• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALLAH; aku berguru pada-mu. Sesungguhnya dalam kisah mereka ada pelajaran bagi mereka yang memiliki hai Yusuf 11

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ALLAH; aku berguru pada-mu. Sesungguhnya dalam kisah mereka ada pelajaran bagi mereka yang memiliki hai Yusuf 11"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ALLAH; aku berguru pada-MU

“Sesungguhnya dalam kisah mereka ada pelajaran bagi mereka yang memiliki hai” Yusuf 11 Berguru kepada Allah syaratnya Cuma satu.. engkau memiliki hai! Ayat ini berkaitan dengan cerita nabi Yusuf, tentang mereka yang terindas kemudian dijadikan oleh Allah penguasa Alam. Hidup itu sendiri adalah pelajaran yang dibentangkan oleh Allah agar seiap manusia mampu belajar darinya. Allah adalah maha guru, ia muraby, Pendidik paling canggih. Kenapa demikian, karena IA menguasi hai, menguasi yang Nampak dan yang tersembunyi. jika cita-citamu adalah guru, engkau harus belajar untuk membaca hai, belajar untuk memiliki hai, belajar untuk menguasai hai.

Apa sebanarnya ma’na memiliki itu?

Memiliki arinya; engkau berhak untuk memakainya kapanpun engkau mau, engkau juga berhak untuk meninggalkannya terserah kapanpun engkau suka. Memiliki arinya kita terbebas dari aturan yang menekan, dari kepeningan orang diluar diri kita. Memiliki berbeda dengan dimiliki, yang pertama bermakna akif kita yang menjadi subyek, yang kedua bermakna pasif kita menjadi obyek. Memiliki hai berari juga kita mampu untuk mengontrol hai tersebut, menggunakan sesuai dengan kepeningan, meletakan sesuai dengan keperluan. Sementara jika kita dimiliki hai, kita yang diatur oleh hai itu.. sedih dan senang hai yang menentukan, kita Cuma turut dan idak bisa melawan.

Dalam kasus ayat diatas.. Pelajaran Allah idak akan pernah didapat oleh orang yang belum memiliki hai.

Hainya sih ada, namun dalam hidupnya hai itu yang berkuasa. Menjadi manusia yang diperbudak hainya, kemana hainya bergerak kesana ia turut serta. Menjadi budak, menjadi terikat oleh kepeningan hai kita. Sehingga perjalanan dalam hidup ini hanya berdasar apa kata hai.. jika demikian kita telah diperbudak. Dan belum bisa disebut memiliki hai. Karena itu belum cukup untuk menerima pelajaran dari ALLAH… menjadi budak Allah atau memilih menjadi budak hai..? itu pertanyaan yang harus jujur engkau jawab, untuk pertama sekali jika hendak berguru kepada-NYA..

Untuk bisa menjadi murid Allah kita harus memiliki hai. Kata-kata ini menjadi idak sederhana jika kita mengetahui untuk memiliki hai itu butuh proses dan laihan. Laihannya darimana? Ya, dalam kehidupan ini. bagaimana mengatur hai tersebut untuk mau menerima apa saja yang kita isikan ke dalam dirinya. Hai itu harus tunduk pada kemauan kita… agar hai kita baik, yang jelas isi yang ada didalamnya juga harus baik. Dalam hal ini rasulullah mengingatkan, bahwa jihad yang besar adalah masuk kedalam diri sendiri, lalu menaklukan. Untuk menaklukan diri sendiri, engkau harus menaklukan hai… sehingga jika kita sholat, tetapi hai kita lagi asyik bermain internet, kita belum memiliki hai, karena ia belum menurut apa kehendak kita. Badan kita sholat, namun hai kita sedang asyik pacaran dengan hai orang lain, kita belum memiliki. Kita sedang baca qur’an sementara hai kita lagi asyik main petak umpet dengan segala jenis pekerjaan, kita belum disebut memiliki. Begitulah seterusnya…

Karena itu, hai-hailah dengan haimu.. sebab ialah satu-satunya syarat agar kita bisa berguru kepada ALLAH. Keidak pedulian kita akan manusia yang akut, menyebabkan kita idak lagi bisa mengontrol hai kita. Hai kita sedang sakit, namun kita idak mengetahui, hai kita kelaparan kita juga idak tahu, hai kita

(2)

sekaratpun akhirnya kita idak tahu… bahkan saat hai kita dead kita idak mengeri. Jadi banyak disekitar kita orang-orang yang sudah idak memiliki hainya… ia telah dimiliki. Ia telah terjajah…!

