• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

88 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai diksi dan gaya bahasa pada editorial Media Indonesia dan relevansinya sebagai materi ajar menulis teks editorial di

sekolah menengah atas, maka dapat disimpulkan menjadi hal-hal sebagai berikut.

1. Penggunaan diksi pada editorial Media Indonesia

Diksi pada editorial Media Indonesia bersifat khusus karena penggunaan diksi didominasi oleh kata khusus dengan persentase sebesar 22,9 %. Kata khusus digunakan untuk menambah kesan jelas terhadap kalimat yang disusun karena kata khusus memiliki ruang lingkup yang sempit dan membuat pembaca akan langsung tahu apa, siapa, dimana, kapan, bagaimana, dan kenapa pada sesuatu yang terjadi.

2. Penggunaan gaya bahasa pada editorial Media Indonesia

Gaya bahasa pada editorial Media Indonesia bersifat metaforis karena penggunaan gaya bahasa didominasi oleh gaya bahasa metafora persentase sebesar 28,0%. Gaya bahasa metafora digunakan untuk menjadikan tulisan lebih memiliki kesan pada setiap bagian pentingnya dan membuat pembaca paham akan pentingnya bagian tersebut.

3. Relevansi Kajian Penggunaan Diksi dan Gaya Bahasa pada Editorial Media Indonesia sebagai Materi Ajar Menulis Teks Editorial di Sekolah Menengah Atas

Berdasarkan hasil analisis data dan wawancara dengan informan, diksi dan gaya bahasa pada teks editorial Media Indonesia sangat cocok dimanfaatkan sebagai materi ajar menulis teks editorial di SMA khususnya kelas XII. Implementasi dari hasil penelitian ini sebagai materi ajar menulis teks editorial dapat dilihat dari penyusunan materi ajar oleh peneliti. Selain sebagai pendukung materi pembelajaran, rubrik editorial juga berguna untuk menambah pengetahuan serta penguasaan menulis siswa. Selain itu, rubrik

commit to user

(2)

editorial juga dapat menambah kosakata siswa, dan kemampuan berkomunikasi yang baik.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mampu memperkaya penelitian terkait aspek kebahasaan.penelitian mengenai diksi dan gaya bahasa pada editorial Media Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia berkaitan dengan empat

keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Penelitian mengenai diksi dan gaya bahasa ini berimplikasi dengan keterampilan menulis. Terutama keterampilan menulis editorial di situs surat kabar. Hal ini sejalan dengan peneliti yang menggunakan editorial di situs surat kabar sebagai objek penelitiannya, yaitu penggunan diksi dan gaya bahasa pada editorial Media Indonesia dan relevansinya sebagai materi ajar menulis teks editorial di SMA.

Penelitian ini memiliki implikasi pada dunia pendidikan, terutama pembelajaran menulis teks editorial di kelas XII SMA. Implikasi tersebut meliputi implikasi, teoretis, pedagogis dan praktis, berikut penjelasannya.

1. Implikasi Teoretis

Hasil penelitian ini berimplikasi secara teoretis terhadap teori yang dipakai oleh peneliti. Penelitian ini memberikan uraian mengenai bentuk diksi dan gaya bahasa yang dipakai dalam editorial Media Indonesia.

Dengan demikian, hasil penelitian ini akan memperjelas pembelajaran tentang kebahasaan yang terdapat pada bab menulis teks editorial.

Pembelajaran menulis teks editorial yang bersumber dari surat kabar Media Indonesia secara langsung akan memberi kemudahan bagi siswa. Terlebih

lagi sumber pembelajaran tersebut dapat dengan mudah diakses siswa sehingga membuat pembelajaran semakin efektif dan efisien. Namun, pilihan kata yang kurang tepat dan penggunaan gaya bahasa yang tidak pas menjadi hambatan dalam pembelajaran menulis teks editorial. Penguasaan kosakata yang kurang serta minimnya pengetahuan mengenai gaya bahasa membuat pembelajaran menulis teks editorial menjadi tidak maksimal.

commit to user

(3)

Analisis pada penelitian ini menggunakan teori Sumadiria (2006: 29) yang mengklasifikasikan diksi sesuai dengan karakteristik kebahasaan yang dipakai dalam suatu surat kabar termasuk dalam penulisan teks editorial.

