseorang dalam belajar dan
memperoleh informasi sehingga mereka dapat belajar lebih baik lagi dan juga
dapat meningkatkan pemahamannya mengenai pembelajaran yang mereka alami.
Hendrawan dan Yudhoatmojo (2001); Lee Nicoll dan Brooks (2005); Kariadinata
(2007), keseluruhannya secara garis besar menyatakan bahwa terdapat perubahan
positif baik peningkatan hasil belajar ataupun sikap peserta didik yang diajarkan
dengan menggunakan pembelajaran multimedia interaktif.
Penggunaan multimedia interaktif dapat diaplikasikan pada berbagai
3
penelitian Damanik dan Jasmidi (2010) menyatakan bahwa terjadi peningkatan
mutu proses belajar mengajar dalam kegiatan Praktikum Kimia Umum yang
dibelajarkan dengan multimedia interaktif. Pemberian materi lebih efektif dan
effisien dengan menggunakan teknologi melalui media berbasis multimedia.
Selain itu penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran fisika juga sangat
membantu dalam memahami konsep-konsep yang bersifat abstrak. Penggunaan
Teknologi dalam pembelajaran fisika (Physics Education Technology/PhET) lebih
produktif dibandingkan dengan metode tradisional seperti ceramah dan
demonstrasi (Setiawan, 2007). Wiyono (2009) juga telah melakukan penelitian
yang hasilnya menyatakan bahwa konsep-konsep relativitas khusus yang bersifat
abstrak dapat dipahami oleh mahasiswa dengan bantuan model pembelajaran
berbasis multimedia interaktif.
Penggunaan multimedia interaktif di bidang Biologi, salah satunya adalah
pada materi Mikrobiologi Terapan. Mikrobiologi Terapan merupakan suatu ilmu
yang mempelajari proses pemanfaatan mikroba untuk tujuan meningkatkan hasil
di bidang pangan, industri, pertanian, kesehatan dan lingkungan. Walaupun
aplikasi terhadap ilmu ini dapat diamati dan hasilnya sudah sangat banyak
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, namun proses “biologi” yang terjadi
sampai menghasilkan produk tersebut akan sulit dipahami jika diajarkan tanpa
media yang tepat. Penelitian Antharina (2010) menguatkan bahwa pembelajaran
materi yang bersifat abstrak, seperti pengenalan jenis dan bentuk bakteri pada
mata kuliah Mikrobiologi akan lebih mudah disampaikan dengan menggunakan
4
multimedia interaktif pada mata kuliah mikrobiologi dapat meningkatkan
keaktifan, dan hasil belajar mahasiswa.
Salah satu tujuan pembelajaran Mikrobiologi Terapan ialah
mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam pemecahan masalah dalam
bidang mikrobiologi, dimana masalah tersebut dapat mereka analisis dengan baik
melalui tampilan media pembelajaran yang menarik sehingga dapat menghindari
terjadinya miskonsepsi pada mahasiswa. Namun berdasarkan hasil penelitian yang
pernah dilakukan oleh Rahmadina (2013), media yang digunakan dalam
matakuliah Mikrobiologi Terapan saat ini masih belum efektif. Karena kombinasi
unsur-unsur media belum dapat dipresentasikan dengan baik sehingga belum
bersifat komunikatif dan tetap memaksa mahasiswa lebih banyak menghafal.
Padahal seperti yang dinyatakan oleh Rosenberg (2001), bahwa melalui
pembelajaran secara hafalan, siswa hanya mampu mengingat definisi dan daftar
pada isi materi, tetapi tidak dapat memahami isinya secara menyeluruh sehingga
mereka tidak mampu memecahkan persoalan yang tingkat tinggi.
Pembelajaran harus dikembangkan pada ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik tingkat tinggi melalui bantuan media agar mahasiswa mampu
memecahkan masalahnya secara kritis, terampil, dan inovatif. Salah satunya
adalah dengan menggunakan multimedia pembelajaran yang dirancang khusus
berbasis malasah. Pernyataan tersebut sejalan dengan pemikiran Arends (2004),
bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran yang
menggunakan pendekatan pembelajaran secara autentik sehingga peserta didik
dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan
pernyataan-5
pernyataan tersebut, perlu adanya multimedia berbasis masalah yang dapat
diaplikasikan dalam matakuliah Mikrobiologi yang diharapkan mampu
meningkatkan kemampuan mahasiswa memecahkan masalah.
