• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Harga Bitcoin Periode Maret - Juni 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Harga Bitcoin Periode Maret - Juni 2020"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Bitcoin merupakan jaringan konsensus yang memberikan sistem pembayaran baru dan uang yang secara keseluruhan dalam bentuk digital (bitcoin.org, diakses 2 Agustus 2020). Bitcoin masih menjadi Cryptocurrency dengan nilai kapitalisasi terbesar serta volume penjualan mencapai US$211,485 miliyar (coinmarketcap.com, diakses 9 Oktober 2020). Berikut grafik yang menunjukkan perolehan harga Bitcoin selama masa pandemi COVID-19 dari bulan Maret 2020 hingga Juni 2020.

Gambar 1.1

Grafik Harga Bitcoin Periode Maret – Juni 2020 (Rp) Sumber: nomics.com, Data diolah (2021)

Perolehan harga Bitcoin tertinggi mencapai Rp. 148.994.039,- per Bitcoin pada bulan Mei 2020. Sedangkan harga terendah sebesar Rp. 74.861.905,- per Bitcoin pada bulan Maret 2020. Bitcoin dan jenis aset kripto lainnya tidak dipengaruhi oleh pelemahan ekonomi dan kebijakan pemerintahan karena penentuan harga aset kripto terbentuk dari adanya supply dan demand. Hal ini menjadikan kondisi krisis ekonomi tidak berdampak langsung pada penurunan aset kripto (news.tokocrypto, diakses 9 oktober 2020).

Rp70,000,000 Rp90,000,000 Rp110,000,000 Rp130,000,000 Rp150,000,000

Harga Bitcoin Periode Maret - Juni 2020

(2)

2

Ethereum menjadi aset kripto lain yang digunakan pada penelitian ini.

Ethereum berada di peringkat kedua setelah Bitcoin sebagai Cryptocurrency dengan nilai kapitalisasi pasar yaitu US$42,441 miliyar. Ethereum merupakan blockchain yang dapat diprogram didirikan pada tahun 2015 dengan Cryptocurrency bernama Ether (ETH). Sama seperti hal nya Bitcoin, pasokan Ether (ETH) tidak dikendalikan oleh pemerintah atau perusahaan mana pun melainkan menggunakan sistem terdesentralisasi dengan jumlah terbatas (Ethereum.org, diakses 9 Februari 2020). Berikut grafik perolehan harga Ethereum selama masa pandemi COVID-19 dari bulan Maret 2020 hingga Juni 2020.

Gambar 1.2

Grafik Harga Ether Periode Maret – Juni 2020 (Rp) Sumber: nomics.com, Data diolah (2021)

Perolehan harga Ether dari bulan Maret hingga Juni 2020 yang terlihat pada grafik 1.2. Harga tertinggi Ether mencapai Rp. 3.509.101,- per Ether pada bulan Juni 2020. Sedangkan harga terendah sebesar Rp. 1.643.761,- per Ether pada bulan Maret 2020. Dengan aset kripto yang tidak terpengaruh oleh pelemahan ekonomi seperti saat adanya masa pandemi COVID-19 Ether maupun Bitcoin menujukkan lonjakan harga yang siginifikan.

Rp1,000,000 Rp2,000,000 Rp3,000,000 Rp4,000,000

Harga Penutupan Ether Periode Maret- Juni 2020

(3)

3 Investasi lain yaitu emas pula menunjukkan kinerja baik di masa Pandemi COVID-19 ini. Berikut grafik perolehan harga Emas Antam selama periode pandemi COVID-19 dari bulan Maret hingga Juni 2020.