Jenis-jenis diksi tersebut meliputi; kata bersinonim, kata bernilai rasa, kata konkret, kata abstrak, kata umum, kata khusus, kata lugas, dan kata serapan.

Peneliti dalam penelitian ini juga menggunkan teori Gorys Keraf (2007) yang mengklasifkasikan gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna.

Jenis-jenis gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna tersebut meliputi gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan. Gaya bahasa retoris menurut Keraf (2007: 138) dibagi menjadi 21 jenis, yaitu (a) aliterasi; (b) asonansi; (c) anastrof; (d) apofasis atau preterisio; (e) apostrof; (f) asindenton; (g) polisidenton; (h) kiasmus; (i) ellipsis; (j) eufimismus; (k) litotes; (l) histeron proteron; (m) pleonasme dan tautologi; (n) perifrasis; (o) prolepsis atau antisipasi; (p) erotesis; (q) silepsis dan zeugma; (r) koreksio;

(s) hiperbol; (t) paradox; (u) oksimoron. Kemudian, Keraf (2007: 138) membagi gaya bahasa kiasan menjadi 16 gaya bahasa, yaitu (a) simile; (b) metafora; (c) alegori; (d) personifikasi; (e) alusi; (f) eponim; (g) epitet; (h) sinekdoke; (i) metonimia; (j) antonomasia; (k) hipalase; (l) ironi, sinisme, sarkasme; (m) satire; (n) innuendo; (o) antifrasis; (p) pun atau paronomasia.

Selain itu, hasil penelitian ini juga memberikan penjelasan mengenai penggunaan masing-masing diksi dan gaya bahasa pada rubrik editorial.

Temuan dalam penelitian tentang diksi dan gaya bahasa pada editorial Media Indonesia ini akan menambah wawasan ataupun khazanah dalam

dunia keilmuan tentang diksi dan gaya bahasa pada editorial. Selain itu, aspek lain yang dimuat dalam penelitian ini adalah tentang prosedur penelitian, teknik pengambilan data, dan penyusunan laporan hasil penelitian. Hasil penelitian ini dapat dipelajari oleh siswa, mahasiswa, guru, dan peneliti lain yang akan melakukan penelitian. Implikasi teoretis pada penelitian ini dapat digunakan untuk memperdalam persepsi dan deskripsi kajian lain terhadap surat kabar, khususnya editorial Media Indonesia. Pada penelitian ini terdapat beberapa pendapat para ahli dan informan yang dapat commit to user

(4)

dijadikan sumber referensi bagi peneliti lain yang akan atau sedang melakukan penelitian.

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk lebih memperdalam materi keterampilan menulis, terutama menulis teks editorial. Dengan adanya penelitian ini, peneliti lain akan lebih mudah memahami kebahasaan teks editorial, khususnya jenis-jenis diksi dan gaya bahasa. Penelitian ini juga menggunakan situs surat kabar nasional yaitu, Media Indonesia. Hal ini akan lebih memudahkan peneliti untuk menemukan sumber data, terlebih Media Indonesia merupakan surat kabar nasional dengan peringkat terbaik

di seluruh Indonesia berdasarkan kebahasaannya menurut Badan Bahasa dan Perbukuan.

Selain hal di atas, teori kebahasaan teks editorial dengan materi ajar menulis teks editorial di SMA juga diperdalam pada penelitian ini. Materi ajar disajikan lebih lengkap dan menarik pada penelitian ini melalui pengembangan teori dari buku maupun artikel untuk kemudian disajikan dalam bentuk materi ajar. Melalui pengembangan teori tersebut, pembaca dapat memahami hubungan antara diksi dan gaya bahasa pada suatu editorial. Pembaca juga dapat memahami relevansi antara diksi dan gaya bahasa pada teks editorial dengan materi ajar menulis teks editorial di SMA.

Oleh sebab itu, pembaca ataupun peneliti lain dapat menjadikan penelitian ini sebagai acuan atau rujukan untuk penelitian yang sejenis dengan objek berbeda dan kajian yang lebih khusus seperti penggunaan kata khusus pada editorial surat kabar x, penggunaan metafora pada editorial x.

