• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 KONSEP DESAIN. Publisher) desain yang efektif untuk anak anak adalah : dunia luar, dan mereka sendiri tanpa harus mendidik mereka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 4 KONSEP DESAIN. Publisher) desain yang efektif untuk anak anak adalah : dunia luar, dan mereka sendiri tanpa harus mendidik mereka"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

29

KONSEP DESAIN

4.1 Landasan Teori

4.1.1 Mendesain untuk anak – anak

Menurut Catharina Fishel (Designing for Children, 2001, Rockport Publisher) desain yang efektif untuk anak – anak adalah :

1. Desain tersebut harus menarik, dapat menggelitik intelek mereka dan dapat membuat mereka untuk berinteraksi. Desain yang menarik tidak harus selalu yang baru, yang tidak pernah dilihat sebelumnya.

2. Desain tersebut dapat memberi informasi. Desain yang efektif untuk anak – anak menghargai intelegensi mereka. Memberitahu mereka tentang dunia luar, dan mereka sendiri tanpa harus mendidik mereka

3. Desain tersebut dapat memuaskan anak – anak. Desain yang bagus harus dapat memuaskan secara isi, nilai estetis serta value yang ada dalam produk tersebut.

Petunjuk desain untuk anak usia 6 – 7 tahun Kemampuan fisik dan motorik

1. Kemampuan motorik harus berkembang, dapat menggunakan crayon, guntung, marker

2. Menyukai tantangan, desain permainan dapat mengikutsertakan kegiatan fisik.

(2)

Kemampuan sosial

1. Dapat bekerja sama dengan anak lain. Dapat menunggu giliran.

Desain permainan dapat berupa berkelompok tanpa keikutsertaan orang tua

2. Dapat berdiskusi dalam satu kelompok. Desain permanan berkelompok

3. Sudah dapat merencanakan sesuatu, permainan seperti mengkoleksi dapat dilakukan

4. Mempunyai empati, dapat merasakan emosi ketika membaca buku

Kemampuan intelektual dan kognitif

1. Menyukai warna yang terang daripada membentuk pola. Desain dapat menggunakan warna yang kontras

2. Menyukai rutinitas, desain dapat berhubungan dengan waktu seperti buku saat tidur (a bedtime book)

3. Suka berbicara, desain memberikan aktifitas untuk mengekspresikan dirinya secara oral

4. Dapat membaca buku yang lebih kompleks dengan tokoh, cerita, dan bahasa yang kompleks

Petunjuk desain untuk anak usia 8 – 9 tahun Kemampuan fisik dan motorik

1. Kemampuan untuk membuat kerajinan dan kesenian berkembang 2. Memiliki aktifitas favorit.

(3)

Kemampuan sosial

1. Tim bermain yang baik, dapat mengikuti peraturan. Desain dapat menggunakan grafik yang dapat mengidentifikasikan

pemakainya sebagai bagian dari tim.

2. Tertarik dengan persahabatan. Desain dengan aktivitas berpasangan dapat digunakan

Kemampuan intelektual dan kognitif

1. Dapat membaca dengan baik. Desain dapat menggunakan instruksi sederhana serta blok teks yang lebih panjang.

2. Bereksperimen dengan shade warna tertentu. Desain dapat

menggunakan warna yang lebih dalam, menggambar dengan lebih detail

3. Mengerti humor dan teka teki, desain dapat menggunakan unsur humor dan teka- teki

4.1.2 Perkembangan Kognitif (Jean Piaget)

Jean Piaget merumuskan 4 tahap perkembangan kognitif : 1. Sensori Motor (0 – 2 tahun)

2. Praoperasi (2 – 7 tahun)

3. Operasi konkret ( 8 – 11 tahun) 4. Operasi formal (11 tahun keatas)

Tahap pemikiran Praoperasi dicirikan dengan adanya fungsi semiotik, yaitu penggunaan simbol atau tanda untuk menyatakan atau menjelaskan suatu

(4)

objek yang saat itu tidak bersama subjek. Tahap praoperasi dibagi menjadi dua bagian :perkembangan pikiran simbolis dan perkembangan pikiran intuitif.

