JARINGAN AKSES PSTN (Public Switch Telephone Network) Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP)

(1)

JARINGAN AKSES PSTN (Public Switch Telephone Network)

Universitas Muhammadiyah

(2)

Konfigurasi Umum Jartel

2

(3)

Struktur Jaringan

(4)

4

(5)

Topologi Dasar Jartel

LE

LE LE

Subscriber

Subscriber Subscriber

Subscriber

a. Mesh Network

LE

LE LE

TE

Subscriber

b. Star Network

LE

LE LE LE

TE

Subscriber

(6)

6

(7)

A=6

A=7

A=2 A=3

A=5 A=4

A=9

Struktur Jaringan di Indonesia

(8)

B = 5

B = 1

B = 6 B = 2

B = 3

B = 8

B = 9

B = 7

8

Struktur pada wil. Regional kode area “2”

( Banten, DKI, Jabar, Jateng dan Yogyakarta)

(9)

Ring F Ring A

MDN

Ring B

Ring C

Ring E

Ring D

Den

Mal Jem Mad SB2

SB1

CRB JKT3 JKT2

SMR SOL

BDG

JKT4

UP Men Amb

BJM

BPP PTK

BDL

PG PTK BA

PKB BTM

PD

SGI

Topologi Jaringan Trunk PT. Telkom eksisting

(10)

10

(11)

JARINGAN AKSES

Akses Tembaga

Akses Optik

Akses Radio

(12)

AKSES TEMBAGA

Struktur Umum :

12

(13)

Elemen Jaringan Akses Tembaga :

• Sentral Telepon (1)

• Kabel Primer (2)

• Rumah Kabel (3)

• Kabel Sekunder (4)

• Kotak Pembagi (5)

• Kabel / Saluran Penanggal (6)

• Teminal Batas (7)

• Kabel Rumah (8)

• Daerah Catuan Langsung (9)

• MDF (10)

• Terminal Pelanggan (11)

(14)

Jaringan Catu Langsung

Pelanggan mendapat catuan dari DP yang terhubung langsung ke MDF tanpa melalui RK

14

(15)

Pemakaian Jaringan Catu Langsung

• Kota besar dekat sentral

• Kota kecil yang jumlah pelanggan sedikit

• Daerah dengan Demand terpusat

• Daerah dengan pelanggan VIP

(16)

Jaringan Catu Tidak Langsung

Pelanggan mendapat catuan dari DP melalui RK

16

(17)

Gambar Fisik Rumah Kabel

(18)

18

Gambar Fisik Kotak Pembagi

DP kapasitas 10” (10 pasang) DP kapasitas 20” (20 pasang)

(19)

AKSES OPTIK

Struktur Jaringan Berdasarkan Teknologi :

No Teknologi Konfigurasi Dasar Tipe Jenis

Jasa Keterangan

1 Digital Loop Carrier (DLC)

Point to Point

DLC konvensional IS-A Banyak digunakan di dunia

Next Generation DLC

IS-A dan IS-B

Relatif baru

2 Passive Optical Network (PON)

Point to Multipoint IS-A dan IS-B

Mulai dioperasikan secara komersial th 74

Pencabangan sinyal optik pasif

DS Konfigurasi sama, perangkat berbeda

• Digital Loop Carrier (DLC)

• Passive Optical Network (PON)

• Active Optical Network (AON)

(20)

20

Konfigurasi DLC

CT RT

LE

Keterangan :

LE = Local Exchange CT = Central Terminal RT = Remote Terminal

CAS, V5.x

(21)

Konfigurasi PON/AON

FIBER

OLT

subscriber

subscriber ONU

ONU

LE

PS / AS

Keterangan :

LE = Local Exchange OLT = Optical Line Terminal ONU = Optical Network Unit

CAS, V5.x

(22)

Struktur Jaringan Berdasarkan Modus Distribusi (Letak TKO) :

Fiber To The Building

• TKO terletak di dalam gedung dan biasanya di ruang telekomunikasi di basement.

• Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel

tembaga indoor atau IKR.

• FTTB dapat dianalogikan sebagai Daerah Catu Langsung (DCL)

• Dapat diterapkan bagi pelanggan bisnis di gedung bertingkat atau pelanggan di apartemen

Sentral TKO

Jaringan Serat Optik

22

Berdasarkan perbedaan letak TKO Titik Konversi sinyal Optik) :

 Fiber To The Building (FTTB)

 Fiber To The Zone (FTTZ)

 Fiber To The Curb (FTTC)

 Fiber To The Home (FTTH)

(23)

Modus

Modus AplikasiAplikasi FTTB (1) FTTB (1)

CTCT RTRT

Basement 2f

LE LE

CTCT RTRT

Basement

RTRTRT

RT Basement 2f

LE LE

Konfigurasi

Konfigurasi (1) DLC(1) DLC

ADM

ADM PMPM

ADMADM ADMADM

ADMADM

Konfigurasi

Konfigurasi (2) SDH ring(2) SDH ring

2f/4f

2f/4f 2f/4f

2f/4f LE

LE

Konfigurasi

Konfigurasi (1) DLC(1) DLC

ADM ADM ADM

ADM PMPMPMPM

ADMADM ADMADM

Konfigurasi

Konfigurasi (2) SDH ring(2) SDH ring

2f/4f

2f/4f 2f/4f

2f/4f LE

LE

(24)

24

Konfigurasi (3) PON

Modus Aplikasi FTTB (2)

OLT ^ONU

PS

2f LE

OLT

PS

ONU

ONU ^ONU

ONU

2f

2f 2f

4f

2f

Konfigurasi (4) PON

LE

(25)

Modus Aplikasi FTTB (3)

Konfigurasi (5) PON OLT

PS

ONU

ONU ONU

ONU

2f 2f

4f

2f 2f path protection

LE

ADM

ADM ADM

ADM OLT

PS

ONU ONU

PS 2f

2f 2f

2/4f 2f

2/4f 2/4f

LE

(26)

Fiber To The Zone

• TKO terletak di suatu tempat di luar bangunan, baik dalam

kabinet dengan kapasitas besar.