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan terhadap diksi dan gaya bahasa pada suatu editorial, peneliti setuju bahwa keduanya memiliki keterpaduan secara ilmiah. Dalam hal ini, peneliti maupun pembaca dapat memperolah wawasan yang lebih luas tentang cara berpikir mengenai persepsi dan deskripsi kebahasaan editorial. Penelitian ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengkaji editorial Media Indonesia menggunakan kajian yang lain. Kesimpulannya, penelitian ini memperkaya ataupun commit to user

(5)

menambah wawasan maupun khazanah dalam dunia kelimuan khususnya mengenai diksi dan gaya bahasa pada editorial serta relevansinya sebagai materi ajar menulis teks editorial di SMA.

2. Implikasi Pedagogis

Implikasi pedagogis yang terdapat pada penelitian ini, yaitu pembelajaran tentang kebahasaan suatu teks pada mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah menengah atas. Implikasi ini berhubungan dengan kompetensi inti yang harus dicapai siswa yang termuat dalam Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018. Kompetensi tersebut antara lain, sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan. Sikap spiritual dapat dicapai dengan cara guru mengajarkan siswa untuk sellu bersyukur terhadap adanya bahasa sebagai alat komunikasi , baik lisan maupun tulis. Sikap social dapat dicapai dengan cara mendisiplinkan siswa mengunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai situasi sosial yang terjadi. Pada aspek pengetahuan, penelitian ini dapat menambah wawasan siswa tentang cara menganalisis kebahasaan teks editorial, menambah kosakata yang dimiliki, memahami lebih dalam tentang penggunaan gaya bahasa pada teks editorial.

Aspek keterampilan merupakan gambaran untuk peserta didik jika mereka sudah memahami yang diajarkan pada aspek pengetahuan. Keterampilan yang dimaksud dalam hal ini adalah keterampilan berbahasa.

Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut dijadikan acuan dalam menilai tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran bahasa.

Oleh sebab itu, sebelum masuk pada tahap menulis siswa mendapat pengetahuan dari guru dengan cara menyimak, dan mencari tahu sendiri materi dengan membaca serta menyampaikan temuannya dengan cara berbicara. Materi dalam hal ini adalah teks editorial di kelas XII.

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sarana yang digunakan guru dalam mendidik siswanya dengan menggunakan penelitian commit to user

(6)

ini sebagai referensi surat kabar yang digunakan sebagai bahan ajar pada pembelajaran bahasa Indonesia. Editorial pada situs daring Media Indonesia dapat dijadikan sebagai bahan bacaan sekaligus media informasi untuk siswa. Dalam hal ini guru juga dapat memanfaatkan dengan mengembangkanya menjadi media pembelajaran yang lebih menarik, inofatif, kreatif. Selain itu, guru juga dapat mengenalkan pada siswa berbagai bentuk diksi yang digunakan para jurnalis untuk menuangkan gagasan, ide, atau pikirannya kedalam editorial. Selain itu, guru juga dapat mengenalkan kepada siswa gaya bahasa yang biasa dipakai oleh para jurnalis terutama gaya bahasa yang termasuk gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan .

Adanya bentuk-bentuk diksi dan gaya bahasa yang terdapat pada editorial Media Indonesia dapat memberikan contoh pada siswa cara menggunakan diksi yang tepat agar maksud dapat tersampaikan kepada pembaca dengan baik. Kemudian, agar siswa tahu cara memilih gaya bahasa yang cocok yang dapat mewakilkan jiwa dan kepribadian penulis agar tulisannya lebih meyakinkan dan dapat mempengaruhi pembaca.

3. Implikasi Praktis

Implikasi praktis pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih kebermanfaatan bagi masyarakat. Implikasi praktis berdampak terhadap penelitian dan penulisan teks eksposisi selanjutnya. Penelitian ini menyajikan bentuk penggunaan diksi dan gaya bahasa yang digunakan pada editorial Media Indonesia dan relevansinya sebgai materi ajar menulis teks editorial.

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan serta khazanah dunia ilmu pengetahuan tentang cara menganalisis kebahasan teks editorial.

Implikasi penelitian ini memiliki cakupan yang lebih luas dibanding implikasi pedagogis maupun teoretis. Hal ini ditunjukkan dalam pemanfaatan penelitian yang tidak hanya dapat dimanfaatkan oleh siswa, guru, maupun peneliti lain melainkan seluruh lapisan mayarakat. Seluruh pembaca dapat memperdalam pengetahuan dan wawasan mereka melalui commit to user

(7)

kajian terhadap kebahasaan teks editorial. Melalui diksi dan gaya bahasa yang digunakan, suatu editorial mampu mempengaruhi pembaca dengan penekanan makna pada setiap kata serta ciri khas penulis yang digunakan.

