KULIAH FOTOGRAFI
(Studi Deskriptif Korelasi Terhadap Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan UPI)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh
IRVAN WAHYUDI
1103203
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Dengan Aktifitas Kolaborasi Dalam
Kegiatan Pembelajaran Pada Mata
Kuliah Fotografi
(Studi Deskriptif Korelasi Terhadap Mahasiswa Program Studi
Teknologi Pendidikan UPI)
Oleh Irvan Wahyudi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Irvan Wahyudi 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang pendahuluan penelitian yang berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Penelitian
Di Indonesia, pendidikan telah memasuki era baru, suatu upaya untuk mengubah paradigma pendidikan di Indonesia saat ini telah bergulir. Salah satu faktor yang akan menjadi penggerak perubahan adalah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Berbeda dengan paradigma lama yang memandang peserta didik adalah objek, maka dengan paradigma baru peserta didik dan pendidik sama sama bertindak sebagai subjek. Pembelajaran menggunakan multimedia dan
multimetode sehingga menjadikan sumber ilmu pengetahuan menjadi tidak
terbatas.
Unsur unsur yang terdapat pada proses pembelajaran guna mendukung proses belajar, maka dibutuhkan suatu alat bantu atau media pembelajaran sebagai sarana yang mendukung proses pembelajaran. Selain transformasi belajar secara konvensional atau tatap muka (ceramah) didalam kelas. Penggunaan alat bantu atau media pembelajaran merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dan sudah merupakan suatu integrasi terhadap metode belajar yang dipakai. Alat bantu belajar termasuk salah satu unsur dinamis dalam belajar.
yang tidak hanya bergantung melalui transfer ilmu secara verbal, baik yang dilakukan oleh sekolah maupun perguruan tinggi ataupun lembaga pendidikan nonformal pada saat ini.
Alat bantu atau media pembelajaran dibuat dan dapat digunakan sesuai dengan subyek dan urgensi dari mata kuliah. Subjek mata kuliah yang cendrung bersifat hapalan atau teoritis dalam penyampaiannya mungkin cukup hanya dengan memakai buku panduan. Lain halnya dengan pembelajaran yang cendrung kearah aplikatif atau praktik seperti mata kuliah Fotografi yang membutuhkan informasi tambahan. Dalam pelajaran praktik, dalam memvisualkan suatu bahan ajar terkadang mengalami hambatan yang disebabkan oleh keterbatasan pengajar, peralatan, alat, bahan, biaya dan sebagainya di mana proses penyampaian informasi atau transfer ilmu tidak cukup hanya dengan penyampaian secara konvensional atau tatap muka (ceramah).
Perkembangan teknologi internet yang sangat pesat serta merambah penjuru dunia telah mampu dimanfaatkan oleh berbagai negara, institusi, dan ahli untuk berbagai kepentingan termasuk didalamnya kepentingan pendidikan/pembelajaran. Berbagai percobaan untuk mengembangkan perangkat lunak (program aplikasi) yang dapat menunjang upaya peningkatan mutu pendidikan/pembelajaran terus dilakukan. Dewasa ini perkembangan internet, banyak orang yang memanfaatkan media internet khususnya dalam bidang pendidikan, diantaranya situs situs yang sering dikunjungi untuk pembelajaran seperti : Google, Youtube, Yahoo dan sebagainya. Situs situs tersebut dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran.
Seiring dengan pengunjung Google yang jumlahnya semakin banyak. Apalagi sekarang semakin berkembangnya Google yang merajai dunia internet. Situs Web
portal search engine raksasa Google yang dimana sekarang telah dilengkapi
dengan layanan berbasis awan model Software As A Service (SAAS) yaitu Google
Docs. Google Docs merupakan layanan aplikasi pengolah kata (Word Prosessor)
Menggunakan Google Docs dalam proses pembelajaran , yang mana Google
Docs dapat berkolaborasi dengan orang lain. Menggunakan Google Docs dalam
proses pembelajaran dapat tercipta kolaborasi antara peserta didik dengan peserta didik, pendidik dengan peserta didik, hasil belajar akan lebih mendalam dan bermakna. Belajar tidak sebatas pada belajar tentang dan belajar tetapi juga bagaimana belajar menjadi (Harefa, 2004).
