• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PEGADAIAN (PERSERO) KANTOR WILAYAH VI MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PEGADAIAN (PERSERO) KANTOR WILAYAH VI MAKASSAR"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWANPT PEGADAIAN (PERSERO)

KANTOR WILAYAH VI MAKASSAR

JUMANIA 105720 357512

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

(2)

JUMANIA 105720 357512

UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI PADA JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

(3)
(4)
(5)

iv ABSTRAK

JUMANIA, 2016, “PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN DAN

KEPUASAAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PEGADAIAN(PERSERO) KANTOR WILAYAH VI MAKASSAR”, Dibimbing

oleh A.Ifayani Haanurat dan Aulia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya perusahaan dan kepuasaan kerja terhadap kinerja karyawana PT Pegadaian (persero) kantor wilayah VI makassar. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari kuesioner. Sampel penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Pegadaian (persero) Kantor wilayah VI makassar. Metode analisis yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan menggunakan analisis deskriptif, teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda untuk menguji hasil pengumpulan data dari setiap responden.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh budaya perusahaan dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dimana setiap penambahan satu satuan variabel budaya perusahaan dan variabel kepuasan kerja, maka akan mempengaruhi satuan variabel kinerja karyawan dan nilainya mengalami peningkatan.

(6)

v Assalamu Alaikum Wr.Wb

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan

dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN DAN KEPUASAAN KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PEGADAIAN (PERSERO)

KANTOR WILAYAH VI MAKASSAR”. Penyusunan Skripsi Ini Ditujukan

Untuk Memenuhi Syarat menempuh ujian sarjana pada Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dalam Penelitian Skripsi Ini penulis banyak memperoleh

bantuan,bimbingan,dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati penulis menyampaikan penghargaan yang

setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya Kepada:

1. Bapak Dr. H.Irwan Akib, M.pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Dr.H. Mahmud Nuhung M.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Moh.Aris Pasigai SE,MM dan Nur Rasyid,SE,MM selaku Ketua

Jurusan Manajemen dan sekretaris jurusan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

(7)

v

4. Ibu Dr.Ir.A.Ifayani Haanurat,MM selaku pembimbing I dan Bapak

Aulia,S.IP.,M.Si.M selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu,

tenaga dan pikiran untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

5. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan bekal ilmu

pengetahuan,pengalaman,serta bantuan yang tidak dapat terhitung kepada

penulis selama berada di dalam maupun di luar bangku perkuliahan.

6. Kedua Orangtua saya, Ayahanda Ambo dan Ibunda Bonewali yang tidak

pernah berhenti dalam memberikan dukungan baik secara moril maupun

materil selama penulis menjalani proses perkuliahan sampai dapat

menyelesaikan masa studinya..

7. Kepada Saudara rio dan Sahabatku; cikita, ocha, ufrah, indah , aya, lisna,

rahma, dan murni, atas bantuannya dalam segala hal serta persaudaraan,

kegembiraan dan kebersamaannya hingga sekarang.

8. Keluarga besar Manajemen 1 2012 yang telah berbagi cerita, persaudaraan, dan

bantuan dari awal hingga sekarang, terima kasih

9. Semua Pihak Yang telah membantu,memberikan semangat serta doanya

kepada penulis,yang tidak dapat penulis sampaikan satu-persatu. Terima Kasih

Banyak.

Penulis menyadari bahwa penulis skripsi ini masih jauh dari sempurna dan

belum memenuhi keinginan berbagi pihak mengingat keterbatasan kemampuan

(8)

v Wasalamu’alaikum Wr.Wb

Makassar, 15 Juni 2016

(9)

vi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6

A. Budaya Perusahaan ... 6

1. Pengertian Budaya Perusahaan ... 6

2. Tipe Budaya Perusahaan ... 7

3. Fungsi Budaya Perusahaan ... 8

4. Manfaat Budaya Perusahaan ... 8

5. Karakteristik Budaya Perusahaan ... 10

B. Kepuasan Kerja ... 11

(10)

vii

C. Kinerja... 15

1. Pengertian Kinerja... 15

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan ... 16

3. Penilaian Kinerja Karyawan ... 17

4. Pengukuran Kinerja Karyawan ... 18

D. Kerangka Pikir ... 19

E. Hipotesis... 20

BAB III METODE PENELITIAN... 21

A. Jenis Penelitian... 21

B. Lokasi dan Waktu Penelititan ... 21

C. Teknik Pengumpulan Data... 21

D. Jenis dan Sumber Data ... 22

E. Populasi dan Sampel ... 23

F. Metode Analisis Data ... 23

G. Defenisi Operasional Variabel ... 25

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN………...27

A. Sejarah Singkat... 27

B. Visi dan Misi ………29

C. Struktur Organisasi ... 30

(11)

viii

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Karakteristik Responden ... 32

1. Umur... 33

2. Jenis Kelamin ... 33

3. Tingkat Pendidikan ... 34

B. Analisis Data Deskriptif ... 35

C. Deskripsi Data Penelitian ... 36

1. Deskripsi Variabel Budaya Perusahaan ... 36

2. Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja ... 38

3. Deskripsi Variabel Kinerja Karyawan ... 39

D. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 41

1. Uji Validitas ... 41

2. Uji Reliabilitas... 43

E. Analisis Regresi Linear Berganda... 44

F. Koefisien Determinasi (R2) ... 45

G. Pengujian Hipotesis (Uji T) ... 46

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

A. Kesimpulan ... 47

B. Saran... 47

DAFTAR PUSTAKA

(12)

ix

Tabel 5.2. Jenis Kelamin Para Karyawan ... 33

Tabel 5.3. Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan ...…………... 34

Tabel 5.4. Tanggapan Responden Tentang Budaya Perusahaan………... 36

Tabel 5.5. Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja……….38

Tabel 5.6. Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan………. 39

Tabel 5.7. Hasil Uji Validitas ………..………... 41

Tabel 5.8. Uji Reliabilitas……… ………. ... 43

Tabel 5.9. Tabel Analisa Regresi Berganda ………..44

Tabel 5.10. Koefisien Determinasi ………45

(13)

x

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Pikir ...20

(14)

1

Perusahaan harus selalu meningkatkan produktivitasnya melalui

usaha-usaha yang bertujuan menghasilkan kinerja terbaik serta mempertahankan hal-hal

yang menjadi keunggulan dari suatu perusahaan. Salah satu faktor yang dianggap

paling berpotensi dalam penyediaan keunggulan bagi suatu perusahaan adalah

sumber daya manusia. Dengan pengelolaan sumber daya manusia baik, suatu

perusahaan dapat menciptakan suatu peningkatan prestasi kinerja baik bagi

karyawan maupun perusahaan. Dalam meningkatkan suatu kinerja terdapat

beberapa faktor yang berkontribusi dan mempengaruhi, yaitu penerapan budaya

perusahaan dan peningkatan kepuasan kerja terhadap karyawan.

Sumber daya manusia dalam hal ini tenaga kerja merupakan salah satu

faktor yang sangat penting perannya di dalam suatu perusahaan, sehingga

dibutuhkan tenaga kerja yang terdidik dan siap pakai untuk mendukung

pengembangan perusahaan. Perusahaan sebagai bentuk perusahaan, memiliki

budaya tersendiri yang disebut budaya perusahaan dan sistem peningkatan

kepuasan kerjayang dikembangkan untuk mendukung pencapaian tujuan

perusahaan. Budaya perusahaan dan tingkat kepuasan kerja berperan sangat besar

dalam peningkatan kinerja para karyawan. Suatu budaya perusahaan yang baik

dapat mengarahkan, setiap orang yang terlibat di dalamnya, berusaha menciptakan

suasana yang mendukung bagi upaya pencapaian tujuan yang diharapkan. Budaya

(15)

2

memberi suatu identitas khas baginya. Agar hal itu tersebut dapat terjadi, budaya

perusahaan perlu disosialisasikan dengan baik sehingga dapat dipahami di dalam

diri para anggotanya. Oleh karena itu, para pimpinan perusahaan memiliki peran

penting, baik dalam menanamkan pemahaman yang sama tentang budaya tersebut

terhadap setiap anggotanya, maupun dalam memberi keteladanan dengan

menunjukkan sikap dan perilaku yang baik serta pemberian penghargaan kepada

bawahan seperti yang ada pada budaya yang dimiliki perusahaan tersebut.

