PROVINSI I(ALIMANTAN TIMUR
PERA?URAN DAERAH I(ABUPATEN KUTAI I{ARTANEGARA NOMOR 2 TAHUN 2A16
TENTANG
PELESTARIANADATI$TIADATKESULTAI{ANKUTAII(ARTANEGARA ING MARTADIPURA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI I(ARTANEGARA,
Menimbang :
a. bahwa undang-undang Dasar Negara Repubiik lndonesia Tahun 1945 nieinberiltminan
serta amanat kepada setiap orang untuk menjaga dan melestarikan adat istiadat lokaiy*rrg1r*buh
dan berkembang di masyarakat;b. bahwa arlls globalisasi dapat menimbulkan pergeseran nilai dan karakter adat istiadat yang tumbuh dan berkembang di Kabupaten Kutai Kartanegara;
c.
bahwa untuk melestarikan,
mengernbangkan' dan melindungi adatistiaclat diperlukan
landasan hukum dalam pe laksanaann\ra;ci. fuahwa
di
Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura berlaku lJndang-undangPanji
Seiatendan
Beraja Niti, sehinggaperlu di truai
peraturan )iangterkait
denganundang-unclang yang berlaku tersebut;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, hurul b, huruf c dan huruf d diatas, maka
perlu
membentuk PeraturanDaerah
Pelestarian Adat istiaclat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura;Mengingat
:
1.Pasa1 18 ay'at (6) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;2. Undang undang-unclang Nomor
27
Tahun 1959 tentangPenetapan undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun i953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat
II di
Kalimantan(Lembaran
Negara Republik
IndonesiaTahun
i953irlo*or q)
sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun
1959 Nomor72,
TambahanI-embaran Negara Repubiik indonesia Nomor 1B2Oi;
3. Undang-unclang
Nornor 23 Tahun '2014
tentangPemerintahan
Daerah {Lembaran Negara
RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tarnbahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaima:ra teiah
beiapa t<ati diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nombrg
Tahun2015
tentang Perubahan Kedua AtasUnd.ang-UndangNomor23Tahun20L4tentang
Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara
ReputtlikInrlonesia Tahun 2015 Nomor
58,
Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5679\;
Jalan Wolter Monginsidi Kode Pos 75511 Kalimantan Timur Telp. 661031 - 661029 - 662088 Fax' (0541) 661094
Menetapkan :
4. Peraturan
Menteri Dalam Negeri Republik
IndonesiaNomor 52 Tahu
n
2AA7 tentang Pedoman P-elestarian dan pengembanganAdat Istiadat dan Nilai sosial
BudayaMasyarakat;
S.PeraturanMenteriPendidikandanKebudayaanRepublik Indonesia
Nomor 77 Tahun 2013 tentang
PedomanPembinaan Lembaga Kepercayaan TerhadlP Tuhan Yang Maha
Esa Dan #mraia Adat
(Berita Negara RepubikIndonesiaTahun 2013 Nomor 856);
6. peraturan Menteri Pendidikan
dan
Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 1O Tahun 2AA tentang
PedomanPelestarian Tradisi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2AL4 Nomor 187J;
7. Peraturan
Menteri
Da1am NegeriRepublik
IndonesiaNomor 52 Tahun 2014 tentang Pengakuan Perlindungan
HakHaktvlasyarakatAdat(BeritaNegaraRepublik
Indonesia Tahun 2OL4 Nomor 951);
Dengan Persetujuan Bersama
DET[IAI{ PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KUTAI I(ARTANEGARA,
dan
BUPATI KUTAI I(ARTAI{EGARA' MEIT'IUTUSI(AN:
PERATURAN DAERAH TENTANG PELESTARIAN ADAT
ISTIADAT KESULTANAN KUTAI
I(ARTANEGARA ING MARTADIPURA.BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Kutai Kartanegara'
2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintah daerah yang
memimpinpetat<sanian urusan pemerintah yang
menjadikewenangan daerah otonom.
3. Kepala Daerah selanjutnya disebut Bupati adalah Bupati Kutai Kartanegara-
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
yang
selanjutnyadisingkat
DPRDadalah
lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah.5. Kesultanan adalah kesultanan
Kutal
Kartanegara lng Martadipura.6. Sultan ada-lah
raja
kesultananKutai
Kartanegara Ing MartadiPura.7.
Dinas
ad,alah Dinasdi
KabupatenKutai
Kartanegarayang
melaksanakantugas dan fungsi di
bidangkebudayaan.
B.
Adat
Istiadat adalah serangkaiantingkah laku
yangterlembagadanmentradisidalammasyarakatyang
berfungsi mewujudkan
nilai
social budayake
dalamkehiduPan sehari-hari.
g.
Adat Istiadat
Kesultanan adaiahadat istiadat
yangterpelih ara d.an berkembang di wilayah adat kesultanan
".ti,
dilaksanakan oleh kerabat kesultanan10. Pelestarian Adat Istiadat kesultanan adala]r. suatu upaya
untuk
mempertahankan,memelihara,
melindungi' mengembangkan dan memanfaatkan adat istiadat yangada di wilaYah adat kesultanan
11. Seni dan budaya Keraton adalah seni dan Budaya yang terpelihara
s.it, tumbtth
berkembang dilingkungart keraton12. Masyarakat adalah setiap orang baik pendatang maupun
bukan
pendatangyang tinggal di
Kabupaten KutaiKartanegara.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2
Pelestarian Adat Istiadat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dimaksudkan untuk melestarikan adat istiadat yang tumbuh dan berkembang di wilayah Adat Kesultanan
Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Pasal 3
Peiestarian Adat Istiadat Kesultanan bertujuan untuk:
a.
memberikan perlindungan, pengembangan
dan pemanfaatan terhadap keberadaanadat istiadat
diwilayah Adat Kesultanan;
b. melest arikan seni budaya Keraton sebagai warisan turun temurun yang berbudi luhur;dan
c. melindungi keberadaan Kesultanan
Kutai
KartanegaraIng
Vtariadipurayang memiiiki ikatan
sejarah takteipisahkan dengan Pemerintaha,
KabupatenKutai Kartanegara.