Seperti yang dikemukakan dalam jurnal yang berjudul The Effects Of
Collaborative Writing Activity Using Google Docs On Students’ Writing Abilities
karya Suwantarathip & Wichadee (2014: 154) yang dapat diambil kesimpuan sebagai berikut:
Penggunaan Googe Docs dalam penulisan kolaborasi mempunyai hasil yang lebih baik dari pada proses pembelajaran dengan tatap muka. Karena 3 alasan utama : (1) Google Docs menggunakan metode kolaborasi, dimana terdapat fitur khusus Google Docs yang dapat memotivasi untuk belajar lebih efesien, dan lebih berkontribusi. Siswa diberikan kesempatan untuk membaca, review, dan mengoreksi tulisan anggota kelompok. (2) Google Docs dapat membantu siswa untuk membantu satu sama lain dalam proses pembelajaran tanpa batasan waktu dan tempat. (3) kontribusi menulis tugas tugas yang berikan oleh guru setiap kelompoknya dapat dilihat oleh anggota kelompok sendiri, kelompok lain, dan guru.
Meskipun Penggunaan Google Docs dalam proses pembelajaran dikelas terdapat banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh. Penggunaan Google Docs dalam proses pembelajaran di Indonesia masih belum begitu banyak diterapkan oleh sekolah -sekolah bahkan universitas yang ada di Indonesia, hal ini terjadi karena berbagai banyak hal. Selain karena pembelajaran menggunakan Google
Docs membutuhkan jaringan internet untuk dapat membuka Google Docs, juga
membutuhkan perangkat lunak komputer. Hal ini cukup menjadi kendala, sehingga penggunaan Google Docs terkesan banyak diterapkan hanya di sekolah sekolah atau universitas dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Penggunaan Google Docs dalam proses pembelajaran dianggap sebagai alat bantu yang dapat meningkatkan kolaborasi siswa. Hal ini dilihat dari pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan Google Docs dimana siswa dapat membaca, meriview, dan mengedit tulisan anggota kelompok lainnya. Penggunaan Google
peserta didik dengan pendidik secara mendalam dan bermakna karena dimudahkan oleh fitur - fitur yang ditawarkan oleh Google Docs, baik guru maupun siswa dapat dengan mudah menyampaikan materi dibantu dengan media
Google Docs. Hal ini berbeda dibandingkan dengan pembelajaran dengan tatap
muka (ceramah), terkadang guru cendrung kurang dapat menggunakan media ataupun alat bantu mengajar lainnya dalam proses belajar mengajar dikarenakan tidak tersedianya alat alat tersebut di dalam kelas dan guru kurang pemahaman dalam penggunaan media dalam proses pembelajarannya.
Penggunaan Google Docs dalam proses pembelajaran yang merupakan hal yang masih dianggap baru khususnya di Indonesia, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa jika dibandingkan dengan proses pembelajaran yang menggunakan metode ceramah. Hal ini dikemukakan dalam kesimpulan skripsi karya Marhadi (2013:102) yang berjudul Penggunaan Google Docs Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Pada Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (Kuasai Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X di SMK Pasundan 1 Kota Bandung) menghasilkan kesimpulan seperti berikut :
(1) Terdapat peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek pengetahuan sesudah menggunakan Google Docs pada mata pelajaran KKPI, (2) Terdapat peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek pemahaman sesudah menggunakan Google Docs pada mata pelajaran KKPI, (3) Terdapat peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek penerapan sesudah menggunakan Google Docs pada mata pelajaran KKPI.
Pembelajaran berkolaborasi (Collaborative Learning) adalah sebuah pembelajaran yang merunut pada teori belajar konstruktivistik dimana pembelajaran terjadi melalui seuatu proses membangun pengetahuan dari diri peserta didik yang umumnya dipengaruhi oleh pengajar, materi ajar dan peserta didik itu sendiri. Model konstruktivisme memberikan keleluasan pada peserta didik untuk dapat belajar memunculkan ide atau gagasan, potensi yang terpendam dalam diri siswa serta dapat mengembangkan sikap ilmiah.
peserta didik untuk memahami seluruh bagian pembahasan, tidak seperti kelompok belajar yang kita kenal yang menyebabkan hanya peserta didik tertentu saja yang memahami materi tertentu. Pembelajaran ini akan membuat semua siswa memiliki pemahaman yang setara akan suatu pembahasan. Hal ini dimungkinkan untuk menghindari verbalisme yang mungkin terjadi karena ketiadaan sarana dan prasarana.