Kasus Palesina dan Israel yang baru saja kita dengar dalam berita, adalah contoh paling mudah untuk melihat orang-orang yang sudah kehilangan hai. Belum tuntus korban semalam di urus, pagi ini kita mendengar berita Israel membawa 500kg bom untuk memborbadir jalur Gaza, dan idak perduli dengan korbannya siapa, asal Palisina… maka itu musuhnya. Dalam hal ini hai tak lagi bisa berbicara, ia terikam dan tak akan lagi pernah bangun. Atau sebaliknya, idak pernah ada ikaman dalam hai mereka… karena memang mereka idak memilikinya. Namun kok idak demikian, seiap manusia memiliki hai, alat yang dengan sendirinya telah dipasang kepada manusia keika Allah merestui kehadirannya di dunia.

Permasalahannya hai itu tumbuh dan berkembang, dimana dan oleh siapa ia ditanam… Rasulullah sendiri menyebutkan; bahwa seiap kelahiran adalah kesucian, ia adalah laksana kertas kosong.. namun dalam perkembangannya, kesucian itu terkontaminasi oleh lingkungannnya, oleh pergaulannya, oleh agamanya, oleh kultur budayanya, oleh tradisi nenek moyangnya, oleh nilai-nilai hidup yang dianutnya, kesemua itu adalah bahan baku yang membentuk isi kepalanya yang digunakan untuk memandang kehidupan, orang English bilang (worldview). Dari situlah indakan orang itu lahir… sebab sebuah indakan dilakukan oleh seseorang yang sudah dewasa, setelah melalui proses berpikir.. dan proses berpikir itu membutuhkan bahan baku, bahan bakunya Ilmu.. karena itu, Ilmu selalu mendahului indakan, agar ilmu yang ada dalam kepala kita benar maka harus ada Iman.. hubungannya menjadi IMAN dahulu, Baru ILMU setelah itu TINDAKAN/LAKU, baru benar apa yang akan lahir dari hidup orang yang demikian ini.

Kenapa demikian…?

Karena banyak orang berilmu tapi ingkah lakunya idak bermoral! Ilmu yang demikian kosong dari IMAN. Iman saja tanpa Ilmu juga bisa salah, karena Iman menuntut indakan, ia idak cukup hanya dilontarkan lewat perkataan. Ia butuh pembukian.. nah.. pembukian ini memerlukan Ilmu agar yang lahir dari indakan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Iman.. Iman mengharuskan kita sholat, sementara kita idak tahu sholat yang benar bagaimana, apakah cukup dibain saja seperi ingkahnya orang kebainan, yang pening ingat daripada sholat tetapi idak iling! Mendingkan idak sholat dan iling..

atau mereka bisa bilang kepada kita… ente pilih mana cangkir atau kopi? Sholat itu cangkir, dzikr atau ingat dalam sholat akan kehadirannya itu Kopi… kalau kita bisa minum kopi tanpa cangkir bagaimana?

Kata-kata yang demikian sama gemblungnya, sebab kedua-duanya sama idak benarnya.. pilihannya yang jelas adalah ya cangkir ya kopinya sekalian, ya sholat ya ingatnya juga.. bukan salah satunya! Sering kali banyak hal disodorkan kepada kita untuk kita pilih hanya sekedar untuk memojokan kita kepada pilihan yang sama salahnya.. karena itu hai-hailah menanamkan ilmu dalam kepala kita, sebab ilmu yang salah akan melahirkan indakan yang salah, indakan yang salah hanya satu akibatnya, rusaknya kita menjadi manusia! Jika demikian kita telah tahu apa akibatnya di hadapan ALLAH..

Dan kita idak bisa mempermasalahkan Allah dengan mengatakan bahwa Allah idak adil! Membiarkan manusia terjerumus dalam kesesatan sehingga harus di hokum di Neraka, dan memberikan petunjuk pada setengah yang lainnya sehingga diganjar surga. Mereka bisa lebih parah lagi memprotes, misalnya dengan mengatakan bahwa penciptaan surga dan neraka adalah buki keidak adilan Allah atas manusia,

(3)

kenapa idak dimasukan saja semua manusia ke surga!? (Ini bukan hayalan saya) sebab kata-kata yang demikian sering kali say baca lewat tulisan mereka tentang Pluralisme Agama, mereka ingin mengakui bahwa seluruh agama di dunia ini benar, karena mustahil bagi Allah akan menghukum seluruh ummat manusia yang idak meyakini kebenaran Islam, karena itu Islam bukanlah satu-satunya agama yang benar. Ada kebenaran pada agama yang lain, sehingga apapun agama seseorang ia akan masuk dalam surga! Allah idak akan sekejam itu untuk menghukum banyak manusia hanya karena mereka bukan Muslim seperi kita, hanya karena mereka Kristen, Hindu, Budha, Konghucu.. padahal keika di dunia mereka semua sangat baik, hidup terhormat dan menghargai manusia yang lain dengan pertolongan dan bantuan yang belum tentu muslim mampu mengimbanginya, ia idak pernah melukai dan mencerca orang lain, idak pernah merasa paling benar sendiri.... dan seterusnya… adakah orang yang demikian masuk Neraka! Sungguh kejam Tuhan orang Islam itu!