Rahmadina (2013) telah berhasil mengembangkan suatu multimedia
pembelajaran interaktif berbasis masalah untuk matakuliah Mikrobiologi Terapan.
Multimedia pembelajaran interaktif tersebut merupakan suatu media pembelajaran
yang mengkombinasikan penggunaan dari berbagai unsur media yang terdiri dari
teks, grafis, gambar, animasi, video dan suara yang disajikan secara interaktif
dalam media pembelajaran dengan menggunakan software Microsoft Powerpoint
dalam program VBA macros. Namun pengujian keefektivan multimedia tersebut
terhadap kemampuan mahasiswa memecahkan masalah belum pernah dilakukan.
Dari fakta-fakta tersebut di atas, maka dipandang perlu melakukan
penelitian untuk menguji keefektivan penggunaan multimedia pembelajaran
interaktif berbasis masalah tersebut pada materi Mikrobiologi Terapan terhadap
kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut ini: (1) Kegiatan interaktif
antara mahasiswa dengan dosen pada matakuliah Mikrobiologi masih kurang aktif
dilakukan, diskusi kelompok yang tidak secara merata dilakukan oleh mahasiswa
karena sebahagian mahasiswa tingkat pengetahuannya masih rendah dalam
memahami materi dan juga materi yang diberikan masih bersifat abstrak yang
tidak dapat ditampilkan dan diimplementasikan secara nyata di depan kelas; (2)
6
interaktif tersebut hanya mahasiswa tertentu saja yang dapat melakukannya seperti
mahasiswa yang berkemampuan tinggi sedangkan yang berkemampuan rendah
belum dapat berinteraktif dengan baik sehingga sebahagian mahasiswa belum
dapat menyerap pengetahuan yang diperoleh dengan baik dari dosen maupun hasil
tugas yang telah diberikan. (3) Media pembelajaran yang telah diberikan belum
dapat meningkatkan motivasi, minat, keterampilan, dan aktivitas belajar
sebahagian mahasiswa sesuai kebutuhannya. (4) Pengujian mengenai keefektivan
multimedia pembelajaran interaktif berbasis masalah untuk meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah pada matakuliah
Mikrobiologi yang dikembangkan oleh Rahmadina belum pernah dilakukan.
1.3 Batasan Masalah
Bertitik tolak dari identifikasi masalah di atas, maka perlu dibatasi
permasalahan dalam penelitian ini. Adapun batasan masalah yang dimaksud
adalah sebagai berikut: Penelitian ini dibatasi hanya untuk mengetahui
keefektivan penggunaan PBM dan multimedia interaktif dalam tatanan
pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan memecahkan masalah dalam
mata kuliah Mikrobiologi.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh model PBM dan media interaktif terhadap
kemampuan memecahkan masalah pada perkuliahan Mikrobiologi Terapan di
7
2. Manakah diantara pembelajaran PBM kelompok menggunakan multimedia
interaktif, PBM klasikal menggunakan multimedia interaktif, dan
pembelajaran konvensional menggunakan media linier, yang lebih efektif
dalam memecahkan masalah pada perkuliahan Mikrobiologi Terapan di
Jurusan Biologi Universitas Negeri Medan?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh model PBM dan media interaktif terhadap kemampuan
memecahkan masalah pada perkuliahan Mikrobiologi Terapan di Jurusan
Biologi Universitas Negeri Medan.
2. Mengetahui pembelajaran yang lebih efektif antara PBM kelompok
menggunakan multimedia interaktif, PBM klasikal menggunakan multimedia
interaktif, dan pembelajaran konvensional menggunakan media linier, dalam
memecahkan masalah pada perkuliahan Mikrobiologi Terapan di Jurusan
Biologi Universitas Negeri Medan.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
secara teoritis dan praktis. Manfaat teoritis penelitian ini antara lain adalah: (1)
Untuk memperkaya dan menambah khasanah ilmu pengetahuan guna
meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan
pengembangan media multimedia pembelajaran interaktif pada perkuliahan
Mikrobiologi Terapan; (2) Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi
8
ingin mengkaji dan mengembangkan secara lebih mendalam tentang
pengembangan media animasi pada mata kuliah Mikrobiologi.