Gambar 1.3

Grafik Harga Emas ANTAM Periode Maret – Juni 2020 (Rp) Sumber: logammulia.com, Data diolah (2020)

Perolehan harga Emas ANTAM pada bulan Maret hingga Juni 2020 terlihat pada grafik 1.4. Harga tertinggi mencapai Rp.972.000,- per gram pada bulan April 2020 Sedangkan harga terendah sebesar Rp. 810.000,- per gram pada bulan Maret 2020. Pada penelitian ini emas yang digunakan yaitu emas PT Aneka Tambang Tbk lebih sering disebut ANTAM. Perusahaan ini begerak pada pertambangan yang telah terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal berorientasi ekspor. Dengan wilayah operasi berada di seluruh Indonesia (www.antam.com, diakses 18 februari 2020). Kenaikan harga emas di masa pandemi ini menunjukkan adanya kekhawatiran akan terjadinya krisis ekonomi membuat masyarakat berlomba- lomba mencari instrumen investasi yang aman yaitu emas (tirto.id, diakses 14 oktober 2020). Kondisi Indonesia yang terancam mengalami resesi pun membuat masyarakat melirik investasi emas. Pada kuartal II-2020 pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tumbuh negatif secara tahunan sebesar -5,32% YoY. Melihat adanya potensi resisi, emas sudah dipastikan menjadi investasi favorit para pelaku pasar karena emas yang menyandang status sebagai aset safe heaven (cnbcindonesi, diakses 14 oktober 2020).

Rp750,000 Rp825,000 Rp900,000 Rp975,000

Harga Emas ANTAM Periode Maret - Juni 2020

(4)

4

Indeks LQ45 merupakan Indeks saham yang mengukur performa harga dilihat dari 45 emiten saham yang memiliki kriteria tingkat likuiditas tinggi serta kapitalisası pasar besar dengan didukung oleh fundamental perusahaan yang baik (idx.co.id, diakses 23 Juli 2020). Berikut grafik perolehan penutupan Indeks LQ45 selama periode pandemi COVID-19 dari bulan Maret hingga Juni 2020.

Gambar 1.4

Grafik Penutupan Saham Indeks LQ45 Periode Maret – Juni 2020(Rp) Sumber: yahoo.finance.com, Data diolah (2020)

Pada grafik 1.1 terdapat perolehan penutupan Indeks LQ45 dengan perolehan tertinggi sebesar Rp. 919.96,- terjadi pada bulan Maret 2020 lalu mengalami penurunan hingga mencapai Rp. 566.83,- pada akhir bulan Maret 2020. Indeks LQ45 memiliki tingkat likuiditas yang tinggi dan kapitalisasi pasar membuat indeks ini berisi saham – saham unggulan yang digemari para pelaku pasar.

1.2 Latar Belakang

Virus COVID-19 menjadi wabah yang melanda dunia. Penyebaran virus yang sangat cepat membuat seluruh sektor perdagangan terkena dampak. Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan penemuan sebuah kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.

Kemudian Pada tanggal 7 Januari 2020, negara Cina mengidentifikasi bahwa pneumonia tersebut sebagai virus jenis baru bernama coronavirus (Kementrian Kesehatan RI, 2020:11). Organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan virus

Rp500.00 Rp550.00 Rp600.00 Rp650.00 Rp700.00 Rp750.00 Rp800.00 Rp850.00 Rp900.00 Rp950.00

Penutupan Indeks Saham LQ45 Periode Maret-Juni 2020

(5)

5 COVID-19 sebagai pandemi pada tanggal 3 Maret 2020. Penetapan ini dilakukan sebagai alarm bagi seluruh dunia untuk meningkatkan kesiagaan untuk mencegah juga menangani wabah ini karena saat telah dinyatakan sebagai pandemi maka kemungkinan terjadinya penyebaran secara komunitas (cnbcindonesia, diakses 3 Agustus 2020). Hingga tanggal 3 Agustus 2020 tercatat secara global pada 216 negara jumlah kasus COVID-19 terkonfirmasi positif sebanyak 17.660.523 jiwa dan kasus meninggal sebanyak 680.694 jiwa. Sedangkan di negara Indonesia kasus terkonfirmasi positif sebanyak 113.134 jiwa dan kasus meninggal sebanyak 5.302 jiwa. (covid19, diakses 3 Agustus 2020)

Pandemi COVID-19 ini berdampak pada seluruh lini perekonomian di dunia.