(1)
(2)
(1)
t2\
BAB III
ADAT ISTIADAT KESULTANAN KUTAI ING MARTADIPURA
Bagian Kesatu Umum
KARTANBGARA
Pasal 4
Pemerintah Daerah berkewajiban menjamin pelestarian adat istiadat Kesultanan
di
wilayah Adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.Adat istiadat Kesultanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Upacara Adat;
b. Pakaian Adat;
c. Arsitekur Tradisional Kesultanan;
d. Benda Pusaka Kesultanan;
e. Perangkat Adat Kesultanan;
f.
Makanan Khas Kesultanan;dan g. Seni Budaya KeratonBagian Kedua Upacara Adat
Pasal 5
Upacara
adat
kesultanan merupakan upacara adatyang diakui dan telah
berlangsung secara turuntemurun di wilayah adat Kesultanan
serta dilaksanakan oleh Sultan dan Kerabat Kesultanan' Upacara adat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:a. Upacara Adat Erau;
b. Upacara Adat Perkawinan;
c. Upacara Adat Kelahiran;
d. Upacara Adat Kematian;
e. Upacara Adat Tepong Tanaar,
f.
Upacara Kaseh Selamat;g. Upacara Membersihkan F\tsaka; dan h. Upacara Adat Mengarak Tambak Pulut.
Pasal 6
(1)
PemerintahDaerah
memfasilitasi penyelenggaraanUpacara
Adat Erau
sebagaimana dimaksud dalam Pasal5
ayat (2)huruf a
sebagai upaya melestarikanbudaya yang ad.i luhung dan
meningkatkan kepariwisataan.{2)
(s)
(4)
Upacara
adat Erau
sebagaimanadimaksud
padaayat (1) merupakan trailisi yang berasai
dariiiasultanan sebagai bentuk
hajat
kebahagiaan yang diikuti seluruh masYarakat.Upacara
adat Erau
sebagaimana dimaksud pada"y"t (1)
diselenggarakansetiap tahun dan
dapatmelibatkan partisipasi seiuruh masyarakat'
Rangkaian lJpacara Ad-at Erau sebagaimana dimaksud pada alyat (1) meliPuti:
a.
Titi Bendeb.
Menjamu Benuac.
Merangin;d.. Ngatar/ Ngatur Dahar;
e.
Mendiikan H.nang Aau;f.
Beluluh;g.
Bepelas;h.
Ngulur Naga;i.
Be umban;.i.
Begorok;k.
Rangga Titi;l.
Belimbur;m. Begelar;
/1. Ngamper;dan
o.
Merebahkan Pinang Aau.Bagian Ketiga Pakaian Adat
Pasal 7
pakaian
adat
Kesultanan merupakanjenis
pakaianadat yang
ditetapkan penggunaannya dilingkungan Kesultanan.Pakaian adat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
(1)
(21
a.
b.
C.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Baju Kustim,;
Dodot;
Baju Toksedo;
Baju Nika;
Bap Ta'tuo;
Baju Beganjur/ Baiu bePelas;
Baju Miskat;
Baju Kutai PesaPu;
Bqp Cina;
j.
Baju Pengantiru Anta Kesuma;k.
Baju Sakai dan TaPeh Badong;t.
Baju NoPeng (Baiu Tari ToPeng);m. Bqiu PeruggaPit;
rL. Baiu Deuta;
o.
Baju Belian;p.
Baju Pangkon;q.
Baju Pan'tgkon Margasari;danr.
Baiu Prajurit.Bagian KeemPat
Arsitektur Tradisional Kesultanan Pasal 8
Arsitektur Tradisional Kesultanan merupakan arsitektur yang berkembang dan hanya terdapat diwilayah keraton
Pasal 9
Arsitektur Tradisional Kesultanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
8
meiiputikonstruksi
kayu dan konstruksibeton.
Bagian Kelima
Benda Pusaka Kesultanan Pasal 10
Benda Pusaka Kesultanan merupakan benda pusaka yang dimiliki oleh Kesultanan
Pasal 1 1
Benda Pusaka Kesultanan sebagaimana yang dimaksud pasal 10 terdiri dari:
a. Ketopong;
b. Keis Buitkang;
c. Sangkoh Piatu;
d. Tambak Panco Netra;
e. Pedctng;
f.
Kalung Uncal;g. Kalurry Wisnu;dan
h. Tsli Jutuita dan Tali Cinde.
Pasal 12
Benda-benda
lain didalam
Keratonyang
disakraikan meliputi:a. Lembu Suana;
b. Gong Raden Galuh;
c. Siruga Noleh;
d. Saron Peking;
e. PerlengkaPan Pangkan;
f.
Bnju Rantai;g. Batu Menangis;
h. Tiruk dan Kulai;dan
i.
Kelangkar'tg Besi.Bagian Keenam
Perangkat Adat Kesultanan Pasai 13
Perangkat Adat Kesultanan merupakan struktur organisasi
adat yang ada di
KesultananKutai
Kartanegara Ing Martadipura.Pasal 14
perangkat Adat Kesultanan
sebagaimana dimaksud Pasai 12 terdiri dari:a. Sultan;
b. Pulra Mahkota;
c. Menteri-Menteri Kesultanaru;
d. Deutan Penasehat e. Kepala Adat;
f.
Pangkor^t;g. Demong;dan h. Prajurit.
