PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ICT (INTERNET) MEDIA POWER POINT DAN BUKU TERHADAP KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X SMA DIPONEGORO PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
MURNIATI E. SULASTRI T. NIM: 8106174011
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Murniati E Sulastri T, Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbasis ICT (Internet) Media Power Point dan Buku Terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah Siswa Kelas X SMA DiPonegoro Pada Materi Pencemaran Lingkungan. Tesis: Program Paca Sarjana UNIMED 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Mengetahui hasil belajar biologi yang dibelajarkan dengan PBL menggunakan Internet dan PBL Power Point;(2) Mengetahui hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan PBL menggunakan internet dan PBL media buku;(3) Mengetahui hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan PBL internet dan konvensional;(4) Mengetahui hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan PBL menggunakan media power point dan PBL media buku;(5) Mengetahui hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan PBL menggunakan power point dan pembelajaran konvensional;(6) Mengetahui hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan PBL menggunakan media buku dan pembelajaran konvensional.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Diponegoro Kisaran Tahun Pelajaran 2011/2012 sebanyak 4 kelas dengan jumlah 138 siswa dan pengambilan sampelnya ditentukan secara total sampling.Kelas X-1 PBLmenggunakan media internet,kelas X-2 PBL menggunakan media power point, kelas X-3 PBL menggunakan media buku, dan kelasX-4 menggunakan media buku dengan konvensional.
Instrumen pada penelitian ini mengukur hasil belajar digunakan tes berbentuk pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban yang terdiri dari 40 soal dan essay tes 6 soal untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah.Penelitian ini juga mengukur aktivitas siswa dan angket siswa.Metode penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain Pretes-Postest Kontrol Group. Teknik analisa data menggunakan uji anava dan uji lanjut poshoc pada taraf signifikan 5 %
Hasil penelitian menunjukan bahwa:(1) Terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan PBLmedia internet,PBL media power point,PBL media buku dan tidak berpengaruh nyata terhadap pembelajaran yang dibelajarkan dengan media buku konvensional. Kemampuan siswa dalam menjawab soal kemampuan pemecahan masalah menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan PBL media buku,PBL media power point,PBL media internet dan tidak berpengaruh nyata terhadap pembelajaran konvensional (2) aktivitas siswa menunjukan bahwa dapat menyelesaikan tugas tepat waktu 84,96% (3)Persepsi tentang model pembelajaran berbasis masalah menunjukan bahwa minat siswa dalam mempelajari materi pencemaran lingkungan menunjukan bahwa minat siswa dalam mempelajari materi pencemaran sangat tinggi yaitu 20,83 %
ii ABSTRACT
Murniati E Sulastri T ,The Effects of Problem Based Learning ICT (Internet ) Media Power Point and Book Against Student Problem Solving Ability Class X SMA Diponegoro Matter Environmental Pollution . Thesis : Post Graduate Program of State University of UNIMED 2013.
This study aimed to determine : ( 1 ) Knowing the biology of student learning outcomes that learned by PBL using the Internet and Power Point ; ( 2 ) Knowing the biology of student learning outcomes that learned by using internet and PBL books media , (3 ) Knowing the biology of students learning outcomes that learned by internet and conventional PBL ; ( 4 ) Knowing the biology of students learning outcomes that learned with PBL using PBL media and media power point book ; ( 5 ) Knowing the biology of student learning outcomes that learned by PBL using power point and conventional learning ; ( 6 ) Knowing the biology of students learning outcomes that learned by PBL using conventional media and learning books.
The population in this study were all students of class X SMA Diponegoro Kisaran academic years 2011/2012 consist of 4 classes total of students are 138 students and take the sample by total sampling methode. Class X - 1 PBL applying for internet media , class X - 2 PBL using media power point , PBL class X - 3 using the media book and class X-4 using conventional media by book.
Instrument in this study is used to measure learning outcomes in the form of multiple choice tests with 5 answer choices consisted of 40 questions and essay test questions to measure 6 -solving abilities problem. This research also measured the activity of students and questionnaire of students . Method this study were used a quasi-experimental method with pretest - posttest design Control Group. The data analysis using ANOVA test and further test sposhoca significant 5%.
The results showed that : ( 1 ) There is a significant relationship between student learning outcomes that learned to use the internet PBL media , power point media PBL , PBL Media and the book does not significantly affect learning media learned with conventional books . Students' ability to answer the problem-solving ability showed a significant effect on the students who learned with the book using the media PBL , PBL media power point , and internet media PBL did not significantly affect conventional study ( 2 ) showed that the activity students can complete the task on time 84 , 96 % ( 3 ) Perceptions of problem -based learning model showed that students 'interest in the study of environmental pollution materials showed that students' interest in learning the materr contamination as high as 20.83%.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa atas segala
berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbasis ICT (Internet)
Media Power Point dan Buku Terhadap kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
Kelas X SMA Diponegoro Pada Materi Pencemaran Lingkungan.”
