• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODE PENELITIAN. Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. METODE PENELITIAN. Universitas Kristen Petra"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu Kuantitatif Deskriptif.

Penelitian Kuantitatif menekankan analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika. Sedangkan Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk difahami dan disimpulkan (Azwar, 2005).

3.2 Gambaran Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya (Sujarweni & Endrayanto, 2012). Dalam penelitian ini digunakan populasi tak terhingga, yaitu populasi yang memiliki sumber data yang tidak dapat ditentukan batas-batasanya secara kuantitatif. Dalam hal ini, populasi dalam penelitian ini adalah semua wisatawan domestik yang berkunjung ke Pulau Bali.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi karena terbatasnya dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Untuk itu sampel yang diambil harus betul-betul representatif (Sujarweni & Endrayanto, 2012)

Dalam pengambilan sampling, peneliti menggunakan teknik sampling non probability sampling. Menurut Sugiyono (2010), “non probability sampling adalah teknik pengammbilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.”

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu (Sujarweni & Endrayanto, 2012).

(2)

Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah jumlah anggota populasi itu sendiri (Sujarweni & Endrayanto, 2012).

Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010). Prosedur sampling menggunakan prosedur non-probabilitas yaitu tidak semua elemen populasi memilki kesempatan yang sama untuk dipilih. Sample yang peneliti tentukan adalah wisatawan domestik, yang memiliki kriteria sebagai berikut :

a. Responden berusia 17- >40 tahun

b. Pernah berkunjung ke Pulau Bali lebih dari 2 kali dalam setahun terakhir 3.2.1 Ukuran Sampel

Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel.

Jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah jumlah anggota populasi itu sendiri (Sujarweni & Endrayanto, 2012, p.17)

Dikarenakan oleh jumlah populasi yang infinite atau tidak terbatas, maka untuk menentukan sampel peneliti menggunakan rumus:

𝑛 = [1,96 0,2]

2

= 96,04 Keterangan :

𝑍(0,5) : Tabel distribusi normal sampel

∝ : 0,05

𝐸 : 0,2 (error of estimate) 𝑛 : jumlah sampel (Umar, 1997)

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, sampel dalam penelitian ini didapat sebesar 96,04 responden, dibulatkan keatas menjadi 145 responden dengan estimasi akan adanya pengisian kuesioner yang tidak valid.

(3.1)

(3)

3.3 Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau suatu sifat atau nilai dan orang, atau objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2002,p. 32).

Dalam hal ini peneliti bertujuan agar pembaca dan peneliti memiliki pengertian yang sama mengenai definisisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

3.3.1 Variabel Faktor Pendorong

Variabel faktor pendorong memiliki beberapa komponen sebagai berikut:

- Saya ingin mendapatkan pengalaman baru dan berbeda dari kunjungan sebelumnya

- Saya ingin bersantai dan memulihkan kondisi fisik

- Saya ingin melepaskan diri sejenak dari kegiatan sehari – hari - Saya ingin memiliki quality time bersama teman atau keluarga - Saya ingin mendapatkan teman baru

- Saya ingin memperoleh wawasan dan pengetahuan yang lebih lagi mengenai Pulau Bali

- Saya ingin merasakan budaya dan tradisi yang berbeda (makanan dan bahasa lokal)

- Saya ingin berbagi pengalaman setelah berlibur dari Pulau Bali - Saya ingin menikmati perjalanan dan bersenang - senang - Saya ingin menikmati pemandangan alam di Pulau Bali - Saya ingin berpetualang

- Saya ingin mengunjungi tempat yang belum pernah saya kunjungi - Saya ingin menaikkan harga diri saya

- Saya ingin sehat dan bugar

- Saya ingin mengunjungi tempat yang belum pernah dikunjungi teman - Saya ingin berbelanja produk khas Bali