Bagian Ketujuh Makanan Khas Kesultanan
Pasal 15
(1)
Makanankhas
Kesultanan sebagaimana dimaksuddalam
Pasal4 ayat
(21huruf
sebagai pengakuanterhadap keberadaan ragarrr dan jenis makanan yang menjadi kekhasan di Kesultanan.
(2)
Makanankhas
Kesultanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliPuti:a. Sate Rusa;
(3)
b. Gence Ruan;
c. Gangan/ SagurPrede;
d. Gangan
/
SaYur Rojak;e. Gangan
/
SaAur Keladi;f.
Gangan/
SctYur Asam Kutai;g. Jerok Tegaron;
h. Kue Temu Kunci;dan
i.
JaloMakanan yang khusus disajikan tertentu meliPuti :
a.
Kue Berongkong Hsang;b.
Kue Juragan Mabok;c.
Pundut;d.
Amparan Tetak;e.
Puti Selat;f.
Sri Muka;g.
Bingka;h.
Sanggar Kuini;i.
Kupa;j.
Lau;ar;k.
Laksa;l.
Petah;m. Suman;
rL. Lepat;
o.
Gogos;p.
Prtlut Panggang;q.
Pltlut;r.
Kelompak;s.
Basong;t.
Getas;u.
Carang Mas;u.
Elat Sapi;w.
Tumpi;x.
Puttt;A.
Rokok Bunga;z.
Buluh Basah;aa. Satu;
bb. Sagon;
cc. Bludar;
dd. Kelemben;
pada upacara adat
Sengkuang;
Kue Leter;
Gula Tarek;
Kagu Apu;
Kicak;
Pare;
Kemiriing;
Halua;
mm. Cucur Telor;
llft.
Uar-Uar;oo.
Serabai;pp.
Tapai;qq.
Loa;rr.
Apam;ss.
Dodol;tt.
Wajik;uu.
Madu Kesirat;uu.
Roti Balak;dan ww. OrLgol-Ongol.Bagian Kedelapan Seni Budaya Keraton
Pasai 16
(i)
Seni Budaya Keraton merupakan hasil cipta, rasa, dankarya budaya yang memiliki karakter
adat
istiadatKesultanan.
{2)
Seni budaya sebagaimana dimaksud padaayat
(1)meliputi:
a.
Tarian adat;b.
Sastra lisan; danc.
Musik Gamelan.Pasal 17
(1)
Tarianadat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf a yang di pagelarkan pada upacara adat antara lain:a.
Tan Topeng;b.
Tari Ganju4c.
Tari Kanjar Laki;d.
Tari Kanjar Bini;dane.
Tarian Deua.(2)
Tarian keraton yang dipersembahkan diluar upacara adat antara lain:a.
Tari Kanjar Ganjur,b.
Tari Beksan Putri;danc.
Karya tari keraton lainnYa.Pasal 18
Sastra Lisan
sebagaimana dimaksuddalam Pasal
16ayat (2| huruf b meliputi:
a. Montera Dewa b. Mantera Belian;
c. Tepong Tawar;
d. Tutur Bergelar;
e. Tutur Keraton;
f.
Betaki;g. Besawai; dan h. Tarsul.
Pasal 19
Musik Gamelan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
ayat {2} huruf c meliputi:
a. Giru;
b. Setro;
c. Mrondowo;
d. Serseh;
e. Bebat Lontang;
f.
Merong;g. Ayakan Kedaton;
h. Agakan Mereng;
i.
Agakan Lima;j.
Irang-Irang;k. Senertan;
l.
Sumbu Langtt;m.Perbangsa;
rt. Deua Manah;
o. Ganjur;
p. Baksa;
q.
r.
S.
t.
u.
u.
Kar$ar Laki;
Kanjar Bini;
Gong Golong;
Yang Yo;
Penembe;
Kemindu;
1.1). Patih;
x.
Temenggang;a.
Badat;z.
Perang Tanding;aa. Rangga;
bb. Temenggung Berkuda;
cc. Kelana; dan dd. Gurtung Sari.
BAB IV PENDANAAN
Pasal 20
Untuk melakukan pelestarian adat istiadat Kesultanan
Kutai
KartanegaraIng Martadipura,
PemerintahDaerah waiib mengalokasikan anggaran berdasarkan kemampuan keuangan daerah.
Pendanaan
sebagaimana dimaksud padaayat
(1)bersumber dari:
a.
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah melalui danahibah yang dapat dilakukan setiap
tahunanggaran;dan
b.
Pendanaandari
sumber lain yang sah dan tidakmengikat sesuai dengan ketentuan
peraturanperundang-undangan BAB V
PENYELESAIAN PERSELISIHAN Pasal 2 1
(1) Perselisihan dalam pelestarian adat
istiadatKesultanan diselesaikan secara musyawarah.
Apabila musyawarah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak
mencapaimufakat,
penyelesaianperselisihan
dapat
dilakukanmelalui
mediasi olehPemerintah Daerah.
Dalam hal
perselisihantidak dapat
diselesaikanmelalui musyawarah, mediasi, dan
fasilitasisebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan
ayat (2),(1)
(2)
t2l
(3)
penyelesaian
perselisihan Pengadilan Negeri.dilakukan
melalui(1)
(2)
(3)
BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 22
Untuk
menjamin sinergi dan efektifitas peiaksanaankebijakan, program,
dan
pelestarianadat
istiadatKesultanan Kutai
KartanegaraIng
Martadipurapemerintah daerah melakukan
pembinaan,pengawasandan evaluasi
Bupati melakukan pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan pelestarian adat istiadat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing MartadiPura.
Tata cara
pembinaan,pengawasan dan
evaiuasisebagaimana dimaksud pada
ayat
(1)dan ayat
{2)dilaksanakal sesuai
denganketentuan
peraturanperundang-undangan.