Pembelajaran berkolaborasi tidak hanya berlangsung di antara teman sekelas, tetapi dapat saja dibangun di antara partisipan dari beragam sekolah dan universitas, bahkan dari beragam negara. Lebih dari itu, pembelajaran ini dapat mereduksi dominasi suatu pemikiran yang parsial dalam cara pandang dan tawaran solusinya, diganti dengan pemikiran holistik yang menawarkan solusi yang menyeluruh. Sehingga pengetahuan baru yang dihasilkannya dapat mengurangi kompleksitas dan menawarkan peta keterkaitan dan penelusuran baik dalam ranah masalah maupun ranah solusi.
Seiring dengan berkembangnya zaman, harus diakui perkembangan itu membawa banyak dampak ke dalam segala hal, khusus ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dunia sekarang ini dimana teknologi sudah menjadi kebutuhan, dan Fotografi termasuk didalamnya. Fotografi memiliki bermacam macam manfaat dan tujuan baik untuk dokumentasi, penelitian, maupun sebagai media dalam ranah estetika. Begitu banyak peran Fotografi dalam berbagai sisi kehidupan dan hal tersebut merupakan sebuah peluang bagi seseorang yang memiliki keterampilan dibidang Fotografi untuk dijadikan sebuah profesi dalam dunia usaha, bidang jurnalistik, dan seni.
Perkembangan teknologi yang canggih, membuat pengambilan gambar saat ini dapat dilakukan setiap hari hampir 24 jam, dengan teknik pencahayaan pengambilan gambar akan terlihat mudah. Mata Kuliah Fotografi merupakan suatu bidang kajian ilmu yang dipelajari dalam perkuliahan di Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan program studi Teknologi Pendidikan. Kajian fotografi ini sebagai bagian dari kegiatan untuk memberikan pengetahuan secara praktis dan teoritis.
Percepatan perkembangan Fotografi berdampak pada dunia pendidikan, dimana Fotografi saat ini sudah menjadi mata pelajaran wajib di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan bahkan dibeberapa universitas di Indonesia banyak jurusan yang sudah menjadikan Fotografi sebagai mata kuliah wajib yang harus di ikuti oleh setiap mahasiswa. Di Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Fotografi menjadi matakuliah wajib yang harus di ikuti oleh setiap mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan.
Mata kuliah Fotografi di Program Studi Teknologi Pendidikan bertujuan agar siswa memiliki kemampuan : pengetahuan dan keterampilan dalam memproduksi media foto baik manual maupun komputerisasi yang dapat digunakan untuk tujuan pendidikan dan pembelajaran. mata kuliah Fotografi di Program Studi Teknologi Pendidikan memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan media foto. Dimana media foto tersebut salah satunya digunakan untuk dunia pendidikan, khususnya sebagai alat bantu atau media dalam proses pembelajaran di kelas.
Berdasarkan hasil dari beberapa penjelasan yang ditemukan tersebut, peneliti memilih untuk melalukan penelitian mengenai hubungan pemanfaatan Google
Docs dengan peningkatan kolaborasi dalam kegiatan pembelajaran pada mata
kuliah Fotografi.
melakukan penelitian di Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI Bandung.
Setelah melakukan observasi dan pengalaman proses pembelajaran di Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI Bandung, ternyata penggunaan Google Docs dalam proses pembelajaran pada mata kuliah Fotografi di Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan ini memang belum sempurna. Hal ini Nampak dari beberapa fasilitas penunjang untuk proses pembelajaran. Sebab, masih terdapat beberapa kelas yang belum lengkap media pembelajarannya juga alat bantu belajar lainnya.
Peneliti berharap dengan dilakukannya penelitian ini, dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai bagaimana hubungan pemanfaatan Google Docs dengan peningkatan kolaborasi dalam kegiatan pembelajaran pada mata kuliah Fotografi, sehingga diharapkan kedepannya penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan dalam mengembangkan sistem pembelajaran yang lebih efektif dan efesien.
Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti tersebut, maka peneliti merumuskan judul penelitian ini sebagai “Hubungan Pemanfaatan Google Docs
Dengan Aktifitas Kolaborasi Dalam Kegaiatan Pembelajaran Pada Mata Kuliah Fotografi”.