Seorang anak dapat menggunakan simbol atau tanda untuk

mempresentasikan suatu benda yang tidak tampak di depannya. Fungsi simotik dapat dilihat dari 5 gejala berikut :

1. Imitasi tidak langsung 2. Permainan simbolis 3. Menggambar 4. Gambaran mental 5. Bahasa ucapan

4.1.3 Komunikasi

Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tidak langsung melalui media (Onong 1986)

Komunikasi berlangsung apabila diantara orang – orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai hal yang dikomunikasikan

Dari pengertian diatas, maka unsur- unsur atau komponen yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi adalah :

1. Komunikator, sebagai orang yang menyampaikan pesan 2. Pesan, pernyataan yang didukung oleh lambang dan simbol

(5)

3. Media, sarana atau saluran sebagai “pembawa” atau “kendaraan”

yang digunakan untuk menyampaikan dan menyebarluaskan pesan kepada komunikan

4. Komunikan, penerima pesan.

Menurut Stappers, dari berbagai teori komunikasi yang ada, maksud dan tujuan dari komunikasi dapat dikatakan sebagai berikut :

1. Komunikasi memadukan atau menyatukan pihak yang terlibat (Weiner, 1997)

2. Komunikasi menuju kebersamaan diantara yang terlibat (Schramm, 1997)

3. Komunikasi adalah untuk mempengaruhi (Hartley and Hartley, 1997)

4.1.4 Ilustrasi

Drs. Soemarsono D menyatakan bahwa ilustrasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu, Ilustrasi utama dan Ilustrasi pendamping.

Menurut Lori Siebert dan Mary Croper dalam bukunya, Working with words and pictures, ilustrasi utama digunakan untuk menyajikan ide besar atau utama. Ilutrasi utama digunakan untuk memperjelas ide utama. Ilustrasi sering dianggap harus berpegang pada kenyataan dan harus lebih imajinatif

dibandingkan fotografi. Ilustrasi menawarkan sebuah strategi, hasil yang lebih kompetitif, namun ilustrasi tersebut harus benar benar unik, berani tampil beda dan pada hakikatnya merupakan ide kreatif.

Ilustrasi adalah bagian dari seni membuat gambar, dan bagian membuat gambar adalah ilustrasi (Working with words and pictures)

(6)

Menurut Jim Aitchison (Cutting Edge Advertising, 1999) ilustrasi yang baik harus dapat menguraikan masalah dan mampu bercerita dan

mendeskripsikan ide yang diwakilinya sehingga pembaca dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah.

4.1.5 Tipografi

Adalah ilmu yang mempelajari tata letak, karakter dan penggunaan huruf dalam suatu desain. Setiap jenis huruf mempunyai karakter yang berbeda – beda sehingga pada kondisi tertentu dapat mempengaruhi audience serta pesan yang hendak disampaikan.

Joyce Rutter Kaye mengatakan bahwa semua huruf telah dipilih secara hati – hati digunakan secara penuh, hal ini dapat mengkomunikasikan pesan secara efektif . pendapat ini dapat digunakan dalam proses pemilihan huruf yang akan digunakan agar diseleksi secermat mungkin. Langkah tersebut dilakukan untuk mencapai ketepatan dalam usaha kita melakukan pendekatan komunikasi secara visual.

Menurut Rob Carter dalam Working with Computers, faktor –faktor penting yang perlu diperhatikan dalam tipografi adalah :

1. Legibility : huruf yang dipilih mudah terbaca 2. Readibility : huruf yang dipilih dapat dibaca 3. Visibility : Huruf yang diplih mudah dilihat 4. Clearity : Huruf harus jelas

(7)

Penggunaan tipografi ditujukan untuk menjelaskan apa yang ingin disampaikan kepada audiens maka tingkat keterbacaan (legibility) menjadi sangat penting.