BAB VlI
PELAPORAN
Pasal 23
Kesultanan Kutai
KartanegaraIng
Martadipura melaporkan pelaksanaan pelestarianadat
istiadatkepada Bupati.
Kesultanan Kutai
Kartanegaralng
Martadipura menyampaikan laporan pertanggungi awaban keuangan kepada Bupati dan pihak lain selaku pemberi bantuan.Laporan sebagaimana dimaksud pada
ayat
(1) danayat (21
disampaikansesuai dengan
ketentuanperundang undangan yang berlaku.
(1)
12)
(3)
BAB VIII
KETENTUAN PtrNUTUP Pasal24
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada
tanggaldiundangkan.
Agar
setiaPpengundangan penempatannYa Kartanegara.
orang
mengetahuinya, memerintahkanPeraturan Daerah ini dengan
dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kutai
Ditetapkan di Tenggarong pada tanggal 19 Januari 2OL6 PJ.BUPATI KUTAI I(ARTANEGARA
Diundangkan di Tenggarong pada tanggal 20 Januari 2016
PIt.SEKRETARIS I(ABUPATEN
195 Lgaao? L AO2
LEMBARAN KABUPATEN
KUTAI
I(ARTANEGARA TAHUN 2OL6 NOMOR 66REGISTER PERATURAN DAERAH I{ABUPATEN
KUTAI
KARTANEGARA PROVINSI I{ALIMANTAH TIMUR TAHUN 2AL6 NOMOR 2\
- H. CHAIRIL ANWAR\
PENJELASAN ATAS
PERATURAN DAERAH I(ABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 2 TAHUN 2AL6
TENTANG
PELESTARIAN ADAT ISTIADAT KESULTANAN KUTAI KARTANEGARA ING MARTADIPURA
I.
UMUMKesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura memiliki makna strategis dalam ikatan sejarah yang
tak
terpisahkan dengan Pemerintah KabupatenKutai
Kartanegara.Bahwa
Pemerintah KabupatenKutai
Kartanegara merupakan kelanjutan dari pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipuramelalui
beberapa periodisasi pemerintahan daerah. Dengan berdirinya Negara Republik Indonesia, KesultananKutai
Kartanegara Ing Martadipura merupakan salah satu Kesultanan -yangikut
serta mellyatakan bergabung dan menyerahkan pemerintahan kesultanan kepada pemerintahanRepublik
Indonesiayang baru berdiri. Maka kemudian
penierintahan Kesultanan beralih statusnya menjadi pemerintahan Swapraja.Pada
Tahun
1947, Daerah SwaprqiaKutai
dengan4
{empat) DaerahSrvapraja lainnya yakni Swapraja Bulungan, Swapraja Sambaliung, Swapral'a
Gunung Tabur
dan
Neo Swapraja Paser membentuk Federasi KalimantanTimur.
Berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953, Daerah Swapraja Kutai diubah menjadi Daerah Istimewa Kutai. Sultan A.M. Parikesit d.iangkat sebagai Kepala Daerah lstimewa Kutai. Padatahun
1959, status Daerah lstimewaKutai yang dipimpin Sultan A.M.
Parikesit dihapus.Kemudian berdasarkan Undang-Undang Nomor
27
Tahun 1959, daerah ini dibagi menjadi 3 (tiga) Daerah Tingkat I1, yakni:a. Kotamadya Balikpapan dengan itlukota Balikpapan b. Kotamadya Samarinda dengan ibukota Samarinda c. Kabupaten Kutai dengan ibukota Tenggarong
Dengan berakhirnya Daerah Istimewa Kutai, maka berakhir puia kekuasaan Sultan
Kutai
Kartanegaraing
Martadipura. Dalam Sidang Khusus DPRDIfaerah
IstimewaKutai pada
tanggal2L Januari 1960, Sultan
Kutai Kartanegara A.M. Parikesit seca-ra resmi menyerahkan kekuasaan kepada Aji Raden Padmoselaku Bupati Kutai,
Kapten Soedjonoseiaku
WalikotaSamarinda dan A.R.S. Muhammad selaku walikota Balikpapan.
Selanjutnya pada Tahun L99q, wilayah Kabupaten Kutai dimekarkan menjadi 4 (empat) daerah otonom berdasarkan Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999, yakni:
a. Kabupaten Kutai dengan ibu kota Tenggarong;
b. Kabupaten Kutai Barat dengan ibu kota Sendawar;
c. Kabupaten Kutai Timur dengan ibu kota Sangatta;dan d. Kota Bontang dengan ibu kota Bontang.
Untuk membedakan Kabupaten Kutai sebagai daerah hasil pemekarall, nama kabupaten
ini
akhirnya diganti menjadi Kabupaten Kutai Kartanegara melalui peraturan Pemerintah Republik lnrlonesia Nomor8
Tahun 2OA2 tentang"perubahan Nama Kabupaten Kutai Menjadi Kabupaten Kutai Kartanegara".
Sebutan Kabupaten Kutai Kartanegara
ini
merupakan usulandari
PresidenRepublik Indonesia Abdurrahman Wahid ketika membuka Munas
I
Asosiasipemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Tenggarong pada tahun 2000.