Selain itu, dalam editorial penulis menggunakan diksi dan gaya bahasa yang cocok untuk menyampaikan kritik, saran, maupun masukan terhadap suatu kejadian, isu, atau peristiwa penting yang menjadi hal utama yang dibahas pada suatu surat kabar. Hal ini penting menjadi pelajaran bagi masyarakat agar dapat memilih diksi dan gaya bahasa yang akan dugunakan dalam menyampaikan kritik, saran, maupun masukan terhadap individu, kelompok, maupun pemerintah.

Mempelajari kebahasaan pada suatu editorial dapat menambah kosa kata yang dimiliki pembaca sehingga ketika dalam proses interaksi pembaca akan lebih mudah menempatkan dirinya dengan pemakaian kosa kata yang dipilihnya. Selain itu pembaca dapat menambah informasi dengan membaca editorial dan mudah menyerak pesan atau maksud yang disampaikan penulis jika pembaca paham tentang diksi dan gaya bahasa yang digunakan penulis.

C. Saran

Berdasarkan hasil simpulan dan implikasi yang telah diuraikan tersebut di atas, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut.

1. Guru Bahasa Indonesia

Guru bahasa Indonesia sebaiknya dapat memperkenalkan berbagai jenis diksi dan gaya bahasa yang cocok digunakan dalam penulisan suatu karya tulis, khususnya teks editorial. Setiap tulisan yang dihasilkan oleh siswa hendaknya dianalisis dengan teliti terkait kebahasaan yang digunakan.

Hal ini dilakukan karena setiap tulisan memiliki ciri kebahasaan masing- masing yang harus dipenuhi. Guru hendaknya memberikan contoh-contoh teks yang memiliki penilaian baik menurut ahli. Hal ini akan membuat guru semakin mudah menjelaskan materi yang diajarkan dan siswa paham mengenai materi yang diajarkan dengan membaca contoh tersebut.

2. Siswa commit to user

(8)

Siswa sebaiknya lebih sering membaca teks-teks yang diajarkan, khususnya teks editorial. Hal ini dimaksudkan agar siswa mengetahui ciri khas masing-masing jenis teks. Dalam menulis teks, khususnya teks editorial, siswa sebaiknya lebih memperhatikan kebahasaan teks tersebut agar tidak melakukan kesalahan atau penyimpangan kebahasaan, seperti kesalahan dalam pemilihan kata, kesalahan dalam penggunaan gaya bahasa, dan sebagainya.

3. Penulis Editorial Media Indonesia

Berdasarkan hasil analisis data, sebaiknya penulis editorial Media Indonesia mengurangi penggunaan kata serapan yang asing ditelinga

masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar pembaca semakin jelas memahami maksud yang ingin disampaikan penulis tanpa harus berpikir panjang.

4. Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi atau perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

commit to user

Referensi

Dokumen terkait

Untuk siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert akan lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa jika menggunakan strategi pembelajaran kooperatif

Berdasarkan hasil penelitian diatas bahwa layanan konseling kelompok memberikan pengaruh terhadap upaya peningkatan perilaku prososial siswa, dengan demikian saya

Penelitian dalam penggunaan diksi dan gaya bahasa surat kabar media online Memorandum ini penting untuk dibaca dan dipahami karena banyaknya penggunaan diksi dan gaya

Media pembelajaran video animasi memiliki fungsi yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompetansoris (Hardiyanti dkk., 2020) [14]. Fungsi

Insect Immunity, Constitutive Expression of A Cysteine- Rich Antifungal and A Linear Antibacterial Peptide in A Termite Insect.. Brock biology

Rancang Bangun Robot Lengan Pengikut Garis Pemindah Barang Berdasarkan Warna Berbasis Arduino Mega berguna untuk memilah kotak berwarna sehingga mempermudah

Satu jenis kondrit yaitu kondrit berkarbon agak berbeda dengan meteorit lain karena sebagian besar terdiri dari silikat besi-magnesium terhidrat (serpentin atau mineral

1. Siswa, dapat dicermati objeknya ketika siswa yang bersangkutan sedang asyik mengikuti proses pembelajaran di kelas/lapangan/laboratorium/ bengkel, ketika sedang asyik mengerjakan