Beberapa hal yang harus dipertimbangkan untuk mendapatkan legibilitas optimal :

1. Tingkat keterbacaan

Langkah pertama untuk mendapatkan legibilitas optimal adalah dengan memilih huruf yang memiliki proporsi legibilitas yang tinggi.

untuk buku (Lift The Flap Book), “Mama, Gigiku Hilang ?!” huruf yang dipergunakan akan disesuaikan dengan target audiens yang dituju.

2. Ukuran huruf, panjang dan jarak antar baris

Dua unit ukuran yang digunakan dalam tipografi adalah pica dan point satu pica sama besarnya dnegan 12 point dan 72 point sama besarnya dengan 1 inci

3. Spasi huruf dan kata

Jenis huruf, ukuran dan ketebalan stroke, ikut berpengaruh dalam menentukan jarak antar huruf. Sedangkan spasi antar kata harus disesuaikan dengan spasi antar huruf. Sehingga nantinya huruf akan mengalir dengan baik menjadi kata dan kata menjadi baris.

4. Lebar huruf

Huruf akan menjadi sulit dibaca apabila terlalu condensed atau expand, jika memang diperlukan gunakanlah huruf yang memang di desain sebagaimana adanya.

(8)

5. Huruf besar dan huruf kecil

Teks yang disusun keseluruhan dalam huruf besar dapat menghemat faktor keterbacaan. Huruf kecil memberikan tampilan visual yang diperlukan agar teks mudah dibaca. Cara yang paling efektif adalah menggunakan kedua – duanya. Untuk buku (Lift The Flap Book),

“Mama, Gigiku Hilang ?!”akan menggunakan huruf yang sedikit lebih besar karena mengingat audiens nya adalah anak –anak . Tipografi merupakan upaya menyampaikan sebuah gagasan yang tidak hanya dinilai dari tingkat keterbacaannya, teteapi apa yang ditangkap audience melalui indra penglihatan untuk membawa mereka lebih dalam lagi memahami gagasan atau pesan yang disampaikan.

Untuk itu kriteria – kriteria lainnya : 1. Appropriateness

Jenis huruf yang dipilih sesuai dengan epsan yang ingin disampaikan.

Huruf dapat menggambarkan atau mengekspresikan emosi dan perasaan, huruf atau kata – kata dapat mempunyai arti sendiri.

2. Harmony – Appearance

Huruf harus selaras dengan elemen yang lain di dalam desain tersebut, termasuk ilustrasi dan layout yang digunakan. Sehingga tampilan keseluruhan dari desain ersebut menjadi selaras

3. Emphasis

Penekanan huruf didalam layout berguna untuk memberikan perhatian, misalnya pada huruf pertama pada paragraf. Hal tersebut

(9)

dapat dicapai atau dibua dengan huruf italic dipadukan dengan jenis huruf reguler, huruf besar dan huruf kecil, dan sebagainya.

4.1.6 Penggunaan Warna

Warna adalah sensasi – sensasi yang ditimbulkan oleh otak sebagai akibat dari sentuhan – sentuhan gelombang cahaya pada retina mata. Menurut Munsell, terdapat istilah warna yang pertaman adalah Hue yang merupakan nama warna itu sendiri.

Yang kedua adalah Value, yaitu nilai gelap terang atau perbedaan pancaran warna dalam perbandingan hitam dan putih. Yang ketiga adalah Chroma, yaitu gejala kekuatan pacaran. Warna dapat dibedakan menjadi :

- Additive Colors : warna yang dihasilkan oleh warna cahaya (RGB) - Substractive Colors : merupakan warna pigmen (CMYK)

Sesuai dengan petunjuk desain yang dipaparkan dalam “Designing for Children” anak – anak usia mulai dari 4 tahun lebih menyukai warna – warna yang terang/cerah oleh karena itu desain buku (Lift The Flap Book), “Mama, Gigiku Hilang ?!” banyak menggunakan warna yang kontras.

