• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

NOMOR 2 TAHUN 2017

TENTANG

OPERASIONALISASI SISTEM INFORMASI

PELAKSANAAN ANGGARAN TERPADU BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL,

Menimbang : a. bahwa untuk mendorong pencapaian tata kelola

pemerintahan yang baik melalui penerapan e-government, perlu pemanfaatan teknologi informasi

dalam penyelenggaraan pemerintahan;

b. bahwa pemanfaatan teknologi informasi dalam pelaksanaan anggaran terpadu dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan anggaran di Badan Informasi Geospasial;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Badan Informasi Geospasial tentang Operasionalisasi Sistem Informasi Pelaksanaan Anggaran Terpadu Berbasis Teknologi Informasi di Badan Informasi Geospasial;

(2)

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Penggelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423);

5. Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2011 tentang Badan Informasi Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 144), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 127 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2011 tentang Badan Informasi Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 255);

(3)

6. Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 3 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Informasi Geospasial, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 3 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Informasi Geospasial;

7. Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 4 Tahun 2012 tentang Balai Pendidikan dan Pelatihan Geospasial, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 4 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 4 Tahun 2012 tentang Balai Pendidikan dan Pelatihan Geospasial;

8. Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 5 Tahun 2012 tentang Balai Layanan Jasa dan Produk Geospasial, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 5 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 5 Tahun 2012 tentang Balai Layanan Jasa dan Produk Geospasial;

9. Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 4 Tahun 2015 tentang Penggelolaan Anggaran Pendapat dan Belanja Negara di Badan Informasi Geospasial;

(4)

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG OPERASIONALISASI SISTEM INFORMASI PELAKSANAAN ANGGARAN TERPADU BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI BADAN INFORMASI GEOSPASIAL.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Teknologi informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis, dan/atau menyebarluaskan informasi.

2. Badan Informasi Geospasial yang selanjutnya disingkat BIG adalah lembaga pemerintah non kementerian yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang informasi geospasial.

3. Aplikasi adalah komponen sistem informasi yang digunakan untuk menjalankan fungsi, proses dan mekanisme kerja.

4. Sistem Informasi Pelaksanaan Anggaran Terpadu, yang selanjutnya disingkat SIPADU adalah aplikasi yang digunakan dalam pemantauan pelaksanaan anggaran di BIG.

(5)

5. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga, yang selanjutnya disingkat RKA-K/L adalah dokumen rencana keuangan tahunan Kementerian/

Lembaga yang disusun menurut bagian anggaran Kementerian/Lembaga.

6. Kepala adalah Kepala BIG.

7. Sekretaris Utama adalah Sekretaris Utama BIG.

Pasal 2

(1) SIPADU digunakan untuk pemantauan pelaksanaan anggaran di lingkungan BIG.

(2) SIPADU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibangun dan dikembangkan berbasis teknologi informasi.

(3) Pembangunan dan pengembangan SIPADU sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus mengacu pada kebijakan tata kelola teknologi informasi dan komunikasi BIG.

(4) Pembangunan dan pengembangan SIPADU sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dikoordinir oleh pejabat tinggi pratama yang melaksanakan tugas pelaksanaan urusan keuangan dan berkoordinasi dengan pejabat tinggi pratama yang melaksanakan tugas di bidang teknologi informasi dan komunikasi geospasial.

(6)

Pasal 3

Ruang Lingkup Peraturan ini meliputi operasionalisasi SIPADU pada tahapan:

a. perencanaan anggaran; dan b. pelaksanaan anggaran.

BAB II

OPERASIONALISASI SISTEM PELAKSANAAN ANGGARAN TERPADU PADA TAHAPAN PERENCANAAN ANGGARAN

Pasal 4

Operasionalisasi SIPADU pada tahapan perencanaan anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a dilaksanakan melalui kegiatan:

a. pengunggahan data RKAKL atau perubahannya; dan b. penginputan data rencana umum pengadaan

barang/jasa.

Pasal 5

(1) Pengunggahan data RKAKL atau perubahannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a kedalam SIPADU dilaksanakan oleh pejabat administrator yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana program dan anggaran.

(2) Pengunggahan data RKAKL atau perubahannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan paling lambat 1 (satu) hari kerja sejak diterima oleh pejabat tinggi pratama yang melaksanakan tugas penyusunan rencana program dan angggaran.

(7)

Pasal 6

(1) Penginputan data rencana umum pengadaan barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b kedalam SIPADU dilaksanakan oleh unit layanan pengadaan BIG.

(2) Data rencana umum pengadaan barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diintegrasikan dengan sistem informasi rencana umum pengadaan barang/jasa.

(3) Sistem informasi rencana umum pengadaan barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dikoordinasikan oleh instansi pemerintah yang mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan perumusan kebijakan penggadaan barang/jasa pemerintah.

BAB III

OPERASIONALISASI SISTEM PELAKSANAAN ANGGARAN TERPADU PADA TAHAPAN PELAKSANAAN ANGGARAN

Pasal 7

Operasionalisasi SIPADU pada tahapan pelaksanaan anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b dilaksanakan melalui kegiatan :

a. penginputan data realisasi pelaksanaan anggaran;

dan

b. pengintegrasian data kemajuan pelaksanaan pengadaan barang/jasa.

(8)

Pasal 8

Data realisasi pelaksanaan anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a terdiri dari:

a. kemajuan realisasi keuangan; dan b. kemajuan realisasi fisik.