Wiiayah Kesultanan
Kutai
Kartanegara sebelum berakhir pada tahun1960, meliputi
8
(delapan) daerah di wilayah Proplnsi Kalimantan Timur saatini, yaitu
wilayah Ka-bupatenKutai
Kartanegara sendiri, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten MahakamUlu
yang merupakanpemekaran flaerah Kabupaten Kutai Barat, Kota Bontang, Kota Samarinda,
kota
Balikpapan,dan
Kabupaten Penajam Paser Utara yang merupakan daerah frasii pemekaran Kabupaten Pasir bersama Kota Balikpapan. Oleh karenaitu,
kedelapan daerah tersebut merupakan wilayah adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.Selanjutnya
guna
memelihara keberlangsungantata nilai dan
adatistiadat di wilayah aclat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, perlu
diberikan
jamlnan
perlindungan terhaclap perwujudan, pembinaan dan dukungan atasnya.pelestarian
Adat istiadat
KesultananKutai
KartanegaraIng
Martadipura merupakan upayauntuk
melindungi, mengembangkandan
memanfaatkan tata nilai clan adat istiadat di wilayah adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura untuk kemajuan daerah khususnya di bidang kebudayaan'Erau merupakan salah satu tradisi Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang sampai saat
ini
masih terpelihara dengan baik dan selalu dilaksanakan oleh Kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.Erau zarna1. kerajaan terakhir dilaksanakan yaitu Tahun 1955 pada saat
Sultan A.M. Parikesit menjabat sebagai Bupati Daerah Istimewa Kutai pada saat itu di hadiri oleh Menteri Pertahanan Jenderal Gatot Subroto.
pada masa pemerintahan Bupati Kutai Drs. H.Achmad Dahlan pada Tahun 1965 sampai d.engan Tahun 1979 Erau dilaksanakan kembali namun pada saat
itu
pelaksan aan Erau belum sesuai dengan Pakem, karena belumiesuai
denganprinsip
Erauyaitu
yangdi
Eraukan adalah Sultan yang melaksanakan Erau adalah kerabat dan yang Erau adalah rakyat. Mengingatputra Mahkota pada saat
itu
belumdi
Nabalkan menjadi Sultan, dan Erau pada saatitu
disandingkan dengan Peringatan HariJadi
Kota Tenggarong ietiap bulan September dan berlangsung sampai Tahun 1990 an. Dalam upayauntuk
pelestarian aclatdan
budaya KesultananKutai
Kartanegara Ing Martadipura maka pada masa Otonomi Daerah dibawah Bupati Drs. Syaukani H.R, SuttanKutai
KartanegaraIng
Martadipurake XX di
Nabalkan padatanggal,
22
September 2OOldi
Istana KesultananKutai
Kartanegara Ing Maitadipura(
Museum Mulawarman).
Setelah Penabalan Sultan, Erau dilaksanakansesuai dengan Pakem dan
dilaksanakanoleh
kerabatkesultanan.
pelaksanaan Upacara
adat Erau
sesungguhnya bergantr-rng pada kehenciakSultan
dengan mempertimbangkankondisi
daerahdi
wilayahadatnya. Saat
ini
pelaksanaan upacara Adat Erau selain melestarikan budayaKesultanan juga untuk mendukung kepariwisataan daerah
yangpelaksanaannya disesuaikan dengan musirn liburan. Selain Pagelaran Upacara Adat
di
Keraton, festival seni budaya juga dilaksanakan di luar keraton yang meiibatkan seluruh komponen masyarakat dari berbagai Etnik.Eruu rnerupakan salah satu ikon wisata budaya di tanah air dan dalam pelaksanaannya
mampu
mempersatukan budaya-buclayayang
tumbuh berkembang serta menumbuhkan kreatifitas pelaku seni di daerah.Ii.
PENJELASAN PASAI. DEMI PASAL Pasai 1Cukup jeias.
Cukup jelas.
Cukup je1as.
Cukup jelas.
Cukup jelas
Cukup jeias.
Huruf a
Upacara Adat Erau adalah tradisi Kesultanan yang dilaksanakan sejak prosesi Tijak Tanah Aji Batara Agung Dewa Sakti sejak abad ke-13, kemudian setiap Penabalan Sultan atau kapan saja ketika Sultan berkehendak.
Huruf b
Upacara Adat Perkawinan diawali dengan acara Bedatang, Sarong
Tanda, Bepacar, Bealis, h{andi-mandi, Akad Nikah., Betatai dan Naik Mentuhct.
Huruf c
Rangkaian upacara adat kelahiran meiiputi Upacara Mandi-mandi, Upacara Belenggang, Pemberian Nama (Tasmiyahi dan Naik Ayun.
Huruf d
Upacara Adat Kematian ditandai dengan adanya Damctl Semuntp yang merupakan peraiatan yang digr-rnakan dalam prosesi Upacara
Adat pemakaman Sultan. Dalam upacara adat kematian gelar Kesultanan yang diberikan kepada kerabat dikembalikan kepada Kesultanan.
Huruf e
Upacara Adat Tepong Tawar dilakukan untuk
prosesipenyambutan
tamu dan
upacaraadat
lainnya yang bertujuan untuk keselamatan.Pasai 2
Pasal 3
Pasal 4 Ayat (1)
Ayat (2)
Pasai 5
Ayat (1)
Avat (2)
Huruf
f
Kaseh Selamat merupakan ucapan selamat pada Sultan saat Ulang Tahun.
Huruf g
Tradisi
PembersihanBenda
Pusaka Keraton ada-lah prosesi membersihkan benda-benda pusaka yang dimiliki Kesultanan dan diiaksanakan pada bulan Muharam.Huruf h
Mengarak Tambak
Pulut
adalah prosesi berjaian mengelilingi lingkungan Istana yang berhubungan dengan kegiatan Hari-hari besar Islam.Pasal 6 Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas Ayat (3)
Cukup jelas Ayat (ai
Fiuruf a
Titi
Bende sebagai pemberitahuan kepada masyarakat denganmernukul gong
keliling kota
bahwa upacaraadat Erau
akan dimulai.Huruf b
Menjamu Benua merupakan sarana pemberitahuan kepada alam gaib bahwa Sultan Kutai akan melaksanakan Erau.