• Terminal pelanggan

dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa kilometer.

• FTTZ dapat dianalogikan sebagai pengganti RK.

• Diterapkan pada daerah

perumahan yang letaknya jauh dari sentral atau bila

infrastruktur duct pada arah yang bersangkutan, sudah tidak memenuhi lagi untuk ditambah dengan kabel tembaga

Sentral TKO

Bbrpkilometer

26

(27)

CTCT

CT RTRTRT

terminal terminal pelanggan pelanggan

DPDP

2f

Konfigurasi

Konfigurasi DLCDLC

LELE

CTCT

CT RTRTRT

terminal terminal pelanggan pelanggan

DPDP

2f

Konfigurasi

Konfigurasi DLCDLC

LELE

Modus Aplikasi FTTZ

(28)

Fiber To The Curb

• TKO terletak di suatu tempat di luar bangunan, di dalam kabinet dan di atas tiang dengan

kapasitas lebih kecil (< 120 sst)

• Terminal pelanggan

dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa ratus meter.

• FTTC dapat dianalogikan sebagai pengganti KP

• FTTC dapat diterapkan bagi pelanggan bisnis yang letaknya terkumpul di suatu area terbatas namun tidak berbentuk gedung bertingkat atau bagi pelanggan perumahan yang pada waktu dekat akan menjadi pelanggan jasa hiburan

Sentral TKO

Ratusan meter

28

(29)

Modus Aplikasi FTTC

OLT ONU

PS

2f 2f ^terminal

pelanggan

curb LE

ONU PS

OLT

2f

2f terminal

pelanggan

curb

2f

LE

(30)

• TKO terletak di dalam rumah pelanggan

• Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel

tembaga indoor atau IKR hingga beberapa puluh meter

• FTTH dianalogikan

sebagai pengganti TB (Terminal Batas)

Sentral TKO

30

(31)

Modus Aplikasi FTTH

OLT ONU

PS

2f ^2f

LE

OLT ONU

PS

2f

2f LE

(32)

32

Konfigurasi single star (P to P)

Jarlokaf yang memiliki satu buah titik star kabel yaitu pada perangkat Jarlokaf di sisi sentral.

RT

L E

CTn CT1

FDF

(33)

Adalah jarlokaf yang memiliki lebih dari satu buah titik star kabel serat optik (P to P dan P to M)

ONU

OLT CT2 CT1

ONU RT1 RT2

PS

L E FDF

Konfigurasi Multiple Star

(34)

34

 MEMBENTUK JARINGAN MELINGKAR.

 UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN JARINGAN.

 UNTUK PROTEKSI TERHADAP POINT-TO-POINT LINK.

LOCAL EXCHANGE

OLT CT CT

Rt1 ^Rt2

PS

ONU

FDF

(35)

 MEMBENTUK JARINGAN MELINGKAR.

 UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN JARINGAN.

 UNTUK PROTEKSI TERHADAP POINT-TO-POINT LINK.

 DENGAN RING SDH (ADM) MENGHEMAT KABEL SERAT OPTIK.

SDH

ADM

ADM OLT

ONU

LE ONU

(36)

36

Konfigurasi Billing VoIP PT. Telkom

(37)

MULTIPLEXING

• Multiplexing adalah mengkombinasikan 2 atau lebih sinyal informasi ke dalam satu

gelombang dan di penerima sinyal tersebut dapat dipisahkan kembali sesuai aslinya.

• Ada dua cara generik multiplexing

- Frequency Division Multiplexing (FDM)

(38)

Multipleksing

• Fungsi : - Untuk penghematan transmisi

- Menjadi dasar penyambungan digital

• TDM digunakan dalam pentransmisian sinyal digital. Sinyal suara (analog) diubah dalam bentuk digital melalui proses sampling dan coding, setelah itu baru di multiplex.

38

LPF Sam pling Kuantisasi Coding

Multipleksing

(39)

Prinsip Multiplexing

Multiplex unit (send) Four wire voice

channels (send)

Demultiplex unit (receive) Four wire voice

channels (receive)

Demultiplex unit

(receive) Four wire voice channels (receive)

Multiplex unit (send)

Four wire voice channels

(send) Transmission medium

Transmission medium

(40)

Prinsip Multiplexing

40

(41)

FDM

Mixer A

B

Output= A,B,A+B dan A-B

Mixer 300-3400 Hz

20 KHz

20.000Hz +300Hz --- 20.300 Hz

20.000Hz +3400Hz

--- 23.400 Hz

20.300 Hz 23.400 Hz Jika ditambah :

Jika dikurangkan : 20.000Hz -300Hz --- 19.700 Hz

20.000Hz -3400Hz --- 16.300 Hz

(42)

42

(43)

Contoh FDM

1 3 2

5 4 7 6

8 9

10 12 11

60 64 68 72 76 80 84 88 92 96 100 104 108

(44)

TDM

Konsep dasar

• Merupakan metode umum untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital

• Dalam sistem digital, sinyal analog yang dikirimkan cukup dengan sampel-sampelnya saja

• Sinyal suara atau gambar yang masih berupa sinyal listrik analog diubah menjadi sinyal listrik digital melalui 4 tahap utama, yaitu :

– Sampling – Quantisasi – Pengkodean – Multiplexing

44

(45)

Prinsip TDM

(46)

Hirarki PCM

46

(47)