B.Rumusan Masalah
Rumusan masalah umum dari penelitian ini adalah :
“Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pemanfaatan
Google Docs dengan aktifitas kolaborasi dalam kegiatan pembelajaran pada mata
kuliah Fotografi?”
Rumusan masalah khusus untuk penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pemanfaatan
Google Docs dengan aktifitas kolaborasi dalam kegiatan pembelajaran pada
mata kuliah Fotografi dilihat dari aspek pengolahan kelompok (group
2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pemanfaatan
Google Docs dengan aktifitas kolaborasi dalam kegiatan pembelajaran pada
mata kuliah Fotografi dilihat dari aspek kemampuan interpersonal dan sosial (interpersonal and social skills)?
3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pemanfaatan
Google Docs dengan aktifitas kolaborasi dalam kegiatan pembelajaran pada
mata kuliah Fotografi dilihat dari aspek saling ketergantungan positif
(positive interdependence)?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian yang dilakukan ini, peneliti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut adalah mengetahui hubungan antara pemanfaatan Google
Docs dengan peningkatan kolaborasi dalam kegiatan pembelajaran pada mata
kuliah Fotografi.
Peneliti juga memiliki tujuan khusus yang ingin dicapai adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui hubungan antara pemanfaatan Google Docs dengan aktifitas
kolaborasi dalam kegiatan pembelajaran pada mata kuliah Fotografi dilihat dari aspek pengolahan kelompok (group processing)
2. Mengetahui hubungan antara pemanfaatan Google Docs dengan aktifitas kolaborasi dalam kegiatan pembelajaran pada mata kuliah Fotografi dilihat dari aspek kemampuan interpersonal dan sosial (interpersonal and social
skills)
D.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat dicapai dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai pemanfaatan Google
Docs yang dapat meningkatkan aktifitas kolaborasi dalam pembelajaran
kelompok dan juga diharapkan dapat dijadikan bahan kajian untuk selanjutnya didalam dunia pendidikan.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran bagi mahasiswa tentang media pembelajaran yang inovatif, sehingga media pembelajaran ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kolaborasi dan motivasi belajar.
b. Bagi Dosen
Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi dosen tentang pembelajaran menggunakan Google Docs yang dapat meningkatkan kuliatas pembelajaran.
c. Bagi Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran bagi peneliti mengenai pembelajaran pembelajaran yang inovatif, juga dapat mengembangkan wawasan mengenai keilmuan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang dipelajari.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
E. Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini berjudul “Hubungan Pemanfaatan Google Docs Dengan Aktifitas
Kolaborasi Dalam Kegiatan Pembelajaran Pada Mata Kuliah Fotografi”. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi korelasi di Program Studi Teknologi Pendidikan, penelitian bermaksud untuk menggambarkan tentang pemanfaatan
Google Docs dengan aktifitas kolaborasi. Adapun struktur organisasi dari
penelitian ini adalah:
1. BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Masalah b. Rumusan Masalah c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian
e. Struktur Organisasi Skripsi 2. BAB II KAJIAN TEORI
a. Landasan Teori b. Asumsi dan Hipotesis c. Penelitian Terdahulu
3. BAB III METODE PENELITIAN
a. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian b. Definisi Operasional
c. Desain Penelitian
d. Pendekatan dan Metode Penelitian e. Teknik Pengumpulan Data
f. Teknik Uji Instrumen g. Teknik Analisis Data
h. Prosedur Pelaksanaan Penelitian i. Hasil Uji Coba Instrumen
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Deskripsi Hasil Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi lokasi, populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik uji instrumen, teknik analisis data, prosedur pelaksanaan penelitian, dan hasil uji coba instrumen.
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna untuk memperoleh data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan di Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Penelitian dilakukan di Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia karena berdasarkan studi pendahuluan Departemen Kurikulum dan Teknologi pendidikan ini telah menggunakan
Google Docs dalam pembelajaran mata kuliah Fotografi. Berdasarkan hal
tersebut sehingga dapat menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini.
2. Populasi Penelitian
Populasi penelitian merupakan keseluruhan objek yang akan diteliti untuk menjawab masalah penelitian. Pernyataan tersebut sesuai dengan yang dikemukakan Arifin (2011, hlm. 215), bahwa “Populasi penelitian adalah keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai , maupun hal-hal yang terjadi”.
