REVIEW JURNAL
Judul : Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber dan Inspiraasi Filsafat Islam
Tahun : 2011
Penulis : Seyyed Hossein Nasr
Reviewer : Ubaidillah Anshari
Tanggal : 02-10-2022
Hasil review :
- Seluruh tradisi filsafat Islam yang telah memiliki sejarah berkelanjutan selama dua belas abad dan masih hidup hari ini, menjadi sangat jelas bahwa filsafat Islam, seperti segala sesuatu yang Islami, berakar dalam pada Al-Qur'an dan hadits.
Filsafat Islam adalah Islam bukan hanya karena kebajikan fakta bahwa itu dibudidayakan di dunia Islam dan oleh Muslim tetapi karena ia memperoleh prinsip, inspirasi, dan banyak pertanyaan yang menjadi perhatiannya sumber- sumber wahyu Islam terlepas dari klaim-klaimnya lawan sebaliknya.
- Salah satu peninggalan Rasulallah kepada umatnya adalah Alquran (setelah itu peninggalan yang berikutnya adalah al-hadis). Alquran, sebagai salah satu peninggalan Rasulallah ini sesungguhnya telah menjadi sumber hukum, sandaran utama dan inspirasi (pedoman) bagi manusia dalam menjalani kehidupan di dunia.
Banyak ayat dalam Alquran yang berisi perintah kepada manusia untuk menggunakan potensi akal yang merupakan karunia dari Allah swt. yang mmembedakan manusia dengan makhluk-makhluk ciptaan-Nya yang lain.
Penggunaan akal identik dengan filsafat. Manusia sebagai makhluk yang berakal sekecil apapun ia menggunakan akalnya atau berpikir. Dengan demikian maka manusia adalah makhluk yang berfilsafat. Anjuran Alquran kepada manusia untuk berpikir, maka sesungguhnya memberi kejelasan bahwa Alquran menganjurkan manusia untuk berpikir (berfilsafat). Bahkan dengan jelas bahwa Alquran telah menginspirasi terhadap lahirnya filsafat. Dengan demikian, Alquran menjadi inspirator bagi lahirnya ilmu filsafat yang sangat penting bagi manusia dalam menjalani kehidupannya agar bahagia di dunia dan di akhirat.1
- Semua filosof Islam dari al-Kindl hingga filosof kita sendiri hari seperti Allamah Tabataba'l telah hidup dan bernafas dalam alam semesta yang didominasi oleh realitas al-Qur’an dan Sunnah Nabi Islam. Hampir semuanya pernah hidup menurut Hukum Islam atau Shanah dan telah berdoa di arah Mekah setiap hari kehidupan dewasa mereka. Itu paling terkenal di antara mereka, seperti Ibn Slna (Avicenna) dan Ibn Rusyd (Averroes), sadar dalam menegaskan keaktifan mereka keterikatan pada Islam dan bereaksi keras terhadap serangan apa pun bertentangan dengan iman mereka tanpa mereka hanya menjadi fideis. Ibnu Sina akan pergi ke masjid dan berdoa ketika dihadapkan dengan masalah yang sulit, dan Ibn Rusyd adalah kepala qadi atau hakim dari Cordova (Spanyol Cordoba) yang berarti bahwa dia adalah sendiri merupakan perwujudan dari wibawa hukum Islam sekalipun jika dia kemudian dilihat oleh banyak orang di Eropa sebagai rasionalis agung dan simbol pemberontakan akal melawan iman. Kehadiran Al-Qur'an dan kedatangannya wahyunya adalah untuk mengubah secara radikal alam semesta menjadi yang mana dan tentang yang mana para filosof Islam harus berfilsafat,
1 Ahmad Asmuni, “ALQURAN DAN FILSAFAT (Alquran Inspirator Bagi Lahirnya Filsafat)”, di akses dari https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwifwtPP7sH6AhWYIbcAHTVpDZ0QFnoECAoQA Q&url=https%3A%2F%2Fwww.syekhnurjati.ac.id%2Fjurnal%2Findex.php%2Fdiya%2Farticle%2Fdownload
%2F4331%2F2132&usg=AOvVaw0jGQb9uBsJU9yB-7v3IBtU, pada tanggal 02 Oktober 2022, pukul 22.52, hal. 02
yang mengarah ke jenis filsafat tertentu yang dapat secara adil disebut "filsafat kenabian".