Menurut Susilawati et al (2020) menyatakan dampak dari pandemi COVID-19 ini mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Sektor-sektor yang terkena dampak selama pandemi COVID-19 yaitu transportasi, pariwisata, perdagangan, kesehatan dan sektor lainnya, namun sektor ekonomi yang sangat terpengaruh oleh COVID- 19 yaitu sektor rumah tangga. Selanjutnya Iksan dan Nur (2020) dampak COVID- 19 pada ekonomi global mempengaruhi 3 sektor yaitu pasar saham, Surat utang, dan Nilai Emas. Selain itu dalam negeri pun ikut terdampak karena sebagian besar transaksi ekspor-impor berasal dari negara Cina.

Pelaku pasar perlu menanggapi bagaimana investasi saat terjadi pandemi yang melanda dunia. Investasi merupakan komitmen yang bersumber dari uang ataupun sumber daya lainnya yang memiliki harapan untuk memperoleh keuntungan di masa depan (Bodie et al, 2019:3). Berbagai aktivitas investasi dapat dilakukan pelaku pasar. Aktivitas yang umumnya dilakukan investor dapat menginvestasikan sejumlah dana pada aset riil seperti tanah, emas, mesin atau bangunan maupun pada aset finansial seperti deposito, saham, reksa dana, sukuk atau obligasi (Tandelilin, 2017:2). Investasi yang masih menjadi andalan para pelaku pasar seperti saham dan emas ikut terkena dampak dengan adanya pandemi ini.

Investasi pada aset riil berupa komoditi diperdagangkan di Bursa Berjangka yang berisi Kontrak Berjangka berbagai komoditi. Investasi ini memiliki dua manfaat utama. Pertama, sebagai sarana pengelolaan risiko (risk management) melalui kegiatan lindung-nilai atau "hedging" dalam hal ini produsen komoditi

(6)

6

dapat mengurangi risiko yang diakibatkan dari fluktuasi harga komoditi primer.

Kedua, sebagai sarana pembentukan harga (price discovery) yang membuat harga komoditi menjadi transparan dan wajar sehingga mencerminkan kondisi pasokan juga permintaan (web.bapebbti.go.id, diakses 27 Juli 2020). Manfaat Perdagangan Berjangka Komoditi sebagai sarana pengelolan risiko serta pembentukan harga dapat menjadi keuntungan bagi para pelaku pasar untuk investasi berupa komoditas.

Seiring perkembangan zaman muncul berbagai alternatif investasi lainnya seperti Cryptocurrency. Kehadiran Cryptocurrency semakin dilihat oleh para pelaku pasar melalui Bitcoin terutama setelah terjadinya peristiwa finansial bubble pada tahun 2018 lalu. Keberadaan Cryptocurrency sebagai alternatif investasi membuat berbagai negara membuat regulasi untuk perdagangan aset ini. Negara Indonesia sendiri telah menetapkan jual beli aset kripto ini disamakan dengan komoditas yang diperdagangkan di Bursa Berjangka dengan kepastian hukum dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (BAPPEBTI) pada peraturan No.5 tahun 2019 yang di tandatangani pada 8 April 2019 mengenai teknis perdagangan kripto di Indonesia (cnbcindonesia.com, diakses 29 Juli 2020).

Investasi aset kripto ini dapat menjadi alternatif bagi para trader dan investor untuk mengurangi kerugian akibat menurunnya kinerja investasi lain yang disebabkan oleh adanya pandemi COVID-19 (news.tokocrypto, diakses 9 Oktober 2020).

Selanjutnya, Pasar modal digunakan untuk perdagangan aset finansial.

Instrumen pasar modal yang umumnya dijual di pasar modal yaitu saham. Investasi pada saham memberikan manfaat serta keuntungan berupa deviden yang dibagikan atas kepemilikan saham, capital gain sebagai keuntungan dari selisih antara harga jual dan harga beli saham dan dari sisi non finansial dapat memiliki hak atas aktivitas dari perusahaan (sahamok.com, diakses 27 Juli 2020). Selama periode penelitian ini yaitu masa pandemi COVID-19 di Indonesia terjadi sebanyak 10 saham pada indeks LQ45 tercatat anjlok lebih dari 47% selama tahun berjalan.