3. Sampel Penelitian
Menurut Arifin (2011, hlm. 215), bahwa “sampel adalah sebagian dari populasi yang diselidiki atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah dalam bentuk mini (miniature population)”.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Cluster Sampling. Menurut Arifin (2011, hlm. 222) Cluster Sampling adalah “cara pengambilan sampel berdasarkan sekelompok individu dan tidak diambil secara individu atau perseorangan”. Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan teknik Cluster Sampling yang dilakukan secara random. Berdasarkan populasi dalam penelitian ini, maka sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Kosentrasi Perekayasa Pembelajaran angkatan 2012 yang berjumlah 32 mahasiswa.
B. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini digunakan beberapa definisi operasional. Definisi operasional tersebut adalah :
1. Google Docs
Google docs adalah salah satu aplikasi google drive, yang berperan atau
berfungsi untuk membuat dokumen atau file docs secara online yang memungkinkan penggunannya berkolaborasi secara real time.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan keseluruhan dari perencanaan penelitian untuk menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan. Dalam hal ini, desain penelitian sebagai alat untuk mengontrol variabel yang berpengaruh dalam penelitian tersebut. Arifin (2011, hlm. 59) menjelaskan bahwa.
Dalam menyusun desain penelitan perlu diperhatikan unsur-unsur penting, antara lain : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, pendekatan dan metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrument penelitian, pelaksanaan pengumpulan data, dan analisis data.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel dengan desain penelitian korelasi. Adapun yang menjadi variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah penggunaan
Google Docs dan variabel terikat (Y) adalah peningkatan kolaborasi.
Adapun hubungan antara variabel X dan Y digambarkan sebagai berikut : Tabel 3.1
XY1 Pengolahan kelompok (Y1)
XY2 Kemampuan interpersonal dan sosial (Y2)
XY3
Saling ketergantungan positif (Y3)
D. Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini dipilih peneliti karena sesuai untuk memecahkan rumusan masalah yang telah dijabarkan, dimana pemecahannya memerlukan perhitungan dan pengukuran variabel.
Pendekatan kuantitatif adalah penelitian untuk menjawab permasalahan yang memerlukan pemahaman secara mendalam dalam konteks waktu dan situasi yang bersangkutan, dilakukan secara wajar dan alami sesuai degan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kuantitatif.
Penulis memilih menggunakan metode deskriptif korelasional karena permasalahan yang diteliti bertujuan untuk menentukan hubungan antara variabel X dengan Y, yaitu pemanfaatan Google Docs sebagai variabel X dengan aktifitas kolaborasi sebagai variabel Y. maka penggunaan metode korelasi dianggap paling sesuai untuk digunakan pada penelitian ini. Sehingga diharapkan dengan menggunakan metode korelasional, dapat dihasilkan sebuah hipotesis dan hasil penelitian yang jelas mengenai variabel-variabel apa saja yang berkorelasi. Arifin (2011, hlm. 48) mengemukakan tujuan penelitian korelasional sebagai berikut.
Penelitian korelasional bertujuan untuk menguji hipotesis yang dilakukan dengan cara mengukur sejumlah variabel dan menghitung koefisien korelasi (r) antara variabel-variabel tersebut, agar dapat ditentukan variabel-variabel mana yang berkorelasi.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian mengenai hubungan antara pemanfaatan Google
Docs dengan aktifitas kolaborasi dalam kegiatan pembelajaran pada mata kuliah
Fotografi peneliti menggunakan instrumen penelitian utama berupa angket atau kuesioner serta wawancara sebagai data pendukung dalam penelitian ini. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 148) menjelaskan instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini adalah disebut variabel penelitian. Adapun instrumen dalam penelitian ini adalah Angket/Kuesioner.
dan cara menjawab juga dilakukan dengan cara menulis”. Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut, maka angket/kuesioner adalah daftar pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti dimana tiap pertanyaannya berkaitan dengan masalah penelitian. Angket tersebut pada akhirnya diberikan kepada responden untuk dimintakan jawaban.
Diharapkan dengan angket ini peneliti dapat menggali banyak informasi dari subjek yang berkaitan secara langsung dengan masalah penelitian yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini digunakan Angket tertutup yaitu Angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden dapat memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Angket dengan model
Skala Likert ini akan memudahkan responden untuk menjawab pertanyaan dalam
setiap kuesioner.