Huruf c
Merangin adalah upacara belian yang dilaksanakan selama 3
malam berturut-turut bertujuan untuk
berkomunikasi batin dengan mahluk-mahluk gaib.Huruf d
Ngatar/ Ngatur Dahar adalah menyajikan
4l
macam makanan bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa serta mengajak tokoh masyarakat danmahluk
aiam gaib untuk menikmati hidangan.Huruf e
Mendirikan Hnong Agu berarti dimulainSra Upacara Adat Erau di Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Huruf
f
Beiuluh merupakan pembersihan
diri
Sultan agar mendapatkan keselamatan.Untuk membedakan Kabupaten Kutai sebagai daerah hasil pemekararl, nama kabupaten ini akhirnya diganti menjadi Kabupaten Kutai Kartanegara melalui peraturan pemerintah Republik lndonesia Nomor
B
Tahun 2OO2 tentang"perubahan Nama Kabupaten Kutai Menjadi Kabupaten Kutai Kartanegara"' Sebutan Kabupaten Kutai Kartanegara
ini
merupakan usulandari
Presiden Republik Indonesia Abdurrahman Wahid ketika membuka MunasI
Asosiasipemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) di Tenggarong pada tahun 2000.
Wilayah Kesultanan
Kutai
Kartanegara sebelum berakhir pada tahun 1960,miliputi 8
(delapan) daerah di wilayah Propinsi Kalimantan Timur saatini, yaitu
wilayah Ka-bupatenKutai
Kartanegara sendiri, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Mahakam Ulu yang merupakan pemekaran daerah Kabupaten Kutai Barat, Kota Bontang, Kota Samarinda,kota
Balikpapan,dan
Kabupaten Penajam PaserlJtata
yafig merupakan daerah frasit -pemekaranKabupaten Pasir bersama Kota Baiikpapan. Oleh karena
itu,
kedelapan daerah tersebut merupakan wilayah adat KesultananKut-ai Kartanegara Ing Martadipura.
Selanjutnya
guna
memelihara keberlangsungantata nilai dan
adatistiadat di
wilayai
ad,at Kesuitanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, perlu diberikanjaminan
perlind,ungan terhadap perwujudan, pembinaan dan dukungan atasnya.pelestarian
Adat istiadat
KesuitananKutai
KartanegaraIng
Martadipura merupakan upayauntuk
melinciungi, mengembangkandan
memanfaatkan tata nilai dan adat istiadat di wilayah adat Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura untuk kemajuan d.aerah khususnya di bidang kebudayaan.Erau merupakan salah satu tradisi Kesultanan Kutai Kartanegara Ing
Martadiprp
yr.rg sampai saatini
masih terpelihara dengan baik dan selalu dilaksanakan oleh Kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.Erau zama1- keral'aan terakhir dilaksanakan yaitu Tahun 1955 pada saat
Sultan A.M. Parikesit menjabat sebagai Bupati Daerah Istimewa Kutai pada
saat itu di hacliri oleh Menteri Pertahanan Jenderal Gatot Subroto.
pada masa pemerintahan Bupati Kutai Drs. H.Achmad Dahian pada Tahun 1965 sampai dengan Tahun 1979 Erau dilaksanakan kembali namun pada saat
itu
pelaksan aan Erau belum sesuai dengan Pakem, karena belumiesuai
denganprinsip
Erauyaitu
yangdi
Eraukan adaiah Sultan yang melaksanakan Erau adaiah kerabat dan yang Erau adalah rakyat. Mengingatputra Mahkota pada saat
itu
belumdi
Nabalkan menjadi Sultan, dan Erau parla saatitu
disandingkan dengan Peringatan HariJadi
Kota Tenggarong ietiap bulan September dan berlangsung sampai Tahun 1990 an. Dalam upayauntuk
pelestarlanadat dan
buclaya KesultananKutai
Kartanegara Ing Martadipura maka pada masa Otonomi Daerah dibawah Bupati Drs. Syaukani H.R, SuttanKutai
KartanegaraIng
Martadipurake XX di
Nabalkan padatanggal,
22
September 2001di
Istana KesultananKutai
Kartanegara lng Mar-tadipura(
Museum Mulawarman).
Setelah Penabalan Sultan, Erau dilaksanakansesuai dengan Pakem dan
diiaksanakanoleh
kerabatkesultanan.
pelaksanaan Upacara
aciat Erau
sesungguhnya bergantung pada kehendakSuitan
dengan mempertimbangkankondisi
daerahdi
wilayahadatnya. Saat
ini
pelaksanaan upacara Adat Erau selain melestarikan budayaKesulianan juga untuk mendukung kepariwisataan daerah
yangpelaksanaannya disesuaikan dengan musim liburan. Selain Pagelaran Upacara Adat
di
Keraton, festival seni budaya juga dilaksanakan di luar keraton yang melibatkan seluruh komponen rnasyarakat dari berba-gai trtnik.Erau merupakan salah satu ikon wisata budaya di tanah air dan dalam pelaksanaannya
mampu
mempersatukan budaya-budayayang
tumbuhirerkembang serta menumbuhkan kreatifitas pelaku seni di daerah'
II.
PENJELASAN PASAL DtrMi PASAL Pasal 1Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4 Ayat (1)
Ayat (2)
Pasal 5
Ayat (1)
Avat (2)
Cukup jelas.
Cukup jeias.
Cukup jelas.
Cukup jelas.
Cukup jelas
Cukup je1as.
Huruf a
Upacara Aclat Erau adalah tradisi Kesultanan yang dilaksanakan
"..jrt
prosesi Tijak Tanah Aji Batara Agung Dewa Sakti sejak abadf<e-fS, kemud.ian setiap Penabalan Sultan atau kapan saja ketika Sultan berkehendak.