4.1.7 Grid system

Grid system bagi seorang desainer grafis memiliki peranan penting dalam membuat komposisi tata letak dari suatu desain. Apalagi ketika membuat sebuah buku dimana sistem membaca adalah hal esensial yang harus dipikirkan secara

(10)

matang. Grid system – sesederhana apapun itu, adalah senjata utama desainer grafis agar elemen – elemen visual yang ada dapat ‘bekerja’ maksimal.

Untuk buku yang dibuat ini, digunakanlah sistem grid yang cukup

sederhana karena targetnya adalah anak – anak. Kesederhanaan ini tentunya akan mempermudah anak – anak dalam membaca. Sederhana namun tidak berarti statis. Penerapannya akan dibahas di bab selanjutnya.

4.1.8 Publishing

Menurut Simon Jennings, publishing adalah industri yang mendukung desain buku, dan arti dari kata publishing itu sendiri adalah untuk menyatakan ide - ide atau gagasan – gagasan di depan umum, secara terbuka dan membuat ide – ide atau gagasan – gagasan itu diketahui secara umum. (Jennings, Simon, The Complete Guide to Advanced Ilustration and Desain, p134)

4.1.9 Diferensiasi

Sebuah merek atau produk selalu berkompetisi dengan sesamanya baik dalam kategori bisnis yang sama atau secara global, semua produk berperang untuk mendapatkan perhatian kita, kesetiaan kita dan tentunya uang kita. Saat seorang desainer menciptakan sebuah produk, merupakan tanggung jawabnya untuk menghasilkan suatu pendekatan unik yang menghasilkan diferensiasi dan memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikannya dalam kedipan mata.

(11)

4.1.10 Positioning

Suatu hal yang mendukung setiap brand yang efektif adalah strategi positioning. Positioning berevolusi untuk membuat kesempatan dipasar yang selalu berubah, suatu pasar dimana begitu banyak produk dan pesan yang diserap oleh konsumen. Positioning melihat demografi, tekhnologi, siklus marketing, trend pasar guna menemukan metode – metode baru untuk menarik perhatian publik, positioning memadukan price, product, promotion dan placement sebagai 4 tonggal penting yang mempengaruhi penjualan.

4.1.11 Pemberian Nama

Sebuah nama yang tepat adalah suatu aset yang tidak ternilai harganya.

Sebuah nama secara langsung memiliki efek pada persepsi dan kesuksesan penjualan brand.

Kualitas yang dibutuhkan untuk pemberian nama yang efektif adalah : a. Meaningfull

b. Memorable c. Future oriented d. Protectable e. Positive

f. Visual flexibility

Untuk buku ini dipilihlah nama “Main Bersama Gigi yukk” nama tersebut dirasakan cukup mewakili isi dari buku itu sendiri dan akrab ditelinga anak – anak.

(12)

4.1.12 Fisik Alami sebuah Buku

Menurut Simon Jennings, untuk mendesain sebuah buku secara tepat kita harus mengerti dasar dari fisik alami sebuah buku. Walaupun tidak menempel di dinding seperti halnya poster, buku juga harus dapat dilihat dari sebuah jarak tertentu, misalnya ketika diletakkan di sebuah lemari perpustakaan atau dalam sebuah toko buku dimana ia harus bersaing dengan judul – judul lainnya untuk menarik perhatian. Buku juga adalah sebuah benda yang nyata, yang memiliki bentuk 3 dimensi.

Buku adalah sebuah obyek fisik, sebuah mesin yang bertindak sebagai mesin pencarian informasi. Ia harus dibaca, karena itu legible dan informasi didalamnya harus dapat diterima.