Menurut Darmadi (2013, hlm. 85), Skala Likert ini menilai sikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh peneliti dengan cara mengajukan beberapa pernyataan kepada responden. Responden diajukan untuk memilih kategori jawaban yang diatur oleh peneliti misalnya Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu Ragu (R), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Dasar dari Skala Likert ini adalah merespon seseorang terhadap sesuatu dapat dinyatakan dengan pernyataan persetujuan (setuju – tidak setuju) terhadap suatu objek. Berikut gambaran rentang skala pada model Likert dalam penelitian ini.
F. Teknik Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Menurut Arifin (2011, hlm. 245), “validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur), maksudnya apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang diukur.” Dalam penelitian ini, untuk mengetahui tingkat validitas suatu instrument, dapat digunakan koefisien korelasi dengan menggunakan rumusan koefisien korelasi Rank Spearman, yaitu :
Adapun rumus perhitungan korelasi Rank Spearman, yaitu :
� = − 6∑ −
(Sumber : Ariadi, 2014, hlm. 4)
Keterangan :
� = Koefisien korelasi Rank Spearman
N = Banyak Sampel
∑ = Jumlah kuadrat dari selisih rank variabel X dan rank variabel Y.
2. Uji Reliabilitas
Arifin (2011, hlm. 248), “reliabilitas adalah derajat konsistensi instrumen yang bersangkutan.” Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda.
Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas instrumen menggunakan pengujian reliabilitas dengan internal consistency. Menurut Sugiyono (2011, hlm. 185), “pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan
Untuk perhitungan uji reliabilitas menggunakan rumus Croncbach’s
Alpha atau Koefisien Alpha. Seperti menurut Arikunto (2006, hlm. 196),
rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian”.
Langkah-langkah yang digunakan dalam mencari reliabilitas dengan menggunakan Croncbach’s Alpha, seperti yang dikemukakan Riduwan
(2012, hlm. 115) adalah sebagai berikut.
a. Mencari Varians Total
(
�
t²
) =
∑ 2–∑ ²� �
Keterangan :
�t2 : varians total
∑Y2
: jumlah kuadrat skor total setiap responden
(∑X) 2 : jumlah kuadrat seluruh skor total setiap responden
N : jumlah responden uji coba b. Mencari harga-harga varians setiap item
(
�
b2) =
∑ 2– ∑ ²� �
Keterangan :
�
b2 : varians butir setiap varians∑X2
: jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap varians (∑X)2 : jumlah kuadrat skor seluruh responden dari setiap item
c. Rumus Alpha
r
11=
��−
( −
∑��2��2
)
keterangan :
: reliabilitas instrumen : banyaknya butir item ∑��2 : jumlah varians item
�
�2 : varians totalMetode uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji reliabilitas Croncbach’s Alpha dengan menggunakan bantuan program SPSS
Statistics 16.
G. Teknik Analisis Data
Setelah melakukan proses penelitian di lapangan dan berhasil mengumpulkan data-data, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan analisis data. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif yang didapat dari hasil kuesioner sehingga perlu diolah untuk penarikan kesimpulan. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah mengumpulkan data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul (Sugiyono, 2011, hlm. 207).
Menurut Sugiyono (2011, hlm. 207) terdapat beberapa “tahapan dalam menganalisis data, yaitu ; mengelompokkan data berdasarkan variabel, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan hipotesis yang telah diajukan
1. Menghitung Skor Penelitian
yang telah ditetapkan. Riduwan (2012, hlm. 28) menjelaskan rumus yang digunakan dalam menghitung persentase adalah :
� �� �
� �� � � � �
Menentukan nilai indek maksimum adalah : skor tertinggi x jumlah item soal x jumlah responden Berikut merupakan tabel interpretasi skor yang dikemukakan oleh Riduwan (2012, hlm. 29) adalah :
Tabel 3.3
Kriteria Interpretasi Skor
Skor Rata-rata (%) Kriteria Responden 0% - 20%
(Sumber : Riduwan, 2012, hlm. 29)
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menentukan diterima atau tolaknya hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam pengujian hipotesis ini peneliti menggunakan analisis korelasi dan uji signifikansi, sebagai berikut.
a. Analisis Korelasi
oleh Arifin (2011, hlm. 274) mengenai korelasi rank spearman, bahwa “korelasi data jenjang menentukan hubungan dua variabel jika data kedua variabel itu berbentuk ordinal, atau data interval dan rasio yang diubah menjadi data ordinal. Selain itu jumlah sampelnya kecil (kurang dari 30)”.