Sedangkan manfaat praktis dari penelitian ini antara lain adalah: sebagai
bahan pertimbangan dan alternatif bagi dosen dalam pemilihan media
pembelajaran kepada mahasiswa sehingga dosen dapat merancang suatu media
pembelajaran yang berorientasi bahwa belajar akan lebih baik jika mahasiswa
dapat menggunakan sebagian waktunya untuk memanfaatkan media tersebut
60 BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh model PBM dan media interaktif terhadap kemampuan
memecahkan masalah pada perkuliahan Mikrobiologi Terapan di Jurusan
Biologi Universitas Negeri Medan.
2. PBM kelompok menggunakan multimedia interaktif lebih efektif
dibandingkan dengan pembelajaran PBM klasikal menggunakan multimedia
interaktif, dan pembelajaran konvensional menggunakan media linier dalam
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah pada perkuliahan
Mikrobiologi Terapan di Jurusan Biologi Universitas Negeri Medan.
5.2. Implikasi
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh dan
keefektifan kemampuan memecahkan masalah yang dibelajarkan dengan
pembelajaran multimedia interaktif PBM kelompok, multimedia interaktif PBM
klasikal dan media linier konvensional. Hal ini memberi penjelasan dan penegasan
bahwa pembelajaran multimedia interaktif PBM kelompok, multimedia interaktif
PBM klasikal merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian untuk
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dalam Mata Kuliah
Mikrobiologi ataupun Mata Kuliah lainnya. Hal ini dapat dimaklumi karena
61
mahasiswa dalam pembelajaran sehingga keberhasilan dan ketercapaian tujuan
pembelajaran akan tercapai.
Dengan demikian konsekuensinya apabila penerapan pembelajaran yang
kurang tepat dalam proses belajar mengajar maka tentu akan berakibat berkurang
pula partipasi mahasiswa dalam pembelajaran. Melalui penelitian ini
menunjukkan bahwa secara rata-rata kemampuan memecahkan masalah yang
diajarkan dengan pembelajaran multimedia interaktif PBM kelompok lebih efektif
dibandingkan pembelajaran multimedia interaktif PBM klasikal dan media linier
konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa dengan pembelajaran multimedia
interaktif PBM kelompok efektif untuk meningkatkan kemampuan memecahkan
masalah karena Multimedia interaktif merupakan media yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan visualisasi terhadap hal-hal yang bersifat abstrak. Selain itu
pembelajaran berbasis masalah yang dilakukan secara berkelompok dapat
membantu mahasiswa dalam menganalisis seluruh fakta dan
mengkoordinasikannya dengan pengetahuan yang mereka miliki sehingga akan
muncul gagasan-gagasan yang paling rasional sebagai pemecahan dari masalah
yang diberikan.
5.3. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka perlu disarankan sebagai berikut:
1. Kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Di Jurusan Biologi khususnya Mata
Kuliah Mikrobiologi agar memaksimalkan kegiatan pembelajaran dengan
berbagai pembelajaran yang variatif diantaranya yaitu pembelajaran
62
2. Peneliti lanjutan pada penerapan pembelajaran multimedia interaktif PBM
kelompok dan multimedia interaktif PBM klasikal disamping kepada Dosen
yang menjadi mitra peneliti, perlu disosialisasikan juga terlebih dahulu kepada
mahasiswa bagaimana mekanisme pembelajaran multimedia interaktif PBM
kelompok dan multimedia interaktif PBM klasikal, serta apa yang perlu dan
tidak perlu dilakukan agar pada saat pembelajaran berlangsung, kejanggalan
dan kekakuan dalam proses pembelajaran dapat diminimalkan.
3. Dari hasil penelitian yang sudah ada, peneliti hendaknya dapat
mengembangkan pembelajaran yang lebih baik lagi digunakan untuk siswa
agar tidak terfokus pada pembelajaran multimedia interaktif PBM kelompok
dan multimedia interaktif PBM klasikal saja. Mungkin ada lebih banyak lagi
pembelajaran yang lebih baik sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan
63
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Antharina. 2010. Potensi Teknologi Informasi dan komunikasi dalam Peningkatan
Mutu Pembelajaran di Kelas. Online (http:// elearning.unimal.ac.id
/upload/materi/peningkatan-tik-guru.pdf). Diakses 24 Februari 2014.
Ardianti, Yunia. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Team Assisted Individualization Untuk Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Tik) Dengan Pokok Bahasan Desain Grafis Pada Siswa Kelas Xii Sman 1 Sukasada. Jurnal Nasional Teknik
Pendidikan Informatika. Vol.1, No.3, ISSN 2089 – 8673.