- Saya ingin mengunjungi teman atau sanak saudara yang ada di Pulau Bali

- Saya ingin pergi dari rumah untuk sementara waktu - Saya perlu berhemat untuk berwisata ke Pulau Bali

(4)

3.3.2 Variabel Faktor Penarik

Variabel faktor penarik memilikki beberapa komponen sebagai berikut:

- Banyaknya destinasi wisata Pulau Bali sehingga belum semua destinasi wisata bisa saya kunjungi

- Pulau Bali menawarkan banyak variasai kegiatan yang bisa dilakukan - Tersedianya sarana akomodasi, transportasi yang berkualitas dan masih

terjangkau

- Tersedianya berbagai macam alat transportasi yang dapat digunakan untuk berkunjung ke Pulau Bali (pesawat, kereta api, kendaraan pribadi ) - Suasana dan atmosfir Pulau Bali yang berbeda dari tempat asal saya - Pulau Bali merupakan destinasi wisata yang aman

- Biaya berlibur ke Pulau Bali masih terjangkau - Harga makanan yang relatif masih terjangkau

- Saya tertarik dengan banyaknya shopping store yang ada di Pulau Bali - Tertarik dengan kegiatan nightlife-nya

- Terdapat banyak tempat baru untuk wisata kuliner setiap kalinya - Saya ingin melihat festival dan events yang ada di Pulau Bali - Tersedianya banyak tempat bersejarah dan menarik di Pulau Bali - Makanan khas Bali yang menarik untuk saya

- Bangunan arsitektur khas Bali yang tentu menarik untuk saya nikmati - Pemandangan alam di Pulau Bali yang menakjubkan

- Jarak dari lokasi saya untuk ke Pulau Bali masih mudah dijangkau - Tersedianya hotel yang bertaraf internasional

- Kemudahan mendapatkan informasi tentang Pulau Bali - Standard kebersihan di Pulau Bali yang baik

- Masyarakat lokal Pulau Bali sangat baik dan ramah terhadap wisatawan

3.4 Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pertanyaan di uji validitas. Hasil r hitung kita bandingkan dengan r table dimana df= n-2 dengan sig 5%. Jika r table < r

(5)

hitung maka valid (Sujarweni & Endrayanto, 2012, p.177). Uji validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan menggunakan rumus berikut :

(3.2)

Dimana: rxy = koefisien korelasi suatu butir/item N = jumlah subyek

X = skor suatu butir/item Y = skor total

Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk- kontruk perrtanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuisioner. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Jika nilai Alpha > 0,6 maka reliabel. Dengan rumus sebagai berikut :

(3.3)

Dimana,

rn : reliabilitas instrument k : banyaknya butir pertanyaan

: jumlah varian butir/item

: varian total (Sujarweni & Endrayanto, 2012)

3.5 Teknik Analisis Data 3.5.1 Analisis Deskriptif

Menurut Azwar (2005, p.126), Analisis Deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan data dari varians variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti dan tidak dimaksud untuk pengujian hipotesis.

b2

(6)

1. Analisis Profil Responden

Analisa profil responden dilakukan dengan analisa

frekuensi, untuk mencari komposisi pembagian variabel – variabel yang dicari dari responden, misal usia, jenis kelamin dan lainnya.

2. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Mean

Mean adalah alat pengukur rata-rata yang paling popular untuk mengetahui karakteristik dari sekelompok data dengan membagi jumlah dari keseluruhan isi data dengan jumlah datanya. Rumus Mean untuk data berkelompok:

Keterangan :

Me = Mean

Σ𝑓𝑥 = Jumlah data / sampel

Σ𝑓 = Jumlah perkalian antara jumlah data sampel (fi) dengan tanda kelas (xi) (Sujrweni & Endrayanto, 2012)

 Standar Deviasi

Standar deviasi adalah akar dari varians menunjukan simpangan baku. Rumus untuk Standar Deviasi sebagai berikut :

Keterangan : = Standar Deviasi

n = jumlah sampel (Sujarweni & Endrayanto, 2012) 3.5.2 Analisis Faktor

Analisis faktor merupakan salah satu teknik statistic multivariate.