Sederhana sekali jawabannya…

… lalu kenapa kamu masih Islam? kenapa idak Kristen saja, kenapa idak Hindu saja, kenapa idak Budha saja? Bisa jadi mereka akan berkilah lagi “justru karena semua agama sama, ngapain juga saya pindah!”, kalian tahu kenapa ada kata-kata begitu, karena ada ilmu yang salah dalam kepalanya! Permasalahnya sesungguhnya adalah tentang mana yang kita yakini, meyakini sesuatu itu butuh keberanian untuk mengatakan bahwa yang kita yakini inilah yang paling benar, yang paling baik! Yang paling baik, yang paling benar beresiko untuk mengharuskan kita mengatakan yang lain salah, yang lain idak baik! Kalo kita masih terjebak untuk ragu-ragu bahwa pilihan kita idak yang terbaik, idak yang terbenar! Maka sejainya kita belum yakin, kita masih ragu, kita masih mencari! Kita masih takut, itu namanya beriman yang takut-takut. Sebagai muslim… harus berani kita bertaruh bahwa keyakinan kitalah yang paling benar! Juga halnya Kristen yang baik, dia akan mengatakan bahwa Kristenlah agama yang paling benar!

Selebihnya kita bertaruh mana Agama yang paling benar, entar kita bukikan di Akherat.. inilah keyakinan, inilah Iman! Iman yang tanpa ragu-ragu, karena jika masih melirik kebenaran pada apa yang dimiliki tetangga, berari kita memilih Islam dengan setengah hai! Ibarat memilih baju, baju terbaiklah yang harus kita pilih, dan jangan pernah ragu untuk mengatakan bahwa baju yang lain itu jelek! Atau seidaknya idak sebagus milik kita, agar kita idak menyesal, agar kita selalu bangga pada apa yang kita miliki. Tanpa itu kita sungguh telah menjadi muslim yang abu-abu, alais muslim yang peragu. Muslim yang masih bingung untuk menentukan pilihan mana yang paling benar!

Kenapa ada hal yang demikian?

Karena ada hai yang belum bisa betul ia kuasai. Hai itu telah merayunya untuk menggunakan perasaan akan toleransi, tenggang rasa kepada sesama. Toleransi menurutnya hanya akan lahir jika kita idak merasa paling benar sendiri! Bisakah kita merasa benar dan masih toleransi! Atau pertanyaannya dibalik

“untuk tolerant apakah harus mengakui kebenaran orang lain?” saya kira jawabannya “TIDAK”.. kita bisa tetap menjadi orang yang tolerant, tenggang rasa kepada sesame bersamaan dengan keyakinan bahwa agama kitalah yang paling benar!, untuk tolerant idak perlu menjual keyakinan!

Saudaraku.. masihkah engkau bersamaku.. menyiapkan hai agar benar benar ia kita miliki. Cukuplah dengan modal itu, kita menimba ilmu Allah yang idak terdindingi oleh kotak sempit bernama sekolah,

(4)

oleh hal kecil bernama kepala yang sering kali salah.. “Itaqillahi yu’alimukumu llah..” bertakwalah kamu kepada Allah, Entar Allah langsung yang mengajarimu… terakhir, ada baiknya kita renungi hadis qudsi berikut:

Bumi dan langit-KU idak ada yang mampu menampung AKU Tetapi hai hamba-KU yang berimanlah yang menampung-KU Wallahu a’lamu bishawaab

(5)

Please download full document at www.DOCFOC.com

Thanks

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 16 ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 tahun 2010 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pencalonan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan

Hasil pengujian didasarkan pada hasil uji dengan menggunakan Crosstabs (tabel silang) serta melihat hasil uji Pearson Chi- Square yang dibandingkan dengan nilai

pembuangan dan itu mengakibatkan dampak bagi lingkungan di sekitar tetapi sekarang banyak ditemukan cara atau solusi untuk menangani dampak-dampak yang dihasilkan oleh limbah,

Berdasarkan pembahasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa secara umum kondisi keuangan sudah cukup baik. 1) Debt to total asset ratio dari tahun 2017 sampai

Beberapa literatur melaporkan reduksi terbuka dan fiksasi internal adalah pilihan tepat dan lebih baik karena memiliki rata rata komplikasi yang lebih sedikit dibandingkan

Berdasarkan dari hasil penelitian bulan Oktober 2019, maka disimpulkan efisiensi kerja alat optimum untuk alat gali muat adalah 73,0 %, alat angkut 68 % dan produktivitas

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik jenis mesin, exhaust type, jenis bahan bakar, distribusi umur kendaraan, jarak tempuh kendaraan (VKT),

Kultur isolat khamir terpilih (2 hari) diinokulasikan pada medium basal Lodder dan Kreger-van Rij yang mengandung masing-masing gula uji yang berbeda (glukosa,