Perusahaan juga dalam meningkatkan kepuasan kerja kepada setiap karyawan

perlu membangun sistem peningkatan kepuasan kerja yang bertujuan untuk

pemenuhan kebutuhan hirarki berupa pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri,

penghargaan, interaksi sosial, rasa aman hingga pemenuhan kebutuhan fisiologi

karyawan, sesuai dengan budaya yang terdapat di dalam perusahaan.

Karyawan harus difasilitasi untuk mengembangkan potensinya sebagai

aktualisasi diri, memberikan penghargaan atas hasil kerja yang dicapai, interaksi

sosial antar karyawan bersifat hubungan sosial dalam unit kerja, para karyawan

harus merasa aman dan pemberian kompensasi yang baik. Hal yang diharapkan

pada akhirnya adalah agar setiap orang dalam perusahaan dapat menghayati

budaya perusahaan yang merupakan identitas khas mereka sebagai anggota dari

suatu kelompok dengan kepuasan kerja yang baik. Budaya perusahaan akan

sungguh-sungguh terbentuk ketika perusahaan itu sudah dapat dibedakan dengan

perusahaan lain yang dapat dilihat dari bagaimana para pimpinan dan seluruh

anggotanya bekerja dan berinteraksi yang akan mendorong mereka pada

(16)

Pegadaian adalah suatu badan atau perusahaan yang bergerak dalam bidang

pelayanan jasa peminjaman uang dengan menggadaikan suatu barang sebagai

jaminannya. Pada masa awal pembentukannya, Pegadaian dikelola oleh

Pemerintah Republik Indonesia. Dalam masa ini, Pegadaian sudah beberapa kali

berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961,

kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No.7/1969 menjadi Perusahaan

Jawatan (Perjan), dan selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No.10/1990

(yang diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah No.103/2000) berubah lagi

menjadi Perusahaan Umum (Perum). Kemudian pada tahun 2011, perubahan

status kembali terjadi yakni dari Perum menjadi Perseroan yang telah ditetapkan

dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 51/2011 yang ditandatangani pada 13

Desember 2011. Namun, perubahan tersebut efektif setelah anggaran dasar

diserahkan ke pejabat berwenang yaitu pada 1 April 2012.

Di pegadaian, nasabah yang ingin mendapatkan uang pinjaman harus

menggadaikan barang sebagai jaminan. Baru kemudian pihak pegadaian

memberikan pinjaman uang sebanding dengan nilai jaminan barangnya. Tiap

peminjaman memiliki jangka waktu berlaku. Nasabah dapat melunasi

pinjamannya/menebus barangnya sesuai dengan jumlah pinjaman sebelum jangka

waktu tersebut habis. Jika pinjaman tidak lunas dibayar sampai jangka waktu

habis, maka barangnya akan hangus. Jika sudah hangus, maka barang tidak bisa

ditebus dan akan dilelang oleh pihak pegadaian. Pegadaian juga bekerja sama

dengan beberapa pihak diluar untuk mempermudah dalam hal proses transaksi

(17)

4

ini pegadaian melakukan kerja sama untuk mendapatkan informasi harga barang

di pasaran yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan pada proses penaksiran

harga barang gadai.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan memilih judul: “Pengaruh Budaya Perusahaan dan

Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT Pegadaian (Persero) Kantor

Wilayah VI Makassar”.

Dan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa budaya

perusahaan dan kepuasan kerja karyawan PT Pegadaian berpengaruh terhadap

kinerja karyawan pada PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VI Makassar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka, penulis dapat merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Apakah budaya perusahaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT

Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VI Makassar?

2. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT

Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VI Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh budaya perusahaan terhadap kinerja karyawan

(18)

2. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT

Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VI Makassar.

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan evaluasi, referensi dan informasi bagi manajemen

perusahaan, khususnya dalam mengambil keputusan maupun kebijakan

manajemen perusahaan yang berhubungan dengan usaha peningkatan

kepuasan kerja karyawan.

2. Menambah wawasan masyarakat umum ataupun bagi organisasi perusahaan

yang menaruh minat terhadap peningkatan potensi sumber daya manusia

maupun peningkatan kinerja karyawannya.

3. Sebagai bahan masukan bagi para peneliti selanjutnya dalam topik yang

(19)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Budaya Perusahaan

1. Pengertian Budaya Perusahaan

Setiap perusahaan memiliki budaya yang mempengaruhi seluruh aspek

perusahaan dan perilaku anggotanya secara individu maupun kelompok.Proses

pembentukan budaya perusahaan berawal dari kesadaran bahwa perusahaan

memerlukan perekat untuk mempersatukan tiap orang didalam suatu perusahaan.

Budaya sebagai sebuah pola asumsi dasar yang dipelajari bersama oleh

sekelompok untuk memecahkan masalah adaptasi dari luar perusahaan dan

pembauran dari dalam atau dengan kata lain sebuah produk pembelajaran

bersama. Terdapat empat kategori budaya: kultur besar, budaya perusahaan,

subkultur dan kultur kecil (Tubagus Achmad Darodjat, 2015 : 270).

Budaya mengacu pada nilai, gagasan, simbol-simbol lain yang bermakna

yang membantu individu untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran dan

evaluasi sebagai anggota organisasi/kelompok (Subeki dan Jauhar, 2015 :109).

Untuk mendukung pencapaian visi dan penerapan misi suatu perusahaan,

maka perusahaan tersebut haruslah menerapkan nilai-nilai yang disepakati dan

dianut oleh seluruh karyawannya sebagai dasar budaya perusahaan.

Budaya Perusahaan merupakan cara untuk melaksanakan hal-hal di

lingkungan kerja yang diterapkan dalam ritual perusahaan, waktu kerja, cara

bersikap, layout kantor, dan hampir segala aspek ide yang ada didalam suatu

(20)

2. Tipe Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan dalam berinteraksi dengan lingkungannya memiliki ciri

khas yang merupakan cerminan dari karakteristik dan nilai-nilai yang terkandung

di dalam perusahaan tersebut. Sifat dan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya

perusahaan itulah menciptakan beberapa jenis tipe budaya perusahaan yang

berbeda. Menurut Gibson dalam (Subeki dan Jauhar, 2015 : 107), terdapat

beberapa tipe budaya perusahaan, di antaranya:

a. Budaya Birokrasi

Suatu perusahaan yang mementingkan peraturan, kebijakan, prosedur,

perintah dan pengambilan keputusan yang terpusat memiliki budaya birokratis.

Budaya ini biasanya tercermin pada instansi pemerintah.

b. Budaya Kekeluargaan

Menjadi bagian dari suasana kekeluargaan yang bekerja, mengikuti tradisi

dan adaptasi, kerja sama dan semangat, manajemen diri, dan pengaruh sosial

merupakan karakteristik budaya. Karyawan bersedia untuk bekerja keras untuk

suatu konpensasi yang adil, sesuai dan paket tunjangan tambahan. Anggota saling

menolong sesama dan sukses bersama.

c. Budaya Wirausaha

Inovasi, kreativitas, pengambilan risiko dan secara agresif mencari

kesempatan menggambarkan budaya wirausaha. Karyawan mengerti akan

(21)

8

d. Budaya Pasar

Suatu penekanan pada pertumbuhan penjualan, peningkatan pangsa pasar,

stabilitas keuangan dan keuntungan merupakan atribut-atribut budaya pasar.

Karena karyawan memiliki hubungan yang bersifat kontrak dengan perusahaan

hanya terdapat sedikit rasa kerja sama dan hubungan dalam tipe budaya tersebut.

3. Fungsi Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan memiliki peranan penting dalam membangun prestasi

dan produktivitas kerja para karyawan sehingga mengarahkan perusahaan kepada

keberhasilan.Nilai-nilai fungsi pada budaya perusahaan yang dipegang bersama

tentang apa yang penting serta keyakinan tentang bagaimana perusahaan itu

berjalan.