Arends, R. 2004. Learning to Teach. Sixth Edition. New York: McGrawHill.
Arnitasari, Endah. 2008. Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Sistem
Pendidikan Jarak Jauh di Indonesia. Online.
(http://endah.web.id/-wpcontent /uploads/.doc . Diakses 23 Februari 2014.
Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Badiran. 2013. Test. PowerPoint Perkuliahan Evaluasi dan Assasment. Universitas Negeri Medan.
Barrows, H.S. 1992. Technology and values: Interactive learning environments for future generations. Educational Technology, 35 (2),7-13.
Damanik, Marini dan Jasmidi. 2010. Inovasi Pembelajaran Kimia Melalui
Penerapan Media Berbasis Animasi Komputer pada Praktikum Kimia Umum. FMIPA Kimia UNIMED. Medan. Online. Diakses 24 Februari
2014.
DeGallow. 2001. What is Problem-Based Learning?. http://www.pbl.uci.edu/-whatispbl/html.htm. Diakses 2 Januari 2014
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Faiq, Muhammad. 2013. Pembelajaran Langsung dan Tidak Langsung. (Online artikel).(www.saltspring.com/FaiqMuhammad/trategipembelajaran.pbl.ht m). Diakses 8 Januari 2014.
Gagné, F. (1991). Brief presentation of Gagné and Nadeau„s attitude scale: Opinions about the gifted and their education. Montreal: University of
64
Hamzah (2003). Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri di Bandung melalui Pendekatan Pengajuan Masalah. Bandung: Disertasi SPs UPI. (Online). Diakses 24 Februari 2014.
Hanif, Alfatta. 2007. Aplikasi Multimedia Interaktif Pembelajaran IPA untuk Sekolah Dasar Kelas VI. Online. (http://Alfatta-hanief.web.id/-wpcontent /uploads/mmi.ipavi.doc. Diakses 23 Februari 2014.
Hendrawan, C. Dan Yudhoatmojo, S. B. 2001. Web-Based Virtual Learning
Environment: A Research Framework and A Preliminary Assessment in Basic IT Skills Training. MIS Quarterly [CD-ROM], 401426. Tersedia:
GNU Free Document License (diakses 2 Januari 2014)
Herlinawati. 2007. Aplikasi Multimedia Interaktif. Online. (http://herlin.web.id/-wpcontent /uploads/aplikasi-multi-media.doc. Diakses 25 Februari 2014.
Julita. 2011. Pengaruh Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Kualitas
Sumber Daya Manusia. Jakarta Barat: Universitas Kristen Krida Wacana.
(http://www.slideshare.net/Julita_Anggrek/karya-tulis-julita-22-2010006-ukrida, diakses tanggal: 2 Januari 2014).
Kariadinata, R. 2007. Desain dan Pengembangan Perangkat Lunak (Software) Pembelajaran Matematika Berbasis Multimedia. Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan 13(069): 1055-1080.
Krismanto, A. dan Wibawa, AD. 2010. Kapita Selekta Pembelajaran
Kemampuan Pemecahan Masalah Bangun Datar di SMP. Yogjakarta:
P4TK Matematika.
Kustandi, Cecep., & Sutjipto, Bambang. 2011. Media Pembelajaran. Bogor: Galia Indonesia.
Kardi, S. 2001. Pengajaran Langsung. Pusdat Sains dan Matematika Sekolah Program Pasca Sarjana. UNESA. (Online, diakses 8 Januari 2014).
Lee, Nicoll, dan Brooks. 2002. A Comparison of Inquiry and Worked Example Web-Based Instruction Using Physlets. Computers & Education 47 [Online], Vol 10 (5).
Mohammad, Nor Sakinah. 2007. Kontribusi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan di Era Globalisasi Pendidikan Indonesia. Jurnal
Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK). Vol.2, No.2.
ISSN 1979-9462.
Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangkan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
65
Muslim. 2009. Teknologi Informasi dalam Pendidikan. Publikasi Online. (diakses 25 Februari 2014).
Newby, T. J., Stepich, D. A., Lehman, J. D., & Russell, J. D. 2000. Educational
Technology for Teaching and Learning (2nd ed.) Upper Saddle River,
NJ:Merrill/Prentice-Hall.
Nur, M. 2000. Pengajaran Langsung. Pusdat Sains dan Matematika Sekolah Program Pasca Sarjana. UNESA. (Online, diakses 8 Januari2014).