Dalam penyusunan tesis ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan
dari pihak, untuk penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dari, Syahmi Edi, M.Si sebagai dosen pembimbing I dan Ibu Dari.
Ely Djulia, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah banyak
memberikan bimbingan dan arahan serta motivasi kepada penulis dari
awal penelitian sampai selesainya tesis ini.
2. Bapak Dari. Hasruddin, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Biologi Pasca Sarjana dan nara sumber yang selalu memberikan motivasi
dan masukan kepada penulis dalam penulisan tesis ini.
3. Ibu Dr. Faujiah Harahap, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi
Pendidikan Biologi Pasca Sarjana dan nara sumber yang selalu
memberikan motivasi dan masukan kepada penulis dalam penulisan tesis
ini.
4. Bapak Dari. rer.nat. Binari Manurung, M.Si selaku nara sumber yang
banyak membantu penulis dalam penyempurnaan penulisan dan
5. Bapak Drs Azwar AR.SH.MM, selaku Kepala Sekolah SMA Diponegoro
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di
sekolah yang bersangkutan.
6. Seluruh guru SMA Diponegoro yang telah memberikan motivasi saran dan
masukan sehingga tesis ini dapat selesai.
7. Seluruh pegawai Pascasarjana yang telah memberikan kemudahan dan
bantuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di Pascasarjana
UNIMED.
8. Ibunda, kakak, adik yang banyak memberikan dukungan materi, moril dan
doa kepada penulis hingga dapat menyelesaikan pendidikan Pascasarjana
ini.
9. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada suami yang telah
banyak memberikan bantuan dan semangat sampai selesainya tesis ini, dan
penulis sayangi anak-anakku yang telah banyak berkorban selama penulis
melaksanakan pendidikan.
10.Teman-teman terdekat penulis, dan berbagai pihak lainnya, yang tidak
mungkin saya sebutkan satu persatu, semoga kekeluargaan dan
kebersamaan yang kita bina dapat selalu terjaga.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, dan semoga
tesis ini dapat memberikan manfaat kepada siapa saja yang membacanya.
Batu Bara, Mei 2013 Penulis
v
1.6. Manfaat Penelitian ……….. .... 11
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kerangka Teoretis... 13
2.1.1. Hakekat Belajar Mengajar ... 13
2.1.2. Model Pembelajaran Berbasis masalah... 17
2.1.3. Pengertian Hasil Belajar... 26
2.1.4. Pemecahan Masalah... 28
2.1.5. Pembelajaran Berbasis ICT... 30
2.1.6. Media Gambar atau Power Point ... 39
2.1.7. Buku Sebagai Media... 41
2.1.8. Perbedaan Metode Konvensional dan PBL ... 42
vi
2.2.1. Perbedaan Hasil Belajar Biologi Siswa yang Dibelajarkan dengan
Model PBL dengan Pembelajaran PBL ... 43
2.2.2. Perbedaan Hasil Belajar Biologi Siswa yang dibelajarkan dengan Model pembelajaran PBL dengan Media Power Point ... 45
2.2.3. Perbedaan Hasil Belajar Biologi yang Dibelajarkan dengan Model Media Buku ... 46
2.2.4. Kemampuan dalam Pemecahan masalah yang Dibelajarkan dengan Konvensional ... 47
2.2.5. Penelitian Yang Relevan ... 49
2.2.6. Pencemaran Lingkungan dan Solusinya ... 50
2.2.7. Hipotesis Penelitian ... 70
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian... 74
3.2. Populasi dan Sampel... 74
3.3. Jenis dan Desain Penelitian... 74
3.4. Defenisi Oprasional ... 77
3.5. Teknik Pengumpulan Data... 79
3.6. Pengontrolan Variabel... 81
3.7. Validiatas Internal... 82
3.8. Validitas Eksternal ... 83
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian ... 95
4.1.1. Kemampuan Awal Siswa Sebelum Dibelajarkan dengan PBL ... 88
4.1.2. Kemampuan Awal Siswa dalam Memecahkan Masalah Sebelum Diberlakukan PBL ... 91
4.2. Uji Persyaratan Statistik ... 93
4.2.1 Uji Normalitas………. 93
4.2.2. Uji Homogenitas ……… 94
vii
Hasil Belajar Siswa yang dibelajarkan dengan PBL
Media Power Point... 94 4.3.2. Pengaruh Pembelajaran PBL Media Internet
Terhadap Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan dengan PBL Media Buku ... 95
4.3.3. Pengaruh Pembelajaran PBL Media Internet Terhadap Hasil belajar Siswa yang Dibelajarkan dengan Konvensional