Terdapat beberapa fungsi budaya perusahaan menurut Robbins dalam

(Subekti dan Jauhar, 2015 : 108) sebagai berikut:

a. Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas, artinya budaya

menciptakan perbedaan yang jelas antara suatu perusahaan dengan

perusahaan yang lain.

b. Budaya memberikan identitas bagi anggota perusahaan

c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen yang lebih luas daripada

kepentingan individu.

d. Budaya itu meningkatkan kemantapan sistem sosial.

4. Manfaat Budaya Perusahaan

Perusahaan perlu menyamakan pemahaman atau arah pandang anggota

(22)

karyawannya sehingga akan menjadi satu kekuatan dalam pencapaian tujuan

perusahaan.Kebersamaan dalam menganut budaya atau nilai-nilai yang sama

menciptakan rasa kesatuan dan percaya dari karyawan.

Manfaat budaya perusahaan menurut A. B. Susanto dalam (Subekti dan

Jauhar, 2015 : 105) terbagi dua yaitu:

a. Bagi sumber daya manusia:

1) Memberikan arah atau pedoman berperilaku di dalam perusahaan. Dalam hal

ini sumber daya manusia tidak dapat semena-mena bertindak atau berperilaku

sekehendak hati, melainkan harus menyesuaikan diri dengan siapa dan

dimana dia berada.

2) Mempunyai kesamaan langkah dan visi dalam melakukan tugas dan tanggung

jawab, masing-masing individu dapat meningkatkan fungsinya dan

mengembangkan tingkat ketergantungan atas individu atau bagian yang

saling melengkapi dalam kegiatan usaha perusahaan.

3) Mendorong sumber daya manusia mencapai prestasi kerja atau produktivitas

yang baik. Hal ini dapat dicapai apabila proses sosialisasi dapat dilakukan

denga tepat sasaran.

4) Memiliki atau mengetahui secara pasti tentang karirnya di perusahaan

sehingga mendorong mereka untuk konsisten dan tanggung jawab.

b. Bagi perusahaan:

1) Sebagai salah satu unsur yang dapat menekan pergantian karyawan. Ini dapat

dicapai karena budaya perusahaan mendorong sumber daya manusia

(23)

10

2) Sebagai pedoman dalam menentukan kebijakan yang berkenan dengan ruang

lingkup kegiatan didalam perusahaan seperti tata tertib, administrasi,

hubungan antar bagian, penghargaan prestasi sumberdaya manusia, penilaian

dan lain-lain.

3) Untuk mengajukan kepada pihak luar tentang keberadaan perusahaan dan ciri

khas yag dimiliki, ditengah-tengah perusahaan yang ada di masyarakat.

4) Dapat membuat program-program pengembangan sumber daya manusia

dengan dukungan penuh dari seluruh jajaran sumber daya manusia yang ada.

5. Karakteristik Budaya Perusahaan

Untuk terus bisa bekerja dengan baik sesuai dengan tujuannya, suatu

perusahaan memiliki karakter yang khas yang menggambarkan keadaannya.

Karakteristik ini bisa menjadi suatu faktor pendorong kinerja perusahaan.

Menurut (Robbins, 2008 : 270), terdapat 10 karakteristik dalam budaya

perusahaan, yaitu :

a. Inisiatif individu, yaitu tingkat tanggung jawab, kebebasan, kemandirian dan

kesempatan yang dimiliki individu untuk menggunakan inisiatifnya dalam

perusahaan.

b. Toleransi risiko, yaitu seberapa jauh tingkat risiko yang memungkinkan untuk

diambil oleh anggota dalam perusahaan.

c. Arah dan Tujuan, yaitu seberapa jauh perusahaan memberikan penjelasan

tentang tujuan yang ingin dicapai dan kinerja yang diharapkan.

d. Pembauran adalah sejauh mana unit-unit kerja dalam perusahaan didorong

(24)

e. Dukungan Manajemen, yaitu sejauh mana manajer-manajer dalam

perusahaan memberikan pengarahan, dukungan dan berkomunikasi dengan

bawahannya.

f. Kontrol, yaitu sejumlah aturan kebijaksanaan dan pengawasan langsung yang

digunakan untuk mengawasi dan mengontrol perilaku karyawan.

g. Identitas, yaitu sejauh mana anggota mengidentifikasi diri pada perusahaan.

h. Sistem Penghargaan, yaitu bagaimana tingkat penghargaan yang diberikan

perusahaan kepada karyawan.

i. Konflik Toleransi, yaitu tingkat toleransi terhadap konflik yang muncul

dalam perusahaan.

j. Pola Komunikasi, yaitu sejauh mana komunikasi dalam perusahaan dibatasi

berdasarkan susunan wewenang secara formal.

B. Kepuasan Kerja

1. Pengertian Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja merupakan cerminan dari kinerja cipta, rasa dan karsa yang

dimiliki oleh individu. Ketika seseorang memiliki kebutuhan yang perlu dipenuhi

maka ia akan melakukan upaya dengan mengerahkan pikiran, tenaga, waktu dan

menghadapi kemungkinan risiko yang mungkin terjadi, karena individu tersebut

memiliki harapan agar kebutuhannya dapat terpenuhi. Pengerahan pikiran, tenaga,

waktu dan kemungkinan risiko dari pekerjaan ini merupakan modal yang ia

investasikan guna memperoleh sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhannya.

(25)

12

tentang apa yang telah ia peroleh sesuai dengan harapannya sehingga

kebutuhannya dapat dipenuhi.

Menurut (Suwatno dalam Suparno, 2014 : 169), kepuasan kerja merupakan

suatu kondisi psikologis yang menyenangkan atau perasaan karyawan yang sangat

subjektif dan sangat tergantung pada individu yang bersangkutan serta lingkungan

kerjanya dan kepuasan kerja merupakan konsep banyak dimensi, ia dapat

memakai sikap secara menyeluruh atau mengacu pada bagian pekerjaan

seseorang.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Seseorang mengerjakan suatu pekerjaan, baik secara mandiri atau dengan

bekerja pada suatu perusahaan, adalah dalam rangka memperoleh sesuatu yang

dapat memenuhi kebutuhannya. Seorang karyawan yang bekerja tidak mengenal

lelah dengan mengerahkan pikiran, tenaga, waktu bahkan siap menghadapi risiko

adalah untuk memenuhi keinginannya.

Menurut (Suparyadi, 2015 : 438), faktor-faktor yang mempengaruhi

kepuasan kerja tersebut yaitu:

a. Pekerjaan yang secara mental menantang

Karyawan cenderung lebih menyukai pekerjaan yang dapat memberi mereka

kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka serta

menawarkan umpan balik tentang seberapa baik mereka bekerja.

b. Ganjaran yang pantas

Karyawan mengiginkan imbalan yang sesuai dengan upaya-upaya yang telah

(26)

c. Kondisi kerja yang mendukung

Kondisi kerja adalah lingkungan kerja yang berhubungan dengan

kenyamanan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya maupun dalam

memudahkan megerjakan tugas yang diberikan.

d. Rekan kerja yang mendukung

Seseorang melakukan pekerjaan tidak semata-mata hanya untuk memperoleh

imbalan berupa uang, tetapi ia juga membutuhkan proses bersosialisasi dan

berinteraksi dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman.

e. Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan

Karyawan yang berkompetensi sesuai dengan kebutuhan pekerjaannya akan

lebih besar kemungkinan berhasil dalam pekerjaannya karena ia memiliki

minat yang besar terhadap pekerjaan tersebut.

3. Meningkatkan Kepuasan Kerja

Upaya untuk meningkatkan kepuasan kerja perlu dilakukan sehingga

karyawan akan bertahan dalam perusahaan dan menjadi aset yang penting bagi

perusahaan. Sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan tenaga dari

aset-asetnya.

Menurut (Donni Juni Priansa, 2014 : 311) upaya untuk meningkatkan

kepuasan kerja adalah

a. Perubahan struktur kerja

Melakukan perubahan struktur kerja, misalnya dengan melakukan

perputaran pekerjaan, yaitu sebuah system perubahan pekerjaan dari salah satu

(27)

14

b. Melakukan perubahan struktur pembayaran

Perubahan system pembayaran bagi karyawan yang didasarkan pada teknik

sebagai berikut:

1) Pembayaran berdasarkan keahliannya

Pembayaran dimana para pekerja digaji berdasarkan pengetahuan dan

keterampilannya.