Ommundsen P., 2001. Problem-Based Learning With 20 Case Examples. (Online article). (www.saltspring.com/capewest/pbl.htm, diakses tanggal 2 Januari 2014).
Paidi. 2008.Pengembangan Perangkat Pembelajaran dan Pengaruhnya terhadap Kemampuan Metakognitif, Pemecahan Masalah, dan Penguasaan Konsep Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi UM Malang, 1(1)
Peng, C.N. 2004. Successful Problem-Based Learning for Primary and Secondary
Classrooms. Singapore: Federal Publications. (online) (http://www.
researchinlearningtechnology.net/index.php/rlt/article/view/ 4395, diakses 2 Januari 2014)
Pramana, B. 2006. Problem Solving. (Online). (http://sarengbudi.web.id/-wpcontent /uploads/problem-solving.doc diakses 2 Januari 2014).
Pramono, S. 2008. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk
Meningkatkan Hasil Belajar, Kemampuan Berfikir Kritis dan Memecahkan Masalah Biologi Siswa Kelas X SMAN 10 Malang. Skripsi, Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Tidak diterbitkan.
Prata dan Lopes. 2005. Online Multimedia Education Apllication for Teaching Multimedia Contents : An experiment with student in Highre Education dalam Instructional Technologies : Cognitive Aspect of Online Programs, Editor by Darbyshire, Paul. Harshey, USA : IRM Press, Idea Group.
Rahmadina 2013, Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif pada
Perkuliahan Mikrobiologi Terapan di Prodi Pendidikan Biologi Pascasarjana Unimed. Tesis. Universitas Negeri Medan.
Riwayadi, Purwo. 2007. Pemanfaatan Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Kemajuan Pendidikan di Indonesia. PLS-UM. Publikasi Online. (diakses 26 Februari 2014).
66
Ruseffendi, E.T. 1991. Pengantar kepada membantu Guru Mengembangkan
Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA
(Cetakan Kedua). Bandung: Kencana Jaya
Setiawan, A. 2007. Dasar-dasar Multimedia Interaktif (MMI). Bandung: SPs UPI Bandung.
Shadiq, F. 2004. Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi. Disampaikan
Pada Diklat instruktur/Pengembang Matematika SMA Jenjang Dasar.
PPPG Matematika Yogyakarta. Publikasi Online. (diakses 2 Januari 2014)
Sidin, Robiah. 2007. ICT dalam Pendidikan: Prospek dan Cabaran dalam Pembaharuan Pedagogi. Jurnal Pendidikan 32:139-152. Online. Diakses 25 Februari 2014.
Sigit, Bambang., & Joko. 2008. Pengembangan Pembelajaran Dengan
Menggunakan Multimedia Interaktif Untuk Pembelajaran Yang Berkualitas. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
(http://luarsekolah.blogspot.com). Diakses 2 Januari 2014.
Smerdon, B. A., Burkam, D. T. & Lee, V. A. 1999. Access to constructivist and didactic teaching: who gets it? Where is it practiced? Teachers College Record 101(1): 5-34.
Sulistya, Siti. 2010. Pengaruh Multimedia Interaktif terhadap Hasil Belajar dan
Retensi Siswa pada Matakuliah Mikrobiologi. Tesis. Universitas
Pendidikan Indonesia. Online. Diakses 25 Februari 2014.
Susilana, Rudi. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.
Suyanto. 2003. Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia. Yogyakarta. Andi Karya Pratama.
Suyono dan Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Trilling, B. & Hood, P. 1999. Learning, Technology, and Education Reform in the
Knowledge Age (“We‟re Wired, Webbed, and Windowed, Now What?”
(Online article). (www.wested.org/cs/we/view/rs/654) diakses 2 Januari 2014.
Turmudi. 2008. Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika
67
Wahyudin. 2003. Peranan Problem Solving. Proceeding National Seminar on Science and Mathematics Education, the Role of IT/ICT in Supporting the Implementation of Competensy-Based Curriculum. Bandung: JICA-IMSTEP. (Online). Diakses 24 Februari 2014.
Widiyanto, Mikha Agus. 2013. Statistika Terapan. Jakarta: Alex Media Komputindo.
Wijaya, Wina. 2008. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Kencana
Wiyono, K. (2009). Using Computer Simulation To Improve Concept
Comprehension Of Physics Teacher Candidates Students In Special Relativity. Bandung: Proceeding of the Third Seminar on Science