Media Buku ... 95 4.3.4. Pengaruh Pembelajaran PBL Media Power Point Terhadap
Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan dengan PBL
Media Buku ... 96 4.3.5. Pengaruh Pembelajaran PBL Media Power Point Terhadap
Hasil Belajar siswa yang Dibelajarkan dengan Konvensional Media Buku ... 96 4.3.6. Pengaruh Pembelajaran PBL Media Buku
Terhadap Hasil Belajar Siswa yang Di belajarkan
dengan Konvensional Media Buku ... 97 4.4. Uji lanjut Hipoteis Post Hoc ... 98 4.4.1. Pengaruh Pembelajaran PBL Media Internet Terhadap
Kemampuan Pemecahan masalah Siswa yang Di belajarkan
dengan PBL Media Power Point 99
4.4.2. Pengaruh Pembelajaran PBL Media Internet Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa yang Di belajarkan dengan PBL Media Buku ... 99
4.4.3. Pengaruh Pembelajaran PBL Media Internet Terhadap
Kemampuan pemecahan masalah Siswa yang Dibelajarkan
dengan Konvensional Media Buku ... 100
viii
Terhadap Kemampuan Pemecahan masalah Siswa yang Dibelajarkan dengan PBL Media Buku ... 100
4.4.5. Pengaruh Pembelajaran PBL Media Power Point Terhadap kemampuan pemecahan Masalah Siswa yang Dibelajarkan
dengan Konvensional Media Buku ... 101
4.4.6. Pengaruh Pembelajaran PBL Media Buku Terhadap
Kemampuan Kemecahan Masalah Siswa yang Dibelajarkan dengan Konvensional Media Buku ... 102
4.5. Uji lanjut Hipoteis Post Hoc ... 103
4.6. Deskripsi Hasil Observasi Siswa dalam Kegiatan
Pembelajara……….103
4.7. Deskripsi Persepsi Siswa Tentang Pembelajaran PBL…. 106
4.8. Pembahasan Hasil Penelitian ……… 107
4.8.1. Hasil Belajar Siswa SMA Diponegoro yang
Dibelajarkan PBL Menggunakan Media ICT (Internet)
dengan Media Power Point ... 107
4.8.2. Hasil Belajar Siswa SMA Diponegoro yang Dibelajarkan
dengan PBL dengan Menggunakan Media Power Point
Lebih baik Jika Dibandingkan dengan Media Buku ... 109
4.8.3. Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan dengan PBL
dengan menggunakan media Buku dan Konvensional
Media Buku ... 110
ix
dengan PBL dengan Menggunakan media ICT (Internet)
dan media Power Point ... 111
4.8.5. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan dengan PBL dengan Menggunakan Media Power Point dan Media Buku ………...112
4.8.6.Perbedaan hasil Belajar Siswa yang dibelajarkan dengan PBL dengan Menggunakan media Buku Konvensional ... 113
4.5. Keterbatasan Penelitian………... 114
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 115
5.2. Implikasi ... 116
5.3. Saran ... 117
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil KKM Mata Pelajaran Biologi... 7
Tabel 2.1. Tahapan-tahapan PBL ... 22
Tabel 2.2 Perbedaan Metode Konvensional dan Metode PBL ... 43
Tabel 2.3. Aktivitas Manusia dan Hasil Samping Yang Ditimbulkan ... 56
Tabel 2.4. Sumber Energi dan Pengaruhnya... 56
Tabel 3.1. Desain Ekperimen ……… 75
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar... 79
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Pemecahan Masalah………. 80
Tabel 3.4. Kisi-kisi Angket Persepsi Siswa pada Metode PBL……… 81
Tabel 4.1. Data hasil Pretes Siswa Kelas X-1 sampai X-4……… 88
Tabel 4.2. Data Hasil Postes Siswa Kelas X-1 sampai X-4………. 89
Tabel 4.3.Data Pretes dan Postes Siswa pada Materi Pencemaran Lingkungan 89 Tabel 4.4. Data Hasil pretes Kemampuan Pemecahan Masalah ……….. 91
Tabel 4.5. Data Hasil Postes Kemampuan Pemecahan Masalah………. 91
Tabel 4.6. Data Pretes dan Postes Kemampuan Pemecahan Masalah………. 92
Tabel 4.7. Uji Normalitas Hasil Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah 93 Tabel 4.8. Persentase Aktivitas Siswa Pada kegiatan Pembelajaran………… 104
Tabel 4.8. Deskripsi Persepsi Siswa Tentang Model PBL………106
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Bagan Alur Prosedur Penelitian………... 76 Gambar 4.1. Skor Hasil Pretes dan Postes Siswa Sebelum Dibelajarkan dan
Sesudah Dibelajarkan PBL pada Materi Pencemaran Lingkungan ... 90 Gambar 4.2. Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan dengan PBL Media ICT,