4.1.13 Teknik Penjilidan

Ada banyak cara menyatukan helai-helai kertas menjadi sebuah buku antara lain :

1. Perfect Binding / Jilid Lem

2. Saddle stitch binding (jilid jahitan pelana) 3. Case binding (jahitan smythe)

4. Side stitch binding 5. Screw and post binding 6. Tape binding

7. Plastic comb binding 8. Ring binding

(13)

9. Spiral and loop wire binding

perfect binding, yang kadang disebut juga jilid lem, adalah jenis penjilidan yang lazim digunakan saat ini. Prinsipnya adalah merekatkan helai- helai kertas menjadi satu blok naskah padat dengan lem.Perekat acir dipakai sepanjang punggung halaman – halaman. Cover ditempelkan pada saat lem masih panas dan dibungkus sepanjang buku. Buku itu ditrim (dipotong sedikit gar rapi) dengan pemotong yang terdiri dari 3 pisau

Setidaknya ada dua metode dasar dalam penjilidan lem. Pertama, lem dibubuhkan di tepi-tepi dari helai-helai kertas yang telah disatukan dan dijepit.

Metode ini tak memakai pengipasan, sehingga ada celah kecil jika terjadi

penembusan lem di antara lembar kertas. Metode ini biasanya memakai lem cair- panas.

Kedua, lembar kertas yang telah dijepit menjadi satu itu dikipas, baik dari satu arah atau dua arah. Sehingga, ketika lem dipasang, ada sedikit jarak masuk ke lembaran kertas. Ini membuat ikatan yang lebih kuat. Metode ini biasanya memakai lem resin yang dingin, seperti polivinil asetat. Penjilidan lem ini membuat buku mudah dibuka dan dibaringkan mendatar.

4.2 Strategi Kreatif 4.2.1 Facts

1. Pengetahuan mengenai gigi masih kurang dijumpai pada anak – anak SD 2. Pendidikan, terutama pendidikan mengenai kesehatan merupakan bagian

penting dalam pendidikan dasar untuk anak – anak

(14)

3. Buku – buku dalam bentuk lift the flap (berjendela) yang membahas tentang gigi sangat jarang ditemukan di toko buku.

4. Bersaing dengan dominasi produk luar atau buku import.

4.2.2 Unique Selling Point (USP) Benefit dari produk

• Buku berisi ilustrasi – ilustrasi menarik dan colorfull

• Seperti yang dikatakan dalam buku “Designing for Children”, anak – anak menyukai warna kontras

• Berbeda dari buku – buku lokal mengenai kesehatan gigi dan mulut, buku (Lift The Flap Book), “Mama, Gigiku Hilang ?!” ini memiliki unsur – unsur flap yang menarik yang memudahkan penyampaian informasi kepada anak – anak.

• Meskipun bersifat playfull, namun informasi yang tersimpan di dalam buku tetap akurat.

• Informasi yang mudah dicerna oleh pembaca Benefit bagi konsumen

• Mengembangkan kreatifitas anak – anak

• Menambah wawasan

• Uang yang dikeluarkan sesuai dengan yang diperoleh

• Kebanggaan untuk memiliki buku berkualitas hasil negeri sendiri

(15)

4.2.3 Positioning

Buku lift the flap anak – anak yang bertujuan memberikan informasi mengenai kesehatan gigi dan mulut pada anak –anak secara sederhana dan mudah dimengerti.

4.2.4 Sasaran

Terdapat 2 sasaran yaitu Target Audience dan Target Market.

4.2.4.1 Target Audience

Primer

Target : Anak -anak

Demografi : - Usia : 4 – 9 tahun

- Jenis kelamin : Laki – laki dan Perempuan

- Strata sosial : Menengah Keatas (A dan B)

Geografi : - Domisili : Perkotaan (Jabodetabek)

- Kepadatan : Pusat kota

Psikografi : - Gaya hidup : Modern

(16)

- Kepribadian :Kreatif dan Imajinatif

Sekunder

Target : Para orang tua dari target

primer

Demografi : - Usia : Para orang yang memiliki

anak usia 4 – 9 tahun

- Jenis kelamin : Laki – laki dan Perempuan

- Strata sosial : Menengah Keatas (A dan B)

Geografi : - Domisili : Perkotaan (Jabodetabek)

- Kepadatan : Pusat kota

Psikografi : - Gaya hidup : Modern

- Kepribadian :Kreatif, Imajinatif, Edukatif

dan Perduli pada anaknya.