2) Pembayaran berdasarkan jasanya

Merupakan sistem pembayaran dimana pekerja digaji berdasarkan kinerjanya,

pencapaian keuangan pekerja berdasarkan pada hasil yang dicapai oleh

individu itu sendiri.

3) Pembayaran berdasarkan keberhasilan kelompok

Dimana keuntungan dibagi kepada seluruh anggota kelompok.

c. Pemberian jadwal kerja yang mudah disesuaikan

Jadwal kerja yang mudah disesuaikan namu taat terhadap aturan perusahaan

adalah salah satu solusi untuk mendorong kepuasan kerja karyawan

d. Program pendukung

Perusahaan menyediakan program pendukung yang dapat meningkatkan

kepuasan kerja karyawan seperti pusat kesehatan dan kebugaran, rekreasi,

penghasilan tambahan dan program pendukung lainnya.

4. Pengukuran Kepuasan Kerja

Dengan kenyataan adanya perbedaan individu dalam merespon

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, maka sulit bagi

(28)

semua faktor, tetapi pada sisi lain perusahaan perlu menjaga agar

karyawannya puas dengan karyawannya.

Menurut (Suparyadi, 2015 : 442) perusahaan harus memerhatikan hal-hal

berikut dalam mengelola kepuasan karyawannya.

a. Keadilan

Setiap orang memerlukan perlakuan yang adil, karena dengan perlakuan

yang adil, orang akan merasa diperhatikan dan dihargai sebagaimana seharusnya.

b. Kemanfaatan

Karyawan yang puas dapat memberi manfaat yang sesuai dengan harapan

perusahaan, tetapi karyawan yang.tidak puas akan berperilaku yang dapat

merugikan perusahaan, seperti penurunan kinerja atau keluar dari pekerjaannya

dan mencari pekerjaan di perusahaan lain yang mampu memberikan kepuasan

pada dirinya.

c. Mematuhi peraturan dari pemerintah

Di semua negara, masing-masing pemerintah menerbitkan peraturan

perundang-undangan, melindungi karyawan, termasuk melindungi hak-hak

karyawan, antara lain dengan menetapkan upah minimum yang harus dibayarkan

oleh perusahaan kepada karyawan.

C. Kinerja

a. Pengertian Kinerja

Kinerjamerupakan hasil prestasi dari pelaksanaan suatu perencanaan kerja

(29)

16

dan karyawan (sumber daya manusia) yang bekerja pada perusahaan tersebut

untuk mencapai tujuannya.

Kinerja didefinisikan oleh (Moh. Pabundu Tika, 2012 : 121) adalah

hasil-hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu perusahaan

yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan perusahaan dalam

periode waktu tertentu.

BerdasarkanAbdullah dalam (Ma’ruf Abdullah, 2013 : 3), kinerja adalah hasil kerja atau prestasi kerja yang adalah hasil dari pekerjaan organisasi

perusahaan, yang dikerjakan oleh karyawan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan

petunjuk arahan yang diberikan oleh pimpinan, kompetensi dan kemampuan

karyawan mengembangkan pikirannya dalam bekerja. Jadi, Kinerja adalah

prestasi kerja yang merupakan hasil dari pengamalan rencana kerja yang dibuat

oleh suatu institusi yang dilakukan oleh pimpinan dan karyawan yang bekerja di

instittusi tersebut untuk mencapai tujuan perusahaannya.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya dari aktivitas manusia

dipengaruhi oleh sejumlah faktor pada pelaksanaan tugas perusahaanyang

dibebankan kepadanya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai terdiri dari beberapa

variabel, yaitu variabel individu, variabel psikologis dan variabel organisasi.

(30)

a. Variabel individu meliputi kemampuan dan keterampilan baik fisik maupun

pikiran, latar belakang (seperti keluarga, tingkat sosial dan pengalaman),

demografi (menyangkut umur, jenis kelamin).

b. Variabel psikologis meliputi pandangan, sikap, kepribadian, kemauan belajar.

c. Variabel perusahaan meliputi sumber daya, kepemimpinan, aturan, imbalan,

struktur dan desain pekerjaan.

c. Penilaian Kinerja Karyawan

Penilaian kinerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik pegawai

melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan perangkat tolak ukur dan

kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut kepada pegawai. Timbal balik

yang baik akan sangat berpengaruh pada penilaian kinerja.

Werther dan Davis dalam (Donni Juni Priansa, 2014 : 272) menyatakan

bahwa tujuan diadakannya penilaian kinerja bagi para karyawan oleh perusahaan

adalah:

a. Peningkatan Kinerja

Hasil dari penilaian kinerja memungkinkan manajerial untuk mengambil

tindakan yang berhubungan dengan peningkatan kinerja.

b. Penyesuaian Kompensasi

Hasil penelitian penyesuian kompensasi dapat membantu untuk penentuan

strategi pemberian kompensasi gaji dan bonus.

c. Keputusan Penempatan

Hasilnya dapat digunakan untuk menetukan posisi pegawai sesuai dengan

(31)

18

d. Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan

Hasil dari penialain membantu untuk mengevaluasi kebutuhan pelatihan dan

pengembangan pegawai sehingga bekerja lebih optimal.

e. Perencanaan dan Pengembangan Karir

Hasil penelitian dapat membantu memandu dalam menilai potensi karyawan

dalam berkarir.

f. Prosedur Perekrutan

Hasil penilaian dapat mempengaruhi prosedur perekrutan pegawai yang

berlaku di dalam perusahaan.

g. Pengevaluasian Kesalahan

Membantu menjelaskan kesalahan yang terjadi untuk dapat diatasi.

h. Kesempatan yang Sama

Hasil penelitian dapat dijadikan acuan dalam pemberian keputusan tanpa

sifat diskriminatif.

i. Tantangan Eksternal

Hasil penelitian digunakan untuk menilai sejauh mana pengaruh faktor luar

perusahaan berpengaruh pada karyawan.

j. Umpan Balik

Hasil penelitian digunakan untuk mengembangkan system umpan balik dari

karyawan bagi kepentingan karyawan dan perusahaan.

5. Pengukuran Kinerja Karyawan

Pengukuran kinerja para karyawan secara obyektif untuk suatu kurun waktu

(32)

karyawan. Pengukuran kinerja karyawan dibutuhkan sebagai bahan evaluasi untuk

kepentingan penempatan karyawan dalam rangka pengembangan karirnya dan

pengembangan perusahaan. Oleh (Mutiara Sabarani Panggabean, 2006 : 26)

Untuk mencapai sasaran tersebut digunakan berbagai metode pengukuran kinerja

karyawan, seperti:

a. Observasi

Metode observasi merupakan salah satu teknik penilaian kinerja dimana

data dikumpulkan dengan melakukan pengawasan terhadaptingkah laku dan

aktivitas para karyawan yang akan dicatat dengan sesuai keadaan yang terlihat.

b. Kuisioner

Dengan cara ini, karyawan diminta untuk mengisi daftar pertanyaan yang

telah disiapkan. Sejumlah pertanyaan diajukan untuk menggambarkan tugas-tugas

yang berkaitan dengan jawaban dan tanggung jawab karyawan.

D. Kerangka Pikir

Kerangka pikir yang diajukan untuk penelitian ini berdasarkan pada hasil

telah teoritis seperti yang telah diuraikan diatas. Untuk lebih

memudahkanpemahaman tentang kerangka pikir penelitian ini, maka dapat dilihat

(33)

20

Gambar 2.1. Kerangka Pikir

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang penting kedudukannya dalam

penelitian. Pada umumnya hipotesis adalah jawaban sementara terhadap

pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan dalam perumusan masalah, sehingga

masih membutuhkan pengujian lebih lanjut sesuai dengan pengujian yang dapat

dipertanggung jawabkan. Berikut adalah hipotesis dari penelitian ini:

a. Diduga budaya perusahaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT

Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VI Makassar.

b. Diduga kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Pegadaian

(Persero) Kantor Wilayah VI Makassar.