Huruf b
Upacara Adat Perkawinan diawali dengan acara Bedatang, Sorong
Tinda, Bepacar, Bealis, Mandi-mandi, Akad Nikah, Betatai dan Naik Merutuha.
Huruf c
Rangkaian upacara adat kelahiran meliputi Upacara Mandi-mandi, Upacara Belenggang, Pemberian Nama (Tasmiyah) dan Naik Ayun.
Huruf d
Upacara Adat Kematian ditandai dengan adanya Damar Semurutp yang merupakan peralatan yang digunakan dalam prosesi Upacara
Adat pemakaman Sultan. Dalam upacara adat kematian gelar Kesuitanan yang diberikan kepada kerabat dikembalikan kepada Kesultanan.
Huruf e
upacara Adat Tepong Tawar dilakukan untuk
prosesipenyambutan
tamu dan
upacaraadat
lainnya yang bertujuan untuk keselamatan.Huruf g
Bepelas adalah prosesi pembersihan serta memuja
jiwa
raga Sultan.Huruf h
Ngulur Naga adalah prosesi membawa naga
dari
keraton ke pelabuhan menuju Kutai Lama untuk di iabuh.Huruf i
Be.umban adatrah prosesi Sultan berbaring di atas tilam memakai bantal, diseiimuti kain panjang berwarna kuning dengan mayang
pinang disapukan diatas
kain
kuningdari
kepala sampai kaki bertujuan mengeluarkan roh-rohjahat dan
menyempurnakan wujud serta keluhuran Sultan.Huruf
j
Begorok adalah prosesi penyembelihan ayam
jantan,
kemudian darahnya ditaruh dalam piringputih
setelahitu
dioleskan olehSultan ke dahi Sultan.
Hurul k
Rangga
nil adalah
prosesiSuitan duduk diatas balai
danmemercikkan air tuli yang berarti dimuiainya belimbur.
Huruf 1
Belimbur adalah prosesi siram menyiram menggunakan air bersih yang bertujuan untuk mensucikan diri dari pengaruh jahat.
Huruf m
Begelar adalah prosesi pemberian gelar oleh Sultan kepada kerabat dan masyarakat yang memiliki jasa pengabdian di bidang tertentu.
Huruf n
Upacara Nyamper dahulunya merupakan bagian dari upacara adat Erau.Sejak Kesuitanan menganut ajaran Islam upacara Ngamper dihilangkan.
Dapat tidaknya
Upacara Ngamper dilaksanakan bergantung kepada kehendak Sultan.Huruf o
Merebqhkan Pinang Agu berarti menandai berakhirnya Upacara Adat Erau di Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Pasal 7 Ayat (1)
Cukup jelas Ayat {2)
Huruf a
Baju Kustim dipakai oleh Sultan, Ratu, Pangeran, Putri dan Raden
pria
dan wanitabila
mengenakan Gantda Mungkurdan
Sekar SuLwn, Asam Sekepeng Serta Tapeh AlangDai
Sortgkel digunakan juga untuk pakaian pengantin (1aki-1aki menggunakan Setorongl.Huruf b
Doclot, dipakai oleh Raden, Bambang, Adji dan kerabat iainnya dan blangkon, dipakai oleh
sultan
dan Pangerandari
ampik hanya digunakan sewaktu upacara adat erau setelah ayu berdiri danbifamana ayu direbahkan adatnya memakai Dodot dan Blangkon.
Huruf c
Bqiu Toksedo, dipakai oleh Sultan dan Pangeran.
Huruf d
Baju
Nika, baju putih-putih, dan songkok kancing warna putih dipakai oleh Sultan dan Pangeran bertutup dada, Raden tidak bertutup dada (digunakan diluar Istana).Huruf e
Baju Ta'wo
terdii
dari Ta'wo Setemplk, dipakai untuk kaum laki- laki dan Baju Tct'u)a, dipakai oleh kaum perempuan.Huruf
f
Bqiu Beganjur/ Baju Bepelas, dipakai oleh sultan dan Pangeran.
Huruf g
Baju Miskat, dipakai oleh para kerabat pada acara tertentu.
Huruf h
Baju Kutai Pesapu, dipakai oleh kerabat pria pada saat upacara Ngulur Naga.
Huruf i
Baju Cina, dipakai oleh kerabat
wanita
pada saat upacara Ngu.lurNago.
Huruf
j
Baju pengantin Anta Kesuma dan Baju Pengantin Setenryik dipakai oleh para pengantin.
Huruf k
Baju
sakai dan Tapeh Badong, dipakai oleh kaum remaja putra dan putri bangsawan Kutai.I{uruf I
Baju Nopeng (Balu Tari Topengl, dipakai saat menari topeng.
Huruf m
Baju Penggapif, dipakai oleh anak laki-laki maupun perempuan untuk mengiringi pengantin kaum bangsawan Kutai.
Huruf n
Baju Deuta, dipakai oleh wanita dari turunannya yang bertugas
saat Erau berlangsung
dan
upacafa-upacafa adat lainnya dan bet.warna kuning.Huruf o
Bctju Belian, dipakai oleh pria dari
turunnya
yang bertugas saaterau berlangsung dengan upacara-upacara lainnya dan memakai tutup kepala yang disebut Laboq.
Pasal 8.
Pasal 9
Pasal
l0
Pasai 1 1
Huruf p
Baju pctngkon, betwarna hitam dan dipakai oleh pria dan wanita
Abdi
Dalem Kraton dengan tugas membawa pusaka bilamana Sultan melaksanakan Upacara Adat.Huruf q
Baju Pangkon Margasari berwarna-warni dengan motif kembang digunakan oleh wanita abdi dalam keraton
untuk
menyambut tamu.Huruf r
Baju Prajurit, dipakai oleh para perajurit dalam menjaga keamanan Keraton.