(17)

4.2.4.2 Target Market

Primer : Para Orang tua

Sekunder : Anak –anak

4.2.5 Tone and Manner

Playfull, anak –anak, dinamis, fun

4.2.6 Approach

• Rasional

• Pemberian atau pengetahuan mengenai Gigi secara sederhana, fun, playfull, namun tetap akurat dalam penyampaian

• Artistik dan kreatif

• Emotional

• Dengan visual berupa ilustrasi yang menarik agar anak – anak sebagai pembaca lebih mudah mengingat dan mengenal seluk beluk gigi secara keseluruhan.

• Dilakukan dengan menggunakan elemen – elemen visual dalam desain dan pesan yang disesuaikan dengan karakteristik sasaran.pesan kreatif dikemas dalam cara dan bentuk yang unik dan komunikatif, namun tetap mengacu pada estetika untuk menarik eprhatian anak – anak.

(18)

4.3 Pemilihan Item

Pemilihan media sangat berpengaruh dalam keberhasilan sebuah komunikasi visual. Media – media yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik sasaran.

Beberapa item yang digunakan dalam perancangan buku “Mama,Gigiku Hilang ?!”

adalah :

• Buku

- Ilustrasi : Gigi dan mulut - Layout

- Flaps / jendela buku : didesain secara sederhana namun tetap menarik - Struktur buku : disusun secara sederhana dan semudah mungkin agar

mudah dimengerti oleh audiens dan tidak membingungkan.

• Poster

Menggunakan ilustrasi dan pesan singkat sebagai penunjang informasi.

Digunakan karena mempunyai ukuran yang besar dan pengaruh yang besar.

• Flyer / brosur

Berfungsi sebagai teaser agar orang tertarik untuk membeli

• Iklan Majalah

Berfungsi sebagai media promosi. Diletakkan di majalah anak – anak seperti Bobo, Bocil, dll.

• Packaging buku

• Hanging mobile

Mendukung display produk dalam toko buku

• Display booth

(19)

Tempat untuk meletakkan produk. Display harus mampu menarik perhatian pengunjung dalam toko buku.

• Mini Kalendar

Sebagai Bonus sekaligus media promosi agar orang yang melihat kalender tersebut tertarik untuk membeli.

• Flag

Sebagai penunjuk bagi para pegunjung toko.

Additional item

• Standing X banner

Berfungsi sebagai media promosi

• Mini X – Banner

Sebagai media promosi untuk diletakkan di display booth

• Sikat Gigi

Sebagai media promosi pendukung

• Pasta Gigi

Sebagai media promosi pendukung

• Handuk

Sebagai media promosi pendukung

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum melakukan analisis kerusakan, dilakukan studi literatur dengan mempelajari dokumen terkait, kemudian dilakukan pemeriksaan dan pengecekan pada sub sistem seksi 100 PCP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dihasilkan, dapat disimpulkan bahwa dissenting opinion dalam pemeriksaan peninjauan kembali perkara pidana pelanggaran merek

Pada kegiatan pengabdian ini akan diperkenalkan bagaimana cara membuat tangki septik tipe an aerob dengan menggunakan biofilter buatan yang memanfaatkan limbah

unsur yang terkai terkait t dalam sistem terseut. +e dalam sistem terseut. +erda'at eragai 'enda'at rda'at eragai 'enda'at yang mende$inis yang

Hal-hal yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai manajer adalah (1) pemberdayaan orangtua dilakukan kepala sekolah dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat untuk ikut andil

Dua dari lima genotip tersebut, BTM 2064 dan BTM 867, memiliki karakter jumlah cabang produktif, jumlah bunga per tanaman, jumlah tandan bunga per tanaman,

Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengenalan akan peran penting manajemen strategik dalam manajemen perusahaan dan keterlibatannya untuk menghadapi

parkir non-berlangganan 40% bagi juru parkir dan 60% bagi Pemerintah Kota Kediri tidak mampu mensejahterakan juru parkir dikarenakan merka tidak mampu memenuhi kebutuhan