Media Power point, Media Buku dan Konvensional pada Materi Pencemaran Lingkungan... 90
Gambar 4.3. Pretes dan Posttes Kemampuan Pemecahan Masalah yang Di belajarkan dengan PBL Media ICT, PBL Power point, PBL Media Buku dan kenvensional Media Buku pada Materi Pencemaran Lingkungan ... 92 Gambar 4.4.Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa yang Dibelajarkan dengan
Media ICT (internet), Media Power point, Media Buku dan Konvensional pada Materi Pencemaran Lingkungan ... 93 Gambar 4.5. Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan dengan PBL Media ICT
(internet), Media Power point, Media Buku dan konvensional pada Materi Pencemaran Lingkungan ... 98 Gambar 4.6. Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa yang Dibelajarkan dengan
PBL Media Internet, Media Power point, Media Buku dan Konvensional pada Materi Pencemaran Lingkungan ... 102 Gambar 4.7. Keaktifan Siswa pada kegiatan Pembelajaran PBL, Media Internet,
Media Power point, Media Buku dan Konvensional Media Buku ... 104 Gambar 4.8. Persepsi Siswa SMA Diponegoro Kisaran Terhadap Model PBL
... 106
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 121
Lampiran 2 Soal Tes Hasil Belajar ... 149
Lampiran 3. Angket Sikap Siswa Terhadap PBL yang Digunakan pada Materi Pencemaran ingkungan ... 160
Lampiran 4. Format Observasi Kegiatan Siswa ... 162
Lampiran 5. Tingkat Kesukaran Soal ... 163
Lampiran 6. Daya Beda Soal ... 164
Lampiran 7. Tabel Uji Validitas dan Reabilitas Pemecahan Masalah ... 165
Lampiran 8. Analisis Varian Butir Soal ... 166
Lampiran 9. Tingkat Kesukaran Soal Pemecahan Masalah ... 167
Lampiran 10. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar ... 168
Lampiran 11. Hasil Uji Normalitas Kemampuan Pemecahan masalah ... 169
Lampiran 12. Tabel Uji Validitas dan Reabilitas Hasil Belajar ... 170
Lampiran 13. Tabel Homogenitas ... 171
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Penguasan Iptek merupakan kunci penting dalam abad 21 ini, oleh karena itu peserta didik perlu dipersiapkan untuk mengenal, memahami dan menguasai iptek dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya. Galbreath (1999) mengemukakan bahwa abad pengetahuan modal intelektual, yaitu kecakapan berpikir merupakan kebutuhan utama sebagai tenaga kerja. Rindel (1999) mengemukakan bahwa orang yang “melek” sains adalah orang yang dapat memanfaatkan penetahuan ilmiahnya dan memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi. Degeng (2003) mengharapkan lulusan sekolah menengah sampai perguruan tinggi di Indonesia, di samping memiliki kecakapan vokasional (vocational skill) juga harus memiliki kecakapan berpikir (thinking skill) sehingga bangsa ini tidak menjadi bangsa “buruh”
Kecakapan berpikir merupakan kemampuan yang harus dipelajari di sekolah. Hal ini mendukung John 1999 dalam (Johnson 2002) sejak awal mengharapkan agar siswa di sekolah diajarkan cara berpikir. Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi) mengharapkan agar siswa menguasai kecakapan hidup (life skill) yang salah satunya adalah kecakapan berpikir (thinking skill) yang harus diajarkan melalaui semua mata pelajaran.
Dewasa ini, pembelajaran biologi masih didominasi oleh penggunaan metode ceramah dan kegiatannya masih berpusat pada guru. Tujuan ilmu Biologi
2
secara umum adalah agar siswa memahami konsep biologi dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, memiliki keterampilan tentang alam sekitar untuk mengembangkan pengetahuan tentang proses alam sekitar, mampu menerapkan berbagai konsep biologi untuk menjelaskan gejala alam dan mampu menggunakan teknologi sederhana untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
SMA Diponegoro merupakan salah satu sekolah swasta yang mempunyai input atau masukan siswa yang bervariasi sehingga sekolah ini bersifat nasional dari segi budaya, prestasi dan tingkat sosial ekonomi. SMA Diponegoro juga mengikuti perkembangan dunia pendidikan yaitu penerapan teknologi berupa jaringan internet yang dapat dimanfaatkan oleh para guru dan siswa.