Adapun rumusan koefisien korelasi rank spearman sebagai berikut :
� = − 6∑�−
(sumber: Arifin, 2011, hlm. 277) Keterangan :
� : koefisien korelasi tata jenjang 1 : bilangan tetap
6 : bilangan tetap n : jumlah sampel ∑D2
: jumlah kuadrat dari selisih rank variabel X dan Y
Adapun dalam perhitungannya, peneliti menggunakan bantuan program
SPSS Statistics 16, pada uji dua pihak (two tail) dengan jumlah sampel
sebanyak 30 orang dan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau � – 0,05. Untuk mengidentifikasikan tinggi rendahnya koefisien korelasi dapat menggunakan pedoman untuk memberikan interpretasi koefisiensi sebagai berikut.
Tabel 3.4
kriteria pedoman untuk Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Cukup Kuat
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
b. Uji Signifikansi
Setelah mendapatkan nilai koefisien korelasi langkah selanjutnya adalah melakukan uji signifikansi untuk mengetahui penerimaan atau penolakan hipotesis. Uji hipotesis ini dengan perhitungan uji-t, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut
t =
�√�− √ −�2(Sumber: Riduwan, 2012, hlm. 139) Keterangan :
t = uji signifikansi � = koefisien korelasi
= jumlah sampel
Untuk melakukan pengujian hipotesis, dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung dengan ttabel, berikut aturan pengujian yang
dikemukakan Riduwan (2012, hlm. 140),
Apabila thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima (artinya
signifikan atau terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y)
Apabila thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak (artinya tidak
signifikan atau tidak terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y)
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
1. Pembuatan Rancangan Penelitian
a. Memilih Masalah dan Studi Pendahuluan b. Merumuskan Masalah
c. Memilih Metode daan Pendekatan Penelitian d. Menentukan variabel
e. Menentukan dan menyusun instrument yang digunakan 2. Pelaksanaan Penelitian
a. Mengumpulkan data b. Melakukan analisis data c. Menarik kesimpulan 3. Pembuatan Laporan Penelitian
I. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Dalam penelitian ini, perhitungan validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2013. Untuk mengetahui butir item yang valid dan tidak valid dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung dengan rtabel pada taraf kepercayaan 95% atau
� = 0,05. Apabila nilai rhitung > rtabel maka item instrumen tersebut
dinyatakan valid, begitupun sebaliknya apabila thitung < rtabel maka item
instrumen dinyatakan tidak valid. Adapun nilai rtabel dari N = 30 yaitu
sebesar 0,361. Instrumen variabel X yang diujicoba sebanyak 42 item pernyataan.
Adapun hasil perhitungan uji validitas instrument variabel X digambarkan dalam tabel berikut :
Tabel 3.5
Uji Validitas Instrumen Variabel X
No r hitung r table Keterangan
1 0,525 0,361 VALID
3 0,410 0,361 VALID
4 0,410 0,361 VALID
5 0,577 0,361 VALID
6 0,491 0,361 VALID
7 0,727 0,361 VALID
8 0,786 0,361 VALID
9 0,771 0,361 VALID
10 0,530 0,361 VALID
11 0,677 0,361 VALID
12 0,319 0,361 TIDAK VALID
13 0,449 0,361 VALID
14 0,083 0,361 TIDAK VALID
15 0,259 0,361 TIDAK VALID
16 0,186 0,361 TIDAK VALID
17 0,593 0,361 VALID
18 0,546 0,361 VALID
19 0,661 0,361 VALID
20 0,461 0,361 VALID
21 0,231 0,361 TIDAK VALID
22 0,701 0,361 VALID
23 0,579 0,361 VALID
24 0,609 0,361 VALID
25 0,774 0,361 VALID
26 0,345 0,361 VALID
27 0,343 0,361 TIDAK VALID
28 0,492 0,361 VALID
29 0,644 0,361 VALID
30 0,582 0,361 VALID
31 0,664 0,361 VALID
33 0,089 0,361 TIDAK VALID
34 0,644 0,361 VALID
35 0,750 0,361 VALID