Perolehan indeks LQ45 sudah terkoreksi hingga turun 325,81 poin pada penutupan perdagangan awal bulan Maret 2020 (Pransuamitra, 2020).

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Liu et al pada tahun 2020 dengan objek penelitian yaitu 21 indeks pasar saham terkemuka di negara - negara yang terkena

(7)

7 dampak utama COVID-19 termasuk Jepang, Korea, Singapura, Amerika Serikat, Jerman, Italia, dan Inggris. Hasil menunjukkan bahwa wabah COVID-19 memiliki efek negatif yang signifikan terhadap return pasar saham di seluruh negara terdampak, pasar saham negara Asia bereaksi lebih cepat terhadap wabah dan hanya beberapa negara yang berhasil pulih di tahap akhir pandemi, adanya kasus COVID- 19 yang dikonfirmasi memiliki efek buruk yang signifikan pada kinerja indeks saham utama serta adanya penurunan abnormal return yang lebih besar pada indeks saham yang berada di Asia. Hasil berbeda ditunjukkan pada penelitian yang dilakukan Alam et al tahun 2020 dengan menggunakan objek penelitian 31 perusahaan yang terdaftar di Bombay Stock Exchange (BSE), hasil penelitian ini membuktikan bahwa selama periode lockdown abnormal return menunjukkan hasil positif yang menegaskan bahwa lockdown berdampak positif pada kinerja pasar saham hingga situasi membaik dalam konteks pasar saham India.

Dengan penelitian sebelumnya mengenai reaksi pasar terhadap adanya wabah COVID-19 yang menujukkan hasil perbedaan reaksi abnormal return. Peneliti ingin mengetahui bagaimana reaksi abnormal return pada Bursa Berjangka dan Bursa Efek di Indonesia. Karena, kondisi pasar menjadi pertimbangan investor dalam memilih investasi, Kondisi pasar efisien akan merefleksikan informasi berupa risiko dan imbalan dari return di masa depan. Untuk mengetahui apakah pasar efisien diperlukan pengujian abnormal return (Tandelilin, 2010:224).

Abnormal return menunjukkan selisih antara return ekspektasi dengan return realisasi yang menandakan bahwa pasar tidak efisien karena investor dapat merasakan return yang tidak normal secara berkelanjutan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin melihat perbedaan tingkat abnormal return pada pasar berjangka dan pasar modal karena adanya masa pandemi COVID-19 di Indonesia. Dengan demikian penelitian ini berjudul

“Analisis Perbandingan Abnormal Return Antara 3 Aset Komoditas Berjangka Dan Saham Yang Tergabung Dalam Indeks LQ45 Dalam Masa Pandemi COVID-19 (Periode 2 Maret 2020 Sampai Dengan 30 Juni 2020)”.

(8)

8

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian – penelitian sebelumnya yang telah dipaparkan penulis mengenai adanya reaksi pasar modal terhadap virus COVID-19 yang melanda dunia pada tahun 2020. Penulis ingin meneliti bagaimana perbedaan abnormal return pada portofolio di bursa berjangka Indonesia dimana Cryptocurrency diperdagangkan sebagai komoditas dan portofolio pasar modal yang selama ini masih menjadi pilihan untuk berinvestasi ketika adanya pandemi COVID-19. Sehingga berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dipaparkan pertanyaan penelitian yang di angkat pada penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimana abnormal return atas portofolio komoditas berjangka (emas, Ether dan Bitcoin) di Bursa Berjangka periode 2 Maret 2020 sampai dengan 30 Juni 2020?.

2. Bagaimana abnormal return atas protofolio LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2 Maret 2020 sampai dengan 30 Juni 2020?