Cukup jelas
Arsitektur
tradisional Kesultanan dapat dijumpaidi
kawasanistana Kesultan ar7 yang saat
ini
menjadi Museum Mulawarman yakni bangunan Istana, Pilar-pilar peninggalan bangunan keraton 1ama, bangunanmakam raja-raja,
bangunanMasjid
Jami' Hasanuddin, Gedung Wanita. Selainitu juga
terdapat Rumah Besar sebagai tempat kediaman Menteri Adat (Aji Pangeran Ratu).Cukup jelas
Huruf a
Ketopong merupakan Mahkota terbuat dari emas yang dikenakan
oleh Sultan pada saat
upacara PenabalanfPenobatan sebagai Sultan.Huruf b
Keis Buitkang merupakan pusaka turun temurun
yangrnelengkapi prosesi upacara Penabalanf penobatan Sultan.
Huruf c
Sangkoh Hatu berbentuk tombak pusaka yang digunakan pada
prosesi permuiaan dan penutupan upacara adat Erau.
Huruf d
Tombak Panca Netra tnerupakan tombak pusaka
yang
ujung tombaknya bercabanglima
sebagai salah satu benda sakral yang dimiliki Sultan.Huruf e
Pedang merupakan benda pusaka yang dikenakan oleh Sultan pada prosesi upacara penabaian/penobatan Sultan.
Huruf f
Kalung Uncal merupakan kalung pusaka dari
emas
dengan relif cerita Rama sedang memanah Kijang Kencana, yang dikenakan oleh Sultan pada prosesi upacara penabalan/penobatan Sultan.Huruf g
Kalung
Wisnu merupakankalung
pusakadari emas
yangdikenakan oleh Sultan pada prosesi upacara Penabalanf penobatan Sultan.
Huruf h
Tali Jutuifa merupakan tali yang terbuat dari tembaga, perak dan
emas sejumlah
tiga
helai.Tali Cinde terbuatdari
bahan kain.Keduanya d.igunakan sebagai perlengkapan upacara bepelas pada saat upacara adat Erau.
Pasai 12
Huruf a
Lembu Suana merupakan symbol Kesultanan Kutai Kartanegara
Ing Martadipura yang memiliki makna semua unsur kehidupan dan kekuatan yang merupakan rahasia alam semesta sehingga menjadi pembawa semangat dan sumber inspirasi bagi Raja-Rqia Kutai Kartanegara untuk mqiu bersama rakyatnya.
Unsur-unsur da1am Lembu Suana meliputi:
a)
Bermahkota melambangkan kegagahan dan keagungan Raja;b)
Tanduk dikepala melambangkan sifat keberanian;c) Berbadan Lembu
melambangkansifat kewiraan
dankeperkasaan (digambarkan
setingkat dengan
keberadaanLembu Andini kenderaan Batara Guru/ Deua Siwa;
d)
Bersagap bagaikan burung melambangkan sifat kebersamaan daiam mengatur kehidupan bernegara;e) Bersisik bagaikan Naga
melembangkanadanya
pusat kepemimpinanyang
berwibawa,tangguh, kuat
dalammenghadapi segala rintangan terhadap
kewibawaanpemerintah;
fj
Bergading dan berbeia-1ai bagai Gajah menggambarkan sifat kesempurnaan dalam melakukan kekuasaan Negara (Purba Wasesa Negara);dang) Bertaji Kuku Agam dan Berkulot
TajamBagai
Haimau meiambangkan keutuhan danuntuk
melindungi rakyat dari segala tantangan dan gangguan dari dalam maupun luar.Huruf b
Gong Raden Galuh merupakan benda pusaka sebagai perlengkapan upacara bepelas pada saat upacara adat Erau.
Huruf c
Singa Noleh merupakan pusaka
turun
temurun yang melengkapi prosesi upacara Penab alan I penobatan Sultan.Huruf d
Saron Peking merupakan alat musik gamelan yang disakralkan.
Huruf e
Perlengkapan Pangkon merupakan benda-benda yang digunakan oleh abdi dalem kesultanan pada saat upacara adat terdiri dari:
a)
Bokor Kuning dan Bokor Perak;b)
Paoh Kuning da.n Paoh Perak;c)
Lante l{unirW dan Lante Perak;d)
Kipas Kuning dan Kipas Perak;dane)
Pedianan Kuning dan Pedianan Perak.Huruf
f
Baju Ranttai merupakan pakaian yang digunakan ketika berperang yang memiliki kekuatan magis.
Huruf g
Bcttu Menangis merupakan slmbol penyerahan kekuasaan dari kerajaan Kutai Martadipura kepada Kesultanan Kutai Kartanegara
untuk
menvatukan masyarakatkutai ulu
dan masyarakat hilirsehingga menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.
Huruf h
Tiruk daru Kulai merupakan sejenis tombak perlengkapan perang yang disakra-lkan.
Huruf i
Kelangkang Besi merupakan wadah terbuat
dari
kuningan yangdipercaya sebagai tempat bayi titisan dewa
dari
kayangan yangditurunkan
ke bumi di
DusunJahitan
Layar yang kemudian menjadi Raja PertamaKutai
Kartanegara bernamaAji
BataraAgung Dewa Sakti.
Pasal 13
Cukup jelas Pasal 14
Huruf a
Sultan adaiah pemegang adat.
Huruf b
Putra Mahkota diangkat oleh Sultan dan dapat mewakili Sultan Huruf c
Menteri-Menteri Kesultanan terdiri dari :
1.
Menteri Sekretaris Keraton;2.
Menteri Adat Kesultanan;3.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Kesultanan;dan4.
Menteri Keuangan Kesultanan.Huruf d
Kesultanan membentuk Dewan Penasehat yang keanggotaannya