Kinerja Karyawan (Y) - Inisiatif Karyawan - Kreativitas Kerja - Kompetensi Kerja - Kepekaan Pada Nasabah - Bertanggung Jawab (Doni Juni Priansa) Kepuasan Kerja (X2) - Perasaan Senang - Pikiran Positif - Kebanggan - Sikap Ramah - Hubungan Sosial (Suparyadi) Budaya Perusahaan (X1) - Inovasi - Moral Tinggi - Keterampilan - Adil Layanan - Nuansa Citra (Budaya Pegadaian)

(34)

21

Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode ini

disebut metode kuantitatif karena proses pengumpulan data primernya

menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner. Kemudian penelitian ini

bersifat linear, dimana langkah-langkahnya jelas, mulai dari rumusan masalah,

berteori, berhipotesis, mengumpulkan data, analisis. Teori dalam penelitian

kuantitatif ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Jawaban

terhadap rumusan masalah yang baru menggunakan teori tersebut dinamakan

hipotesis (Sugiyono, 2015).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah

VI Makassar. Dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian kurang

lebih 2 bulan. Terhitung mulai bulan Mei 2016 sampai dengan bulan juni 2016.

C. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

berfungsi untuk mengumpulkan data atau informasi yang diinginkan. Beberapa

teknik tersebut antara lain:

1. Teknik Observasi, yaitu pengamatan yang dilakukan penelititerhadap

(35)

22

2. Kuisioner, yaitu pengumpulan data dengan memberikan petanyaan kepada

responden atau karyawan pada PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VI

Makassar secara tertulis.

Pengukuran data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan skala

likert pada interval 1-5, dengan kriteria sebagai berikut:

1 = Sangat Tidak Setuju;

2 = Kurang Setuju;

3 = Cukup Setuju;

4 = Setuju;

5 = Sangat Setuju

D. Jenis dan Sumber Data.

1. Jenis data pada penelitian ini adalah:

a. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari responden berupa

informasi baik secara lisan maupun tulisan yang berfungsi sebagai data

pendukung penelitian.

b. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari responden berupa data

dalam bentuk angka-angka yang digunakan untuk menganalisa

pengaruh antar variabel.

2. Sumber Data

a. Data primer, yaitu data identifikasi terhadap budaya perusahaan dan

juga kepuasan kerja serta kinerja karyawan yang diperoleh secara

(36)

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari berbagai literatur yang

berhubungan dengan penelitian ini.

E. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang diteliti

untuk dipelajari dan diambil kesimpulan. Sedangkan sampel adalah perwakilan

dari populasi yang diteliti sampel diharapkan dapat digeneralisasikan pada

populasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Karyawan di PT Pegadaian

(Persero) Kantor Wilayah VI Makassar yang berjumlah 50 orang dan keseluruhan

populasi karyawan tersebut dijadikan sebagai sampel jenuh tanpa harus

mengambil sampel biasa yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah populasi.

Sampel jenuh digunakan pada saat jumlah populasi pada suatu penelitian

jumlahnya sedikit atau pada penelitian membutuhkan tingkat akurasi yang tinggi

dengan tingkat kesalahan yang kecil .

F. Metode Analisis Data

1. Analisis deskriptif adalah suatu analisis yang digunakan untuk menguraikan

pengaruh budaya dan kepuasan kerja terhadap kinerja yang dilakukan melalui

kuesioner kepada responden.

2. Analisis regresi linear berganda adalah suatu analisis untuk melihat sejauh

mana pengaruh budaya perusahaan dan kepuasan kerja terhadap kinerja

karyawan dengan menggunakan rumus Y = a + b1X1 + b2X2

Keterangan:

(37)

24

a : Konstanta

b1 : Koefisien Regresi Variabel Budaya Perusahaan

b2 : Koefisien Regresi Variabel Kepuasan Kerja

X1 : Budaya Perusahaan

X2 : Kepuasan Kerja

3. Analisis Koefisien Determinasi ( )

Koefisien determinisasi ( ) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel bebas. Dalam

penelitian ini koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase

perubahan variabel tidak bebas yang disebabkan oleh variabel bebas (X) .

Jika R2 yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan semakin besar

(mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel

bebas terhadap variabel terikat semakin besar. Hal ini berarti model yang

digunakan semakin besar untuk menerangkan variabel terikatnya (Ghozali,

2011: 86)

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2002). Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan

(38)

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

baik (Arikunto, 2002). Pada penelitian ini instrumen yang digunakan

berbentuk angket atau daftar pertanyaan yang skornya merupakan

rentangan antara 1-5 dan uji validitas menggunakan item total sehingga

Uji realibilitas dilakukan untuk mengetahui bagaimana keandalan dan

konsistensi setiap item pertanyaan. Reliabilitas dalam penelitian ini

ditunjukkan oleh nilai Cronbach’s Alpha > 0.600 yang artinya bahwa

daftar pernyataan dalam penelitian ini reliable atau konsisten.

c. Uji Parsial (Uji T)

Pegujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas

berpengaruh positif secara parsial terhadap variabel terikat berdasarkan

hasil regresi yang ada

G. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah suatu aspek penelitian yang memberikan

informasi kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur variabel. Dengan

petunjuk tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengukur serta

mengklasifikasikan suatu variabel .

1. Budaya Perusahaan (X1)

Variabel bebas pertama dalam penelitian ini adalah Budaya Perusahaan.

(39)

26

karyawan terhadap pekerjaannya, layanan dari karyawan yang adil serta nuansa

citra karyawan yang bermanfaat bagi kemajuan perusahaan.

2. Kepuasan Kerja (X2)

Variabel bebas kedua dalam penelitian ini adalah Kepuasan Kerja. Yaitu

adanya perasaan senang dan minat karyawan dalam bekerja, pikiran positif

karyawan, kebanggaan dan sikap ramah karyawan serta karyawan memiliki relasi

yang baik dengan rekan kerja dan atasan.

3. Kinerja (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kinerja Karyawan. Kinerja

merupakan hasil dari tujuan kerja karyawan pada perusahaan, seperti kemampuan

karyawan dalam berinisiatif pada tantangan, sikap kerja karyawan yang memiliki

kompetensi yang baik, dan kepedulian karyawan atas nasabah perusahaan, serta

(40)

27

Perusahaan harus selalu meningkatkan produktivitasnya melalui

usaha-usaha yang bertujuan menghasilkan kinerja terbaik serta mempertahankan hal-hal

yang menjadi keunggulan dari suatu perusahaan. Dalam meningkatkan suatu

kinerja terdapat beberapa faktor yang berkontribusi dan mempengaruhi, yaitu

penerapan budaya perusahaan dan peningkatan kepuasan kerja terhadap

karyawan. Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Belanda (VOC)

mendirikan Bank van Leening yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit

dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal

20 Agustus 1746.

Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda

(1811-1816), Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat

diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari

Pemerintah Daerah setempat ("liecentie stelsel"). Namun metode tersebut

berdampak buruk pemegang lisensi menjalankan praktik rentenir atau lintah darat

yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh

karena itu metode "liecentie stelsel" diganti menjadi "pacth stelsel" yaitu

pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayar pajak yang

tinggi kepada pemerintah daerah.

Pada saat Belanda berkuasa kembali, pacth stelsel tetap dipertahankan dan

(41)

28

penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerintah Hindia

Belanda menerapkan apa yang disebut dengan "cultuur stelsel" di mana dalam

kajian tentang pegadaian saran yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan

pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan perlindungan

dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian

tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Staatsblad No. 131 tanggal

12 Maret 1901 yang mengatur sbahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli

Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di

Sukabumi, Jawa Barat. Selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari

ulang tahun Pegadaian.

Pada masa pendudukan Jepang gedung kantor pusat Jawatan Pegadaian

yang terletak di jalan Kramat Raya 162, Jakarta dijadikan tempat tawanan perang

dan kantor pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke jalan Kramat Raya 132.