Pasal 9

(1) Penginputan data kemajuan realisasi keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a dilaksanakan oleh pejabat administrator yang mempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan.

(2) Penginputan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan pada setiap hari kerja.

Pasal 10

(1) Penginputan data kemajuan realisasi fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b dilaksanakan oleh Tim Evaluasi dan Pelaporan BIG.

(2) Penginputan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan paling lambat pada tanggal 7 (tujuh) pada bulan berikutnya.

(3) Dalam hal tanggal 7 (tujuh) sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) jatuh pada hari libur, maka penginputan data dilaksanakan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelumnya.

(9)

Pasal 11

(1) Pengintegrasian data kemajuan pelaksanaan penggadaan barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b dilaksanakan melalui pengintegrasian data kemajuan pelaksanaan penggadaan barang/jasa dalam sistem pengadaan secara elektronik ke dalam SIPADU.

(2) Sistem pengadaan secara elektronik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diselenggarakan oleh instansi pemerintah yang mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan perumusan kebijakan penggadaan barang/jasa pemerintah.

BAB IV

PEMANFAATAN DATA DAN INFORMASI

Pasal 12

Data dan informasi dalam SIPADU berfungsi antara lain sebagai:

a. informasi pagu anggaran;

b. acuan realisasi dalam pelaksanaan anggaran;

c. informasi realisasi fisik;

d. informasi kemajuan pelaksanaan pengadaan barang/jasa;

e. acuan penyusunan laporan;

f. acuan dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan; dan

g. bahan evaluasi untuk penyusunan rencana kegiatan.

(10)

Pasal 13

(1) Setiap pejabat pimpinan tinggi dan pejabat administrasi di lingkungan BIG diberikan hak akses atas data dan informasi dalam SIPADU.

(2) Hak akses atas data dan informasi dalam SIPADU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan terbatas sesuai dengan tugas dan fungsi pejabat pimpinan tinggi atau pejabat administrasi bersangkutan.

BAB V

TIM PENGELOLA SISTEM PELAKSANAAN ANGGARAN TERPADU

Pasal 14

Dalam rangka menunjang efektivitas pelaksanaan SIPADU dibentuk Tim Pengelola SIPADU.

Pasal 15

(1) Tim Pengelola SIPADU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 terdiri dari:

a. Pengarah;

b. Penanggung Jawab;

c. Ketua,

d. Koordinator Bidang Perencanaan;

e. Koordinator Bidang Pelaksanaan Anggaran;

f. Koordinator Bidang Evaluasi dan Pelaporan; dan g. Sekretariat Tim.

(11)

(2) Pengarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dijabat oleh Sekretaris Utama.

(3) Penanggung Jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dijabat oleh pejabat tinggi pratama yang melaksanakan tugas pelaksanaan urusan keuangan.

(4) Ketua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dijabat oleh pejabat administrator yang mempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan.

(5) Koordinator Bidang Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dijabat oleh pejabat pengawas yang mempunyai tugas menyiapkan bahan konsep rencana program dan anggaran.

(6) Koordinator Bidang Pelaksanaan Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f dijabat oleh pejabat pengawas yang mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan dan verifikasi keuangan.

(7) Koordinator Bidang Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g dijabat oleh pejabat pengawas yang mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program dan anggaran;

(12)

Pasal 16

Tim Pengelola SIPADU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan program SIPADU;

b. melakukan koordinasi pengelolaan data dan informasi SIPADU;

c. menyelenggarakan pemeliharaan dan pengembangan SIPADU;

d. melakukan evaluasi atas pelaksanaan SIPADU; dan e. menyusun laporan pelaksanaan SIPADU.

Pasal 17

Susunan Organisasi Tim Pengelola SIPADU ditetapkan oleh Sekretaris Utama.

BAB VI PEMBIAYAAN

Pasal 18

Pembiayaan terkait pelaksanaan SIPADU dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Sekretariat Utama BIG.

(13)

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 19

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Cibinong pada tanggal 29 Mei 2017

KEPALA

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL,

HASANUDDIN Z. ABIDIN

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum

Ida Suryani

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Sebagian besar responden mahasiswa di UHAMKA memiliki status gizi berdasarkan Indeks Masa Tubuh (IMT) pada kategori normal yaitu (54%), status gizi berdasarkan persen lemak tubuh

anggota Badan Pemerintah Harian Daerah Tingkat II Pekalongan lama yang tidak memenuhi syarat dimaksud pada pasal 10 Penetapan Presiden No.6 tahun 1959 (disempurnakan),

Hasil kali sisir antara graf

Laporan Keuangan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Biak yang terdiri dari: (a) Laporan Realisasi Anggaran, (b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d) Laporan

lumbricoides dengan kadar Hemoglobin, tidak terdapat hubungan antara Parasites Load Trichuris tricura dengan kadar Hemoglobin, dan Tidak terdapat hubungan. antara

d. Program studi bersama dengan Pusat KKN dan Pemberdayaan Masyarakat UNM mengumumkan peserta yang lulus seleksi. Proses seleksi Membangun Desa/KKNT skema Satuan

Perkembangan titik panas atas hotspot pada hari ini pukul 17.00 WIB berdasarkan pantauan citra satelit Terra/Aqua (BMKG) total Sumatera NIhil, Riau : Nihil dan

EMI Music South East Asia/EMI Music Asia (selanjutnya disebut “EMI Music South East Asia”) dan PT EMI Indonesia bersekongkol dengan Arnel Affandi, S.H., Dewa 19 dan