Internet adalah inti dari komunikasi melalui komputer yang terhubung di seluruh dunia, yang menyediakan informasi yang tak terhingga yang dapat diakses oleh siswa dan murid. Di SMA Diponegoro setiap kelas ada jaringan internet sehingga siswa bebas mengakses internet kapan pun siswa membutuhkannya dan setiap kelas tersedia infokus sehingga penggunaan media dapat ditampilkan kepada siswa sebagai sarana pendukung pembelajaran. Dari hasil pengamatan peneliti sendiri dimana SMA Diponegoro mengadakan proses pembelajarannya dari jam 7.30 pagi sampai jam 16.00 sore sehingga dalam penggunaan internet sebagai media belajar dapat dipergunakan oleh siswa sekitar 3 jam itupun kurang dipergunaan oleh siswa secara baik.
3
pelajaran yang hanya dalam batas hapalan saja tanpa memahami konsep-konsep yang ada. Sehingga, kebanyakan siswa dalam proses belajar hanya mengerti tanpa memahami pelajaran yang telah diberikan. Pada hakekatnya dalam pembelajaran biologi sangat dibutuhkan suatu kegiatan yang melibatkan siswa dalam memecahkan suatu masalah, karena tidak semua materi pelajaran yang disajikan oleh guru dapat dimengerti siswa jika hanya disampaikan melalaui ceramah.
Selain menguasai materi seorang guru juga dituntut untuk menguasai strategi penyampaian materi dengan baik, cara guru menciptakan suasana kelas akan berpengaruh terhadap respon siswa dalam proses pembelajaran. Apabila guru berhasil menciptakan suasana yang menyebabkan siswa termotivasi dan aktif dalam belajar akan memungkinkan terjadi peningkatan hasil belajar. Oleh karena itu, agar siswa dapat mempelajari dan memahami materi pelajaran biologi lebih bermakna diperlukan suatu pendekatan yang tepat dan mampu meningkatkan keterampilan berpikir siswa dalam memecahkan masalah. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Rori’udin (2000) mengemukakan bahwa terjadi keluhan tentang rendahnya kecakapan berpikir kritis lulusan dasar sampai perguruan tinggi di Indonesia, karena pendidikan berpikir belum ditangani dengan baik.
4
berpikir kreatif adalah proses terorganisir yang melibatkan aktivitas mental dalam memecahkan masalah, pengambilan keputusan, analisis asumsi dan inkuri sains.
Sampai saat ini, kemampuan memecahkan masalah siswa SMA belum dikembangkan secara baik oleh guru. Hal ini terjadi juga pada siswa SMA Diponegoro hal ini disebabkan kurangnya kemampuan keterampilan siswa dalam bertanya, menjawab pertanyaan, menganalisis argumen, mencari bukti-bukti yang valid dan membuat kesimpulan yang logis.
Kemampuan memecahkan masalah siswa dapat juga diasah apabila seorang guru mampu menerapkan pembelajaran berbasis masalah kepada siswanya dimana pendekatan yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok adalah suatu proses yang teratur dan melibatkan sekelompok dalam interaksi tatap muka informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan dan pemecahan masalah. Siswa berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil di bawah bimbingan guru atau temannya untuk berbagai informasi melakukan pemecahan masalah atau pengambilan keputusan. Kebanyakan guru hanya berupaya meningkatkan kemampuan kognitif siswa saja jarang seorang guru mengasah keterampilan memecahkan masalah siswanya sehingga kecakapan berpikir dalam memecahkan masalah siswa tamatan SMA masih relatif rendah.
5
biologi bukan hanya penguasaan materi tetapi juga suatu proses penemuan.Salah satu materi pelajaran biologi kelas X semester dua pada materi keseimbangan lingkungan khususnya pencemaran lingkungan hidup menurut UU no 23 tahun 1997, berbunyi pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya makhluk hidup zat, energi dan atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai sebagaimana mestinya.
Materi ini mencakup tentang dampak kegiatan manusia terhadap pencemaran lingkungan, macam-macam pencemaran lingkungan dan akibat pencemaran lingkungan bagi kehidupan manusia secara global. Selama proses belajar mengajar tentang materi ini penulis dapat mengamati bahwa materi ini bagi siswa hanya sekedar sebuah hapalan saja dan apabila ulangan hasilnya bagus. Apabila kita lihat dari materi ini adalah sebuah materi yang sangat bagus apabila dikaitakan dengan kebiasan siswa sehari-hari dimana materi ini apabila diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari akan dapat berdampak bagi perilaku siswa dan sikap siswa contohnya siswa tidak membuang sampah sembarangan, siswa dapat memilah sampah organik dan non organik,siswa dapat memahami pentingnya pelestarian lingkungan bagi keseimbangan lingkungan. Dari hal diatas maka penulis mengambil materi ini sebagai bahan penelitian yang dapat diaplikasikan oleh siswa SMA khususnya siswa SMA Diponegoro.