Tujuannya adalah untuk mengelompokkan data menjadi beberapa kelompok sesuai dengan saling korelasi antar variabel (Kusnendi, 2008).

Tujuan utama dari analisis faktor adalah mendefinisikan struktur suatu data matrik dan menganalisis struktur saling hubungan (korelasi) antar sejumlah

(3.4)

(3.5)

(7)

besar variabel dengan cara mendefinisikan satu set kesamaan variabel atau dimensi dan sering disebut dengan faktor. Dengan analisis faktor peniliti mengidentifikasi dimensi suatu struktur dan kemudian menentukan sampai seberapa jauh setiap variabel dapat dijelaskan oleh setiap dimensi. Begitu dimensi dan penjelasan setiap variabel diketahui, maka dua tujuan utama analisis faktor dapat dilakukan, yaitu summarization dan reduction.

Analisis faktor ingin menemukan cara meringkas informasi yang ada dalam variabel asli menjadi satu set dimensi baru atau faktor. Hal ini dilakukan dengan cara menentukan struktur lewat data summarization atau lewat data reduction (pengurangan data).

Menurut Kusnendi (2008), dalam kegiatan penelitian, analisis faktor paling tidak digunakan untuk:

a. Menguji validitas konstruk. Salah satu cara untuk menguji validitas konstruk dapat dilakukan dengan menggunakan analisis faktor. Analisis faktor akan menampilkan hasil ekstraksi butir – butir pertanyaan menjadi beberapa komponen yang diinginkan peneliti. Sebuah butir dinyatakan merupakan pembentuk faktor jika nilai korelasinya lebih besar sama dengan (≥) 0,5.

b. Menguji validitas faktor. Dalam analisis ini, pengujian dilakukan untuk melihat seberapa besar korelasi antara faktor satu dengan yang lain menjadi pembentuk variabel. Jika ditemukan korelasi yang cukup kuat diantara faktor – faktor pembentuk, maka faktor tersebut dinyatakan memang sebagai pembentuk variabel. Besarnya matriks korelasi yang lazim digunakan adalah 0,5.

Output yang dihasilkan adalah:

a. KMO and Bartlett’s Test

Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA) digunakan untuk melihat apakah variabel – variabel tersebut layak atau tidak untuk dianalisis lebih lanjut. Untuk dapat dilakukan analisis faktor, nilai KMO dianggap cukup apabila nilai KMO ≥ 0,5 (Suliyanto, 2005).

b. Anti – image Matrices

Bagian ini merupakan tabel yang berisi angka – angka yang diberi tanda

„a‟ membentuk garis diagonal. Angka yang membentuk diagonal tersebut

(8)

merupakan besaran MSA variabel. Besaran angka MSA memilikki ketentuan sebagai berikut:

 Jika MSA = 1, maka variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan

 Jika MSA ≥ 0.5 maka variabel tersebut masih dapat diprediksi dan dapat dianalisis lebih lanjut.

 Jika MSA < 0.5 maka variabel tersebut tidak dapat diprediksi dan tidak dapat dianalisis lebih lanjut sehingga variabel tersebut harus dikeluarkan maka prosedur pemilihan harus diulangi lagi. (Sanjaya & Novy, 2009, p. 35) c. Total Variances Explained

Total Variance Explained berfungsi untuk menunjukkan hasil perhitungan komputasi analisa faktor, dan digunakan untuk mengetahui banyaknya faktor yang terbentuk. Faktor yang terbentuk harus memiliki nilai eigen values ≥ 1.