36 0,549 0,361 VALID
37 0,439 0,361 VALID
38 0,737 0,361 VALID
39 0,453 0,361 VALID
40 0,684 0,361 VALID
41 0,709 0,361 VALID
42 0,711 0,361 VALID
Tabel 3.6
Uji Instrumen Variabel Y
Aktifitas Kolaborasi
No r hitung r table Keterangan
1 0,729 0,361 VALID
2 0,604 0,361 VALID
3 0,551 0,361 VALID
4 0,649 0,361 VALID
5 0,756 0,361 VALID
6 0,064 0,361 TIDAK VALID
7 0,605 0,361 VALID
8 0,172 0,361 TIDAK VALID
9 0,324 0,361 TIDAK VALID
10 0,689 0,361 VALID
11 0,166 0,361 TIDAK VALID
12 0,402 0,361 VALID
13 0,463 0,361 VALID
14 0,74 0,361 VALID
15 0,581 0,361 VALID
16 -0,23 0,361 TIDAK VALID
17 0,432 0,361 VALID
18 0,591 0,361 VALID
19 0,253 0,361 TIDAK VALID
20 0,678 0,361 VALID
21 0,547 0,361 VALID
22 0,807 0,361 VALID
23 0,745 0,361 VALID
24 0,669 0,361 VALID
26 0,7 0,361 VALID
27 0,573 0,361 VALID
28 0,433 0,361 VALID
29 0,282 0,361 TIDAK VALID
30 0,04 0,361 TIDAK VALID
31 0,568 0,361 VALID
32 0,605 0,361 VALID
33 0,687 0,361 VALID
34 0,294 0,361 TIDAK VALID
35 0,657 0,361 VALID
36 0,534 0,361 VALID
37 0,553 0,361 VALID
38 0,733 0,361 VALID
39 0,053 0,361 TIDAK VALID
40 0,573 0,361 VALID
2. Uji Reliabilitas
Metode uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji reliabilitas Croncbach’s Alpha dengan menggunakan bantuan program
SPSS Statistics 16. Untuk uji reliabilitas variabel X (Pemanfaatan Google
Docs) dengan rumus Croncbach’s Alpha yang dibantu dengan
menggunakan aplikasi SPSS Statistics 16 maka diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 3.7
Hasil Uji reliabilitas Variabel X
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.934 42
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, nilai reliabilitas yang didapatkan untuk variabel X (pemanfaatan Google Docs) adalah sebesar 0,934 untuk melihat apakah instrumen tersebut dinyatakan reliabel atau tidak maka nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel dengan alfa 0,05 dan N = 30 adalah
0,361. Apabila hasil rhitung > rtabel maka instrumen penelitian dapat
dinyatakan reliabel, oleh karena itu hasil perhitungan menunjukan rhitung
(0,934) > rtabel (0,361) maka instrumen penelitian variabel X
(pemanfaatan Google Docs) dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.907 40
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, nilai reliabilitas yang didapatkan untuk variabel Y (aktifitas kolaborasi) adalah sebesar 0,907 untuk melihat apakah instrumen tersebut dinyatakan reliabel atau tidak maka nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel dengan alfa 0,05 dan N = 30 adalah
0,361. Apabila hasil rhitung > rtabel maka instrumen penelitian dapat
dinyatakan reliabel, oleh karena itu hasil perhitungan menunjukan rhitung
(0,907) > rtabel (0,361) maka instrumen penelitian variabel Y (aktifitas
kolaborasi) dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.
Sedangkan untuk uji reliabilitas variabel Y (aktifitas kolaborasi) untuk aspek group processing, interpersonal and social skills, dan positive
interdependence yang dibantu dengan aplikasi SPSS Statistics 16 maka
diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Aspek Aktifitas Kolaborasi
Aspek Croncbach’s Alpha N of Items
group processing 0,805 17
interpersonal and social
skills
0,772 13
positive interdependence 0,631 10
Dari perhitungan uji reliabilitas diatas dapat diketahui nilai reliabilitas variabel Y (aktifitas kolaborasi) untuk aspek group processing (Y1),
masing masing mendapat nilai 0,805, 0,772, dan 0,631. Apabila dibandingkan rhitung > rtabel dari jumlah N=30 dan � = 0,05 adalah 0,631.
Dengan demikian nilai rhitung > rtabel atau 0,805>0,361, 0,772 > 0,361, dan