6
dipergunakan dalam meteri ini adalah media gambar (power point), media berbasis ICT (Internet) dan media buku pegangan siswa sebagai sumber belajar yang berkaitan tentang sikap dan perilaku manusia dalam kegiatannya hidupnya sehari hari. Media gamba(power point) dan media ICT (internet) serta media buku tentunya dapat merangsang siswa melihat aktivitas yang dilakukan manusia dalam menyeimbangkan lingkungan dialam tetapi pada kenyataannya manusia sangat mengeksploitasi alam secara berlebihan sehingga keseimbangan di alam ini terganggu. Dengan menggunakan gambar para siswa dapat menganalisis gambar tersebut dan tindakan pencegahan apa yang harus dilakukan sehingga timbul sikap kritis siswa dalam mengambil tindakan apa yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya dampak pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh perbuatan manusia tersebut dan sikap untuk mencoba memecahkan permasalahan yang ada sehubungan dengan materi tersebut.
7
Tabel 1.1. Hasil KKM (Kreteria Ketuntasan Minimal) Mata Pelajaran Biologi SMA Diponegoro Kisaran
No Tahun Pelajaran Nilai Rata-rata KKM
1 2006/2007 67
2 2007/2008 67
3 2008/2009 68
4 2009/2010 70
5 2010/2011 75
Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud diatas, perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam terhadap metode-metode pembelajaran yang ada sekarang ini, khususnya metode pembelajaran berbasis masalah dikaitkan dengan media ICT media gambar dan media buku dalam kaitannya dengan hasil/prestasi belajar dan peningkatan KKM siswa SMA Diponegoro melalui pembelajaran PBL.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas beberapa masalah dapat diidentikasi antara lain:
1. Pembelajaran biologi dikelas masih didominasi oleh penggunaan metode ceramah dan kegiatannya lebih berpusat kepada guru
2. Guru dan siswa belum dapat memanfaatkan secara baik fasilitas internet yang diberikan oleh sekolah yaitu berupa layanan ICT (link internet) sebaik sumber belajar yang baik dalam pemecahan masalah biologi.
8
4. Selama pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai dengan prosedur dan tujuan yang diharapkan.
5. Pembelajaran biologi dengan penerapan pembelajaran berbasis masalah masih jarang dipergunakan oleh guru.
6. Banyaknaya materi pembelajaran dalam biologi yang harus diserap dalam waktu yang relatip terbatas, menjadikan ilmu biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang hanya dalam batasan hapalan saja tanpa pemahaman dan konsep yang lebih lanjut.
7. Penggunaan media yang dilaksanakan oleh guru belum berjalan dengan baik.
8. Dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah diharapkan nilai kkm siswa SMA Diponegoro akan meningkat.
9. Kurangnya penggunaan media gambar khususnya power point sebagai alat bantu siswa serta media buku dalam pelaksanaan pembelajaran.
1.3. Batasan Masalah
9
ceramah atau tradisional. Hasil belajar siswa dibatasi hanya aspek kognitif dan apektik pada materi pokok bahasan Pencemaran Lingkungan Tahun pelajaran 2011/2012.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah tersebut dan cara pemecahan masalah yang diajukan maka rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
1. Adakah pengaruh hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan Problem Based Learning menggunakan ICT (Internet) (kelas A) dan PBL media power point (kelas B) di SMA DIponegoro Kisaran?
2. Adakah pengaruh hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan PBL menggunakan ICT (Internet) (kelas A) dan PBL media buku di SMA Diponegoro Kisaran?
3. Adakah pengaruh hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan PBL menggunakan ICT (kelas A) dan konvensional di SMA Diponegoro Kisaran?
4. Adakah pengaruh hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan PBL dengan menggunakan media power point (kelas B) dan PBL menggunkan media buku (kelas C) di SMA Diponegoro Kisaran?
10
6. Adakah pengaruh hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan PBL menggunkan media buku (kelas C) dan pembelajaran konvensional (kelas D) di SMA Diponegoro Kisaran?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan Problem Based Learning menggunakan ICT (Internet) dan PBL Power point.
2. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan PBL menggunakan ICT (internet) dan PBL media buku.
3. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan PBL menggunakan ICT (internet) dan pembelajaran konvensional.
4. Untuk mengetahui hasil belajar Biologi siswa yang dibelajarkan dengan PBL menggunakan Media Power point dan PBL media buku. 5. Untuk mengetahui hasil belajar Biologi siswa yang dibelajarkan
dengan PBL menggunakan Media Power point dan pembelajaran konvensional.
