• Tidak ada hasil yang ditemukan

75 Persen PTN/PTS Jabar Kecewa dengan UN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "75 Persen PTN/PTS Jabar Kecewa dengan UN."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

RADAR BANDUNG

.

Selasa

0

Rabu

23456

7

18 19 20 21 22

---~)

Jan

'-:

Peb

()

Mar

()

Apr

0

Mei

o

Kamis

0

Jumat

0

Sabtu

8

..

(b

10

11

12

13

23

24

25

26

27

28

(lJun

OJul

0

Ags

OSep

~-_..-_.

OOkt

o

Minggu

14 15 16

29 30 31

ONov ODes

75 Persen

PTN/.

PTS Jabar Kecewa

Dengan UN

Yayat:UN Hams

Oleh Lembaga

Independen

II

BANDUNG

-

RADAR BANDUNG

BURUKNYA penyelenggaraan uJian nasional (UN) tahun ini membuat pengawas maupun tim pemantau independen (TPl) berpikir dua kali untuk me-ngawal ujian tahun depan.

Koordinator Pengawas dan TPl UNlawa Barat dari Univer-sitas Pendidikan Indonesia (UPl) Yayat Achdiat menje-laskan, pihaknya betsama se-mua perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS) pengawas UN di wil!lyah labar telah menge-valuasi pelaksanaan UN. Ha-silnya, sekitar 75 persen PTNI PTS kecewa terhadap pelak-sanaan UN.

"Kalau masih seperti ini, banyak terjadi pelanggaran, PTN/PTS mengatakan tidak ingin mengawasi unas lagi tahun depan," jelasnya. Ada 57 PTN maupun PTS dilabaryang ditunjuk untuk mengawal UN.

Apalagi, kata Yayat, pengawas dan TPl tidak diberi kewena-ngan yang jelas dalam me-ngawal UN. "Kami ini hanya duduk-duduk. Kewenangan kami amat terbatas. Tidak boleh memasuki ruang ujian kecuali ada pelanggaran," terangnya. Mereka tidak diberi kewena-ngan untuk menindak pelang-garan yang terjadi.

Pengawas juga hanya ter-kesan sebagai tukang catat. Akibatnya, pelanggaran

--

demi

pelanggaran mewarnai penye-lenggaraan UN. Bukan hanya itu, beberapa sekolah menolak ~ehadiran perguruan tinggi tersebut. "lni ada apa?" ujar-nya.

Karena itu, mereka menuntut agar sistem pelaksanaan UN dirombak. lika tidak, keku-rangan demi kekukeku-rangan pe-nyelenggaraan unas tinggal menunggu born waktu untuk terbongkar. Itu bisa membuat kredibilitas UN akan diper~ tanyakan.

Yayat menambahkan dengan mencuatnya berbagai persoalan tersebut, PTN/PTS di lahar bersepakat sisfem pelaksanaan . UN dirombak. Salah satu di

antaranya menyangkut penye-lenggara. Mereka merekomen-dasikan agar UN sebaiknya diselenggarakan oleh lembaga independen. "Kalau dise-lenggarakan dinas pendidikan, ada kepentingan ganda. Sebab, tentu saja mereka menginginkan semua anak didiknya lulus," jelasnya.

Penyelenggaraan UN oleh lembaga independen bertujuan agar lulusan UN lebih ber-kualitas. "Sebab, tidak ada kepentingan agar siswanya lulus semua atau nilainya ba-gus," ujarnya. Lembaga in-depend en penyelenggara unas bisa dari perguruan tinggi atau instansi lain yang berkompeten. Persoalannya, kata dia, apakah dinas pendidikan bisa menerima keputusan itu atau tidak. " Se-bab, sehima ini UN diseleng-garakan mereka. Dikhawatirkan, muncul pemikiran untuk me-rebut lahan mereka," ungkap-nya. Upnn)

. --

K lip i n 9

Hum Q5 U n p Qd

2 0 0 9

Referensi

Dokumen terkait