Tidak banyak perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang baik dari

sisi kebijakan maupun struktur organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian

dalam bahasa Jepang disebut ‘Sitji Eigeikyuku’, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang

pribumi yang bernama M. Saubari.

Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, kantor Jawatan

Pegadaian sempat pindah ke Karanganyar, Kebumen karena situasi perang yang

kian memanas. Agresi Militer Belanda II memaksa kantor Jawatan Pegadaian

dipindah lagi ke Magelang. Pasca perang kemerdekaan kantor Jawatan Pegadaian

(42)

Indonesia. Dalam masa ini, Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu

sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan

Peraturan Pemerintah No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan), dan

selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No.10/1990 (yang diperbaharui

dengan Peraturan Pemerintah No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan

Umum (Perum). Kemudian pada tahun 2011, perubahan status kembali terjadi

yakni dari Perum menjadi Perseroan yang telah ditetapkan dalam Peraturan

Pemerintah (PP) No. 51/2011 yang ditandatangani pada 13 Desember 2011.

Namun, perubahan tersebut efektif setelah anggaran dasar diserahkan ke pejabat

berwenang yaitu pada 1 April 2012

B. Visi dan Misi 1. Visi

Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi

market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik untuk

masyarakat menengah kebawah.

2. Misi

a. Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan selalu

memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah untuk

mendorong pertumbuhan ekonomi.

b. Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan

kemudahan dan kenyamanan di seluruh Pegadaian dalam mempersiapkan diri

(43)

30

c. Membantu Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

golongan menengah kebawah dan melaksanakan usaha lain dalam rangka

optimalisasi sumber daya perusahaan.

C. Struktur Organisasi

(44)

D. Kegiatan Usaha

Kegiatan yang dilakukan oleh PT Pegadaian sebagai satu-satunya lembaga

pembiayaan berdasarkan hukum gadai adalah melakukan aktivitas pembiayaan

dan menawarkan produk berupa sejumlah jasa non-gadai.

Pembiayaan pada pegadaian adalah aktivitas penyaluran dana yang berasal

dari modal perusahaan atau dana-dana yang berhasail dihimpun oleh Perum

Pegadaian. Pegadaian memiliki misi utama yang bersifat social, yaitu membantu

masyarakat yang berpenghasilan menengah kebawah, berupa bantuan keuangan

untuk tujuan yang mendesak.

Prosedur dalam lembaga pembiayaan ini sangat sederhana. Yakni, pihak

yang berhutang membawa jaminan berupa barang bergerak untuk kemudian

ditukarkan dengan sejumlah dana yang sesuai dengan nilai taksiran, dana

pembiyaan ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu. PT Pegadaian menerima

(45)

32

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden 1. Usia

Analisis terhadap responden menurut usia dimaksud untuk mengetahui

kelompok usia responden yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam menilai kualitas tenaga kerja oleh pihak direksi. Usia

responden dibedakan menjadi tiga kelompok. Analisis ini dimaksud untuk

mengetahui apakah sampel yang diambil termasuk ke dalam golongan produktif

atau tidak. Identitas responden berdasarkan usia juga menggambarkan tingkat

berpengalaman dan kedewasaan pola pikir seorang responden. Adapun jumlah

responden dalam penelitian ini adalah 50 karyawan.

Tabel 5.1. Klasifikasi Responden Menurut Kelompok Usia Pada PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VI Makassar

No. Usia (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%) 1. 24-34 22 44% 2. 35-39 15 30% 3. 40-45 13 26% Jumlah Responden 50 100%

(46)

Dari Tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa responden yang berusia 24-34

tahun sebanyak 22 orang dengan tingkat presentase 44%. Kemudian responden

yang berusia 35-39 tahun sebanyak 15 orang dengan tingkat presentase 30%.

Sedangkan responden yang berusia 40-45 tahun sebanyak 13 orang dengan tingkat

presentase 26%. Hal ini membuktikan 24-39 tahun merupakan usia produktif

yang mempunyai minat yang tinggi terhadap produktivitas kerja. Sedangkan usia

>40 tahun merupakan karyawan lama.

2. Jenis Kelamin

Untuk mengetahui tingkat proporsi jenis kelamin laki-laki dan perempuan

dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut.

Tabel 5.2. Jenis Kelamin Para Karyawan Pada PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VI Makassar

Sumber: Data primer diolah, 2016

Berdasarkan data diatas, maka dapat memperlihatkan bahwa dari seluruh

responden yang berjumlah 50 karyawan. Responden yang berjenis laki-laki

sebanyak 31 orang dengan tingkat presentase 62%. Sedangkan responden berjenis No. Jenis Kelamin

Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 Laki-Laki 31 62% 2 Perempuan 19 38% Total Responden 50 100%

(47)

34

perempuan sebanyak 19 orang dengan tingkat presentase 38%. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa jumlah responden laki-laki lebih banyak daripada

perempuan.

3. Tingkat Pendidikan

Pendidikan terakhir para tenaga kerja menunjukkan kualitas memberdaya

manusia pada PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VI Makassar. Tingkat

pendidikan merupakan salah satu unsur yang menentukan

kemampuan-kemampuan, sikap, nilai-nilai, dan kebutuhan-kebutuhan. Semakin tinggi

pendidikan seseorang, semakin baik pada kemampuan kerja, dan sikapnya

terhadap pekerjaan. Berikut merupakan data responden berdasarkan tingkat

pendidikan ditunjukkan pada tabel 5.3 berikut ini.

Tabel 5.3. Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

(orang) Presentase (%) 1 Diploma 8 16% 2 S1 35 70% 3 S2 7 14% Total Responden 50 100%

Sumber: Data Primer, 2016

Berdasarkan tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa umumnya responden

penelitian ini memiliki jenjang diploma sebanyak 8 orang dengan tingkat

presentase 16%. Kemudian S1 sebanyak 35 orang dengan tingkat presentase 70%.

(48)

14%. Hal ini menggambarkan kondisi yang cukup berimbang dari sisi tingkat

pendidikan, mengingat tugas-tugas karyawan membutuhkan kemampuan tertentu

agar memberikan pelayanan yang efektif, efisien, dan optimal kepada pengguna

jasa.

B. Analisa Data Deskriptif

Analisis ini bertujuan untuk meninjau jawaban dari responden terhadap

masing-masing pertanyaan yang menjadi instrumen penelitian ini. Untuk

mendapatkan gambaran mengenai derajat persepsi responden atau variabel yang

diteliti, sebuah angka indeks yang dikembangkan. Dalam hal ini dikemukakan

mengenai deskripsi jawaban responden terhadap variabel-variabel yang diteliti

sehingga akan dapat diketahui intensitas kondisi masing-masing variabel di

dasarkan pada nilai skor rata-rata (indeks) yang dikategorikan dalam rentang skor

berdasarkan tree box methode berikut ini:

Batas atas rentang skor: (50 x 1) / 5 = 50 / 5 = 10

Batas bawah rentang skor: (50 x 5) / 5 = 250 / 5 = 50

Angka indeks yang dihasilkan akan dimulai dari 10 hingga 50, dengan

rentang sebesar 40 dibagi 3, menghasilkan rentang sebesar 13.3 yang akan

digunakan interprestasi nilai indeks sebagai berikut:

10 – 23.3 : Rendah

36.7– 36.6 : Sedang

(49)

36

C. Deskripsi Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat (Y) dan Variabel

bebas (X). Variabel Y adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel X. Variabel

Y yaitu kinerja karyawan sedangkan variabel X yaitu budaya perusahaan (X1) dan

kepuasan kerja karyawan (X2). Untuk mengukur variabel Budaya Perusahaan

(X1) dibuat beberapa indikator yaitu: 1) Inovasi, 2) Moral Tinggi, 3)

Keterampilan, 4) Adil Layanan, 5) Nuansa Citra. Variabel Kepuasan Kerja (X2)

diukur dengan indikator 1) Semangat Kerja 2) Pikiran Positif 3) Kebanggaan 4)

Sikap Ramah 5) Hubungan Sosial. Sedangkan Variabel Kinerja Karyawan (Y)

diukur dengan indikator 1) Inisiatif Karyawan 2) Kreativitas Kerja 3) Kompetensi

Kerja 4) Kepekaan Pada Nasabah 5) Bertanggung Jawab.