3. Apakah terdapat perbedaan antara abnormal return LQ45 dan portofolio komoditas berjangka (emas, Ether dan Bitcoin) selama periode pandemi COVID-19 2 Maret 2020 sampai dengan 30 Juni 2020?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis yaitu:

1. Mengetahui Bagaimana abnormal return atas portofolio komoditas berjangka (emas, Ether dan Bitcoin) di Bursa Berjangka periode 2 Maret 2020 sampai dengan 30 Juni 2020.

2. Mengetahui bagaimana abnormal return atas protofolio LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2 Maret 2020 sampai dengan 30 Juni 2020?

3. Mengetahui apakah terdapat perbedaan antara abnormal return LQ45 dan portofolio komoditas berjangka (emas, Ether dan Bitcoin) selama periode pandemi COVID-19 2 Maret 2020 sampai dengan 30 Juni 2020?

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Aspek Teoritis

Dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman mengenai investasi di pasar modal dan pasar berjangka. selain itu, dapat memberikan

(9)

9 pemahaman lebih mengenai Cryptocurrency yang memberikan potensi sebagai alat investasi. penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya agar dapat menyempurnakan penelitian selanjutnya.

1.5.2 Aspek Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para pelaku pasar dalam melakukan investasi di pasar berjangka maupun pasar modal ketika adanya masa pandemi sehingga keputusan investasi dapat ditentukkan dengan mempertimbangkan peluang dan risiko yang diberikan.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini membahas portofolio pada pasar berjangka yang diwakili oleh Bitcoin, Ethereum serta Emas dan portofolio pasar modal yang diwakili oleh saham yang tergabung dalam indeks LQ45 sebagai objek penelitian. Emas pada penelitian ini menggunakan emas PT. Aneka Tambang Tbk (ANTAM). Dengan periode penelitian dari bulan Maret 2020 hingga Juni 2020.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini terdiri dari lima bab, yang terdiri dari:

a. BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan penjelasan secara umum dan ringkas mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian secara teoritis dan praktis, serta sistematika penelitian.

b. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan teori- teori yang melandasi penelitian ini. Bab ini juga menjabarkan penelitian – penelitian terdahulu yang dijadikan acuan dalam penelitian ini, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian serta ruang lingkup penelitian.

c. BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, jenis data, alat pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik analisis yang digunakan untuk menguji data serta uji hipotesis.

(10)

10

d. BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan secara sistematis sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian.

e. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan memaparkan kesimpulan atas hasil penelitian serta saran – saran yang berhubungan dengan masalah yang diteliti agar dapat berguna bagi penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

bahwa Bupati Banyumas telah menetapkan masa tanggap darurat bencana Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sejak tanggal 18 Maret 2020 sampai dengan 29 Mei 2020 yang

Pemeriksaan fisik dilakukan dengan tujuan untuk verifikasi atau pembuktian keberadaan aset (existence) dan kelengkapan pencatatan atas aset tersebut

Tidak adanya Monday effect pada overnight return ditunjukkan oleh tidak adanya perbedaan yang signifikan antara rata-rata return hari Senin dengan rata-rata return hari

Proses kebijakan pendidikan dasar Islam masa pandemi COVID-19 dimulai sejak 12 Maret 2020, BSNP mengeluarkan instruksi nomor 0113/SDAR/BSNP/III/2020 tentang

Pernikahan yang terjadi di Desa Baebunta selama masa pandemi covid- 19, Maret 2020-April 2021, berjumlah 42 kasus. Jumlah ini menurun dibandingkan sebelum masa pandemi

Hasil penelitian pengaruh covid-19 selama pra-lockdown dan lockdown terhadap return saham harian 723 emiten di pasar saham Vietnam dari 30 Januari hingga 30

disabilitas sebagai pihak yang lemah, selain itu Korantangerang.com tidak memberikan edukasi dan informasi yang dibutuhkan penyandang disabilitas selama Covid-19,

Dari ketiga alasan yang melatar belakangi penelitian ini dapat disimpulkan bahwa portal berita Detik.com adalah portal yang bisa di percaya dan paling baik untuk meneliti