(Suliyanto, 2005) d. Communalities

Communalities adalah jumlah varian dari suatu variabel mula-mula yang bisa dijelaskan oleh faktor yang ada. Output ini didapat dari jumlah kuadrat masing-masing faktor loading suatu variabel, serta menunjukkan kontribusi masing-masing variabel penelitian secara parsial terhadap faktor-faktor yang diekstrak secara keseluruhan. Semakin besar Communalities sebuah variabel, berarti semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk. (Santoso, 2002)

e. Component Matrix

Digunakan untuk mendistribusikan variabel-variabel yang telah diekstrak kedalam faktor loading. Variabel yang dimasukkan dalam faktor adalah variabel yang memiliki faktor loading terbesar. Semakin besar nilai faktor loading, maka semakin nyata variabel tersebut dapat dimasukkan dalam salah satu faktornya, begitu pula sebaliknya (Suliyanto, 2005).

f. Rotated Component Matrix

Output ini menunjukkan distribusi variabel-variabel yang telah diekstrak kedalam faktor yang telah terbentuk berdasarkan factors loading setelah dilakukan proses rotasi. Nilai factors loading dimungkinkan berubah setelah

(9)

kontribusi yang lemah terhadap faktor yang terbentuk sehingga harus direduksi dari faktor yang dibentuknya (Suliyanto, 2005).

g. Component Transformation Matrix

Output ini menunjukan korelasi dari faktor-faktor baru yang telah terbentuk. Bagian ini merupakan tabel yang berisi angka-angka yang membentuk garis diagonal. Angka yang membentuk diagonal tersebut merupakan besaran korelasi dari faktor yang terbentuk. Angka yang ditnjukan dalam garis diagonal tersebut harus > 0,5 agar di anggap memiliki korelasi yang kuat (Santoso, 2006).

3.5.3 Analisis Kluster

Analisis kluster adalah suatu analisis statistik yang bertujuan memisahkanobyek kedalam beberapa kelompok yang mempunyai sifat berbeda antar kelompok yang satu dengan yang lain. Dalam analisis ini tiap-tiap kelompok bersifat homogen antar anggota dalam kelompok atau variasi obyek dalam kelompok yang terbentuk sekecil mungkin. Tujuan utama analisis cluster menggabungkan objek-objek yang mempunyai kesamaan kedalam sebuah kelompok atau kluster. Analisis kluster dilakukan untuk mengelompokan responden berdasarkan penilaiannya terhadap variabel push and pull factors wisatawan. Pengelompokan ini digunakan untuk membentuk segmentasi responden yang kemudian akan dilihat segmen atau target yang perlu diperhatikan profil dan harapannya.

3.5.4 Analisis Tabulasi Silang

Tabulasi silang adalah sebuah teknik statistik yang menjelaskan dua atau lebih variabel secara bersamaan dan hasil dalam tabel mencerminkan distribusi gabungan dua atau lebih variabel yang mempunyai kategori terbatas, atau nilai yang berbeda (Malhotra, 2005, p.136). Dalam penelitian ini, tabulasi silang digunakan untuk mengetahui keterkaitan antara kelompok responden dengan push and pull factors wisatawan domestik terhadap kunjungan ulang ke Pulau Bali.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas, Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk Tugas Akhir dengan judul “KORELASI BIAYA PROMOSI DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN

Bagi saudara-saudari jemaat yang memerlukan pelayanan dapat menghubungi Pengurus Sektor atau Majelis Jemaat dimana saudara-saudari berdomisili atau dapat langsung ke kantor

Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka akan dianalisis mengenai Analisis Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Stock Split (Pemecahan Saham) (Studi

Menurut Sugiyono variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

Upaya kesehatan perorangan pada UKGS berupa intervensi individu pada peserta didik yang membutuhkan perawatan kesehatan gigi dan mulut melipu surface protec on,

Setelah dilakukan penilaian terhadap kemampuan listening sebelum dan sesudah pelatihan dan dilakukan pengolahan data dengan Uji T dan alat bantu software SPSS diperoleh hasil

Angket adalah Hak DPRD untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan pemerintah daerah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan masyarakat daerah