1. Deskripsi Variabel Budaya Perusahaan (X1)

Analisa deskripsi terhadap variabel budaya perusahaan akan dilakukan dari

hasil pernyataan responden mengenai faktor budaya perusahaan, dimana nilai

rata-rata hasil pernyataan responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut:

Tabel 5.4. Tanggapan Responden Tentang Budaya Perusahaan

Pernyataan Tanggapan Jumlah Indeks SS (5) S (4) CS (3) TS (2) STS (1)

Setiap karyawan memiliki

inovasi dalam menghadapi

(50)

tantangan dalam pekerjaan

Setiap karyawan memiliki nilai

moral tinggi dalam bekerja

sehari-hari

8 22 20 0 0 188 37.6

Setiap karyawan memiliki

keterampilan dalam

menyelesaikan tugas-tugasnya

10 17 23 0 0 187 37.4

Dalam bertugas, setiap

karyawan bersikap adil kepada

setiap nasabah

10 18 22 0 0 188 37.6

Setiap karyawan selalu

menciptakan nuansa citra yang

baik terhadap nasabah.

8 20 22 0 0 186 37.2

Jumlah 944 188.8

Rata-Rata 188.8 37.76

Sumber: Data primer diolah, 2016

Berdasarkan kelima indikator variabel budaya perusahaan pada tabel 5.4 di

atas, diketahui bahwa sebagian besar responden memberikan penilaian tinggi

terhadap variabel budaya perusahaan. Rata-rata skor jawaban variabel budaya

(51)

38

Hal ini mengindikasikan bahwa variabel budaya perusahaan terhadap variabel

kinerja karyawan berpengaruh

2. Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja (X2)

Analisa deskripsi terhadap variabel kepuasan kerja akan dilakukan dari hasil

pernyataan responden mengenai faktor kepuasan kerja, dimana nilai rata-rata hasil

pernyataan responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut:

Tabel 5.5. Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Kerja

Pernyataan Tanggapan Jumlah Indeks SS (5) S (4) CS (3) TS (2) STS (1)

Pekerjaan saya menarik dan

menyenangkan bagi saya

16 22 12 0 0 204 40.8

Saya selalu memiliki pikiran

yang positif dalam setiap

tantangan pekerjaan

9 24 17 0 0 192 38.4

Saya bangga menjadi insan PT

Pegadaian

14 13 23 0 0 191 38.2

Saya selalu bersikap ramah

dan santun kepada sesama

rekan kerja maupun nasabah

dalam bekerja

(52)

Hubungan dengan rekan kerja

berjalan dengan baik

9 19 22 0 0 187 37.4

Jumlah 967 193.4

Rata-Rata 193.4 36.7

Sumber: Data primer diolah, 2016

Berdasarkan kelima indikator variabel kepuasan kerja pada tabel 5.5 di atas,

diketahui bahwa sebagian besar responden memberikan penilaian tinggi terhadap

variabel kepuasan kerja. Rata-rata skor jawaban variabel kepuasan kerja diperoleh

sebesar 36.7 yang berasal dalam kategori skor ”Tinggi”. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel kepuasan kerja terhadap variabel kinerja karyawan berpengaruh

3. Deskripsi Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Analisa deskripsi terhadap variabel kinerja karyawan akan dilakukan dari

hasil pernyataan responden mengenai faktor kinerja karyawan, dimana nilai

rata-rata hasil pernyataan responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut:

Tabel 5.6. Tanggapan Responden Tentang Kinerja Karyawan

Pernyataan Tanggapan Jumlah Indeks SS (5) S (4) CS (3) TS (2) STS (1)

Saya memiliki inisiatif dalam

menjalankan tugas/pekerjaan

yang relatif baru

(53)

40

Saya selalu berusaha untuk

mendapatkan solusi bisnis dari

setiap permasalahan para

nasabah.

6 32 12 0 0 194 38.8

Saya memiliki kemampuan

kompetensi kerja yang baik

sesuai dengan bidang

pekerjaan saya

6 25 19 0 0 187 37.4

Saya memiliki kepekaan dan

kepedulian terhadap kebutuhan

nasabah

8 25 17 0 0 191 38.2

Saya dapat menyelesaikan

sejumlah pekerjaan yang

menjadi tanggung jawab saya.

5 21 24 0 0 181 36.2

Jumlah 951 190.2

Rata-Rata 190.2 38.04

Sumber: Data primer diolah, 2016

Berdasarkan kelima indikator variabel kinerja karyawan pada tabel 5.6 di

atas, diketahui bahwa sebagian besar responden memberikan penilaian tinggi

terhadap variabel kinerja karyawan. Rata-rata skor jawaban variabel kinerja

(54)

ini mengindikasikan bahwa variabel kinerja karyawan terpengaruh oleh variabel

budaya perusahaan dan variabel kepuasan kerja.

D. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2002). Sebuah instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Uji validitas dilakukan untuk mengecek dan mengetahui bagaimana tiap

item pertanyaan mampu menjelaskan kevalidan pertanyan tersebut berkorelasi

terhadap semua variabel dalam penelitian. Untuk mengetahui setiap item

pertanyaan valid atau tidak maka membandingkan nilai r hitung dengan nilai r

tabel dengan kriteria:

Apabila r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut dikatakan valid

Apabila r hitung < r Tabel maka pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

a. Variabel Budaya Perusahaan

Tabel 5.7. Hasil Uji Validitas

Variabel r Hitung r Tabel Keterangan

Pendidikan

(X1)

X1.1 0.435 0.230 Valid

(55)

42 X1.3 0.395 0.230 Valid X1.4 0.422 0.230 Valid X1.5 0.377 0.230 Valid Kepuasan Kerja (X2) X2.1 0.419 0.230 Valid X2.2 0.426 0.230 Valid X2.3 0.413 0.230 Valid X2.4 0.513 0.230 Valid X2.5 0.388 0.230 Valid Kinerja Karyawan (Y) Y.1 0.386 0.230 Valid Y.2 0.441 0.230 Valid Y.3 0.652 0.230 Valid Y.4 0.420 0.230 Valid Y.5 0.467 0.230 Valid

Sumber: Data primer diolah, 2016

Pada tabel 5.9 diatas semua pertanyaan termasuk valid karena nilai r

hitungnya lebih besar dari nilai r tabel. Sehingga dapat dikatakan bahwa semua

pernyataan mengenai budaya perusahaan dan kepuasan kerja karyawan pada

(56)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto,

2002). Pada penelitian ini instrumen yang digunakan berbentuk angket atau daftar

pertanyaan yang skornya merupakan rentangan antara 1-5 dan uji validitas

menggunakan item total sehingga Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui

bagaimana keandalan dan konsistensi setiap item pertanyaan. Reliabilitas dalam

penelitian ini ditunjukkan oleh nilai Cronbach’s Alpha > 0.60 yang artinya bahwa

daftar pernyataan dalam penelitian ini reliable atau konsisten.

Tabel 5.8. Uji Reabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Budaya Perusahaan (X1) 0.659 Reliabel Kepuasan Kerja (X2) 0.677 Reliabel Kinerja Karyawan (Y) 0.712 Reliabel

Sumber: Data primer diolah, 2016

Jadi bisa disimpulkan bahwa variabel-variabel di atas telah reliabel karna

keseluruhan variabel memiliki nilai Cronbach’s Alpha yang lebih besar dari 0,60

sehingga layak digunakan untuk menjadi alat ukur instrumen kuesioner dalam

(57)

44

E. Analisis Regresi Linear Berganda

Perhitungan statistik dalam analisis regresi linear berganda yang digunakan

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan program komputer

SPSS 22.