11
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnyadan pelajaran biologi pada khususnya, baik secara teoritis maupun secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai penggunaan penerapan model Problem Based Learning dan Media ICT (Internet), Media power point, media buku terhadap hasil belajar dan kemampuan pemecahan masalah siswa pada pembelajaran biologi.
b. Sebagai bahan pertimbangan, landasan empiris maupun kerangka acuan bagi peneliti pendidikan yang berkaitan dengan penelitian ini dimasa yang akan datang.
c. Memperkaya dan menambah khazanah ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan kemampuan pemecahan masalah siswa.
2. Secara Praktis
12
media power point, media buku dalam meningkatkan cara berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah.
b. Sebagai umpan balik bagi guru biologi dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan penggunaan ICT (Internet).
86
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. SIMPULAN
Berdasarkan hasil dan Pembahasan penelitian yang telah duraikan pada
bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar dari tiga media
yang diperlakukan.
a. Hasil belajar biologi SMA Diponegoro materi pencemaran lingkungan
dengan model PBL media internet lebih baik dari pada PBL Media
buku
b. Hasil belajar biologi SMA Diponegoro materi pencemaran lingkungan
pada media buku lebih baik dari pada media power point.
c. Hasil Belajar biologi SMA Diponegoro materi pencemaran lingkungan
Media buku lebih baik dari konvensional media buku.
d. Kemampuan Pemecahan Masalah pada SMA Diponegoro materi
pencemaran lingkungan dengan model PBL media internet lebih baik
dari PBL media power point.
e. Kemampuan Pemecahan Masalah pada SMA Diponegoro materi
pencemaran lingkungan dengan model PBL media buku lebih baik dari
87
f. Kemampuan Pemecahan Masalah pada SMA Diponegoro materi
pencemaran lingkungan dengan model PBL media buku lebih baik dari
konvensional media buku.
2. Aktivitas siswa pada media yang dibelajarkan menunjukan bahwa model
PBL media buku menunjukan persentase tertinggi dari media internet,
power point dan konvensional.
3. Dari data angket tentang persepsi siswa pada model PBL menunjukan
bahwa minat siswa terhadap materi pembelajaran tentang pencemaran
lingkungan menunjukan persentase tertinggi.
4. Media dalam penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah
media buku baik pada hasil belajar maupun dalam menjawab soal
kemampuan pemecahan masalah.
5.2. IMPLIKASI
1. Hasil pengujian hipotesis memberikan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara media ICT (Internet), Media buku, Media power point
dan konvensioanl pada hasil belajar.
2. Hasil pengujian hipotesis pada kemampuan pemecahan masalah memberikan
kesimpulan bahwa Media buku dan media power point menunjukan perbedaan
yang signifikan antara media yang diberlakukan.
3. Hasil penelitian menunjukan keefektipan penerapan Problem Based Learning
88
sehingga PBL sangat potensial untuk diterapkan disekolah dalam upaya untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
4. Penerapan pembelajaran Problem Based Learning membutuhkan dukungan dari
institusi pendidikan dengan mempersiapkan sarana dan prasarana pembelajaran
yang dibutuhkan untuk penerapan pembelajaran Problem Based Learning.
5. Aktivitas siswa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi proses
dalam pembelajaran.
5.3. SARAN
Berdasarkan simpulan, maka sesuai dengan hasil penelitian yang
didapatkan, maka perlu disarankan sebagai berikut:
1. Tersedianya masalah untuk siswa merupakan syarat awal yang harus dipenuhi
dalam pembelajaran PBL dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
bahan ajar. Media yang digunakan merupakan masalah yang sering terjadi pada
pelaksanaan pembelajaran.
2. Problem Based Learning sebaiknya diawali dengan pemberian materi dasar
tentang pokok bahasan yang akan dibelajarkan pada PBL.
3. Penelitian ini hanya menyelidiki hasil belajar siswa dan kemampuan siswa
dalam menjawab soal kemampuan pemecahan masalah.
4. Problem Based Learning bisa menyita waktu yang cukup lama jika manajemen
kelas tidak dilaksanakan secara efektif dan efisien, oleh karena itu, perencanaan
89
5. Pada SMA Diponegoro Metode-metode pembelajaran dalam hal ini PBL masih
jarang dilaksanakan oleh para guru dan perlu penelitian lebih lanjut
dikarenakan guru,dan juga siswa belum siap untuk pembelajaran yang
memungkinkan siswa melakukan kegiatan pemecahan masalah.
6. Bagi peneliti hal ini merupakan tantangan dan sekaligus peluang besar untuk
terus membuat inovasi model pemecahan masalah dalam pembelajaran,
khususnya pada mata pelajaran biologi SMA, khususnya Di SMA Diponegoro
119
DAFTAR PUSTAKA
Amir, Taufik. M. 2010. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Leaning. Prenada Mediaa Group. Jakarta
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Rineka Cipta. Jakarta
Arikunto. 2007.Manajemen Penelitian.Rinekaa Cipta. Jakarta
Alipandie, 1984. Didaktik Metodik Pendidikan Umum. Surabaaya: Usaha Nasional.