Tabel 5.9. Tabel Analisa Regresi Berganda

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.251 0.928 2.426 0.019 Budaya Perusahaan (X1) 0.62 0.088 0.675 7.081 0.000 Kepuasan Kerja (X2) 0.262 0.085 0.295 3.092 0.003

Sumber: Data primer SPSS diolah, 2016

Berdasarkan hasil olahan regresi dengan menggunakan program

komputerisasi SPSS versi 22, maka dapat di sajikan persamaan regresi yaitu

sebagai berikut:

= + +

=2.251 + 0.62X1+ 0.262X2

Dari persamaan regresi tersebut di atas, maka dapat diberikan penjelasan sebagai

(58)

a = 2.251 Merupakan nilai konstanta, yang diartikan bahwa jika X1 dan X2 maka

nilai konstanta positif.

b1 = 0.62 Yang berarti bahwa budaya berpengaruh positif terhadap kinerja

karyawan PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VI Makassar. Hal ini

menunjukkan bahwa dengan setiap penambahan satu satuan variabel budaya

perusahaan maka akan mempengaruhi kinerja karyawan dan meningkat yakni

sebesar 0.62 satuan dengan asumsi X2 tetap.

b2 = 0.262 Yang berarti bahwa kepuasan kerja karyawan berpengaruh positif

terhadap kinerja karyawan PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VI Makassar.

Hal ini menunjukkan bahwa dengan setiap penambahan satu satuan variabel

kepuasan kerja maka akan mempengaruhi kinerja karyawan dan meningkat yakni

sebesar 0.262 satuan dengan asumsi X1 tetap.

F. Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 5.10. Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0.936 0.877 0.872 0.81057

Sumber: Data primer diolah, SPSS

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai R = 0,936 atau 93,6% yang

mempunyai hubungan yang kuat karena mendekati nilai 1 atau 100%, sedangkan

untuk mengetahui besarnya hubungan variabel bebas secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel terikat dapat dilihat dari besarny nilai koefisien.

(59)

46

seluruh variabel bebas yakni budaya perusahaan (X1), kepuasan kerja (X2)

mempunyai kontribusi secara bersama-sama sebesar 87.7% terhadap variabel

terikat yaitu kinerja karyawan (Y). Sedangkan sisanya yaitu sebesar 12.3%

dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

G. Pengujian Hipotesis (Uji Parsial/Uji T)

Uji T dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing atau secara

parsial variabel independen (budaya perusahaan, kepuasan kerja). Sementara itu

secara parsial pengaruh dari kedua variabel independen tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 5.11. Hasil Uji T

Model t-hitung sig

Budaya Perusahaan (X1) 7.081 0.000

Kepuasan Kerja (X2) 3.092 0.003

Sumber: Data primer SPSS diolah, 2016

Berikut ini dijelaskan pengujian masing-masing variabel secara parsial:

1. Variabel Budaya Perusahaan (X1). Hasil pengujian dengan SPSS untuk

variabel budaya perusahaan (X1) terhadap kinerja karyawan (Y) diperoleh

nilai t hitung = 7.081 dengan tingkat signifikansi 0.000. Hal ini berarti

variabel budaya perusahaan (X1) berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y)

2. Variabel Kepuasan Kerja (X2). Hasil penngujian dengan SPSS untuk variabel

kepuasan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) diperoleh nilai t-hitung =

3.092 dengan tingkat signifikansi 0.003. Hal ini berarti variabel kepuasan

(60)

47

Dari rumusan masalah yang diajukan, analisis data yang telah dilakukan dan

pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi, maka disimpulkan bahwa

variabel budaya perusahaan berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan

PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VI Makassar.

2. Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi, diketahui bahwa variabel

kepuasan kerja karyawan berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan

pada PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VI Makassar.

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan dan dapat dijadikan

sebagai bahan pertimbangan bagi pihak pegadaian adalah sebagai berikut :

1. Disarankan pada PT Pegadaian Kantor Wilayah VI Makassar agar terus

mempertahankan nilai-nilai budaya perusahaannya agar lebih

memaksimalkan kinerja para karyawan.

2. Disarankan pada PT Pegadaian Kantor Wilayah VI Makassar agar lebih

mempertahankan kepuasan kerja karyawannya, sehingga selalu menghasilkan

(61)

DAFTAR PUSTAKA

Donni, Juni Priansa. 2014. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia. Bandung: Alfabeta.

Husein Umar. 2005. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Malayu S. P. Hasibuan. 2006. Manajemen Sumber Daya. Edisike. 8, Jakarta: PT. BumiAksara.

Ma’ruf Abdullah. 2013. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan.

Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Moh. Pabundu Tika. 2012. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja

Perusahaan. Edisi ke 4. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Mutiara, Sibarani Panggabean. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke 2. Penerbit: Ghalia Indonesia, Bogor.

Robbins, Stephen P, 2008. Perilaku Organisasi, Edisi 12. Prentice Hall, Jakarta.

Subeki, Ridhotullah dan Mohammad Jauhar. 2015. Pengantar Manajemen. Jakarta: Prestasi Pustaka Jakarta.

Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ALFABETA

Suparno Eko Widodo, 2014. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Suparyadi, 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Publisher

Tubagus, Achmad Darodjat. 2015. Konsep-Konsep Dasar Manajemen Personalia. Edisi 1.Bandung: PT. Refika Aditama.

(62)
(63)

Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

Kepada YTH,

Bapak/Ibu Karyawan PT. Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VI Makassar

Di

Tempat

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penulisan tugas akhir yang berjudul

“Pengaruh Budaya Perusahaan Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VI Makassar”.

Dalam pengisian kuesioner ini, dimohon kepada bapak/ibu/Sdr/i akan

dirahasiakan.

Atas kesediaan dan bantuan dari Bapak/ibu/Sdr/I untuk menjawab

kuesioner ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya .

Hormat saya,

(64)

3. Agama :

4. Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan (mohon dilingkari)

5. Usia : ……. Tahun

6. Pendidikan terakhir : SMU/SMK/Diploma/S1/S2/S3 (mohon dilingkari)

7. Masa kerja : ……. Tahun

B. Variabel Penelitian Petunjuk Pengisian

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi checklist (√) pada jawaban

yang telah tersedia sesuai dengan tanggapan anda, dengan alternatif jawaban

antara lain: Indikator Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Cukup Setuju (CS) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) 5 4 3 2 1

(65)

A. Budaya Perusahaan (X1) No. Pernyataan Tingkat Penilaian 5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Kurang Setuju Sangat Tidak Setuju 1

Setiap karyawan memiliki inovasi dalam menghadapi tantangan dalam pekerjaan

2

Setiap karyawan memiliki nilai moral tinggi dalam bekerja sehari-hari

3

Setiap karyawan memiliki keterampilan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya

4

Dalam bertugas, setiap karyawan bersikap adil kepada setiap nasabah

5

Setiap karyawan selalu menciptakan nuansa citra yang baik terhadap nasabah.

Gambar

Gambar 2.1. Kerangka Pikir
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Tabel  5.1.  Klasifikasi Responden  Menurut  Kelompok  Usia Pada  PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VI Makassar
Tabel 5.2. Jenis Kelamin Para Karyawan Pada PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VI Makassar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari perhJtungan metode pendekatan biaya dan metode pendekatan pendapatan, dilakukan rekonsiliasi indikasi nilai properti dengan melakukan pembobotan sehingga

Bagian Hukum Sekretariat Kota Bandar Lampung akan melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2012 dengan

Berkaitan dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk membuat sesuatu program aplikasi penjualan sepeda motor secara kredit pada Dealer Honda dengan menggunakan Microsoft Visual

Pada tulisan ini dibahas tentang pembuatan Aplikasi Latihan tentang psikotes yang dapat mengetahui IQ seseorang pada saat mengerjakan soal soal dalam aplikasi elearning. Aplikasi

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, bersama ini kami sampaikan pengumuman nama-nama guru peserta PLPG tahap I – tahap II yang dinyatakan (a) LULUS, (b) MENGIKUTI

Proses pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang masih menggunakan sistem manual banyak mengalami kendala antara lain sering terjadi kesalahan ketik identitas

Seiring dengan perkembangan teknologi, semakin berkembang pula hardware komputer dengan spesifikasi yang beragam dan menggunakan teknologi yang baru. Penggunaan internet pada

Indikator yang akan dicapai. Indikotor yang dicapai dalam workshop dan pelaithan implementasi Kurikulum 2013 adalah para.. guru memahami dan mengimplemantasikan Kurikulum 2013,