Amir, 2010. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Prenada Media Group.
Arends, 2008.Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Agung Iskandar. (2010). Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran Bagi Guru. Jakarta: Bestari Muara Murni
Adisusilo, S. J.R. 2012.Pembelajaran Nilai Karakter.Rajawali Press. jakarta Bloom, Benjamin S.(1982). Human Characteristics and School Learning. New
York: McGraw-Hill Book Company.
Conny Semiawan, 1984.Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT. Gramedia Departemen Pendidikan Nasional, (2003).Kurikulum 2004 Pengembangan Sistem
Penilian. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas, (2004). Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Atas, Jakarta: Dirjen Dikdasmen
Dahar Wilis, 1988.Teori-Teori Belajar. Prenaga Media Group. Jakarta.
Depdiknas, 2002. Kecakapan Hidup Melalaui Pendekatan Berbasis Luas. SIC. Surabaya.
120
Johnson, E. B.2002. Contextual Teaching and Learning. Thousand Oaks Press, Inc.
Firmansyah, Munandar, 2007. Mudah dan Aktif Belajar Biologi. Grafindo. Jakarta.
Fisher, A. 2008.Berpikir Kritis. Erlangga. Jakarta.
Gagne.E.D. 1985. The Cognitive Psychology of School Leraning. Boston: Litte, Brown.
Degeng, N.S. 5 September 2003. Bisa ciptakan Bangsa “Buruh”. Jawa Post. hlm.30
Gulo, 2002.Strategi Belajar Menagajar. Grasindo. Jakarta.
Galbreath,J. 1999. Preparing the 21st Century Worker: The Link Between Computer Based Technology and Future Skill Sets. Educational Technology Desember: 14-22
Hamid, 2009.Teori Belajar dan Pembelajaran.Pasca Sarjana .Unimed.Medan.
Hamalik, 2009. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Bumi Aksara. Jakarta.
Kunandar, S.Pd. M.Si, 2007. Guru Profesional, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikaan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Rajawali Press.
Jubjiati. 2011. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Rangka Peningkatan Kemampuan Berfikir Kritis dan Hasil Belajar dalam Mata Pelajaran Biologi di SMA Negeri I Batang Kuis. Tesis (Tidak dipublikasikan).Program pascaSarjana Universitas Negeri Medan. Medan Munir, 2008.Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Alfabeta.
Jakarta
Mulyasa, 2006.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Rosda. Bandung.
Nuryani R. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Universitas Negeri Malang. Malang.
121
Rindell, A.J.A. 1999. Applying Inquiry- Based and Cooperative Group Learning Strategies to Promote Critical Thingking. Journal of College Science Teaching (JCST) 28(3): 203-207
Rofi’uddin, A. 2000. Model Pendidikan Berfikir Kritis-Kreatif Untuk Siswa Sekolah Dasar. Majalah Bahasa dan Seni (28) Pebruari: 72-94
Roestiyah N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Cetakan Tujuh. PT. Rineka Cipta. Jakarta
Rooijakkers.2003.Mengajar Dengan Sukses. Gramedia. Jakarta
Rusman, 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Rajawali Press. Jakarta
Rusman, 2010.Model-Model Pembelajaran. Mulia Mandiri Press. Bandung
Riyanto, 2010.Metodologi Penelitian Pendidikan.SIC. Jakarta. Sanjaya, 2007.Strategi Pembelajaran.Prenaga Media group.Jakarta.
Sadiman, 1984.Media Pendidikan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Santrok John W, 2008.Psikologi Pendidikan. Prenada Media Group. Jakarta.
Simatupang. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Motivasi berprestasi Terhadap Sikap Ilmiah dan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Biologi SMA Negeri 17 Medan. Tesis (Tidak dipublikasikan). Program PacaSarjana Universitas Negeri Medan. Medan. Suparno, Paul. 1997.Filsafat Kontstruksivisme dalam Pendidikan. Kasinus.
Yogyakarta
Sukiman, 2012.Pengembangan Sistem Evaluasi. Insan Madani. Yogyakarta Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Memepengaruhinya, PT. Rineka
Cipta, Jakarta
Sudijarto. 1993. Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu. Balai Pustaka. Jakarta.
Suryabrata, 2000. Pengembangan Alat Ukur Psikologi. Andi Offset. Yogyakarta Uno, Lamatenggo, 2010. Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran.
122
Uno, 2001.Pengembangan Intrumen Untuk Penelitian. Delima Press. Jakarta. Usman, 1994.Menjadi Guru Profesional. Rosda. Bandung.